Anda di halaman 1dari 21

Tugas Personal ke-1

Minggu 1

Nilai

Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74

(1) Memuat
pengertian
Interpersonal
Development
(2) Memuat Manfaat
Pengembangan
Indikator 1,2,3 Hanya 2 dari 3 Indikator 1,2,3 tidak
kemampuan
interpersonal terpenuhi dengan indikator yang tepat terpenuhi dengan
(3) Ruang Lingkup tepat dan detail dan detail tepat dan detail
pengembangan
Interpersonal

 Pengertian Interpersonal Development

Interpersonal Development merupakan pengembangan diri untuk berinteraksi,


berkomunikasi, berhubungan dengan lingkungan dan kemampuan seseorang dalam
mengembangkan softskill. Manusia merupakan makhluk sosial, dimana setiap individu akan
saling membutuhkan satu sama lain. Setiap individu harus mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan mereka, baik di lingkungan yang baru maupun di lingkungan sekitarnya.
Kemampuan pengembangan diri ini harus dimiliki oleh setiap individu dan harus diberikan
sejak dini. Contohnya adalah kemampuan beradaptasi dan berkomunikasi dengan lingkungan
baru, orang-orang yang baru dan culture budaya yang baru, hal ini tentunya menuntut
seseorang untuk mengelola tingkat emosi sehingga dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya. Interpersonal Development akan terus berkembang seiring dengan
bagaimana individu tersebut berprilaku yang baik dan benar. Perilaku yang baik tentunya akan
menghasilkan kualitas hidup yang baik pula, begitu juga dengan perilaku yang buruk maka akan
menghasilkan kualitas hidup yang buruk pula. Interpersonal Development dapat dilakukan
dengan cara selalu berpikit positif, melakukan hal-hal yang positif serta dapat mengatur tingkat
emosi yang baik dengan sesama.

 Manfaat Interpersonal Development


Manfaat dari Interpersonal Development sendiri memiliki rasa tanggung jawab yang lebih
tinggi, akan membentuk diri kita menjdi pribadi yang jauh lebih baik dalam hal berinteraksi
antar sesama manusia dan lingkungan sekitar. Selain itu keterampilan Interpersonal
Development juga menentukan kemampuan seseorang untuk memulai, mengembangkan dan
memelihara hubungan kepeduliaan antar sesama. Dengan kita terus menerus mengembangkan
diri tentunya dalam hal positif maka kita akan menjadi pribadi yang baik dan akan diterima baik
pula di lingkungan manapun tempat kita tinggal. Seseorang akan dengan mudah beradaptasi
dan menambah wawasan yang lebih luas jika ia terus menerus mengembangkan apa yang ada
di dalam dirinya.

 Ruang Lingkup Interpersonal Development

Ruang lingkup pengembangan Interpersonal Development meliputi kemampuan seseorang


dalam hal awareness of other, social network, social values and norms, meyakinkan orang lain,
berkomunikasi, memotivasi serta menyelesaikan konflik dan menghargai perbedaan.

Indikator Penialaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(4) Memuat
pengertian
Jaringan Sosial
(5) Memuat Manfaat Indikator 1,2,3,4 Hanya 3 dari 4 Indikator 1,2,3,4
Jaringan Sosial terpenuhi dengan indikator yang tepat tidak terpenuhi
(6) Media tepat dan detail dan detail dengan tepat dan
pengembangan detail
jaringan sosial
(7) Tantangan
Mengembangkan
jaringan sosial

 Pengertian Jaringan Sosial

Jaringan sosial adalah sebuah penghubung komunikasi dalam hubungan sosial individu,
kelompok dan berbagai bentuk kolektif lainnya. Hubungan ini bisa berupa hubungan
interpersonal atau juga bersifat ekonomi, politik dan hubungan sosial lainnya. Jaringan
sosial memiliki konsep menunjukan suatu hubungan sosial yang diikat oleh adanya
kepercayaan dan kepercayaan itu dipertahankan dan dijaga oleh norma-norma yang ada.

 Manfaat Jaringan Sosial


Manfaat dari jaringan sosial itu sendiri adalah sebagai sarana berhubungan dan
berkomunikasi dengan orang lain di dunia maya, sebagaimana jejaring sosial sudah sangat
merajalela di dunia, seperti yang kita ketahui mulai dari friendster, facebook, path,
instagram, twitter, ask.fm, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu jejaring sosial
memberikan banyak manfaat positif bagi individu maupun kelompok, yaitu :

 Meningkatkan kemampuan beradaptasi dan memperluas jaringan pertemanan, di


jejaring sosial tentunya kita akan menemukan teman-teman baru dari seluruh dunia
dengan beda bahasa dan budaya atau dengan teman dan sanak keluarga yang sudah
lama tidak berjumpa. Hal ini tentunya akan melatih diri kita untuk memahami apa saja
yang sedang dibicarakan dan dapat merespon dengan baik.

 Saling bertukar informasi, tentunya dengan adanya jejaring sosial kita dapat saling
bertukar informasi mengenai hal apapun dengan teman atau sanak keluarga yang
tinggal jauh dari kita.

 Berbisnis tanpa menguras waktu, biaya dan tenaga. Dengan adanya jejaring sosial
tentunya kita dapat jualan online di sosial media tanpa harus memiliki toko dan tidak
membuang waktu. Hanya dengan mengupload produk yang kita punya di sosial media,
kita sudah dapat memasarkannya.

 Media Pengembangan Jaringan Sosial

Media pengembangan sosial mulai dari komputer hingga smartphone, saat ini seperti
dunia ada di dalam genggaman tangan, karena hanya dengan memiliki smartphone kita
dapat melakukan banyak hal melalui jejaring sosial. Perkembangan media sosial juga
dimulai dari blog, koran online, forum online, weblog, blog sosial. Untuk saat ini media
pengembangan jejaring sosial bisa kita lihat di facebook, path, instagram, snapchat, twitter,
ask.fm, periscope, smule, bahkan sampai game online yang dapat kita hubungkan melalui
email ataupun facebook.

 Tantangan Mengembangkan Jaringan Sosial

Tantangan dalam mengembangkan jejaring sosial tentu ada banyak hal, salah satunya yaitu
seseorang akan kurang percaya diri dalam dunia nyata, seseorang bisa saja di dunia maya ia
merupakan orang yang sangat supel dan sangat menonjol tetapi di dunia nyata justru malah
sebalik nya. Selain itu tantangan terbesar dalam jejaring sosial adalah bebasnya informasi-
informasi yang kita dapat, informasi apapun tentu ada di jejaring sosial, hal ini seringkali
disalahgunakan oleh pengguna jejaring sosial. Saat ini mungkin tantangan terbesar lainnya
adalah jejaring sosial dapat membuat seseorang melupakan gaya hidup sederhana dan beralih
kepada gaya hidup hedonis dan ingin terlihat eksis di dunia maya walaupun pada kenyataan nya
tidak demikian, sertadan meninggalkan budaya serta norma-norma dalam kehidupan sehari-
hari.

Indikator Penilaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(8) Memuat
pengertian
“diversity”
(9) Dimensi-dimensi Indikator 1,2,3,4 Hanya 3 dari 4 Indikator 1,2,3,4
sosial “diversity” terpenuhi dengan indikator yang tepat tidak terpenuhi
(10) Strategi tepat dan detail dan detail dengan tepat dan
“cross-cultural detail
relation”
(11) Tantangan
Mengembangkan
“cross-cultural
relation”

“cross-cultrual relation and diversity”

 Keberagaman (diversity) adalah suatu kondisi ragam pada kehidupan masyarakat.


Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, ras, agama, budaya dan gender. Keberagaman
yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. Keberagaman bangsa
Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah
Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas
dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya.

 Dimensi-dimensi keberagaman sebagai berikut :

1. Agama memiliki makna bagi setiap orang, agama membantu laki-laki dan perempuan
untuk menanggulangi kesengsaraan dan tragedi. Tentunya agama yang diyakini setiap
orang berbeda-beda. Keberagaman agama yang ada di Indonesia adalah agama Islam,
Kristen, Hindu, Budha, Konghucu.

2. Budaya merupakan kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai


anggota dalam masyarakat. Budaya tidak diperoleh manusia melalui warisan biologis
tetapi tumbuh melalui masyarakat yang terbuka terhadap tradisi budaya yang spesifik

3. Ideologi, dalam ilmu-ilmu sosial dikenal dua pengertian mengenai ideologi yaitu ideologi
secara fungsional (sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan negara yang dianggap paling baik) dan secara struktural (sebagai sistem
pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan
yang diambil oleh penguasa.

4. Gender, perbedaan konstruksi mengenai jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
Hal ini kadang diwarnai dengan adanya perbedaan antara pekerjaan laki-laki dengan
perempuan, selain pekerjaan yang menjadi perbedaan laki-laki dan perempuan adalah
cara berkomunikasinya.

5. Ras dan Etnis biasanya dibedakan berdasarkan pada warna kulit, tekstur rambut, bentuk
muka dan tubuh.

 Strategi cross cultural relation adalah menerima dan berpartisipasi di dalam keterbukaan
dimana kita dapat berinteraksi dengan berbagai macam individu dan kelompok yang berasal
dari berbagai latar belakang. Hal ini tentu akan menjadi bagian aktif dengan berada
bersama orang lain dalam nuansa saling pengertian, menerima dan berbagi kekurangan dan
kelebihan kita. Namun untuk bisa menjadi bagian yang aktif dalam keterbukaan itu,
beberapa syarat perlu diperhatikan seperti adaya sensitivitas budaya, kecerdasan budaya,
sikap hormat dan kefasihan budaya.

 Tantangan-tantangan dalam mengembangkan cross cultural relation yaitu :

1. Prasangka merupakan suatu sikap negatif yang belum dibuktikan kebenarannya.

2. Etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan untuk menghormati dan menganggap


bahwa kelompok sendiri, budaya, atau bangsa sendiri sebagai sesuatu yang lebih tinggi
daripada kelompok bangsa atau budaya yang lainnya.

3. Stereotypes sering meliputi perasaan-perasaan cinta terhadap kelompok sendiri dan


benci atau takut terhadap kelompok lain.

Indikator Penilaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(12) Memuat
pengertian
mengenai
komunikasi Indikator 1,2,3,4 Hanya 3 dari 4 Indikator 1,2,3,4
(13) Memuat terpenuhi dengan indikator yang tepat tidak terpenuhi
pengertian tepat dan detail dan detail dengan tepat dan
mengenai detail
komunikasi
interpersonal
(14) Memuat
Penjelasan
mengenai
komunikasi yang
efektif
(15) Memuat
tantangan
Mengembangkan
komunikasi
interpersonal

“Komunikasi Interpersonal”

 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah setiap proses melalui yang mana orang membagi informasi, gagasan dan
perasaan. Komunikasi tidak hanya meliputi kata yang diucapkan dan ditulis tetapi juga bahasa
tubuh peragai personal, dan gaya apapun yang menambah makna pada sebuah pesan (Hybels
dan Weaver II, 2001: 6).

 Pengertian Komunikasi Interpersonal

Menurut Hyberls dan Weaver II (p.16) komunikasi interpersonal ketika kita berkomunikasi
antara satu orang dengan orang yang lainnya, biasanya dalam setting yang informal dan tidak
terstruktur. Jenis komunikasi seperti ini kebanyakan terjadi antara dua orang atau bisa juga
lebih dari dua orang peserta. Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan
semua elemen dari proses komunikasi. Dalam percakapan dengan teman misalnya, masing
masing pihak akan membawa serta latar belakang dan pengalaman-pengalaman mereka
masing-masing dalam percakapan tersebut.

 Komunikasi Yang Efektif

Komunikasi efektif terbentuk karena adanya komunikasi yang baik antar dua orang/lebih
dan di dalam nya berisi kebermanfaatan dari topik yang dibicarakan serta adanya pendengar
yang aktif saat komukasi berlangsung . Untuk menjadi pendengar aktif, pertama-tama ajaklah
mereka berbicara tentang diri mereka sendiri, dengan berfokus pada kondisi saat ini, bahkan
kalau perlu kondisi pada saat komunikasi berlangsung. Oleh karena itu, maka suatu komunikasi
yang efektif harus memperhatikan makna simbol yang nampak dalam ekspresi verbal maupun
nonverbal. Ini berarti bahwa keterbukaan untuk memahami dan mengerti menjadi sangat
penting dalam komunikasi antara manusia atau dapat kita ungkapkan bahwa komunikasi
interpersonal akan dapat berhasil kalau semua pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi
dapat saling memahami. Salah satu komponen penting dalam meningkatkan saling pengertian
dan pemahaman ini adalah ketrampilan untuk saling mendengarkan satu dengan yang lainnya.

 Tantangan Mengembangkan Komunikasi Interpersonal

Tantangan terhadap komunikasi dapat berasal dari budaya, latar belakang sosial ataupun bias-
bias lainnya seperti bias gender, ras, etnis dan lain sebagainya. Tantangan komunikasi juga bisa
disebabkan oleh lingkungan yang terlalu gaduh yang membuat pesan tidak dapat disampaikan
dengan maksimal. Selain itu tantangan komunikasi juga bisa berasal dari persepsi dari para
partisipan yang berbeda-beda antara pengirim pesan dan penerima pesan. Secara psikologis
stress dapat saja menjadi tantangan komunikasi yang potensial. Berkaitan dengan tantangan
komunikasi ini Janasz et.all (2006:131-133) mencatat beberapa tantangan lain yang perlu
diperhatikan oleh para partisipan atau aktor yang akan terlibat dalam sebuah peristiwa
komunikasi. Tantangan-tantangan itu meliputi informasi yang overload, tantangan kepercayaan
dan kredibilitas, waktu yang kurang tepat, penyaringan informasi, emosi-emosi, dan kongruensi
pesan.

Indikator Penilaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(16) Memuat
pengertian
mengenai
persuasi dan Indikator 1,2,3 Hanya 2 dari 3 Indikator 1,2,3 tidak
negosiasi terpenuhi dengan indikator yang tepat terpenuhi dengan
(17) Memuat tepat dan detail dan detail tepat dan detail
perbedaan
persuasi dan
negosiasi

(18) Memuat
alasan mengapa
ketrampilan
persuasi dan
negosiasi penting
dimiliki

“Persuasi dan Negosiasi”

 Pengertian Persuasi dan Negosiasi

Janasz, et.all (2009) secara singkat mendefenisikan persuasi sebagai suatu bentuk
pengaruh. Dalam hal ini seorang persuader, berusaha mengarahkan orang lain untuk
mengadopsi perilaku, kepercayaan atau sikap yang ditawarkan oleh seorang persuader.
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Robbins dan Hunsaker di atas, Janasz at.all juga
mengakui bahwa persuasi tidak dimaksudkan untuk menyatakan kepada seseorang tentang apa
yang harus dilakukan. Persuasi pada prinsipnya menyampaikan informasi dan berinteraksi
dengan orang lain dalam suatu kondisi di mana kedua belah pihak sama-sama memahami dan
sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.

Robbins & Hunsaker (2009:349) mendefinisikan negosiasi sebagai suatu proses yang mana
dua kelompok atau lebih mempertukarkan barang-barang atau pelayanan dan mencoba untuk
sepakat dengan harga atau nilai dari barang-barang atau pelayanan yang hendak dipertukarkan.

 Perbedaan Persuasi dan Negosiasi

Perbedaan dari Persuasi dan Negosiasi adalah :


1. Persuasi lebih kepada memberikan pengaruh yang dilakukan salah satu pihak, sedangkan
negosiasi lebih kepada keputusan yang dilakukan karena hasil keputusan dari kedua belah
pihak tanpa ada unsur pemaksaan atau pengaruh.

2. Persuasi membiarkan orang lain (persuadee) bebas melakukan apapun yang mereka
inginkan setelah persuader berusaha meyakinkan mereka, sedangkan negosiasi tidak
diberikan kebebasan karena sudah memutuskan apa yang harus dilakukan berdasarkan
kesepakatan bersama.

3. Persuader harus mengumpulkan informasi dan fakta sebelum melakukan persuasi dengan
orang lain, sedangkan negosiasi tidak membutuhkannya karena mereka akan berhadapan
langsung dan mengeluarkan apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam sebuah negosiasi.

 Keterampilan Persuasi dan Negosiasi Penting Dimiliki

Persuasi merupakan salah satu strategi komunikasi penting untuk mencapai sukses yang
maksimal. Janasz, et.,all (2006:147) mengemukakan bahwa untuk menjadi seorang manajer
yang efektif, seseorang harus menjadi persuader yang baik. Dunia kerja dewasa ini telah
ditandai dengan semakin otonomnya para pekerja. Oleh karena itu, tingkat mobilitas mereka
juga sangat tinggi. Kondisi seperti ini mendorong para pemimpin untuk menjalankan
kepemimpinan yang persuasif. Dengan kepemimpinan yang persuasif, para pemimpin akan
dapat mempertahankan loyalitas kerja para karyawan.

Negosiasi memegang banyak manfaat dan peranan bagi kedua indivdu yang terlibat di dalam
nya, karena kesepakatan-kesepakatan yang terjadi karena persetujuan kedua belah pihak, Oleh
karena itu usaha untuk menguasai keahlian bernegosiasi menjadi sangat penting. Dengan
bernegosiasi kita menempatkan orang lain sebagai subyek dan partner yang penting bagi kita
dalam mencapai sesuatu kesepakatan.
Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(19) Memuat
Hakekat
keberadaan orang
lain bagi diri Indikator 1,2,3 Hanya 2 dari 3 Indikator 1,2,3 tidak
sendiri terpenuhi dengan indikator yang tepat terpenuhi dengan
(20) Memuat tepat dan detail dan detail tepat dan detail
prinsip-prinsip etis
membangun
relasi dengan
orang lain
(21) Ringkasan
biografi dari
tokoh-tokoh
inspiratif yang
menunjukan
semangat
membangun
relasi etis dengan
orang lain

1. Hakekat keberadaan orang lain bagi diri sendiri

Karl Marx (Purdue, 1986:312) mengemukakan sociability merupakan salah satu hakekat
dasar dari manusia. Sosiabilitas manusia menurut Marx tidak hanya dikaitkan dalam
konteks kerja sama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun lebih dari sekedar
konteks kerja sama, manusia menurut Marx hanya dapat berkembang sebagai pribadi
dalam kebersamaan orang lain.

Th. Hujibers (1977:39-44) , Hujibers mengemukakan bahwa di samping sang Aku selalu
bersama dengan orang lain, orang lain itu juga selalu bersama dengan aku. Hidup
bersama orang lain, tegas Hujibers, bukan merupakan sesuatu yang kebetulan saja,
melainkan berkaitan dengan hakikat manusia itu sendiri. “Hidup bersama itu bukan
hanya suatu kenyataan saja, melainkan sesuatu yang harus ada”.

Orang lain bukan hanya sama seperti saya, tetapi juga akan selalu bersama dengan saya
dan saya akan selaly bersama dengan orang lain dan sebgai sesame kami atau kita satu
dalam kemanusiaan. Dalam kehidupan sehari hari terdapat orang lain yang memiliki
sifat-sifat seperti saya. Orang lain itu berada sederajat dengan saya. Dengan mengenal
orang lain memungkinkan saya dapat mengenal diri saya sendiri.
2. Prinsip prinsip etis dalam membangun relasi dengan orang lain

Dalam buku Ethics in Public Relations A Guide to Best Practice, Patricia J. Parsons (2008 :
20 – 21) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) prinsip atau pilar etika public relations,
yaitu :

- Vercacity (to tell the truth)

Sebagai sebuah prinsip etika, konsep veracity (to tell the truth) atau mengatakan
atau menyampaikan kebenaran merupakan tahap awal bagi dasar-dasar asumsi
tentang berperilaku etis.

- Non Maleficance (to do no hram)

Prinsip ini menyediakan satu analisis pertanyaan dari berbagai keputusan yang telah
dipilih oleh organisasi sebelum organisasi tersebut memutuskannya. Pertanyaan itu
adalah “apakah tindakan saya menyakiti orang lain?”. Hal ini bukanlah akhir dari
analisis melainkan suatu langkah awal. Kita cenderung untuk menghindari
melakukan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain sebisa mungkin. Namun
terkadang, apa yang kita lakukan dapat menyakiti orang lain walaupun tanpa kita
sadari. Terkait dengan hal ini, apa yang kita lakukan tersebut bukan berarti kita
berperilaku tidak etis kepada orang lain.

- Beneficence (to do good)

Konsep beneficence (to do good) merupakan bentuk lain dari prinsip menghindari
menyakiti orang lain namun lebih proaktif. Dengan mencari kesempatan untuk
melakukan hal-hal baik dapat membantu dalam proses pembuatan keputusan
tentang moralitas relatif dari berbagai kegiatan public relations. Misalnya, ketika
mengembangkan program hubungan komunitas dengan cara mencari sponsor untuk
kegiatan amal yang merupakan kegiatan yang dapat memberikan kebaikan bagi
publik.

- Confidentiality (to respect privacy)

Prinsip atau pilar berikutnya adalah confidentiality (to respect privacy) atau
menghormati wilayah pribadi orang lain dengan tetap menjaga kerahasiaan
informasi. Hal ini merupakan salah satu sifat pengambilan keputusan etis terkait
dengan fungsi komunikasi publik. Dalam komunikasi publik, seringkali terjadi konflik
antara kebutuhan untuk menyampaikan kebenaran dan prinsip kesetaraan dalam
menjaga wilayah pribadi. Pengambilan keputusan yang etis tidak akan dapat
dilakukan jika tidak diimbangi dengan tindakan nyata.
- Fairness (to be fair and socially responsible)

Konsep fairness (to be fair and socially responsible) keadilan dan tanggung jawab
sosial. Kita selayaknya mencoba untuk saling menghormati setiap individu dan
masyarakat agar keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang adil bagi semua
pihak.

Kelima prinsip atau pilar tersebut merupakan pedoman bagi pengambilan keputusan
etis dalam berbagai praktik public relations. Kelima prinsip atau pilar tersebut juga
merupakan jembatan penghubung antara aspek teoritis dari etika sebagai bidang
studi filsafat dan cara bagaimana teori-teori tersebut diwujudkan dalam tataran
praktis.

3. Ringkasan Biografi Tokoh Inspiratif

Tokoh yang dapat diteladani dalam hal menjaga hubungan antar manusia adalah (Alm). K.H
Abdurrahman Wachid atau biasa dipanggil Gus Dur. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai
salah satu tokoh yang cukup berpengaruh dan tak kalah kontroversialnya berkenaan dengan
segala bentuk aksi dan pemikirannya. Ia menjadi pondasi pelindung atas berbagai ketidakadilan
setidaknya begitulah anggapan banyak orang yang pernah mengenal sosok Gus Dur atas kiprah
dan perjuangannya membela hak minoritas dan berbagai ketimpangan sosial lainnya di negeri
ini. Gus Dur menekankan pandangan keterbukaan untuk menemukan kebenaran di manapun
juga. Pluralisme yang ditekankan Gus Dur adalah pluralisme dalam bertindak dan berpikir. Inilah
yang melahirkan toleransi. Gus Dur mengembangkan pandangan anti eksklusivisme agama,
menurutnya berbagai peristiwa kerusuhan yang berkedok agama di beberapa tempat adalah
akibat adanya eksklusivisme agama. Apa yang dikemukakan Gus Dur tersebut sebenarnya lebih
merupakan otokritik bagi umat islam sendiri, karena adanya politisasi agama dan pendangkalan
agama. Sikap eksklusif inilah yang menjadi awal dekadensi keilmuan dalam Islam karena ia
senantiasa bersikap menolak dan anti terhadap perubahan yang terjadi akibat modernisasi.
Perjuangan Gus Dur dalam menegakkan pluralisme agama tidak hanya sebatas wacana dan
teori semata. Perjuangannya dibuktikan dalam tindakan dan perbuatan. Gus Dur adalah sosok
manusia atau tepatnya tokoh yang sepengetahuan penulis untuk ukuran Indonesia adalah
tokoh yang dapat diterima semua golongan umat beragama. Hal ini mengindikasikan bahwa
sensilibitas pluralisme agamanya benar-benar ia buktikan dalam kehidupan sehari-hari.Gus Dur
dalam menegakkan pluralisme agama berangkat dari nilai-nilai dasar ajaran agama karena
apapun alasannya agama adalah sebagai pandangan hidup yang musti memiliki landasan
teologis. Meskipun cara Gus Dur berikhtiar dan berijtihad dalam memajukan umat Islam dan
Indonesia berbeda dari cara orang pada umumnya, tapi itulah keistimewaannya. Ia menguasai
tradisi ilmu Islam klasik dan ditambah penguasaanya terhadap ilmu pengetahuan modern yang
cukup luas, menyebabkan ia diakui kiprahnya baik nasional maupun internasional.

Indikator Penilaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(22) Memuat
pengertian
tentang nilai dan
norma Indikator 1,2,3,4 Hanya 3 dari 4 Indikator 1,2,3,4
(23) Memuat terpenuhi dengan indikator yang tepat tidak terpenuhi
jenis-jenis norma tepat dan detail dan detail dengan tepat dan
yang ada dalam detail
masyarakat
(24) Memuat
contoh norma
sesuai dengan
jenisnya yang ada
dalam masyarakat
(25) Memuat
hubungan antara
nilai dan norma

Hubungan Nilai dan Norma


Pengertian Nilai dan Norma
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai dapat diartikan sebagai harga yang diberikan
terhadap sebuah obyek. Nilai adalah sesuatu yang ingin kita wujudkan atau perjuangkan,
sesuatu yang kita setujui dan kita sukai, yang menarik dan memiliki arti (Gea, dkk., 2006).
Menurut Bambang Daroeso (1986, 20), nilai adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap
sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang. Sementara itu Fraenkel
(1977) menyebutkan bahwa nilai adalah ide atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang
atau dianggap penting oleh seseorang. Jadi nilai dapat diartikan sebagai panduan dalam
pengambilan tindakan/keputusan terhadap hal yang dianggap baik dan buruk oleh masyarakat

Sementara norma merupakan perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial,
moral, dan religi. Pengertian lainnya menyebutkan bahwa norma adalah petunjuk tingkah laku
yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan
kesepakatan bersama. Tujuannya adalah untuk mengatur setiap perilaku manusia dalam
masyarakat guna mencapai kedamaian.

Jenis-jenis Norma
Dalam lingkungan masyarakat terdapat beberapa norma diantaranya yaitu norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum.

 Norma Agama
Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah dan larangan, yang oleh
pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan YME. Aturan-aturan tersebut mengatur antara
hubungan manusia dengan Tuhan-nya dan juga hubungan manusia dengan sesamanya. Seperti
yang diyakini setiap umat beragama, bahwa setiap insan yang mematuhi aturan yang berlaku di
agamanya akan mendapat berkat dari Tuhan yang diyakini. Sebaliknya mereka yang tidak
mematuhi aturan dan melakukan apa yang sudah menjadi larangan agamanya, maka akan
mendapatkan hukuman dari yang Tuhan. Contoh norma agama yaitu taat beribadah, tidak
mengganggu atau mem-bully agama orang lain, tidak mencuri kepunyaan orang lain, tidak
membunuh dan lain-lain.

 Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan adalah aturan sosial yang berasal dari hati nurani dan menghasilkan
akhlak dan perilaku yang membuat setiap orang dapat membedakan hal yang baik dan yang
buruk. Dengan adanya norma kesuliaan, maka manusia dapat disebut menjadi makhluk ciptaan
Tuhan yang paling tinggi martabatnya dibanding dengan makhuk ciptaan lainnya. Manusia yang
melanggar norma kesusilaan dapat disebut manusia yang tidak bermoral. Contoh norma
kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu berkata jujur. Kejujuran merupakan salah satu
karakter yang harus dipupuk sejak dini. Ketika seseorang berkata tidak jujur tentang sesuatu
hal, maka hal ini akan dapat menimbulkan masalah dan merugikan pihak lain.

 Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan yang berasal dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai
masyarakat. Norma ini dibuat dan berlaku di suatu komunitas atau masyarakat tertentu. Tujuan
dari norma kesopanan adalah agar dalam lingkungan bermasyarakat saling menghargai dan
menghormati satu sama lain. Dengan adanya norma tersebut maka akan tercipta lingkungan
masyarakat yang tertib dan harmonis. Salah satu contoh sederhana dari norma kesopanan yaitu
tidak menyela orang lain ketika sedang berbicara. Ketika seseorang sedang berbicara sebaiknya
kita memberi waktu kepadanya menyelesaikan apa yang ingin dikatakan sebelum kita hendak
memberi tanggapan. Contoh lainnya adalah menghormati orang yang lebih tua dari kita, tidak
membuang ludah di sembarang tempat, atau pun mengangkat kaki di atas meja.

 Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat dan diberlakukan oleh lembaga negara
yang berwewenang. Norma ini dibuat dengan tujuan menyempurnakan dari ketiga norma yang
sudah disebutkan di atas. Hal ini dilakukan karena ketiga norma tersebut belum dapat
menjamin dengan utuh kehidupan bermasyarakat yang tertib dan tentram. Perbedaan norma
hukum dengan ketiga norma tersebut yaitu adanya sanksi yang tegas dan jelas bagi pihak yang
melanggar aturan yang sudah tertulis. Contoh norma hukum yaitu “Barang siapa sengaja
melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana
penjara paling lama delapan tahun” tertuang dalam Pasal 354 ayat (1) KUHP.

Contoh Norma
 Norma Agama : Dilarang mencuri, berzinah, riba dan membunuh.

 Norma kesusilaan : Tidak boleh mencuri milik orang lain, harus berlaku jujur,
berbuat berbaik terhadap sesama manusia dan menghargai serta bertindak adil.

 Norma kesopanan : Berkata santun, Bersikap sopan, memberikan salam

 Norma Hukum : Dihukum karena membunuh, mencuri

Hubungan Nilai dan Norma


Sesuai dengan pengertian nilai dan norma yang sudah disebutkan di atas, secara hirarki dimulai
dari nilai kemudian terbentuk norma yang bersumber dari nilai-nilai tersebut. Menurut Kaelan,
agar suatu nilai lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku maka nilai tersebut perlu
dinyatakan dan diformulasikan menjadi lebih obyektif. Dengan begitu manusia akan lebih
mudah mengaplikasikannya dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Wujud yang
lebih konkrit dari nilai adalah suatu norma (Kaelan, 2000, 179). Jadi dapat disimpulkan
hubungan antara nilai dan norma yaitu norma merupakan nilai yang sudah dibakukan dan
menjadi tolak ukur terhadap kualitas dari tingkah laku manusia.

Indikator Penilaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(26) Memuat
pengertian
mengenai konflik
(27) Memuat Indikator 1,2,3,4 Hanya 3 dari 4 Indikator 1,2,3,4
pengertian terpenuhi dengan indikator yang tepat tidak terpenuhi
mengenai konflik tepat dan detail dan detail dengan tepat dan
interpersonal detail
(28) Memuat
macam-macam
strategi mengatasi
atau
menyelesaikan
konflik
(29) Memuat
ilustrasi konflik
dan strategi
menyelesaikan
konflik
Penyelesaian Konflik Interpersonal

 Pengertian Konflik

Dalam keanekaragman yang dimiliki setiap individu dapat menimbukan suatu masalah berkaitan
dengan perbedaan cara pandang atau hal lainnya yang disebut dengan konflik. Konflik adalah bentuk
interaksi di antara pihak-pihak yang berbeda kepentingan, persepsi, tujuan, nilai-nilai, atau pendekatan
untuk masalah. Konflik muncul ketika kita mulai merasa bahwa orang lain mengganggu kemampuan kita
untuk mencapai tujuan tertentu. Konflik mungkin melibatkan perbedaan pendapat individu atau
kelompok, perebutan, perselisihan, pertengkaran, atau bahkan fisik, pertempuran dan perang.Karena
manusia yang unik-memiliki berbagai fisik, intelektual, emosional, ekonomi, dan sosial perbedaan konflik
tidak bisa dihindari. (suzzane c.de janasz, Karen and beth 2006).

 Pengertian konflik Interpersonal


Konflik interpersonal merupakan konflik yang muncul ketika dua orang / lebih mengalami
ketidaksetujuan. Perselisihan ini dapat disebabkan oleh kesalahpahaman kecil atau sebagai hasil dari
tujuan-tujuan, nilainilai, sikap atau keyakinan yang tidak sama konflik interpersonal merupakan konflik
yang muncul di antara dua individu. Konflik interpersonal muncul di antara dua individu.

 Macam-macam strategi menyelesaian konflik

1. Kompromi atau negosiasi, merupakan Suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang
terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering
diartikan sebagai “lose-lose situation”. Kedua unsur yang terlibat meyerah dan menyepakati hal
yang telah dibuat. Dalam maksud kompromis (compromising), tidak jelas siapa yang menang
siapa yang kalah.

2. Akomodasi, Ketika salah satu pihak berusaha menyenangkan hati lawannya, pihak tersebut
kiranya akan bersedia menempatkan kepentingan lawan diatas kepentingannya sendiri. Dengan
kata lain, agar hubungan tetap terpelihara, salah satu pihak bersedia rela berkorban. Contohnya
adalah kesediaan untuk mengorbankan kepentingan Anda sehingga tujuan pihak lain dapat
tercapai, mendukung pendapat orang lain meskipun Anda sebenarnya enggan, serta memaafkan
seseorang atas suatu pelanggaran dan membuka pintu bagi pelanggaran selanjutnya (Robbins
2008). Istilah lain yang sering digunakan adalah“cooperative”.

3. Smootting, Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen
emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berupaya mencari
kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan introspeksi diri. Strategi ini
bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi untuk konflik yang besar, misalnya persaingan
pelayanan/hasil produksi,tidak dapat dipergunakan (Nursalam 2009).

4. Kompetensi, Strategi ini dapat diartikan sebagai “win/lose” penyelesaian konflik. Penyelesaian
ini menekankan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah.Akibat negatif dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa, dan
keinginan untuk perbaikan di masa mendatang (Nursalam 2009).

 Ilustrasi Konflik dan Strategi Menyelesaikan Konflik

Berikut konflik antar organisasi yaitu mengenai pembabatan hutan adat di Kalimantan
Tengah.
Pembabatan hutan adat di Kalimantan Tengah terus berlangsung seperti terjadi di
kawasan hutan Tamanggung Dahiang di Desa Tumbang Dahui, Kecamatan Katingan
Hulu, Kabupaten Katingan pada bulan awal November 2002. Kejadian ini sebenarnya
telah diketahui oleh seorang tokoh desa bernama Salin R. Ahad yang kemudian
permasalahan ini dilaporkan ke Polda, Kejaksaan Tinggi, dan DPRD Propinsi Kalteng yang
dianggap menginjak-injak harga diri masyarakat adat dan hukum-hukum adat setempat.
Kemudian tokoh desa itu juga mengungkapkan keterlibatan oknum-oknum BPD (Badan
Perwakilan Desa) yang ikut membekingi dan melakukan pembabatan hutan adat
tersebut.

Kejadian yang hampir sama terjadi pada pertengahan bulan Juni 2002. 189 warga desa
di wilayah Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara menuntut HPH PT. Indexim
dan PT. Sindo Lumber telah melakukan pembabatan hutan di kawasan Gunung Lumut.
Kawasan hutan lindung Gunung Lumut di desa Muara Mea itu oleh masyarakat
setempat dijadikan kawasan ritual sekaligus sebagai hutan adat bagi masyarakat dayak
setempat yang mayoritas pemeluk Kaharingan. Sebelum kejadian ini telah diadakan
pertemuan antara masyarakat adat dan HPH-HPH tersebut.

Untuk menyelesaikan konflik tersebut maka strategi yang harus dilakukan adalah agar
menghindari konflik dengan masyarakat sekitar, perusahaan juga seharusnya bersikap
baik dalam lingkumgan sekitar, seperti tidak melakukan pembabatan hutan lindung. Lalu
jika melakukan penebangan pohon di hutan, harus melakukan reboisasi (penanaman
ulang pohon). Hormat kepada masyarakat sekitar dan adat dan berlaku, karena
masyarakat Kalimantan terkenal dengan adatnya yang harus di jaga secara turun
menurun. Jika hal itu dilakukan oleh perusahaan, mungkin tidak ada yang namanya
konflik eksternal.

Indikator Penialaian Paper

Nilai
Indikator Penilaian 85-100 75-84 65-74
(30) Memuat
pengertian
mengenai kerja
tim dan kerja Indikator 1,2,3 Hanya 2 dari 3 Indikator 1,2,3, tidak
kelompok terpenuhi dengan indikator yang tepat terpenuhi dengan
(31) Memuat tepat dan detail dan detail tepat dan detail
perbedaan antara
kerja tim dan
kerja kelompok
(32) Memuat
contoh kerja tim
dan kerja
kelompok

“Kerja Tim dan Kerja Kelompok”

1. Pengertian Tim Kerja dan Kelompok Kerja :

Kumpulan individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dapat didefinisikan
sebagai Tim kerja (Team work). Kumpulan individu tersebut memiliki suatu aturan,
mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu denan yang lain. Maka,
sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan belum tentu merupakan sebuah
teamwork, walaupun mereka berada dalam satu proyek yang sama. Kelompok kerja (work
group) adalah kelompok yang berinteraksi utamanya untuk saling berbagi informasi untuk
membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam hal wilayah kewenangannya
masing-masing.

Dalam kehidupan berorganisasi, seringkali tim dan kelompok diartikan bersinonim. Namun
tim dan kelompok adalah dua konsep yang berbeda. Kelompok kerja berinteraksi untuk
membagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang
tanggung jawabnya. Sedangkan tim kerja merupakan upaya individunya menghasilkan suatu
kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual. Jadi, apabila
kelompok kerja hanya sekedar sumbangan indivisual tanpa berkesempatan koordinasi,
sedangkan pada tim kerja, koordinasi maksimal atas sumbangan individual. Stephen Robbin
melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja dan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu :
Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan Keahlian. Perbedaan tersebut dapat digambarkan dengan
skema berikut :
2. Perbedaan Tim Kerja dan Kelompok Kerja :

Pada dasarnya awal mula pembentukan kelompok kerja maupun tim kerja diawali dengan
adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan
timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan
akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok maupun tim.
Pembentukan dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa
yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan
perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik).
Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya
kelompok tersebut, sehingga anggota berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan
bersama.

Kelompok kerja Tim Kerja

Kelompok yang berinteraksi utamanya Mengembangkan sinergi positif melalui


untuk saling berbagi informasi untuk upaya yang terkoordinasi. Upaya individual
membuat keputusan guna membantu satu mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja
sama lain dalam hal wilayah yang lebih besar ketimbang totalitas input
kewenangannya masing-masing. para individunya.
3. Contoh Kerja Tim dan Kerja Kelompok

 Contoh Teamwork

Contohnya pada perusahaan NET, perusahaan dibidang pertelevisian ini memiliki teamwork
dimana pada saat ada salah satu acara setiap divisi memiliki peranan tersendiri dalam
mewujudkan satu tujuan yaitu penyiarannya bagus. Maka setiap divisi harus mengikuti
arahan penanggung jawab. Terbukti setiap acara yang ditampilkan oleh NET selalu
menampilkan hal-hal bagus dan baru karena kunci keberhasilan tim adalah sepakat untuk
fokus dan taat pada instruksi pemimpin. Contoh yang tidak asing lainnya yaitu kerja bakti
yang dilakukan oleh masyarakat, kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah
kekuatan yang terintegrasi dalam mencapai tujuan bersama.

 Contoh Groupwork

Contohnya saat ini adalah skripsi, pada penulisan skripsi tiap anggota harus melakukan
tugasnya masing-masing dalam menyelesaikan tiap-tiap babnya guna mencapai satu tujuan
yaitu menyelesaikan skripsi dan lulus.

Anda mungkin juga menyukai