Anda di halaman 1dari 45

KATA PENGANTAR

Perbandingan Edukasi Vaksinasi


di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan
Penulis: Aditya Yusuf, et al. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang mana dia
telah memberikan bermacam-macam kenikmatan kepada
ISBN: 978-623-368-130-8 makhluk-Nya yang tak terhingga. Shalawat serta salam
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Editor Layout: Indah
Cover: Nita Sebagai pembawa risalah dan penyempurna seluruh risalahnya.

Diterbitkan oleh: Alhamdulillah, kami masih diberi jatah usia hingga saat ini.
Dengan waktu tersebut, kami telah diberi kesempatan untuk
melaksanakan kewajiban kami menulis buku ini pada kegiatan
Farha Pustaka Kuliah Kerja Nyata Daring (KKN-DR) sehingga tercurah dan
Anggota IKAPI Nomor 376/JBA/2020 tertulis hasil penelitian hasil kelompok kami dalam buku ini.
Nagrak Jl. Taman Bahagia, Benteng, Warudoyong, Sukabumi
WA +62 877-0743-1469, FB Penerbit Farha Pustaka.
Email: farhapustaka@gmail.com Akhirnya, kami mampu memaksimalkan waktu yang ada
untuk menyelesaikannya, meskipun isi buku ini masih banyak
Cetakan pertama, September 2021 kekurangan dan tidak sebagus buku lain yang dijadikan sebagai
Sukabumi, Farha Pustaka 2021
14 x 20 cm, 87 hlm rujukan atau referensi.

Hak cipta dilindungi undang-undang Kami menulis buku ini karena melihat keadaan Covid-19
All right reserved
yang semakin hari semakin meluas sehingga membuat
pemerintah terus mengeluarkan kebijakan untuk memutus mata
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
rantai penyebaran virus Covid-19, salah satunya dengan
Isi di luar tanggung jawab percetakan. memerintahkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi
diberbagai daerah mulai dari kota hingga ke pelosok Desa.

Dalam upaya nya tersebut masih banyak masyarakat yang


enggan untuk melakukan vaksinasi dengan berbagai alasan

Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 3


masyarakat yang khawatir akan efek samping dari vaksin Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan buku ini
tersebut. Sehingga pemerintah melakukan edukasi vaksin agar banyak sekali kekurangan dan kekeliruannya. Serta masih jauh
masyarat tidak lagi khawatir untuk melakukan vaksinasi. dari kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran kepada pembaca untuk kesempurnaan
Maka dengan kondisi tersebut kami menulis buku ini buku ini.
dengan judul “Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah
Perkotaan dan Perdesaan”. Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan buku ini
banyak sekali kekurangan dan kekeliruannya. Serta masih jauh
Selain itu, untuk memenuhi tugas KKN Daring 2021, yang dari kesempurnaan yang diharapkan, oleh karena itu kami
mana telah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa/I mohon kritik dan saran kepada pembaca untuk kesempurnaan
semester 7 UIN SMH Banten. buku ini. Dan buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
Maka atas terselesainya buku ini kami ucapkan sebagai penulis dan umumnya bagi pembaca. Hanya kepada
“Jazaakumullah khairan katsiira” kepada yang telah membantu, Allah jugalah kami memohon akan taufiq dan hidayah-Nya.
membimbing dan memberikan motivasi dikala kami Aamiin
membutuhkannya,terutama kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaraan dan


kesaaran dalam penulisan buku ini. Serang, 30 Agustus 2021
2. Kedua Orang tua tercinta yang selalu memberikan
motivasi dan doanya bagi kami serta dukungan moril Penulis
dan materinya.

3. Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Soliyah Wulandari,


S.E M.Sc yang telah membimbing serta memotivasi
kami sehingga terselesainya buku ini.

4. Semua teman kelompok KKN 83 umumnya, serta


teman kelompok buku ini yang telah bersama-sama
meluangkan banyak waktu untuk meyelesaikan buku
ini.

4 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 5
DAFTAR ISI B. Alasan Masyarakat Di Desa Tidak Ingin Di Vaksin .... 53
C. Cara Aparat atau Lembaga Setempat Mengedukasikan
Masyarakat Untuk Melakukan Vaksinasi ..................... 55
KATA PENGANTAR .............................................................. 3 D. Tanggapan Aparat atau Lembaga Setempat Terhadap
DAFTAR ISI ............................................................................. 6 Masyarakat Yang Tidak Ingin Di Vaksin ..................... 58

BAB I EDUKASI...................................................................... 8 E. Peningkatan Masyarakat Yang Ingin Di Vaksin Setelah


Dilakukan Edukasi Vaksinasi Covid-19 ....................... 60
A. Definisi Edukasi .................................................................. 8
BAB V PERBANDINGAN VAKSINASI DI DESA DAN DI
B. Pengertian Edukasi Menurut Para Ahli ............................ 8
KOTA...................................................................................... 63
C. Tujuan edukasi .................................................................. 10
A. Vaksinasi Di Pedesaan ..................................................... 65
D. Model-model Metode Edukasi/Pendidikan Kesehatan 11
B. Vaksinasi Di Perkotaan .................................................... 71
BAB II VAKSIN ..................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 78
A. Apa yang dimaksud Vaksin? ........................................... 19
BIOGRAFI PENULIS ............................................................ 80
B. Pengertian Vaksin ............................................................. 20
C. Jenis-jenis Vaksin ............................................................. 20
D. Vaksin Covid-19 ............................................................... 22
E. Vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia ................. 30
BAB III EDUKASI VAKSINASI DI PERKOTAAN ............ 32
A. Tanggapan Masyarakat Perkotaan terhadap
Vaksinasi ........................................................................... 32
B. Kebijakan Pemerintah Untuk Mengedukasi Vaksinasi
di Perkotaan ...................................................................... 39
BAB IV EDUKASI VAKSINASI DI PEDESAAN ............... 50
A. Edukasi Di Desa Tentang Vaksinasi Covid-19 ............. 50

6 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 7
BAB I Namun berbeda halnya dengan pengertian edukasi menurut
para ahli ini, berikut pengertian edukasi menurut para ahli;
EDUKASI
a. Ahmad D Marimba

Edukasi adalah suatu bimbingan yang dilakukan secara


A. Definisi Edukasi sadar oleh pihak pendidikan, baik di perkembangan
jasmani maupun rohani agar menjadi lebih baik.
Edukasi adalah suatu proses interaktif yang mendorong
terjadinya pembelajaran, & pembelajaran adalah upaya NotoadmojoEdukasi adalah pendidikan yang berarti
menambah pengetahuan baru, sikap, dan keterampilan melalui suatu upaya yang telah direncanakan oleh seseorang agar
penguatan praktik & pengalaman tertentu (Potter & Perry, dapat mempengaruhi orang lain, baik individu maupun
2009). Edukasi kesehatan merupakan proses perubahan kelompok dan juga masyarakat. Sehingga dengan adanya
konduite yg dinamis, dimana perubahan tadi bukan juga pendidikan ini mampu menjadikan sesuatu tersebut
seperangkat prosedur, akan namun perubahan tadi terjadi menjadi lebih baik.
lantaran adanya pencerahan menurut pada individu, kelompok,
atau masyarakat (Mubarak & Chayatin, 2009). b. Mubarak dan Chayatin

Pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang Edukasi adalah proses perubahan perilaku yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan dinamis, dimana perubahan tidak hanya dari segi teori dan
keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan prosedur dari orang ke orang lain, melainkan juga
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran perubahan terjadi karena menimbulkan kesadaran dari
yang ada hubungannya dengan kesehatan (Maulana, 2009). dalam individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri.

B. Pengertian Edukasi Menurut Para Ahli c. MJ. Langeveld

Secara umum, edukasi adalah suatu proses pembelajaran Edukasi adalah upaya manusia dewasa membimbing
yang dilakukan baik secara formal maupun non formal manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan.
yang bertujuan untuk mendidik, memberikan ilmu Menurutnya juga edukasi adalah usaha menolong anak
pengetahuan, serta mengembangkan potensi diri yang ada untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya, agar bisa
dalam diri setiap manusia, kemudian mewujudkan proses mandiri, akil-baligh, dan bertanggung jawab secara susila.
pembelajaran tersebut dengan lebih baik.

8 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 9
d. Driyarkara a. Sasaran primer (Primary Target), target pribadi dalam
rakyat segala upaya pendidikan atau kenaikan pangkat
Menurut Driyakarya edukasi adalah usaha dalam kesehatan.
memberikan peganggan kepada manusia dan mengangkat
yang muda agar lebih insani. Terutama, dalam mensiasati b. Sasaran sekunder (Secondary Target), target para tokoh
perkembangan jaman yang berjalan begitu cepat. Penting, rakyat adat, diperlukan gerombolan ini dalam biasanya
agar manusia tetap dapat menyesuaikan sebagai akan memeberikan pendidikan kesehatan dalam rakyat
peranannya. disekitarnya.

C. Tujuan edukasi c. Sasaran tersier (tersiery Target), target dalam produsen


keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat sentra
Sasaran edukasi kesehatan bertujuan menaikkan juga ditingkat daerah, diperlukan menggunakan keputusan
pengetahuan & pencerahan rakyat buat memelihara dan menurut gerombolan ini akan berdampak pada konduite
menaikkan kesehatannya sendiri. Oleh lantaran itu, tentu gerombolan target sekunder yg lalu dalam gerombolan
dibutuhkan upaya penyediaan & penyampaian warta buat primer.
mengubah, menumbuhkan, atau membuatkan konduite positif.
Tujuan berdasarkan pendidikan kesehatan berdasarkan D. Model-model Metode Edukasi/Pendidikan
Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 juga WHO yg Kesehatan
mempertinggi kemampuan rakyat buat memelihara &
mempertinggi derajat kesehatan baik fisik, mental, & sosialnya Ada berbagai metode yang dapat diterapkan dalam
sebagai akibatnya produktif secara ekonomi juga secara social, pendidikan kesehatan baik yang berupa pendidikan individual,
pendidikan kesehatan disemua acara kesehatan baik kelompok maupun massa (Notoatmodjo, 2007).
pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi
a. Metode Pendidikan Individual.
rakyat pelayanan kesehatan sangat berpengaruh buat
mempertinggi derajat kesehatan seorang menggunakan cara Metode ini merupakan metode yang digunakan dalam
mempertinggi kemampuan rakyat buat melakukan upaya membina perilaku barau atau seseorang yang telah mulai
kesehatan itu sendiri (Maulana, 2009). tertarik dengan suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Bentuk pendekatan perorangan antara lain :
Menurut Mubarak & Chayatin (2009) beropini bahwa
target pendidikan kesehatan dibagi sebagai pada 3 gerombolan 1. Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and conseling).
yaitu: Melalui pendekatan ini petugas secara intensif

10 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 11
melakukan kontak dengan klien sehingga Metode ceramah mempunyai beberapa kelebihan
permasalahan yang dihadapi dapat dikorekdan dibantu dan kelemahan (Sudjana, 2011). Kelebihan metode
penyelesaiannya. ceramah antara lain : Metode ini relative murah dan
mudah untuk dilaksanakan karena tidak memerlukan
2. Wawancara (interview). Wawancara pada dasarnya persiapan dan peralatan-peralatan yang rumit, dapat
merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. menyajikan materi secara luas, artinya materi yang
Melalui metode ini, informasi mengenai mengapa banyak dapat dirangkum dan dijelaskan pokok-
klien tidak atau belum menerimaperubahan dapat pokoknya dalam waktu yang singkat, dapat
digali. Apabila klien belum mempunyai pengertian memberikan pokok-pokok materi yang perlu
dan kesadaran yang kuat tentang perilaku yang sudah ditonjolkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
atau akan diadopsi, maka perlu penyuluhan yang lebih ingin dicapai, melalui metode ini keadaan kelas dapat
mendalam. dengan mudah dikontrol, ceramah tidak memerlukan
b. Metode Pendidikan Kelompok. seting kelas yang beragam.

Metode pendidikan kelompok mempunyai beberapa 2. Metode Demonstrasi


bentuk baik yang sifat komunikasinya berpusat pada Metode demonstrasi merupakan metode
pemateri maupun yang berpusat pada peserta (Sudjana, pembelajaran yang memperagakan dan
2011). Beberapa bentuk pendidikan kelompok yakni : mempertunjukan kepada peserta mengenai suatu
1. Metode Ceramah. proses, situasi, atau benda tertentu baik berupa benda
sebenarnya maupun hanya sekedar benda tiruan.
Metode ceramah merupakan metode yang baik Proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun lebih berkesan secara mendalam, sehingga
rendah. Kunci dan keberhasilan metode ini adalah membentuk pengertian dengan baik dan sempurna,
penceramah harus menguasai materi dan sasaran selain itu peserta dapat mengamati dan
ceramah. Oleh karena itu, seorang penceramah harus memperhatikan apa yang diperlihatkan selama
bersikap dan berpenampilan meyakinkan, suara pelajaran berlangsung.
hendaknya cukup keras dan jelas, pandangan harus
tertuju kepada seluruh peserta, berdiri di depan atau di Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
tengah dan menggunakan alat-alat bantu lihat penggunaan metode demonstrasi adalah:
semaksimal mungkin.

12 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 13
a. Persiapan, pada tahap persiapan ada berbagai hal mereka akn meyakini kebenaran materi yang
yang harus dilakukan yakni merumuskan tujuan disampaikan.
yang harus dicapai siswa setelah proses
demonstrasi berakhir dan mempersiapkan garis Kelemahan dari metode demonstrasi yakni :
besar langkah-langkah demonstrasi yang akan Memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab
dilakukan. tanpa persiapan yang memadai metode ini menjadi
tidak efektif, memerlukan pembiayaan yang lebih
b. Pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan pada tahap mahal dibandingkan dengan ceramah.
pelaksanaan adalah mengatur tempat duduk yang
memungkinkan semua peserta dapat 3. Diskusi Kelompok
memperhatikan dengan jelas apa yang di Pengaturan formasi duduk para peserta harus
demonstrasikan, mengemukaan tujuan apa yang diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat saling
harus dicapai oleh peserta, mengemukaan tugas- berhadapan atau saling memandang satu sama lain,
tugas yang harus dilakukan oleh peserta, memulai misalnya bentuk lingkaran atau segi empat. Hal ini
demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang penting, agar para peserta dapat bebas berpartisipasi
peserta untuk berpikir, menciptakan suasana yang dalam diskusi.
nyaman dan tidak menegangkan.
4. Curah Pendapat
c. Penutup, memberikan tugas-tugas tertentu yang
ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi Metode ini pada dasarnya sama dngan metode
serta melakukan evaluasi bersama mengenai diskusi kelompok. Namun dalam metode ini, pada
jalannya proses demonstrasi. awal diskusi pemimpin kelompok memancing dengan
satu masalah, kemudian tiap peserta memberikan
Kelebihan metode demonstrasi yakni : tanggapan atau jawaban. Setiap tanggapan atau
Menghindari terjadinya verbalisme karena peserata jawaban yang diberikan ditulis di papan tulis. Setelah
langsung memperhatikan bahan pelajaran atau materi semua peserta mengeluarkan pendapatnya, tiap
yang dijelaskan, proses pembelajaran akan lebih anggota dapat mengomentari dan pada akhirnya
menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar tetapi terjadi diskusi.
juga melihat peristiwa yang terjadi, dengan
pengamatan secara langsung maka peserta dapat
membandingkan antara teori dan kenyataan sehingga

14 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 15
5. Permainan peran 2. Leaflet merupakan media penyampaian
informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
Metode ini dilakukan dengan permainan peran lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat
oleh beberapa anggota kelompok. Contohnya sebagai dalam bentuk kalimat ayau gambar atau
masyarakat dan penyuluh kesehatan. kombinasi keduanya. Flayer, seperti leatflet
6. Metode Pendidikan Massa (Publik). tetapi tidak dalam bentuk lipatan.

Metode ini ditunjukan kepada masyarakat yang 3. Flipchart (lembar balik), biassnya dalam
sifatnya massa atau public. Sasarannya bersifat umum bentuk buku diaman tiap lembar berisi gambar
yaitu tidak membedakan umur, jenis kelamin, peragaan dan baliknya berisi kalimat sebagai
pendidikan, pekerjaan, status social ekonomi. pesan atau informasi terkait gambar.
Pendekatan ini biasanya untuk menggugah perhatian 4. Rubric atau tulisan-tulisan pada surat kabar,
atau kesadaran masyarakat akan suatu inovasi. jurnal, atau majalah.
Adapun beberapa bentuk pendekatan yang dapat
dilakukan adalah ceramah umum, pidato-pidato b. Median elektronik
diskusi, simulasi melalui televisi atau radio, dan
tulisan-tulisan dimajalah atau Koran. 1. Televisi

A. Media Edukasi Penyampain pesan atau informasi kesehatan


melalui televisi dapat berupa sandiwara,
Dalam hal ini selain menggunakan metode dalam sinetron, forum diskusi atau tanya jawab, quiz
penyampaian edukasi, juga memerlukan media untuk atau cerdas cermat.
alat pendukung penyampaian pesan atau pembelajaran
kepada masyarakat agar mudah dipahami. Adapun 2. Radio
media yang dimaksud dibagi menjadi tiga macam Penyampain pesan dapat berupa obrolan,
berdasrkan fungsinya (Notoatmodjo, 2003) : ceramah, radio spot.
a. Media Cetak 3. Video
1. Boocklet merupakan media penyampaian Penyampaian pesan atau informasi kesehatan
pesan dalam bentuk buku. dapat melalui video media ini dapat

16 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 17
memberiakan realita yang mungkin sulit BAB II
direkam oleh mata dan pikiran sasaran, serta
dapat memacu diskusi mengenai sikap dan
VAKSIN
prilalu.

4. Slide
A. Apa yang dimaksud Vaksin?
Media slide cocok digunakan untuk sasaran
Vaksin atau yang sering kali dikenal dengan nama
yang jumlahnya relative besar, dan
imunisasi telah lama beredar dalam kehidupan kita sehari-hari.
pembuatannya relative murah dan mudah
Dimulai dari vaksin hepatitis B yang diberikan kepada bayi
digunakan.
yang baru lahir untuk memberikan kekebalan imunitas kepada
5. Media bill board bayi tersebut, sehingga peluang hidup sehat lebih besar, serta
diikuti oleh berbagai jenis vaksin lain guna memberikan
Media ini yang dipasang di tempat-tempat kekebalan imunitas bagi bayi agar mampu tumbuh sehat dan
umum yang berisi pesan-pesan atau informasi- memberikan peluang hidup yang lebih panjang (Kementerian
informasi kesehatan. Kesehatan RI, 2016). Vaksin sendiri berasal dari bagian bakteri
atau virus yang menyerang manusia, yang mana bagian
tersebut dilemahkan dan disuntikkan ke dalam tubuh manusia
dengan harapan tubuh akan membentuk antibodi terhadap
bentuk bakteri atau virus serupa untuk kemudian mampu
menciptakan imunitas terhadap paparan bakteri atau virus yang
asli. Oleh karena itu, vaksin merupakan bagian penting dalam
peradaban manusia dalam menghadapi penyakit mematikan
dan menghindari penyebaran wabah penyakit mematikan
(WHO, 2019).

Dalam hal ini penulis akan sedikit mejelaskan mengenai


Apa yang dimaksud Vaksin dari mulai penegrrtian, golongan,
serta jenis apa saja yang beredar dan cocok dipakai oleh
masyrakan Indonesia. Terkhusus dalam situasi saat ini yang
akan penulis bahas adalah Vaksinasi Covid-19. Mengaca dari

18 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 19
perkembangan kondisi kita hadapi saat ini, dengan tersebut Oleh karena itu, Anda akan mendapatkan kekebalan
luasnya pandemic Covid-19 yang telah merenggut jutaan jiwa terhadap penyakit ketika mendapatkan vaksin jenis ini
di dunia merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk menjaga tanpa ada risiko untuk terinfeksi kuman atau virus yang
kesehatan baik untuk diri maupun untuk lingkungan sekitar. terkandung di dalam vaksin tersebut.

B. Pengertian Vaksin Namun, vaksin mati cenderung menghasilkan respon


kekebalan tubuh yang lebih lemah, jika dibandingkan
Pengertian vaksin yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri vaksin hidup. Hal ini membuat pemberian vaksin mati
Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013, vaksin adalah antigen butuh diberikan secara berulang atau booster.
berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, Beberapa contoh vaksin yang termasuk jenis vaksin
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi mati adalah vaksin polio, vaksin DPT, dan vaksin flu.
toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada
2. Vaksin Hidup
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit infeksi tertentu. Berbeda dengan vaksin mati, virus atau bakteri yang
terkandung di dalam vaksin hidup tidak dibunuh,
C. Jenis-jenis Vaksin melainkan dilemahkan. Virus atau bakteri tersebut tidak
Setelah mengetahui apa itu vaksin, kita juga perlu tau dan akan menyebabkan penyakit, namun dapat berkembang
memahami jenis-jenis vaksin. Berikut ini adalah jenis-jenis biak, sehingga merangsang tubuh untuk bereaksi terhadap
vaksin beserta kandungan yang ada didalamnya : sistem imun.

1. Vaksin Mati Vaksin hidup ini dapat memberikan kekebalan yang


lebih kuat dan perlindungan seumur hidup meski hanya
Vaksin mati atau disebut juga vaksin tidak aktif adalah diberikan satu atau dua kali. Meski demikian, vaksin ini
jenis vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang tidak dapat diberikan pada orang yang daya tahan
sudah dimatikan dengan suhu panas, radiasi, atau bahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita HIV/AIDS atau
kimia. Proses ini membuat virus atau kuman tetap utuh, orang yang menjalani kemoterapi.
namun tidak dapat berkembang biak dan menyebabkan
penyakit di dalam tubuh. Sebelum diberikan, vaksin hidup perlu disimpan di
dalam lemari pendingin khusus agar virus atau bakteri
tetap hidup. Suhu yang tidak sesuai akan memengaruhi

20 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 21
kualitas vaksin, sehingga imunitas yang terbentuk tidak sebarkan pada seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya
optimal. Contoh dari vaksin hidup adalah vaksin memutus mata rantai penyebarang virus Covid-19. Berikut
MMR, vaksin BCG, vaksin cacar air, dan vaksin rotavirus. adalah beberapa perbedann vaksin Covid-19 yang telah
disetujui dan telah dilakukan uji kelinis oleh Kementrian
3. Vaksin Toksoid Kesehatan Republik Indonesia:
Beberapa jenis bakteri dapat memproduksi racun yang 1. Vaksin Sinivac
bisa menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh. Vaksin
toksoid berfungsi untuk menangkal efek racun dari bakteri • Nama vaksin : CoronaVac
tersebut.
• Negara Asal : China
Vaksin ini terbuat dari racun bakteri yang diolah secara
khusus agar tidak berbahaya bagi tubuh, namun mampu • Bahan Dasar : Virus Corona (SARS-CoV-2)
merangsang tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap yang telah dimatikan (inactivated virus)
racun yang dihasilkan bakteri tersebut. Contoh jenis vaksin
• Uji Klinis : fase III (selesai)
toksoid adalah tetanus toxoid dan vaksin difteri.
o Lokasi : China, Indonesia, Brazil,
4. Vaksin Biosintetik
Turki, Chile
Jenis vaksin ini mengandung antigen yang diproduksi
o Usia : 18-59 tahun
secara khusus, sehingga menyerupai struktur virus atau
bakteri. o Dosis : 2 dosis (0.5 ml per dosis)
Vaksin biosintetik mampu memberikan kekebalan dengan jarak 14 hari
tubuh yang kuat terhadap virus atau bakteri tertentu dan o Efikasi vaksin : 65,3% (di indonesia),
dapat digunakan oleh penderita gangguan sistem
91,25% (di Turki)
kekebalan tubuh atau penyakit kronis. Contoh vaksin jenis
ini adalah vaksin Hib dan vaksin mRNA. Vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50%
yang ditetapkan oleh WHO dan FDA. Vaksin ini juga sudah
D. Vaksin Covid-19 mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of
authorization (EUA) dari BPOM, serta sertifikasi halal dari
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, telah
Majelis Ulama Indonesia (MUI).
menyetujuai beberapan jenis vaksin Covid-19 untuk di

22 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 23
Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin • Uji Klinis : Fase III
ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan
antibodi yang dapat melawan virus Corona secara spesifik. o Lokasi : Inggris, Amerika, Afrika Selatan,
Dengan begitu, jika sewaktu-waktu tubuh terserang virus Colombia, Peru, Argentina
Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan
o Usia peserta L > 18 tahun hingga > 55 tahun
mencegah terjadinya penyakit.
o Dosis : 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak
Kemungkinan terjadinya infeksi atau penyakit COVID-
4-12 minggu
19 yang bergejala pada orang yang sudah divaksinasi dengan
vaksin Sinovac bisa turun sebesar 65%. o Efikasi vaksin 75%
Sebagai ilustrasi, jika tadinya ada 9 juta orang yang bisa Efikasi vaksin dari Oxford-AstraZeneca tidak jauh berbeda
terinfeksi dan masuk rumah sakit karena COVID-19, setelah dengan vaksin Sinovac. Vaksin AstraZeneca terbukti aman dan
pemberian vaksin ini jumlahnya bisa berkurang menjadi hanya efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi Corona dan risiko
3 juta orang. Sementara pada skala individu, risiko orang yang terjadinya penyakit yang berat atau perlu dirawat di rumah
sudah divaksin akan menjadi 3 kali lebih rendah untuk sakit.
mengalami sakit karena COVID-19.
Vaksin ini mengandung virus yang tidak berbahaya.
Vaksin ini juga dinilai aman, sebab efek samping yang bisa Setelah disuntikkan, virus ini akan masuk ke dalam sel tubuh,
muncul hanya bersifat ringan dan sementara, misalnya nyeri di kemudian memicu sistem imun tubuh untuk menghasilkan
lokasi penyuntikan, nyeri otot, dan sakit kepala. Efek samping antibodi dan mengaktifkan sel imun yang dapat melawan virus
yang paling banyak terjadi adalah nyeri di lokasi penyuntikan Corona.
dan rata-rata hilang dalam 3 hari.
Dalam uji klinisnya, sebagian besar efek samping vaksin
2. Vaksin Oxford-AstraZeneca hanya bersifat ringan hingga sedang dan bisa sembuh dalam
beberapa hari. Gejala yang banyak dialami, yaitu >10%, antara
• Nama vaksin : AZD1222
lain nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak atau benjol di tempat
• Negara asal L Inggris suntikan, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah,
radang tenggorokan, flu, dan batuk.
• Bahan dasar : virus hasil rekayasa genetika (Viral
Vector) Sementara itu, gejala yang lebih jarang terjadi, yaitu hanya
≤1%, adalah pusing, nafsu makan turun, sakit perut,

24 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 25
pembesaran kelenjar getah bening, keringat berlebihan, kulit 4. Vaksin Moderna
gatal, dan muncul ruam.
• Nama vaksin : mRNA-1273
3. Vaksin Sinopharm
• Negara asal : Amerika Serikat
• Nama vaksin : BBIBP-CorV
• Bahan dasar : messenger RNA (Mrna)
• Negara asal : China
• Uji Klinis : fase III
• Bahan dasar : virus Corona yang dimatikan
(inactivated virus) o Lokasi : Amerika Serikat

• Uji klinis : fase III o Usia peserta : >18 tahun hingga >55 tahun

o Lokasi : China, Uni Emirat Arab, Maroko, o Dosis : 2 dosisn (0,5 ml per dosis) dengan
Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, Peru, jarak 28 hari
Argentina
o Efikasi vaksisn : 94, 1%
o Usia : 18-85 tahun
Yang membedakan vaksin ini dengan ketiga vaksin di atas
o Dosis : 2 dosis (0,5 ml per dosisi) dengan jarak adalah bahan dasar yang digunakan. Vaksin Moderna
21 hari menggunakan salah satu bahan genetik virus (mRNA).

o Efikasi vaksisn : 79,34% (di Uni Emirat Arab) Vaksin mRNA bekerja dengan cara mengarahkan sel tubuh
untuk memproduksi protein yang berbentuk sama seperti
Cara kerja vaksin Sinopharm sama dengan vaksin Sinovac, protein pada virus Corona. Selanjutnya, sel-sel tubuh akan
yaitu memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan menghasilkan antibodi untuk melawan protein tersebut.
antibodi terhadap virus Corona menggunakan virus yang telah Antibodi inilah yang kemudian akan melindungi tubuh dari
dimatikan. virus Corona.

Vaksin ini juga telah melewati uji klinis fase 3 dan Pada uji klinis, efek samping yang terjadi pada 50% peserta
mendapatkan izin penggunaan darurat dari otoritas kesehatan berupa kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan sendi. Namun,
di China dan Arab. Sejauh ini, pemberian vaksin Sinopharm efek samping ini hilang paling lama setelah 2 hari. Selain itu,
aman dan tidak menimbulkan efek samping yang serius.

26 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 27
nyeri di tempat suntikan, bengkak, kemerahan juga terjadi, tapi • Negara asal : Amerika Serikat
derajatnya ringan hingga sedang.
• Bahan dasar : Protein subunit
5. Vaksin pfizer-BioNTech
• Uji Klinis : Fase III
• Nama vaksisn : BNT162b2
o Lokasi : : Inggris, India, Afrika Selatan,
• Negara asal : Amerika Serikat Meksiko

• Bahan dasar : messenger RNa (mRNA) o Usia peserta: 18-59 tahun

• Uji Klinis : fase III o Dosis : 2 dosis (0,5 ml per dosisi) dengan jarak
21 hari
o Loaksi : Amerika Serikat , Jerman, Turki,
Afrika Selatan Brazil, Argentina o efikasi vaksin 85-89%

o Usia peseta : >16 tahun hinggga > 55 tahun Protein subunit yang digunakan pada vaksin
Novavax adalah protein yang dibuat khusus untuk
o Dosis : 2 dosis (0,3 ml per dosis) dengan jarak
meniru protein alami pada virus Corona. Setelah masuk
3 minggu ke dalam tubuh, protein tersebut akan memicu reaksi
o Efikasi vaksin : 95% antibodi untuk melawan virus Corona dan mencegah
infeksi.
Meski menggunakan bahan dasar yang sama, hasil Hasil uji klinis awal yang diterbitkan oleh Novavax
uji klinis fase 3 vaksin Pfizer sedikit lebih tinggi menunjukkan reaksi antibodi yang kuat pada manusia
daripada vaksin Moderna. Namun, terlepas dari tanpa efek samping yang serius. Uji klinis fase 3 untuk
perbedaan efikasi vaksin Moderna dan vaksin Pfizer, memastikan keamanan dan keefektifan vaksin Novavax
kedua vaksin COVID-19 ini secara umum memiliki diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat.
tingkat keamanan dan efek samping yang hampir sama.

6. Vaksin Novavak 7. Vaksin Merah Putih – Bio Farma

• Nama vaksisn : NVX-CoV2372 Bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler


Eijkman, PT BioFarma masih terus melakukan

28 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 29
pengembangan dan penelitian terhadap vaksin COVID- Indonesia yaitu jenis vaksin yang berasal dari negara China
19. Uji klinis terhadap vaksin ini rencananya baru akan yang bernama CoronaVac.
dimulai sekitar bulan Juni 2021. Namun dalam hal ini buakan berarti vaksin dengan merk
CoronaVac itu yang paling baik. Pada dasarnya semua vaksin
E. Vaksin Covid-19 yang dipakai di Indonesia
sama baiknya, penulis tidak bermaksud untuk memilih jenis
Setelah kita mengetahui jenis vaksin apa saja yang ada di vaksisn apa yang terbaik. Yang terpenting setelah kita
negara kita Indonesia, maka kali ini penulis akan membahasa mengetahui dan memahami mengenai “Apa itu vaksin?”, ”lalu
jenis vaksin yang mana yang paling banyak diguanakan oleh seperti apa edukasinya?”, kembali kepada kita bahwa
masyarakan Indonesia. mempercepat pemutusan penyebaran virus Covid-19 itu yang
terbaik.
Menurut, Bambang Heriyanto(Sekertaris sekaligus juru
bicara Covid-19), per tanggal 27/agustus/2021 pemerintah
Indonesia kembali kedatangan vaksin dari Sinovac dengan
bentuk jadi dengan merk Coronavac sebanyak 5juta dosis dan
Astrazeneca sebanyak 1.086.000 dosis. Kedua vaksin tersebut
melalui skema pembelian langsung.

Sampai saat ini pemerintah terus berupaya mendatangkan


vaksin untuk mengamankan stock vaksin Covid-19, menurut
data Kementrian kesehatan per tanggal 26 Agustus 2021,
memaparkan vaksin yang telah terdistribusi sebanyak
123.256.044. dari jumlah tersebut CoronaVac 1 dosis sebanyak
3 juta dosis, vaksin Covid-19 Bio Frma sebanyak 89.366.140
dosis, AstraZeneca sebanyak 15.982.584 dosis, Moderna
sebanyak 7.558.810, CoronaVac 2 dosis sebanyak 6.848.644
dosis yang terdistribusi selama 1-26 Agustus 2021 mencapai
36.631.654 dosis.
Dapat disimpulkan pada data diatas bahwasannya jenis
vaksin yang paling banyak digunakan oleh masyarakat

30 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 31
BAB III responden dari 95 responden mereka belum melakukan
vaksinasi namun memiliki kemauan untuk melakukan
EDUKASI VAKSINASI DI PERKOTAAN vaksinasi, mereka masih meragukan keampuhan vaksin
COVID-19 karena kurang nya edukasi dan sosialisasi. Kondisi
seperti ini sangatlah wajar terjadi, karena adanya vaksin pun
A. Tanggapan Masyarakat Perkotaan terhadap masih sangat baru, apalagi banyak sekali berita yang tidak
Vaksinasi valid dan tidak dipertanggungjawabkan membuat masyarakat
menjadi resah. Akan tetapi setelah mendapat edukasi dari
lembaga, tokoh masyarakat, para penyuluh sosial dan para
mahasiswa, mereka sedikit ada kemauan untuk melakukan
vaksinasi, karena adanya dukungan dan semakin menambah
minat masyarakat yang melakukan vaksinasi.
Masyarakat di perkotaan memiliki pemahaman tentang
vaksinasi, dan kebanyakan dari mereka mempunyai pikiran
yang sangat rasional mengenai vaksinasi covid-19 dan tidak
mudah terpengaruh dari berita-berita hoax yang menyebar di
sosial media. Maka dari itu, mereka mau melakukan vaksinasi
Gambar 1.1 dengan jumlah dosis yang telah di tentukan dan kebanyakan
dari mereka melakukan vaksin dengan vaksin sinovac yang
Diagram persentase masyarakat melakukan vaksinasi
pertama ada di Indonesia, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Sebagian besar masyarakat di perkotaan berdasarkan hasil telah menerbitkan Fatwa Nomor 2/2021 yang menyatakan
dari data dan observasi saya, sekitar 75,8% atau sebanyak 72 bahwa vaksin COVID-19 dari Sinovac dan PT Bio Farma
responden dari 95 responden sudah mengikuti kegiatan (Persero) suci dan halal, sehingga boleh digunakan untuk umat
vaksinasi karena mereka sangat antusias untuk memutus rantai Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang
penyebaran covid-19 dengan cara mengikuti kegiatan kredibel dan kompeten (Harris Iskandar dkk, 2021).
vaksinasi, kemudian menerapkan 3M (mencuci tangan, Masyarakat perkotaan sangat membutuhkan kartu
memakai masker, menjaga jarak) agar bisa beraktifitas seperti vaksinasi untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga mereka
sedia kala walaupun pada dasarnya kita sekarang hidup di era dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Maka dari itu, banyak
new normal yang mana setiap kegiatan dibatasi, mulai dari
sekolah maupun bekerja. Namun sebanyak 23 atau 24.2%

32 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 33
dari mereka sudah melakukan vaksinasi dosis pertama dan kebijakan pemerintah tentang PPKM masih diperpanjang
kedua. sampai bulan agustus 2021 dan belum ada kepastian akan
Dimasa sekarang ini semakin banyak masyarakat yang diperpanjang lagi atau tidak nya. Meskipun program vaksinasi
terjangkit COVID-19, kita bukan lagi berbicara tentang sedang dijalankan, namun tidak bosan-bosan pemerintah dan
pencegahan dan pengobatan, tetapi mengedukasikan para tenaga kesehatan untuk tetap menerapkan protokol
masyarakat agar mau melakukan vaksinasi dan semakin peduli kesehatan seperti 3M (menggunakan masker, mencuci tangan,
dengan keadaan sekitar dengan mematuhi protokol kesehatan. menjaga jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) walaupun
individu tersebut sudah melakukan vaksinasi. Setelah
menerima vaksin dosis kedua baru lah antibodi seseorang
tersebut menjadi terbentuk sehingga mereka mendapatkan
perlindungan yang sesuai dengan penelitian. Setelah menjalani
kegiatan vaksinasi masyarakat Indonesia harus mencapai herd
immunity untuk mendapatkan keuntungan bagi kita semua.
Efek dari program imunisasi vaksinasi untuk menyisihkan dan
memperlambat penyebaran virus corona dan memungkinkan
untuk menguranginya atau menjadikan 0 kasus di setiap
harinya.

Gambar 1.2

Diagram persentase tanggapan masyarakat setelah melakukan vaksinasi

Dari gambar diagram diatas sebanyak 46,3% atau 44


responden menjawab yakin ketika bersosialisasi dengan orang
lain kemudian 45,3% atau sebanyak 43 responden menjawab
mungkin dan 8,4% atau sebanyak 8 orang mereka mengatakan
tidak yakin ketika bersosialisasi dengan orang lain. Memang
dalam situasi seperti saat ini kita harus tetap ekstra menjaga
jarak, walaupun sudah menerima vaksin alangkah baik nya Gambar 1.3

tetap dirumah saja terlebih dahulu. Lagipula pada saat ini Diagram persentase pandangan masyarakat terhadap vaksinasi COVID-19

34 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 35
Hasil dari diagram diatas menyatakan bahwa 52,6%
atau sebanyak 50 responden menyatakan yakin bahwasanya
vaksin dapat membantu menyelesaikan virus corona disease 19
dan 24,2% atau 23 responden sangat yakin keampuhan vaksin,
mereka yang mengatakan hal seperti ini sudah melakukan
vaksin dosis kedua dan 23,2% atau 22 responden mengatakan
tidak yakin akan keefektivan vaksinasi COVID-19.

Upaya untuk menaklukkan COVID-19 menjadi


tantangan besar dan diperlukan teknik tertentu mengingat
Gambar 1.4
pandemi COVID-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian
dan aktivitas publik. Tingkat kelemahan masyarakat lokal juga Diagram persentase pemahaman masyarakat mengenai kegiatan vaksinasi
meningkat disebabkan oleh tidak adanya kesadaran masyarakat
Hasil dari diagram persentase diatas menyatakan bahwa
dan menjaga protokol kesehatan demi kesejahteraan. Maka dari
92,6% atau sebanyak 88 responden telah mengetahui tujuan
itu sejauh ini diperlukan, untuk melaksanakan berbagai
dari kegiatan vaksinasi tersebut dan 7,4% atau sebanyak 7
pendekatan yang ampuh untuk memutus rantai penularan
responden belum mengetahui apa tujuan dari vaksinasi
penyakit melalui upaya imunisasi atau vaksinasi. Imunisasi
tersebut. Mereka yang telah mengetahui kegiatan vaksinasi ini
vaksinasi adalah upaya kesehatan umum terbaik dan efektif
mendapat informasi melalui edukasi yang pemerintah berikan,
dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya yang tak
seperti contohnya, melalui media informasi maupun
tertahankan. Dalam catatan sejarah menyebutnya dengan
komunikasi yang berupa flyer atau buku saku vaksinasi yang
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Vaksinasi (PD3I).
dikemas dalam bentuk e-book, selain daripada itu mereka
Dalam sebuah usaha mengingat pandemi COVID-19, imunisasi
memperoleh informasi terkait kegiatan vaksinasi dari aparat
COVID-19 berencana untuk mengurangi penularan COVID-
setempat atau lembaga kesehatan. Masyarakat saat ini sedang
19, mengurangi jumlahnya penyakit dan kematian karena
menghadapi keadaan yang dikenal dengan istilah pandemic
COVID-19, menguatkan kekebalan imun (herd immunity) dan
fatigue dan infodemic. Pandemic fatigue ini termasuk gagasan
melindungi warga dari COVID-19 untuk tetap bersosialisasi
bahwa individu mengalami kelelahan dan secara bertahap
tanpa ada kekhawatiran dan mengembalikan kegiatan secara
mengalami tidak adanya penguatan untuk menerapkan lima
moneter.
protokol kesehatan demi menghindari virus corona. Infodemic
atau banjir data yang menyinggung bahwa ukuran data baik
yang tepat atau tidak tepat kemudian disebarkan melalui media

36 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 37
yang bersifat offline maupun online yang terjadi di masyarakat. menangani dan membantu menyelesaikan dampak yang
Keadaan saat ini membuat individu berpikir bahwa sulit untuk didentifikasi dengan COVID-19 serta antibody. Penguatan area
mengetahui data yang benar dan mana yang tidak benar atau local juga berfungsi untuk memperkuat kecukupan penerimaan
salah dan sulit untuk mencari tahu sumbernya. pesan kunci melaulu reaksi semua hal dipertimbangkan dan
pada akhirnya mencegah penularan di tingkat daerah setempat.
Upaya untuk melakukan imunisasi COVID-19 telah Dengan memperluas investasi area local melalui inklusi
dijalankan oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Dalam mereka. Dalam program imunisasi COVID-19, wilayah
memberikan imunisasi vaksinasi hal yang harus diperlukan kesejahteraan memiliki kebebasan untuk memberikan
merupakam bagian dari kecukupan dan produktivitas, sehingga administrasi inokulasi praktis, signifikan dan sesuai dengan
bisa diselesaikan mulai dari kerja inovatif antibodi, pengaturan persyaratan dan kesulitan pengumpulan tujuan. Oleh karena
antibodi, dan pelaksanaan imunisasi sesuai dengan aksesibilitas itu, sehubungan dengan penguatan wilayah local-sesuai dengan
imunisasi. Selain itu, adanya berbagai kualitas antibodi vaksin hasil penelitian pemeriksaan keadaan berada di garis depan
juga menjadi tantangan dalam pelaksanaan imunisasi. Serentak program. Imunisasi virus corona yang persyaratannya cukup
peningkatan imunisasi yang ideal untuk antisipasi SARS-CoV- menonjol untuk diperhatikan dari berbagai berpesta.
2 terdapat tahapan yang berbeda, khususnya antibodi yang
tidak aktif. Imunisasi vaksin infeksi hidup yang dimatikan, B. Kebijakan Pemerintah Untuk Mengedukasi
antibodi vektor infeksi, vaksinasi korosi nukleat, infeksi seperti Vaksinasi di Perkotaan
antibodi, dan antibodi subunit protein. Dalam pelaksanaan
imunisasi vaksinasi COVID-19, ada sesuatu yang penting dan Melakukan korespondensi perubahan untuk mencegah
harus dipertimbangkan juga yaitu ada pada tingkat pelaksanaan penyebaran COVID-19 telah dilaksanakan secara luas pada
nya, mengingat fakta bahwa kekebalan tubuh atau herd tingkat yang berbeda, mulai dari kota, provinsi, kabupaten dan
immunity dapat dibentuk jika imunisais vaksinasi meningkat kampung/kelurahan. Edukasi melalui iklan layanan masyarakat
dan disebarluaskan secara merata di semua daerah, sehingga belum menjamin bahwa masyarakat benar-benar mengikuti
masyarakat bisa terlindungi dari segala umur. penerimaan perilaku pencegahan standar di keadaan pandemi.
Perilaku preventif adalah mengenakan masker, menghindari
Penguatan wilayah local (local area commitment) istilah yang kerumunan, mencuci tangan dengan pembersih kemudian air
paling kompleks, adalah upaya yang dilakukan untuk batas mengalir, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
kenaikan dan mengikut sertaka area local dalam mencapai Dua pesan terakhir adalah pembaharuan pesan yang
tujuan korespondensi. Melalui penguatan kelompok disesuaikan dengan keadaan dan kemajuan data di seluruh
masyarakat, daerah setempat tidak terletak sebagai penghibur dunia. Selain kampanye dalam perubahan perilaku, pemerintah
laten namun mengasumsikan bagian yang berfungsi dalam

38 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 39
saat ini juga sedang gencar mengarahkan imunisasi virus informasi. Seperti diagram diatas dengan responden dari
corona melewati beberapa fase. Seiring dalam pergantian masyarakat perkotaan yang menyimpulkan bahwa 11,6% atau
peristiwa ini perubahan perilaku vaksinasi untuk semua 11 orang dari 95 orang belum mendapatkan edukasi dan 11,6%
masyarakat. atau 11 orang dari 95 orang tidak tahu mengenai ada atau
Sebagai aturan umum, alasan untuk mengembangkan tidaknya edukasi yang diberikan pemerintah. Berdasarkan hasil
teknik korespondensi adalah untuk memberikan data imunisasi dari data yang saya kumpulkan melalui angket dan wawancara
COVID-19 yang teapt, dipercaya dan dapat diprediksi melalui dengan responden yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan
penentuan luas saluran korespondensi, membuatnya lebih mereka mengaku mendapatkan edukasi dan informasi sehingga
mudah untuk penghibur korespondensi instruktif, petugas pehamaman masyarakat perkotaan didapatkan melalui sosial
lapangan selanjutnya fasilitator daerah untuk menyelesaikan media karena kebanyakan dari mereka pengguna smartphone,
kewajibannya dalam membantu menyebarkan data penting sehingga mengedukasi vaksinasi melalui media sosial saat
tentang inokulasi COVID-19, mengingat data yang sesuai bermanfaat bagi masyarakat perkotaan. Dalam hal ini edukasi
dengan prinsip dan konvensi yang ditentukan. dari pemerintah atau lembaga setempat seperti rt/rw atau
kelurahan yang mengedukasi

Adapun strategi dan edukasi yang disosialisasikan oleh


pemerintah Indonesia terbagi dalam tiga hal kesehatan, yaitu
dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif guna penanganan
penyebaran COVID-19 dan vaksinasi. Selain itu, dalam bidang
ekonomi, pemerintah juga memberlakukan Jaring pengaman
social. Hal ini berguna untuk mentabilkan perekonomian
masyarakat Indonesia selama pandemi ini. Walaupun
pemerintah telah memberikan sedikit dana atau barang
bantuan, tetapi tidak semua mendapatkannya. Maka dari itu
Gambar 1.5
kita sebagai masyarakat harus saling bahu-membahu bersama
Survei pengetahuan masyarakat tentang edukasi vaksinasi pemerintah untuk sama-sama memutus penyebaran COVID-19.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai macam
strategi untuk menghambat penyebaran kasus positif Covid-19.
Namun, masih ada saja di beberapa kota/daerah yang belum
mendapatkan edukasi atau memang dari mereka yang kurang

40 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 41
1) Strategi Promotif Walaupun sudah ada kebijakan PSBB tetapi angka
Pemerintah mengedukasi masyarakat secara proaktif, kenaikan COVID-19 masih saja meningkat dan semakin tinggi,
berbagai macam edukasi dan strategi telah disosialisasikan laju penyebaran COVID-19 dari hari Selasa, 6 Juli 2021
untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pemerintah mengajak tercatat mencapai 31,189 kasus, sebelumnya pada hari Rabu, 5
masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh selama pandemic Juli 2021 tercatat penambahan kasus harian sebanyak 29.745
seperti mengkonsumsi vitamin, tidak mengkonsumsi alcohol, kasus baru (Kompas, 2 Juli 2021). Maka dari itu Presiden
menjaga pola tidur agar tetap teratur, dan menghindari rokok mengambil langkah untuk menerapkan Pemberlakuan
maupun asapnya demi terjaganya saluran pernafasan. Badan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan
kesehatan dunia (WHO) dalam menghadapi pandemi COVID- Bali dari tanggal 3-20 Juli demi memutus mata rantai
19. Dalam strategi promotif ini pemerintah maupun lembaga penyebaran COVID-19 kemudian atas arahan Presiden RI,
penyuluhan melakukan kampanye 3M, seperti mencontohkan maka PPKM level 4, 3, dan 2 Jawa-Bali diperpanjang hingga
gerakan untuk mencuci tangan, memakai 2 masker yang terdiri 23 Agustus 2021 (Konferensi pers Youtube Sekretariat
dari masker medis sekali pakai kemudian memakai masker Presiden).
kain ketika bepergian ke luar rumah, menjaga jarak yang biasa
3) Strategi Kuratif
kita sebut dengan physical distancing atau pembatasan kontak
fisik untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Untuk Prof. Dr. Dr. Faisal Yunus Sp.P (K), FCCP kepada
praktek nya masyarakat untuk tetap dirumah saja, tidak (Kumparan, 2020). Beliau mengatakan ada beberapa
berjabat tangan dengan sembarang orang, rutin berolahraga penyembuhan pasien COVID-19 contohnya dengan pemberian
dirumah untuk menjaga daya tahan tubuh. obat yang dahulu pernah dipakai untuk wabah sebelum
penyakit Sars-Cov-2 seperti obat oseltamivir untuk wabah flu
2) Strategi Preventif burung. Dalam strategi ini pemerintah mengajak untuk
Presiden RI Joko Widodo mendirikan gugus tugas melakukan vaksinasi yang di gratiskan dengan tujuan untuk
khusus yang difungsikan untuk menangani COVID-19. Dikala memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah
negara lain menetapkan kebijakan karantina wilayah atau dan memudahkan masyarakat agar memperoleh herd immunity,
lockdown, pemerintah Indonesia dengan siap siaga melakukan yaitu kekebalan tubuh seseorang dari penyakit tertentu agar
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui tidak langsung terkena dampak nya, sehingga mereka akan
permenkes 9 tahun 2020 dalam rangka mempercepat terlindungi tetapi kondisi ini hanya akan tercapai ketika
penanganan COVID-19 yang sebelumnya menerapkan social memenuhi vaksinasi yang merata. Untuk mereka yang tidak
distancing serta physical distancing. mau melaksanakan vaksinasi, pemerintah akan tetap
mengkampanye kan vaksinasi sampai mereka mau

42 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 43
melaksanakan nya. Seperti contoh kasus yang dialami oleh Antibodi juga harus mendapat rekomendasi dari layanan medis,
seorang influencer yang anti COVID-19 dan enggan untuk kesehatan imunisasi yang terjamin, tidak membahayakan
melakukan vaksinasi tetapi beberapa bulan kemudian ia kesehatan, efek samping yang sangat kecil, dan kecukupan
tersadar untuk mau melakukan vaksinasi dan membawa antibodi telah diuji berdasarkan bukti klinis. Hal itu
dampak bagi beberapa masyarakat kota agar mengikuti diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) sebelumnya
vaksinasi. Dampak tidak mau mengikuti kegiatan vaksinasi Terawan Agus Putranto untuk menjamin bahwa tidak ada
adalah tidak terbentuknya kekebalan tubuh seseorang sehingga kerusakan 1,2 juta dosis status imunisasi COVID-19 saat
ketika mereka bersosialisasi mudah terpapar virus. muncul di Indonesia. Pemeriksaan barang sebenarnya
Bukan hanya tiga hal saja yang pemerintah berikan untuk dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh sehingga kami
mengedukasi kan masyarakat nya, tetapi pemerintah juga sudah yakin bahwa keadaan antibodi yang didapat dalam keadaan
memberikan buku saku (info vaksin) yang didalam nya baik. Tidak ada produk atau bahan yang berbahaya dalam
terdapat pertanyaan vaksinasi yang sering ditanyakan, buku vaksin dan suhu selama pengemasan dan pengangkutan sesuai
advokasi vaksin (pengampu kebijakan) selain buku saku yang dengan sistem yang ditetapkan, jika antibodi diterima dalam
berbentuk e-book terdapat pula podcast atau sesi tanya jawab kondisi rusak, maka konsumen harus mengembalikan nya ke
yang berada dalam Youtube channel IDI (Ikatan Dokter produsen dan akan melaporkannya ke produsen. Jika ada
Indonesia) dan terdapat juga video untuk mengedukasi vaksin yang cacat atau metode yang tidak tepat, kami akan
masyarakat seperti iklan layanan masyarakat, talkshow melalui segera meneruskannya ke produsen vaksinasi dengan
tv, bahkan media baru yang ditayangkan melalui social media menghubungkan laporan penampakan antibody PT Biofarma.
dengan memilih objek dari para influencer. Dan bisa diakses Sebagai pembuat antibodi, produsen juga telah melengkapi
oleh pengguna smartphone. Hal ini perlu dukungan juga dari dengan kendaraan pendingin yang membawa antibodi COVID-
masyarakat untuk mensukseskan dan terbentuk pemahaman 19. Antibodi tersebut saat ini disimpan di PT Biofarma.
tentang vaksinasi. Biofarma telah menjamin kendaraan pendingin dalam kondisi
yang layak diterima. Dengan tujuan agar pemantauan suhu dari
Masyarakat secara umum harus diedukasi bahwa antibodi
terminal udara hingga ruang penyimpanan imunisasi dapat
yang akan diberikan telah melalui proses pendahuluan dan
terus terpantau.
dinyatakan aman. Bahkan sebagian tenaga kesehatan dan WHO
menerima bahwa imunisasi adalah jawaban yang diandalkan Kabar baik nya, untuk mensukseskan program vaksinasi
untuk menjadi pekerjaan pencegahan dan bantuan untuk COVID-19, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
mencegah, menghentikan, atau mungkin menunda perjalanan terlebih dahulu melakukan vaksinasi COVID-19. Beliau juga
penularan dan penularan infeksi, termasuk COVID-19. mengingatkan 5 hal penting, antara lain: Melaksanakan
antibodi COVID-19 gratis tanpa meresahkan masyarakat

44 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 45
umum. Selain itu, meminta seluruh jajaran dari pemerintah penerimaan vaksin COVID-19 yang masih tergolong baru
untuk fokus pada program imunisasi pada tahun anggaran mungkin bisa dilakukan dengan cara seperti dibawah ini
2021. Selain itu, Presiden juga menyatakan akan cepat 1. Zona strategi . Komponen ini membutuhkan pendekatan
mendapatkan antibodi COVID-19 untuk membangun untuk mendukung pelaksaaan program vaksinasi. Macam-
kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi atau vaksinasi macam strategi nya, antara lain, panduan vaksinasi,
COVID-19. distribusi vaksin, pedoman protocol kesehatan untuk
Berbagai saluran informasi yang berbeda juga dapat rentang waktu dalam era new normal dan aturan kegiatan
disederhanakan dalam misi melakukan perubahan dan vaksinasi
imunisasi vaksinasi, penyebaran pesan-pesan melalui media 2. Kerangka perawatan medis. Perubahan perilaku akan lebih
komunikasi seperti TV (akses valid dan dapat diandalkan) dan dapat dikelola jika ada kerangka dan administrasi
perdalam data tentang vaksinasi dari ahli medis demi penyampaian imunisasi yang lebih layak. Ketika individu
kesejahteraan sumber yang dapat dipertahankan, baik melalui telah memilih untuk bersiap mendapatkan imunisasi
informasi online atau offline. Teknik komunikasi yang luar vaksinasi COVID-19.
biasa dan bermanfaat untuk imunisasi COVID-19 adalah
3. Standar wilayah setempat. Standar yang berlaku diantara
dengan melakukan:
keluarga, sahabat, rekan-rekan, kaki tangan sering menjadi
1. Pembagian, termasuk metodologi yang eksplisit untuk faktor fundamental dalam pemikiran orang yang menerima
masyarakat tertentu informasi baru dan juga melakukan. Sejalan dengan itu,
2. Fokus pada perluasan informasi publik dan kesadaran edukasi untuk kalangan ini sangat diperlukan.
tentang pentingnya imunisasi vaksinasi 4. Masyarakat. Tujuan dari perubahan perilaku individu
3. Memotivasi masyarakat melalui pedoman dan konsekuensi adalah kemauan untuk imunisasi vaksinasi. Untuk situasi
bagi individu yang menolak imunisasi vaksinasi ini, orang-orang perlu memiliki level pemahaman yang
4. Menguatkan kualitas akses dan kemudahan memperoleh baik tentang imunisasi vaksinasi dan memahami bahaya
vaksin COVID-19 dan keuntungan mendapatkan imunisasi vaksinasi.
5. Mengedukasi seluruh masyarakat Indonesia Komunikasi yang jelas dan konsisten oleh pejabat
pemerintah sangat penting untuk membangun kepercayaan
Intinya untuk menjamin indivu yang akan melakukan
publik terhadap program vaksin. Ini termasuk menjelaskan cara
vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan hal yang
kerja vaksin, serta cara mengembangkannya, dari perekrutan
harus pemerintah edukasikan kepada masyarakat mengingat
hingga persetujuan peraturan berdasarkan keamanan dan
kemanjuran. Kampanye yang efektif juga harus bertujuan

46 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 47
untuk menjelaskan dengan hati-hati tingkat keefektifan vaksin, kelumpuhan, baik secara finansial maupun sosial juga, industri
waktu yang dibutuhkan untuk perlindungan (dengan berbagai perjalanan di dunia ini akan mengalami penurunan yang intens,
dosis, jika diperlukan) dan pentingnya cakupan seluruh menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi karena
populasi untuk mencapai kekebalan komunitas. Menanamkan pemutusan hubungan kerja, kelaparan, infeksi yang berbeda
kepercayaan publik dalam tinjauan badan pengawas tentang seperti kesehatan menurun dan peningkatan kematian jumlah
keamanan dan keefektifan vaksin akan menjadi penting. penduduk. Kebanyakan berita yang beredar dikalangan
Komunikasi kesehatan yang kredibel dan berwawasan budaya masyarakat benar-benar mengandung komponen penipuan dan
sangat penting dalam mempengaruhi perilaku kesehatan yang kepanikan akibatnya masyarakat awam takut untuk melakukan
positif seperti yang telah diamati sehubungan dengan imunisasi vaksinasi.
mendorng orang untuk bekerja sama dengan langkah-langkah
pengendalian COVID-19. Ini termasuk mempersiapkan publik
dan pemimpin organisasi kemasyarakatan, agama dan
persaudaraan yang dihormati di berbagai sektor masyarakat
dan komunitas lokal, serta sektor swata, untuk program
vaksinasi massal dengan juru bicara yang kredibel, keterlibatan
lokal, informasi akurat dan dukungan teknologi (Macartney et
all. 2020).
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari daerah setempat
disebabkan oleh kurangnya jawaban yang memuaskan. Upaya
untuk memberikan penyuluhan dalam hal keengganan
imunisasi antibody COVID-19 yang jauh dan luas
membutuhkan kerjasama dengan pemerintah, untuk mencapai
kesejahteraan, dan sumber media, menghitung media berbasis
web perusahaan yang ditentukan untuk membangun
kepercayaan. Informasi vaksinasi, melalui penyebaran pesan
yang tepat waktu dan jelas melalui saluran dan dukungan yang
dipercaya akan berdampak kesejahteraan juga kelangsungan
hidup masyarakat yang melakukan imunisasi COVID-19 yang
saat ini mudah diakses. Efek yang akan muncul jika daerah
setempat tidak percaya pada antibody COVID-19 adalah

48 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 49
BAB IV tersebut bukan hanya bertujuan untuk memutuskan penyebaran
virus corona. Namun demikian vaksinasi ini sangat
EDUKASI VAKSINASI DI PEDESAAN berpengaruh untuk menjaga tubuh bahkan memusnahkan
penyakit tersebut yang ada di dalam tubuh.
WHO (World Health Organization) sudah
A. Edukasi Di Desa Tentang Vaksinasi Covid-19 mengingatkan bahwa semua obat-obatan dan juga vaksin
covid-19 ini kemungkinan memiliki efek samping. Tetapi efek
Secara umum edukasi bisa dilakukan melalui media sosial
samping tersebut tidak membahayakan orang-orang yang di
ataupun secara langsung mengedukasi kepada masyarakat
vaksin, efek samping covid-19 ini tergolong ringan.
setempat ataupun masyarakat dimanapun. Edukasi ini adalah
tentang edukasi vaksinasi covid-19. Edukasi vaksinasi covid- Setiap orang yang mendapatkan vaksin covid-19 ini akan
19 sangat penting untuk dilakukan, karena edukasi tersebut mendapatkan banyak manfaat bagi orang yang di vaksin dan
dapat membantu masyarakat untuk mengubah anggapan salah satunya adalah penurunan resiko yang akan mengalami
mereka terhadap vaksinasi covid-19 yang membahayakan serta gejala covid-19. Pemberian vaksinasi covid-19 ini bertujuan
memotivasi masyarakat untuk memiliki kesiapan dalam untuk mencegah dan memutuskan penularan virus covid-19.
mengikuti vaksinasi covid-19. Orang yang sudah mendapatkan vaksinasi tentunya masih
mungkin terkena virus covid-19, tetapi kemungkinan penularan
Edukasi ini sangat berperan penting dalam lingkungan
itu terus menurun jika orang-orang terus melakukan vaksinasi.
masyarakat ataupun dalam orang-orang kurang mengerti
tentang vaksinasi yang pemerintah anjurkan untuk masyarakat. Bukan hanya orang dewasa ataupun para orang tua,
Oleh karena itu, vaksinasi ini penting sekali untuk di tetapi anak-anak yang sudah berusia 12-17 tahun pun sudah
edukasikan kepada masyarakat dan juga muda-mudi melalui bisa di vaksin. Maka dari itu, pihak aparat ataupun lembaga
media sosial ataupun secara langsung turun kepada kepada kesehatan mendatangi sekolah-sekolah untuk melaksanakan
masyarakat untuk mengedukasikannya. penyuntikan vaksinasi untuk anak-anak agar proses
pembelajaran tatap muka segera di gelar. Bagi orang tua yang
Virus covid-19 ini memang berbahaya, akan tetapi virus
khawatir dengan vaksinasi tersebut lebih baik mencari
ini sekarang ada penangkalnya yaitu vaksinasi. Vaksinasi inilah
informasi terlebih dahulu ataupun menanyakan langsung
yang akan mencegah terkena virus covid-19 ataupun
kepada tenaga medis tentang seputar vaksinasi agar orang tua
mencegah mengalami gejala covid-19 yang berat. Dengan di
mengerti pentingnya vaksinasi covid-19 bagi anak-anak di
vaksin, secara tidak langsung melindungi orang lain dari
sekolah. Orang tua seharusnya tidak khawatir lagi dengan
penyebaran virus covi-19 dan dari diri sendiripun bisa
adanya penyuntikan vaksinasi kepada anak-anak mereka,
memutuskan penyebaran virus tersebut. Pada dasarnya, vaksin

50 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 51
karena vaksin tersebut sudah di perbolehkan untuk anak B. Alasan Masyarakat Di Desa Tidak Ingin Di Vaksin
sekolah yang berusia 12-17 tahun ataupun keatas.
Sebagian masyarakat di beberapa desa memiliki berbagai
Kebanyakan vaksin yang digunakan di pedesaan adalah
alasan menolak untuk di vaksin. Masyarakat mengira bahwa
vaksin sinovac dengan dosis 0,5 ml yang akan di berikan
setelah di vaksin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
sebanyak dua kali terhadap orang yang di vaksin dengan
seperti hal nya sebelum di vaksin dalam keadaan baik-baik saja
minimal sesudah 28 hari. Setelah 28 hari dari waktu yang di
namun setelah di vaksin malah terjadi kejang-kejang, sakit
vaksin pertama maka sudah di perbolehkan vaksin ke dua.
parah, atau malah meninggal.
Edukasi vaksinasi covid-19 ini sangat berpengaruh
Alasan Masyarakat di desa yang menolak vaksin Covid-19
besar terhadap masyarakat dan juga anak-anak muda-mudi.
sebagai berikut :
Maka dari itu tenaga keseahatan, ataupun aparat setempat harus
selalu mengedukasi ataupun menghimbau masyarakat serta 1. Kurangnya pengetahuan tentang vaksinasi
muda-mudi tentang bahayanya covid-19 dan harus segera di 2. Tidak percaya dengan adanya virus covid-19
vaksin. Sekolah-sekolah yang ada di desa tidak di perbolehkan 3. Keyakinan terhadap agama mereka turut mempengaruhi
dibuka jika tenaga pendidik atau siswa-siswi nya belum di untuk menolak di vaksin
vaksin sama sekali. Maka dari itu vaksinasi tersebut sangat
4. Pengaruh lingkungan seperti dari orang-orang terdekat
penting bagi kesehatan ataupun kekebalan tubuh kita sendiri.
ataupun media sosial
Tenaga kesehatan dan aparat setempat selalu
5. Tidak sedikit orang yang sudah di vaksin mengalami
mengedukasikan tentang pentingnya vaksinasi bagi
demam, sakit berhari-hari, badan menjadi drop sehingga
masyarakat.
itu menjadi alasan yang kuat bagi masyarakat di desa yang
Dengan dilakukannya edukasi langsung kepada tidak ingin di vaksin.
masyarakat agar masyarakat tidak memiliki rasa takut terhadap
6. Banyaknya berita-berita tentang vaksin yang membuat
vaksinasi dan tidak menilai buruk terhadap vaksin. Tidak
orang menjadi sakit sampai meninggal
sedikit dari masyarakat yang selalu resah jika selalu mendengar
tentang diharuskannya untuk di vaksin. Padahal vaksin tersebut 7. Tidak di vaksin bukan berarti akan terkena covid-19
sangat berpengaruh penting dalam kehidupan kita. Masyarakat di desa mengira vaksinasi tersebut
Tenaga kesehatan ataupun aparat setempat sampai kesannya menakutkan. Karena banyak di medsos tersebar
sekarang selalu mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi video-video hoax yang menunjukkan bahwasannya setelah di
tiada hentinya agar masyarakat mau di vaksin dan tidak vaksin malah menjadi kejang-kejang, sakit-sakitan bahkan
memandang buruk tentang vaksin tersebut. meninggal karena di vaksin. Media sosial yang menunjukkan

52 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 53
video hoax tentang vaksinasi membuat masyarakat yang awam menjadi sakit berhari-hari bahkan sampi 1-2 minggu akibat di
ketakukan untuk di vaksin. Meski tenaga medis sudah vaksin.
menjelaskan tentang vaksinasi tersebut, tentu saja sebagian Meski untuk saat ini vaksin masih geratis, namun
masyarakat tetap tidak percaya terhadap vaksinasi. masyarakat tetap bersikeras menolak untuk di vaksin. Bagi
Masyarakat yang tidak ingin di vaksin ada yang mereka yang kurang paham dengan vaksin maka mereka akan
beralasan memiliki penyakit bawaan, sehingga ia tidak bisa selalu beranggapan vaksin itu berbahaya bagi mereka sendiri.
mengikuti vaksinasi tersebut. Namun tidak semua orang yang Dengan berpikir vaksin menyebabkan semakin banyak yang
tidak ingin di vaksin dengan alasan memiliki penyakit bawaan, terkena corona dan sebagainya, maka mereka akan terus-
ada sebagian orang yang tidak ingin di vaksin karena ia takut terusan beranggapan buruk terhadap vaksin.
terjadi sesuatu setelah di vaksin. Oleh karena itu tenaga
kesehatan dan yang berperan di dalamnya harus selalu C. Cara Aparat atau Lembaga Setempat
mengedukasikannya terhadap masyarakat-masyarakat yang Mengedukasikan Masyarakat Untuk Melakukan
takut di vaksin. Vaksinasi
Masyarakat di desa terutama orang tua yang tidak
Aparat setempat mengedukasi masyarakat tentang
mengerti tentang vaksin selalu menganggap vaksin tersebut
vaksinasi dengan cara langsung turun ke lapangan
menyebabkan tubuh menjadi sakit-sakitan dan menyebabkan
menghimbau masyarakat tentang vaksinasi covid-19. Dengan
kematian. Mereka enggan untuk di vaksin karena banyaknya
cara itu, aparat yang menghimbau tersebut sangat
alasan yang mereka miliki. Mereka berpikir tanpa di vaksin
mengharapkan kesadaran masyarakat tentang covid-19 ini agar
pun mereka akan sehat-sehat, dan di desa tidak akan ada
segera berkeinginan untuk di vaksin.
corona. Padahal, vaksin tersebut sangat penting untuk
mencegah terjadinya penyebaran virus corona. Tidak hanya aparat kepolisian saja, lembaga kesehatan pun
Dari beberapa penelitian dilakukan di pedesaan bahwa tidak bosan-bosan untuk mengedukasi dan menghimbau
setiap orang tua khususnya orang tua yang awam tentang masyarakat melalui media sosial seperti Facebook, Twitter,
vaksin ini menganggap semuanya buruk. Mereka menganggap Instagram, dengan berupa video edukasi tentang vaksinasi
dengan di vaksin malah menjadikan mereka terkena corona covid-19 dan berupa sebuah himbauan terhadap orang-orang
atau meninggal dadadakan. Banyak nya berita yang tersebar yang memiliki media sosial terutama anak-anak muda zaman
meninggal karena sudah di vaksin dan meninggalnya pun now yang menggunakan media sosial. Karena memang sasaran
mendadak, itu membuat mereka semakin takut. Tidak hanya itu utamanya adalah anak muda yang memiliki media sosial agar
saja, tidak sedikit dari orang yang sudah di vaksin malah mereka berkeinginan untuk di vaksin. Dari lembaga kesehatan

54 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 55
pun membuka peluang vaksinasi gratis setiap hari selasa dan media sosial, maka dari itu aparat setempat dan juga lembaga
kamis. kesehatan tetap masuk ke masyarakat untuk menghimbau atau
mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi yang
Pada tanggal 12 Agustus Tahun 2021 penulis sudah di sediakan.
mewawancarai salah satu anggota kepolisian di wilayah desa
setempat tentang mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi Pada tanggal 13 Agustus 2021, penulis mewawancarai di
covid-19. Salah satu nggota kepolisian tersebut mengatakan beberapa desa tentang vaksinasi tersebut. Pekerja di desa
bahwa mereka selalu menghimbau kepada masyarakat untuk mengatakan bahwa “ kami dari pihak desa sudah berupaya,
mematuhi protocol kesehatan dan juga mengikuti gerakan menganjurkan kepada masyarakat untuk di vaksin.
vaksinasi covid-19. Ia mengatakan “ Vaksinasi sangat penting Alhamdulilah hasilnya sudah banyak yang di vaksin”. Pihak
sekali bagi kekebalan tubuh, karena covid-19 ini setiap harinya desa pun turun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi
semakin meningkat saja. Maka dari itu kami sebagai anggota vaksinasi covid-19. Namun demikian tidak semua desa banyak
kepolisian harus melakukan sosialisasi agar masyarakat itu yang sudah di vaksinasi, malah ada di sebagian desa yang
sendiri mau di vaksinasi”. Namun dibalik itu semua, pihak masyarakatnya sulit untuk di vaksin.
kepolisian pun tidak memberi sangsi kepada orang yang tidak
ingin di vaksin dengan alasan tugas mereka selesai setelah Pada tanggal 14 Agustus 2021, penulis mewawancarai
menghimbau, mengajak, mengingatkan, dan setelah itu salah satu tenaga kesehatan tentang mengedukasi vaksinasi
kembali lagi kepada masing-masing memilih untuk di vaksin kepada masyarakat dengan menggunakan media sosial atau
atau tidaknya. Masyarakat di desa-desa sebagian selalu sebagainya. Salah satu tenaga kesehatan mengatakan “ promosi
menolak untuk di vaksin dengan berbagai alasan. Bukan hanya vaksinasi covid-19 ini langsung di umumkan di medsos, di
itu saja, anggota kepolisian di desa setempat pun bekerja sama umumkan, di WhatsApp, Instagram, Facebook, Twiter
dengan tenaga medis. semuanya di umumkan. Karena penyuntikan vaksin ini di
puskesmas udah baku hari selasa dan hari kami. Jadi misalkan
Sasaran aparat setempat dan lembaga kesehatan adalah kalo ada pasien yang mau di suntik dosis satu, dosis dua di
muda mudi, memang kebanyakan yang memainkan media sarankan untuk datang hari selasa dan kamis”. Tenaga
sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya kesehatan pun langsung turun ke lapangan dan sasarannya pun
adalah anak-anak muda. Maka dari itu aparat setempat dan siswa siswi MTS, MAN, SMA,SMK, dan usianya harus dari 12
lembaga kesehatan tiada hentinya menyebarluaskan video Tahun ke atas. Sasaran pemerintah sekarang untuk pelayanan
tentang mengajak seluruh muda mudi atau masyarakat yang tatap muka dicadangkan untuk anak sekolah dari umur 12
memiliki media sosial untuk di vaksin. Kemudian sasaran Tahun ke atas.
orang tua atau lansia dan sebagainya tidak semua bermain di

56 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 57
Berikut lembaga kesehatan menghimau kepada masyarakat efek sampingnya. Dan efek sampingnya yaitu pegal, menggigil,
tentang akibat menolak untuk di vaksin Covid-19: demam, lemas, kadang pusing, itupun tergantung kondisi tubuh
masing-masing.
1. Beresiko tertular dan bisa menyebabkan menularkan virus
Tenaga kesehatan mengerti kepada masyarakat yang takut
terhadap orang di sekitar ataupun orang lain.
untuk di vaksinasi. Karena banyaknya berita hoax yang beredar
2. Mengalami gejala yang lebih parah atau lebih berat saat di media sosial menjadikan masyarakat yang tidak paham
terinfeksi virus dengan efek samping dari obat tersebut membuat mereka
3. Beresiko memperbanyak kematian akibat terpapar virus ketakutan sebelum di vaksin. Oleh karena itu, tenaga kesehatan
covid-19 tidak ada hentinya selalu mengedukasi masyarakat agar segera
4. Memperluas penularan virus covid-19 di vaksin untuk kebaikan diri sendiri dan juga orang-orang di
sekitarnya agar bisa memutus mata rantai covid-19 tersebut.
Meski begitu, masyarakat masih saja enggan untuk di
vaksin sekalipun vaksin tersebut sudah di berikan secara gratis Bukan hanya tenaga kesehatan, aparat setempat pun tidak
oleh pemerintah. Memang banyak sekali alasan yang beragam memaksa masyarakat untuk di vaksin. Mereka memberikan
dari masyarakat di desa yang enggan untuk di vaksin karena kebebasan kepada masyarakat untuk memilih di vaksin atau
tidak percaya terhadap covid-19. Padahal vaksin tersebut tidaknya. Tetapi di balik itu semua, mereka sebagai aparat
sangat penting di masa pandemi ini bagi kesehatan tubuh. tidak putus asa untuk mengedukasikan vaksinasi covid-19.
Tenaga kerja di desa pun selalu menghimbau kepada
D. Tanggapan Aparat atau Lembaga Setempat
masyarakat agar mengikuti gerakan vaksinasi yang diadakan di
Terhadap Masyarakat Yang Tidak Ingin Di Vaksin daerah masing-masing.
Banyak masyarakat yang takut di vaksin karena berita hoax Tanggapan aparat atau lembaga setempat tentang
yang tersebar di media sosial. Dengan demikian, aparat masyarakat yang tidak ingin di vaksin mereka sangat
setempat ataupun lembaga kesehatan pun menjelaskan tentang memaklumi terhadap masayarakat tersebut. Karena memang
vaksinasi covid-19 bahwa dimana-mana yang namanya obat itu masyarakat kurang paham dengan efek samping yang ada di
pasti ada efek sampingnya. Jadi wajar saja jika setelah di obat vaksin tersebut. Kemungkinan masyarakat yang tidak
vaksin merasa tangan pegal, menggigil, demam, karena itu ingin di vaksin pun karena semata-mata memiliki penyakit
semua reaksi dari obat tersebut. Tetapi masyarakat yang kurang bawaan dan itu di maklumi oleh pihak aparat ataupun lembaga
paham selalu memiliki ketakutan yang berlebihan, padahal setempat. Kemudian lembaga kesehatan pun selalu
suntikan yang masuk ke tubuh tersebut adalah untuk mengedukasi tentang pentingnya vaksinasi di media sosial.
menjadikan tubuh kebal, sehat, dan dibalik itu semua pasti ada

58 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 59
Mereka sebagai aparat dan lembaga setempat tidak pernah berarti vaksin tersebut tidak berguna. Akan tetapi jika orang
berputus asa untuk selalu mengedukasikannya. yang sudah di vaksin masih saja terkena virus, maka virus
tersebut tidak akan terlalu berbahaya di tubuhnya dibandingkan
Mereka sebagai aparat ataupun lembaga tidak pernah dengan orang yang belum di vaksin sama sekali. Oleh karena
memberikan sangsi kepada masyarakat yang tidak ingin di itu, aparat dan juga lembaga setempat selalu menghimbau
vaksin dan sulit mematuhi protocol kesehatan. Merek hanya kepada masyarakat agar segera di vaksin agar virus tersebut
cukup mengingatkan masyarakat dan memberikan edukasi tidak berkepanjangan seperti ini. Banyak sekali yang menjadi
tentang vaksinasi covid-19 kepada masyarakat yang kurang sasaran aparat atau lembaga setempat, mulai dari muda-mudi
pengetahuan ataupun kurang informasi tentang covid-19 sampai orang tua bahkan lansia. Pada saat ini yang menjadi
ataupun tentang vaksinasi covid-19. sasaran untuk di vaksin sekarang hampir 99% orang yang
Aparat atau lembaga setempat memberikan kebebasan menginginkan di vaksin dan terus berdatangan ke puskesmas
kepada masyarakat untuk memilih di vaksin atau tidak. karena terdekat di desa ataupun di kecamatan.
mereka mengerti kondisi masyarakat di pedesaan. Masyarakat Edukasi-edukasi yang diberikan oleh aparat dan juga
yang ada di desa biasanya terpengaruh oleh situasi lingkungan lembaga setempat sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan
ataupun bisa jadi terpengaruh dari media sosial bahkan berita- masyarakat yang ingin di vaksin dan mengubah pola pikir
berita di tv, maka dari itu mereka sulit untuk di vaksin. mereka terhadap vaksin. Sekarang masyarakat menganggap
Anggota kepolisian dan juga tenaga kesehatan di pedesaan bahwa vaksin tersebut penting bagi mereka untuk menjaga
sangat mengerti kondisi dan situasi masyarakat di desa seperti kekebalan tubuh dan penting juga buat kehidupan mereka
apa, maka dari itu anggota kepolisian maupun tenaga kesehatan kedepannya. Karena masyarakat sadar bahwa vaksin ini
sering turun ke lapangan untuk memberikan edukasi terhadap penting, dan ketika bepergian ke kota ataupun ingin melamar
masyarakat dan memberikan pengertian terhadap masyarakat di kerja diharuskan memiliki sertifikat vaksin, oleh karena itu
desa. sekarang setiap harinya masyarakat yang akan bepergian dan
melamar kerja selalu berdatangangan ke puskesmas yang ada
E. Peningkatan Masyarakat Yang Ingin Di Vaksin di desa.
Setelah Dilakukan Edukasi Vaksinasi Covid-19
Alasan masyarakat berdatangan ingin di vaksin ke
Meski vaksin tersebut tidak menjamin manusia akan puskesmas yang ada di desa adalah yang pertama karena
terhindar dari virus covid-19, tetapi vaksin tersebut sangat memang real ingin di vaksin untuk menjaga kekebalan tubuh,
penting bagi kekebalan tubuh manusia di masa pandemi ini. dan yang kedua hanya karna ingin mendapatkan sertifikat
Jika orang yang sudah di vaksin masih terkena covid-19, bukan sebagai tanda bukti sudah di vaksin. Karena zaman sekarang

60 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 61
sertifikat vaksin di wajibkan bagi orang yang ingin melamar BAB V
kerja ataupun bepergian ke kota ataupun keluar kota.
PERBANDINGAN VAKSINASI
Dengan menjadikan sertifikat vaksin sebuah kewajiban DI DESA DAN DI KOTA
bagi pelamar kerja, maka dari itu meningkat nya angka orang
yang ingin di vaksin. Mau tidak mau mereka harus di vaksin
sebagai syarat kerja mereka. Dan sekarang bukan lembaga
kesehatan yang mencari orang yang ingin di vaksin, tetapi Pada tanggal 31 desember 2019, dilaporkan terdapat 27
malah masyarakat yang mencari lembaga kesehatan meminta kasus pneumonia denganetilogi yang tidak diketahui di kota
untuk di vaksin agar mendapatkan sertifikat tanda bukti bahwa wuhan, provinsi Hubei di cina pasien mengalami gejala klinis
sudah di vaksin. batuk kering, dyspnea, dema, infeksi paru bilateral pada
gambaran foto thorax x-ray dan semua kasusu terkait dengan
Peningkatan masyarakat dari hari ke hari selalu naik, pasar makanan laut yang terdapat di Huanan kota Wuhan yang
masyarakat selalu berdatangan ke puskesmas untuk di vaksin. menjual berbagai spesies hidup seperti ungags, kelelawar,
Peningkatannya memang butuh proses yang lama, namun itu marmut dan ular.
semua membuahkan hasil yang baik. Pada saat ini masyarakat
selalu berdatangan untuk di vaksin yang sudah di jadwalkan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ditetapkan
dari pihak puskesmas yang ada di pedesaan. Selain di secara resmi sebagai pandemi global oleh World Health
puskesmas, tentu ada beberapa tempat untuk di jadikan tempat Organization (WHO) pada bulan Maret 2020 lalu. Meskipun
vaksinasi masyarakat yang akan ikut serta melakukan pusat penyebaran virus tersebut pada akhir tahun 2019 lalu
vaksinasi. berada di Kota Wuhan, China, kini virus tersebut telah tersebar
menjangkit ke seluruh masyarakat dunia. Di Indonesia sendiri,
Para aparat ataupun lembaga yang ada di pedesaan untuk Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama COVID-
saat ini cukup di media sosial dan tidak perlu lagi turun ke 19 masuk ke Indonesia yaitu pada tanggal 2 Maret 2020 lalu,
lapangan un,tuk mengajak masyarakat untuk di vaksin, karena yang menjangkit 2 orang Warga Negara Indonesia asal Depok,
pada saat ini masyarakat selalu berdatangan dengan sendirinya Jawa Barat. Berawal dari kasus tersebut, jumlah kasus
ke tempat yang sudah ada di pedesaan masyarakat Indonesia yang terjangkit virus corona terus
bertambah setiap harinya, hingga sekarang sampai saat ini.
Kondisi demikian memberikan dampak langsung kepada jutaan
bahkan seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia, sebagai
akibat dari diberlakukannya protokol kesehatan yang harus

62 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 63
ditetapkan pada seluruh aspek kegiatan, mulai dari pembatasan sampai ke masyarakat. Semua aspek tersebut haruslah
sosial hingga lockdown total sehinga menghambat seluruh dipertimbangkan secara terperinci agar rencana kegiatan
kegiatan masyarakat. vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan terhindar dari hal-hal
yang justru akan merugikan. Rencana kegiatan vaksinasi
Melihat pesatnya penyebaran COVID-19 dan bahaya tersebut juga haruslah mempertimbangkan berbagai masukan,
yang akan muncul jika tidak segera ditangani karena virus diataranya adalah dengan melihat bagaimana respon dan opini
menyebar dengan sangat cepat, salah satu cara yang sangat masyarakat terhadap wacana vaksinasi tersebut.
mungkin untuk mencegahnya penyebaran virus ini adalah
dengan mengembangkan dan mengkonsumsi vaksin. Vaksin A. Vaksinasi Di Pedesaan
telah lama dikenal sebagai suatu substansi yang digunakan
untuk memperoleh respon imun terhadap mikroorganisme Kondisi kasus covid-19 di daerah pedesaan
patogen. Vaksin pertama kali ditemukan pada tahun 1796 oleh menunjukkan perkembangan yang lebih positif dibandingkan
Edward Jenner yaitu vaksin virus cacar. Sejak saat itu di wilayah perkotaan. Berdasarkan data yang dihimpun Satgas
teknologi pembuatan vaksin telah berkembang dengan pesat (Satuan Tugas) hingga 23 Agustus 2020, pedesaan memiliki
dan berbagai jenis vaksin untuk mencegah penyakit menular perkembangan angka kasus covid-19 yang cenderung lebih
telah banyak digunakan. baik. Persentase kematian di kabupaten sebesar 4,4 persen,
sedangkan di kota sebesar 4,54 persen. Kemudian, persentase
Pemerintah menyetujui sejumlah vaksin dalam skema kesembuhan di perkotaan sebesar 68 persen. Sementara itu di
Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/ pedesaan mencapai 72 persen.
Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Banyak hambatan dan tantangan yang terjadi di
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Menurut edaran keputusan beberapa masyarakat di sebagian desa, mereka memiliki
Menteri, ada tujuh macam-macam vaksin COVID-19 yang beragam alasan untuk menolak vaksin. Sebagian masyarakat
disetujui untuk digunakan dalam program vaksinasi di tersebut mengira bahwa setelah di vaksin akan terjadi hal-hal
Indonesia, yakni Vaksin Sinovac, Vaksin PT Bio Farma, yang tidak diinginkan, seperti hal nya sebelum di vaksin dalam
Vaksin Novavax, Vaksin Oxford-AstraZeneca, Vaksin Pfizer, keadaan baik-baik saja namun setelah di vaksin malah terjadi
BioNTech, Vaksin Moderna, Vaksin Sinopharm. kejang-kejang, sakit parah, atau malah meninggal.
Alasan Masyarakat di desa yang menolak vaksin Covid-19
Rencana kegiatan vaksinasi tersebut haruslah
sebagai berikut:
mempertimbangkan segala aspek, mulai dari aspek kelayakan
vaksin yang akan digunakan, resiko pasca pemakaian, sampai 1. Kurangnya pengetahuan tentang vaksinasi.
tahapan & prosedur dari pemberian vaksin hingga nantinya
2. Tidak percaya dengan adanya virus covid-19.

64 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 65
3. Keyakinan terhadap agama mereka turut mempengaruhi penyakit bawaan, sehingga ia tidak bisa mengikuti vaksinasi
untuk menolak di vaksin. tersebut. Namun tidak semua orang yang tidak ingin di vaksin
4. Pengaruh lingkungan seperti dari orang-orang terdekat dengan alasan memiliki penyakit bawaan, ada sebagian orang
ataupun media sosial. yang tidak ingin di vaksin karena ia takut terjadi sesuatu
setelah di vaksin. Oleh karena itu tenaga kesehatan dan
5. Tidak sedikit orang yang sudah di vaksin mengalami
pemerintah yang berperan dalam terealisasinya vaksinasi ke
demam, sakit berhari-hari, badan menjadi drop sehingga
semua masyarakat harus selalu memantau terhadap
itu menjadi alasan yang kuat bagi masyarakat di desa yang
masyarakat-masyarakat yang takut di vaksin untuk
tidak ingin di vaksin.
meminimalisir korban-korban selanjutnya.
6. Banyaknya berita-berita tentang vaksin yang membuat
orang menjadi sakit sampai meninggal dunia. Sebagian orang tua di desa ada juga yang tidak
mengerti tentang vaksin, selalu menganggap vaksinasi adalah
7. Tidak di vaksin bukan berarti akan terkena covid-19.
tindakan yang lebih banyak dampak negatifnya daripada
Beberapa masyarakat di desa berpendapat bahwasanya dampak positifnya. Karena banyaknya alasan yang mereka
vaksinasi tersebut memiliki kesan yang menakutkan. Dan tidak miliki, akhirnya mereka enggan bahkan tidak mau di vaksin.
bisa dipungkiri juga di era digital seperti sekarang ini berita Mereka berpendapat tanpa di vaksin pun mereka akan sehat-
hoax cepat sekali menyebar ke masyarakat, banyak beredar di sehat, dan di desa tidak akan ada corona. Padahal, vaksin
medsos video-video yang menunjukkan bahwasannya setelah tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya penyebaran
di vaksin malah menjadi kejang-kejang, sakit-sakitan bahkan virus corona.
meninggal dunia karena di vaksin. Media sosial yang
Masyarakat yang tidak ingin di vaksin beralasan
menunjukkan video-video tersebut tentang vaksinasi membuat
masyarakat yang awam ketakukan untuk di vaksin. Meski mempunyai penyakit bawaan, sehingga mereka enggan untuk
mengikuti vaksinasi tersebut. Namun tidak semua orang
tenaga medis dan pemerintah telah menghimbau kepada
mempunyai alasan memiliki penyakit bawaan, ada sebagian
seluruh masyarakat bahwa vaksinasi merupakan anjuran dari
orang yang tidak ingin di vaksin karena ia takut terjadi sesuatu
Presiden RI dan sudah menjelaskan tentang vaksinasi tersebut,
setelah di vaksin. Oleh karena itu tenaga kesehatan dan yang
tentu saja sebagian masyarakat awam yang gampang terhasut
berperan di dalamnya harus selalu mengedukasikan dengan
tetap tidak percaya terhadap vaksinasi.
baik terhadap masyarakat-masyarakat yang takut dengan
Masyarakat yang tidak ingin di vaksin selain karena vaksin.
masih awam dan gampang terpengaruh oleh berita-berita hoax
yang tersebar di masyarakat, ada juga yang beralasan memiliki

66 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 67
Banyak masyarakat di desa yang tidak mengerti tentang rumah sakit terdekat. Setelah itu sudah bisa sembuh seperti
vaksin mereka selalu menganggap bahwa vaksin tersebut semula.
menyebabkan tubuh menjadi sakit dan menyebabkan kematian.
Terutama para orang tua yang berumur lanjut mereka tidak Pemerintah telah menyiapkan vaksin gratis di setiap
ingin untuk di vaksin karena banyaknya alasan yang mereka daerah atau desa namun meski gratis masyarakat tetap
miliki atau bisa dibilang mereka takut akan vaksinasi. bersikeras menolak untuk di vaksin. Sebagian dari mereka
Mereka berpikir tanpa di vaksin pun mereka akan sehat, dan di yang kurang paham mengenai vaksin maka mereka akan selalu
desa tidak akan ada virus covid-19. Padahal vaksin yang beranggapan vaksin itu berbahaya bagi diri mereka sendiri.
diberikan oleh tenaga kesehatan tersebut sangat aman bagi Mereka berpikir vaksin menyebabkan semakin banyak-Nya
mereka dan dengan vaksinasi dapat mencegah terjadinya yang terkena virus covid-19, dan mereka akan terus-terusan
penyebaran virus covid-19 ini. beranggapan buruk terhadap vaksin.

Dari beberapa penelitian dilakukan di pedesaan banyak Aparat dan kepala desa setempat mengedukasi
dari mereka khususnya orang tua yang lanjut usia mereka masyarakat tentang vaksinasi dengan terjun langsung turun ke
awam mengenai vaksinasi, mereka menganggap bahwa lapangan menghimbau masyarakat tentang vaksinasi covid-19.
vaksinasi ini burukbagi mereka. Mereka berangapan bahwa Dengan cara itu, aparat yang menghimbau tersebut sangat
dengan di vaksin ini malah akan menjadikan mereka sakit dan mengharapkan kesadaran masyarakat tentang covid-19 ini agar
terkena virus covid-19 atau corona yang bisa menyebabkan segera berkeinginan untuk di vaksin.
mereka meninggal. Banyak nya berita yang beredar di media Tidak hanya aparat dan kepala desa saja bahkan
sosial dan masyarakat bahwa orang yang sudah di vaksin lembaga kesehatan pun tidak bosan-bosan untuk mengedukasi,
meninggal secara tiba-tiba tanpa ada gejala sakit. Hal itu mengingatkan dan menghimbau masyarakat melalui media
membuat mereka semakin takut untuk melakukan vaksinasi. sosial seperti facebook, twitter, instagram, dengan berupa video
Tidak hanya itu saja, tidak sedikit dari orang yang sudah di edukasi tentang vaksinasi covid-19 dan himbauan terhadap
vaksin malah menjadi sakit berhari-hari bahkan sampai 1-2 orang-orang yang memiliki media sosial terutama anak-anak
minggu akibat di vaksin. muda millenial yang menggunakan media sosial.
Sebenarnya ketika seseorang sudah di vaksinasi mereka Karena memang sasaran utamanya adalah anak muda yang
hanya akan mengalami gejala seperti demam atau meriang, tapi sehari-harinya bermain media sosial agar mereka berkeinginan
para tenaga kesehatan memberikan mereka obat yang sesuai untuk di vaksin. Dari lembaga kesehatan pun membuka
dosis mereka dan gejala itu hanya akan terjadi 1-2 hari saja peluang vaksinasi gratis di setiap daerah.
selepas dari itu maka harus segera dilarikan ke dokter atau

68 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 69
Anggota kepolisian di wilayah desa setempat 3. Beresiko memperbanyak kematian akibat terpapar virus
mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi covid-19. Salah covid-19.
satu anggota kepolisian tersebut mengatakan bahwa mereka 4. Memperluas penularan virus covid-19.
selalu menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi
Meski dengan begitu, masyarakat masih saja enggan untuk di
protokol kesehatan dan juga mengikuti gerakan vaksinasi
vaksin, sekalipun vaksin sudah di berikan secara gratis oleh
covid-19. Ia mengatakan “Vaksinasi sangat penting sekali bagi
pemerintah. Memang banyak sekali alasan yang beragam dari
kekebalan tubuh, karena covid-19 ini setiap harinya semakin
masyarakat di desa yang enggan untuk di vaksin karena tidak
meningkat saja. Maka dari itu kami sebagai anggota kepolisian
percaya terhadap covid-19dan takut untuk melakukan
harus melakukan sosialisasi agar masyarakat itu sendiri mau di
vaksinasi. Padahal vaksin tersebut sangat penting di masa
vaksinasi”. Namun dibalik itu semua, pihak kepolisian pun
pandemi ini bagi kesehatan tubuh.
tidak memberi sangsi kepada orang yang tidak ingin di vaksin
dengan alasan tugas mereka selesai setelah menghimbau, B. Vaksinasi Di Perkotaan
mengajak, mengingatkan, dan setelah itu kembali lagi kepada
masing-masing memilih untuk di vaksin atau tidaknya. Berbeda dengan di pedesaan, masyarakat di perkotaan
Masyarakat di desa sebagian selalu menolak untuk di vaksin sangat antusias dengan kegiatan vaksinasi ini, bahkan terhitung
dengan berbagai alasan. Bukan hanya itu saja, anggota sejak peneliti menulis hasil penelitian ini tidak sedikit
kepolisian di desa setempat pun bekerja sama dengan tenaga masyarakat di perkotaan yang sudah di vaksinasi dengan
medis. harapan dengan adanya kegiatan ini bisa memutus rantai
penyebaran virus covid-19. Dengan menerapkan 3M (Mencuci
Setelah melakukan himbauan dan edukasi pada tangan, Memakai masker, Menjaga jarak) untuk bisa
masyarakat setempat mulailah banyak dari kalangan mereka beraktifitas seperti biasa sedia kala, walaupun kegiatan yang
untuk di vaksin karena mereka yakin dengan di vaksin bisa melibatkan kerumunan sangat dibatasi oleh pemerintah sejak
mencegah penyebaran virus covid-19. diberlakukannya PPKM di sejumlah daerah di tanah air.
Berikut himbauan lembaga kesehatan kepada masyarakat Pemahaman dan wawasan akan vaksinasi sudah
akibat menolak untuk di vaksin covid-19: dikantongi di kalangan masyarakat di perkotaan, kebanyakan
dari mereka mempunyai pemikiran yang rasional akan
1. Beresiko tertular dan bisa menularkan virus terhadap orang pentingnya vaksinasi covid-19 dan tidak mudah terpengaruh
di sekitar ataupun orang lain. berita-berita hoax yang tersebar di semua kalangan masyarakat
2. Mengalami gejala yang lebih parah atau lebih berat saat selama ini. Maka dari itu mereka mau di vaksin tanpa
terinfeksi virus. penolakan mengikuti program dari pemerintah, bekerja sama

70 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 71
dengan tenaga medis dengan adanya vaksinasi masal yang di sebaliknya. Tetapi mengapa kematian tetap lebih tinggi di
adakan di beberapa daerah. kota? Karena tadi kita lihat jumlah kasus. Ketika jumlah kasus
Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan lebih tinggi maka mau tak mau faskes pun kewalahan.
covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, “Kasus positif Covid- Masyarakat di perkotaan sudah semakin peduli dengan
19 di perkotaan menyumbang angka yang lebih tinggi jika keadaan sekitar dengan mematuhi protokol kesehatan, maka
dibandingkan dengan di kabupaten.” Berdasarkan catatan dan tidak sulit untuk menghimbau masyarakat di perkotaan untuk
analisis data hingga 23 Agustus 2020, sebanyak 98 kota yang melakukan vaksinasi. Sebab keadaan lingkungan sekitar sangat
ada di Indonesia menyumbang sebanyak 92.953 kasus mendukung sekali.
konfirmasi covid-19. "Atau sebesar 64,83 persen dari jumlah Masyarakat di perkotaan memiliki pemahaman
angka nasional. Sementara itu, sebanyak 416 kabupaten yang mengenai vaksinasi, dan kebanyakan dari mereka mempunyai
ada di Indonesia menyumbang sebanyak 50.415 kasus atau pikiran yang sangat rasional mengenai pentingnya vaksinasi
sebesar 35,17 persen." covid-19 dan mereka tidak mudah terpengaruh dari berita hoax
Beberapa faktor yang menyebabkan kerentanan kota dan yang menyebar di sosial media. Maka dari itu, mereka mau
pedesaan antara lain adanya kerentanan tertentu yang melakukan vaksinasi dengan jumlah dosis yang telah di
menyebabkan perbedaan kondisi kasus covid-19 di kota tentukan, lalu kebanyakan dari mereka melakukan vaksin
dengan pedesaan. Pertama, jumlah penduduk, yang mana di dengan vaksin sinovac yang pertama ada di Indonesia, dan
perkotaan jumlah penduduknya lebih tinggi daripada wilayah Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan Fatwa
kabupaten. Sekitar 55 persen penduduk Indonesia berada di Nomor 2/2021 yang menyatakan bahwa vaksin covid-19 dari
kota. Kedua, kepadatan penduduk jika dihitung dengan luas per Sinovac dan PT Bio Farma (Persero) suci dan halal, sehingga
kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk banyak dan area boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin
tidak terlalu besar sehingga menyebabkan kepadatan penduduk keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten
jauh lebih tinggi di perkotaan. Ketiga, di perkotaan lebih (Harris Iskandar dkk, 2021) dan masyarakt tidak perlu cemas
banyak titik-titik yang memungkinkan masyarakat berkumpul dan takut jika vaksin ini tidak halal karena MUI telah
dalam jumlah yang banyak, contohnya, pusat perbelanjaan, menghalalkan vaksin sinova ini .
bioskop, pusat kebugaran dan sebagainya. Sehingga hal-hal Masyarakat di daerah perkotaan yang sudah di vaksin
inilah yang menyebabkan risiko jauh lebih kelihatan di kota. akan mendapatkan kartu vaksinasi. Perlu diketahui kartu
Sementara di pedesaan, jarak pusat kegiatan satu dan lainnya vaksinasi saat ini sangat penting, mereka membutuhkan kartu
jauh. Rumah satu dan lainnya pun jauh. Keempat, dari sisi vaksinasi untuk melakukan berbagai aktivitas sehingga mereka
fasilitas kesehatan (faskes) di kota jauh lebih banyak dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Maka dari itu, banyak
mudah dijangkau. Sementara itu, kondisi di pedesaan

72 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 73
dari msyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama rentang waktu dalam era new normal dan aturan kegiatan
dan kedua. vaksinasi.
Dimasa sekarang ini semakin banyak masyarakat yang 2. Kerangka perawatan medis. Perubahan perilaku akan lebih
terjangkit virus covid-19, untuk saat ini kita bukan lagi dapat dikelola jika ada kerangka dan administrasi
berbicara tentang pencegahan dan pengobatan, tetapi penyampaian imunisasi yang lebih layak. Ketika individu
bagaimana mengedukasikan pada masyarakat agar mau telah memilih untuk bersiap mendapatkan imunisasi
melakukan vaksinasi dan semakin peduli dengan keadaan vaksinasi COVID-19.
disekitar-Nya dengan mematuhi protokol kesehatan agar rantai
3. Standar wilayah setempat. Standar yang berlaku diantara
penyebaran virus covid-19 ini bisa putus.
keluarga, sahabat, rekan-rekan, kaki tangan sering menjadi
Pemerintah telah memberikan edukasi ke masyarakat,
faktor fundamental dalam pemikiran orang yang menerima
melalui buku saku (info vaksin) yang didalam nya terdapat
informasi baru dan juga melakukan. Sejalan dengan itu,
pertanyaan vaksinasi yang sering ditanyakan, buku advokasi
edukasi untuk kalangan ini sangat diperlukan.
vaksin (pengampu kebijakan) selain buku saku yang berbentuk
e-book terdapat pula podcast atau sesi tanya jawab yang berada 4. Masyarakat. Tujuan dari perubahan perilaku individu
dalam Youtube chanel IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan adalah kemauan untuk imunisasi vaksinasi. Untuk situasi
terdapat juga video untuk mengedukasi masyarakat seperti ini, orang-orang perlu memiliki level pemahaman yang
iklan layanan masyarakat, talkshow melalui tv, bahkan media baik tentang imunisasi vaksinasi dan memahami bahaya
baru yang ditayangkan melalui sosial media dengan memilih dan keuntungan mendapatkan imunisasi vaksinasi.
objek dari para influencer. Dan bisa diakses oleh pengguna Berikut beberapa rekomendasi berkaitan dengan
smartphone. pencegahan dan penanganan covid-19 di desa atau kota.
Untuk menjamin indivu yang akan melakukan vaksinasi Pertama, harus memahami karakteristik kerentanan yang
dan tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan hal yang berbeda-beda di setiap desa atau kota. Kedua, melakukan
harus pemerintah edukasikan kepada masyarakat mengingat penyesuaian respons dan mitigasi, dan tetap waspada dan
penerimaan vaksin covid-19 yang masih tergolong baru jangan lengah. Harus dipahami, setiap individu bertanggung
mungkin bisa dilakukan dengan cara seperti dibawah ini: jawab ketika memutuskan untuk keluar dari rumah, maka dia
tengah memutuskan untuk menghadapi risiko yang harus
1. Zona strategi. Komponen ini membutuhkan pendekatan
dihadapi. Bukan hanya untuk diri sendiri-sendiri melainkan
untuk mendukung pelaksaaan program vaksinasi. Macam-
untuk keluarga dan juga yang tinggal di rumah sebenarnya.
macam strategi nya, antara lain, panduan vaksinasi,
Berikut adalah empat cara perkotaan memerangi
distribusi vaksin, pedoman protocol kesehatan untuk penyebaran virus korona saat ini.

74 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 75
1. Membatasi akses melakukan perjalanan yang tidak penting setelah
masyarakat diperintahkan untuk tinggal di rumah
Pembatasan perjalanan, baik lokal maupun kecuali untuk pergi bekerja, ke rumah sakit atau
internasional, adalah perubahan yang paling jelas membeli makanan atau obat-obatan.
terlihat di kota-kota di seluruh dunia.

2. Membentengi sistem transportasi publik

Mengikuti hasil penelitian di Hubei yang


menunjukkan bahwa COVID-19 menyebar dari satu
ke sembilan orang dalam satu kali perjalanan bus
jarak jauh, operasional bus (jika masih beroperasi)
disesuaikan untuk membantu mencegah penyebaran
virus.
Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia, telah
mengurangi operasi bus hingga 50 persen untuk
mengurangi jumlah orang yang berpergian, sementara
Shenzhen, Cina, mengurangi kapasitas maksimum
bus dan kendaraan angkutan umum lainnya sampai
setengah dari batas normal untuk mengurangi
kemungkinan penyebaran infeksi.

3. Mencari alternatif transportasi publik

Karena orang menghindari kerumunan dan


pergerakan dibatasi, banyak kota yang melaporkan
bahwa jumlah penumpang angkutan umum menurun
tajam. Lalu lintas pejalan kaki juga menurun di kota-
kota, Beberapa pemerintah mengambil kebijakan
yang berbeda terkait pengendara sepeda. Di Spanyol,
di mana jumlah kasus baru melonjak tajam, polisi
dilaporkan mendenda pengendara sepeda yang

76 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 77
DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, S (2003). Metodologi Penelitian
Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu


Dr. Adrian K(2020 Maret 09) Memahami Jenis dan Perilaku.Jkarta : Rineka Cipta.
Kandungan Vaksin Beserta Manfaatnya.
Retrieved from alodokter.com : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2020
https://www.alodokter.com/memahami- tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi
vaksin-berdasarkan-kandungannya Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
Ilil, M.A. (2021). “Edukasi Generasi Muda Siap Vaksinasi
COVID-19”. Jurnal Asta. Vol . 01, No.02. Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan.
Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Kominfo, Enam Juta Vaksis Tahap ke-43 dan 44 Tiba di Tanah
Air. Retrieved from covid19.go.id : Sudjana, Nana. (2011). Penelitian Hasil Proses
https://covid19.go.id/p/berita/enam-juta-vaksin-tahap- Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
ke-43-dan-44-tiba-di-tanah-air Rosdakarya

Marta. C. (2021) “Menjawab Tantangan Pelaksanaan Vaksinasi


COVID-19”. Buletin APBN . Vol. VI. No. 4.

Maulana, H. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: PT.


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu


Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori. Jakarta : Salemba Medika

Nining, P.A. (2021). “Persepsi Masyarakat Terhadap


Penerimaan Vaksinasi COVID-19: LITERATURE
REVIEW”. Jurnal Keperawatan. Vol. 13, No 3. 569-
580.

78 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 79
BIOGRAFI PENULIS BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Neng Nama saya Alfiah Lukriana Dewi lahir di Lebak Banten 24
Febiyana Zuwita, lahir di April 2000, saya memulai pendidikan SD di Malingping. SD
Pandeglang, 18 April 2000. 04 Sukaraja tahun 2006-2011 lalu saya melanjutkan sekolah di
Neng Febiyana Zuwita pondok Modern Darel Az-har dari Madrasah Tsanawiyah
dikenal dengan panggilan sampai Aliyah saya mengenyam pendidikan selama 6 tahun di
Neng/Febi, merupakan pondok pesantren Modern Darel Az-har. Saya merupakan anak
seorang mahasiswi pertama dari pasangan bapak Amin Sabaruddin (Alm) dan ibu
Bimbingan Konseling Islam Yuli Yuliana, ayah saya meninggal dunia ketika saya masih di
Fakultas Dakwah UIN Sultan pondok pesantren saat kelas 1 Aliyah.
Maulana Hasanuddin Banten. Sebelum saya melanjutkan untuk kuliah di UIN SMH
Penulis berasal dari Kp, BANTEN saya pernah 1 tahun mengajar di pondok pesantren
Kuparonyok, Ds. Sukajadi, RT/RW 002/009 Kec. Cibaliung, tepatnya di kota Cirebon, pada saat itu saya terpaksa
Pandeglang-Banten. meninggalkan ibu saya setelah saya lulus dari pesantren.
Neng Febiyana Zuwita atau yang sering di sapa dengan karena saya punya tanggung jawab untuk mendidik dan
panggilan Neng/Febi adalah anak pertama dari dua bersaudara. mengajar anak-anak disana, banyak pengalaman dan keluarga
Jenjang pendidikan yang penulis tempuh yaitu TK Al- baru yang saya dapatkan disana salah satunya bagaimana saya
amanah pada tahun pelajaran 2005-2006, SDN Sukajadi 04 dan harus bisa menjadi ibu,ayah, kaka, adik dan keluarga untuk
lulus pada tahun 2012, MTSN Sukajadi Cibaliung lulus pada mereka karena orang tua mereka menitipkan sepenuhnya pada
tahun 2015, MAN 04 Pandeglang lulus pada tahun 2018, dan saya dan pondok. Bahagia dan haru bisa mengenal dan menjadi
Universitas Islam Negeri Maulana Hasanuddin Banten. orang tua serta keluarga bagi mereka. Setelah selesai 1 tahun
mengajar dan mendidik mereka saya pulang ke Banten untuk
menerusan pendidikan dan menggapai cita-cita saya untuk
kuliah di UIN SMH BANTEN.
Saya bangga bisa kuliah di UIN SMH BANTEN karena itu
keinginan saya selama ini, saya mengambil parodi Bahasa dan
Sastra Arab karena saya senang mempelajari Bahasa Arab
karena bahasa Al-qur’an yang bisa memudahkan saya untuk

80 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 81
memahami Al-qur’an. Disamping kuliah saya juga bekerja BIOGRAFI PENULIS
sebagai guru les privat anak-anak dan guru les mengaji anak-
anak dan Alhamdulillah sampai saat ini saya masih aktif
mengajar les privat & mengaji anak-anak karena saya yakin Nama : Aditya Yusuf
Ilmu yang saya punya akan terus mengalir jika saya Tempat, Tanggal Lahir : Lebak, 24-November-1998
mengajarkan pada orang lain.
Jenis kelamin : Laki-laki
Moto hidup saya jadilah diri sendiri dengan apa adanya dan
kejarlah akhirat maka dunia akan mengejarmu, semoga apa Agama/Status : Islam/Lajang
yang saya sampaikan bisa memotifasi dan menginspiras
No Identitas :
siapapun anda untuk berani menjadi diri sendiri.
Alamat : Kp. Pasir BPM no.14L Rt/Rw
003/009 kel. Muara Ciujung
Timur kec. Rangkasbitung kab.
Lebak
No Hp :089664832596
Email Adityayusuf23@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 06 Muara Ciujung Timur Lebak (2006-2011)
2. MTs Persis 1-2 Pajagalan (2012-2014)
3. MA Persis 87 Pangatikan Garut (2015-2017)
4. Ma’had Utsman Bin Affan Jakarta (2017-2018)
5. UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten (2017-Sekarang)
Riwayat Organisasi :
1. Rijalul ghad : Kabid Pendidikan (2016-2017)
2. Rismida : Bidang Pendidikan (2016-2017)

82 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 83
3. Hima Persis Komisariat MU : Bendahara Umum (2017- BIOGRAFI PENULIS
2018)
4. Hima Persis Komisariat UIN : Kabid Organisasi
Nindy Annisa Putri, lebih
(2019-2021)
akrab disapa Nindy. Lahir
5. IMASASI Wil IV : Kabid Kaderisasi (2019-2020) di Pandeglang pada
6. SIGAB Persis Lebak: Koordinator Daerah (2020-2022) Tanggal 12 November
7. PC. Pemuda Persis Rangkas : Bidang Sosial Ekonomi 2000. Penulis merupakan
(2021-2022) anak pertama dari dua
bersaudara, buah hati dari
pasangan suami istri Erwin
Zulandi & Nia Kurnia. Saat
ini penulis sedang
menempuh pendidikan S1
jurusan Bimbingan
Konseling Islam Fakultas
Dakwah di Universitas
Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. Penulis bertempat tinggal di Kp.
Cihideung, Desa Batubantar, Kec Cimanuk. Pandeglang-
Banten. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis
antara lain: TK Pertiwi 2005 SDN Sukaharja 2012 Islamic
Boarding School Sabilu el Muhtadin 2015 dan Man
1Pandeglang 2018.

84 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 85
BIOGRAFI PENULIS “Akuntansi Pemerintahan: Implementasi di Indonesia”. Saat
ini selain aktif menjadi dosen, penulis juga akif sebagai
Sekretaris Dewan Pengawas UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Soliyah Wulandari dikenal Banten.
dengan panggilan Wulan,
merupakan seorang dosen
akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam (FEBI) UIN
Sultan Maulana Hasanuddin
Banten. Penulis lulusan S2
Magister Sains Akuntansi
Universitas Gadjah Mada Tahun
2011 secara konsisten
melakukan penelitian yang
berkaitan dengan keilmuan
akuntansi. Beberapa hasil penelitiannya berhasil dipublikasikan
di beberapa jurnal internasional dan nasional. Salah satu yang
berhasil diterbitkan di jurnal internasional adalah penelitian
dengan judul “The Relationship between Corporate
Governance Mechanism and the Firm Value: The Case of
Islamic Banks in Malaysia and Indonesia” yang berhasil
dipublikasikan di Jurnal Turkish Journal of Computer and
Mathematics Education. Penelitiannya yang berhasil di
terbitkan di jurnal terakreditasi nasional adalah “Determining
Factors of Earnings Management Based on Accrual Model” di
Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia serta “Manajemen
Laba dengan Classification Shifting: Pengujian Laba Usaha
dan Pos Luar Biasa (Studi Empiris di Negara-Negara
ASEAN)” di Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia (JAKI)
UI. Penulis juga pernah menerbitkan buku dengan Judul

86 Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan Perbandingan Edukasi Vaksinasi di Wilayah Perkotaan dan Pedesaan 87

Anda mungkin juga menyukai