Anda di halaman 1dari 18

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN

DAN PERAN AUDITOR DALAM GCG


Kelompok 12:

Siti Wahidatul Hasanah (11200820000028)


Riska Anggraeni (11200820000085)
Achmad Daffi Muzhaffar (11200820000146)

Dosen Pengampu: Dr. Khayatun Nufus, SE, M.Si


Table of contents
01 02 03
Peranan GCG
Kualitas pelaporan Tujuan Pelaporan Terhadap Kualitas
Keuangan Keuangan Pelaporan Keuangan
dan Kepercayaan
04 05 investor

Peran Auditor
Eksternal dalam Contoh Kasus
GCG
01
Kualitas
Pelaporan
Keuangan
Kualitas Pelaporan Keuangan
Menurut Chariri dan Ghozali (2007), pelaporan keuangan mencakup laporan
keuangan, informasi tambahan, dan berbagai media pelaporan, sedangkan
laporan keuangan hanya terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan terlampir.

Manajemen dapat menyampaikan informasi sesuai dengan peraturan atau


kebiasaan yang dianggap berguna untuk pihak eksternal, atau bahkan secara
sukarela, selain dari yang tercantum dalam laporan.
Tujuan pelaporan keuangan (Pernyataan Konsep Akuntansi
Keuangan Nomor 1 dalam Chariri dan Ghozali, 2007):

➢ Memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk
mengambil keputusan investasi dan kredit.
➢ Memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk
menilai jumlah, pengakuan, dan pemberitaan tentang penerimaan kas bersih perusahaan.
➢ Memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi perusahaan serta klaim terhadap
sumber-sumber ekonomi tersebut.
➢ Menyediakan informasi tentang hasil usaha perusahaan selama satu periode.
➢ Menyediakan informasi tentang cara perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas,
pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman, dan transaksi modal, serta faktor lain yang
mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
02
Tujuan
Pelaporan
Keuangan
Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan dari pelaporan keuangan adalah memberikan


informasi yang berguna, komprehensif, dan dapat
dipahami kepada mereka yang memiliki pengetahuan
tentang aktivitas ekonomi, khususnya untuk mendukung
keputusan investasi. Laporan keuangan harus
menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor,
kreditor, calon investor-kreditor potensial, dan pihak lain
yang membutuhkan informasi tersebut.

Sasaran utama pelaporan keuangan adalah para


pemakai eksternal perusahaan, seperti investor,
kreditor, calon investor-kreditor potensial, dan pihak lain
yang memiliki kepentingan.
03
Peranan GCG Terhadap
Kualitas Pelaporan
Keuangan dan
Kepercayaan investor
01 02 03
Integritas
Transparansi Akuntabilitas Laporan
Keuangan Manajemen Keuangan

04 05
Pencegahan Pemberdayaan
Kecurangan Pemegang Saham
04
Peran Auditor
Eksternal
dalam GCG
01 02 03
Pengawasan dan Mendorong Pengawasan
Pemeriksaan Transparansi Terhadap Sistem
Independen Keuangan Pengendalian Internal

04 05
Memberikan Opini Memberikan
Mengenai Tata Rekomendasi
Kelola Perusahaan Perbaikan
05
Kasus
PT Telkom Tbk.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang
jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan
jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham
mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia
sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh
publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock
Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.
PT Telkom Tbk.
PT Telkom awalnya memiliki reputasi yang baik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan New York
Stock Exchange. Namun dengan berjalannya waktu, pada tahun 2002 PT TELKOM mengalami
masalah yaitu masalah mekanisme tender untuk mengaudit keuangannya. Untuk mengaudit
pembukuan PT telkom talun 2002 perusahaan menunjuk KAP Eddy Pianto sementara untuk
PT Telkomsel ditunjuk KAP Hadi Sutanto.

Adapun alasan Pengunduran diri KAP HS, yaitu:


▪ KAP HS tidak mau berafiliasi dengan KAP EP
▪ KAP HS meragukan kelayakan hak praktek KAP EP dihadapan BAPЕРАМ AS
▪ KAP HS mengetahui SEC (Security Exchange Commision) tidak mengakui keberadaan KAP EP berkaitan
dengan keraguannya atas kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh para auditornya.
▪ KAP HS ketika mengaudit PT Telkomsel meminta izin untuk melihat 20-F seluruhnya terlebih dahulu.
Permintaan tersebut ditolak oleh PT Telkom karena waktunya yang sangat krusial serta tidak ada
hubungannya dengan KAP HS, dan juga segera dilaporkan ke SEC.
PT Telkom Tbk.
Kasus audit PT Telkom berawal dari kesalahan interpretasi yang dilakukan
oleh KAP Haryanto Sahari dan Rekan terhadap PT Telkom, PT Telkomsel dan
United State Securities an Exchange Commisions mengenai ketentuan
standar audit Amerika. Audit PT Telkomsel harus mengikuti standar audit
Amerika dengan merujuk pada peraturan SEC Karena PT Telkomsel
membuka bursa di NYSE.

Karena waktunya sangat terbatas KAP EP meminta hasil audit yang dahulu
pernah dilakukan oleh KAP HS, tetapi KAP HS menolak untuk memberitahu
hasil audit yang pernah dilakukannya.
PT Telkom Tbk.
Masalah yang timbul:
■ Masalah muncul pada saat laporan audit (konsolidasi) tentang total kinerja PT Telkom
yang di audit oleh KAP Eddy Pianto ditolak oleh PwC (Pricewaterhouse Coopers).
Alasannya adalah lembaga itu tidak mau berasosiasi dengan pekerjaan KAP Eddy Pianto.
Sikap itu dilakukan untuk menghindari kerugian di kemudian hari.
■ KAP HS dan rekan mencoba untuk menyesatkan dan merugikan para pemegang saham
dari perseroan induk maupun anak perusahaan yakni TELKOM dan TELKOMSEL,
■ KAP HS dan KAP EP melanggar peraturan BAPEPAM tentang persaingan yang tidak sehat
antara sesama auditor.
■ Tindakan yang dilakukan oleh KAP HS yaitu tidak mengizinkan KAP EP untuk memakai
acuannya sehingga KAP EP harus memulainya lagi dari awal tanpa mengetahui dokumen-
dokumen apa saja yang pernah di audit.
Analisis Kasus
Dari kasus tersebut terlihat bahwa antara KAP Hadi
Sutanto beserta rekan dan KAP Eddy Pianto beserta Rekan
tidak menjalin hubungan yang baik diantara kedua belah
pihak tersebut. Seharusnya sesama Kantor Akuntan Publik
perlu bekerja sama dan saling mendukung dalam
menjalankan tugas sebagai seorang auditor sehingga dengan
saling adanya kerjasama diantara kedua belah pihak, maka
akan dapat menciptakan kualitas laporan keuangan yang
handal. Selain itu, para auditor juga hendaknya menjaga
profesionalitas agar reputasi saham di pasar tetap baik.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai