Kelompok 5 Kombinatorika
Kelompok 5 Kombinatorika
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Topik Khusus Kombinatorika I
Dosen Pengampu:
Dr. Rismawati Ramdani
Oleh:
Desti Lailatul Qodriah (1207010015)
Nisa Syamrotun Nurjannah (1207010046)
Risma Septiani (1207010062)
PENDAHULUAN
Dalam Matematika dan Ilmu Komputer, teori graf adalah cabang ilmu yang mempelajari sifat-
sifat graf. Banyak sekali struktur yang bisa direpresentasikan dengan graf, dan banyak masalah yang
bisa diselesaikan dengan bantuan graf.
Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek kajiannya berupa graf secara umum
yang direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bagian bilangan asli yang disebut label.
Pelabelan yang banyak dibahas adalah pelabelan titik (vertex labelling) (domain himpunan titik),
pelabelan sisi (edge labeling) (domain berupa himpunan sisi), dan pelabelan total (total labeling)
(domain himpunan titik dan himpunan sisi).
Pelabelan Graceful merupakan salah satu bagian dari jenis Pelabelan, dimana fungsi injektif dari
simpul-simpul ke himpunan yang menghasilkan label-label berbeda pada setiap busur. Sedangkan
Pelabelan Prima adalah salah satu bentuk pengembangan dari pelabelan titik, dimana FPB setiap pasang
titik yang bertetangga bernilai 1.
Hingga saat ini, pemanfaatan teori pelabelan graf sangat dirasakan peranannya terutama pada
sektor sistem komunikasi dan transportasi, navigasi geografis, radar, dan penyimpanan data komputer.
Perumusan masalah pada penulisan ini adalah bagaimana cara menentukan pelabelan total pada
suatu graf G.
Batasan masalah pada penulisan ini adalah pelabelan graceful prima yang digunakan pada graf
yang disajikan.
Penulisan ini bertujuan untuk mendapat pelabelan total pada graf yang disajikan menggunakan
metode pelabelan graceful prima.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 HIMPUNAN
Himpunan(set) adalah kumpulan objek-objek berbeda yang membentuk suatu kelompok. Objek
yang terdapat dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Dapat dikatakan sebagai himpunan
jika memenuhi syarat khusus berikut:
-Setiap himpunan diberi nama dalam abjad latin kapital: misalkan A, B, C, dan seterusnya.
-Setiap anggota himpunan dibatasi dengan kurung kurawal “{…}”
-Anggota himpunan dinyatakan dengan ∈ dan setiap anggota dipisah dengan tanda “,”.
-Banyak anggota dari suatu himpunan disebut dengan kardinal himpunan tersebut (kardinalitas
himpunan). Jika A adalah suatu himpunan, maka banyaknya anggota dari A ditulis dengan
notasi n(A) atau │A│.
Penulisan himpunan berdasarkan syarat khusus himpunan dengan menggunakan kurung kurawal
dan huruf abjad kapital untuk nama himpunan.
Sebagai contoh:
Menyatakan himpunan:
2.2 FUNGSI
Definisi Suatu fungsi (f) dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan
setiap anggota Himpunan A secara tunggal dengan anggota pada Himpunan B. Fungsi juga dapat
diartikan sebagai suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota suatu himpunan kepada himpunan
lain.
Apabila f memetakan suatu elemen x A ke suatu y B dikatakan bahwa y adalah peta dari x oleh
f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x), dan biasa ditulis dengan f : x f(x), sedangkan x biasa disebut
prapeta dari f(x). Himpunan A dinamakan daerah asal (domain) dari fungsi f , sedangkan himpunan B
disebut daerah kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B dinamakan daerah hasil
(range) dari fungsi f tersebut.
Diagram sebagaimana pada Gambar di atas adalah fungsi karena pertama, terdapat relasi (yang
melibatkan dua himpunan yakni A dan B) dan kedua, pemasangan setiap elemen A adalah secara
tunggal.
Diagram di atas bukan merupakan fungsi karena ada elemen A yang dipasangkan tidak secara
tunggal dengan elemen pada B.
1. Injektif (Satu-satu)
Sebagai contoh, fungsi pada A = {bilangan asli} yang didefinisikan dengan f(x) = 2x
adalah fungsi satu-satu, sebab kelipatan dua dari setiap dua bilangan yang berlainan adalah
berlainan pula.
2. Surjektif (Onto)
Misalkan f fungsi dari himpunan A ke himpunan B (𝑓:𝐴 → 𝐵). Fungsi ini disebut fungsi
surjektif jika dan hanya jika setiap 𝑦 ∈ 𝐵 terdapat 𝑥 ∈ 𝐴 sehingga (𝑥) = 𝑦.
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil f(A) dari fungsi
f adalah himpunan bagian dari B, atau f(A)=B, yang berarti setiap elemen di B pasti
merupakan peta dari sekurang-kurangnya satu elemen di A.
Misal A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z} dan fungsi f : A→B yang didefinisikan dengan
diagram panah adalah suatu fungsi yang surjektif karena daerah hasil f adalah sama dengan
kodomain dari f (himpunan B).
Suatu pemetaan f : A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang injektif dan
surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang bijektif “atau”A dan B berada dalam
korespondensi satu-satu”
2.3 GRAF
Sebuah graf G terdiri dari suatu himpunan tak kosong yang masing-masing unsurnya disebut
simpul / titik (vertex) dinorasikan sebagai V, dan suatu himpunan pasangan tak berurutan dari titik-titik
tersebut yang disebut sisi (edge), dinotasikan sebagai E. Jadi, suatu graf G adalah pasangan himpunan
V dan E, dituliskan G = (V,E).
Himpunan titik dari 𝐺 dinotasikan dengan (𝐺) sedangkan himpunan sisi dari 𝐺 dinotasikan
dengan (𝐺). Banyaknya titik pada graf 𝐺 disebut Orde dan dinotasikan dengan ||(𝐺)|| , sedangkan
banyaknya sisi pada graf 𝐺 disebut Size (ukuran) dan dinotasikan dengan ||𝐸(𝐺)||.
1
e4
e1 e3
2 e2
3
e5 e6
e7
4
G adalah suatu graf dengan himpunan titik 𝑉 dan himpunan sisi 𝐸, 𝐺 = (𝑉,) dimana:
V(G) = {1, 2, 3, 4}
||(𝐺)|| = 4
||(𝐺)|| = 7
Graf sederhana adalah graf yang tidak mempunyai gelang (loop) dan/atau sisi ganda
(multiple edge) Terdapat beberapa macam graf sederhana, yaitu :
a) Graf lengkap (complete graph) Graf lengkap adalah graf dengan setiap pasang simpulnya
saling bertetangga, dengan jumlah busur (m) = (n.(n-1))/2.
Contoh :
b) Graf teratur (regular graph) Graf teratur adalah graf yang semua simpul dalam graf trsebut
berderajat sama, dengan jumlah busur (m) = (n.r)/2, dan r adalah nilai derajat simpul.
Contoh :
c) Graf Lintasan (paths)
Graf lintasan adalah graf yang bentuknya menyerupai garis lurus, m=n-1.
Contoh :
g) Graf Bistar
Graf bistar adalah graf yang diperoleh dari dua buah salinan graf bintang Sn, dengan
menghubungkan titik-titik dengan derajat tertinggi dengan sebuah sisi. Graf bistar
inotasikan dengan 𝑆𝑛,. Graf bistar memiliki 2𝑛 + 2 titik dan 2𝑛 + 1 sisi.
Contoh :
h) Graf Persahabatan
Graf persahabatan (graf kincir angina Belanda atau n-fan) Fn adalah graf planar tak
berarah dengan 2n+1 simpul dan 3n sisi.
Contoh :
BAB III
Pelabelan pada suatu graf adalah pemetaan atau fungsi yang memasangkan unsur-unsur graf (titik
atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Berdasarkan domainnya, pelabelan graf dibagi tiga :
- Pelabelan Titik
Domain dari pemetaan berupa titik. Contoh :
Graf G memiliki himpunan titik
f:V(G) → {1, 2, 3, 4, 5}
- Pelabelan Sisi
Domain dari pemetaan berupa sisi. Contoh :
Graf G memiliki himpunan sisi
f:E(G) → {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
- Pelabelan Total
Domain dari pemetaan berupa titik dan sisi. Contoh :
Graf G memiliki himpunan titik
f:V(G) → {1, 2, 3, 4, 5} dan himpunan titik
f:E(G) → {a, b, c, d, e, f, g, h}
Bobot (weight) dari elemen graf adalah jumlah dari semua label yang berhubungan dengan
elemen graf tersebut. Bobot dari titik 𝑣 dengan pelabelan λ adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑣) = λ𝑣 + ∑ 𝑢𝑣∈λ(𝑢𝑣), Dan
bobot dari sisi 𝑢𝑣 adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑢𝑣) = λ𝑢 + λ𝑢𝑣 + λ(𝑣)
- Bobot sisi dari graf tersebut adalah 𝜔𝑡𝑓(𝑢𝑣) = λ𝑢 + λ𝑢𝑣 + λ(𝑣) yaitu:
𝜔𝑡𝑓(𝑒1) = 1 + 1 + 3 = 5
𝜔𝑡𝑓(𝑒2) = 2 + 1 + 1 = 4
𝜔𝑡𝑓(𝑒3) = 2 + 3 + 1 = 6
Pelabelan prima adalah salah satu bentuk pengembangan dari pelabelan titik. Misalkan G =
(V(G), E(G)) graf dengan simpul m. Bijektif f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan prima jika untuk
setiap sisi e = uv, FPB(f(u), f(v)) = 1. Sehingga untuk sisi uv, label dari u dan v relatif prima. Graf yang
memiliki pelabelan prima disebut graf prima. Contoh : Misalkan Pn merupakan graf pan dengan titik
sebanyak 𝑛 + 1.
Bukti Pn dengan titik sebanyak 𝑛 + 1 dimana 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝐶𝑛) dengan 𝑖 = 1,2,3,...𝑛−1, 𝑣𝑛 ∈ 𝑉(𝐾1)
dan 𝑣𝑛 bertetangga dengan 𝑣1.
𝑣𝑛 bertetangga dengan 𝑣1 maka 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑛),𝑓(𝑣1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑛,1) = 1
Serta 𝑣𝑛−1 bertetangga dengan 𝑣1 maka 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑛−1),𝑓(𝑣1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑛−1,1) = 1
Untuk setiap 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝐶𝑛) selain 𝑣𝑛−1 akan bertetangga dengan 𝑣𝑖+1, sehingga titik yang bertetangga
adalah 𝑣𝑖 dan 𝑣𝑖+1 dengan 𝑖 = 1,2,3,...𝑛 − 2 akibatnya 𝐹𝑃𝐵(𝑓(𝑣𝑖),𝑓(𝑣𝑖+1)) = 𝐹𝑃𝐵(𝑖,𝑖 + 1) = 1
Karena untuk setiap pasang titik 𝑣𝑖 ∈ 𝑉(𝑃𝑛) yang bertetangga saling prima maka graf pan Pn merupakan
graf prima. Sebagai ilustrasi hasil dari pelabelan graf prima ditunjukan pada gambar dibawah.
3.4 PELABELAN GRACEFUL
Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan |V| = m dan |E| = n. Fungsi injektif f:V(G) → {1, 2, ...,
m} disebut pelabelan graceful G jika semua label sisi dari G yang diberikan oleh f(uv) = |f(u) – f(v)|
untuk setiap uv ∈ E berbeda. Graf yang menerima pelabelan graceful disebut graf graceful.
Contoh:
1 2 3 1 2
P3 ● ● ●
v1 v2 v3
Pelabelan Graceful pada Graf Lintasan P3 sudah memenuhi definisi Pelabelan Graceful.
Misalkan G dengan simpul m dan sisi n, mengalami pelabelan graceful prima jika terdapat
injektif 𝜑 dari simpul G ke {1, 2, …, k} dimana k = min{2m, 2n} sehingga FPB(𝜑(vi), 𝜑(vj)) = 1 dan
fungsi injektif terinduksi 𝜑 dari sisi G ke {1, 2, …, k-1} didefinisikan oleh 𝜑*(vivj) = | 𝜑(vi) – f(vj)|
hasil label sisi berbeda.
3.5.1 Contoh
𝐹𝑃𝐵(2, 5) = 1
𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 8) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 3) = 1
𝐹𝑃𝐵(8, 3) = 1
Label graceful setiap sisi:
Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
2) Pada k3,3 sisi dan simpul tidak diberi label sehingga tidak diketahui FPB dan labelnya.
Maka k3,3 tidak menerima pelabelan graceful prima.
𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(3, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(4, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1
Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
𝐹𝑃𝐵(5, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(4, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(2, 1) = 1
𝐹𝑃𝐵(11, 3) = 1
𝐹𝑃𝐵(10, 3) = 1
𝐹𝑃𝐵(8, 3) = 1
Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
𝐹𝑃𝐵(1, 11) = 1
𝐹𝑃𝐵(11, 2) = 1
𝐹𝑃𝐵(2, 7) = 1
𝐹𝑃𝐵(7, 9) = 1
𝐹𝑃𝐵(9, 5) = 1
𝐹𝑃𝐵(5, 12) = 1
𝐹𝑃𝐵(12, 1) = 1
Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
𝐹𝑃𝐵(1, 17) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 3) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 16) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 4) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 15) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 5) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 13) = 1
𝐹𝑃𝐵(1, 2) = 1
𝐹𝑃𝐵(2, 17) = 1
𝐹𝑃𝐵(3, 16) = 1
𝐹𝑃𝐵(4, 15) = 1
𝐹𝑃𝐵(5, 13) = 1
Karena label graceful yang dihasilkan pada setiap sisi berbeda dan FPB untuk setiap
pasangan titik yang bertetangga adalah 1, maka graf memenuhi pelabelan graceful prima.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pelabelan pada suatu graf adalah pemetaan atau fungsi yang memasangkan unsur-unsur graf (titik
atau sisi) dengan bilangan bulat positif. Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan simpul m. Bijektif
f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan prima jika untuk setiap sisi e = uv, FPB(f(u), f(v)) = 1.
Sehingga untuk sisi uv, label dari u dan v relatif prima. Misalkan G = (V(G), E(G)) graf dengan |V| =
m dan |E| = n. Fungsi injektif f:V(G) → {1, 2, ..., m} disebut pelabelan graceful G jika semua label sisi
dari G yang diberikan oleh f(uv) = |f(u) – f(v)| untuk setiap uv ∈ E berbeda. Misalkan G dengan simpul
m dan sisi n, mengalami pelabelan graceful prima jika terdapat injektif 𝜑 dari simpul G ke {1, 2, …, k}
dimana k = min{2m, 2n} sehingga FPB(𝜑(vi), 𝜑(vj)) = 1 dan fungsi injektif terinduksi 𝜑 dari sisi G ke
{1, 2, …, k-1} didefinisikan oleh 𝜑*(vivj) = | 𝜑(vi) – f(vj)| hasil label sisi berbeda.
4.2 SARAN
Pada pengkajian ini, terdapat satu contoh untuk setiap teorema. Oleh karena itu, penulis
menyarankan untuk penelitian selanjutnya dengan menambah contoh pelabelan lainnya semisal dua
contoh untuk satu teorema disertai pengerjaan yang lebih jelas dan rinci untuk langkah demi
langkahnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Elvarajan, T.M., Subramoniam, R., “Prime Graceful Labeling”, International Journal of
Engineering & Technology, vol.7, no.4.36, 750-752, 2018.
[2] R. Munir, Matematika Diskrit, Edisi Revisi Kelima, Bandung: Informatika Bandung, 2014.
[3] F. Daniel, P.N.L Taneo, Teori Graf, Yogyakarta: Grup Penerbitan Cv Budi Utama, 2019.
[4] Helmia, Franb, F., Putrac, D.R., ”Prime Labeling of Pan Graph and Its Line, Middle and
Duplication Graph”, PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, vol.3, 8-13, 2020.
[5] Tout, R., Dabboucy, A.N., Howalla, K., “Prime labeling of graphs”, National Academy Science
Letters-India, vol.5, no.11, 365-368, 1982.
[6] E., Weisstein, “Graceful Labeling”, Wolfram MathWorld, 2023. [online], Tersedia di:
https://mathworld.wolfram.com/GracefulLabeling.html#:~:text=A%20graceful%20labeling%20(
or%20graceful,absolute%20differences%20between%20node%20values. [Diakses: 1 Mei 2023].
[7] Suwarman, R.F., “Pelabelan Graceful dan Konsekutif pada Graf Lintasan Pn”, Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2010.