Anda di halaman 1dari 18

PELABELAN GRACEFUL PRIMA

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Topik Khusus Kombinatorika I

Dosen Pengampu:
Dr. Rismawati Ramdani

Oleh:
Desti Lailatul Qodriah (1207010015)
Nisa Syamrotun Nurjannah (1207010046)
Risma Septiani (1207010062)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam Matematika dan Ilmu Komputer, teori graf adalah cabang ilmu yang mempelajari sifat-
sifat graf. Banyak sekali struktur yang bisa direpresentasikan dengan graf, dan banyak masalah yang
bisa diselesaikan dengan bantuan graf.

Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek kajiannya berupa graf secara umum
yang direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bagian bilangan asli yang disebut label.
Pelabelan yang banyak dibahas adalah pelabelan titik (vertex labelling) (domain himpunan titik),
pelabelan sisi (edge labeling) (domain berupa himpunan sisi), dan pelabelan total (total labeling)
(domain himpunan titik dan himpunan sisi).

Pelabelan Graceful merupakan salah satu bagian dari jenis Pelabelan, dimana fungsi injektif dari
simpul-simpul ke himpunan yang menghasilkan label-label berbeda pada setiap busur. Sedangkan
Pelabelan Prima adalah salah satu bentuk pengembangan dari pelabelan titik, dimana FPB setiap pasang
titik yang bertetangga bernilai 1.

Hingga saat ini, pemanfaatan teori pelabelan graf sangat dirasakan peranannya terutama pada
sektor sistem komunikasi dan transportasi, navigasi geografis, radar, dan penyimpanan data komputer.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah pada penulisan ini adalah bagaimana cara menentukan pelabelan total pada
suatu graf G.

1.3 BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada penulisan ini adalah pelabelan graceful prima yang digunakan pada graf
yang disajikan.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Penulisan ini bertujuan untuk mendapat pelabelan total pada graf yang disajikan menggunakan
metode pelabelan graceful prima.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 HIMPUNAN

Himpunan(set) adalah kumpulan objek-objek berbeda yang membentuk suatu kelompok. Objek
yang terdapat dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Dapat dikatakan sebagai himpunan
jika memenuhi syarat khusus berikut:

-Setiap himpunan diberi nama dalam abjad latin kapital: misalkan A, B, C, dan seterusnya.
-Setiap anggota himpunan dibatasi dengan kurung kurawal “{…}”
-Anggota himpunan dinyatakan dengan ∈ dan setiap anggota dipisah dengan tanda “,”.
-Banyak anggota dari suatu himpunan disebut dengan kardinal himpunan tersebut (kardinalitas
himpunan). Jika A adalah suatu himpunan, maka banyaknya anggota dari A ditulis dengan
notasi n(A) atau │A│.
Penulisan himpunan berdasarkan syarat khusus himpunan dengan menggunakan kurung kurawal
dan huruf abjad kapital untuk nama himpunan.

Sebagai contoh:

A = {bilangan cacah kurang dari 10}

Menyatakan himpunan:

a. Deskripsi yaitu menyatakan himpunan dengan kata – kata


A = {bilangan cacah kurang dari 10}
b. Tabulasi yaitu menyatakan himpunan dengan cara mendaftar semua anggotanya
A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
c. Rule yaitu menyatakan himpunan dengan cara notasi
A= {x │x < 10, x ∈ bilangan cacah}

2.2 FUNGSI

Definisi Suatu fungsi (f) dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan
setiap anggota Himpunan A secara tunggal dengan anggota pada Himpunan B. Fungsi juga dapat
diartikan sebagai suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota suatu himpunan kepada himpunan
lain.

Apabila f memetakan suatu elemen x A ke suatu y B dikatakan bahwa y adalah peta dari x oleh
f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x), dan biasa ditulis dengan f : x f(x), sedangkan x biasa disebut
prapeta dari f(x). Himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dari fungsi f , sedangkan himpunan B
disebut daerah kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B dinamakan daerah hasil
(range) dari fungsi f tersebut.
Diagram sebagaimana pada Gambar di atas adalah fungsi karena pertama, terdapat relasi (yang
melibatkan dua himpunan yakni A dan B) dan kedua, pemasangan setiap elemen A adalah secara
tunggal.

Diagram di atas bukan merupakan fungsi karena ada elemen A yang dipasangkan tidak secara
tunggal dengan elemen pada B.

2.2.1 Sifat Fungsi

Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing himpunan A dan


B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga sifat fungsi yakni sebagai berikut
:

1. Injektif (Satu-satu)

Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu


(injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen
yang berbeda di B.

Sebagai contoh, fungsi pada A = {bilangan asli} yang didefinisikan dengan f(x) = 2x
adalah fungsi satu-satu, sebab kelipatan dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah
berlainan pula.
2. Surjektif (Onto)

Misalkan f fungsi dari himpunan A ke himpunan B (𝑓:𝐴 → 𝐵). Fungsi ini disebut fungsi
surjektif jika dan hanya jika setiap 𝑦 ∈ 𝐵 terdapat 𝑥 ∈ 𝐴 sehingga (𝑥) = 𝑦.

Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A) dari fungsi
f adalah himpunan bagian dari B, atau f(A)=B, yang berarti setiap elemen di B pasti
merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A.

Misal A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z} dan fungsi f : A→B yang didefinisikan dengan
diagram panah adalah suatu fungsi yang surjektif karena daerah hasil f adalah sama dengan
kodomain dari f (himpunan B).

3. Bijektif (Korespondensi Satu-satu)

Suatu pemetaan f : A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan
surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif “atau”A dan B berada dalam
korespondensi satu-satu”

Relasi dari himpunan A = {a, b, c} ke himpunan B = {p, q, r} yang didefinisikan sebagai


diagram di samping adalah suatu fungsi yang bijektif.

2.3 GRAF

Sebuah graf G terdiri dari suatu himpunan tak kosong yang masing-masing unsurnya disebut
simpul / titik (vertex) dinorasikan sebagai V, dan suatu himpunan pasangan tak berurutan dari titik-titik
tersebut yang disebut sisi (edge), dinotasikan sebagai E. Jadi, suatu graf G adalah pasangan himpunan
V dan E, dituliskan G = (V,E).
Himpunan titik dari 𝐺 dinotasikan dengan (𝐺) sedangkan himpunan sisi dari 𝐺 dinotasikan
dengan (𝐺). Banyaknya titik pada graf 𝐺 disebut Orde dan dinotasikan dengan ||(𝐺)|| , sedangkan
banyaknya sisi pada graf 𝐺 disebut Size (ukuran) dan dinotasikan dengan ||𝐸(𝐺)||.
1
e4
e1 e3
2 e2
3
e5 e6
e7

4
G adalah suatu graf dengan himpunan titik 𝑉 dan himpunan sisi 𝐸, 𝐺 = (𝑉,) dimana:

V(G) = {1, 2, 3, 4}

E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}

||(𝐺)|| = 4

||(𝐺)|| = 7

2.3.1 Macam-Macam Graf

Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu :

1. Graf Kosong (Null graph)


Graf kosong adalah graf dengan himpunan busur merupakan himpunan kosong.
Contoh :
● ● ● ●
N4

2. Graf Sederhana (simple graph)

Graf sederhana adalah graf yang tidak mempunyai gelang (loop) dan/atau sisi ganda
(multiple edge) Terdapat beberapa macam graf sederhana, yaitu :

a) Graf lengkap (complete graph) Graf lengkap adalah graf dengan setiap pasang simpulnya
saling bertetangga, dengan jumlah busur (m) = (n.(n-1))/2.
Contoh :

b) Graf teratur (regular graph) Graf teratur adalah graf yang semua simpul dalam graf trsebut
berderajat sama, dengan jumlah busur (m) = (n.r)/2, dan r adalah nilai derajat simpul.
Contoh :
c) Graf Lintasan (paths)
Graf lintasan adalah graf yang bentuknya menyerupai garis lurus, m=n-1.
Contoh :

d) Graf lingkaran (Cycles)


Graf lingkaran adalah graf yang bentuknya menyerupai lingkaran, dengan m=n
Dinotasikan dengan Cn
Contoh :

e) Graf Berbobot (Weighted Graph)


Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot) (Munir,
2005:376).
Contoh :
f) Graf Bintang
Graf bintang adalah sebuah graf yang mempunyai n+1 titik dengan Vn titik tepi dan satu
titik pusat v yang berderajat n. Graf bintang disebut Graf Bipartit Lengkap K1,n, graf bintang
merupakan keluarga dari graf pohon.
Contoh :

g) Graf Bistar
Graf bistar adalah graf yang diperoleh dari dua buah salinan graf bintang Sn, dengan
menghubungkan titik-titik dengan derajat tertinggi dengan sebuah sisi. Graf bistar
inotasikan dengan 𝑆𝑛,. Graf bistar memiliki 2𝑛 + 2 titik dan 2𝑛 + 1 sisi.
Contoh :

h) Graf Persahabatan
Graf persahabatan (graf kincir angina Belanda atau n-fan) Fn adalah graf planar tak
berarah dengan 2n+1 simpul dan 3n sisi.
Contoh :
BAB III

PELABELAN GRACEFUL PRIMA

3.1 PELABELAN GRAF

Pelabelan pada suatu graf adalah pemetaan atau fungsi yang memasangkan unsur-unsur graf (titik
atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Berdasarkan domainnya, pelabelan graf dibagi tiga :
- Pelabelan Titik
Domain dari pemetaan berupa titik. Contoh :
Graf G memiliki himpunan titik
f:V(G) → {1, 2, 3, 4, 5}

- Pelabelan Sisi
Domain dari pemetaan berupa sisi. Contoh :
Graf G memiliki himpunan sisi
f:E(G) → {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}

- Pelabelan Total
Domain dari pemetaan berupa titik dan sisi. Contoh :
Graf G memiliki himpunan titik
f:V(G) → {1, 2, 3, 4, 5} dan himpunan titik
f:E(G) → {a, b, c, d, e, f, g, h}

Pelabelan Total : f:V(G) ∪ f:E(G) → {1, a, 2, b, 3, c, 4, d, 5, e, f, g, h}


3.2 BOBOT PADA GRAF

Bobot (weight) dari elemen graf adalah jumlah dari semua label yang berhubungan dengan
elemen graf tersebut. Bobot dari titik 𝑣 dengan pelabelan λ adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑣) = λ𝑣 + ∑ 𝑢𝑣∈λ(𝑢𝑣), Dan
bobot dari sisi 𝑢𝑣 adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑢𝑣) = λ𝑢 + λ𝑢𝑣 + λ(𝑣)

Bobot titik dan sisi pada pelabelan total tersebut adalah :


- Bobot titik dari graf tersebut adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑣) = λ𝑣 + ∑𝑢𝑣∈λ(𝑢𝑣) yaitu:
𝜔𝑡𝑓(𝑣1) = 1 + 1 + 2 = 4
𝜔𝑡𝑓(𝑣2) = 3 + 1 + 2 = 6
𝜔𝑡𝑓(𝑣3) = 1 + 2 + 2 = 5

- Bobot sisi dari graf tersebut adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑢𝑣) = λ𝑢 + λ𝑢𝑣 + λ(𝑣) yaitu:
𝜔𝑡𝑓(𝑒1) = 1 + 1 + 3 = 5
𝜔𝑡𝑓(𝑒2) = 2 + 1 + 1 = 4
𝜔𝑡𝑓(𝑒3) = 2 + 3 + 1 = 6

3.3 PELABELAN PRIMA

Pelabelan prima adalah salah satu bentuk pengembangan dari pelabelan titik. Misalkan G =
(V(G), E(G)) graf dengan simpul m. Bijektif f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan prima jika untuk
setiap sisi e = uv, FPB(f(u), f(v)) = 1. Sehingga untuk sisi uv, label dari u dan v relatif prima. Graf yang
memiliki pelabelan prima disebut graf prima. Contoh : Misalkan Pn merupakan graf pan dengan titik
sebanyak 𝑛 + 1.
Bukti Pn dengan titik sebanyak 𝑛 + 1 dimana 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝐶𝑛) dengan 𝑖 = 1,2,3,...𝑛−1, 𝑣𝑛 ∈ 𝑉(𝐾1)
dan 𝑣𝑛 bertetangga dengan 𝑣1.
𝑣𝑛 bertetangga dengan 𝑣1 maka 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑛),𝑓(𝑣1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑛,1) = 1
Serta 𝑣𝑛−1 bertetangga dengan 𝑣1 maka 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑛−1),𝑓(𝑣1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑛−1,1) = 1
Untuk setiap 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝐶𝑛) selain 𝑣𝑛−1 akan bertetangga dengan 𝑣𝑖+1, sehingga titik yang bertetangga
adalah 𝑣𝑖 dan 𝑣𝑖+1 dengan 𝑖 = 1,2,3,...𝑛 − 2 akibatnya 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑖),𝑓(𝑣𝑖+1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑖,𝑖 + 1) = 1
Karena untuk setiap pasang titik 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝑃𝑛) yang bertetangga saling prima maka graf pan Pn merupakan
graf prima. Sebagai ilustrasi hasil dari pelabelan graf prima ditunjukan pada gambar dibawah.
3.4 PELABELAN GRACEFUL

Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan |V| = m dan |E| = n. Fungsi injektif f:V(G) → {1, 2, ...,
m} disebut pelabelan graceful G jika semua label sisi dari G yang diberikan oleh f(uv) = |f(u) – f(v)|
untuk setiap uv ∈ E berbeda. Graf yang menerima pelabelan graceful disebut graf graceful.
Contoh:

Pelabelan Graceful pada Graf Lintasan P3

1 2 3 1 2
P3 ● ● ●
v1 v2 v3

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |1 - 3| = 2

f(v2v3) = |f(v2) – f(v3)| = |3 – 2| = 1

Pelabelan Graceful pada Graf Lintasan P3 sudah memenuhi definisi Pelabelan Graceful.

3.5 PELABELAN GRACEFUL PRIMA

Misalkan G dengan simpul m dan sisi n, mengalami pelabelan graceful prima jika terdapat
injektif 𝜑 dari simpul G ke {1, 2, …, k} dimana k = min{2m, 2n} sehingga FPB(𝜑(vi), 𝜑(vj)) = 1 dan
fungsi injektif terinduksi 𝜑 dari sisi G ke {1, 2, …, k-1} didefinisikan oleh 𝜑*(vivj) = | 𝜑(vi) – f(vj)|
hasil label sisi berbeda.

3.5.1 Contoh

1) Graf Tringular Snake T2 menerima pelabelan graceful prima.

FPB setiap pasangan titik yang bertetangga:

𝐹𝑃𝐵(2, 5) = 1

𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 8) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 3) = 1

𝐹𝑃𝐵(8, 3) = 1
Label graceful setiap sisi:

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |2 - 5| = 3

f(v1v3) = |f(v1) – f(v3)| = |2 - 1| = 1

f(v2v3) = |f(v2) – f(v3)| = |5 - 1| = 4

f(v3v4) = |f(v3) – f(v4)| = |1 - 8| = 7

f(v5v4) = |f(v5) – f(v4)| = |3 - 8| = 5

f(v3v5) = |f(v3) – f(v5)| = |1 - 3| = 2

Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.

2) Pada k3,3 sisi dan simpul tidak diberi label sehingga tidak diketahui FPB dan labelnya.
Maka k3,3 tidak menerima pelabelan graceful prima.

3) Teorema : Graf bintang k1, n menerima pelabelan graceful prima.


Bukti :
Graf bintang Sk adalah graf bipartit lengkap k1,n : graf terhubungan dengan n+1 simpul dan
n sisi (pohon dengan satu simpul internal dan n daun) dimana satu simpul berderajat n dan
sebanyak n simpul lainnya berderajat 1.
k = min{2(n+1), 2n} = 2n
Pada k1,n satu simpul bertetangga dengan n simpul yang tersisa. Beri label pada simpul
berderajat n dengan label 1 dan sisanya dengan 2, 3, 4, …, n, n+1.
FPB simpul dari setiap sisi adalah 1.
Label sisi 1, 2, 3, 4, … berbeda.
Contoh :
FPB setiap pasangan titik yang bertetangga:

𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(3, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(4, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1

Label graceful setiap sisi:

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |1 - 2| = 1

f(v1v3) = |f(v1) – f(v3)| = |1 - 3| = 2

f(v1v4) = |f(v1) – f(v4)| = |1 - 4| = 3

f(v1v5) = |f(v1) – f(v5)| = |1 - 5| = 4

Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.

4) Teorema : Graf bistar Bn,n menerima pelabelan graceful prima.


Bukti :
Graf Bistar memiliki 2n+2 simpul dan (2n+1) sisi. Graf Bistar Bn,n memiliki tepat dua
simpul berderajat n. Beri label simpul tersebut dengan 1 dan 3.
k = min{2(2n+2), 2(2n+1)} = 2(2n+1)
Beri label 2, 4, 5, 6, …, n+2 pada simpul-simpul yang bertetangga dengan simpul label 1,
sehingga FPB simpul-simpul dari setiap sisi adalah 1. Beri label simpul-simpul yang
bertetangga dengan simpul label 3 dari himpunan {n+3, n+4, …, 2(2n+1)} dan bukan
kelipatan 3.
FPB simpul dari setiap sisi adalah 1, dan label sisi berbeda.
Contoh :

FPB setiap pasangan titik yang bertetangga:

𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(4, 1) = 1

𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(11, 3) = 1

𝐹𝑃𝐵(10, 3) = 1

𝐹𝑃𝐵(8, 3) = 1

Label graceful setiap sisi:

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |1 - 5| = 4

f(v1v3) = |f(v1) – f(v3)| = |1 - 4| = 3

f(v1v4) = |f(v1) – f(v4)| = |1 - 2| = 1

f(v5v6) = |f(v5) – f(v6)| = |3 - 11| = 8

f(v5v7) = |f(v5) – f(v7)| = |3 - 10| = 7

f(v5v8) = |f(v5) – f(v8)| = |3 - 8| = 5

Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.

5) Teorema : Graf siklus Cn menerima pelabelan graceful prima.


Bukti :
Siklus Cn memiliki n sisi dan n simpul.
k = min(2n, 2n) = 2n
Titik dari Cn diberi label dari himpunan S = {1, 2, 3, …, 2n-1, 2n}.
Pilih sembarang titik di Cn dan beri label 1.
Pilih dua bilangan bulat terakhir dari himpunan S yaitu 2n-1 dan 2n lalu beri label ke
simpul yang berdekatan dari label simpul 1.
Pilih bilangan bulat dari awal himpunan S dan beri label dengan simpul yang berdekatan
dengan label simpul 2n-1 atau 2n sehingga FPB dari dua simpul berurutan adalah 1 dan
label tepi berbeda.
Contoh :

FPB setiap pasangan titik yang bertetangga:

𝐹𝑃𝐵(1, 11) = 1

𝐹𝑃𝐵(11, 2) = 1
𝐹𝑃𝐵(2, 7) = 1

𝐹𝑃𝐵(7, 9) = 1

𝐹𝑃𝐵(9, 5) = 1

𝐹𝑃𝐵(5, 12) = 1

𝐹𝑃𝐵(12, 1) = 1

Label graceful setiap sisi:

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |1, 11| = 10

f(v2v3) = |f(v2) – f(v3)| = |11, 2| = 9

f(v3v4) = |f(v3) – f(v4)| = |2, 7| = 5

f(v4v5) = |f(v4) – f(v5)| = |7, 9| = 2

f(v5v6) = |f(v5) – f(v6)| = |9, 5| = 4

f(v6v7) = |f(v6) – f(v7)| = |5, 12| = 4

f(v7v8) = |f(v7) – f(v8)| = |12, 1| = 4

Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.

6) Teorema : Graf persahabatan Fn menerima pelabelan graceful prima.


Bukti :
Graf persahabatan Fn memiliki (2n+1) simpul dan 3n sisi.
k = min{2n(2n+1), 6n} = min{4n+2, 6n} = 4n+2
Dalam graf persahabatan, satu simpul berderajat 2n bertetangga dengan 2n simpul yang
tersisa, beri label simpul berderajat 2n dengan 1.
Pilih simpul dari setiap siklus C3, beri label dengan 2, 3, 4, 5, …, (n+1) dan beri label
simpul yang tersisa dengan (4n+2), (4n+1), (4n), (4n-1) …, sehingga FPB simpul ujung
dari setiap sisi adalah 1 dan label tepi berbeda.
Contoh :
FPB setiap pasangan titik yang bertetangga:

𝐹𝑃𝐵(1, 17) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 3) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 16) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 4) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 15) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 5) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 13) = 1

𝐹𝑃𝐵(1, 2) = 1

𝐹𝑃𝐵(2, 17) = 1

𝐹𝑃𝐵(3, 16) = 1

𝐹𝑃𝐵(4, 15) = 1

𝐹𝑃𝐵(5, 13) = 1

Label graceful setiap sisi:

f(v1v2) = |f(v1) – f(v2)| = |1 - 17| = 16

f(v1v3) = |f(v1) – f(v3)| = |1 - 3| = 2

f(v1v4) = |f(v1) – f(v4)| = |1 - 16| = 15

f(v1v5) = |f(v1) – f(v5)| = |1 - 4| = 3

f(v1v6) = |f(v1) – f(v6)| = |1 - 15| = 14

f(v1v7) = |f(v1) – f(v7)| = |1 - 5| = 4

f(v1v8) = |f(v1) – f(v8)| = |1 - 13| = 12

f(v1v9) = |f(v1) – f(v9)| = |1 - 2| = 1

f(v9v2) = |f(v9) – f(v2)| = |2 - 17| = 15

f(v3v4) = |f(v3) – f(v4)| = |3 - 16| = 13

f(v5v6) = |f(v5) – f(v6)| = |4 - 15| = 11

f(v7v8) = |f(v7) – f(v8)| = |5 - 13| = 8

Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pelabelan pada suatu graf adalah pemetaan atau fungsi yang memasangkan unsur-unsur graf (titik
atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan simpul m. Bijektif
f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan prima jika untuk setiap sisi e = uv, FPB(f(u), f(v)) = 1.
Sehingga untuk sisi uv, label dari u dan v relatif prima. Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan |V| =
m dan |E| = n. Fungsi injektif f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan graceful G jika semua label sisi
dari G yang diberikan oleh f(uv) = |f(u) – f(v)| untuk setiap uv ∈ E berbeda. Misalkan G dengan simpul
m dan sisi n, mengalami pelabelan graceful prima jika terdapat injektif 𝜑 dari simpul G ke {1, 2, …, k}
dimana k = min{2m, 2n} sehingga FPB(𝜑(vi), 𝜑(vj)) = 1 dan fungsi injektif terinduksi 𝜑 dari sisi G ke
{1, 2, …, k-1} didefinisikan oleh 𝜑*(vivj) = | 𝜑(vi) – f(vj)| hasil label sisi berbeda.

4.2 SARAN

Pada pengkajian ini, terdapat satu contoh untuk setiap teorema. Oleh karena itu, penulis
menyarankan untuk penelitian selanjutnya dengan menambah contoh pelabelan lainnya semisal dua
contoh untuk satu teorema disertai pengerjaan yang lebih jelas dan rinci untuk langkah demi
langkahnya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Elvarajan, T.M., Subramoniam, R., “Prime Graceful Labeling”, International Journal of
Engineering & Technology, vol.7, no.4.36, 750-752, 2018.
[2] R. Munir, Matematika Diskrit, Edisi Revisi Kelima, Bandung: Informatika Bandung, 2014.
[3] F. Daniel, P.N.L Taneo, Teori Graf, Yogyakarta: Grup Penerbitan Cv Budi Utama, 2019.
[4] Helmia, Franb, F., Putrac, D.R., ”Prime Labeling of Pan Graph and Its Line, Middle and
Duplication Graph”, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, vol.3, 8-13, 2020.
[5] Tout, R., Dabboucy, A.N., Howalla, K., “Prime labeling of graphs”, National Academy Science
Letters-India, vol.5, no.11, 365-368, 1982.
[6] E., Weisstein, “Graceful Labeling”, Wolfram MathWorld, 2023. [online], Tersedia di:
https://mathworld.wolfram.com/GracefulLabeling.html#:~:text=A%20graceful%20labeling%20(
or%20graceful,absolute%20differences%20between%20node%20values. [Diakses: 1 Mei 2023].
[7] Suwarman, R.F., “Pelabelan Graceful dan Konsekutif pada Graf Lintasan Pn”, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2010.

Anda mungkin juga menyukai