Anda di halaman 1dari 2

Sekolahku Aman, Ramah, dan Menyenangkan

Bagus adalah salah satu peserta didik kelas 3 di SD Harapan. Pagi itu Bagus berangkat ke
sekolah diantar oleh Ibunya menggunakan sepeda motor dan turun tepat di gerbang sekolah.
Sesampainya di gerbang sekolah, Bagus di sapa hangat oleh guru piket yang bertugas
menyambut kedatangan para peserta didik. Berjalan melintasi halaman beralaskan beton,
Bagus merasa senang memasuki kelas yang berada di lantai 1. Setelah merapikan tas, bekal,
dan botol minum yang digantung di sisi meja, Bagus keluar kelas dan bergabung bersama
teman-temannya untuk bermain.
Bel sekolah pun berdering, pertanda senam pagi segera dimulai. Peserta didik berbaris rapi
sesuai kelas dipandu oleh Pak Guru. Halaman yang cukup luas, memadai bagi peserta didik,
berbaris rapi dengan jarak yang leluasa untuk bergerak. Usai senam pagi, Bagus melanjutkan
harinya di dalam kelas, mengikuti pembelajaran. Hari ini, Bagus dan teman-temannya akan
mengerjakan kegiatan berdasarkan sebuah buku cerita menarik yang telah mereka baca
nyaring bersama di pertemuan sebelumnya.
“Anak-anak, hari ini kita akan membahas cerita yang kemarin sambil belajar membaca dan
menulis. Kita akan bekerja dalam kelompok yang biasa. Silakan siapkan alat tulis kalian, lalu
duduk bersama kelompok masing-masing, ya.” Bu Atika, guru kelas 3, memberi instruksi
agar peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan level kemampuan membaca berdasarkan
hasil asesmen awal membaca secara individu yang telah Bu Guru lakukan terhadap semua
peserta didik di kelas itu.
Tiap kelompok diberi nama dengan nama buah-buahan agar tidak mengindikasikan perbedaan
level. Di kelas 3 ada 3 kelompok berdasarkan kemampuan membaca. Bagus ada di kelompok
pertama, yaitu kelompok Anggrek. Kelompok Anggrek adalah peserta didik yang baru
mampu membaca dan menulis kalimat pendek dan sedang belajar merangkai kalimat pendek
menjadi paragraf. selain Anggrek, ada juga kelompok Anyelir yang telah mampu membaca
cerita pendek namun belum begitu memahami isi cerita, dan ada kelompok Kamboja yang
telah mahir membaca dan mengaitkan isi bacaan dengan kehidupan sehari-hari.
Mengelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuan memudahkan bu Atika dalam
memberikan materi sesuai level kemampuan peserta didik.
Bagus dan peserta didik lainnya segera mengatur diri untuk duduk dalam kelompok
masing-masing sesuai instruksi bu Atika. Anak-anak merasa bersemangat karena mereka
duduk berhadapan dan akan mengerjakan kegiatan seru bersama teman dalam kelompok
mereka. Mereka senang bisa berdiskusi dan menyelesaikan tugas bersama-sama. Di dalam
kelompok, mereka saling bertanya, saling mengoreksi, saling memberi masukan, atau saling
berbagi dengan anggota kelompok lain. Kadang sampai enggan keluar istirahat saking
asyiknya mengerjakan tugas.
Bu Atika memberikan penjelasan secara umum lalu memberi tugas sesuai level kemampuan
peserta didik dalam kelompok masing-masing-masing. Selama peserta didik mengerjakan
tugas dalam kelompok, bu Atika berkeliling kelas untuk memastikan semua peserta didik
memahami apa yang dipelajari dari kegiatan dalam kelompok mereka. Setiap kelompok
memiliki buku kegiatan sesuai level mereka, sehingga bu Atika lebih mudah mengelola kelas.
Buku kegiatan ini disiapkan oleh bu Atika bersama guru-guru lain dalam lokakarya awal
semester yang dipimpin ibu kepala sekolah SD Harapan di awal semester.
Waktu istirahat pun tiba, peserta didik antri di kantin untuk berbelanja. Bagus yang berada di
antrian juga menanti giliran dengan tertib. Anak-anak menikmati makanan di Bangku Taman,
Gazebo dan juga di Teras Kelas. Tong sampah disediakan di setiap sudut, yang memudahkan
anak-anak membuang bungkus makanan. Sehingga, kebersihan sekolah tetap terjaga.
Sore pun tiba, bel berbunyi tiga kali. Peserta didik keluar dari kelas dan menanti di teras yang
teduh dari sinar matahari. Guru piket bersiap di gerbang sekolah, memanggil anak-anak
secara bergantian ketika orang tua telah menjemput.

Anda mungkin juga menyukai