Anda di halaman 1dari 7

Laporan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)

TAHUN 2024

SMP NEGERI 1 LUBUK KELIAT


Lokasi Sekolah : Jl. Raya Desa Lubuk Keliat Kecamatan Lubuk Keliat Kab. Ogan Ilir

Ketua TPPK : Parisah, S.Pd


Anggota TPPK : 1. Ardiansyah
2. Izzat Jamil, S.Pd
3. Ahmad Perwira, S.Pd.I
4. Ayu Lasmini, S.Pd
5. Sulasmi
6. Iwanto
7. Zulkifli
8. Edi Irawan
I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kekerasan di lingkungan sekolah merupakan salah satu masalah serius yang dapat
menghambat proses belajar mengajar dan menciptakan rasa tidak aman bagi siswa. Oleh
karena itu, diperlukan upaya-upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah
secara komprehensif dan berkelanjutan.

Berdasarkan [sebutkan dasar hukum pembentukan TPPK, misal: Surat Keputusan


Kepala Sekolah Nomor: 420/77/SMPN.01-LBK/D.Dikbud-OI/2023, dibentuklah Tim
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di SMP Negeri 1 Lubuk Keliat. Tim
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) bertugas untuk:

 Mencegah terjadinya segala bentuk kekerasan di lingkungan sekolah.


 Menangani kasus-kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.
 Memberikan pembinaan kepada korban dan pelaku kekerasan.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat sekolah tentang pentingnya pencegahan
kekerasan.

II. Maksud dan Tujuan


Laporan ini bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi tentang kegiatan TPPK dalam periode Tahun 2024
2. Mengevaluasi efektivitas program pencegahan dan penanganan kekerasan yang dilakukan
oleh TPPK.
3. Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas program pencegahan dan
penanganan kekerasan di masa depan.

III. Laporan Kegiatan


A. Pencegahan Kekerasan
1. Sosialisasi:
o TPPK telah melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa, guru, dan staf tentang pencegahan
kekerasan di sekolah Materi sosialisasi yang disampaikan meliputi:
 Pengertian kekerasan
 Jenis-jenis kekerasan
 Dampak kekerasan
 Cara mencegah kekerasan
 Cara melaporkan kasus kekerasan
o Sosialisasi dilakukan melalui berbagai metode, antara lain:
 Ceramah
 Diskusi kelompok
 Penyebaran brosur dan poster
 Pemutaran video edukasi
2. Pembentukan Forum Komunikasi Siswa:
o TPPK telah membentuk Forum Komunikasi Siswa (FKS) yang berfungsi sebagai wadah bagi
siswa untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka.
o FKS terdiri dari perwakilan siswa dari berbagai kelas dan organisasi.
o FKS mengadakan pertemuan rutin dengan TPPK untuk membahas berbagai hal terkait
pencegahan kekerasan di sekolah.
3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sekolah:
o TPPK telah bekerja sama dengan orang tua siswa dan komite sekolah untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya pencegahan kekerasan di sekolah.
o Telah dilakukan kegiatan-kegiatan seperti:
 Seminar parenting tentang pencegahan kekerasan
 Workshop bagi orang tua siswa tentang cara berkomunikasi dengan anak
 Pembentukan relawan orang tua untuk membantu TPPK dalam mengawasi siswa di
sekolah
B. Penanganan Kekerasan
1. Kasus Kekerasan:
o Selama periode laporan ini, TPPK telah menangani [sebutkan jumlah] kasus kekerasan
di sekolah.
o Jenis-jenis kekerasan yang terjadi antara lain:
 Kekerasan fisik (pemukulan, tendangan, jambakan)
 Kekerasan verbal (penghinaan, makian, ancaman)
 Kekerasan psikis (intimidasi, pelecehan)
 Kekerasan seksual
o TPPK telah mengambil tindakan untuk menyelesaikan setiap kasus kekerasan yang
terjadi, antara lain:
 Melakukan mediasi antara korban dan pelaku
 Memberikan konseling kepada korban dan pelaku
 Memanggil orang tua korban dan pelaku
 Melaporkan kasus kekerasan kepada pihak berwajib (jika diperlukan)
2. Efektivitas Penanganan Kekerasan:
o Berdasarkan hasil evaluasi, TPPK menilai bahwa program penanganan kekerasan yang
dilakukan selama ini cukup efektif.. Hal ini dibuktikan dengan:
 Menurunnya jumlah kasus kekerasan di sekolah
 Meningkatnya rasa aman dan nyaman bagi siswa di sekolah
 Meningkatnya kepercayaan siswa terhadap TPPK
IV. Kendala dan Tantangan
1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Sekolah:
o Masih banyak siswa, guru, dan staf yang belum memiliki kesadaran yang tinggi tentang
pentingnya pencegahan kekerasan di sekolah.
o Hal ini menyebabkan masih terjadinya kasus-kasus kekerasan di sekolah.
2. Kurangnya Sarana dan Prasarana:
o TPPK masih kekurangan sarana dan prasarana untuk menjalankan tugasnya dengan
optimal. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
 Ruang konseling yang nyaman
 Alat-alat untuk melakukan tes psikologi
 Media edukasi tentang pencegahan kekerasan
3. Kurangnya Dukungan dari Pihak Berwajib:
o TPPK masih sering mengalami kesulitan dalam menangani kasus-kasus kekerasan yang
melibatkan pihak luar sekolah.
o Hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan dari pihak berwajib, seperti pihak
kepolisian dan Dinas Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai