Anda di halaman 1dari 4

PUTUSAN KPPU PERKARA NOMOR 03/KPPU-L/2012

Tentang dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan


dengan Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis NIK Secara Nasional (KTP
Elektronik) Tahun 2011 s/d 2012 dengan sumber dana APBN DIPA Dirjen Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam negeri Tahun Anggaran 2011 dan Tahun
Anggaran 2012

press release ini bukan merupakan bagian dari Putusan Perkara Nomor 03/KPPU-L/2012,
dan apabila terdapat perbedaan maka harus mengacu kembali kepada Putusan Perkara Nomor 03/
KPPU-L/2012

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) melalui Majelis Komisi yang terdiri dari Dr.
Sukarmi, S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Ir. Dedie S. Martadisastra, S.E.,M.M., Prof. Dr. Ir. Tresna P.
Soemardi, S.E., M.S., Dr.Yoyo Arifardhani, S.H., M.M., LL.M., dan Ir. M. Nawir Messi, M.Sc. masing-
masing sebagai Anggota Majelis, telah selesai melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap Perkara
Nomor 03/KPPU-L/2012 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
dalam Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1999)

Perkara ini berawal dari kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh KPPU RI mengenai adanya Dugaan
Pelanggaran Pasal 22 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam berkaitan dengan Penerapan Kartu
Tanda Penduduk Berbasis NIK Secara Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011 s/d 2012 dengan sumber
dana APBN DIPA Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam negeri Tahun
Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012, yang dilakukan oleh:

1. Panitia Tender/Pelelangan Penerapan KTP Berbasis NIK Nasional (KTP Elektronik) Tahun
2011-2012 sebagai Terlapor I;
2. Konsorsium PNRI sebagai Terlapor II;
3. PT. Astragraphia ,Tbk sebagai Terlapor III;
4. PT Kwarsa Hexagon sebagai Terlapor IV;
5. PT Trisakti Mustika Graphika, sebagai Terlapor V;
6. PT Sumber Cakung Terlapor VI.

• Bahwa yang menjadi objek perkara ini adalah Tender/Pelelangan Pekerjaan Penerapan KTP Berbasis
NIK Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011-2012 APBN DIPA Dirjen Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementerian Dalam negeri Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012;
• Bahwa nilai pagu anggaran dan Harga Perkiraan Sendiri (selanjutnya disebut ”HPS”) adalah sebesar
5.951.886.009.000,00 (Lima Triliun Sembilan Ratus Lima Puluh Satu Miliar Delapan Ratus Delapan
Puluh Enam Juta Sembilan Ribu Rupiah) dengan sumber dana APBN DIPA Dirjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam negeri Tahun Anggaran 2011 dan Tahun
Anggaran 2012

Selama proses pemeriksaan ditemukan fakta-fakta diantaranya sebagai berikut:


1. Tentang Persekongkolan Horizontal;
a. Bahwa terdapat metode usulan teknis oleh, Tentang Kesamaan Kesalahan Pengetikan Dokumen
Penawaran, kesamaan produk sebanyak kurang lebih 70% (tujuh puluh persen), dan kesamaan
jumlah produk yang ditawarkan oleh Terlapor II/ Konsorsium PNRI dan terlapor III/ PT
Astragraphia, Tbk;
2. Tentang Persekongkolan Vertikal;
a. Bahwa Terlapor I/Panitia Tender, Terlapor II/Konsorsium PNRI dan Terlapor III/PT
Astragraphia, Tbk melakukan tindakan post bidding dan melakukan pertemuan/ interaksi di luar
jam kerja.
b. Bahwa Terlapor I/Panitia Tender melakukan fasilitasi Terlapor II/Konsorsium PNRI menjadi
pemenang Tender

Berdasarkan rangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Tim Pemeriksa, Majelis Komisi menilai :

1. Majelis Komisi menilai produk-produk yang ditawarkan oleh Terlapor II dan Terlapor III berasal
dari Prinsipal yang sama
2. Bahwa Majelis Komisi menilai Principal yang sama tersebut memberikan Proposal Teknis yang
menjadi rujukan bagi terlapor II dan Terlapor III di dalam menyiapkan metode usulan teknis;
3. Bahwa Majelis Komisi menilai proposal yang disiapkan oleh Terlapor II dan Terlapor III tersebut
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh pihak L1 dan di copy-paste oleh pihak Terlapor
II dan Terlapor III di dalam menyiapkan penawaran;
4. Bahwa Majelis Komisi menilai Proyek Ektp adalah proyek yang berdampak jangka panjang sehingga
mengapa sebelumnya dilakukan kajian Grand –Design yang melibatkan banyak ahli dan perguruan
tinggi ternama di Indonesia sebelum proyek ini dilaksanakan, namun dalam pelaksanaan tender grand
design ini tidak menjadi acuan penting, terlihat dari implementasi teknis grand design yang
menyimpang dari Grand Design dengan Iris Scanner tidak direkomendasikan dan L-1 tidak
memenuhi Standart NIST untuk sidik jari
5. Bahwa Majelis Komisi menilai Proyek Ektp adalah proyek yang berdampak jangka panjang sehingga
mengapa sebelumnya dilakukan kajian Grand –Design yang melibatkan banyak ahli dan perguruan
tinggi ternama di Indonesia sebelum proyek ini dilaksanakan, namun dalam pelaksanaan tender grand
design ini tidak menjadi acuan penting, terlihat dari implementasi teknis grand design yang
menyimpang dari Grand Design dengan Iris Scanner tidak direkomendasikan dan L-1 tidak
memenuhi Standart NIST untuk sidik jari;
6. Bahwa Majelis Komisi berpendapat Bahwa Majelis Komisi menilai berdasarkan surat PT TUV
Rheinhald Indonesia yang membalas surat tertanggal 17 Juli 2012 yang isinya menyatakan bahwa
Adalah benar sertifikat ISO 9001 & ISO 14001 telah diterbitkan oleh TUV Rheinhald (Taiwan),
namun ruang lingkup tidak mencakup Product Signature Pad. Perusahaan hanya menyediakan
Component Signature Pad untuk Topaz System Inc Terlapor I/panitia tender melakukan pengabaian
dan tidak konsisten terhadap persyaratan ISO ini
7. Bahwa Majelis Komisi menilai terjadi Tindakan Post Bidding yang dilakukan oleh Panitia Tender,
Konsorsium PNRI dan Konsorsium Astragraphia dalam rangka melengkapi persyaratan ISO 9001
dan ISO 14001 untuk produk Signature Pad merk Topaz Type SignatureGem TM LCD 1X5 (T-
L462) pada Dokumen Penawaran Konsorsium PNRI dan Konsorsium Astragraphia setelah batas
akhir pemasukan dokumen penawaran pada tanggal 8 April 2011;
8. Bahwa Majelis Komisi menilai tindakan Post Bidding yang terjadi adalah sepenuhnya kesalahan
akibat kelalaian dari Terlapor I
9. Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor I tidak mengindahkan ketentuan dalam Perpres 54 Tahun
2010 khususnya Pasal 20;

Rekomendasi Majelis Komisi;---------------------------------------------------------------------------------------


1. Majelis Komisi Merekomendasikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk memberikan sanksi
administratif kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Panitia Tender/Pelelangan Penerapan
KTP Berbasis NIK Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011-2012;----------------------------------------
2. Majelis Komisi Merekomendasikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk menerapkan prinsip-
prinsip persaingan usaha yang sehat dalam pengadaan barang dan/atau jasa
3. Majelis Komisi Merekomendasikan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk
melakukan penyelidikan atas dugaan pemalsuan tanda tangan atas nama Bagus Trisakti, Wazith Zaki,
dan Mahmud Abraham Hakim dalam dokumen Persoonil Ahli Afis dokumen Penawaran Konsorsium
PNRI;
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta, penilaian, analisa dan kesimpulan di atas, serta
dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi
Memutuskan;
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Panitia Tender/Pelelangan Penerapan KTP Berbasis
NIK Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011-2012, Terlapor II, Konsorsium PNRI,
Terlapor III, PT Astragraphia,Tbk terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar
Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;---------------------------------------
2. Menyatakan bahwa Terlapor IV, PT Kwarsa Hexagon, Terlapor V, PT Trisakti
Mustika Grafika dan Terlapor VI, PT Sumber Cakung tidak terbukti melanggar Pasal
22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;
3. Menghukum Terlapor II, Konsorsium PNRI membayar denda sebesar Rp.
20.000.000.000,00 (Dua Puluh Miliar Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara
sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan
Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);
4. Menghukum Terlapor III, PT Astragraphia,Tbk membayar denda sebesar
Rp.4.000.000.000,00 (Empat Miliar Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagai
setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Satuan Kerja
Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode
penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha);

Jakarta, 13 November 2012


Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai