Anda di halaman 1dari 2

Analisis Islamic Performance Index dalam Mengukur Kinerja Keuangan

Bank Syariah Indonesia (BSI) tahun 2021


BAB 1
Latar belakang masalah
Lembaga keuangan itu kegiatannya menghimpun dana, menyalurkan dana, atau
keduanya. Artinya kegiatan lembaga keuangan selalu berkaitan dengan sektor keuangan.
Lembaga keuangan terbagi pada dua kategori, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan non-bank. Bank syariah mencerminkan kebutuhan masyarakat muslim secara
maslahat. Bank Syariah adalah bank yang dalam kegiatannya, baik dalam penghimpunan
dana maupun dalam rangka penyaluran hibah dan penugasannya berdasarkan prinsip syariah
(Rodoni dan Hamid, 2007). Dalam hal kualitas kinerja bank syariah, bank syariah harus
bermanfaat secara optimal terhadap masyarakat, dan tidak hanya sebatas memenuhi
kebutuhan keuangan berbagai pihak, tetapi yang terpenting adalah segala aktivitas yang
dilakukan bank syariah sudah pasti sesuai akan prinsip syariah dan dapat selalu dipercayai
oleh stakeholders, hal inilah yang membuat pengukuran kinerja bank syariah sangat penting
untuk dilakukan. Perbankan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam didirikan
untuk mencapai tujuan menciptakan keseimbangan sosial-ekonomi (material dan spiritual)
masyarakat agar tercapainya kesejahteraan dunia dan akhirat atau biasa disebut falah (Meilani
dkk, 2015:17).

Islamic performance index adalah alat dalam mengukur kinerja lembaga keuangan
dengan mengungkapkan nilai-nilai materialistik dan nilai spiritual-nya dengan memanfaatkan
laporan keuangan lembaga tersebut. Islamic performance index terdiri dari : Pertama, Rasio
Profit Sharing Ratio (PSR), untuk mengidentifikasi kinerja bank syariah dalam menyalurkan
pembiayaan bagi hasil dibandingkan dengan pembiayaan yang lain. Kedua, Zakat
Performance Ratio (ZPR), zakat dapat dilaporkan pada laporan keuangan setiap bank syariah
dan menjadi informasi penting untuk masyarakat muslim. Ketiga, Equitable Distribution
Ratio (EDR), menunjukkan besarnya distribusi pendapatan ke masyarakat, pegawai, investor
dan perusahaan. Keempat, Directors – Employees Welfare Ratio, untuk mengukur apakah
direktur mendapatkan gaji yang sepadan dibandingkan untuk kesejahteraan karyawan.
Kelima, Islamic Income vs Non-Islamic Income, untuk mengungkapkan ukuran kehalalan dan
keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah yaitu terbebas dari unsur riba dari segi
pendapatan.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (selanjutnya disebut BSI) resmi beroperasi pada 1
Februari 2021. BSI merupakan bank syariah terbesar di Indonesia hasil penggabungan
(merger) tiga bank syariah dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu: PT Bank
BRI Syariah (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Salah satu visi BSI adalah menjadi bank syariah berskala dunia, yaitu target untuk masuk
dalam peringkat 10 besar bank syariah dunia dengan nilai kapitalisasi besar pada 2025
(Achmad Sani Alhusain, 2021). Tentu menjadi sangat penting untuk senantiasa melakukan
pengukuran kinerja BSI, karena selain masuk dalam nilai kapitalisasi terbesar, Bank syariah
Indonesia (BSI) juga tetap harus menjaga kepatuhan syariah-nya.

Anda mungkin juga menyukai