Anda di halaman 1dari 8

5

Ketimpangan pendapatan adalah suatu kondisi di mana distribusi


pendapatan yang diterima masyarakat tidak merata. Ketimpangan
ditentukan oleh tingkat pembangunan dan heterogenitas etnis.
Ketimpangan juga berkaitan dengan kediktatoran dan pemerintah
yang gagal menghargai property rights. Hal ini karena ketimpangan
menyebabkan kebijakan distribusi pendapatan yang tentunya akan
Distribusi Pendapatan mahal.

dan Kemiskinan Distribusi pendapatan dapat berwujud pemerataan maupun


ketimpangan, yang menggambarkan tingkat pembagian pendapatan
yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi. Distribusi dari
suatu proses produksi terjadi setelah diperoleh pendapatan dari
kegiatan usaha. Distribusi pendapatan mencerminkan ketimpangan
A. Pengertian Distribusi Pendapatan
atau meratanya hasil pembangunan suatu daerah atau negara,
Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau
baik yang diterima masing-masing orang ataupun dari kepemilikan
timpangnya pembagian hasil suatu negara di kalangan penduduknya
faktor-faktor produksi di kalangan penduduknya.
(Dumairy, 1999). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Distribusi pendapatan yang didasarkan pada pemilik
ketimpangan merupakan hal yang tidak sebagaimana mestinya
faktor produksi ini akan berkaitan dengan proses pertumbuhan
seperti tidak adil, tidak sesuai dengan peraturan. Sedangkan,
pendapatan. Adapun pertumbuhan pendapatan dalam masyarakat
pendapatan adalah seluruh penghasilan yang diterima baik sektor
yang didasarkan pada kepemilikan faktor produksi, dapat
formal maupun nonformal yang terhitung dalam jangka waktu
dikelompokkan menjadi dua macam:
tertentu.
1. pendapatan karena hasil kerja yang berupa upah atau gaji
Ketimpangan harus mendapat perhatian karena ketimpangan
dan besarnya tergantung tingkat produktivitas.
wilayah yang ekstrim menyebabkan inefisiensi ekonomi, alokasi
2. Pendapatan dari sumber lain seperti sewa, laba, bunga,
aset yang tidak efisien, menambah jumlah kemiskinan, inefisiensi,
hadiah atau warisan.
melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, serta memperkuat
Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas
kekuatan politis golongan kaya sehingga menimbulkan ketidakadilan
dibandingkan kemiskinan, karena cakupannya tidak hanya
bagi masyarakat.
menganalisa populasi yang berada di bawah garis kemiskinan.
Kebanyakan dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat

78 79
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
distribusi pendapatan tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan tangga yang mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
karenanya membuat ukuran distribusi pendapatan dipertimbangkan rumah tangga serta apakah penghasilan tersebut berasal dari
lemah dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan. bekerja atau sumber lainnya seperti bunga, hadiah, keuntungan
maupun warisan.
B. Konsep Distribusi Pendapatan
Untuk menilai keberhasilan dalam pembangunan sebuah 2. Distribusi Pendapatan Fungsional
negara, dapat dilihat dari berbagai macam cara dan tolak ukur, Distribusi Pendapatan Fungsional mencoba menerangkan

baik dengan pendekatan ekonomi maupun dengan pendekatan bagian dari pendapatan yang diterima oleh tiap faktor produksi.

nonekonomi. Distribusi pendapatan merupakan cerminan dari Faktor-faktor produksi tersebut terdiri dari tanah (SDA), tenaga

merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu kerja, dan modal. Pendapatan didistribusikan sesuai dengan

negara di kalangan penduduknya. fungsinya, seperti buruh menerima upah, pemilik tanah

Pemerataan pendapatan antarpenduduk atau rumah tangga menerima sewa, dan pemilik modal menerima bunga serta

mengandung dua segi. Pertama adalah meningkatkan tingkat laba. Jadi, setiap faktor produksi memperoleh imbalan sesuai

hidup masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. dengan distribusinya pada produksi nasional, tidak lebih dan

Kedua adalah pemerataan pendapatan secara menyeluruh, dalam tidak kurang.

arti mempersempit perbedaan tingkat pendapatan antar rumah Distribusi pendapatan yang didasarkan pada pemilik

tangga. faktor produksi ini akan berkaitan dengan proses pertumbuhan

Para ahli ekonomi pada umumnya membedakan antara dua pendapatan. Adapun pertumbuhan pendapatan dalam

ukuran utama dari distribusi pendapatan, baik untuk tujuan analisis masyarakat yang didasarkan pada kepemilikan faktor produksi

maupun kuantitatif yaitu sebagai berikut. dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
• pendapatan karena hasil kerja yang berupa upah/gaji dan
1. Distribusi Pendapatan Perseorangan besarnya tergantung tingkat produktivitas.
Distribusi Pendapatan perseorangan memberikan
• Pendapatan dari sumber lain seperti sewa, laba, bunga
gambaran tentang distribusi pendapatan yang diterima oleh
hadiah/warisan.
individu/perorangan termasuk pula rumah tangga. Dalam
Menurut Dumairy (1996: 56), distribusi pendapatan dalam
konsep ini, yang diperhatikan adalah seberapa banyak
kaitannya dengan pemerataan pembagian pendapatan, dapat
pendapatan yang diterima oleh seseorang. Tidak dipersoalkan
dilihat dari tiga segi yaitu:
cara yang dilakukan oleh individu/rumah tangga untuk
memperoleh pendapatannya, banyaknya anggota rumah

80 81
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
• distribusi pendapatan antar lapisan pendapatan dapat mengubah distribusi pendapatan dengan berbagai cara,
masyarakat. sedikitnya ada tiga cara untuk mencapai sasaran tersebut,
• Distribusi pendapatan antardaerah, dalam hal ini yaitu:
antarwilayah perkotaan dan wilayah pedesaan. • pemerintah dapat mengatur kembali distribusi pendapatan
• Pembagian pendapatan antarwilayah, dalam hal ini melalui upaya untuk mengubah pola milik atas sumber-
antarprovinsi dan antarkawasan (barat, tengah, timur). sumber. Untuk mengubah pola itu, beberapa negara telah
Pembagian pendapatan dapat dilihat dari tiga segi yaitu: memungut pajak kematian dan penetapan batas jumlah
• pembagian pendapatan antar golongan (size distribution pendapatan yang menciptakan milik.
income). • Pemerintah dapat mengatur kembali distribusi pendapatan
• Pembangunan pendapatan antar daerah perkotaan dan dengan mencoba untuk mengubah pola harga sumber-
pedesaan (urban regional income disparities). sumber ekonomi, melalui penetapan upah yang terendah
• Pembangunan pendapatan antar daerah atau provinsi atau harga terendah untuk hasil produksi tertentu.
(regional income disparities). • Pemerintah dapat mengubah pendapatan perseorangan
Menurut Komaruddin, dalam kenyataan terlihat bahwa yang bebas dari milik sumber ekonomi atau harga sumber
faktor-faktor yang cenderung membuat ketidaksamaan dengan pajak pendapatan perseorangan, atau kebijakan
pendapatan perseorangan dapat dicari dari faktor-faktor yang yang mempengaruhi daya beli uang di satu pihak dan
bersifat perorangan dan bersifat sosial. Di dalam perekonomian pengeluaran umum di lain pihak.
yang menunjukkan bahwa pendapatan terutama diterima dari Menurut Thee Kian Wie, ada tiga faktor pokok yang ikut
penjualan sumber-sumber produksi atau penjualan jasa-jasa mempengaruhi distribusi pendapatan, yaitu:
sumber produksi itu, akan kita temukan dua faktor yang akan 1) Pembagian harta (assets), ketimpangan harta, baik dalam
membawa ketidaksamaan yaitu: arti fisik dan bukan fisik. Harta fisik seperti modal, tanah,
• perbedaan penilaian keahlian dan bakat perseorangan. mesin, dan lainnya, sedangkan harta bukan fisik yaitu
• Perbedaan jumlah pendapatan. keterampilan manusia. Harta ini menghasilkan pendapatan,
Kebijakan untuk mengubah pembagian pendapatan yang sehingga makin tinggi pendapatannya. Kebijakan yang
akan diterima penduduk selalu menjadi bahan pemikiran utama dapat dilakukan adalah melalui perpajakan progresif dan
dalam perencanaan pemerintah, walaupun untuk sebagian pembayaran transfer (subsidi) kepada golongan miskin.
besar berlandaskan pada etika. Pemerintah pada dasarnya Dalam jangka panjang ditempuh melalui perubahan pola

82 83
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
investasi sedemikian rupa, sehingga lambat laun golongan • Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang
yang berpendapatan rendah sanggup untuk memupuk mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri
lebih banyak harta. untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.
2) Stategi pembangunan, dalam hal ini lebih banyak negara • Memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi negara-
yang mementingkan pertumbuhan ekonomi daripada negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan
mementingkan pemecahan efektif masalah pemerataan negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan
pendapatan dan kemiskinan absolut. Sehingga diperlukan negara-negara terhadap barang-barang ekspor negara
perubahan orientasi tujuan pembangunan. sedang berkembang.
4) Kebijakan fiskal. Di samping strategi pembangunan yang • Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti
kadang-kadang dapat bersifat regresif, maka kebijakan pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain.
fiskal, termasuk kebijakan dalam perpajakan, ternyata
sering pula bersifat regresif, walaupun di atas kertas sistem
C. Teori Penghitungan Distribusi
perpajakan bersifat progresif. Pendapatan
Prestasi pembangunan dapat dinilai dengan berbagai
8 faktor yang menyebabkan ketidakmerataan distribusi
macam cara dan tolak ukur, baik dengan pendekatan ekonomi
pendapatan di negara-negara berkembang, yaitu:
maupun dengan pendekatan nonekonomi. Penilaian dengan
• pertambahan penduduk yang tinggi sehingga
pendekatan ekonomi dapat dilakukan berdasarkan tinjauan aspek
mengakibatkan menurunnya pendapatan per kapita.
pendapatan maupun aspek nonpendapatan.
• Inflasi, dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak
Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau
diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi
timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di
barang-barang.
kalangan penduduknya. Tolak ukur untuk menilai kemerataan
• Ketidakmerataan pembangunan antardaerah.
distribusi adalah sebagai berikut.
• Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang
padat modal, sehingga presentase pendapatan dari 1. Kurva Lorenz
harta tambahan besar dibandingkan dengan presentase Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif
pendapatan berasal dari kerja, sehingga pengangguran pendapatan nasional di kalangan lapisan-lapisan penduduk,
bertambah. secara kumulatif pula. Kurva Lorenz yang semakin dekat ke
• Rendahnya mobilitas sosial. diagonal (semakin lurus), menyiratkan distribusi pendapatan

84 85
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz Sumbu vertikal menunjukkan pangsa pendapatan yang
semakin jauh dari diagonal (semakin lengkung), maka ia diterima oleh masing-masing presentase jumlah penduduk.
mencerminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi Jumlah ini juga kumulatif sampai 100 persen. Dengan demikian,
pendapatan nasional semakin timpang atau tidak merata. kedua sumbu itu sama panjangnya dan akhirnya membentuk
bujur sangkar.
Sebuah garis diagonal kemudian digambarkan melalui titik
origin menuju sudut kanan atas dari bujur sangkat tersebut.
Setiap titik pada garis diagonal tersebut menunjukkan bahwa
presentase pendapatan yang diterima sama persis dengan
presentase penerima pendapatan tersebut. Sebagai contoh,
titik tengah dari diagonal tersebut betul-betul menunjukkan
bahwa 50 persen pendapatan diterima.

2. Rasio Gini
Suatu ukuran yang singkat mengenai derajat
ketidakmerataan distribusi pendapatan dalam suatu negara,
dapat diperoleh dengan menghitung luas daerah antara
garis diagonal (kemerataan sempurna) dengan Kurva Lorenz,
Sumber: Dokumentasi Penulis
dibandingkan dengan luas total dan separuh bujur sangkar
Gambar 5.1 Kurva Lorenz
di mana terdapat Kurva Lorenz tersebut. Indeks atau Rasio
Gambar menunjukkan bagaimana cara membuat Kurva
Gini adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga
Lorenz tersebut. Jumlah penerima pendapatan digambarkan
1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi
pada sumbu horizontal, tidak dalam angka mutlak tetapi dalam
pendapatan nasional.
presentase kumulatif. Misalnya, titik 20 menunjukkan 20
0,50 – 0,70 = ketidakmerataan
persen penduduk termiskin (paling rendah pendapatannya),
0,36 – 0,49 = sedang
dan pada titik 60 menunjukkan 60 persen penduduk terbawah
0,20 -0,36 = rendah
pendapatannya. Kemudian, pada ujung sumbu horizontal
menunjukkan jumlah 100 persen penduduk yang dihitung
pendapatannya.

86 87
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
Rumus menghitung koefisien Gini: Isu kemerataan dan pertumbuhan hingga kini masih
menjadi debat tak berkesudahan dalam konteks pembangunan.
G = 1 – (Xi + 1 - Xi)(Yi + Yi + 1)
Kedua hal ini berkaitan dengan dua hal lain yang juga setara
G = 1 – (Yi + Yi + 1)
kadar perdebatannya, yaitu efektivitas dan efisiensi.
G = Rasio Gini 4. Kemiskinan
Fi = proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i a. Menurut Sallatang (1986) kemiskinan adalah ketidak­
Xi = proporsi jumlah kumulatif rumah tangga dalam kelas i cukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan
Yi = proporsi jumlah kumulatif pendapatan dalam kelas i materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran
fisiologi, psikologi dan sosial.
b. Menurut Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi
sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk
mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena
kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
layak.
Sumber: Dokumentasi Penulis c. Menurut Basri (1995), bahwa kemiskinan pada dasarnya
Gambar 5.2 Rasio Gini Indonesia Menurut BPS mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam
3. Kritera Bank Dunia pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang,
Kriteria ketidakmerataan versi Bank Dunia didasarkan atas pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan
porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan sebagainya.
penduduk, yakni 40% penduduk berpendapatan terendah d. Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan
(penduduk termiskin), 40% penduduk berpendapatan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan
menengah, serta 20% penduduk berpendapatan tertinggi beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/
(penduduk terkaya). Kemerataan distribusi pendapatan tahun di daerah perkotaan.
nasional bukan semata-mata pendamping pertumbuhan e. Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan
ekonomi dalam menilai keberhasilan pembangunan. ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas
kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-
aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatan

88 89
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya C. Distribusi Pendapatan dan
perilaku antisosial (anti-social behavior), kurangnya Kemiskinan di Indonesia
dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang
baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat
ketidakmampuan dan keterpisahan. kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu
f. Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari
Penanggulangan Kemiskinan juga mendefinisikan masalah munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah
kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan
juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap
sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan kondisi sosial dan politik.
untuk menjadi miskin. Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan tidak hanya
Kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu: dihadapi oleh negara sedang berkembang, namun negara maju
• kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal; sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaannya
• gangguan dan tingginya risiko kesehatan; terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan
• risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi angka kemiskinan yang terjadi, serta tingkat kesulitan mengatasinya
dan lingkungannya; yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu
• kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula
hidup layak; dan tingkat kesulitan mengatasinya.
• kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan
oleh ketersisihan sosial, ketersisihan dalam proses politik, dan angka kemiskinan yang relatif kecil dibanding negara sedang
dan kualitas pendidik yang rendah. berkembang, dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat
Masalah kemiskinan juga menyangkut tidak terpenuhinya GDP dan GNP mereka relatif tinggi. Walaupun demikian, masalah
hak-hak dasar masyarakat miskin untuk mempertahankan ini bukan hanya menjadi masalah internal suatu negara, namun
dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Pemecahan telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional.
masalah kemiskinan perlu didasarkan pada pemahaman suara Berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh
masyarakat miskin, dan adanya penghormatan, perlindungan dunia internasional, baik berupa bantuan maupun pinjaman
dan pemenuhan hak-hak mereka, yaitu hak sosial, budaya, pada dasarnya merupakan upaya sistematis untuk memperkecil
ekonomi dan politik.

90 91
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia
kesenjangan pendapatan dan tingkat kemiskinan yang terjadi di Tingginya Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara
negara-negara miskin dan sedang berkembang. Beberapa lembaga belum tentu mencerminkan meratanya terhadap distribusi
internasional seperti IMF dan Bank Dunia serta lembaga-lembaga pendapatan. Kenyataan menunjukkan bahwa pendapatan
keuangan internasional lainnya berperan dalam hal ini. Kesalahan masyarakat tidak selalu merata, bahkan kecenderungan
pengambilan kebijakan dalam pemanfaatan bantuan dan/atau yang terjadi justru sebaliknya. Distribusi pendapatan yang
pinjaman tersebut, justru dapat berdampak buruk bagi struktur tidak merata akan mengakibatkan terjadinya disparitas.
sosial dan perekonomian negara bersangkutan. Semakin besar perbedaan pembagian “kue” pembangunan,
Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam semakin besar pula disparitas distribusi pendapatan yang
kepemilikan sumber daya dan faktor produksi terutama kepemilikan terjadi. Indonesia yang tergolong dalam negara yang sedang
barang modal (capital stock). Pihak (kelompok masyarakat) yang berkembang tidak terlepas dari permasalahan ini.
memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh
pendapatan yang lebih banyak pula.
Menurut teori neoklasik, perbedaan pendapatan dapat
dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui
proses penetasan hasil pembangunan ke bawah (trickle down) dan
kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru.
Apabila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan
tingkat perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat
dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi.
Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi
pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya,
subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah,
asalkan tidak salah sasaran dalam pengalokasiannya. Pajak yang
telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin
tinggi pendapatan, semakin tinggi presentase tarifnya), oleh
pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi
dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi
pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.

92 93
Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia

Anda mungkin juga menyukai