Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI GANGGUAN NUTRISI


A.1.Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara
A.2.Pengertian gangguan nutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang
cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit
ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi
dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan
metabolik (Oxford medical dictionary, 2007).
Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan
mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang
besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4 kkal,
karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat yang
penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan dalam jumlah yang
sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak , vitamin tidak
larut lemak dan mineral ( Wardlaw et al, 2004).
A.3.Penyebab gangguan nutrisi

B. JENIS JENIS GANGGUAN NUTRISI

 
Berikut penggolongannya :
1. Undernutrisi, yang terjadi akibat konsumsi makanan yang kuantitasnya tidak memadai selama periode
waktu yang lama. Marasmus dan inanisi yang sinonim dengan undernutrisi yang parah. Kelaparan
menyiratkan hampir tidak adanya makanan sama sekali. Contohnya: Marasmus, Kwashiorkor, dan
Campuran Marasmus-Kwashiorkor.
2. Overnutrisi, yang terjadi akibat konsumsi makanan yang berlebihan selama periode waktu yang lama.
Contohnya: Obesitas

Kurang Energi Protein (KEP)

Penyebab KEP dapat dibagi kepada dua penyebab yaitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder.
Malnutrisi primer adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh asupan protein maupun energi yang
tidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi yang terjadi karena kebutuhan yang meningkat,
menurunnya absorpsi dan/atau peningkatan kehilangan protein maupun energi dari tubuh (Kleigmen et
al, 2007).
Kurang energi protein bisa terjadi karena adanya beberapa faktor yang secara bersamaan menyebabkan
penyakit ini, antara lain ialah faktor sosial dan ekonomi contohnya masalah kemiskinan dan faktor
lingkungan yaitu tempat tinggal yang padat dan tidak bersih. Selain itu, pemberiaan Air Susu Ibu (ASI)
dan makanan tambahan yang tidak adekuat juga menjadi penyebabkan terjadinya masalah KEP
(Kleigmen et al, 2007).

Secara klinis, KEP dapat dibagikan kepada tiga tipe yaitu, kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-
kwashiorkor. Marasmus terjadi karena pengambilan energi yang tidak cukup sementara kwashiorkor
terjadi terutamanya karena pengambilan protein yang tidak cukup. Sementara tipe marasmik
kwashiorkor yaitu gabungan diantara gejala marasmus dan kwashiorkor (Kleigmen et al, 2007).

2.2.1 Marasmus
Marasmus terjadi karena pengambilan energi yang tidak cukup. Pada penderita yang menderita
marasmus, pertumbuhannya akan berkurang atau terhenti, sering berjaga pada waktu malam,
mengalami konstipasi atau diare. Diare pada penderita marasmus akan terlihat berupa bercak hijau
tua yang terdiri dari sedikit lendir dan sedikit tinja.
Gangguan pada kulit adalah tugor kulit akan menghilang dan penderita terlihat keriput. Apabila gejala
bertambah berat lemak pada bagian pipi akan menghilang dan penderita terlihat seperti wajah seorang
tua. Vena superfisialis akan terlihat jelas, ubun-ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu menonjol dan
mata tampak besar dan dalam. Perut tampak membuncit atau cekung dengan gambaran usus yang jelas
dan tampak atropi (Hassan et al, 2005).

2.2.2 Kwashiorkor

Kwashiorkor terjadi terutamanya karena pengambilan protein yang tidak cukup. Pada penderita yang
menderita kwashiorkor, anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, perubahan mental yaitu pada
biasanya penderita cengeng dan pada stadium lanjut menjadi apatis dan sebagian besar penderita
ditemukan edema. Selain itu, pederita akan mengalami gejala gastrointestinal yaitu anoreksia dan diare.
Hal ini mungkin karena gangguan fungsi hati, pankreas dan usus. Rambut kepala penderita kwashiorkor
senang dicabut tanpa rasa sakit (Hassan et al, 2005).

Pada penderita stadium lanjut, rambut akan terlihat kusam, kering, halus, jarang dan berwarna putih.
Kulit menjadi kering dengan menunjukkan garis-garis yang lebih mendalam dan lebar. terjadi perubahan
kulit yang khas yaitu crazypavement dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merah muda
dengan tepi hitam dan ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapat tekanan dan disertai
kelembapan. Pada perabaan hati ditemukan hati membesar, kenyal, permukaan licin, dan pinggiran
tajam. Anemia ringan juga ditemukan dan terjadinya kelainan kimia yaitu kadar albumin serum yang
rendah dan kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi (Hassan et al, 2005).

2.3.1 Protein

Protein adalah molekul makro yang terdiri dari rantai-rantai panjang asam amino yang terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino mengadung unsur-unsur
tambahan seperti fosfor dan besi yang terikat satu sama lain dengan ikatan peptide (Tortora G.J. and
Derrickson B., 2006).
Terdapat enam jenis protein di dalam tubuh manusia yang dibagi berdasarkan fungsinya yaitu, protein
struktural, protein regulatori, protein

Universitas Sumatera

C. MEKANISME TERJADINYA GANGGUAN NUTRISI


Pada saat terjadinya malnutrisi seluruh organ akan mengalami penurunan massanya
kecuali otak dimana malnutrisi tidak menyebabkan perubahan pada massanya. Pada saat
malnutrisi akan terjadi proses penghancuran dari lean body mass untuk melepaskan asam amino
untuk proses glukoneogenesis. Asam amino merupakan protein penting dalam tubuh untuk
sistem imunitas dan proses penyembuhan penyakit. Apabila keadaan ini berlangsung asam
amino tubuh juga berkurang otot-otot paru juga mengalami kelemahan dan hasil akhirnya akan
menyebabkan penurunan sistem imunitas dan pasien mudah terjadi pneumonia dan akhirnya
kematian. Keadaan gangguan ini akan memperburuk keadaan sakit pasien dan mencegah proses
penyembuhan dan akan berakibat terjadi komplikasi yang pada akhirnya memperburuk
keadaan.
D. DAMPAK GANGGUAN MALNUTRISI TERHADAD TUBUH
E.

Anda mungkin juga menyukai