Anda di halaman 1dari 5

A.

Coding

Coding adalah suatu proses pemberian angka pada setiap pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner, yakni sebagai pengganti substansi pertanyaan. Pembuatan kode dimaksudkan untuk
menyederhanakan judul kolom dalam proses entry data (memasukkan atau tabulasi data). Oleh
karena itu, agar penelitian tidak kehilangan informasi lengkap substansi pertanyaan diperlukan
buku kode (code book). Buku kode merupakan suatu dokumen yang menggambarkan lokasi
variabel dan deskripsi lengkap dari setiap kode. Secara esensial, buku kode mempunyai dua
fungsi yaitu secara primer, sebagai pemandu proses pembuatan kode dan memandu peneliti
untuk mencari lokasi variabel dan interpretasi kode dalam file data selama proses analisis. Dalam
pemberian angka kode bisa diurutkan sesuai dengan urutan awal sesi, yakni dengan memberikan
kode digit pertama sesuai dengan urutan sesi Angka (numeric) kode juga bisa diurutkan sesuai
dengan urutan awal nomor pertanyaan, yaitu tanpa memberikan angka kode digit pertama.

Kode yang didasarkan pada urutan nomor pertanyaan mempunyai kelemahan yaitu bila
terjadi kesalahan dalam proses pemberian kode pengecekan harus dirunut dari pertanyaan awal.
Hal tersebut tidak terjadi bila didasarkan pada urutan pertanyaan dari setiap sesi.

Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga
mempercepat pada saat entry data. Entry data adalah transfer coding data dari kuesioner ke
software. Pengkodean data dilakukan untuk memberikan kode yang spesifik pada respon
jawaban responden untuk memudahkan proses pencatatan data. Pemberian kode pada data adalah
menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya adalah
untuk dapat dipindahkan ke dalam folder. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka,
maka peneliti akan lebih mudah mentransfer ke dalam komputer dan mencari program perangkat
lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana Analisa( Priyo,2016)

Coding merupakan kegiatan yang mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan. Misalnya bentuk variable Pendidikan dilakukan koding 1 =SD, 2 = SMP, 3=
SMU, 4=PT. bentuk jenis kelamin 1= laki-laki dan 2 adalah perempuan dan sebagainya. (sutanto,
2016)

Coding dapat dilakukan dengan pendekatan(Susanto,2022)


a. DEDUCTIVE coding: yakni Kode/Label sudah didefinisikan dahulu berdasarkan
Teori-Teori yang diadopsi atau Konsep Teori yang dibangun atau berdasar Research
Questions yang ingin dijawab.
Sebagai Contoh: Penelitian dengan RQ “Jenis teknologi apa yang digunakan mahasiswa
Pascasarjana?” akan men-drive Peneliti fokus pada data jenis-jenis teknologi saja dan
memberi label seperti: “PC”, “HP”, “Laptop”, “Scanner”, dll. Pendekatan INDUCTIVE
coding cocok jika penelitian sudah fokus pada data-data area topik tertentu.

b. INDUCTIVE coding: yakni Kode/Label ditentukan murni berdasarkan data-data yang


diperoleh.
Sebagai contoh: Penelitian tentang faktor apa yang menyebabkan seseorang
menggunakan aplikasi Video Conference? mungkin jawaban respondents akan
bermacam-macam lintas area topik dan diberi label berbagai macam, seperti: “punya
pulsa”, “kuliah”, “kewajiban”, “mudah”, “gratis”, “efisien waktu”, dll. Pendekatan
INDUCTIVE coding cocok untuk penelitian yang masih bersifat eksploratif atau
mengembangkan konsep/constructs baru atau teori yang relatif masih baru atau sedikit
yang telah meneliti.

c. HYBRID coding: yakni menggabungkan DEDUCTIVE dengan INDUCTIVE coding,


yakni Peneliti telah menentukan label/coding-coding yang dicari berdasarkan Teori awal,
Konsep teori, atau Research Questions dan karena Peneliti merasa belum cukup atau
belum puas dengan konsep/constructs yang ada maka Peneliti juga membuka diri
mengidentifikasi label-label lainnya secara bebas berdasarkan data yang diperoleh.

5 TEKNIK CODING DATA KUALITATIF

1. IN VIVO coding: mengambil dan melabel data persis apa adanya seperti yang
disampaikan respondents (persis kata-kata respondents bukan persepsi Peneliti)

2. PROCESS coding: melabeli data dengan kata kerja/prosedur, seperti


“Pembangunan Aplikasi”, “Pembuatan Kebijakan”, “Menyanyi lagu kebangsaan”,
dll. Selain kata-kata, Process coding juga memperhatikan Bahasa Tubuh sebagai
sebuah data atau memverifikasi data verbal yang diucapkan contoh: seorang
Respondent menyampaikan “Saya Tidak Bisa menggunakan aplikasi Zoom”
dengan wajah serius dan pundak terangkat maka Peneliti dapat memberi label
“Tidak mampu menggunakan Zoom”, namun Respondent menyampaikan kalimat
yang sama dengan senyum dan kedipan mata mengerling maka Peneliti dapat
memberi label “Mampu menggunakan Zoom”.

3. DESCRIPTIVE coding: memberi label dengan 1 kata untuk merepresentasikan


secara umum suatu gambar/photo/video dengan 1 kata misalnya “gembira”,
“sedih”, “aplikasi SPBE”.

4. STRUCTURAL coding: memberi label atribut suatu data dengan memberi label
“APA?”, “SIAPA?”, “DIMANA?”, “KAPAN?”, “BAGAIMANA?”. Sebagai
contoh: hasil wawancara Peneliti memperoleh respon respondent sebagai berikut
“Saya memakai aplikasi SIMPEG hanya jika dikantor dengan menggunakan PC
kantor di jam kerja atas perintah atasan”.
Dari kalimat itu kita dapat memberi data
kata “Saya” dan “atasan” dengan code “SIAPA?”
kata “menggunakan PC” dengan code “BAGAIMANA?”
kata “di jam kerja” dengan code “KAPAN?”
kata “perintah atasan” dengan code “MENGAPA?”

5. VALUE coding: memberi label berdasarkan nilai-nilai yang tidak terlihat secara
verbal seperti keyakinan, budaya, tata nilai. Sebagai contoh: seorang Participant
selalu menjawab pertanyaan dengan kata “Insya Alloh” …”Alhamdulillaah”…
maka Peneliti dapat memberi code/label “Religius”.

B. Entry Data
Entry data adalah suatu proses pengisian data pada tabel data dasar (based data);
baik dari hasil pencatatan pada waktu wawancara maupun data sekunder. Istilah entry
data juga dikenal dengan tabulasi data; yakni pemindahan data dari kuesioner ke tabel.
Kunci utama pada kegiatan ini adalah rancangan (design) tabel dasar khususnya dalam
penetapan kolom. Pada penelitian yang mencakup banyak variabel dan pertanyaan
maupun pernyataan, diperlukan jumlah kolom yang memadai dengan mempertimbangkan
kemudahan dalam proses entry maupun dalam membaca hasil entry.
Data entering adalah memindahkan data yang telah di ubah menjadi kode ke
dalam mesin pengolah data. Sementara itu, program computer yang dapat dipakai untuk
mengolah data, antara lain SPSS (Sttistical Package for Social Science), Microstat,
Survey Mete, STATA Plus, SAS, Microquest, dan lain-lain.

Entry data menggunakan SPSS( Statistic Product dan Service Solution )


merupakan paket program statistik yang berguna untuk mengolah dan menganalisis
penelitian. Dengan SPSS semua kebutuhan pengolahan dan analis data dapat diselesaikan
dengan mudah dan cepat. Kemampuan yang dapat di peroleh dari SPSS meliputi
pemprosesan segala bentuk file data, modifikasi data, membuat tabulasi berbentuk
distribusi frekuensi, analisis statistic deskriptif, analisis lanjut yang sederhana maupun
kompleks, pembuatan grafikdan sebagainya..

SAS (sistem analisis statistik) adalah analisis statistik perangkat lunak yang
dirancang dan dikembangkan oleh SAS Institute. Aplikasi atau perangkat lunak ini
diluncurkan pada tahun 1966. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman komputer
dan memungkinkan melakukan entri data, analisis statistik, pemesanan penelitian operasi,
data dan peningkatan pembangunan. SAS sudah memiliki fitur lengkap dan dapat
digunakan dalam humaniora yang tepat dan sosial tetapi beberapa membutuhkan bahasa
pemrograman sehingga agak sulit bagi pengguna baru.

Stata memiliki statistik dan data. Aplikasi ini digunakan untuk analisis kuantitaif
yang cukup rinci. Stata diluncurkan pada tahun 1985. Stata sering digunakan untuk
menganalisis dalam bidang ekonomi, sosiologi, manajemen dan epimologi. Dapat
menampilkan berbagai grafik dan diagram yang bervariasi dan data biasa.
Daftar Pustaka

https://dqlab.id/ketahui-tahapan-metode-pengolahan-data-untuk-risetmu

Priyo sutanto, Analisis data pada bidang Kesehatan. Rajawali pers. Depok 2016

CODING DATA KUALITATIF – Tony D. Susanto, Ph.D. (ITIL, COBIT, TOGAF). (2022, June
27). https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2022/06/27/coding-data-kualitatif/

Anda mungkin juga menyukai