Anda di halaman 1dari 2

Nama: moch afifuddin

Nim: 858935488
Matkul: pendidikan anak di SD

Modul 4 : kebutuhan anak sekolah dasar


Kegiatan belajar 1
Gizi dan permasalahannya pada anak usia SD
A. perkembangan fisik pada anak SD
1. Perkembangan motorik
Dalam keterampilan motorik kasar, umumnya anak laki-laki lebih terampil daripada perempuan.
Itulah sebabnya perubahan dalam keterampilan motorik, koordinasi motorik dan kekuatan fisik
acap kali merupakan hal yang diminati oleh anak laki-laki (sebagaimana terjadi pada pelajaran
olah raga seperti atletik maupun sepak bola).
2. Faktor yang berpengaruh pada perkembangan fisik
a. Bawaan atau genetik
b. Gizi atau nutrisi
1. Kaitan usia dan kebutuhan gizi
2. Gizi pada anak SD dan remaja
3. Malnutrisi (kekurangan gizi)
4. Obesitas (kegemukan)
5. Penyakit
Kegiatan belajar 2
Kesehatan dan prestasi belajar
A. hubungan gizi dan kesehatan
Kenyataanya kesehatan gizi atau nutrisi yang baik cenderung lebih banyak dialami anak yang
sehat dan cukup mendapat makanan yang bergizi daripada yang tidak. Anak menjadi sehat
karena penanaman orang tua akan pentingnya hidup sehat yang ditandai dengan tidur yang
cukup makan secara teratur dll.
B.Hubungan gizi dengan kepribadian dan emosionalitas
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan gizi yang baik merupakan faktor yang penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Dikatakan bahwa kekurangan gizi dapat berakibat anak
menjadi rewel atau mudah marah. Kelebihan makan pun dapat memberi efek psikologis yang
negatif pada anak.
C. Hubungan gizi dan kecerdasan
Gizi berperan penting terhadap tingkat kecerdasan seseorang maupun kinerja anak dalam
suatu tes. Anak yang kekurangan gizi juga dapat berakibat mengalami kelambanan dalam
pertumbuhan dan berpengaruh pada masa remajanya.
Kegiatan belajar 3
Teori kebutuhan dan penerapannya bagi anak usia SD
A. teori kebutuhan maslow
Teori kebutuhan dari maslow berawal dari adanya berbagai kebutuhan dalam diri seseorang,
yang tersusun secara hierarkis, dimana jika salah satu kebutuhan sudah terpenuhi maka akan
timbul kebutuhan lainnya yang tingkatannya lebih tinggi.
B. motivasi insentif
Pada awalnya motivasi insentif lebih menunjukkan mengenai pentingnya faktor penguat dalam
belajar atau kebiasaan dan potensi reaksi yang efektif. Namun, sesuai dengan perkembangan
teorinya, motivasi insentif lebih merupakan kinerja daripada variabel belajar. Untuk memupuk
harga diri dan aktualisasi diri anak perlu dipertimbangkan keunggulan dan kelemahan serta
kebutuhan anak. Pada saat anak memasuki usia SD, anak membentuk 3 buah kebutuhan
dasar, yang bentuknya tergantung dari pengalamannya yang berbeda-beda, dukungan sosial
yang banyak berkaitan dengan kebudayaan dan pola pengasuhan

Anda mungkin juga menyukai