Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF

BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS


PADA PAPAN INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas outdoor activity yang dibimbing


oleh Ibu Wegig Panji Prasasti, M.Pd

Disusun oleh kelas peminatan komunikasi publik

1. Firza Safitri
2. Brigitta Ayu Sentyanantoro
3. Alvaro Davon Ferizko
4. Adin Reza Amellia

UPT SMP NEGERI 1 BANGIL


Jalan Pattimura 309 Pogar Bangil
Maret 2024
PENGGUNAAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF
BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS
PADA PAPAN INFORMASI

Latar Belakang
Papan Informasi banyak ditemukan di beberapa tempat karena berguna untuk
memberikan pesan pada seseorang yang melihatnya akan mudah memahami maksud dari
informasi tersebut. Papan informasi juga digunakan sebagai perantara untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak langsung. Memberikan informasi kepada
khalayak langsung tentunya seputar informasi secara umum untuk pengetahuan atau
pencegahan secara langsung. Biasanya papan informasi dibuat dengan sasaran yang lebih
luas dan penyampaiannya kepada publik atau masyarakat.
Banyaknya papan informasi yang tercantum tentunya terdapat tujuan
yaitu: memberikan informasi disekitar atau pendidikan sebab papan informasi
akan menyediakan edukasi singkat secara mendasar pada lingkup luar maupun
dalam pembelajaran, keselamatan dan etika jika papan informasi tidak
memberikan hal tersebut mungkin saja kecelakaan kecil hingga besar bisa terjadi
kapan saja. berdasarkan tujuan tersebut akan menghasilkan manfaat salah satunya
menjadi himbauan untuk selanjutnya dan akan meningkatkan pewawasan lebih.
Posisi yang sering ditemukan papan informasi adalah taman, wisata, pusat
informasi, museum, tempat bersejarah, pusat keamanan, pusat kesehatan, tempat
ibadah, kawasan industri, dan masih banyak lainnya.
Sangat disayangkan, papan informasi masih kurang berpotensi untuk
menjadi himbauan para pengunjung. Terdapat banyak kesalahan yang terjadi pada
isi papan informasi. Ini bisa berakibat fatal, bisa saja terjadi salah paham dari
pihak satu kepihak lainnya. Kesalahan pemilihan kata juga berpotensi mengubah
makna dari kata tersebut dan tidak hanya terjadi pada papan informasi bahasa
Indonesia saja dalam bahasa asing salah satunya bahasa Inggris akan dapat
merubah makna dari arti tersebut.
Banyaknya kesalahan papan informasi ini, peran siswa untuk menanggapi
hal seperti ini sangat dibutuhkan, maka dari itu mengapa siswa harus menerapkan
sejak dini perilaku literasi karena dampak pada siswa-siswi yang membaca papan
informasi tersebut tidak akan salah paham mengenai hal-hal yang dicantumkan
dan akan membuat cara berpikir siswa-siswai akan menjadi lebih kritis mengenai
masalah-masalah tertentu. Berdasarkan (Zakariya dan Cahyana, 2016)
Pengembangan Papan Informasi Digital (PID) merupakan salah satu upaya untuk
dapatmenyampaikan informasi akademik dengan tidak terbatas oleh ruang
penyimpanan informasi,artinya PID berfungsi sebagai saluran informasi dalam
penyampaian informasi-informasi akademikyang terdapat pada website, dan untuk
dapat mencapai hal tersebut, dilakukan integrasi ataupenggabungan antara PID
dengan website dimana informasi akademik dipublikasikan.

Pembahasan
Kesalahan Diksi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Pemilihan diksi juga berpengaruh dalam papan informasi bahkan bisa
membuat dua makna yang berbeda. Bukan hanya bahasa Indonesia saja dalam
bahasa Inggris juga sangat berpengaruh dalam pemilihan kata. Dianggap normal
dalam kesalahan dalam pemilihan kata membuat kita sia-sia untuk memahami dan
mengerti secara umum (dalam ruang lingkup) banyak sekali kesalahan-kesalahan
yang tidak disengaja.

Gambar 1 kesalahan diksi dalam bahasa Inggris


Pada gambar 1 ada kesalahan yang mungkin tidak semua orang mengerti
dan paham.“From birth” jika diartikan akan menjadi dari lahir mungkin bagi
semua orang ini benar, namun lebih baik menggunakan kata “since birth”
menjadi arti sejak lahir bukankah lebih pantas didengar dan dilihat. Berdasarkan
(Ayu dan Sari, 2022) Pada dasarnya, kemampuan bahasa Inggris yang mahir
secara tertulis dan lisan merupakan dua hal penting yang harus dimiliki oleh
seluruh peserta didik agar mampu bersaing di era milenial ini. Peranan guru
bahasa Inggris pun sangat dibutuhkan. Grammar sangat penting sekali, bahkan
jika kita tidak teliti akan membuahkan hasil yang tidak bermanfaat.

Gambar 2 kesalahan diksi bahasa Inggris

Pada gambar 2 terdapat kesalahan yang sama, yakni terletak pada kalimat
“why there is left handed person” kata setelah why selalu diikuti dengan to be
maka dari itu kata yang lebih tepat adalah “why is there left handed person” tidak
sampai disitu saja banyak kesalahan yang masih tercantum. Disini kita bisa
menggunakan dua cara yaitu menggunakan a dan menggunakan plural. Untuk
menggunakan a adalah menunjukan seorang “why is there a left handed person”
untuk plural cukup mengganti is menjadi are dan person menjadi people “why are
there left handed people”. Berdasarkan kutipan (Azza, Alrajafi, dan Sanjaya,
2023) bagi sebagian orang, english Grammar merupakan bagian yang paling sulit
untuk dikuasai karena bagian inimemiliki rumus yang jauh berbeda dengan rumus
bahasa Indonesia.
Gambar 3 kesalahan diksi bahasa Indonesia

Sekarang kita akan memilih kesalahan diksi dalam bahasa Indonesia. Pada
gambar 3 jika dilihat dari sepintas memang seperti tidak ada kesalahan, namun
kita perlu memperhatikan lebih teliti. Penggunaan kata “untuk” sangat di
perlukan, pada kalimat awal kita perlu menambahkan kata untuk akan menjadi
“penting untul mengetahui perbedaan karena bisa jadi penanganannya pun
berbeda” kita perlu menggunakan kata untuk karena mempunyai arti menunjukan
tujuan atau maksud; atau alasan. Menurut (Nurwicakso dan Amelia, 2018) Lapses
adalah kesalahan berbahasaakibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu
sebelum tuturan (kalimat) selesai dinyatakan secara lengkap. Kesalahan ini terjadi
akibat ketidaksengajaan dan tidakdisadari oleh penuturnya.

Kesalahan Penulisan Kata Dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris


Kesalahan penulisan kata atau sinonim dari bahasa Indonesia adalah
Galat Tipografi. Kerap sering sekali ditemukan di masyarakat, bahkan dalam
ruang lingkup tersendiri juga sering ditemukan dalam ruang masyarakat. Jika itu
terjadi dalam papan informasi akan membuat banyak sekali kata yang tidak pantas
untuk ditampilkan untuk ruang lingkup umum seperti dalam ruang lingkup
masyarakat. Lebih baik untuk kita melakukan pengecekan ulang sebagai bentauk
rasa peduli kita pada masyarakat..
Gambar 4 kesalahan penulisan kata

Pada gambar 4 semua orang pun mengetahui terdapat kesalahan dalam


penulisan tersebut, kita memang sudah terbiasa untuk melihat dan membaca
tulisan yang salah. Banyak sekali penulisan yang salah dikehidupan sehari-sehari
sehingga membuat kita menganggap sepele akan kesalahan dan juga galat
tipografi. Seperti pada gambar yang diatas “mengluarkan” dalam penulisan yang
benar adalah “mengeluarkan” hanya saja mereka menggap ini semua normal,
karena dianggap sudah sangat sering terjadi. Jika ada suatu typo terkadangakan
membuat kata-kata itu menjadi ambigu,tidak benar ataupun menjadi acak
(Agustian, Kenny, Suryaningrum, 2020)

Gambar 5 kesalahan penulisan kata

Pada Gambar 5 penulisan dalam kata tersebut, kita sudah menemukan


kesalahan tetapi kalian pun akan bingung dengan penulisan yang dicantumkan
dikarenakan kesalahan penulisan tersebut akan membuat dua makna yang
berbeda. Asa memiliki banyak arti seperti harapan dan semangat, bahkan kata
“asa” ini masuk kedalam papan informasi tentang penyakit dalam gigi. Membaca
berulang kali agar bisa faham yang dimaksud dibalik kata “asa” ini adalah “asam”
kata ini hanya kehilangan 1 huruf membuahkan banyak arti. Menurut kutipan dari
(Fahma, Cholissodin, Perdana, 2017) Faktor lain dalam terjadinya typographical
error adalah pada saat proses pemilihan kata karena kata yang digunakan harus
tepat dan menggunakan bahasa yang baku sehingga dapat dimengerti
oleh pembaca.

Pemborosan Kata atau Kalimat


Semua pasti akan bosan jika terlalu banyak membaca informasi yang
kurang penting atau bertele-tele. Bahkan ini masuk kedalam pemborosan kata dan
membuat kalimat tidak menjadi efektif, keefektifan dalam pembaca serta dalam
papan informasi. Disebabkan papan informasi digunakan untuk himbauan
mendasar maka dari itu cukup gunakan kata-kata yang bisa dimengerti untuk
banyak kalangan. Penggunaan dua kata yang bersinonim secara bersamaan dalam
sebuah kalimat dinyatakan mubazir karena tidak ada gunanya. Oleh karena itu,

gunakanlah salah satu kata saja agar tidak ada pemborosan (Arti, 2017)
Gambar 6 pemborosan kata atau kalimat

Pada Gambar 6 sekilas ini sepertinya hanya informasi yang disampaikan


dalam papan informasi, secara tak langsung untuk papan informasi kalimat ini
terlalu banyak untuk seputar pengertian mendasar. Informasi tersebut hanya
mengulang-ngulang kalimat yang tidak penting. Alangkah baiknya seperti ini
“telinga merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk mendengar. Telinga
memiliki kotoran yang orang lain menganggap menjijikan namun, memiliki
banyak rahasia didalamnya” Berdasarkan kutipan (Fitriyani, 2015) Kalimat yang
baik dan efektif akan mempermudah mengantar pembaca menguraikan atau
menerangkan isi tulisan tersebut sehingga dapat menambah

pengetahuan pembaca.

Gambar 7 pemborosan kata atau kalimat

Pada Gambar 7 Membuat kata menjadi tidak efektif akan membuat


kalimat menjadi kurang peminatan untuk pembaca, bagaimana pun kita harus
membuat kata menjadi lebih ringkas. Banyak sekali kata-kata yang tidak penting
namun masuk kedalam kalimat dan akan menjadi pengulangan kata. “mimisan
atau epistaksis terjadi karena pembuluh darah yang tipis yaitu pleksus kiesselbach
yang berada dicuping hidung. Disebabkan gesekan dan suhu yang ekstrim”
pemborosan kata rawan sekali membuat kalimat menjadi tidak efektif. Menurut
(Trismanto, 2016) Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan
kesalapahaman antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar.
Untuk itulah, kalimat efektif harus bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan,

kehematan, keutuhan, dan kesejajaran.

Gambar 8 pemborosan kata atau kalimat

Pada Gambar 8 semakin banyak kalimat yang dicantumkan akan membuat


kalimat jadi boros, menggunakan kata menarik juga diperlukan. Pendidikan dasar
yang dicantumkan untuk pengetahuan kita memnag memiliki banyak sekali
informasi, pengulangan kata pun terjadi lagi. “Penyakit impetigo krutosa sering
menyerang anak berusia 2—5 tahun, disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus
atau Streptococcus pyogenes mengakibatkan merah berisi cairan dan dapat pecah
kapan saja dan akan meninggalan bekas pada kulit”. Seperti yang diutarakan oleh
(Asrif, 2019) Salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang jarang dimiliki oleh
bangsa-bangsa lain adalah terdapatnya aneka bahasa daerah yang hidup
berdampingan dengan bahasa Indonesia. Keanekaan bahasa daerah yang ada di
Indonesia dapat menjadi potensi yang positif dalam mengembangkan dan
mempermantap kedudukan bahasa nasional yakni bahasa Indonesia.

Kesimpulan
Banyaknya kesalahan ini terjadi pasti karena kurangnya literasi sehigga
masyarakat hanya menerima hasil yang salah hingga dianggap normal dalam
kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, banyaklah membaca buku sehingga
banyaknya wawasan, dan cara pikir pun mulai menjadi kritis. Kita semua paham
akan pentingnya papan informasi dalam masyarakat, setidaknya jangan
mernomalisir kesalahan yang terjadi. Menjadi generasi muda harus perlu
mengembangkan wawasan, banyaklah membaca buku agar tidak salah
kedepannya.

Daftar Rujukan
Agustian, S. Kenny & Suryaningrum, K. 2020 Aplikasi Koreksi Kesalahan
Penulisan Kata dalam Bahasa Inggris dengan Menggunakan Algoritma
Rabin- Karp. Jurnal Ilmiah Informatika Komputer. No. 2 (24):106—117.
Arti, W. 2017. Analisis Penggunaan Kata Mubazir dalam Teks Karangan
Pengalaman Pribadi Siswa VII SMP. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Asrif, 2019 Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Daerah dalam Memantapkan
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia. Jurnal Mabasan No. 1 (4): 11—
23
Ayu, M. & Sari, F. 2022 Pelatihan Siswa/i untuk Meningkatkan Kemampuan Tata
Bahasa Inggris Dasar Melalui Website Grammar. Journal of Technology and
Social for Community Service (JTSCS). No. 1 (3): 133—137
Azza, S. Alrajafi, G. & Sanjaya, F. 2023 Strategi Jitu Kuasai Grammar Melalui
Inovasi Aplikasi Kekinian English Grammar Ultimate Di Era Merdeka
Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan. No. 3 (21): 526—533

Fahma, A. Cholissodin, I. & Perdana, R. 2017 Identifikasih Kesalahan Penulisan


Kata (Typographical Error) Pada Dokumen Berbahasa Indonesia
Menggunakan Metode N-Gram Dan Levenshtein Distance. Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. No. 1 (2): 53—62.
Fitriyani, D. 2015 Penguasaan Kalimat Efektif Dan Penguasaan Diksi Dan
Kemampuan Menulis Eksposisi Pada Siswa SMP. Jurnal Pesona No.2 (1):
129-139.
Nurwicaksono, B. & Amellia, D. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada
Teks Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Bahasa Indonesia. No. 2
(2): 138—153
Trismanto, 2016. Kalimat Efektif Dalam Berkomunikasi. Bangun Rekaprima:
Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial, dan Humaniora. No. 1
(2): 33—40.
Zakariya, M. & Cahyana, R. Pengembangan Papan Informasi Digital Untuk
Menyiarkan Ulang Informasi Yang Diterbitkan Pada Sistus Website. No. 2
Vol. 3 281-286.

Anda mungkin juga menyukai