Anda di halaman 1dari 60

SKL 5.

Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai
penyelesaian masalah.
5.1. Menentukan besaran-besaran fisis yang mempengaruhi medan listrik dan hukum
Coulomb.....................................................................................................................................2
5.2. Menentukan besaran fisis fluks, potensial listrik, atau energi potensial listrik, serta
penerapannya pada kapasitas keping sejajar.........................................................................11
5.3. Menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum
Kirchoff.......................................................................................................................................20
5.4. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik...........................................29
5.5. Menentukan gaya magnetik (gaya Lorentz) pada kawat berarus listrik atau muatan
listrik yang bergerak dalam medan magnet homogennya.....................................................32
5.6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi atau prinsip kerja
transformator............................................................................................................................37
5.7. Menjelaskan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus bolak-balik yang
mengandung resistor, induktor, dan kapasitor......................................................................42

Halaman 1
SKL 5. Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya dalam berbagai
penyelesaian masalah.
5.1. Menentukan besaran-besaran fisis yang mempengaruhi medan listrik dan hukum Coulomb.

Halaman 2
TRIK SUPERKILAT:
Menentukan letak muatan ketiga yang Gaya Coulombnya atau Medan Listriknya sama dengan nol.

Misalkan muatan q1 dan q2 memiliki jenis yang sama. (Muatan ketiga letaknya di antara dua
muatan) Lalu letakkan muatan ketiga (𝑞3) diantara 𝑞1 dan 𝑞2. (jenis muatan 𝑞3 terserah)
Gambarkan semua gaya Coulomb yang bekerja pada muatan 𝑞3.
Ingat! Muatan sejenis tarik-menarik, muatan berbeda tolak-menolak.

𝑞1 𝑞3 𝑞2
𝑟1 𝑟2

Resultan gaya Coulomb pada muatan 𝑞3 adalah:


Σ𝐹3 = 𝐹31 − 𝐹32 ⇒ 𝐹31 = 𝐹32
Sehingga,
𝐹31 = 𝐹32
𝑞 1𝑞 3 𝑞2𝑞3 (coret 𝑘 dan 𝑞 )
-𝑘 =𝑘
𝑟1 2 3
𝑟2 2
𝑞1 𝑞2 (kedua ruas diakar)
- 𝑟12 = 𝑟2 2
√𝑞1 √𝑞2
- 𝑟1 = 𝑟2

Jadi nilai = 𝑟1
√𝑞2
𝑟2
√𝑞
1
Sekarang perhatikan jarak 𝑑 = 𝑟1 + 𝑟2, kan?
Sehingga substitusikan 𝑟32,
√𝑞2 √𝑞1 + √𝑞2
𝑑 = 𝑟1 + ( 𝑟 1) ⇒ 𝑑 = ( ) 𝑟1
√𝑞 1 √𝑞
1
Kesimpulannya:

LOGIKA PRAKTIS
Contoh Soal:
Misalkan kita hendak mencari jarak muatan ketiga (𝑞3) dari muatan pertama (𝑞1) yakni sejauh 𝑟31.
Akarkan semua muatan. Abaikan satuan 𝜇C, ambil angka pentingnya saja. (𝑞3 tidak berpengaruh)

𝑑 = 15 cm
TRIK SUPERKILAT
√4 3
+ 𝑟1 = 2 × 15 = 6 cm
+ +
2+3
𝑞1 = 4𝜇C 𝑞3 = 1 𝜇C 𝑞2 = 9 𝜇C
𝑟1 Jadi jarak muatan 𝑞3 terletak 6 cm di sebelah
√4 √9

Halaman 3
kanan dari muatan 𝑞1.

Halaman 4
Menentukan letak muatan ketiga yang Gaya Coulombnya atau Medan Listriknya sama dengan nol.

Misalkan muatan q1 dan q2 berbeda jenis. (Muatan ketiga dekat dengan muatan yang paling kecil)
Dengan cara yang sama, kita dapatkan kesimpulan:

LOGIKA PRAKTIS
Contoh Soal:
Misalkan kita hendak mencari jarak muatan ketiga (𝑞3) dari muatan pertama (𝑞1) yakni sejauh 𝑟1.
Akarkan semua muatan. Abaikan satuan 𝜇C, ambil angka pentingnya saja. (𝑞3 tidak berpengaruh)
𝑑 = 8 cm
√1
TRIK SUPERKILAT
− + − 1
𝑟 = × 8 = 4 cm
𝑞3 = 1 𝜇C 𝑞1 = 2 𝜇C 𝑞1 = 18 𝜇C 1 3−1
𝑟1 1 9
Jadi jarak muatan 𝑞3
√1 √9 terletak 4 cm di sebelah
kiri dari muatan 𝑞1.

Catatan:
Bila besar muatan tidak bisa langsung diakar. Sederhanakan dulu angka pada muatan, lalu akarkan.

Sekarang mari kita berlatih menentukan letak muatan ketiga yang gaya Coulombnya nol dari soal berikut!

1. 𝑑 = 12 cm

+
𝑞1 = −4 𝜇C 𝑞2 = +36 𝜇C

Letak muatan ketiga di sebelah kiri muatan yang angkanya paling kecil yakni 𝑞1.

Jarak muatan ketiga dari 𝑞1 adalah 𝑟1 = √4


× 12 = 2 × 12 = 6 cm. (di sebelah kiri 𝑞1)
√36−√4 4

2. 𝑑 = 21 cm

+ +
𝑞1 = +50 𝜇C 𝑞2 = +8 𝜇C
25 4
Letak muatan ketiga di antara kedua muatan.

Jarak muatan ketiga dari 𝑞1 adalah 𝑟1 = √25


× 21 = 5 × 21 = 15 cm. (di sebelah kanan 𝑞1)
√25+√4 7

Dst… dst… dst…

Halaman 5
CONTOH
Menentukan besar gaya Coulomb dari dua muatan.

1. Muatan A bernilai 10 𝜇C berada sejauh 0,5 m dari muatan B yang mempunyai nilai 2 𝜇C. Gaya
yang dialami muatan B karena muatan A sebesar.....(𝑘 = 9 × 109 N m2 C-2)
A. 0,42 N
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda,
B. 0,72 N maka gunakan angka penting saja
C. 0,82 N 𝑞1𝑞2 1 × 2 18
D. 0,92 N 𝐹=𝑘 =9× = = 0,72 (Pasti jawabannya B)
E. 1,02 N 2 5 2
25
𝑟
2. Dua buah muatan yang berada di udara mempunyai muatan 𝑞𝑥 = 4 𝜇C dan 𝑞𝑦 = −6 𝜇C. Jika
kedua muatan terpisah sejauh 2 cm, besar gaya elektrostatis dan sifatnya adalah ....
(𝑘 = 9 × 109 N m2 C-2)
A. 450 N, tarik-menarik Karena semua bilangan pada jawaban berbeda,
B. 450 N, tolak- maka gunakan angka penting saja
menolak 𝑞1𝑞2
C. 540 N, tarik-menarik 𝐹=𝑘 =9× = 54
2
D. 540 N, tolak- 𝑟
menolak (Karena muatan berbeda, maka terjadi gaya tarik. Pasti jawabannya C)
E. 600 N, tarik-menarik

Menentukan resultan gaya Coulomb lebih dari dua muatan.

3. Dua buah muatan listrik 𝑞Æ = 6 𝜇C dan 𝑞𝐵 = −2 𝜇C berjarak 6,0 cm satu sama lain. Bila muatan
1 𝜇C diletakkan di tengah 𝑞Æ dan 𝑞𝐵, maka resultan gaya yang dialami oleh muatan 1 𝜇C adalah
.... Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
A. 10 N
B. 20 N
C. 40 N 𝑞Æ 𝑞𝐶 𝑞𝐶
𝑞𝐵𝑞𝐶
D. 60 N Σ𝐹 = 𝐹Æ + 𝐹𝐵 = 𝑘
𝑟Æ𝐶 2
+𝑘
𝑟𝐵𝐶 2 =𝑘 (𝑞Æ + 𝑞𝐵) (sederhanakan karena 𝑟Æ𝐶 = 𝑟Æ𝐵 = 𝑟 = 3cm)
E. 80 N 𝑟2 1
= 9 × × (6 + 2) = 8 (Pasti jawabannya E)
32
4. Perhatikan gambar di bawah.

Ketiga muatan listrik 𝑞1, 𝑞2 dan 𝑞3 adalah segaris. Bila 𝑞 = 5 𝜇C dan 𝑑 = 30 cm, maka besar dan
arah gaya listrik yang bekerja pada muatan 𝑞 adalah ....
(𝑘 = 9 × 109 N m2 C-2) Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
A. 7,5 N menuju 𝑞1 𝐹2 𝐹1
+ +
+
B. 7,5 N menuju 𝑞2 A 30 60 B
𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3
C. 15 N menuju 𝑞1 Σ𝐹 = 𝐹 − 𝐹 = 𝑘 −𝑘 (ingat vektor arah ke kanan dianggap positif)
D. 22,5 N menuju 𝑞1 1 2 32 × 5 𝑟23
E. 22,5 N menuju 𝑞2 = (9𝑟×
13
2
1,5 6 × 5

) − (9 × 2 ) = 15 − 7,5 = 7,5 (Arah positif, artinya ke kanan)


32 6(Pasti jawabannya B)
5. Perhatikan gambar di
bawah!

B +𝑞 C

Jika AB = BC = 3 cm dan 𝑞 = 2 × 10−7 C, gaya yang bekerja pada titik B sebesar ....
A. 0,4√2 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 0,4√3 N A +𝑞
C. 0,4√4 N
Halaman 6
𝑞Æ𝑞𝐵 2×2
𝐹 =𝑘 =9× = 41
D. 0,5√2 N
Æ 𝑟Æ𝐵 2
𝐹 −𝑞 2 2 3× 2 Σ𝐹 = √𝐹Æ2 + 𝐹𝐶2 = √42 + 42 = 4√2 (Pasti jawaban A)

= 𝑘𝑞 𝑞 = 9×
𝐶 𝐵
=4
𝐵
E. 0,5√3 N B +𝑞 C 𝐹𝐶 𝑟𝐶𝐵 32 𝖩
2

𝐹Æ

Halaman 7
Menentukan besar kuat medan listrik oleh sebuah muatan.

6. Kuat medan di sebuah titik yang terletak 20 cm dari muatan 20 𝜇C sebesar ....
A. 1,5 × 106 N/C Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 2,5 × 106 N/C
𝑞 2 1
C. 3,5 × 106 N/C 𝐸 = 𝑘 = 9 × = 9 × = 4,5 (Pasti jawaban D)
D. 4,5 × 106 N/C 𝑟2 22 2
E. 5,5 × 10 N/C
6

Menentukan resultan kuat medan listrik dua atau lebih muatan.

7. Dua partikel masing-masing bermuatan 𝑞Æ = 1 𝜇C dan 𝑞𝐵 = 4 𝜇C diletakkan terpisah sejauh 4


cm (𝑘 = 9 × 109 N m2 C-2). Besar kuat medan listrik di tengah-tengah 𝑞Æ dan 𝑞𝐵 adalah ....
A. 6,75 × 107 N/C Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 4,50 × 107 N/C
C. 4,20 × 107 N/C
D. 3,60 × 107 N/C 𝑞 𝑞 𝑘
E. 2,25 × 107 N/C Σ𝐸 = 𝐸Æ − 𝐸𝐵 = 𝑘 Æ − 𝑘 𝐵 = (𝑞Æ + 𝑞𝐵) (sederhanakan karena 𝑟Æ𝐶 = 𝑟Æ𝐵 = 𝑟 = 2 cm)
𝑟Æ𝐶 𝑟𝐵𝐶 𝑟92 27
2 2
8. Perhatikan gambar di = × (1 − 4) = − = −6,75 (Pasti jawabannya A)
bawah!
22 4

Diketahui 𝑞1 = 𝑞2 = 10 𝜇C dan konstanta 𝑘 = 9 × 109 Nm2/C2, maka nilai dan arah kuat medan
listrik di titik P adalah .... Σ𝐸 = 𝐸 + 𝐸 𝑞1 𝑞2
=𝑘 −𝑘
A. 1 × 105 N/C menjauhi 𝑞2
5
1 2
𝑟1𝑃 𝑟2𝑃 2
B. 9 × 10 N/C menuju 𝑞2 10 × 10−6 10 × 10−6
2 9 9 )
C. 1 × 109 N/C menjauhi 𝑞 = (9 × 10 × ) + (9 × 10 (10−2)2
× (3 × 10−2)2
2
D. 1 × 109 N/C menuju 𝑞2 = (108) + (9 × 108) = 10 × 108 = 109 N/C (Arah menjauhi 𝑞2)
E. 9 × 109 N/C menjauhi 𝑞2

9. Perhatikan gambar berikut ini!

Besar kuat medan listrik di titik A adalah.....(𝑘 = 9 × 109 N m2 C-2).


A. 9,0 × 107 N/C Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 7,5 × 107 N/C 𝑞 𝑞
C. 7,2 × 107 N/C Σ𝐸 = 𝐸1 + 𝐸2 = 𝑘 1 − 𝑘 2
D. 6,0 × 107 𝑟1𝑃 2 𝑟2𝑃 2
N/C 3 2
E. 5,4 × 10 N/C
7
= 27
(9 × 18 ) + (9 × 2)
32 2
= + = 3 + 4,5 = 7,5 (Pasti jawaban B)
9 4
10. Perhatikan gambar di bawah!

A A

𝐸𝐵
B 𝑞𝐵 B 𝑞𝐵 C
C

Jika AB = 3 cm, BC = 4 cm, 𝑞Æ = −9 nC, dan 𝑞𝐵 = 16 nC, nilai kuat medan listrik di titik C
sebesar .... Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
A. 6,69 × 104 N/C Menurut aturan Pythagoras panjang 𝐴𝐶 = √32 + 42 = 5 cm
B. 8,26 × 104 N/C Maka cosinus sudut yang dibentuk oleh dan adalah − 4
5
C. 9,24 × 104 N/C 𝐸Æ 𝐸𝐵

Halaman 8
𝑞Æ 9
D. 1,02 × 105 N/C 𝐸 =𝑘 =9× = 3,24
E. 1,24 × 105 N/C Æ 2 1
𝑟Æ𝐶 52 √ 2 + 𝐸𝐵2 + 2𝐸Æ𝐸𝐵 cos 𝜃 = 6,69 (Pasti jawaban A)
𝑞𝐵 16 ❵ Σ𝐸 = 𝐸Æ
𝐸𝐵 = 𝑘 =9× =9
𝑟𝐵𝐶 2 42 𝖩

Halaman 9
Menentukan letak muatan ketiga yang gaya Coulomb atau kuat medan listriknya sama dengan nol.

11. Dua partikel A dan B bermuatan listrik +4 𝜇C dan −100 𝜇C terletak di udara seperti gambar
berikut.

Di sekitar muatan tersebut terdapat titik-titik P, Q, R, S dan T. Titik yang mempunyai


kemungkinan kuat medannya nol adalah ....
A. T TRIK SUPERKILAT:
B. S Karena dua muatan berbeda jenis, maka titik yang kuat medannya nol terletak di luar kedua muatan
C. R dan berada di dekat muatan yang terkecil. Sehingga pasti titik tersebut adalah P.
D. Q
E. P

12. Perhatikan gambar di samping. Jika muatan – 𝑄 terletak antara A dan B, dimanakah muatan – 𝑄
harus diletakkan sehingga gaya coulomb yang dialaminya nol?
A. 3 cm dari muatan TRIK SUPERKILAT:
B Kedua muatan berjenis sama, maka muatan ketiga
terletak di tengah-tengah kedua muatan.
B. 4 cm dari muatan
B
C. 5 cm dari muatan
B
D. 3 cm dari muatan √1 1
√𝑞Æ × 𝑑 = × 9 = × 9 = 3 cm dari A (6 cm dari B)
A 𝑟Æ =
3
√𝑞 Æ+ √1 + √4
E. 6 cm dari muatan 𝑞𝐵

A
13. Perhatikan gambar di samping! Kuat medan bernilai nol terletak di ....
A. 4 cm di sebelah kiri 𝑞2 TRIK SUPERKILAT: 𝑞1 = 4 𝜇C 𝑞2 = 9 𝜇C
B. 4 cm di sebelah kanan 𝑞1Kedua muatan berjenis sama, maka muatan +
C. 4 cm di sebelah kiri 𝑞1 ketiga terletak di tengah-tengah. 10 cm
D. 4 cm di sebelah kanan 𝑞2 √𝑞1 √4 2
E. 5 cm di antara 𝑞1 dan 𝑞2 𝑟1 = ×𝑑= × 10 = × 10 = 4 cm kanan dari 𝑞1 (6 cm kiri dari 𝑞2)
5
+ √4 + √9
1
√𝑞 √𝑞2

14. Muatan listrik +𝑞1 dan +𝑞2 berjarak 9 cm satu sama lain dan besar muatan 𝑞2 = 4𝑞1. Letak titik
P yang kuat medan listriknya nol adalah ....
A. 2 cm dari muatan 𝑞1 TRIK SUPERKILAT:
B. 3 cm dari muatan 𝑞1 Kedua muatan berjenis sama, maka muatan ketiga terletak di tengah-tengah.
C. 4 cm dari muatan 𝑞2 √𝑞1 √1 1
D. 6 cm dari muatan 𝑞1 𝑟1 = ×𝑑 = × 9 = × 9 = 3 cm dari 𝑞1 (6 cm dari 𝑞2)
√𝑞 1+ √1 + √4 3
E. 7 cm dari muatan 𝑞2
√𝑞2

15. Tiga muatan listrik disusun seperti gambar di samping.


Agar muatan uji P bebas dari pengaruh gaya elektrostatik
muatan 𝑄1 dan 𝑄2, maka nilai 𝑥 adalah ....
A. 4 cm TRIK SUPERKILAT:
B. 5 cm Kedua muatan berlainan jenis, maka muatan ketiga terletak di luar kedua
C. 6 cm muatan tetapi di dekat muatan terkecil.
Sederhanakan
√𝑞1 dulu muatan,√biar
1 bisa di akar
1  Berarti 𝑞1 = 1 dan 𝑞2 = 4.
D.
E. 7
8 cm
cm 𝑟 =| |×𝑑 =|
|×4= × 4 = 4 cm dari 𝑞1 (8 cm dari 𝑞2)
1 √𝑞1 − √1 − √4 1
√𝑞2
Menentukan muatan lain yang menyebabkan gaya Coulomb atau kuat medan listrik muatan ketiga
sama dengan nol.

16. Muatan listrik +𝑞1 = 10 𝜇C, +𝑞2 = 20 𝜇C dan 𝑞3 terpisah seperti pada gambar di udara.

Halaman 10
Agar gaya coulomb yang bekerja di muatan 𝑞2 = nol, maka muatan 𝑞3 adalah ....
A. +2,5 𝜇C TRIK SUPERKILAT:
B. −2,5 𝜇C Jika muatan ketiga terletak yang kuat medan listriknya nol di tengah-tengah,
maka artinya kedua muatan sama jenisnya. Sehingga muatan 𝑞3 pasti positif.
C. +25 𝜇C
D. −25 𝜇C Pada kuat medan yang konstan, muatan berbanding lurus dengan kuadrat jarak.
E. +4 𝜇C Karena muatan 𝑞3 berjarak separuh dari 𝑞1, artinya muatan 𝑞3 adalah
seperempat dari muatan 𝑞1. Jadi 𝑞3 = +2,5 𝜇C

Halaman 11
Membandingkan besar gaya Coulomb pada dua kondisi berbeda.

17. Tiga buah muatan listrik diletakkan terpisah seperti gambar.

Resultan gaya yang bekerja pada muatan +𝑞 adalah 𝐹1. Jika muatan −2𝑞 digeser menjauhi
muatan +𝑞 sejauh 𝑎, maka resultan gaya yang bekerja pada muatan +𝑞 menjadi 𝐹2. Nilai
perbandingan 𝐹1 dan 𝐹2 adalah ....
A. 2 : 5 TRIK SUPERKILAT:
Karena muatan berbeda jenis maka resultan gaya pada muatan +𝑞 adalah jumlah dari
B. 5 : 2 gaya yang diakibatkan oleh masing-masing muatan. Sehingga gaya oleh masing-masing
C. 5 : 8 muatan adalah 1 𝐹 . Jika muatan −2𝑞 digeser sejauh 𝑎 (artinya jaraknya menjadi 2 kali
2
8:1 1
dari sebelumnya), maka besarnya gaya menjadi 1 kali lebih kecil, yakni menjadi 1 𝐹1.
4 8
8:5 1 1
𝐹1 ∶ 𝐹2 = 𝐹1 ∶ ( 𝐹1 + 𝐹1) ⇒ 𝐹1 ∶ 𝐹2 = 8 ∶ 5
2 8
18. Dua buah muatan listrik yang nilainya sama diletakkan pada jarak 1 meter, sehingga terjadi
gaya coulomb sebesar 𝐹1 Newton. Ketika jarak keduanya diubah menjadi dua kali semula,
gaya coulomb yang dialami menjadi 𝐹2. Perbandingan 𝐹1 ∶ 𝐹2 adalah ....
A. 1 : 2 TRIK SUPERKILAT:
B. 2 : 1 Ingat! Besar gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Jika
C. 1 : 4 jaraknya menjadi dua kali semula, maka besar gaya malah menjadi lebih
D. 4 : 1 kecil empat kali semula. Jadi perbandingannya adalah:
1
E. 3 : 2
𝐹2 = 𝐹1 ⇒ 𝐹1 ∶ 𝐹2 = 4 ∶ 1
4
19. Muatan 𝑞1, 𝑞2, dan 𝑞3 diletakkan segaris seperti gambar di bawah ini. (𝑘 = konstanta dielektrik
medium)
𝑞1 = 9 𝜇C 𝑞2 = 9 𝜇C 𝑞3 = 18 𝜇C

A 2 cm B 2 cm C 2 cm D
Jika muatan 𝑞3 digeser dari titik C ke D, perbandingan besar gaya Coulomb pada muatan 𝑞2
sebelum dan sesudah 𝑞3 digeser adalah ....
A. 9 : 1 TRIK SUPERKILAT:
B. 9 : 4 Pada kondisi sebelum q3 digeser. Misal, 𝐹Æ adalah 𝑥 maka besarnya 𝐹𝐶 = 2𝑥 (karena 𝑞3 = 2𝑞1, dan
𝑟1 = 𝑟3) Jadi resultannya adalah 𝐹1 = 2𝑥 − 𝑥 = 𝑥
C. 4 : 1
Pada kondisi setelah q3 digeser. Misal, 𝐹Æ adalah 𝑥, 𝐹𝐶 = 2𝑥 maka besarnya 𝐹𝐷 = 1 𝐹𝐶 = 1 𝑥 (karena
D. 2 : 1 4
E. 1 : 2 𝑟𝐷 = 2𝑟𝐶) Jadi resultannya adalah 𝐹1 = 1 𝑥 − 𝑥 = − 1 𝑥
1 2
𝐹 ∶ 𝐹 = 𝑥 ∶ 2𝑥 ⇒ 𝐹 ∶ 𝐹 = 2 ∶ 1
1 2 1
20. Sistem dengan 3 muatan bebas yang sama besar diletakkan dalam satu garis sehingga seimbang
seperti gambar berikut.
𝑞1 𝑞2 𝑞3

Jika 𝑞3 digeser 1 𝑥 mendekati 𝑞2, perbandingan besar gaya Coulomb 𝐹1: 𝐹2 menjadi ....
3
A. 1 : 3
B. 1 : 9 TRIK SUPERKILAT:
Misal 𝐹 adalah 𝑎 maka besarnya 𝐹 = 9 𝑎 (karena = 𝑞 , dan
𝑞 =2𝑟 ) 𝑟
C. 4 : 9 1 2 4
3 1 32 3 12
D. 9 :: 4
1 Jadi perbandingannya adalah:
E. 9 9
𝐹1 ∶ 𝐹2 = 𝑥 ∶ 𝑥 ⇒ 𝐹1 ∶ 𝐹2 = 4 ∶ 9
4

Halaman 12
Menentukan besar gaya Coulomb pada dua kondisi berbeda.

21. Dua muatan listrik yang terpisahkan sejauh 10 cm mengalami gaya tarik-menarik (𝐹Æ)
sebesar 10 N. Gaya tarik antara kedua muatan jika terpisah sejauh 5 cm sebesar ....
A. 10 N TRIK SUPERKILAT:
B. 20 N Ingat!! Gaya coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
C. 30 N Jika jaraknya diperkecil 2 kali (dari 10 cm menjadi 5 cm), maka besarnya gaya Coulomb
D. 40 N menjadi lebih besar 4 kali sebelumnya.
E. 50 N Jadi gaya Coulomb sekarang adalah 40 N.

22. Dua buah muatan listrik identik tetapi bermuatan tidak sama diletakkan terpisah seperti
gambar. 𝐹 adalah gaya elektrostatis pada kedua muatan.

Jika jarak kedua muatan dijadikan 1 𝑟, maka gaya elektrostatis yang bekerja pada tiap muatan
2
adalah ....
A. 8𝐹 TRIK SUPERKILAT:
B. 4𝐹 Ingat!! Gaya coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
C. 𝐹
3 Jika jaraknya diperkecil 2 kali , maka besarnya gaya Coulomb menjadi lebih besar 4 kali
2 sebelumnya.
D. 1
𝐹 Jadi gaya Coulomb sekarang adalah 4𝐹.
2
E. 1
𝐹
4

23. Dua muatan listrik yang besarnya sama, namun berlainan tanda terpisah pada jarak 𝑟 sehingga
timbul gaya elektrostatis sebesar 𝐹 seperti gambar di bawah ini!

Jika jarak kedua muatan dijadikan 3𝑟, maka gaya elektrostatis yang bekerja pada tiap muatan
adalah ....
A. 9𝐹 TRIK SUPERKILAT:
B. 3𝐹 Ingat!! Gaya coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
C. 𝐹1 Jika jaraknya diperbesar 3 kali , maka besarnya gaya Coulomb menjadi lebih kecil 9 kali
sebelumnya.
D. 𝐹 Jadi gaya Coulomb sekarang adalah 1 𝐹.
3 9
1
9𝐹

24. Titik A dan B masing-masing bermuatan listrik −10 𝜇C dan 40 𝜇C. Mula-mula kedua muatan
diletakkan terpisah 0,5 meter sehingga timbul gaya coulomb 𝐹 Newton. Jika jarak A dan B
diubah menjadi 1,5 meter, maka gaya coulomb yang timbul adalah ....
1
9 𝐹 TRIK SUPERKILAT:
B. 1
𝐹 Ingat!! Gaya coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
3 Jika jaraknya diperbesar 3 kali (dari 0,5 m menjadi 1,5 m), maka besarnya gaya Coulomb
C. 3
𝐹 menjadi lebih kecil 9 kali sebelumnya.
2
D. 3 𝐹 Jadi gaya Coulomb sekarang adalah 1 𝐹.
9
E. 9 𝐹

25. Dua muatan berjarak 2 meter berada di udara. Apabila jarak kedua muatan dijadikan 6 kali
semula, maka besar gaya coulomb menjadi ....
A. 1 kali semula
2 TRIK SUPERKILAT:
B. 1
kali semula Ingat!! Gaya coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
4
C. 1
kali semula Jika jaraknya diperbesar 6 kali , maka besarnya gaya Coulomb menjadi lebih kecil 9 kali
9 sebelumnya.
D. 1
kali semula Jadi gaya Coulomb sekarang adalah 1
𝐹.
16
1 36

36
kali semula

Halaman 13
Membandingkan besar kuat medan listrik pada dua kondisi berbeda.

26. Dua muatan sejenis 𝑞1 dan 𝑞2 terpisah sejauh 𝑟. Jika 𝑞2 digeser mendekati 𝑞1 sejauh 1 𝑟,
perbandingan kuat medan yang dialami 𝑞2 pada keadaan awal dan akhir adalah .... 2
A. 4 : 1 TRIK SUPERKILAT:
B. 2 : 1 Misal 𝐸1 adalah 𝑎 maka besarnya 𝐸2 = 4𝑎 (karena 𝑟2 = 1 𝑟1)
2
C. 1 : 4 Jadi perbandingannya adalah:
D. 1 : 2 𝐸1 ∶ 𝐸2 = 𝑎 ∶ 4𝑎 ⇒ 𝐹1 ∶ 𝐹2 = 1 ∶ 4
E. 1 : 1

27. Dua buah muatan sejenis dijauhkan sebesar 2 kali jarak semula. Perbandingan kuat medan pada
keadaan awal dengan akhir adalah ....
A. 1 : 4 TRIK SUPERKILAT:
B. 1 : 3 Ingat! Besar kuat medan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat
C. 2 : 3 jarak. Jika jaraknya menjadi dua kali semula, maka besar kuat medan
D. 4 : 1 listrik malah menjadi lebih kecil empat kali semula. Jadi
perbandingannya adalah:
E. 5 : 4 1
𝐸2 =
𝐸1 ⇒ 𝐸1 ∶ 𝐸2 = 4 ∶ 1
4
Menentukan besar kuat medan listrik pada dua kondisi berbeda.

28. Pada gambar berikut, AB = 2AC; AC = 2CD

Jika kuat medan listrik di C sebesar E, maka kuat medan listrik di titik D sebesar ....
A. 40 E TRIK SUPERKILAT:
9
20
Resultan kuat medan di titik C adalah Σ𝐸𝐶 = 𝐸Æ + 𝐸𝐵 = 𝐸 ⇒ 𝐸Æ = 𝐸𝐵 = 1 𝐸
9 E
2
Ingat, kuat medan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
C. 15
E 3
Muatan A diperbesar kali jaraknya ′ 4
 𝐸Æ = ( ) 𝐸Æ = 𝐸 2

2 9 9
3 ′
D. 10
E Muatan B diperkecil dua kali jaraknya
 𝐸𝐵 = 4𝐸𝐵 = 2𝐸
3
E. 5
E Maka, resultan kuat medan di titik D adalah Σ𝐸𝐷 = 𝐸Æ′ + 𝐸𝐵′ = (2 𝐸 + 2𝐸) = 20 𝐸
6 9 9

29. Titik A terletak di tengah-tengah dua buah muatan yang sama besar tetapi berlainan jenis yang
terpisah sejauh 𝑎. Besar kuat medan listrik di titik A saat itu 36 N/C. Jika titik A tersebut digeser
1
𝑎 mendekati salah satu muatan maka besar kuat medan listrik titik A setelah digeser menjadi
4
TRIK SUPERKILAT:
.... Resultan kuat medan di titik A adalah Σ𝐸Æ = 𝐸1 + 𝐸2 = 36 N/C ⇒ 𝐸1 = 𝐸2 = 18 N/C
A. 4 N/C Titik A digeser 1 𝑎 artinya 𝑟 = 3 𝑎 dan 𝑟 = 1 𝑎, jarak muatan pertama diperbesar 3 kali dan jarak
B. 16 N/C 4 1 4 4 2
muatan kedua diperkecil 2 kali.
C. 32 N/C  𝐸 ′ =′ (4) 𝐸 = 2 (18) = 4
Muatan 1 diperbesar 3 kali jaraknya
D. 40 N/C 2  1 9 9( )
E. 80 N/C Muatan 2 diperkecil dua kali 𝐸2 = 4𝐸2 = 2 18 = 36 ′ ′
jaraknya ( )
Maka, resultan kuat medan di titik A setelah digeser adalah Σ𝐸Æ = + 𝐸2 = 4 + 36 = 40 N/C
𝐸1

Halaman 14
5.2. Menentukan besaran fisis fluks, potensial listrik, atau energi potensial listrik , serta penerapannya
pada kapasitas keping sejajar.

Halaman 15
Rumus dasar yang harus dikuasai:

Hukum Gauss Kapasitansi Kapasitor


ɸ = 𝐸𝐴 cos 𝜃 = 𝑞

𝗌0 𝑞 = 𝐶𝑉

Energi Tersimpan
Rapat Muatan Listrik dalam Kapasitor
𝜎=𝑞 W = 1 𝐶𝑉2
Æ
2

Penurunan Rumus:
Dari Hukum Gauss, Hubungan 𝐹𝐸𝑉𝐸𝑝, dan Kapasitansi Kapasitor maka akan diperoleh konsep
rumus dari Kapasitor Keping Sejajar:

Substitusi Kapasitansi Kapasitor ke Energi yang tersimpan dalam Kapasitor diperoleh tiga rumus
Energi yang tersimpan dalam Kapasitor.

Halaman 16
Rangkaian Kapasitor

Rangkaian Seri Rangkaian Paralel


1
= 1
+ 1
+ …+ 1
𝐶𝑝 = 𝐶1 + 𝐶2 + … + 𝐶𝑛
𝐶𝑠 𝐶1 𝐶2 𝐶𝑛

𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + … + 𝑉𝑛 𝑉 = 𝑉1 = 𝑉2 = … = 𝑉𝑛

𝑞 = 𝑞1 = 𝑞2 = … = 𝑞𝑛 𝑞 = 𝑞1 + 𝑞2 + … + 𝑞𝑛

𝐶1

𝐶1 𝐶2 𝑞1

𝑉1 𝑉2 𝐶2

𝑞2

− + − +

𝑉 𝑉

TRIK SUPERKILAT:
Menentukan kapasitor pengganti pada rangkaian seri:

Halaman 17
TRIK SUPERKILAT:
Syarat yang WAJIB diperlukan agar kita bisa nyaman dalam mengerjakan soal-soal pada indikator
SKL mengenai fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta kapasitor keping sejajar adalah
mampu menguasai konsep hubungan antar besaran!!!!

Contoh masalah pada soal…


Misal pada soal disajikan besar energi potensial dan muatan. Ternyata yang ditanyakan adalah
berapa besar beda potensial…
Tips:
Maka yang harus diingat adalah bagan 𝐹𝐸𝑉𝐸𝑝 seperti pada TRIK SUPERKILAT di halaman
depan…
Langkah penyelesaian:
Ingat 𝐹𝐸𝑉𝐸𝑝 ya!!! Ada empat variabel. 𝐹, 𝐸, 𝑉, dan 𝐸𝑝.
Pertama lihat variabel yang diketahui. Oh, Energi potensial (𝐸𝑝).
Yang ditanya adalah beda potensial (𝑉).
Maka, potongan diagram yang berwarna merah berikut bisa membantu dalam menyelesaikan
soal tersebut:
÷𝑞
𝐹 = 𝑘 𝑞Q 𝐸
𝑟 2

Halaman 18
CONTOH
Menentukan besar fluks listrik

1. Kuat medan listrik homogen sebesar 100 N/C berarah tegak lurus ke bidang seluas 800
cm2. Besar fluks medan listrik yang terjadi adalah ....
A. 2 weber TRIK SUPERKILAT:
B. 4 weber Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 8 weber
D. 16 weber ɸ = 𝐸𝐴 cos 𝜃 = 1 × 8 × 1 = 8 (pasti jawabannya C)
E. 32 weber

2. Kuat medan listrik homogen sebesar 200 N/C menembus bidang yang memiliki panjang 30 cm
dan lebar 30 cm dengan sudut 60°. Fluks medan listrik yang terjadi sebesar ....
A. 0 TRIK SUPERKILAT:
B. 4,5 weber Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 9,0 weber
D. 18 weber ɸ = 𝐸𝐴 cos 𝜃 = 2 × (3 × 3) × 5 = 9 (pasti jawabannya C)
E. 27 weber

3. Sebuah pelat berukuran 5 cm × 8 cm membentuk sudut 30° terhadap kuat medan listrik
homogen. Jika 𝐸 = −800 N/C, maka fluks medan listrik yang menembus pelat adalah ....
A. 0,40 weber TRIK SUPERKILAT:
B. 0,64 weber Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 1,6 weber
D. 1,6√3 weber ɸ = 𝐸𝐴 cos 𝜃 = 8 × (5 × 8) × 5√3 = 16√3 (pasti jawabannya C)
E. 3,2 weber

4. Sebuah bidang seluas 500 cm2 terkena kuat medan listrik homogen dengan sudut kedatangan
sebesar 45°. Jika besar kuat medan 200 N/C, fluks medan listrik yang terjadi pada luasan itu
sebesar .... TRIK SUPERKILAT:
A. 5 weber Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
5
B. √ 2 weber
C. 10 weber ɸ = 𝐸𝐴 cos 𝜃 = 2 × 5 × 5√2 = 5√2 (pasti jawabannya B)
D. 15√2 weber
E. 25√2 weber

Menentukan besar potensial listrik

5. Titik X terletak 1,5 cm dari muatan +3 𝜇C. Jika 𝑘 = 9 × 109 Nm2/C2, potensial listrik di titik X
sebesar ....
A. 1,1 × 10−6 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 1,2 × 10 volt
−6 Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 1,3 × 10 volt
−6
𝑞 3
D. 1,6 × 10 volt
−6 𝑉 = 𝑘 = 9 × = 18 (pasti jawabannya E)
𝑟 1,5
E. 1,8 × 10 volt
−6

6. Titik A dan B berturut-turut berada pada jarak 25 cm dan 5 cm dari muatan sebesar 10 𝜇C. Beda
potensial antara kedua titik sebesar ....
A. 1,16 × 106 volt
TRIK SUPERKILAT:
B. 1,20 × 106 volt
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 1,36 × 10 volt
6
𝑞 𝑞
D. 1,44 × 106 volt ∆𝑉 = 𝑉 − 𝑉 = 𝑘 − 𝑘
E. 1,58 × 106 volt 1 2
𝑟1 𝑟2
100 100
= (9 × ) − (9 × ) = 36 − 180 = −144 (pasti jawabannya D)
25 5
Halaman 19
7. Titik A dan B berjarak 9 cm dan di antara A dan B terletak titik C yang berjarak 3 cm dari A.
Titik A diberi muatan sebesar +5 𝜇C dan B sebesar +10 𝜇C. Apabila 𝑘 = 9 × 109 Nm2/C2,
potensial listrik di titik C sebesar ....
A. −5 × 106 volt TRIK SUPERKILAT:
B. −3 × 106 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 1 × 1066 volt 𝑞Æ 𝑞𝐵
D. 3 × 10 volt Σ𝑉 = 𝑉 + 𝑉 = 𝑘 +𝑘
E. 5 × 106 volt Æ 𝐵 𝑟Æ 𝑟𝐵
5 10
= (9 × ) + (9 × ) = 15 + 15 = 30 (pasti jawabannya D)
3 6
8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Beda potensial listrik di titik B adalah ....


A. 0 TRIK SUPERKILAT:
B. 2 Jarak B ke kedua muatan adalah sama. Dua muatan juga memiliki besar yang sama, tapi
V jenisnya berlainan. Artinya besar resultan potensial listriknya sama dengan nol.
(pasti jawabannya A)
C. 4
V
D. 5
V
E. 8
V

9. Perhatikan gambar berikut!


C

6 cm
+6 𝜇C −2 𝜇C
+𝑞 −𝑞
8 cm
A B
Besar potensial listrik di titik C adalah ....
A. 3,6 × 105 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 7,2 × 105 volt BC = 10 cm (ingat tripel Pythagoras ya! )
C. 1,4 × 106 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
D. 3,2 × 106 volt 𝑞 𝑞 6 −2
E. 3,8 × 106 volt Σ𝑉 = 𝑉Æ + 𝑉𝐵 = 𝑘 Æ + 𝑘 𝐵 = (9 × ) + (9 × ) = 9 − 1,8 = 7,2 (pasti jawabannya B)
𝑟Æ 𝑟𝐵 6 10

10. Perhatikan gambar


berikut!
𝑄4 = +8 𝜇C 𝑄3 = −6 𝜇C

𝑄1 = −2 𝜇C 𝑄2 = +4 𝜇C

Pada tiap titik sudut suatu persegi yang panjang sisinya 2 m ditempatkan muatan yang
besarnya berturut-turut −2 𝜇C, +4 𝜇C, −6 𝜇C, dan +8 𝜇C. Nilai potensial listrik di titik
perpotongan
diagonal persegi sebesar.....V (√2 = 1,4)
Halaman 20
A. 18.921 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 19.880 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
Muatan diletakkan di perpotongan diagonal, artinya jarak ke masing-masing muatan adalah
C. 23.714 volt separuh diagonal, yakni 𝑟1 𝑞=1 𝑟2 =𝑞𝑟3 = 𝑟4
𝑞3 = 𝑟 𝑞
=4 √2 = 1,4
D. 24.376 volt Σ𝑉 = 𝑉 + 𝑉 + 𝑉 + 𝑉 = 𝑘 + 𝑘 + 𝑘 + 𝑘
2

E. 25.714 volt 1 2 3
𝑟2 𝑟2 𝑟2 𝑟2
4
𝑘 9 36 36 8
= (−2 + 4 − 6 + 8) = (4 ) = ≈ ≈2 → lebih dari 2,5
𝑟 1,4 1,4 14 14
(Jawaban pasti E)

Halaman 21
Menentukan besar energi potensial listrik

11. Titik A berada pada jarak sejauh 0,001 m dari muatan +0,5 𝜇C. Suatu muatan positif sebesar
+2 × 10−8 C diletakkan pada titik tersebut. Energi potensial listrik muatan tersebut di titik A
sebesar .... 𝑞1𝑞2 −6 −8
A. 900 joule 𝐸 = 𝑘 = 9 × 109 × 0,5 × 10 × 2 × 10
B. 90 joule � 𝑟 10−3
C. 9 joule 9+(−6)+(−8)—3
= 9 × 10 −2
D. 0,9 joule = 9 × 10
E. 0,09 joule = 0,09 joule

12. Titik A berada pada jarak 9 mm dari muatan +2,5 𝜇C. Suatu muatan positif sebesar +4 × 10−7 C
diletakkan pada titik A. Energi potensial muatan tersebut sebesar ....
A. 100 joule 𝑞1𝑞2 9 × 2,5 × 10
−6
× 4 × 10−7
B. 10 joule 𝐸 = 𝑘 = 9 × 10
𝑝 𝑟 3 × 10−3
C. 1 joule 9+(−6)+(−7)—3
= 30 × 10
D. 0,1 joule
= 30 × 10−1
E. 0,01 joule = 3 joule

Menentukan energi yang tersimpan dalam kapasitor

13. Sebuah kapasitor 6 𝜇F diberi tegangan 100 V. Muatan dan energi yang tersimpan dalam
kapasitor tersebut adalah ....
A. 3 × 10−4 C dan 5 × 10−2 J 𝑞 = 𝐶𝑉 = 6 × 10−6 × 100 = 600 × 10−6 = 6 × 10−4 C
B. 4 × 10−4 C dan 3 × 10−2 J 1 1
C. 5 × 10−4 C dan 5 × 10−2 J W = 𝐶𝑉2 = × 6 × 10−6 × (100)2 = 3 × 10−2 J
2 2
D. 6 × 10−4 C dan 2 × 10−2 J
E. 6 × 10−4 C dan 3 × 10−2 J

14. Kapasitor 10 𝜇F diberi tegangan 200 V. Energi yang tersimpan dalam kapasitor tersebut ....
A. 0,1 joule TRIK SUPERKILAT:
B. 0,2 joule Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 0,3 joule 1 1 4
D. 0,4 joule W = 𝐶𝑉2 = × 1 × 22 = = 2 (Pasti jawabannya B)
E. 0,5 joule 2 2 2

15. Dua kapasitor 4 𝜇F dan 2 𝜇F disusun seri, kemudian diberi tegangan 6 volt. Energi yang
tersimpan dalam rangkaian tersebut sebesar ....
A. 1,8 × 10−5 joule TRIK SUPERKILAT:
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
−5
B. 2,4 × 10 joule Rangkaian seri kapasitor:
C. 3,2 × 10−5 joule 𝐶 = Σℎ𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑎𝑔i𝐾𝑃𝐾
4 4 4
D. 4,8 × 10−5 joule 𝑑e𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾 = 4
4+
=2+1 =3
𝑠

E. 5,6 × 10−5 joule 4 2


1 2
1 4 2
W= 𝐶𝑠𝑉 = × × 6 = 24 (Pasti jawabannya B)
2 2 3
16. Kapasitor X, Y, dan Z dirangkai seperti pada gambar!

Bila saklar S ditutup selama 5 menit, energi listrik yang tersimpan pada kapasitor Z adalah ....
A. 144 joule TRIK SUPERKILAT:
12
B. 720 joule 12
Rangkaian paralel kapasitor X dan Y: 𝐶𝑠 = Σℎ𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑎𝑔i𝐾𝑃𝐾 12 = =6F
C. 864 joule 𝑑e𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾 = 12 12 = 1 +
+ 1
2

D. 1.728 joule 12 12
E. 4.320 joule Rangkaian seri XY dirangkaikan paralel dengan
Z 𝐶𝑝 = 6 + 12 = 18 F
𝑞 = 𝐶𝑝𝑉 = 18 × 24 = 432

Halaman 22
1 𝑞2 1 4322
W= = × = 1.728 (Pasti jawabannya D)
2 𝐶Z 2 6

Halaman 23
17. Kapasitor X, Y, dan Z dirangkai seperti pada gambar.

S
V = 24 volt
Bila saklar S ditutup selama 5 menit, energi listrik yang tersimpan pada kapasitor Z adalah ....
A. 144 joule TRIK SUPERKILAT:
B. 720 joule Rangkaian seri XY
 𝑅𝑝 = 6 + 6 = 12 F
12
C. 864 joule Rangkaian kapasitor X dan Y: 𝐶𝑠 = 𝐾𝑃𝐾 12 12 = =6F
=
Σℎ𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑎𝑔i 𝑑e𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾 =12 12 1 + 2
D. 1.728 joule 12 +12 1
E. 4.320 joule 𝑞 = 𝐶𝑠𝑉 2= 6 × 24 = 144
2
1𝑞 1 144
= 864 (Pasti jawabannya D)
W= = × 12
2 𝐶Z 2
Kapasitor keping sejajar

18. Suatu kapasitor keping sejajar mempunyai luas tiap keping 400 cm2 dan jarak antarkeping
adalah 2 mm. Jika muatan kapasitor sebesar 1,06 × 10−9 C, kapasitor tersebut dipasang pada
tegangan ....
TRIK SUPERKILAT:
A. 2 volt Karena
s0𝐴semua
885bilangan
×4 pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 3 volt 𝐶= = = 1760
C. 4 volt 𝑑 2
D. 5 volt 𝑞 1060 ≈ 0,6 (Pasti jawabannya E)
E. 6 volt 𝑉 = 𝐶 = 1770

19. Kapasitor keping sejajar mempunyai luas tiap keping 300 cm2 dan jarak antarkeping 3 mm.
Muatan kapasitor sebesar 1 × 10−9 C. Tegangan yang dipakai oleh kapasitor mendekati ....
A. 9,7 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 10,6 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 11,3 volt s0𝐴 885 × 3
𝐶= = = 885
D. 12,5 volt 𝑞𝑑 1 3 1000 10
𝑉= = ≈ ≈ → mendekati 1,11 (Pasti jawabannya C)
E. 13,2 volt 𝐶 885 885 9

20. Suatu kapasitor keping sejajar memiliki luas tiap keping 200 cm2 dan jarak antarkeping 0,5 cm.
Kapasitor diisi bahan dielektrik (s𝑟 = 5) dan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 V.
Energi yang tersimpan dalam kapasitor sebesar ....
A. 2,54 × 10−9 joule TRIK SUPERKILAT:
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 3,62 ×
C. 1,27 × 10
10−8 joule
−9
joule s𝑟s0𝐴 5 × 885 × 2
𝐶= = = 1770
𝑑 5
−8
D. 2,27 × 10 joule 1 1
W = 𝐶𝑉2 = × 1770 × 122 ≈ 1760 × 72 ≈ 17 × 7 ≈ 129 → mendekati 127
E. 3,27 × 10−8 joule 2 2
(Pasti jawabannya C)

Hubungan antar konsep

21. Diperlukan usaha sebesar 4 J untuk memindahkan muatan 10 C dari titik A ke titik B yang
berjarak 20 cm. Beda potensial antara titik A dan titik B sebesar ....
A. 0,02 volt TRIK SUPERKILAT:
W
B. 0,04 volt = 𝑞∆𝑉 ⇒ ∆𝑉 =
W =
C. 0,1 volt 𝑞
D. 0,4 volt 𝐸𝑝
W 4
E. 8 volt ∆𝑉 = = = 0,4 volt
𝑞 10
22. Kapasitor keping sejajar mempunyai jarak antarkeping 0,1 mm. Jika kuat medan dalam
kapasitor sebesar 200 N/C, kapasitor tersebut terpasang pada tegangan listrik sebesar ....
A. 0,02 volt E. 0,32 volt
B. 0,04 volt
C. 0,08 volt
D. 0,16 volt
Halaman 24
TRIK SUPERKILAT:
Karena semua bilangan
pada jawaban berbeda,
maka gunakan angka
penting saja.

𝑉 = 𝐸𝑑 = 2 × 1 = 2 (Pasti
jawabannya A)

Halaman 25
23. Kapasitor keping sejajar yang jarak antarkepingnya 0,5 mm memiliki kapasitas sebesar 300 nF.
Kuat medan yang muncul dalam kapasitor sebesar 500 N/C. Kapasitor tersebut terpasang pada
tegangan ....
TRIK SUPERKILAT:
A. 0,25 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
B. 0,50 volt
C. 0,75 volt 𝑉 = 𝐸𝑑 = 5 × 5 = 25 (Pasti jawabannya A)
D. 1 volt
E. 1,25 volt

24. Kapasitor keping sejajar memiliki jarak antarkeping 0,2 mm. Kuat medan yang muncul sebesar
100 N/C, kapasitor terpasang pada tegangan ....
A. 0,01 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 0,02 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 0,03 volt
D. 0,04 volt 𝑉 = 𝐸𝑑 = 1 × 2 = 2 (Pasti jawabannya B)
E. 0,05 volt

25. Dua buah kapasitor A dan B berturut-turut mempunyai kapasitas sebesar 4 mikrofarad dan
6 mikrofarad. Kedua kapasitor tersebut disusun seri dan dihubungkan dengan beda potensial
100 volt. Tegangan pada A dan B berturut-turut sebesar ....
A. 30 volt dan 70 volt TRIK SUPERKILAT:
𝐶𝐵 6
B. 40 volt dan 60 𝑉 = 𝑉= × 100 = 60 volt
volt Æ
𝐶Æ + 𝐶𝐵 4+6
𝐶Æ 4
C. 50 volt dan 50 𝑉 = 𝑉= × 100 = 40 volt
volt 𝐵
𝐶Æ + 𝐶𝐵 4+
D. 60 volt dan 40 6
volt
E. 70 volt dan 30
volt

26. P erh atik an


− − −
g am bar di b awa h 2 cm TRIK SUPERKILAT:
− − − − − Ingat 𝐹 = 𝑞𝐸 dan 𝑉 = 𝐸𝑑
ini!
𝐹e

𝑀𝑔
++++++++
Sebuah partikel bermassa 3,5 × 10−25 kg dan bermuatan 3,31 × 10−17 C akan diatur agar
posisinya seimbang. Beda potensial kedua keping harus bernilai.....(𝑔 = 9,8 m/s2)
A. 1,064 × 10−9 volt TRIK SUPERKILAT:
B. 2,072 × 10−9 volt Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja.
C. 3,056 × 10−9 volt Agar setimbang maka 𝐹 = 𝑚𝑔 ⇒ 𝐸𝑞 = 𝑚𝑔
D. 4,078 × 10 volt
−9 𝑚𝑔 35 × 98 35 × 100
E. 5,094 × 10 volt
−9 𝐸 = = ≈ ≈1
𝑞 331 350
𝑉 = 𝐸𝑑 ≈ 1 × 2 ≈ 2 → mendekati 2,072 (Pasti jawabannya B)

Halaman 26
5.3. Menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchoff.

Halaman 27
Rangkaian Resistor

Rangkaian Seri Rangkaian Paralel


𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + … + 𝑅𝑛 𝑅𝑝 = 1
1 1 + … + 1


+𝑅 𝑅𝑛
2

𝑉 = 𝑉1 + 𝑉2 + … + 𝑉𝑛 𝑉 = 𝑉1 = 𝑉2 = … = 𝑉𝑛

𝐼 = 𝐼1 = 𝐼2 = … = 𝐼𝑛 𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + … + 𝐼𝑛

𝑅1

𝑅1 𝑅2

� � � 𝐼2

− +

𝑉 𝑉

TRIK SUPERKILAT:
Menentukan kapasitor pengganti pada rangkaian seri:

Contoh Soal:
Tentukan hambatan pengganti dari rangkaian berikut:
𝑅1 = 40 Ω

KPK dari 40, 60, 20 adalah 120 kan?


Jadi penyelesaiannya adalah
120 120 120
𝑅𝑝 = 120+120+120 = 3 + 2 + 6 = 11 Ω
40 60 20

𝑆e𝑙e𝑠𝑎i!

Halaman 28
TRIK SUPERKILAT:
Trik menyelesaikan soal loop rangkaian listrik adalah menggunakan prinsip tegangan.
Contoh soal rangkaian tertutup berikut:

𝑅3 = 20 Ω

Jadi, rangkaian tertutup dimisalkan menjadi rangkaian paralel terhadap ujung A dan B. Sehingga
bisa dipecah menjadi tiga rangkaian yaitu: kiri, tengah dan kanan.
A A A

𝑅2 = 60 Ω
𝑅3 = 20 Ω

B B B

Nah, pada rangkaian paralel tentunya adik-adik sudah paham, bahwa pada rangkaian hambatan
yang disusun paralel maka besar tegangan adalah sama besar pada masing-masing lintasan.
Berarti 𝑉Æ𝐵 pada lintasan kiri, tengah, dan kanan adalah sama, yaitu 𝑉Æ𝐵

Atau dijabarkan menjadi:


Σ𝐸 𝐾𝑃𝐾 𝑑𝑎𝑟i 𝑟e𝑠i𝑠𝑡o𝑟
𝑉Æ𝐵 = [ ] ×
Σ𝑅 Σℎ𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑎𝑔i 𝑑e𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾
𝐸1 𝐸2 𝐸3 𝐾𝑃𝐾 𝑑𝑎𝑟i 𝑟e𝑠i𝑠𝑡o𝑟
𝑉Æ𝐵 = [− 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3] ×
Σℎ𝑎𝑠i𝑙 𝑏𝑎𝑔i 𝑑e𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑃𝐾
Catatan:
Tanda pada 𝐸 bergantung pada kutub apa yang ditemui lebih dulu. (untuk lintasan A ke B ternyata
𝐸1 bertemu dengan kutub negatif lebih dulu)
Maka soal tersebut bisa diselesaikan menjadi:
10 0
𝑉 = [− + 16 120
Æ𝐵 40 60 + 20] × 120+120+120
40 60 20
−30 + 0 + 96 120
=[ ]×
66 120 3+2+6
= 120 120
× 11
= 6 volt
Nah, untuk mencari kuat arus yang mengalir di masing-masing lintasan maka gunakan konsep
hukum Kirchoff II:

Untuk soal di atas, maka:


𝑉Æ𝐵 = −𝐸1 + 𝐼1𝑅1 ⇒ 6 = −10 + 40𝐼1 ⇒ 𝐼1 = 0,4 A (tanda minus artinya arah arus dari A ke B)
𝑉Æ𝐵 = 0 + 𝐼2𝑅2 ⇒ 6 = 0 + 60𝐼2 ⇒ 𝐼2 = 0,1 A
𝑉Æ𝐵 = 𝐸3 + 𝐼3𝑅3 ⇒ 6 = 16 + 20𝐼1 ⇒ 𝐼3 = −0,5 A (tanda minus artinya arah arus dari B ke A)

Halaman 29
CONTOH
Menentukan kuat arus (𝐼) atau beda potensial (𝑉) pada alat ukur.

1. Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar!


Kuat arus yang terukur amperemeter adalah ....
A. 0,1 A 𝐸 1,5
B. 0,5 A 𝐼 = = =1A
𝑅 + 𝑟 1,4 + 0,1
C. 1,0 A
D. 1,5 A
E. 3,0 A

2. Perhatikan rangkaian listrik di samping!


Jika saklar A dan B ditutup nilai voltmeter 𝑉 adalah ....
A. 2 volt 15 × 10
B. 6 volt 𝑅𝑝 = 15 + 10 = 6 Ω
C. 8 volt 𝐸 12
𝐼= = =2A
𝑅 6 15 3
D. 10 volt 15 × 𝐼 = ×2= A
E. 12 volt 𝐼𝐵 = 15 + 10 25 5
Jadi besar 𝑉 = 𝐼𝐵 𝑅𝐵 = 6 × 10 = 6 volt
5
Menentukan besar beda potensial (𝑉) menggunakan konsep rangkaian hambatan

3. Rangkaian sederhana 3 hambatan identik R seperti gambar.

Jika titik A dan C diberi beda potensial 120 volt, maka potensial 𝑉Æ𝐵 adalah ....
A. 48 volt ABC disusun seri. 𝐼Æ𝐵 = 𝐼𝐵𝐶 = 𝐼Æ𝐶
B. 72 volt Pada BC hambatan disusun paralel, 𝑅𝑝 = 𝑅𝐵𝐶 = 𝑅×𝑅 = 1 𝑅
80 volt 𝑅+𝑅 2
𝑅Æ𝐶 = 𝑅Æ𝐵 + 𝑅𝐵𝐶 = 𝑅 + 1 𝑅 = 3 𝑅
D. 96 volt 𝑉Æ𝐵
2 2
𝑉Æ𝐵 120
𝐼 =𝐼 𝑉
⇒Æ𝐶 = ⇒ =
Æ𝐵 Æ𝐶 𝑅Æ 𝑅Æ
E. 100 volt 𝑅 32
𝐵 𝐶
𝑅
⇒ 𝑉Æ𝐵 = 80 volt
4. Rangkaian sederhana 3 hambatan identik 𝑅 disusun seperti gambar berikut.
𝑅 𝑅
C

Jika titik A dan C diberik beda potensial 180 volt, maka besar beda potensial 𝑉Æ𝐵 adalah ....
A. 60 volt ABC disusun seri. 𝐼Æ𝐵 = 𝐼𝐵𝐶 = 𝐼Æ𝐶
B. 80 volt Pada BC hambatan disusun paralel, 𝑅𝑝 = 𝑅𝐵𝐶 = 𝑅×𝑅 = 1 𝑅
120 volt 1 3
𝑅+𝑅 2
𝑅Æ𝐶 = 𝑅Æ𝐵 + 𝑅𝐵𝐶 = 𝑅 + 𝑅 = 𝑅
2 2
D. 160 volt 𝑉Æ𝐵 𝑉Æ𝐵 180
𝐼 =𝐼 𝑉
⇒Æ𝐶 = ⇒ =
Æ𝐵 Æ𝐶 𝑅Æ 𝑅Æ
E. 180 volt 𝑅 32
𝐵 𝐶
𝑅
⇒ 𝑉Æ𝐵 = 120 volt
5. Rangkaian sederhana terdiri atas 3 hambatan seperti pada gambar.
2𝑅 𝑅
C

Jika beda potensial 𝑉Æ𝐵 = 160 volt, beda potensial 𝑉𝐵𝐶 adalah ....
A. 40 volt ABC disusun seri. 𝐼Æ𝐵 = 𝐼𝐵𝐶 = 𝐼Æ𝐶
B. 120 volt Pada BC hambatan disusun paralel, 𝑅𝑝 = 𝑅𝐵𝐶 = 𝑅×𝑅 = 1 𝑅
C. 150 volt 𝑉Æ𝐵
𝑉𝐵𝐶
𝐼 =𝐼 160 𝑉𝐵𝐶
⇒ = ⇒ =
Halaman 30
2
𝑅+𝑅 2
Æ𝐵 𝐵𝐶 𝑅Æ 𝑅𝐵
D. 200 volt 2𝑅 1
𝐵 𝐶
𝑅
E. 240 volt ⇒ 𝑉Æ𝐵 = 40 volt

Halaman 31
Menentukan kuat arus (𝐼) pada rangkaian tertutup dengan satu loop.

6. Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar!


+ +
− −

Kuat arus yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah ....


A. 1,66 A Σ𝐸 + Σ𝐼 = 0
TRIK SUPERKILAT
B. 1,5 A ⇒ (12 + −3 ) + 6𝐼 + 3𝐼) = 0
( ) (
Karena sumber tegangan
C. 1,33 A ⇒ 9 + 9𝐼 = 0 berlawanan, maka
⇒ 9𝐼 = −9
−9
D. 1,00 A kurangkan.
E. 0,75 A ⇒ 𝐼= = −1 A ∆𝐸 12 − 3
9 𝐼= = =1A
(arah arus berlawanan arah loop) Σ𝑅 (6 + 3)
7. Perhatikan rangkaian di bawah
ini.

Bila hambatan dalam sumber tegangan masing-masing 0,5 Ω, besar kuat arus yang melalui
rangkaian tersebut adalah ....
A. 0,5 A TRIK SUPERKILAT
∆𝐸 18 − 9 9
B. 1,5 A 𝐼= = = = 1,5 A
C. 1,8 A Σ𝑅 (2 + 3 + 0,5 + 0,5) 6
D. 4,5 A
E. 5,4 A

8. Perhatikan gambar di bawah !

Besar kuat arus yang melalaui rangkaian di atas adalah ....


A. 1 A TRIK SUPERKILAT
B. 1,5 A ∆𝐸 12 − 3 + 3 12
C. 2 A 𝐼= = = =2A
Σ𝑅 (3 + 2 + 1) 6
D. 2,75 A
E. 3 A

9. Perhatikan gambar berikut!


𝑅1 = 5 Ω

𝑅2 = 5 Ω

𝐸2 = 3 V 𝑅3 = 10 Ω
Besar kuat arus dalam rangkaian ....
A. 0,15 A
B. 0,25 A TRIK SUPERKILAT 3
C. 0,75 A ∆𝐸 6−3 = = 0,15 A
𝐼= =
D. 1,0 A Σ𝑅 (10 + 5 + 5) 20
E. 1,5 A
Halaman 32
Menentukan kuat arus (𝐼) pada rangkaian tertutup dengan satu loop (seolah-olah dua loop).

10. Perhatikan rangkaian resistor di samping!

Nilai kuat arus dalam rangkaian adalah ....


A. 1,5 A TRIK SUPERKILAT
B. 2,5 A Hambatan total rangkaian:
4×4
C. 3,0 A
D. 4,5 A 𝑅 = 4 + = 4 + ( 4 + 4) = 4 + 2 = 6 Ω
𝑅𝑝
𝐸 9
E. 5,0 A 𝐼= = = 1,5 A
Σ𝑅 6

11. Perhatikan rangkaian resistor di bawah ini



12 V 2Ω 2Ω
𝐼 2Ω

Nilai kuat arus 𝐼 pada rangkaian adalah ....


A. 2,4 A TRIK SUPERKILAT
B. 2,6 A Hambatan total rangkaian:
2×2
C.
D. 3,2
4,8 A
A 𝑅 = 2+ +2 =4+( ) =4+1 =5Ω
2+2
𝑅𝑝
E. 6,0 A 𝐸 9 12
𝐼= = = = 2,4 A
Σ𝑅 6 5

Menentukan kuat arus (𝑉) pada rangkaian tertutup dengan dua loop.

12. Pada rangkaian listrik sederhana seperti pada gambar!

+ +
− 1 2

𝐼3

Besar kuat arus 𝐼1 adalah .... 𝐼1 𝐼2


𝐼Menurut Hukum KirchoffI =𝐼 +𝐼
A. 0,25 A Loop 1 Loop 2 3 1 2
Σ𝐸 + Σ𝐼 = 0 Σ𝐸 + Σ𝐼 = 0
B. 0,30 A ⇒ −6 + (2𝐼1 + 2𝐼3) = 0 ⇒ −8 + (𝐼2 + 2𝐼3) = 0
C. 0,36 A ⇒ 2𝐼1 + 2𝐼3 = 6 ⇒ 𝐼2 + 2𝐼3 = 8
⇒ 𝐼1 + 𝐼3 = 3 ⇒ Gunakan metode Determinan untuk menyelesaikan
D. 0,45 A 𝐼3 − 𝐼1 + 2𝐼3 =
Sistem Persamaan Linear:
E. 0,50 A 8 3 1
⇒ −𝐼1 + 3𝐼3 = 8 │ │
8 3 9−8 1
𝐼 = =
1
1 1 = = 0,25 A
13. Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar! │ −1 3│ 3 + 1 4

Kuat arus yang melalui 𝑅2 sebesar .... Mari kita kerjakan!


B. 0,6 A
A. 0,3 A TRIK SUPERKILAT:
Halaman 33
Lihat 𝑉Æ𝐵 ternyata sama karena Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 𝑉Æ𝐵
dengan 𝐸2 = −9 volt, ⇒ −6 + (4 + 6)𝐼 = −9

C. 0,9 A pada lintasan kanan tidak terdapat hambatan sama sekali ⇒ 10𝐼 = −9 + 6
⇒ 10𝐼 = −3
3
D. 1,2 A Lihat lintasan kiri: ⇒ 𝐼=−
E. 1,5 A Σ𝐸 + Σ𝐼𝑅 = 𝑉Æ𝐵 10
= −0,3 A
(Karena 𝑅2 disusun seri maka 𝐼2 = 𝐼 = −0,3 A juga!)

Halaman 34
14. Perhatikan rangkaian listrik pada gambar berikut.
TRIK SUPERKILAT:
𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
10 0 16 120
= (− 40 + 60 + 20 ) × 3 + 2 + 6
−30 + 0 + 96 120
=( )×
120 11
66
= 11
= 6 volt
Kuat arus yang melalui hambatan 20 Ω adalah
....
A. 0,5 A Karena 20 Ω berada di lintasan kanan. Lihat hukum Coulomb II pada lintasan kanan:
𝑉Æ𝐵 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
B. 0,75 A
⇒ 6 = 16 + 20𝐼
C. 1 A - 20𝐼 = 6 − 16
D. 1,25 A - 20𝐼 = −10
E. 1,5 A - 𝐼 = −1
0
20
⇔ = 0,5 A
15. Perhatikan rangkaian listrik pada gambar berikut.
TRIK SUPERKILAT:
𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
12 0 + 16 ) 120
= (40 + 60 20 3 + 2+6
×
36 + 0 + 96 120
=( )×
120 11
132
= 11
Kuat arus yang melalui hambatan 20 Ω adalah = 12 volt
....
A. 0,6 A Karena 20 Ω berada di lintasan kanan. Lihat hukum Coulomb II pada lintasan kanan:
𝑉Æ𝐵 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
B. 0,5 A ⇒ 12 = 16 + 20𝐼
C. 0,4 A - 20𝐼 = 12 − 16
D. 0,2 A - 20𝐼 = −4
−4
- 𝐼=
E. 0,1 A 20
⇔ = 0,2 A
16. Suatu rangkaian listrik digambarkan sebagai berikut.
TRIK SUPERKILAT:
𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
11 0 10 10
=( + + )×
5 60 2 2+5+2
132 + 0 + 300 10
=( )×
60 9 6
432 6
= 54
= 8 volt
Jika saklar ditutup, besar arus yang melewati 𝑅3 adalah ....
A. 1 A Karena 𝑅3 berada di lintasan tengah. Lihat hukum Coulomb II pada lintasan kanan:
𝑉Æ𝐵 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
B. 2 A ⇒ 8 = 0 + 2𝐼
C. 3 A - 2𝐼 = 8
- 𝐼=8
D. 4 A
E. 5 A
2
⇔= 4 A

17. Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!


3V 𝑅1 = 2 Ω
TRIK SUPERKILAT:
𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
3 3 6 2
=( − + )
2 2 1+1+1
A B ×
2
6 2
= )×
(2 3
= 2 volt

Arus listrik yang melalui 𝑅2 sebesar ....


A. 0 C. 1,5 A
B. 1 A D. 2 A
Halaman 35
E. 2,5 A Karena 𝑅2 berada di lintasan tengah. Lihat hukum Coulomb II pada lintasan kanan:
𝑉Æ𝐵 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
⇒ 2 = 6 + 2𝐼
- 2𝐼 = 2 − 6
- 2𝐼 = −4
−4
- 𝐼=
2
⇔= −2 A

Halaman 36
18. Perhatikan rangkaian
berikut! TRIK SUPERKILAT:
𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
3 0 9 4
= (− + − ) ×
2
12 4 4 2 2+1+2
= (− ) ×
2 5
= −4,8 volt

Arus yang melewati 𝑅3 sebesar ....


A. 1,2 A Karena 𝑅3 berada di lintasan tengah. Lihat hukum Coulomb II pada lintasan kanan:
𝑉Æ𝐵 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
B. 2,5 A ⇒ −4,8 = 0 + 4𝐼
C. 3,6 A - 4𝐼 = 0 − 4,8
D. 4,5 A - 𝐼= −
E. 5,0 A 4,
8
4
⇔ = −1,2 A

Menentukan beda potensial (𝑉) pada rangkaian tertutup dengan satu loop.

19. Perhatikan rangkaian berikut ini!

𝑅2 = 5 Ω
𝐸1 = 20 V

𝐸2 = 10 V

Nilai tegangan di 𝑅1 sebesar ....


A. 6,5 volt TRIK SUPERKILAT
B. 7,5 volt ∆𝐸 20 − 10 10
C. 8,5 volt 𝐼 = Σ𝑅 = (15 + 5) = 20 = 0,5 A
D. 13 volt
𝑉2 = 𝐼𝑅2 = 0,5 × 15 = 7,5 volt
E. 15 volt

20. Perhatikan rangkaian listrik berikut!


𝑅1 = 5 Ω

𝑅2 = 5 Ω

𝑅3 = 10 Ω 𝐸2 = 12 V

Tegangan listrik di 𝑅2 sebesar ....


A. 1 volt TRIK SUPERKILAT 8
B. 2 volt ∆𝐸 20 − 12 = = 0,4 A
𝐼= =
C. 3 volt Σ𝑅 (5 + 5 + 10) 20
D. 4 volt
𝑉2 = 𝐼𝑅2 = 0,4 × 5 = 2 volt
E. 5 volt

21. Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar!


TRIK SUPERKILAT
∆𝐸 20 − 12 8
𝐼= = = = 0,4 A
Σ𝑅 (5 + 5 + 10) 20

Kuat arus dan tegangan antara 𝑎 dan 𝑐 pada rangkaian di atas adalah ....
A. 0,1 A dan 16 V D. 0,5 A dan 16 V
B. 0,4 A dan 10 V E. 1,0 A dan 20 V
C. 0,4 A dan −16
V
Halaman 37
Lintasan jalan a ke b ke c
𝑉Æ𝐶 = Σ𝐸 + ΣI𝑅
⇒ = −20 + 0,4(5 + 5)
⇔ = −20 + 4
⇔ = −16 volt

Halaman 38
Menentukan beda potensial (𝑉) pada rangkaian tertutup dengan dua loop.

22. Perhatikan rangkaian listrik pada gambar di samping.


TRIK SUPERKILAT:
𝑉3 = 𝑉Æ𝐵 = (Σ𝐼𝑚𝑎𝑠i𝑛g−𝑚𝑎𝑠i𝑛g 𝑙i𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛) 𝑅𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙e𝑙
6
12 0 12 ) ×
=( + +
(4 + 2 ) 6 (2 + 1 ) 1+1+2
6
= (2 + 0 + 4 ) ×
4
36
= 4
Besar beda potensial di 𝑅3 adalah .... = 9 volt
A. 5 volt
B. 6 volt
C. 7 volt
D. 8 volt
E. 9 volt

Halaman 39
5.4. Menentukan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik.

Kawat Lurus

Kawat Melingkar
Halaman 40
CONTOH
1. Sebuah kawat lurus dialiri listrik 5 A seperti gambar. (𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 Wb/A.m)

𝜇0 𝐼 4𝜋 × 10−7 × 5
𝐵= = −2
= 5 × 10−5 Tesla
2𝜋𝑎 2𝜋 × 2 × 10
Arah keluar bidang (menjauhi bidang)

Besar dan arah induksi magnet di titik P adalah ....


A. 4 × 10−5 T, ke kanan
B. 4 × 10−5 T, ke kiri
C. 5 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas
D. 5 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 9 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas

2. Kawat lurus dialiri arus listrik 7 A diletakkan seperti gambar di bawah.


𝐵
𝐼
𝜇0 𝐼 4𝜋 × 10−7 × 7
𝐵= = = 14 × 10−5 Tesla
2𝜋𝑎 2𝜋 × 2 × 10−2
Besar dan arah arus induksi di titik Q adalah .... Arah masuk bidang (menuju bidang kertas)
A. 7,0 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas
B. 7,0 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
C. 9,0 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas
D. 9,0 × 10−5 T, tegak lurus menjauhi bidang kertas
E. 14,0 × 10−5 T, tegak lurus menuju bidang kertas

3. Seutas kawat lurus dilengkungkan seperti gambar di titik P.

Jika jari-jari kelengkungan 2𝜋 cm dan induksi magnet di titik P (𝐵𝑃) = 10−5 T dan 𝜇0 = 4𝜋 ×
10−7 Wb/A.m, kuat arus listrik yang mengalir pada kawat adalah ....
A. 4,0 A 𝜇0 𝐼 2 × 10−5 × 2𝜋 × 10−2
𝐵 = 2𝑎 ⇒ 𝐼 = 2𝐵𝑎 =1A
B. 3,5 A 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7
C. 3,2 A
D. 2,0 A
E. 1,0 A

4. Dua kawat penghantar dialiri arus listrik dengan arah dan besar seperti pada gambar
(𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 Wb/A.m).

Karena 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼 dan 𝑎1 = 𝑎2 = 𝑎, maka 𝐵1 = 𝐵2 = 𝐵


𝜇0 𝐼 4𝜋 × 10−7 × √2= 2√2 × 10−5
𝐵 = 2𝐵 = 2 × =2× Tesla
𝑡o 2𝜋𝑎 2𝜋 × 2 × 10−2
Arah masuk bidang (menuju bidang kertas)

Nilai induksi magnet di titik Q adalah ....


A. 8 × 10−5 T masuk bidang gambar
B. 4√2 × 10−5 T masuk bidang gambar
C. 2√2 × 10−5 T keluar bidang gambar
D. 2√2 × 10−5 T masuk bidang gambar
E. √2 × 10−5 T keluar bidang gambar

Halaman 41
5. Potongan kawat M dan N yang diberi arus listrik diletakkan seperti pada gambar!

1 1 𝜇0 𝜇0 𝐼 𝑁
𝐵 𝐼𝑀
𝑡o𝑡𝑎𝑙 = 𝐵𝑀 + 𝐵𝑁 = +
2 2 2𝑎𝑀 2𝜋𝑎𝑁
5 × 𝜇0 𝐼 𝑀
= 5 × 4𝑎𝑀 5 × 𝜇 𝐼 5
0 𝑁
+
Induksi magnetik di titik P sebesar .... (dikali kan ga berubah to? )
= 5𝜇 ( 𝐼𝑀5 ×+2𝜋𝑎𝐼𝑁 𝑁 ) 5
A. 5𝜇0(2𝜋 + 1) Tesla keluar bidang gambar 0
20𝑎𝑀 10𝜋𝑎𝑁
1
B. 5𝜇0(2𝜋−1 − 2) Tesla keluar bidang gambar 1 + )
C. 5𝜇0(2𝜋−1
+ 2) Tesla masuk bidang gambar = 5𝜇0 ( 20 × 5 × 10−2 −2
D. 5𝜇0(2𝜋 + 1) Tesla masuk bidang gambar 2 10𝜋 × 5 × 10
= 5𝜇 (1 + ) Tesla
E. 5𝜇0 (𝜋−1 + 5) Tesla masuk bidang gambar

6. Seutas kawat lurus dilengkungkan seperti gambar dan dialiri arus 2 A.

Jika jari-jari kelengkungan 2𝜋 cm, maka induksi magnetik di titik P adalah ....
A. 5 × 10−5 T keluar bidang gambar 𝜇0 𝐼 4𝜋 × 10−7 × 2
B. 4 × 10 T keluar bidang gambar
−5 𝐵 = Tesla
= −5 = 2 × 10
2𝑎 2 × 2𝜋 × 10−2
C. 3 × 10−5 T keluar bidang gambar Arah masuk bidang (menuju bidang kertas)
D. 2 × 10−5 T masuk bidang gambar
E. 1 × 10−5 T keluar bidang gambar

7. Susunan kawat berarus listrik dengan data seperti pada gambar (kawat 𝑙 sejajar dengan 𝑚 di
udara). 𝐵 = −𝐵𝑙 + 𝐵𝑚 (kesepakatan B(+)keluar bidang)
𝜇0𝐼𝑙 𝜇0𝐼𝑚 (ingat 𝐼 = 𝐼 = 𝐼)
=− +
𝜇02𝜋𝑎
𝐼 𝑙 1 2𝜋𝑎
𝑙 𝑚
1𝑚
= (− + )
2𝜋 𝑎𝑙 𝑎𝑚
4𝜋 × 10−7 × 10 1 2 1
= (− −2
+ )
2𝜋 10 × 10 2 5 × 10−2
1
= 20 × 10 − ( )
10 −
= 2 × 10−5 Tesla (arah keluar bidang)
Jika permeabilitas udara 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 TmA−1 maka induksi magnetik di titik P adalah ....
A. 2 × 10−5 T keluar bidang gambar
B. 2 × 10−5 T masuk bidang gambar
C. 5 × 10−5 T keluar bidang gambar
D. 10 × 10−5 T keluar bidang gambar
E. 16 × 10−5 T masuk bidang gambar

8. Kawat lurus hampir bersinggungan dengan sebuah kawat melingkar yang berpusat di P seperti
pada gambar. Jika 𝐼1 = 𝐼2 = 5 A dan jari-jari lingkaran = 10 cm. Besar dan arah induksi

𝐵 = −𝐵1 + 𝐵2 (kesepakatan B(+)keluar bidang)


𝜇0𝐼1 𝜇0𝐼2 𝜋 ( )
= −2𝑎1 +2𝜋𝑎2 𝜋 ingat 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼
𝜇0 𝐼 1 𝜋
A. 2,14 × 10−5 Tesla, arah ke dalam = (− + )
−5
2𝜋 𝑎𝑙 𝑎 𝑚
B. 2,14 × 10 Tesla, arah ke 4𝜋 × 10−7 × 5 1 2 3,14
luar
C. 2,14 × 10−7 Tesla, arah ke dalam =

Halaman 42
(− + )
2𝜋 10 × 10−2 2 5 × 10−2
2,14
D. 2,14 × 10−7 Tesla, arah ke luar = 10 × 10−7 ( )
E. nol 10−1
= 2,14 × 10−5 Tesla (arah keluar bidang)

Halaman 43
5.5. Menentukan gaya magnetic (gaya Lorentz) pada kawat berarus listrik atau muatan listrik
yang bergerak dalam medan magnet homogen.

Gaya Lorentz

Halaman 44
CONTOH
Menentukan gaya Lorentz pada sebuah kawat berarus listrik

1. Kawat lurus sepanjang 20 cm dialiri arus listrik 2 A dan diletakkan dalam medan magnet 0,4 T.
Gaya Lorentz yang dialami kawat jika diletakkan tegak lurus arah medan magnet sebesar ....
A. 0,16 N
TIPS SUPERKILAT:
B. 0,24 N
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 0,32 N
D. 0,64 N 𝐹 = 𝐵𝐼𝘗 = 4 × 2 × 2 = 16 (Pasti jawabannya A)
E. 0,80 N

2. Dalam suatu medan magnet homogen 2,4 × 10−2 T diletakkan sebuah kawat sepanjang 1 m
yang dialiri arus sebesar 20 A. Sudut yang dibentuk antara arah arus dan arah medan magnet
30°. Gaya Lorentz yang muncul pada kawat sebesar ....
A. 0,03 N TIPS SUPERKILAT:
B. 0,06 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 0,12 N
D. 0,24 N 1
E. 0,48 N 𝐹 = 𝐵𝐼𝘗 sin θ = 24 × 2 × 1 × = 24 (Pasti jawabannya D)
2
3. Dalam suatu medan magnet homogen 0,032 T diletakkan kawat lurus berarus listrik 20 A secara
tegak lurus. Jika panjang kawat 100 cm, gaya Lorentz yang timbul sebesar ....
A. 2,4 × 10−1 N
TIPS SUPERKILAT:
B. 3,6 × 10−1 N
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 4,8 × 10−1 N
D. 5,4 × 10−1 N 𝐹 = 𝐵𝐼𝘗 = 32 × 2 × 1 = 64 (Pasti jawabannya E)
E. 6,4 × 10−1 N

4. Perhatikan gambar berikut!

𝑌(+)

Kawat berarus 5 ampere sepanjang 20 cm diletakkan dalam medan magnet 0,01 T dengan arah
dan sudut seperti pada gambar. Besar dan arah gaya magnetik yang dialami kawat yaitu ....
A. 0,01 N ke 𝑍(−) TIPS SUPERKILAT:
B. 0,02 N ke 𝑍(+) Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 0,03 N ke 𝑍(−)
D. 0,04 N ke 𝑌(+) 𝐹 = 𝐵𝐼𝘗 = 1 × 5 × 2 = 100 N
E. 0,05 N ke 𝑌(−) 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐹 𝑘e 𝑥+ (Pasti jawabannya E)

5. Perhatikan gambar di bawah ini!


𝐼 𝐵
TIPS SUPERKILAT:
Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja

𝐹 = 𝐵𝐼𝘗 = 5 × 2 × 3 = 30
Kawat berarus listrik 2 A melintasi medan magnet homogen 0,05 T. Jika panjang kawat 30 cm,
besar dan arah gaya magnetik yang dialami kawat adalah ....
A. 0,02 ke kiri 𝐴𝑟𝑎ℎ 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝐿o𝑟e𝑛𝑡𝑧 𝑚e𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎i𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
B. 0,02 ke Jempol ke atas
kanan Empat jari masuk bidang.
C. 0,03 ke kiri 𝑇e𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝐿o𝑟e𝑛𝑡𝑧 𝑘e 𝑘i𝑟i. (Pasti jawabannya C)
D. 0,03 ke
kanan
E. 0,05 ke kiri
Halaman 45
Menentukan gaya Lorentz pada muatan listrik yang bergerak pada medan magnet homogen

6. Sebuah partikel bermuatan 2 𝜇C bergerak dengan kecepatan 1 × 106 m/s di udara melewati
medan magnet homogen bernilai 2 × 10−4 T secara tegak lurus. Gaya Lorentz yang dialami
partikel tersebut sebesar ....
A. 1 × 10−4 N TIPS SUPERKILAT:
B. 2 × 10−4 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting
C. 3 × 10−4 N saja
D. 4 × 10−4 N
E. 5 × 10−4 N 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 2 × 2 × 1 = 4 (Pasti jawabannya D)

7. Dalam pengaruh medan magnetik 2,5 × 10−3 T, sebuah partikel bergerak dengan kecepatan
3 × 106 m/s dan membentuk sudut 30° terhadap arah medan magnet. Jika muatan partikel
1,6 × 10−19 C, gaya magnetik yang dialami partikel tersebut sebesar ....
A. 7,5 × 10−16 N TIPS SUPERKILAT:
B. 6,0 × 10−16 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 4,5 × 10−16 N 1
D. 3,0 × 10−16 N ( )
𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 sin 𝜃 = 25 × 16 × 3 × = 25 × 24 = 600 Pasti jawabannya B
−16
E. 1,5 × 10 N 2

8. Muatan listrik +5 C bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s


pada arah sumbu X yang positif. Terdapat medan magnet B
sebesar 40
Wb/m2 dalam arah 𝑍 positif seperti pada gambar di samping.
Besar dan arah gaya magnetik adalah ....
A. 4,0 × 103 N arah 𝑌(−) TIPS SUPERKILAT:
𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 40 × 5 × 20 = 4.000 N
B. 4,0 × 103 N arah 𝑌(+) 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐹 𝑘e 𝑌(−) (Pasti jawabannya A)
C. 4,0 × 10−3 N arah 𝑌(−)
D. 4,0 × 10−3 N arah 𝑌(+)
E. 4,0 × 10−3 N arah 𝑌(−)

9. Perhatikan gambar di samping!


Muatan listrik sebesar −10 coulomb yang bergerak searah sumbu 𝑦(+)
)
melintasi medan magnet yang searah sumbu 𝑧(+). Besar dan arah gaya
magnetik yang timbul jika kecepatan elektron 10 m/s yaitu ....
A. 1.000 searah sumbu 𝑧(+)
B. 1.000 searah sumbu 𝑧(−) TIPS SUPERKILAT:
C. 2.000 searah sumbu 𝑥(+) 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 20 × 10 × 10 = 2.000 N
D. 2.000 searah sumbu 𝑥(−) 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐹 𝑘e 𝑥(−) (Pasti jawabannya D)
E. 3.000 searah sumbu 𝑥(−)

10. Perhatikan gambar berikut


𝑧+

𝐵 𝑦+

𝑥+ Gerak muatan listrik (5 m/s)

Muatan listrik sebesar +2 coulomb melintasi medan magnet sebesar 10 T seperti pada gambar.
Besar dan arah gaya magnetik yang diterima muatan tersebut yaitu ....
A. 50 N arah 𝑥+
B. 50 N arah 𝑥− TIPS SUPERKILAT:
C. 100 N arah 𝑦 − 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 10 × 2 × 5 = 100 N
D. 100 N arah 𝑧 + 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝐹 𝑘e 𝑥+ (Pasti jawabannya E)
E. 100 N arah 𝑥+

Halaman 46
11. Perhatikan gambar berikut!
𝐵

Muatan listrik 3 𝜇C melintasi medan magnet 0,06 T dengan kecepatan 25 m/s. Gaya Lorentz
yang dialami oleh muatan itu sebesar ....
A. 1,5 × 10−5 N TIPS SUPERKILAT:
B. 2,7 × 10−5 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 3,6 × 10−5 N
D. 4,5 × 10−6 N 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 6 × 3 × 25 = 6 × 75 = 450 (Pasti jawabannya D)
−6
E. 5,4 × 10 N

12. Perhatikan gambar berikut!

Elektron bermuatan 1,6 × 10−19 C memasuki medan magnet sebesar 10−4 T dengan kecepatan
100 m/s. Gaya magnetik yang dialami elektron sebesar ....
A. 1,6 × 10−21 N TIPS SUPERKILAT:
B. 3,2 × 10−21 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 3,6 × 10−21 N
D. 4,8 × 10−21 N 𝐹 = 𝐵𝑞𝑣 = 1 × 16 × 1 = 16 (Pasti jawabannya A)
E. 7,6 × 10−21 N

Menentukan gaya Lorentz pada dua kawat sejajar yang berarus listrik

13. Dua buah kawat lurus yang masing-masing memiliki panjang 60 cm diletakkan sejajar. Kawat
pertama dialiri arus 40 A dan kawat kedua 20 A. Arah aliran arus listrik searah. Gaya magnetik
per meter dari kedua kawat sebesar ....
A. 2,6 × 10−4 N TIPS SUPERKILAT:
B. 2,7 × 10−4 N Karena semua bilangan pada jawaban berbeda, maka gunakan angka penting saja
C. 2,8 × 10−4 N 𝐹 𝜇0𝐼1𝐼2 4𝜋 × 4 × 2 16
D. 2,9 × 10−4 N = = = ≈ 2,67 ≈ 2,7 (Pasti jawabannya B)
E. 3,0 × 10 N
−4 𝘗 2𝜋𝑎 2𝜋 × 6 6

14. Dua kawat sejajar yang berjarak 1 m satu sama lain dialiri oleh arus listrik yang masing-
masing 1 A dengan arah yang sama. Di antara kedua kawat akan terjadi ....
A. Gaya tarik-menarik sebesar 4 × 1077 N/m TIPS SUPERKILAT:
B. Gaya tolak-menolak sebesar 2 × 10 N/m
−7
C. Gaya tarik-menarik sebesar 2 × 107−7N/m 𝐹 𝜇0𝐼1𝐼2 4𝜋 × 10 × 1 × 1
D. Gaya tarik-menarik sebesar 2 × 10 N/m 𝘗 = 2𝜋𝑎 = = 2 × 10−7 N/m
2𝜋 × 1
E. Gaya tolak-menolak sebesar 2 × 10−7 N/m Karena searah maka tarik-menarik (Pasti jawabannya D)

15. Dua kawat sejajar sepanjang 1 m berarus listrik 6 A dan 9 A berjarak 18 cm satu sama lain. Jika
kedua arus berarah sama, maka besar dan arah gaya Lorenz yang ditimbulkan oleh kedua
kawat
tersebut adalah ....
A. 6 × 10−5 N, tarik-menarik TIPS SUPERKILAT:
B. 6𝜋 × 10 N, tolak-menolak
−5
𝜇0𝐼1𝐼2 4𝜋 × 10−7 × 6 ×
C. 6 × 10 −5
N, tolak-menolak
D. 6𝜋 × 10 N, tarik-menarik
−5 𝐹 = 2𝜋𝑎 𝘗 = 9 × 1 = 6 × 10−5 N/m
2𝜋 × 18 × 10−2

E. 12𝜋 × 10−5 N, tarik-menarik Karena searah maka tarik-menarik (Pasti jawabannya A)

Halaman 47
5.6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi atau prinsip kerja transformator.

Percobaan Faraday Hukum Lenz


Medan magnet induksi dalam kumparan selalu melawan medan magnet penyeb

𝑆 𝑈

Fluks Magnetik
ɸ = 𝐵𝐴 cos 𝜃

𝑆 𝑈

Hukum Faraday
GGL induksi atau arus induksi pada ujung-ujung kumparan sebanding dengan laju pe
𝑆 𝑈
magnetic (∆ɸ) dan banyaknya lilitan (𝑁).
∆𝑡

s = −𝑁 ∆ɸ
∆𝑡

Penyebab GGL Induksi

Perubahan Fluks Magnetik Perubahan Kuat Arus


s = −𝑁 𝑑ɸ
𝑑𝑡 s = −𝐿 𝑑𝐼
𝑑𝑡

Oke, disini yang perlu kita fahami adalah fluks magnetik (ɸ = 𝐵𝐴 cos 𝜃) dipengaruhi oleh medan
magnet (𝐵), luas (𝐴), dan sudut (𝜃).
Jadi penyebab GGL karena perubahan fluks magnetik bisa kita turunkan menjadi tiga konsep lagi:
- perubahan 𝐵
 s = −𝑁 𝑑𝐵 𝐴
𝑑𝑡

- perubahan 
𝐴 s = −𝑁𝐵 𝑑Æ
𝑑𝑡
- perubahan 𝜃
 s = −𝑁𝐵𝐴 𝑑 cos 𝜃 = −𝑁𝐵𝐴 𝑑 cos(𝜔𝑡)
 ε = 𝑁𝐵𝐴𝜔 sin(𝜔𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡

- GGL induksi pada penghantar memotong fluks magnet


s = 𝐵𝘗𝑣 sin 𝜃 𝐼
𝐵𝘗𝑣 ××× ×
𝐼= × 𝐹𝐿 𝑣
𝑅 ××× ×
𝐵2𝘗2𝑣 𝐼
𝐹𝐿 =
𝑅
Catatan: Arah gaya Lorentz selalu berlawanan dengan arah kecepatan.

Halaman 48
Transformator

Transformator Step-Up Transformator Step-Down


(Menaikkan Tegangan) (Menurunkan Tegangan)

𝑉 𝑝 < 𝑉𝑠 𝑉𝑝 > 𝑉𝑠
𝑁 𝑝 < 𝑁𝑠 𝑁𝑝 > 𝑁𝑠
𝐼𝑝 > 𝐼𝑠 𝐼𝑝 < 𝐼𝑠

Efisiensi 5 = 100% Efisiensi 5 < 100%


𝑃𝑝 = 𝑃𝑠 𝑃𝑝 G 𝑃𝑠
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠 𝑃𝑠 𝑉𝑠𝐼𝑠
𝑉𝑠 = 𝑁 = 𝐼𝑝 5 = 𝑃𝑝 = 𝑉𝑝 𝐼 𝑝
𝑠

𝐴𝑙𝑎𝑡 𝐿i𝑠𝑡𝑟i𝑘

� � � 𝑉𝑠 𝑉𝐿, 𝑃𝐿

𝐼𝑝
𝐼𝑠

Halaman 49
CONTOH
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi
1. GGL induksi timbul karena .... GGL terjadi karena perubahan fluks. Fluks
A. Pemasangan galvanometer pada sebuah rangkaian terjadi jika penghantar memotong tegak
B. Meletakkan penghantar feromagnetik dalam inti lurus medan magnet.
kumparan
C. Mengalirkan arus dalam penghantar yang berada di dalam medan magnet
D. Menggerakkan penghantar dalam medan magnet sesuai dengan arah garis
E. Menggerakkan penghantar dalam medan magnet sehingga memotong garis-garis
gaya magnet

2. Pernyataan berikut ini yang tepat sesuai dengan prinsip terjadinya GGL induksi adalah ....
A. Kekuatan magnet tidak berpengaruh terhadap nilai GGL induksi
B. Kecepatan perubahan garis gaya magnet dalam kumparan memengaruhi nilai GGL induksi
C. Bentuk magnet akan memengaruhi kekuatan induksi sehingga memengaruhi nilai
GGL induksi
D. Jenis gerakan magnet dalam kumparan akan berpengaruh terhadap nilai GGL induksi
E. Gerakan kumparan di sekitar magnet tidak berpengaruh terhadap nilai GGL induksi

3. Perhatikan gambar di bawah ini!


𝑆 𝑈

𝐺
𝐴 𝐵
Sebuah kumparan dihubungkan dengan hambatan 𝑅 seperti pada gambar. Ketika ada arus
mengalir dari A melalui G ke B, jarum galvanometer akan bergerak ke kanan. Jika kutub utara
magnet didekatkan kemudian dijauhkan dari kumparan, jarum galvanometer bergerak ....
A. Ke kanan, kemudian diam
TRIK SUPERKILAT:
B. Ke kiri, kemudian diam Didekatkan
 arus dari B ke A (ke kiri)
C. Ke kanan, kemudian ke kiri Dijauhkan
 arus dari A ke B (ke kanan)
D. Ke kiri, kemudian ke kanan
E. Ke kiri, diam, kemudian ke
kanan

4. Perhatikan gambar berikut!


𝐵
Magnet
𝑣

𝐴
Galvanometer
Kumparan
Gambar tersebut menunjukkan rangkaian alat-alat yang digunakan untuk percobaan GGL
induksi. Perhatikan faktor-faktor di bawah ini!
(1) Jumlah lilitan kumparan.
(2) Kekuatan fluks B
(3) Kecepatan relatif magnet.
(4) Diameter kawat kumparan.
Besarnya nilai GGL induksi yang dipengaruhi oleh faktor nomor ....
A. (1) dan (2) TRIK SUPERKILAT:
𝑑ɸ
B. (1), (2) dan (3) s = −𝑁
C. (1), (2) dan (4) 𝑑𝑡
D. (1), (3) dan (4) GGL dipengaruhi, jumlah lilitan, perubahan fluks, kecepatan relatif
E. (1), (2), (3) dan (4) magnet, luas penampang kumparan (diameter kumparan)

Halaman 50
5. 𝐵
Magnet
𝑣
𝐴
𝐼

Galvanometer
Kumparan
Gambar di atas menunjukkan rangkaian alat-alat yang digunakan untuk percobaan GGL induksi.
Perhatikan faktor-faktor berikut.
1) Jumlah lilitan (𝑁)
2) Kekuatan magnet (𝐵)
3) Kecepatan relatif dari magnet
4) Diameter kawat kumparan
5) Kuat arus (𝐼)
Faktor-faktor yang memengaruhi besar nilai GGL induksi yang dihasilkan ditunjukkan oleh
nomor ....
TRIK SUPERKILAT:
A. 1), 2) dan 3) 𝑑ɸ
B. 1), 2) dan 4) s = −𝑁
𝑑𝑡
C. 1), 2), 3) dan 4) GGL dipengaruhi, jumlah lilitan, perubahan fluks
D. 1), 2), 3), 4) dan 5) (medan magnet, kecepatan relatif magnet, luas
E. 2), 3) dan 4) penampang kumparan (diameter kumparan))

6. Percobaan untuk menghasilkan GGL disusun seperti gambar berikut.

TRIK SUPERKILAT:
GGL induksi disebabkan magnet yang digerakkan keluar
masuk kumparan.

Faktor berikut ini yang akan menghasilkan GGL induksi adalah ....
A. Menggerakkan magnet keluar masuk kumparan
B. Menggerakkan kumparan di sekitar magnet
C. Memutar magnet di dalam kumparan
D. Meletakkan magnet berkekuatan besar di dalam kumparan
E. Menggunakan kumparan yang jumlah lilitannya banyak

7. Prima sedang melakukan percobaan TRIK SUPERKILAT:


mengenai GGL induksi seperti pada gambar di s = −𝑁 𝑑ɸ
samping. Agar nilai GGL yang dihasilkan 𝑑𝑡
GGL sebanding dengan jumlah lilitan dan �
maksimum,
langkah yang tepat dilakukan oleh prima yaitu .... perubahan fluks (medan magnet, luas dan 𝑈
A. Memutar magnet dalam sudut)
Medan magnet besar jika kecepatan besar.
kumparan
B. Menggerakkan magnet dalam kumparan dengan gerakan naik turun
C. Menggunakan kumparan dengan lilitan yang sedikit
D. Menggerakkan magnet dalam kumparan dengan kecepatan maksimal
E. Mengganti magnet dengan jenis magnet berbentuk U

Halaman 51
Menentukan prinsip kerja transformator
8. Fungsi transformator step-down adalah
....
A. Menurunkan arus listrik Step down
 menurunkan tegangan listrik
B. Menaikkan tegangan listrik
C. Menurunkan tegangan listrik
D. Mengubah tegangan AC ke DC
E. Mengubah energi listrik menjadi energi panas

9. Trafo step-up berfungsi untuk ....


A. Menurunkan tegangan listrik TRIK SUPERKILAT:
B. Menaikkan tegangan listrik Trafo step up yang fungsinya menaikkan
C. Menaikkan arus listrik tegangan listrik.
D. Mengubah daya listrik
E. Menstabilkan tegangan
listrik

10. Sebuah trafo mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.


1) Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.
2) Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus
sekunder. Berdasarkan ciri-cirinya, transformator tersebut
berfungsi ....
A. Menaikkan arus listrik
TRIK SUPERKILAT:
B. Menurunkan tegangan listrik Trafo dengan lilitan sekunder yang besar adalah
C. Menaikkan tegangan listrik jenis transformator step up yang fungsinya
D. Mengubah jenis energi listrik menaikkan tegangan listrik.
E. Mengubah tegangan dari DC ke
AC

11. Perhatikan pernyataan-pernyataan berkut ini!


(1) Lilitan kumparan sekunder lebih sedikit dibanding lilitan kumparan primer
(2) Arus listrik di kumparan primer lebih besar dibanding arus listrik di kumparan sekunder
(3) Berfungsi menaikkan tegangan listrik
(4) Tegangan di kumparan sekunder lebih besar dibanding tegangan di kumparan primer
Pernyataan yang sesuai dengan ciri dan prisip kerja dari trafo step-up yaitu ....
A. (1), (2) dan (3)
B. (1) dan (3) TRIK SUPERKILAT:
C. (1), (3) dan (4) Trafo step up: lilitan sekunder lebih besar,
D. (2), (3) dan (4) tegangan sekunder lebih besar, arus primer lebih
E. (3) dan (4) besar.

12. Perhatikan

𝑉i𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑉o𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡

1) Trafo tersebut berfungsi menaikkan tegangan.


2) Tegangan di kumparan primer lebih besar dibanding tegangan di kumparan sekunder.
3) Arus listrik di kumparan primer lebih besar dibanding arus listrik di kumparan sekunder.
4) Lilitan di kumparan primer lebih banyak dibanding lilitan di kumparan sekunder.
Pernyataan yang sesuai dengan gambar yaitu nomor ....
A. 1) dan 2) TRIK SUPERKILAT:
B. 1) dan 3) Trafo step up: lilitan sekunder lebih besar, tegangan
C. 1) dan 4) sekunder lebih besar, arus primer lebih besar.
D. 2) dan 3)
E. 3) dan 4)

Halaman 52
Rangkaian Seri RLC Karakteristik R, L, C
𝑅 𝐿 𝐶

Resistor (𝑅)
Resistor tidak mengubah fase 𝑉 atau 𝐼. Sehingga tegangan dan arus sefa

Pada rangkaian R-L-C seri:


Fase vektor Grafik 𝑉 − 𝐼 terhadap 𝑡:
Arus sama
(𝐼𝑅 = 𝐼𝐿 = 𝐼𝐶 = 𝐼) 𝑉/𝐼
𝑉
Beda potensial berbeda 𝐼
𝑉
𝑉𝑅 = 𝑉𝑅𝑚𝑎k𝑠 𝑠i𝑛 𝜔𝑡 = 𝐼𝑅 𝐼 𝑡
𝑉 = 𝑉𝑠i𝑛 (𝜔𝑡 + 𝜋) = 𝐼X
𝐿 𝐿𝑚𝑎k𝑠 𝐿
2
𝑉 = 𝑉𝑠i𝑛 (𝜔𝑡 − 𝜋) = 𝐼X
𝐶 𝐶𝑚𝑎k𝑠 𝐶
2
𝑉 = 𝐼𝑍 (𝑍 = impedansi)
Beda potensial
3.
𝑉 = √𝑉2
Induktor (𝐿)
𝑅 + (𝑉𝐿𝐶− 𝑉 )2
Induktor mengubah fase 𝑉 atau 𝐼 sebesar 90°.
4. Impedansi (Ω) Tegangan mendahului 90° terhadap arus.
𝑍 = √𝑅2 + (X𝐿 − X𝐶)2
5. Reaktansi Induktif X𝐿 = 𝜔𝐿 Fase vektor Grafik 𝑉 − 𝐼 terhadap 𝑡:
Reaktansi Kapasitif 𝑉
6. 1 𝑉/𝐼
𝑉
𝐼

X𝐶 = 𝐼 𝑡
𝜔𝐶
7.Pergeseran fase
tan 𝜃 = 𝑉𝐿 − 𝑉𝐶 = X𝐿 − X𝐶
𝑉𝑅 𝑅

Kapasitor (𝐶)
Kapasitor mengubah fase 𝑉 atau 𝐼 sebesar 90°.
Resonansi Rangkaian RLC Arus mendahului 90° terhadap tegangan.
X𝐿 > X𝐶
 Rangkaian bersifat INDUKTIF
Fase vektor Grafik 𝑉 − 𝐼 terhadap 𝑡:
X𝐿 < X𝐶
 Rangkaian bersifat KAPASITIF 𝐼
𝑉/𝐼
X𝐿 > X𝐶 dan 𝑍 = 
𝑅 Terjadi RESONANSI Frekuensi Resonansi: 𝐼
𝑉𝑉
𝑡
ƒ= 1 √1
2𝜋𝐿𝐶

5.7. Menjelaskan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus bolak-balik yang mengandung
resistor, induktor, dan kapasitor.

Halaman 53
TRIK SUPERKILAT:
Satu hal yang hampir pasti ditanyakan saat Ujian Nasional adalah grafik 𝑉 − 𝐼 terhadap 𝑡.
Pemahaman kita tentang grafik ini berawal dari sifat masing-masing komponen rangkaian 𝑅𝐿𝐶.
Ingat!! Resistor tidak mengubah fase. Namun Induktor dan Kapasitor mengubah fase 𝑉 atau 𝐼.

TIPS LOGIKA PRAKTIS:


Lihat simbol Induktor (𝐿) dan Kapasitor (𝐶).
Simbol tersebut melambangkan sifat masing-masing komponen!

Untuk Induktor (𝐿), maka ARUS LEBIH 𝐿 AMBAT daripada tegangan!!!!

Untuk Kapasitor (𝐶), maka ARUS LEBIH 𝐶 EPAT daripada tegangan!!!!

Apa maksudnya arus Cepat, dan arus Lambat?


Perhatikan diagram fasor (fase vektor) berikut!
𝑉

Diagram fasor tersebut menunjukkan arus (𝐼) ketinggalan 90° terhadap tegangan (𝑉).
Bisa disimpulkan ARUS LAMBAT!!!! Nah, berarti diagram fasor tersebut milik 𝐿. Siapa? Ya!
Induktor!!

Sekarang, mari kita gunakan diagram fasor tersebut untuk menggambar grafik:
𝑉 𝑉/𝐼
𝑉
𝐼
𝐼 𝑡

Lihat diagram fasor warna biru. Itu adalah fasor untuk 𝐼.


Mula-mula ujung panah 𝐼 berada di tengah. Terus jika diputar berlawanan jarum jam maka ujung
panah 𝐼 akan pindah ke atas, lalu ke tengah, lagi terus ke bawah, dan kembali ke tengah. Nah
sekarang gambarkan pada grafik. Jadilah seperti garis warna biru, kan?
Dengan cara yang sama maka grafik untuk 𝑉 akan muncul seperti grafik warna merah.

LOGIKA PRAKTIS
Secara geometris, jika rangkaian 𝐿, maka ARUS LEBIH LAMBAT dari tegangan dan grafik arus
adalah hasil pergeseran 90° ke arah KANAN dari grafik tegangan.
Secara geometris, jika rangkaian 𝐶, maka ARUS LEBIH CEPAT dari tegangan dan grafik arus adalah
hasil pergeseran 90° ke arah KIRI dari grafik tegangan.

Halaman 54
CONTOH
1. Sifat berikut yang sesuai dengan ciri rangkaian seri 𝑅𝐿𝐶 yaitu ....
A. Arus 𝐼 mendahului 90° terhadap Jawaban B, D jelas salah karena 𝑉 tiap komponen berbeda pada
𝑉𝐿 rangkaian seri 𝑅𝐿𝐶.
Jawaban A salah, L itu lambat, arus lebih lambat daripada tegangan.
B. Arus 𝐼 tertinggal 90° terhadap 𝑉 Jawaban C juga salah, C itu cepat, arus lebih cepat dari tegangan
C. Arus 𝐼 tertinggal 90° terhadap 𝑉𝐶 Jawaban E yang benar…. Karena pada resistor 𝑉 dan 𝐼 sefase
D. Arus 𝐼 mendahului 90° terhadap 𝑉
E. Tegangan pada resistor 𝑉𝑅 sefase dengan arus 𝐼

2. Grafik berikut menyatakan hubungan kuat arus (𝐼) dan tegangan (𝑉) terhadap waktu (𝑡).
𝑉/𝐼 𝑉 𝐼

Grafik di atas menunjukkan ....


A. Rangkaian resistif TRIK SUPERKILAT
B. Rangkaian induktif Dari grafik menunjukkan bahwa tegangan mendahului arus sebesar 90°.
Bagaimana dengan arus? ARUS LEBIH LAMBAT dari tegangan.
C. Rangkaian kapasitif Sehingga grafik tersebut menunjukkan rangkaian L, alias induktor.
D. Rangkaian induktif-kapasitif Jadi rangkaian tersebut bersifat induktif
E. Rangkaian resistif-induktif

3. Perhatikan gelombang sinus berikut!


𝑉/𝐼 𝑉
𝐼

Gelombang sinus di atas menunjukkan ....


A. Rangkaian resistif TRIK SUPERKILAT
B. Rangkaian induktif Dari grafik menunjukkan bahwa tegangan mendahului arus sebesar 90°.
C. Rangkaian kapasitif Bagaimana dengan arus? ARUS LEBIH LAMBAT dari tegangan.
D. Rangkaian AC Sehingga grafik tersebut menunjukkan rangkaian L, alias induktor.
Jadi rangkaian tersebut bersifat induktif
E. Rangkaian DC

4. Diagram fasor antara arus dan tegangan pada resistor dalam rangkaian arus bolak-balik adalah
....
A. D.
𝑉 𝐼

𝐼
𝜔𝑡
𝜔𝑡
𝑉

B. 𝐼 E.
𝐼

𝜔𝑡 𝑉 𝜔𝑡 𝑉

𝐼 TRIK SUPERKILAT
C Rangkaian resistor tidak mengubah fase baik tegangan maupun arus. Jadi
dalam diagram fasornya tegangan dan arus akan segaris.

𝜔𝑡

Halaman 55
5. Manakah grafik yang menyatakan gelombang sinus tegangan dan arus terhadap waktu
dalam rangkaian 𝑅𝐿𝐶 yang bersifat kapasitif?
A. D.

B. E.

C. TRIK SUPERKILAT
Rangkaian kapasitif artinya sifat rangkaian juga mengikuti kapasitor.
Kapasitor membuat ARUS LEBIH CEPAT dari tegangan. Sehingga bila kita
lihat dalam grafik, PUNCAK GRAFIK ARUS akan berada 90° di SEBELAH
KIRI dari tegangan
Secara geometris, grafik arus adalah hasil pergeseran ke kiri grafik
tegangan sebesar 90°

6. Rangkaian 𝑅-𝐿-𝐶 disusun seperti gambar di bawah.

Grafik gelombang sinus yang dihasilkan jika X𝐿 = X𝐶 adalah ....


A. D.

B. E.

C. TRIK SUPERKILAT
Jika X𝐿 = X𝐶 dan 𝑍 = 𝑅 maka terjadi resonansi, sehingga grafik mengikuti
grafik rangkaian resistif, atau rangkaian resistor.
Arus dan tegangan sefase.

Halaman 56
7. Rangkaian 𝑅-𝐿-𝐶 disusun seperti gambar di bawah.

Grafik gelombang sinus yang dihasilkan jika X𝐿 > X𝐶 adalah ....


A. D.

B. E.

C.
TRIK SUPERKILAT
Jika X𝐿 > X𝐶 artinya rangkaian lebih bersifat induktif, sehingga grafik
akan mengikuti sifat induktor. Induktor simbolnya 𝐿, artinya arus lebih
lambat, dan grafik arus adalah pergeseran 90° ke kanan dari grafik
tegangan.

8. Grafik berikut menunjukkan keadaan tegangan dan arus yang benar pada kapasitor yang
dipasang pada tegangan AC adalah ....
A. D.

B. E.

C. TRIK SUPERKILAT
Rangkaian kapasitor, simbolnya 𝐶, artinya arus lebih cepat, dan grafik
arus adalah pergeseran 90° ke kiri dari grafik tegangan.

Halaman 57
9. Grafik yang menunjukkan rangkaian resistif yaitu ....
A. 𝑉/𝐼 𝑉 D. 𝑉/𝐼
𝐼 𝑉
𝐼

𝑡 𝑡

B. 𝑉/𝐼 𝑉 E. 𝑉/𝐼 𝑉
𝐼
𝐼
𝑡 𝑡

C. 𝑉/𝐼 TRIK SUPERKILAT


𝑉
Rangkaian resistif, artinya sifatnya mengikuti resistor, sehingga arus dan
𝐼
tegangan sefase.
𝑡

10. Kelima grafik berikut menyatakan hubungan antara kuat arus (𝐼) dan tegangan (𝑉) terhadap
waktu (𝑡). Grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus untuk rangkaian arus
bolak-balik yang bersifat kapasitif adalah ....
A. D.

B. E.

C. TRIK SUPERKILAT
Rangkaian kapasitor, simbolnya 𝐶, artinya arus lebih cepat, dan grafik
arus adalah pergeseran 90° ke kiri dari grafik tegangan.

11. Pada rangkaian seri 𝑅𝐿𝐶, frekuensi resonansi dapat diperkecil dengan ….
A. Memperkecil R TRIK SUPERKILAT
B. Memperbesar L Frekuensi resonansi ƒ = 1 √ 1
C. Memperbesar tegangan 2𝜋 𝐿𝐶
Frekuensi resonansi berbanding terbalik dengan 𝐿 atau 𝐶.
D. Memperkecil C Jadi untuk memperkecil ƒ maka harus memperbesar 𝐿 atau 𝐶
E. Memperbesar arus

12. Reaktansi induktif sebuah induktor akan mengecil apabila ....


A. Frekuensi arus diperbesar, sedangkan arus listriknya diperkecil
B. Frekuensi arus diperbesar, sedangkan induktansi induktor diperkecil
C. Frekuensi arus dan induktasi induktor diperbesar
D. Frekuensi arus diperkecil, sedangkan induktansi induktor diperbesar
E. Frekuensi arus dan induktansi induktor diperkecil
TRIK SUPERKILAT
Reaktansi induktif, X𝐿 = 𝜔𝐿 dapat diperkecil dengan memperkecil
induktor dan kecepatan sudut (frekuensi arus)

Halaman 58
13. Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan rangkaian 𝑅-𝐿-𝐶 seri.
1) Reaktansi induktif > reaktansi kapasitif
2) Reaktansi induktif = reaktansi kapasitif
3) Impedansi = 0
4) Impedansi = hambatan 𝑅
Pernyataan yang benar saat terjadi resonansi ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan TRIK SUPERKILAT
3) Resonansi terjadi jika X𝐿 = X𝐶 dan 𝑍 = 𝑅
C. 1) dan
4)
D. 2) dan
3)
E. 2) dan
4)

14. Perhatikan sifat dari rangkaian berikut ini.


(1) Arus 𝐼 mendahului 90° terhadap 𝑉𝐶
(2) Arus 𝐼 sefase dengan 𝑉𝑅
(3) Arus 𝐼 tertinggal 90° terhadap 𝑉𝐿
(4) Arus 𝐼 mendahului terhadap 𝑉
Sifat yang sesuai dengan rangkaian seri 𝑅𝐿 ditunjukkan oleh nomor ....
A. (1) dan (2)
TRIK SUPERKILAT
B. (1) dan (3) Rangkaian 𝑅𝐿,
C. (2) dan (3) Resistor, arus dan tegangan resistor sefase.
D. (2) dan (4) Induktor. Induktor simbol 𝐿, arus lebih lambat dari pada tengangan
E. (3) dan (4) induktor (𝑉𝐿).

Halaman 59
Halaman 60

Anda mungkin juga menyukai