Anda di halaman 1dari 22

“Enterprise Architecture Framework”.

“Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Enterprise Architecture”

OLEH:

M.Sukron (0702213213)

Dosen Pengampu : Fathiya Hasyifah Sibarani, M.Kom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS


SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Enterprise Architecture Framework ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Fathiya Hasyifah Sibarani, M.Kom pada mata kuliah Enterprise
Architecture. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
pembaca maupun penulis mengenai mata kuliah ini.
Saya mengucapkan terima kasih Ibu Fathiya Hasyifah Sibarani, M.Kom
selaku dosen mata kuliah Enterprise Architecture yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 24 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................2
3. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

1. Definisi Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner..................................................4


2. Komponen Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner.............................................5
3. Tahapan Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner.................................................6
4. Kelebihan dan Kekurangan Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner...................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................3

1. Kesimpulan............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam era bisnis yang semakin kompleks, perusahaan-perusahaan harus mengelola


infrastruktur teknologi yang terus berkembang. EAF membantu mereka merancang
kerangka kerja yang sistematis untuk mengatasi kompleksitas ini.Banyak organisasi yang
berusaha untuk melakukan transformasi digital. EAF memberikan struktur yang
diperlukan untuk merancang dan melaksanakan transformasi ini secara efektif, membantu
perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas melalui perancangan
proses bisnis yang lebih baik dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien

Agar dapat memaksimalkan penggunaan EA, dibutuhkan framework yang


dapat memodelkan dan merincikan berbagai fase EA. Dengan demikian framework
diharapkan dapat mengelola sistem yang kompleks dan menyelaraskan bisnis dengan
teknologi yang akan dikembangkan. Ada beberapa framework yang digunakan dalam
memodelkan EA diantaranya, Zachman Framework, TOGAF (The Open Group
Architecture Framework), FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework), Gartner
Framework dan lain sebagainya.

Setiap framework memilki fungsi dan pendekatan yang berbeda. Oleh karena
itu dalam makalah ini, dilakukan suatu eksplorasi atau penelitian yang mengulas kembali
beberapa jenis framework yang dapat memaksimalkan pemodelan EA.

2. Rumusan Masalah
Beerdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Definisi Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner?
2. Bagaimana Komponen Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner?
3. Bagaimana Tahapan Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner?
4. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Zachman, TOGAF, FEAF, dan
Gartner?
3. Tujuan
Penulisan mengenai EA Framework ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman
atas beberapa framework dalam mengembangkan EA serta framework bagaimana
yang sesuai untuk digunakan dalam suatu organisasi dengan skala atau parameter
tertentu.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner


A. Definisi Zachman Framework
Zachman Framework adalah suatu kerangka kerja (framework) yang digunakan untuk
mengorganisasi dan menggambarkan aspek-aspek yang terlibat dalam pengembangan
sistem informasi. Kerangka kerja ini dibuat oleh John Zachman pada awal tahun
1980-an dan telah menjadi salah satu alat yang penting dalam dunia arsitektur
perusahaan dan sistem informasi.

Zachman Framework digunakan sebagai alat untuk menggambarkan dan


mengorganisasi informasi terkait dengan sistem informasi dalam organisasi. Ini
membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas sistem informasi
dan memungkinkan organisasi untuk merencanakan, merancang, dan
mengimplementasikan sistem informasi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan
bisnis.

B. Definisi TOGAF
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah suatu kerangka kerja atau
metodologi arsitektur perusahaan yang digunakan untuk merencanakan, merancang,
mengimplementasikan, dan mengelola arsitektur informasi dalam sebuah organisasi.
TOGAF diterbitkan oleh The Open Group, sebuah konsorsium global yang fokus
pada pengembangan dan promosi standar terbuka untuk teknologi dan arsitektur
perusahaan.
TOGAF membantu organisasi dalam mengembangkan dan mengelola arsitektur
perusahaan mereka dengan memberikan panduan, metode, dan alat yang diperlukan.
Kerangka kerja ini mendukung pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
komponen-komponen dalam organisasi berinteraksi, termasuk proses bisnis, teknologi
informasi, data, dan aplikasi. TOGAF juga berfokus pada upaya untuk mencapai
konsistensi, efisiensi, dan fleksibilitas dalam lingkungan teknologi informasi
organisasi.
TOGAF digunakan oleh berbagai organisasi di seluruh dunia sebagai panduan untuk
pengembangan arsitektur perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, TOGAF telah
menjadi salah satu kerangka kerja arsitektur perusahaan yang paling diakui secara
internasional.

C. Definisi FEAF
FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework) adalah kerangka kerja arsitektur
perusahaan yang dikembangkan oleh pemerintah Amerika Serikat. FEAF digunakan
untuk merencanakan, merancang, dan mengelola arsitektur informasi di seluruh
agensi pemerintah federal Amerika Serikat. Tujuan utama FEAF adalah memastikan
konsistensi, koherensi, dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya teknologi
informasi di sektor pemerintah federal.

FEAF bertujuan untuk memastikan bahwa agensi pemerintah federal dapat berbagi
informasi dengan lebih baik, mengurangi tumpang tindih dalam sistem dan teknologi,
serta meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien. Kerangka kerja ini juga
membantu dalam pemenuhan kebijakan dan regulasi yang relevan, seperti FISMA
(Federal Information Security Management Act) dan E-Government Act.

D. Definisi Gartner Framework


Gartner, sebuah perusahaan riset dan konsultasi teknologi yang terkenal, telah
mengembangkan beberapa framework yang digunakan untuk membantu organisasi
dalam pengambilan keputusan strategis dan evaluasi teknologi.
2. Komponen Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner

a. Komponen Zachman
Kerangka kerja Zachman Framework mengidentifikasi enam komponen utama yang
membantu dalam menggambarkan dan mengorganisasi informasi terkait dengan
sistem informasi dalam suatu organisasi. Berikut adalah keenam komponen Zachman
Framework beserta deskripsi singkatnya:

• What (Apa): Ini adalah komponen pertama yang menggambarkan aspek apa
yang ada dalam organisasi. Ini termasuk data, informasi, dan objek yang
digunakan dan disimpan oleh organisasi. Dalam konteks ini, "Apa" berkaitan
dengan apa yang harus dimodelkan atau direpresentasikan dalam arsitektur
sistem.

• How (Bagaimana): Komponen ini menjelaskan bagaimana data dan objek


digunakan dalam organisasi. Ini mencakup proses bisnis, aturan, dan logika
yang digunakan untuk mengelola data dan menjalankan operasi bisnis.
"Bagaimana" ini berkaitan dengan cara data diolah dan diproses dalam
organisasi.

• Where (Di mana): Ini mengacu pada lokasi fisik atau distribusi dari data,
objek, dan proses dalam organisasi. Ini mencakup elemen-elemen infrastruktur
dan teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengakses, dan memproses
data. "Di mana" menunjukkan di mana komponen-komponen sistem berada
dalam jaringan atau infrastruktur.

• When (Kapan): Komponen ini berfokus pada waktu atau jadwal dalam
penggunaan data dan proses dalam organisasi. Ini mencakup aspek waktu
pelaksanaan operasi bisnis, pembaruan data, dan aktivitas lain yang berkaitan
dengan waktu.

• Who (Siapa): Ini menunjukkan siapa yang terlibat dalam pengembangan,


penggunaan, dan pemeliharaan sistem informasi. Ini mencakup peran individu,
departemen, atau pemangku kepentingan yang terlibat dalam berbagai aspek
sistem informasi. "Siapa" ini membantu dalam mengidentifikasi pemangku
kepentingan dan tanggung jawab mereka.

• Why (Mengapa): Komponen terakhir ini menjelaskan mengapa organisasi


memerlukan sistem informasi dan proses bisnis yang ada. Ini mencakup
tujuan, strategi, dan alasan di balik keputusan bisnis yang mengarah pada
kebutuhan akan arsitektur sistem informasi.

b. Komponen TOGAF
TOGAF terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk:

1. ADM (Architecture Development Method): Metodologi utama dalam TOGAF


yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan arsitektur perusahaan.

2. ADM Guidelines and Techniques: Serangkaian panduan dan teknik yang


digunakan dalam ADM untuk membantu arsitek dalam proses pengembangan
arsitektur.

3. TOGAF Content Framework: Struktur yang digunakan untuk mengorganisir dan


mengelola artefak arsitektur.

4. TOGAF Enterprise Continuum: Memungkinkan organisasi untuk mengorganisasi


dan mengelompokkan artefak arsitektur berdasarkan kategori dan tingkat
kematangan.

5. TOGAF Reference Models: Berisi model-model referensi yang dapat digunakan


dalam pengembangan arsitektur, seperti model referensi teknologi.

6. TOGAF Certification Program: Program sertifikasi untuk arsitek yang ingin


memahami dan menerapkan TOGAF.

c. Komponen FEAF
FEAF mencakup beberapa komponen utama, termasuk:
1. Business Reference Model (BRM): Menggambarkan proses bisnis inti dan fungsi-
fungsi di dalam agensi pemerintah federal.

2. Performance Reference Model (PRM): Fokus pada pengukuran kinerja dan


efektivitas dalam penggunaan sumber daya.

3. Data Reference Model (DRM): Mendefinisikan standar dan pedoman untuk


pengelolaan dan pertukaran data di seluruh agensi.

4. Application Reference Model (ARM): Menjelaskan jenis-jenis aplikasi yang


digunakan di pemerintah federal dan cara mereka berinteraksi.

5. Technology Reference Model (TRM): Menggambarkan teknologi informasi dan


infrastruktur yang digunakan di pemerintah federal.

6. Security and Privacy Profile (SPP): Merincikan pedoman keamanan dan privasi
yang harus diikuti oleh agensi pemerintah dalam pengelolaan informasi.

d. Komponen Gartner
Beberapa komponen Gartner yang paling terkenal adalah:

1) Magic Quadrant: Magic Quadrant adalah kerangka kerja yang digunakan oleh
Gartner untuk mengevaluasi vendor dalam suatu pasar atau industri tertentu.
Ini menggambarkan vendor-vendor dalam empat kuadran berdasarkan kinerja
dan visi strategis mereka: Leader, Challenger, Visionary, dan Niche Player.
Magic Quadrant membantu organisasi dalam memilih vendor yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.

2) Hype Cycle: Hype Cycle adalah kerangka kerja yang menggambarkan siklus
hidup teknologi dan tren inovatif. Ini membantu organisasi memahami di
mana suatu teknologi atau tren berada dalam perjalanannya dari tingkat
ekspektasi tinggi (hype) hingga adopsi dan kedewasaan yang lebih besar.
Hype Cycle membantu organisasi dalam pengambilan keputusan strategis
terkait teknologi.

3) Market Guide: Market Guide adalah laporan Gartner yang memberikan


panduan pasar untuk teknologi tertentu. Ini memberikan informasi tentang tren
pasar, pemain utama, dan strategi yang dapat digunakan oleh organisasi dalam
menghadapi pasar yang berkembang.

4) Critical Capabilities: Laporan Critical Capabilities dari Gartner memberikan


pemahaman lebih dalam tentang kemampuan dan fungsionalitas produk atau
layanan. Ini membantu organisasi dalam memahami bagaimana produk atau
layanan tertentu memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan berbagai kasus
penggunaan atau fitur tertentu.

5) Peer Insights: Peer Insights adalah platform yang memungkinkan pengguna


produk dan layanan teknologi memberikan ulasan dan umpan balik tentang
pengalaman mereka dengan produk tersebut. Ini memberikan wawasan dari
sudut pandang pengguna nyata dan dapat membantu organisasi dalam
pengambilan keputusan terkait teknologi.

6) Research Reports: Gartner menghasilkan berbagai laporan penelitian yang


mendalam tentang berbagai topik teknologi dan industri. Laporan-laporan ini
memberikan analisis mendalam, tren, dan rekomendasi yang berharga untuk
organisasi.

3. Tahapan Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner

i. Tahapan Zachman

Tahapan dalam kerangka kerja Zachman Framework tidak secara eksplisit


didefinisikan dalam kerangka kerja itu sendiri. Sebaliknya, Zachman Framework
lebih berfokus pada enam perspektif yang harus dijelaskan untuk menggambarkan
arsitektur informasi dalam suatu organisasi, yaitu What (Apa), How (Bagaimana),
Where (Di mana), When (Kapan), Who (Siapa), dan Why (Mengapa).
Namun, dalam prakteknya, pengembangan arsitektur informasi dalam Zachman
Framework sering melibatkan beberapa tahapan umum yang mirip dengan
tahapan pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan ini dapat mencakup:

• Perencanaan: Tahap awal adalah perencanaan, di mana organisasi


mengidentifikasi kebutuhan mereka terkait dengan arsitektur informasi. Ini
termasuk menentukan tujuan, pemangku kepentingan, dan lingkup proyek
arsitektur.

• Analisis: Selama tahap analisis, arsitek dan tim proyek mengumpulkan


data dan informasi terkait dengan setiap perspektif Zachman (What, How,
Where, When, Who, dan Why). Ini melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur, pemangku
kepentingan, dan tujuan organisasi.

• Perancangan: Berdasarkan pemahaman yang diperoleh selama tahap


analisis, arsitek mengembangkan perancangan arsitektur yang mencakup
pemodelan data, pemodelan proses, pemodelan aplikasi, pemodelan
teknologi, dan lain-lain. Ini adalah tahap di mana konsep dan rencana
arsitektur dihasilkan.

• Implementasi: Tahap implementasi melibatkan penerapan perancangan


arsitektur ke dalam lingkungan produksi organisasi. Ini mencakup
pengembangan dan konfigurasi sistem, serta penerapan infrastruktur
teknologi yang diperlukan.

• Pemantauan dan Pemeliharaan: Setelah arsitektur diimplementasikan,


organisasi perlu memantau dan memelihara sistem serta arsitekturnya
untuk memastikan bahwa mereka tetap sesuai dengan kebutuhan bisnis
dan tujuan organisasi.

• Evaluasi dan Perbaikan: Tahap ini melibatkan evaluasi terus-menerus


terhadap arsitektur informasi, identifikasi potensi perbaikan, dan iterasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.
Zachman Framework dapat diintegrasikan dengan berbagai metodologi
pengembangan sistem, seperti metode Waterfall, Agile, atau DevOps, tergantung
pada preferensi dan kebutuhan organisasi.

ii. Tahapan TOGAF

TOGAF (The Open Group Architecture Framework) menggambarkan serangkaian


tahapan yang disebut Architecture Development Method (ADM) yang digunakan
untuk mengembangkan arsitektur perusahaan. Berikut adalah tahapan-tahapan
utama dalam ADM TOGAF beserta penjelasan singkatnya:
1. Preliminary Phase (Fase Preliminari):
 Tujuan: Menginisiasi pengembangan arsitektur dan mempersiapkan dasar
untuk pekerjaan arsitektur yang akan datang.
 Aktivitas Utama: Identifikasi sponsor dan pemangku kepentingan,
menentukan ruang lingkup awal, dan mengembangkan kerangka kerja untuk
proyek arsitektur.
2. Phase A: Architecture Vision (Visi Arsitektur):
 Tujuan: Mengembangkan visi arsitektur yang menguraikan arah strategis dan
tujuan arsitektur perusahaan.
 Aktivitas Utama: Membangun visi arsitektur, mengidentifikasi pemangku
kepentingan kunci, dan mengembangkan pernyataan visi dan tujuan arsitektur.
3. Phase B: Business Architecture (Arsitektur Bisnis):
 Tujuan: Menggambarkan proses bisnis, tujuan, dan struktur organisasi.
 Aktivitas Utama: Mengidentifikasi proses bisnis, fungsi bisnis, dan
penggunaan data, serta mengembangkan model arsitektur bisnis.
4. Phase C: Information Systems Architectures (Arsitektur Sistem Informasi):
 Tujuan: Mengembangkan arsitektur sistem informasi yang mendukung
arsitektur bisnis.
 Aktivitas Utama: Mengidentifikasi aplikasi dan data yang diperlukan,
mengembangkan arsitektur aplikasi, dan merancang infrastruktur teknologi
yang sesuai.
5. Phase D: Technology Architecture (Arsitektur Teknologi):
 Tujuan: Mengembangkan arsitektur teknologi yang mendukung aplikasi dan
data dalam arsitektur sistem informasi.
 Aktivitas Utama: Menyusun arsitektur teknologi, termasuk pemilihan
teknologi dan infrastruktur yang tepat.
6. Phase E: Opportunities and Solutions (Kesempatan dan Solusi):
 Tujuan: Mengidentifikasi peluang dan solusi arsitektur yang dapat mendukung
tujuan bisnis.
 Aktivitas Utama: Mengevaluasi alternatif solusi, merancang arsitektur solusi,
dan mengembangkan rencana transisi.
7. Phase F: Migration Planning (Perencanaan Migrasi):
 Tujuan: Merencanakan langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan
arsitektur solusi.
 Aktivitas Utama: Membuat rencana migrasi yang mencakup pemodelan
dampak, jadwal, dan perencanaan implementasi.
8. Phase G: Implementation Governance (Governansi Implementasi):
 Tujuan: Memastikan implementasi sesuai dengan arsitektur yang
direncanakan.
 Aktivitas Utama: Mengelola dan memantau implementasi, serta
menyelesaikan masalah yang muncul.
9. Phase H: Architecture Change Management (Manajemen Perubahan Arsitektur):
 Tujuan: Mengelola perubahan arsitektur yang terkait dengan evolusi
organisasi.
 Aktivitas Utama: Memantau dan mengelola perubahan, serta memastikan
bahwa arsitektur tetap relevan dan efektif.
10. Requirements Management (Manajemen Persyaratan):
 Tujuan: Memastikan persyaratan bisnis dan teknis dikelola dengan baik
selama seluruh siklus pengembangan arsitektur.
 Aktivitas Utama: Identifikasi, dokumentasi, dan manajemen persyaratan bisnis
dan teknis.
TOGAF memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan tahapan-tahapan ini
tergantung pada kebutuhan organisasi. Selain itu, TOGAF mendorong pendekatan
berbasis iteratif dan iterasi melalui tahapan-tahapan ini untuk memastikan kualitas
dan relevansi arsitektur.
iii. Tahapan FEAF

Berikut adalah tahapan FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework) secara


singkat:

1) Strategic Alignment (Kesesuaian Strategis): Identifikasi visi, misi, tujuan,


dan arah strategis organisasi pemerintah federal.

2) Business Architecture (Arsitektur Bisnis): Deskripsi proses bisnis, fungsi,


dan struktur organisasi pemerintah federal.

3) Data Reference Model (DRM) (Model Referensi Data): Pengembangan


pemahaman tentang pertukaran dan pengelolaan data dalam pemerintah
federal.

4) Applications Architecture (Arsitektur Aplikasi): Definisi aplikasi yang


mendukung proses bisnis pemerintah federal.

5) Technology Infrastructure (Infrastruktur Teknologi): Identifikasi teknologi


dan infrastruktur yang mendukung aplikasi dan data.

6) Security and Privacy (Keamanan dan Privasi): Penanganan aspek


keamanan dan privasi dalam lingkungan pemerintahan federal.

7) Performance Reference Model (PRM) (Model Referensi Kinerja):


Pengukuran kinerja dan efektivitas dalam pemerintah federal.

8) Service Component Reference Model (SRM) (Model Referensi Komponen


Layanan): Definisi komponen layanan yang dapat digunakan kembali.

Tahapan-tahapan ini membantu pemerintah federal AS dalam pengembangan dan


pengelolaan arsitektur perusahaan yang mendukung kebutuhan organisasi dan
strategi pemerintah.
iv. Tahapan Gartner

Gartner, sebagai perusahaan riset dan konsultasi teknologi, tidak memiliki tahapan
khusus dalam kerangka kerjanya seperti TOGAF atau FEAF. Gartner lebih
dikenal karena menyediakan analisis pasar, laporan penelitian, dan panduan
terkait teknologi, dan bukan sebagai kerangka kerja pengembangan arsitektur atau
metodologi pengelolaan perusahaan. Namun, mereka menyediakan berbagai alat
dan kerangka kerja konsep yang digunakan oleh organisasi untuk memahami tren
teknologi, evaluasi vendor, dan mengambil keputusan strategis.

4. Kelebihan dan Kekurangan Zachman, TOGAF, FEAF, dan Gartner

 Kelebihan dan Kekurangan Zachman

Kelebihan Zachman Framework:


1. Struktur yang Jelas: Zachman Framework menyediakan struktur yang jelas untuk
menggambarkan arsitektur informasi dan komponennya dalam organisasi. Ini
membantu dalam pemahaman yang lebih baik tentang apa yang perlu diarsitek dan
bagaimana itu akan diarsitek.
2. Universal Applicability: Framework ini dapat diterapkan dalam berbagai industri dan
jenis organisasi, baik pemerintahan maupun swasta. Ini membuatnya sangat fleksibel
dalam penggunaannya.
3. Pemahaman yang Mendalam: Dengan mengeksplorasi enam perspektif yang berbeda
(What, How, Where, When, Who, dan Why), Zachman Framework memungkinkan
arsitek dan pemangku kepentingan untuk memahami secara menyeluruh aspek-aspek
arsitektur dan dampaknya pada organisasi.
4. Pemahaman Pemangku Kepentingan: Framework ini membantu dalam
mengidentifikasi dan memahami pemangku kepentingan yang beragam dalam
organisasi dan bagaimana mereka terkait dengan arsitektur informasi.

Kekurangan Zachman Framework:


1. Kompleksitas: Struktur dan notasi dalam Zachman Framework bisa terasa kompleks
dan sulit dipahami oleh mereka yang tidak terbiasa dengan kerangka kerja tersebut.
Ini dapat menjadi kendala untuk penerapan praktis.
2. Kurangnya Panduan Praktis: Zachman Framework memberikan kerangka dasar, tetapi
tidak menyediakan panduan praktis atau metodologi langkah demi langkah untuk
mengembangkan arsitektur. Oleh karena itu, seringkali perlu dikombinasikan dengan
metodologi lain.
3. Keterbatasan dalam Pemantauan dan Pemeliharaan: Fokus utamanya adalah pada
tahap pengembangan arsitektur. Framework ini tidak memberikan panduan yang kuat
untuk pemantauan dan pemeliharaan arsitektur setelah diimplementasikan.

 Kelebihan dan Kekurangan TOGAF

Kelebihan TOGAF:
1. Kerangka Kerja yang Komprehensif: TOGAF adalah kerangka kerja arsitektur
perusahaan yang komprehensif, mencakup berbagai aspek arsitektur, termasuk
arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi. Ini membuatnya sesuai untuk
organisasi yang memiliki kebutuhan kompleks dalam pengelolaan arsitektur.
2. Metodologi Terstruktur: TOGAF menyediakan ADM (Architecture Development
Method) yang terstruktur untuk mengembangkan dan mengelola arsitektur. ADM
mengarahkan arsitek melalui serangkaian tahapan yang logis dan dapat diikuti.
3. Kebijakan Terbuka dan Dukungan Vendor: TOGAF adalah kerangka kerja terbuka
yang berarti organisasi dapat menggunakannya tanpa biaya lisensi. Selain itu, banyak
vendor teknologi mendukung TOGAF dengan alat dan pelatihan.
4. Mengakomodasi Berbagai Metodologi: TOGAF dapat digunakan bersama dengan
berbagai metodologi pengembangan seperti Waterfall, Agile, dan lainnya. Ini
memungkinkan fleksibilitas dalam pendekatan pengembangan arsitektur.
5. Fokus pada Bisnis dan Nilai Bisnis: TOGAF memberikan penekanan pada
pemahaman bisnis dan bagaimana arsitektur dapat memberikan nilai bisnis. Ini
membantu organisasi dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Kekurangan TOGAF:
1. Kompleksitas: TOGAF dapat terasa kompleks bagi organisasi yang baru memulai
pengembangan arsitektur. Ini bisa memerlukan upaya yang signifikan untuk melatih
staf dan menerapkan dengan benar.
2. Ukuran Terlalu Besar: TOGAF mungkin tidak cocok untuk organisasi kecil yang
tidak memiliki sumber daya yang cukup atau kebutuhan kompleks dalam
pengembangan arsitektur.
3. Terlalu Fokus pada Dokumentasi: Kritik terhadap TOGAF adalah bahwa kerangka
kerja ini dapat mendorong terlalu banyak dokumentasi tanpa memberikan nilai yang
sebanding.
4. Terlalu Proses-Oriented: Bagi beberapa organisasi, proses-proses yang ketat dalam
ADM TOGAF dapat dianggap sebagai kendala dan menghambat fleksibilitas.
5. Tidak Mengatasi Perubahan dengan Cepat: TOGAF mungkin tidak cukup responsif
terhadap perubahan bisnis yang cepat dalam beberapa organisasi yang mengikuti
pendekatan yang lebih tradisional.
Kelebihan dan kekurangan TOGAF dapat bervariasi tergantung pada konteks dan
kebutuhan organisasi. Penggunaan TOGAF harus dipertimbangkan dengan cermat
sesuai dengan karakteristik dan tujuan organisasi.

 Kelebihan dan Kekurangan FEAF

Kelebihan FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework):


1. Kesesuaian dengan Pemerintahan: FEAF dikembangkan khusus untuk digunakan
dalam lingkungan pemerintahan, terutama pemerintahan federal Amerika Serikat. Ini
membuatnya sesuai dengan kebutuhan organisasi pemerintah yang sering memiliki
kebutuhan dan kendala yang unik.
2. Integrasi dengan Standar Pemerintah: FEAF berintegrasi dengan berbagai standar dan
pedoman pemerintah federal AS, seperti FISMA (Federal Information Security
Management Act) dan OMB (Office of Management and Budget) Circular A-130. Ini
memastikan kepatuhan dengan persyaratan pemerintah.
3. Penekanan pada Keamanan: Kekuatan FEAF adalah penekanannya pada keamanan
informasi dan privasi data. Ini penting dalam konteks pemerintahan yang sering
memiliki kebutuhan keamanan yang tinggi.
4. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja: FEAF mencakup Performance Reference
Model (PRM) yang membantu organisasi pemerintah dalam mengukur dan
meningkatkan kinerja mereka.

Kekurangan FEAF:
1. Kesesuaian Terbatas: FEAF terutama dirancang untuk lingkungan pemerintah federal
AS dan mungkin tidak cocok untuk organisasi di luar pemerintah yang tidak memiliki
kendala dan persyaratan yang sama.
2. Kompleksitas: FEAF, seperti kerangka kerja arsitektur perusahaan lainnya, bisa terasa
kompleks, terutama bagi organisasi yang belum terbiasa dengan konsep arsitektur
perusahaan.
3. Ketidakjelasan dalam Implementasi: Beberapa kritikus menganggap bahwa FEAF
memiliki kecenderungan kurang jelas dalam panduan praktis untuk implementasi
arsitektur. Hal ini bisa menjadi kendala dalam penggunaan praktis.
4. Kurangnya Kontinuitas Pemerintahan: Perubahan dalam pemerintahan atau prioritas
politik dapat memengaruhi penggunaan dan dukungan terhadap FEAF.
5. Tidak Terlalu Terkenal di Luar AS: FEAF adalah kerangka kerja yang lebih terkenal
di Amerika Serikat dan mungkin kurang dikenal di tingkat internasional, yang dapat
menjadi kendala bagi organisasi yang beroperasi secara global.
Kelebihan dan kekurangan FEAF harus dipertimbangkan berdasarkan konteks dan
kebutuhan organisasi. Jika organisasi adalah sebuah lembaga pemerintah federal AS
atau memiliki kebutuhan keamanan dan privasi yang tinggi, FEAF mungkin menjadi
pilihan yang baik. Namun, untuk organisasi di luar AS atau sektor swasta, kerangka
kerja arsitektur yang lebih umum mungkin lebih sesuai.

 Kelebihan dan Kekurangan Gartner

Kelebihan Gartner:
1. Wawasan Mendalam: Gartner memiliki akses ke informasi dan pengetahuan yang
mendalam tentang tren teknologi dan pasar. Ini memungkinkan mereka untuk
memberikan wawasan yang berharga kepada organisasi.
2. Panduan dalam Pengambilan Keputusan: Analisis dan laporan Gartner dapat
membantu organisasi dalam pengambilan keputusan strategis terkait teknologi,
pemilihan vendor, dan arah bisnis.
3. Penilaian Independen: Gartner dikenal karena penilaian independen mereka terhadap
produk dan vendor. Ini membantu organisasi mendapatkan pemahaman yang objektif
tentang produk dan layanan.
4. Magic Quadrant dan Hype Cycle: Kerangka kerja seperti Magic Quadrant dan Hype
Cycle membantu organisasi dalam mengevaluasi vendor dan memahami siklus hidup
teknologi.
5. Dukungan Vendor: Banyak vendor teknologi mengikuti panduan Gartner dan
berupaya untuk mencapai posisi terbaik dalam Magic Quadrant mereka. Ini dapat
memberikan nilai tambah kepada organisasi yang mencari vendor teknologi.

Kekurangan Gartner:
1. Biaya Tinggi: Layanan dan laporan Gartner dapat memiliki biaya yang tinggi, yang
mungkin membuatnya tidak terjangkau bagi organisasi kecil atau dengan anggaran
terbatas.
2. Keterbatasan Informasi Terbaru: Gartner sering kali berfokus pada tren jangka
panjang dan mungkin tidak selalu memberikan informasi terbaru atau spesifik tentang
produk atau vendor tertentu.
3. Ketergantungan: Organisasi yang terlalu mengandalkan Gartner dapat menjadi terlalu
tergantung pada analisis dan rekomendasi mereka, yang dapat mengurangi
kemampuan organisasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian internal.
4. Persepsi Bias: Ada beberapa kritik yang menganggap bahwa pandangan dan
rekomendasi Gartner dapat dipengaruhi oleh hubungan dengan vendor atau
kepentingan bisnis tertentu.
5. Tidak Sesuai dengan Semua Kebutuhan: Gartner fokus pada teknologi dan pasar,
sehingga mungkin tidak selalu sesuai dengan semua aspek strategis atau operasional
organisasi.
Organisasi yang menggunakan layanan Gartner harus melihatnya sebagai salah satu
sumber informasi dan wawasan, tetapi juga harus melengkapi dengan sumber
informasi lain dan penilaian internal untuk membuat keputusan yang tepat.
BAB III
PENUTUPAN

1. Kesimpulan
Perlu diketahui, bahwa tidak ada framework yang sempurna. Dimana setiap
framework baik itu Zachman, TOGAF, FEAF, Gartner maupun framework lainnya,
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penggunaan
framework lebih baik disesuaikan dengan jenis EA seperti apa yang ingin
dimodelkan.
DAFTAR PUSTAKA

The Open Group, "TOGAF® 9.2 - A Standard of The Open Group," 2018.

TOGAF Standard, Version 9.2, The Open Group, https://www.opengroup.org/togaf/

Federal Chief Information Officers Council, "Federal Enterprise Architecture Framework


Version 2," 2013.

United States Office of Management and Budget, "Circular A-130, Managing Information as
a Strategic Resource," 2016.

https://www.gartner.com/

John A. Zachman, "A Framework for Information Systems Architecture," IBM Systems
Journal, Vol. 26, No. 3, 1987.

Anda mungkin juga menyukai