Vol xx No x
Penerbit: AMSET IAIN Batusangkar dan IAIN Batusangkar Press
Website: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/edusainstika
ISSN: 2354-8975 (p)
E-mail: edusainstika@iainbatusangkar.ac.id ISSN: - (e)
pp : xx-xx
Reginaega05@gmail.com
Abstract. This research was motivated by the low reading and comprehension skills of
students, which resulted in low cognitive learning outcomes for students. This research aims to
determine the cognitive learning outcomes of students after implementing the PQRST
(Preview, Question, Read, Summarize, Test) method with the help of mind mapping. The type
of research used is quantitative research. The research design used was quasi experimental with
a posttest-only control design. The treatment given to the experimental class was the preview
question read summarize test (PQRST) method with the help of Mind Mapping and in the
control class the conventional method was used. The PQRST treatment class has the syntax:
Preview Question Read Summarize Test. Syntax implementation was carried out in two
meetings. The final results test was carried out at the third meeting. The research instruments
used were lesson plans and questions, the type of questions in this research were multiple
choice. From the research that has been carried out, the average score for the experimental
class is 82.75, while the average score for the control class is 69.40. The hypothesis test has a
Sig (2-tailed) 0.001 < 0.050, with H0 rejected and H1 accepted. So it can be concluded that the
Preview Question Read Summarize Test (PQRST) method with the help of Mind mapping has
an effect in improving student learning outcomes.
1. Pendahulauan
Pembelajaran merupakan suatu proses dimana suasana lingkungan belajar yang
sengaja dikelola untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
Salah satu hal yang harus direncanakan oleh seorang guru dalam sebuah pembelajaran
yaitu metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Metode pembelajaran adalah
prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran (Ristiana, 2022).
Metode pembelajaran berhubungan dengan cara yang memungkinkan peserta didik
memperoleh kemudahan dalam mempelajari materi pembelajaran yang diajarkan. Dalam
pemilihan metode pembelajaran, hendaknya guru memilih metode yang tepat agar dapat
membuat suasana belajar menjadi lebih kondusif dan aktif di kelas. Guru perlu menguasai
berbagai metode mengajar sehingga dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai, kondisi dan karakteristik peserta didik, sifat materi pembelajaran,
ketersediaan fasilitas dan media, tuntutan terhadap partisipasi peserta didik( Ristiana, 2022
hal : 4).
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Juli 2023 di kelas VIII MTsN 1 Tanah
Datar, didapatkan bahwa guru menggunakan metode ceramah dan diskusi di kelas,
sehingga pembelajaran terlihat terlihat lebih banyak pasif dan tidak paham dengan materi
yang disampaikan oleh guru. Ditemukan juga beberapa peserta didik kurang aktif dan
antusias saat guru menugaskan untuk membaca LKS, peserta didik sibuk berbicara,
mengerjakan tugas lain, melakukan aktivitas lain, dan juga kurang fokus pada saat proses
membaca
Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan guru, dimana diperoleh informasi
bahwa keterampilan membaca dan pemahaman peserta didik di kelas VIII masih rendah,
hal ini terlihat ketika peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan dari isi LKS,
beberapa peserta didikbanyak diam dan menjawab soal tanpa memahami pertanyan yang
diberikan oleh guru, sehingga berakibat pada hasil belajar peserta didik yang tergolong
rendah.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mengatasi masalah ini
yaitu metode PQRST (Preview, Quest, Read, Summarize, Test). Metode PQRST ini
digunakan agar peserta didik lebih aktif di kelas, meningkatkan minat baca peserta didik,
serta meningkatkan pemahaman peserta didik akan materi yang diajarkan. Kelebihan dari
metode ini yaitu mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan proses
membaca dan meningkatkan keaktifan peserta didik dalam bertanya. Metode PQRST dapat
dikombinasikan dengan mind mapping karena pada tahap metode PQRST ini terdapat
tahap summarize, pada tahap ini peserta didik akan diminta untuk meringkas bacaan yang
telah dibaca, sehingga peserta didik dapat membuat ringkasan tersebut dalam bentuk mind
mapping. Mind mapping dapat membantu peserta didik untuk mengingat, mendapatkan ide
sebagai media permainan serta menuangkan imajinasi sehingga memunculkan kreaktifitas
(Aprinawati, 2018).
Penelitian mengenai metode PQRST telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya, yang menyatakan bahwa metode PQRST dapat meningkatkan hasil belajar
dan meningkatkan minat baca peserta didik (Sinulingga, 2009; Negara, 2012; Hasanah,
2022; Wahono, 2017; Samuel, 2018; Annisa, 2019; Budiawan, 2019).
Pada penelitian ini, metode PQRST akan diterapkan pada materi sistem pencernaan.
Materi ini dipilih karena merupakan materi yang memiliki banyak konsep dan prosedur
sehingga apabila hanya dijelaskan menggunakan metode ceramah dan diskusi akan kurang
dipahami oleh peserta didik, akan lebih baik jika digunakan metode PQRST dengan
bantuan mind mapping sehingga memudahkan peserta didik untuk lebih aktif dan
mengingat banyak informasi yang disampaikan.
2. Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat
memberikan gambaran umum tentang populasi. Metode penelitian yang digunakan adalah
quasi experimental, dengan design penelitian post test control group design. Desain ini
digunakan untuk melihat perbandingan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap,
populasi dalam penelitian ini berjumlah 122 orang. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Simple Random Sampling. Setelah dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan
kesamaan rata-rata, maka selanjutnya pengambilan kelas sampel secara acak dengan cara
lotting dan didapatkan kelas VIII 1 sebagai kelas eksperimen dan VIII 2 sebagai kelas
kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode
pembelajaran PQRST dengan bantuan mind mapping sedangkan kelas kontrol hanya
menggunakan model pembelajaran konvensional.
Instrumen penelitian ini terdiri atas RPP dan soal posttest. Adapun tahap
pengembangan instrument adalah RPP dibuat untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
terlebih dahulu divalidasi kepada validator sehingga mendapatkan RPP yang layak untuk
digunakan. Soal terlebih dahulu divalidasi kepada validator, setelah itu dilakukan uji coba
kepada kelas diluar kelas sampel, lalu dilakukan uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran
soal, daya beda, dan klasifikasi soal yang tujuannya digunakan untuk posttest.
Teknik analisis data pada penelitian ini diperlukan untuk mengolah data yang
diperoleh selama penelitian dilaksanakan. Analisis data yang dilakukan yaitu uji normalitas,
lalu homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata atau hipotesis, yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode PQRST dengan bantuan mind mapping dalam peningkarkan hasil
belajar peserta didik dibandingkan yang hanya menggunakan model pembelajaran
konvensional. Dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: μ 1≠ μ 2 Penggunaan metode PQRST dengan bantuan mind mapping pada peserta didik
kelas VIII MTsN 1 Tanah Datar tidak berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
H1: μ 1> μ 2 Penggunaan metode PQRST dengan bantuan mind mapping pada peserta didik
kelas VIII MTsN 1 Tanah Datar tidak berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik..
3. Hasil Dan Pembahasan
Data hasil penelitian yang dideskripsikan yaitu posttest atau tes diakhir pembelajaran dengan
menggunakan metode PQRST dengan bantuan mind mapping di kelas VIII MTsN 1 Tanah
Datar.
Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari kelas sampel setelah pemberian posttest
dalam bentuk soal objektif pada materi sistem pencernaan dengan waktu pengerjaan 45 menit.
Data hasil yang diperoleh rata-rata (x), simpangan baku (s), dan variansi (s 2) untuk melihat
kedua sampel dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Nilai Rata-rata , Simpangan Baku, dan Variansi Kelas Sampel
menandai atau digaris bawahi. Hal ini efektif karena dengan membaca materi secara langsung
dan menemukan jawabannya sendiri akan memperkuat daya ingat peserta didik.
Langkah selanjutnya yaitu summarize. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
membuat kesimpulan berdasarkan isi teks bacaan yang telah dibacanya (Ratih, 2019). Pada
tahap ini peserta didik meringkas bahan bacaan dalam bentuk mind mapping. Hal ini
bertujuan untuk mempertajam daya ingat peserta didik terhadap materi yang dibaca. Mind
mapping ini dapat mengembangkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan dengan mudah
(Arrofa, 2020).
Pada tahap summarize ini peserta didik juga sangat antusias dalam membuat mind
mapping didalam buku catatan masing-masing, karena peserta didik dapat membuat mind
mapping dengan alat tulis berwarna yang dimiliki. Penggunaan mind mapping membuat
peserta didik menjadi lebih mudah untuk paham dan menguasi materi pelajaran, sehingga
hasil belajar peserta didik pun meningkat (Erwanda, Lasarus Malaikusa, & Wana, 2022).
Menurut (Saputro, Trapsilasiwi, & Setiawan, 2021) juga mengungkapkan bahwa penggunaan
mind mapping pada proses belajar mengajar bisa memperbaiki hasil belajar peserta didik
sebab melibatkan serangkaian langkah yang secara sistematis.
Tahap terakhir yaitu test. Pada tahap ini peserta didik diberikan semacam tes yaitu soal
latihan yang bertujuan untuk megetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dari materi
yang sudah dibaca sebelumnya. Menurut (Muhibbah, 2023) guru memberikan tes untuk
mengetahui pemahaman yang diperoleh oleh peserta didik tentang teks yang dibaca. Pada
tahap ini peserta didik menjawab soal pertanyaan berupa essay. Pada pertemuan pertama
diberi 3 butir soal dan pada pertemuan kedua diberi lima butir soal essay.
Menurut (Purwati, 2016) metode PQRST merupakan salah satu bagian dari metode
elaborasi karena digunakan untuk membantu peserta didik dalam mengingat apa yang mereka
baca, sehingga informasi baru lebih bermakna, serta dengan menggunakan metode PQRST
peserta didik dapat menyelesaikan soal, dapat membuat intisari bacaan, dan juga dapat
membuat kesimpulan dari teks yang diberikan. Dalam pengajaran dengan teknik membaca
PQRST ini dapat meningkatkan hasil belajar (Litualy & Seleky, 2018).
Berbeda halnya dengan kelas kontrol, pada proses pembelajaran kelas kontrol
menggunakan metode konvensional yang hanya berpusat pada peneliti sebagai guru sehingga
membuat peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti lebih
mendominasi kegiatan pembelajaran. Pada proses pembelajaran peneliti menampilkan PPT di
depan kelas dan menjelaskan pada peserta didik. Sembari peneliti menjelaskan materi, peserta
didik diberikan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok. Diakhir pembelajaran peserta
didik mempresentasikan tugas yang telah dibuat. Peserta didik diminta mengerjakan apa yang
disuruh guru serta melakukannya sesuai dengan yang dicontohkan. Selain itu pada proses
pembelajaran konvensional peserta didik jarang diberi kesempatan untuk melakukan
eksplorasi terhadap suatu masalah dengan cara pikirnya sendiri.
Metode PQRST sangat membantu peserta didik dalam meningkatkan kinerja
memorinya, diantaranya adalah memahami isi bacaan yang dapat memberikan rasa semangat
pada peserta didik untuk membaca materi pelajaran secara lebih luas dan mendalam. Hal ini
sesuai dengan penelitian (Fauzan, 2019), dimana peserta didik semangat dan antusias dalam
proses pembelajaran sehingga terciptanya iklim kelas yang kondusif, sehingga metode
PQRST cukut efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. (Halik, Sultan, &
Nasriani, 2022) menyatakan bahwa hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah diajarkan
menggunakan metode PQRST meningkat atau terdapat pengaruh dalam hasil belajar.
Berkaitan dengan hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan penerapan metode
preview read summarize test (PQRST) dengan bantuan mind mapping, pada penelitian ini
hasil belajar diperoleh dari hasil posttest yang dilakukan oleh peserta didik. Berdasarkan hal
tersebut dapat dsikatakan bahwa metode pembelajaran PQRST dengan bantuan Mind
Mapping berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan post test
dilakukan oleh peserta didik dengan cara mengerjakan soal.
Metode pembelajaran PQRST termasuk kedalam teori belajar konstruktivistik karena
dalam proses pembelajaran peserta didik memiliki kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali, seperti pada tahap reading peserta didik dapat mengingat materi
pelajaran yang sudah dibaca, kemudian membuat ringkasan dalam bentuk mind mapping.
Pada tahap meringkas (summarize) peserta didik membuat mind mapping sehingga
dapat membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan kreaktif. Pembuatan mind mapping
dibuat sendiri oleh peserta didik. Peserta didik harus aktif dalam melakukan kegiatan, aktif
berpikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari
(Yuberti, 2014)
4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan metode
Preview Read Summarize Test (PQRST) dengan bantuan mind mapping berpengaruh untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
eskperimen setelah menggunakan metode Preview Read Summarize Test (PQRST) dengan
bantuan mind mapping nilai rata-rata sebesar 82,75 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
yaitu 69,40. Hasil analisis dengan bantuan aplikasi SPSS 25 dengan uji paired sample T
Test diperoleh nilai sig (2 tailed) 0,001, yang berarti bahwa penggunaan metode PQRST
dengan bantuan mind mapping berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar pada peserta
didik.
5. Daftar Pustaka
Aprinawati, I. (2018). Penggunaan Model Peta Pikiran (Mind Mapping) untuk Meningkatkan
Pemahaman Membaca Wacana Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 140-147.
Erwanda, R. O., Lasarus Malaikusa, Y. M., & Wana, P. R. (2022). Implementasi Metode
Mind Mapping dalam Aktivitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Kelas V di
SDN Karangbanyu 1. Jurnal Idaarah, 134-143.
Farida, W., Saputri, D. F., & Sukadi, E. (2020). Penerapan Model Pembelajaran CLIS Dengan
Metode Eksperimen Pada Materi Perpindahan Kalor Kelas VII di SMP N 1 Sungai
Ambawang Kabupaten Kuburaya. Pendidikan Sains dan Aplikasinya, 34-40.
Halik, A., Sultan, M. A., & Nasriani. (2022). Pengaruh Metode Pembelajaran Preview,
Question, Read, Summarize, Test (PQRST) terhadap Hasil Belajar Membaca
Pemahaman Muatan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Journal of Health Education
Economics Science and Technology (J-HEST), 104-108.
Irawati, Samad, A., & Nurlina. (2014). Penerapan Model Pembelajaran CLIS Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri Pallangga Kabupaten Gowa. JPF, 186-
187.
Litualy, S. j., & Seleky, S. f. (2018). Penggunaan Teknik Membaca PQRST & Peningkatan
Kemampuan Membaca Mahasiswa Program Studi Bahasa Jerman Universitas
Pattimura. Tahuri, 1-14.
Lubis, B. N., Syahputri, D., & Rambe, K. R. (2022). Pelatihan Teknik Membaca Cepat:
Skimming and Scanning bagi Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Swasta Yapim Biru-biru. Jurnal Pustaka Mitra, 30-33.
Nabillah, A., Hartati, T., & Saefudin, A. (2019). Penerapan Metode PQRST untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas III SD. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9-21.
Purwati. (2016). Peningkatan Kompetensi Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Teks
Percakapan Melalui Metode PQRST Siswa Kelas VI SDN Ngastorejo. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 43-52.
Saputro, D. A., Trapsilasiwi, D., & Setiawan, S. (2021). Pengaruh Metode Pembelajaran
Mind Mapping dan Jenis Kelamin terhadap Hasil Belajar Matematika. Journal of
Mathetatics Education and Learning, 1-8.