Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan fenomena kemiskinan tidak lepas dari suatu negara
terutama negara berkembang. Untuk mengukur kemiskinan, Badan Pusat
Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan
dasar. Kebutuhan dasar menyerupai makanan dan bukan kebutuhan yang
diukur dari sisi pengeluaran. Makanan sebagai kebutuhan untuk
keberlangsungan hidup dan sumber energi menjalankan aktivitas fisik
maupun biologis dalam sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi harus sehat
dalam arti harus memenuhi kebutuhan gizi yang optimal dan lengkap.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan keadaan masyarakat
kurang mampu. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
sebanyak 28,51 juta penduduk Indonesia mengalami kemiskinan. Jumlah
penduduk indonesia terbilang masih besar jika dibandingkan dengan
negara negara lain di ASEAN seperti Singapura, Brunei Darussalam,
Thailand dan Fhilipina. Sumber kemiskinan dipicu dari keterbatasan akses
masyarakat terhadap layanan kebutuhan dasar seperti makanan, dan
pemberdayaan terhadap masyarakat miskin masih lemah.
Dalam keadaan masyarakat yang kurang mampu. Mencari
makanan atau kebutuhan dasar masih sulit. Seperti tukang becak,
pemulung, yang harus bekerja keras untuk mencari sesuap nasi. Hal ini
yang mendasari kelompok kami mengadakan bakti sosial untuk
meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan dan peduli terhadap sesama
makhluk sosial. Dengan cara bagi-bagi makanan untuk para pemulung dan
tukang becak dipinggir jalan.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas adalah
“Bagaimana cara menumbuhkan jiwa sosial dengan masyarakat yang
kurang mampu”.
C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
1. Tujuan Umum
Menumubuhkan dan mewujudkan rasa kasih, saling peduli, dan
menolong kepada masyarakat luas yang membutuhkan.
2. Tujuan khusus
Membantu para tukang becak, pemulung dan orang yang
membutuhkan dengan menyalurkan sedikit bantuan makanan.
3. Manfaat kegiatan
Dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat yang kurang mampu
dengan bantuan makanan.
Dapat membangun kesadaran untuk berbagi dan saling menolong.
1. Kesadaran:
- Edukasi diri sendiri dan orang lain tentang isu – isu social yang
dihadapi oleh masyarakat yang kurang mampu, seperti kemiskinan,
pengangguran, atau kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan
kesehatan.
- Sosialisasikan pentingnya inklusi social dan kesetaraan di antara
komunitas.
2. Bersikap Empatis:
- Ikut memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat
yang kurang mampu.
- Jangan menilai atau menghakimi, tetapi berempati dengan situasi
mereka dan cari tahu cara terbaik untuk membantu.
3. Partisipasi Aktif:
- Menjadi aktif dalam Kegiatan social dan relawan di masyarakat yang
kurang mampu.
4. Berbagi Sumber Daya:
- Sumbangkan waktu, uang kepada masyarakat yang membutuhkan.
- Galang dana atau inisiatif pengumpulan sumbangan untuk membantu
masyarakat yang kurang mampu.
- Bagikan makanan, pakaian, atau barang-barang yang masih layak
pakai kepada mereka yang membutuhkan.
F. Rencana Anggaran
1. Sumber Dana
- Iuran per orang : Rp.60.000
- sukarelawan : Rp.40.000
Jumlah : Rp.100.000
2. Pengeluaran
- Pengembalian bahan makanan : Rp. 50.000
- Pengadaan bahan pembungkus
(kertas bungkus, sendok, dll) : Rp. 10.000
- Biaya transportasi : Rp. 20.000
- Pengadaan air minum : Rp. 20.000
Total pengeluaran : Rp. 100.000
G. Time Table
WAKTU KEGIATAN
11.00 WIB -12.00
KUMPUL KELOMPOK
WIB
12.00 WIB-12.30 SHOLAT ZUHUR
WIB
12.30 WIB – 13.00
MAKAN SIANG BERSAMA
WIB
PERSIAPAN
13.00 WIB – 14.00
MEMBUNGKUS
WIB
MAKANAN
SESI PEMBAGIAN
14.00 WIB – 15.30
MAKANAN +
WIB
DOKUMENTASI
Pemasukan
Iuran kelompok Rp 60.000
Sukarelawan Rp 40.000
Total Rp. 100.000
Pengeluaran
Uraian Unit Harga (Rp) Jumlah
Nasi bungkus 14 Rp. 7.000 Rp. 98.000
Air mineral 14 Rp. 1.000 Rp. 14.000
Transportasi 3 Rp. 15.000 Rp. 45.000
Total Rp. 157.000
K. Dokumentasi
BAB III
Penutup
L. Kesimpulan
Kegiatan berbagi makanan pada masyarakat yang membutuhkan
merupakan bentuk pengamalan sila ke-dua Pancasila yang berbunyi
kemanusiaan yang adil dan beradab. Dari hasil kegiatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa memberikan makanan kepada masyarakat yang
membutuhkan hal ini dilakukan untuk membangun sikap peduli sosial
sejak dini. Kegiatan ini dilakukan juga dengan cara mengajak melalui
media sosial, sehingga lebih banyak orang yang melihat kegiatan peduli
sosial tersebut memiliki tujuan dapat menginspirasi orang lain untuk
membantu sesama melalui kegiatan sosial seperti berbagi makanan yang
sudah kami lakukan atau bisa juga dengan kegiatan positif lainnya.
Kegiatan berbagi makanan yang dilakukan juga bukan hanya kegiatan
positif berbagi melainkan juga mengamalkan norma kesopanan dalam
masyarakat.
M. Saran
Untuk kedepannya kegiatan ini mungkin dapat dilakukan di
daerah-daerah jarang ada kegiatan sosial seperti berbagi makanan, hal ini
dilakukan agar masyarakat yang lain dapat merasakannya juga. Selain itu,
kegiatan seperti ini tidak selalu mengarah pada hal-hal negatif kita harus
tau bagaimana caranya membuka mata masyarakat bahwa kegiatan
membagikan makanan ini juga makanannya dimasak dengan baik dan
tentunya bersih bisa dimulai dari cara kita mengemas makanannya rapi
dan bersih kemudian baju yang dikenakan saat membagikan makanan ini
adalah baju yang layak dan rapi.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianty, A., dan Listianingsih. 2018 "Peran Anggota Komunitas Berbagi Nasi
https://www.google.com/search?
q=contoh+laporan+kegiatan+bagi+takjil&hl=in_ID&pli=1&authuser=1