Anda di halaman 1dari 9

KODE E 34-E46

E 34 Other endocrine disorders

1. Pengertian
Penyakit/Gangguan sistem endokrin adalah kondisi yang terjadi jika beberapa kelenjar
tersebut bermasalah. Akhirnya, seluruh fungsi dan sistem dalam tubuh akan mengalami
perubahan yang berdampak pada munculnya gangguan kesehatan tertentu.
2. Penyebab

Peningkatan kadar kolesterol yang sugnifikan

Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.

Memiliki riwayat penyakit autoimun.

Menjalani pola makan tidak sehat.

3. Patofisiologi dan Anatomi


4. Gejala
Kelelahan R53.8
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode
8. Referensi

E34.0 Carcinoid syndrome

Secretion

- hormone

- - by

- - - carcinoid tumor E34.0

E34.1 Other hypersecretion of intestinal hormones

Hypersecretion

- hormone(s)

- - intestinal NEC E34.1

E34.2 Ectopic hormone secretion, not elsewhere classified

Secretion
- hormone

- - ectopic NEC E34.2

E34.3 Short stature, not elsewhere classified

Short, shortening, shortness

- stature NEC E34.3

E34.4 Constitutional tall stature

Tall stature, constitutional E34.4

E34.5 Androgen resistance syndrome

Androgen resistance syndrome E34.5

E34.8 Other specified endocrine disorders

Werner's disease or syndrome E34.8

E34.9 Endocrine disorder, unspecified

Disease, diseased

- endocrine glands or system NEC E34.9

E35* Disorders of endocrine glands in diseases classified elsewhere


1. Pengertian
2. Penyebab
3. Patofisiologi dan Anatomi
4. Gejala
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode
8. Referensi

E35.0* Disorders of thyroid gland in diseases classified elsewhere

Echinococcus

- granulosus

- - thyroid B67.3† E35.0*


E35.1* Disorders of adrenal glands in diseases classified elsewhere

Friderichsen-Waterhouse syndrome or disease A39.1† E35.1*


E35.8* Disorders of other endocrine glands in diseases classified elsewhere

Gumma
-Pituitary A52.7† E35.8*

E40 Kwashiorkor

1. Pengertian
Kwashiorkor(gizi buruk) adalah salah satu bentuk malnutrisi protein yang berat
disebabkan oleh asupan karbohidrat yang normal atau tinggi namun asupan protein yang
inadekuat
2. Penyebab
Kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan asupan protein, vitamin, dan mineral
3. Patofisiologi dan Anatomi
Kwashiorkor ditandai dengan edema perifer pada seseorang yang menderita kelaparan.
Edema terjadi akibat hilangnya keseimbangan cairan antara tekanan hidrostatik dan
onkotik di dinding pembuluh darah kapiler. Anak-anak dengan kwashiorkor ditemukan
mempunyai kadar albumin yang sangat rendah dan, sebagai akibatnya, terjadi penurunan
intravaskular. Selanjutnya, hormon antidiuretik (ADH) meningkat sebagai respons
terhadap hipovolemia, sehingga mengakibatkan edema. Renin plasma juga merespons
secara agresif, menyebabkan retensi natrium. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap
edema.

Kwashiorkor juga ditandai dengan rendahnya kadar glutathione (antioksidan). Hal ini
diperkirakan mencerminkan tingginya tingkat stres oksidan pada anak yang kekurangan
gizi. Tingkat oksidan yang tinggi biasanya terlihat selama kelaparan dan bahkan terlihat
pada kasus peradangan kronis. Salah satu upaya untuk membalikkan keadaan adalah
dengan meningkatkan status gizi dan antioksidan yang mengandung sulfur.

4. Gejala
Penurunan ketebalan otot

Perut membesar R19.0

Sering lemas R53.8

5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan 26.0
7. Kode Kwashiorkor E40
8. Referensi Jurnal Buah Hati Vol. 2 No. 1 (2015)

E41 Nutritional marasmus

1. Pengertian
Marasmus adalah salah satu bentuk malnutrisi energy protein. Kondisi ini ditandai
dengan tubuh yang kurus akibat hilangnya lemak dan otot tubuh. Sehingga dapat
menghambat pertumbuhan anak.
2. Penyebab
Defisiensi nutrisi
3. Patofisiologi dan Anatomi
Marasmus selalu dihasilkan dari keseimbangan energi negatif. Ketidakseimbangan ini
dapat diakibatkan oleh penurunan asupan energi, peningkatan kehilangan kalori yang
tertelan (misalnya emesis, diare, luka bakar), peningkatan pengeluaran energi, atau
kombinasi dari faktor-faktor ini, seperti yang terlihat pada penyakit akut atau
kronis. Anak-anak beradaptasi dengan kekurangan energi dengan penurunan aktivitas
fisik, kelesuan, penurunan metabolisme energi basal, perlambatan pertumbuhan, dan
akhirnya penurunan berat badan.
Perubahan patofisiologis yang berhubungan dengan defisit nutrisi dan energi dapat
digambarkan sebagai (1) perubahan komposisi tubuh, (2) perubahan metabolisme, dan (3)
perubahan anatomi.
4. Gejala
Diare R19.7
Pertumbuhan terhambat
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan 26.1
7. Kode
Malnutrition
- degree
- - severe (protein-energy)
- - - intermediate form
- - - - marasmus E41
8. Referensi Jurnal Buah Hati Vol. 2 No. 1 (2015)

E42 Marasmic kwashiorkor

1. Pengertian
Kwashiorkor dan marasmus merupakan kondisi malnutrisi yang sering terjadi pada anak-
anak dengan pola makan kurang baik, misalnya karena kesulitan memperoleh makanan
bergizi seimbang.
2. Penyebab
Penyebab kwashiorkor adalah malnutrisi karena kekurangan protein meski asupan
energinya cukup,sedangkan marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari
semua bentuk makronutrien, yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein.

3. Patofisiologi dan Anatomi


Patofisiologi malnutrisi melibatkan kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan
dalam asupan energi atau nutrisi. Malnutrisi dapat menyebabkan penurunan atau
kenaikan berat badan yang tidak direncanakan, indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi
atau rendah, dan kekurangan atau kelebihan vitamin dan mineral. Malnutrisi akan
mempengaruhi fungsi otot, kardiorespirasi, hingga sistem imun.

4. Gejala
Sering lemas R53.8
Diare R19.7
Pertumbuhan Terhambat

5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode
Malnutrition
- degree
- - severe (protein-energy)
- - - intermediate form (with)
- - - - kwashiorkor (and marasmus) E42

8. Referensi JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 3 No. 4 Oktober 2019\

E43 Unspecified severe protein-energy malnutrition

1. Pengertian
2. Penyebab
3. Patofisiologi dan Anatomi
4. Gejala
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode
Malnutrition
- degree
- - severe (protein-energy) E43
8. Referensi

E44 Protein-energy malnutrition of moderate and mild degree

1. Pengertian
2. Penyebab
3. Patofisiologi dan Anatomi
4. Gejala
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode

8. Referensi

E44.0 Moderate protein-energy malnutrition


Malnutrition

- protein

- - calorie

- - - mild

- - - moderate E44.0

E44.1 Mild protein-energy malnutrition


Malnutrition

- protein

- - calorie
- - - mild E44.1

E45 Retarded development following protein-energy malnutrition

1. Pengertian
2. Penyebab
3. Patofisiologi dan Anatomi
4. Gejala
5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan
7. Kode
Development
- arrested
- - due to malnutrition E45
8. Referensi

E46 Unspecified protein-energy malnutrition

1. Pengertian
Malnutrisi energi protein adalah kondisi ketika tubuh kekurangan asupan makanan sumber
energi, termasuk protein. Kondisi ini sering kali terjadi pada anak-anak. Jenis malnutrisi
energi protein yang sering terjadi pada anak-anak adalah kwashiorkor dan marasmus.
2. Penyebab

Kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein
dalam jangka waktu yang lama

Marasmus, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein dan
kalori

Marasmus-kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi energi protein berat yang merupakan


kombinasi keduanya

3. Patofisiologi dan Anatomi


Patofisiologi malnutrisi melibatkan kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan
dalam asupan energi atau nutrisi. Malnutrisi dapat menyebabkan penurunan atau
kenaikan berat badan yang tidak direncanakan, indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi
atau rendah, dan kekurangan atau kelebihan vitamin dan mineral. Malnutrisi akan
mempengaruhi fungsi otot, kardiorespirasi, hingga sistem imun.
4. Gejala

Diare kronis R19.7

Lelah atau lemas yang terus-menerus R53.8

5. Terminologi Medis
6. Tindakan Yang Diberikan 263.9
7. Kode Malnutrition E46
8. Referensi Jurnal Buah Hati Vol. 2 No. 1 (2015)

Anda mungkin juga menyukai