Anda di halaman 1dari 158

PARAMETER BERAT BAGIAN Vol

NO
b h Shape n Tebal M3
ABUTMENT
PONDASI
1 2.50 1.50 1.00 7 0.50 13.13
2 0.30 1.50 1.00 7 0.55 1.73

KOLOM
3 1.45 13.00 1.00 7 0.55 72.57

BALOK PIPIH
1 0.20 0.40 1.00 2 25.00 4.00
SLOOF
1 0.40 0.30 1.00 1 25.00 3.00
TOTAL 94.43 M3

Beton fc 20 = 94.43 m3
Borepile = D = 0.40 m
panjang = 4.00 m
Jumlah = 7.00 buah
Total Panjang = 56.00 m

Pasangan batu : 471.25 M3

ABUTMENT
Panjang
No Uraian/Gbr Diameter/Jarak Jumlah Berat (kg)
(m)
PONDASI
16 150 8.25 17.00 1.578
16 150 4.00 175.00 1.578
KOLOM
16 150 13.00 125.00 1.578
10 150 4.00 90.00 0.617
Balok Pipih
16 25.00 16.00 1.578
10 150 1.20 320.00 0.617
S
16 25.00 8.00 1.578
10 150 1.40 160.00 0.617

U42
U28
Berat Total (kg) Ket
Tula. Pile Cap 3.7
221.348 Tul Pilecap atas/bawah 24.666667
1,104.768 tul bagi

2,564.640 Tul pokok


221.940 sengkang

631.296 Tulangan geser


236.736 sengkang

315.648 tul pokok


138.096 sengkang
Tul. Backwall Bawah
4,837.700
596.77
ANALISIS BEBAN PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
A. DATA STRUKTUR ATAS PIER 01

URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 6.00 m
Lebar Trotoar b2 0.50 m
Lebar total slab lantai jembatan b 7.00 m
Lebar total bangunan atas jembatan B 7.47 m
Tebal slab lantai jembatan ts 0.22 m
Tebal trotoar tt 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.05 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Tinggi bidang samping jembatan ha 5.10 m
Jarak antara Gelagar memanjang tengah s 1.70 m
Jarak antara Gelagar memanjang tepi s1 1.18 m
Panjang bentang jembatan L 60.00 m
B. DATA STRUKTUR BAWAH (PIER)

HEADSTOCK DATA SUNGAI DIMENSI SATUAN


NOTASI (m) NOTASI (m) Saat Banjir Rencana Hb = 3.37 m
h1 1.22 b1 0.40 Rata-rata Tahunan Hr = 1.69 m
h2 0.40 b2 0.75 Sudut Aliran terhadap Abt. θ= 40.00 °
h3 1.43 b3 0.35 TANAH DASAR PILE CAP DIMENSI SATUAN
h4 0.75 b4 2.00 Berat volume, ws = #REF! kN/m3
h5 1.70 b5 1.05 Sudut gesek, φ = #REF! °
h6 1.35 b6 1.40 Kohesi, C = #REF! kPa
h7 0.75 b7 1.05 SPECIFIC GRAVITY DIMENSI SATUAN
a 3.80 La 10.00 Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
PIER WALL (COLUMN) Berat beton tdk bertulang w'c = 24.00 kN/m3
b 1.40 Lb 8.50 Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
H 8.70 Lc 3.00 Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3
PILE-CAP BAHAN STRUKTUR
hp 1.40 Bx 6.00 Mutu Beton K - 300
ht 1.90 By 12.00 Mutu Baja Tulangan U - 42

I. ANALISIS BEBAN KERJA


1. BERAT SENDIRI (MS)
Berat sendiri (self weight) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri
struktur atas, dan berat sendiri struktur bawah.

1.1. BERAT SENDIRI STRUKTUR ATAS


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
A BENTANG UTAMA
1 Lantai 7.00 0.22 60.00 1.00 25.00 kN/m3 2,310.00
2 Trotoar 0.50 0.25 60.00 2.00 25.00 kN/m 3
375.00
3 Rangka Baja Batang Samping 1.00 828.18 kN 828.18
4 Rangka Baja Batang Lantai Jembatan 1.00 402.82 kN 402.82
5 Rangka Baja Batang Ikatan Angin 1.00 55.23 kN 55.23
6 Handrail pipa 3" 1.00 15.96 kN 15.96
7 Baut 1.00 50.99 kN 50.99
8 Plat Buhul 1.00 205.94 kN 205.94
9 Trapezoidal Steel Sheet 1.00 215.05 kN 215.05
B BENTANG PENGHUBUNG kN #REF!
Total berat sendiri struktur atas, ∑PMS = #REF!
Beban pada pier akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * ∑PMS = #REF!
Letak titik berat struktur atas terhadap fondasi, Za = H + ha/2 = 11.25

1.2. BERAT SENDIRI STRUKTUR BAWAH


1. BERAT HEADSTOCK

Luas bidang horizontal : Volume :


A1 = b3 * h1 V1 = A1 * La
A2 = (b2 + b3) * h2 V2 = A2 * La
A3 = (b1 + b2 + b3) * h3 V3 = A3 * La
A4 = b4 * h6 V4 = A4 * La
A5 = b5 * h4 V5 = 1/3 * A5 * (La - Lb) + 1/2 * A5 * Lb
A6 = b6 * h4 V6 = 1/3 * A6 * (La - Lb) + 1/2 * A6 * Lb
A7 = b7 * h7 V7 = 1/3 * A7 * (La - Lb) + 1/2 * A7 * Lb
A8 = Back Wall_1 V8 = Back Wall_1
A9 = Lt_1 V9 = Lt_1 * 2
A10 = Lt_2 V10 = Lt_2
A h V BERAT Lengan terhadap alas Mom. stat
NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
1 0.43 - 4.27 106.75 a - h1/2 3.19 340.53
2 0.44 - 4.40 110.00 a - h1 - h2/2 2.38 261.80
3 2.15 - 21.45 536.25 a - h1 - h2 - h3/2 1.47 785.61
4 2.70 - 27.00 675.00 a - h5 - h6/2 1.42 961.87
5 0.79 - 3.74 93.52 h4 * 2/3 0.50 46.76
6 1.05 - 4.99 124.69 h4 / 2 0.38 46.76
7 0.79 - 3.74 93.52 h7 * 2/3 0.50 46.76
8 0.23 - 1.64 40.91 - 3.59 146.66
9 0.50 - 2.40 60.00 - 2.25 135.00
10 1.16 - 2.31 57.79 - 2.36 136.48
Berat headstock, Wh = 1,898.41 Mh = 2,908.23
Letak titik berat terhadap alas, yh = Mh / Wh = 1.53
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zh = yh + Lc + ht = 6.43

2. BERAT PIER WALL (COLUMN)

Luas bidang horizontal : Volume :


A11 = Lc * b V11 = A11 * Lb - b
A12 = 1/4 * 𝜋 * b2 V12 = A12 * Lc
A h V BERAT Lengan terhadap alas Mom. stat
NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
11 4.20 - 34.30 857.50 Lc / 2 1.50 1,286.25
12 1.54 - 4.62 115.45 Lc / 2 1.50 173.18
Berat Pier Wall, Wc = 972.95 Mc = 1,459.43
Letak titik berat terhadap alas, yc = Mc / Wc = 1.50
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zc = yc + ht = 3.40
Luas penampang Pier Wall, A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44
Lebar ekivalen Pier Wall, Be = A / b = 9.60

3. BERAT PILE CAP

Luas bidang horisontal : Volume :


A13 = (Bx - b) /2 * (ht - hp) V13 = 1/3 * A13 * (By - Lb) + 1/2 * A13 * Lb
A14 = b * (ht - hp) V14 = 1/3 * A14 * (By - Lb) + 1/2 * A14 * Lb
A15 = (Bx - b) /2 * (ht - hp) V15 = 1/3 * A15 * (By - Lb) + 1/2 * A15 * Lb
A16 = Bx * hp V16 = A16 * By

A h V BERAT Lengan terhadap sisi bawah Mom. stat


NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
13 1.15 - 6.23 155.73 hp + (ht - hp)/3 1.57 243.98
14 0.70 - 3.79 94.79 hp + (ht - hp)/2 1.65 156.41
15 1.15 - 6.23 155.73 hp + (ht - hp)/3 1.57 243.98
16 8.40 - 100.80 2,520.00 hp / 2 0.70 1,764.00
Berat pilecap, Wpc = 2,926.25 Mpc = 2,408.36
Letak titik berat terhadap sisi atas, ypc = Mpc / Wpc = 0.82
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zpc = ypc = 0.82
REKAP BERAT SENDIRI STRUKTUR BAWAH (PIER)

No Jenis Konstruksi Berat


(kN)
1 Headstock (Pier Head) Wh = 1,898.41
2 Pier Wall (Column) Wc = 972.95
3 Pilecap Wpc = 2,926.25
Total berat sendiri struktur bawah, PMS = 5,797.62

1.3. BEBAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)

No Berat sendiri PMS


(kN)
1 Struktur atas #REF!
2 Struktur bawah 5,797.62
Beban berat sendiri pada Fondasi, PMS = #REF!
Beban berat sendiri pada Pier Wall, PMS = #REF!

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Beban mati tambahan (superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada
jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan
dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,


2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.

No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat


(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
A BENTANG UTAMA
1 Lapisan Aspal + overlay 0.05 6.00 60.00 1.00 22.00 396.00
2 Railing, lights w 0.50 60.00 2.00 60.00
3 Instalasi ME w 0.10 60.00 2.00 12.00
4 Air hujan 0.05 6.00 60.00 1.00 9.80 176.40
B BENTANG PENGHUBUNG #REF!
Beban mati tambahan pada Pier, ∑PMA = #REF!
Beban pada pier akibat beban mati tambahan, PMA = 1/2 * ∑PMA = #REF!
Letak titik berat beban mati tambahan terhadap fondasi, Za = H + ha/2 = 11.25
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q tergantung pada panjang total yang dibebani
L yaitu seperti berikut :
q= 9 kPa untuk L < 30 m
q = 9.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m

Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu lintas pada
jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN/m. Untuk mendapatkan momen lentur negatif maksimum pada jembatan
menerus, BGT kedua yang identik harus ditempatkan pada posisi dalam arah melintang jembatan pada bentang lainnya.

Untuk panjang bentang, L= 60.00 m


Intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang jembatan (kPa) q= 6.75 kPa
Beban lajur "D", QTD = q * (b1 + 5.5 ) / 2 = 38.81 kN/m
Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas, p= 49.00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk BGT diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m

Untuk harga, L= 60.00 m b1 = 6.00 m DLA = 0.38


Besar beban lajur "D" (PTD = q * L * (5.5 + b1) / 2 + p * DLA * (5.5 + b1) / 2)

No Beban lajur "D" PTD


(kN)
1 Bentang Utama 2,434.41
2 bentang Penghubung #REF!
Besar beban lajur "D" pada Pier : PTD = #REF!
4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada samping sisi parapet yang besarnya
tergantung pada luas bidang pejalan kaki yang didukungnya. A = luas bidang yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata q :
Untuk A ≤ 10 m2 : q= 5 kPa
Untuk 10 m2 < A ≤ 100 m2 : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2 : q= 2 kPa

Panjang bentang, L= 60.00 m


Lebar trotoar, b1 = 0.50 m
Jumlah trotoar, n= 2.00
Luas bidang yang didukung Pier, A = b1 * L * n = 60.00 m2
Beban merata pada pedestrian, q= 3.50 kPa
Beban pada Pier akibat pejalan kaki (PTP = A * q)

No Beban lajur "D" PTP


(kN)
1 Bentang Utama 210.00
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada Pier akibat pejalan kaki, PTP = #REF!

5. GAYA REM (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada
permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t).
Hubungan antara besarnya gaya rem dan panjang total jembatan dilukiskan seperti pada Gambar 5, atau dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut :

Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m


Gaya rem, TTB = 250 + 2.5 * (Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m

Untuk, Lt = L = 60.00 m
Gaya rem, ∑TTB = 250.00 kN
Jumlah penahan gaya rem, n= 2.00
Gaya rem pada pier, TTB = ∑TTB / n

No Gaya rem TTB


(kN)
1 Bentang Utama 125.00
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada Pier akibat gaya rem, TTB = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H = 8.70 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTB = PTB * YTB = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'TB = H - ht = 6.80 m
Momen pada Pier Wall akibat gaya rem : MTB = PTB * Y'TB = #REF! kNm

6. ALIRAN AIR, BENDA HANYUTAN, DAN TUMBUKAN


6.1. ALIRAN AIR
6.1.1. GAYA SERET ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)
Gaya seret pada Pier akibat aliran air dihitung dengan rumus :
TEF = 0.5 * CD * Vs2 * Ad
CD = koefisien seret CD = 0.70
Vs = kecepatan air rata-rata berdasarkan pengukuran di lapangan (m/s) Vs = 3.00
Ad = Luas proyeksi bidang tegak lurus arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman aliran (m 2)

Sudut arah aliran terhadap pier, θ= 40.00 ᵒ


Kedalaman air banjir, Hb = 3.37 m
Lebar pier tegak lurus aliran, h=b= 1.40 m
Tebal pilecap ht = 1.90 m
Luas proyeksi pier tegak lurus aliran, AD = Hb * 2 * h / cos Ѳ = 12.32 m2
Gaya pada pier akibat aliran air : TEF = 0.5 * CD * Vs2 * Ad = 38.80 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb/2 + ht = 3.59 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 139.10 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb/2 = 1.69 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 65.38 kNm
6.1.2. GAYA ANGKAT ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)
Karena Pier membentuk sudut θ terhadap arah aliran, maka harus diperhitungkan gaya angkat yang arahnya tegak lurus
terhadap gaya seret dengan rumus :
TEF = 0.5 * CL * Vs2 * AL
CL = koefisien angkat CL = 1.00
AL = Luas proyeksi bidang sejajar arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman aliran (m 2)

Lebar pier sejajar aliran, Lb = 8.50 m


Luas proyeksi pier sejajar aliran, AL = Hb * Lb / cos Ѳ = 37.39 m2
Gaya angkat pada pier : TEF = 0.5 * CL * Vs2 * AL = 168.27 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb/2 + ht = 3.59 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 603.25 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb/2 = 1.69 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 283.54 kNm

6.2. BENDA HANYUTAN DAN TUMBUKAN DENGAN KAYU


6.2.1. BENDA HANYUTAN
Gaya akibat benda hanyutan dihitung dengan rumus :
TEF = 0.5 * CD * Vs2 * A'd Kn
CD = 1.04
A'd = luas proyeksi benda hanyutan tegak lurus arah aliran (m 2)
Kedalaman benda hanyutan (di bawah muka air banjir), Dh = 1.20 m
Lebar benda hanyutan, Bh = L / 2 = 30.00 m
A'd = Bh * Dh / cos Ѳ = 46.99 m2
Gaya akibat benda hanyutan, TEF = 0.5 * CD * Vs2 * A'd = 219.94 kN

6.2.2. TUMBUKAN DENGAN BATANG KAYU


Gaya akibat tumbukan dengan batang kayu dihitung dengan rumus :
TEF = M * Va2 / d
M = massa batang kayu M= 2.00 Ton
Va = kecepatan air permukaan pada keadaan batas yang ditinjau (m/det)
Va = 1.4 * Vs = 4.20 m/det
d = lendutan elastis ekivalen d= 0.075 m
Gaya akibat tumbukan dengan kayu, TEF = M * V / d =
a
2
470.40 kN

6.2.3. GAYA DAN MOMEN YANG DIGUNAKAN


Untuk analisis kekuatan pier diambil gaya yang terbesar di antara gaya akibat benda hanyutan dan gaya akibat tumbukan
dengan batang kayu, sehingga :
Gaya akibat tumbukan dengan kayu, TEF = 470.40 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb - Dh/2 + ht = 4.67 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 2,196.77 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb - Dh/2 = 2.77 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 1,303.01 kNm
7. BEBAN ANGIN (EW)
7.1. BEBAN ANGIN ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
TEW1 = PD = PB * (VDZ / VB)2
Dimana kecepatan angin rencana adalah
VDZ = 2,5 * V0 * (V10/VB) * In (Z/Z0)
pada = Gaya total beban angin
VDZ = Kecepatan angin rencana
V10 = Kecepatan angin dasar (antara 90 - 126 km/jam) 120.00 km/jam
VB = Kecepatan angian rencana (antara 90 - 126 km/jam) 100.00 km/jam
Z = Elevasi struktur diukur dari permukaan tanah 5,079.17 mm
V0 = Kecepatan gesekan angin 17.60 Km/jam
Z0 = Panjang gesekan angin 1,000.00 mm
PB = Tekanan angin dasar (Tabel 29 SNI 1725 2016) 0.0024 Mpa

Kecepatan angin rencana VDZ = 85.81 km/jam


Gaya total beban angin PD = 1.77 KN/m
Gaya angin minimum PD = 4.40 KN/m
Gaya angin pakai PD = 4.40 KN/m
Panjang bentang, L= 60.00 m
Tinggi bidang samping, ha - hk = 3.30 m
Tinggi bidang samping kendaraan, hk = 1.80 m
Ab1 = L/2 * ( ha + hk ) = 153.00 m2
Beban angin pada struktur atas, TEW = P D * Ab

No Beban Angin TEW1


(kN)
1 Bentang Utama 673.20
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada pada struktur atas, TEW1 = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H + ha/2 = 11.25 m
Momen pada Fondasi akibat angin atas : MEW1 = TEW1 * YEW1 = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'EW1 = H + ha/2 - ht = 9.35 m
Momen pada Pier Wall akibat angin atas : M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = #REF! kNm
Tinggi bidang samping struktur bawah, H - ht = 6.80 m
Ab2 = b * (H - ht) = 9.52 m2
Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * Ab2 = 41.89 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = (H - ht) / 2 + ht = 5.30 m
Momen pada Fondasi akibat angin bawah : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 222.01 kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'EW2 = (H - ht) / 2 = 3.40 m
Momen pada Pier Wall akibat angin bawah : M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 142.42 kNm
Total gaya akibat beban angin : TEW = TEW1 + TEW2 = #REF! kN
Total momen pada Fondasi akibat beban angin : MEW = MEW1 + MEW2 = #REF! kNm
Total momen pada Pier Wall akibat beban angin : MEW = M'EW1 + M'EW2 = #REF! kNm

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 kNm
Cw = koefisien seret dengan, Cw = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det) Vw = 35.00 m/det
Panjang Jembatan, L = 60.00 m
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 = 1.76 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi (h) 1.80 m di atas
lantai jembatan. Jarak antara roda kendaraan (x)

h= 1.80 m
x= 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan, P EW = [ 1/2 * h / x * TEW ] * L/2

No Beban Angin PEW


(kN)
1 Bentang Utama 27.22
2 bentang Penghubung #REF!
Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan, PEW = #REF!

7.2. BEBAN ANGIN ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)


Ukuran bidang Pier yang ditiup angin,
Tinggi, H - ht = 6.80 m
Lebar, Lb = 8.50 m
Luas bidang Pier yang ditiup angin, Ab = Lb * (H - ht) = 57.80 m2

Beban angin pada struktur pier :


TEW = PD * Ab = 254.32 kN
Lengan terhadap Fondasi :
YEW = (H - ht) / 2 + ht = 5.30 m
Momen pada Fondasi akibat beban angin :
MEW = TEW * YEW = 1,347.90 kNm
Lengan terhadap Pier Wall :
Y'EW = (H - ht) / 2 = 3.40 m
Momen pada Pier Wall akibat beban angin :
MEW = TEW * Y'EW = 864.69 kNm
8. BEBAN GEMPA (EQ)
8.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

Jembatan harus direncanakan agar memiliki kemungkinan kecil untuk runtuh namun dapat mengalami kerusakan yang
signifikan dan gangguan terhadap pelayanan akibat gempa dengan kemungkinan terlampaui 7% dalam 75 tahun.
Penggantian secara parsial atau lengkap pada struktur diperlukan untuk beberapa kasus. Kinerja yang lebih tinggi seperti
kinerja operasional dapat ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan perkalian antara koefisien respon elastik (Csm)
dengan berat struktur ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan faktor modifikasi respon (R) dengan formulasi sebagai
berikut :

TEQ = Csm / R x Wt
Keterangan:
TEQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respons elastik
R = Faktor modifikasi respons
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai
= PMS + PMA (kN)

Koefisien respon elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar dan spektra percepatan (Gambar 1 hingga
Gambar 3) sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang gempa rencana. Koefisien percepatan yang diperoleh
berdasarkan peta gempa dikalikan dengan suatu faktor amplifikasi sesuai dengan kondisi tanah sampai kedalaman 30 m di
bawah struktur jembatan.

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + ½ * PMS (str bawah)

Peta gempa dalam ketentuan ini meliputi peta percepatan puncak batuan dasar (PGA) dan respons spektra percepatan 0,2
detik dan 1 detik di batuan dasar yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 1000 tahun dengan kemungkinan
terlampaui 7% dalam 75 tahun.
8.1.1. BEBAN GEMPA ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)
Luas penampang Pier Wall, A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Tebal penampang Pier Wal, b= 1.40 m
Lebar penampang Pier Wall ekivalen, Be = A / b = 9.60 m
Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b3 = 2.20 m4
Mutu beton, K- 300 fc' = 0.83 * K / 10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 Mpa
Ec = 23452952.9 kPa
Nilai kekakuan Pier Wall, Kp = 3 * Ec * Ic / Lc 3 = 5720172.08 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.81 m/det2
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = #REF! kN
Berat sendiri head stock, PMS (head stock) = 1,898.41 kN
Setengah berat Pier Wall, 1/2 * PMS (Pier Wall) = 972.95 kN
Beban mati tambahan struktur atas, PMA = #REF! kN
Berat total struktur, Wt = PMS (total) + PMA = #REF! N
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ Wt / ( g * KP ) ] = #REF! detik

Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta gempa
Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, S S dan S1), serta nilai faktor amplifikasi F PGA, Fa, dan Fv
sebagai berikut :

PGA = 0.17
SS = 0.32
S1 = 0.16
FPGA = 1.31
Fa = 1.43
FV = 1.94

Perumusan respon spektra adalah sebagai berikut : Bentuk tipikal respon spektra di permukaan tanah
AS = FPGA * PGA = 0.22
SDS = Fa * SS = 0.46
SD1 = FV * S1 = 0.31
Koefisien respon gempa elastic
1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = (SDS - AS) * T/T0 + AS = #REF!
2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T 0, dan lebih kecil atau sama dengan T S, respons spektra percepatan, Csm
adalah sama dengan SDS
3. Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = SD1 / T = #REF!
Keterangan:
SDS adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T=0,2 detik).
SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Dimana :
TS = SD1 / SDS = 0.68
T0 = 0,2 * TS = 0.14
Sehingga koefisien respon gempa elastic diperoleh (C sm)
Csm = #REF!
Faktor modifikasi respon

Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur ditentukan dengan cara membagi gaya
gempa elastis dengan faktor modifikasi respon R. Sebagai alternatif penggunaan faktor R untuk hubungan struktur,
sambungan monolit antara elemen struktur atau struktur, seperti hubungan kolom ke fondasi telapak dapat direncanakan
untuk menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom majemuk yang berhubungan.
Faktor modifikasi respon (R) untuk bangunan bawah R= 2.00
Sehingga Gaya gempa diperoleh, TEQ = Csm / R x Wt = #REF! * Wt

No Jenis Beban Mati W TEQ Lengan z TEQ* z


(kN) (kN) thd. Fond (m) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas #REF! #REF! Za 11.25 #REF!
2 Beban mati tambahan #REF! #REF! Za 11.25 #REF!
3 Berat sendiri Headstock 1,898.41 #REF! Zh 6.43 #REF!
4 Berat sendiri Pier Wall 972.95 #REF! Zc 3.40 #REF!
5 Berat sendiri Pilecap 2,926.25 #REF! Zpc 0.82 #REF!
Gaya pada Fondasi akibat gempa, TEQ = #REF! kN MEQ = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEQ = MEQ /TEQ = #REF! m
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EQ = YEQ - ht = #REF! m
Momen pada Pier Wall akibat beban gempa : MEQ = TEQ * Y'EQ = #REF! kNm

8.1.2. BEBAN GEMPA ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)

Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b3 = 2.20 m4


Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lc 3 = 5720172.08 kN/m
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ Wt / ( g * KP ) ] = #REF! detik
Koefisien respon gempa elastic diperoleh (Csm) Csm = #REF!
Faktor modifikasi respon R= 2.00
Gaya gempa, Csm / R x Wt = #REF! * Wt

Distribusi beban gempa pada Pier adalah sebagai berikut :

No Jenis Beban Mati W TEQ Lengan z TEQ* z


(kN) (kN) thd. Fond (m) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas #REF! #REF! Za 11.25 #REF!
2 Beban mati tambahan #REF! #REF! Za 11.25 #REF!
3 Berat sendiri Headstock 1,898.41 #REF! Zbp 6.43 #REF!
4 Berat sendiri Pier Wall 972.95 #REF! Zkp 3.40 #REF!
5 Berat sendiri Pilecap 2,926.25 #REF! Zpc 0.82 #REF!
Gaya pada Fondasi akibat gempa, TEQ = #REF! kN MEQ = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEQ = MEQ /TEQ = #REF! m
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EQ = YEQ - ht = #REF! m
Momen pada Pier Wall akibat beban gempa, MEQ = #REF! kNm
8.2. TEKANAN AIR LATERAL AKIBAT GEMPA
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada Pier (jenis dinding) dihitung dengan rumus :
TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * Hr2
ww = berat volume air (kN/m3) ww = 9.80 kN/m3
Hr = kedalaman air rata-rata (m) Hr = 1.69 m
ht = Tebal pilecap ht = 1.90 m
Kh = Koefisien beban gempa horisontal, Kh = 0,5 * AS = 0.11
R= 2.00

8.2.1. TEKANAN AIR AKIBAT GEMPA ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)


Lebar Pier arah memanjang jembatan, Bp = Lb = 8.50 m
Tekanan air lateral, TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * Hr2 = 30.68 kN
Lengan terhadap Fondasi, YEQ = Hr /2 + ht = 2.74 m
Momen pada Fondasi akibat tekanan air, MEQ = TEQ* YEQ = 84.13 kNm
Lengan terhadap Pier Wall, Y'EQ = Hr /2 = 0.84 m
Momen pada Pier Wall akibat tekanan air lateral, MEQ = TEQ* Y'EQ = 25.84 kNm

8.2.2. TEKANAN AIR AKIBAT GEMPA ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)

Lebar Pier arah melintang jembatan, Bp = b = 1.40 m


Tekanan air lateral, TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * H =
r
2
5.05 kN
Lengan terhadap Fondasi, YEQ = Hr /2 + ht = 2.74 m
Momen pada Fondasi akibat tekanan air, MEQ = TEQ * YEQ = 13.86 kNm
Lengan terhadap Pier Wall, Y'EQ = Hr /2 = 0.84 m
Momen pada Pier Wall akibat tekanan air lateral, MEQ = TEQ* Y'EQ = 4.26 kNm
9. GESEKAN PADA PERLETAKAN (FB)
Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa rol baja, μ= 0.01
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban mati tambahan.
Reaksi tumpuan akibat :
Berat sendiri struktur atas, PMS = #REF! kN
Beban mati tambahan, PMA = #REF! kN
Reaksi tumpuan akibat beban tetap : PT = PMS + PMA = #REF! kN
Gaya gesek pada perletakan, TFB = μ * PT

No Gesekan pada Perletakan TFB


(kN)
1 Bentang Utama #REF!
2 bentang Penghubung #REF!
Gaya gesek pada perletakan pier, TFB = #REF!

Lengan terhadap Fondasi, YFB = H - h5 = 7.00 m


Momen pada Fondasi akibat gesekan, MFB = TFB * yFB = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall, Y'FB = YFB - ht = 5.10 m
Momen pada Pier Wall, M'FB = TFB * y'FB = #REF! kNm

10. KOMBINASI BEBAN KERJA


REKAP BEBAN KERJA PADA PIER Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 254.32 #REF! 1,347.90 #REF!
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 84.13 13.86
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
KOMBINASI - 1 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF
7 Hanyutan/Tumbukan EF
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! - - - -

KOMBINASI - 2 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! 168.27 509.20 603.25 2,335.87
KOMBINASI - 3 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 254.32 #REF! 1,347.90 #REF!
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD
4 Beban pedestrian TP
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF
7 Hanyutan/Tumbukan EF
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 84.13 13.86
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
REKAP KOMBINASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA

No Kombinasi Beban Tegangan P Tx Ty Mx My


berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 0% #REF! - - - -
2 KOMBINASI-2 25% #REF! 168.27 509.20 603.25 2,335.87
3 KOMBINASI-3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

11. KONTROL STABILITAS GULING


11.1. STABILITAS GULING ARAH MEMANJANG JEMBATAN
Letak titik guling A (ujung fondasi) thd. pusat fondasi :
Bx / 2 = 3.00 m
k = Persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Mx = Momen penyebab guling

Momen penahan guling :


Mp = P * (Bx / 2) * (1 + k)

Angka aman terhadap guling :


SF = M p / Mx harus ≥ 3.0

No Kombinasi Beban k P Mx Mp SF KET.


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% #REF! - #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% #REF! 603.25 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

11.2. STABILITAS GULING ARAH MELINTANG JEMBATAN


Letak titik guling A (ujung fondasi) thd. pusat fondasi :
By / 2 = 6.00 m
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Mx = Momen penyebab guling
Momen penahan guling :
Mp = P * (By / 2) * (1 + k)

Angka aman terhadap guling :


SF = M p / My harus ≥ 3.0

No Kombinasi Beban k P My Mp SF KET.


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% #REF! - #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% #REF! 2,335.87 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
12. KONTROL STABILITAS GESER
12.1. STABILITAS GESER ARAH MEMANJANG JEMBATAN
Parameter tanah dasar Pile-cap :
Sudut gesek, ɸ= #REF! ᵒ
Kohesi, C= #REF! kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 6.00 m
By = 12.00 m
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Tx = Gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = ( C * Bx * By + P * tan ɸ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.5

No Kombinasi Beban k Tx P H SF KET.


(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% - #REF! #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% 168.27 #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

12.2. STABILITAS GESER ARAH MELINTANG JEMBATAN


Parameter tanah dasar Pile-cap :
Sudut gesek, ɸ= #REF! ᵒ
Kohesi, C= #REF! kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 6.00
By = 12.00
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Ty = Gaya penyebab geser

Gaya penahan geser :


H = ( C * Bx * By + P * tan ɸ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.5

No Kombinasi Beban k Ty P H SF KET.


(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% - #REF! #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% 509.20 #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
II. ANALISIS BEBAN ULTIMIT
1. PILECAP
1.1. BEBAN ULTIMIT PILECAP
BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan MA #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" TD #REF! - - - -
4 Beban pedestrian TP #REF! - - - -
5 Gaya rem TB - #REF! - #REF! -
6 Aliran air EF - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 254.32 #REF! 1,347.90 #REF!
9 Beban gempa EQ - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek FB - #REF! - #REF! -

BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! 1,617.48 #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -

1.2. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP


KOMBINASI - 1

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! 509.20 #REF! 2,335.87
KOMBINASI - 2

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! 1,617.48 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 3

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! 1,617.48 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! 1,617.48 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
KOMBINASI - 5

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D"
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! 1,617.48 #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILECAP

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! 509.20 #REF! 2,335.87
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2. PIER WALL (DINDING PILAR)


2.1. BEBAN ULTIMIT PIER WALL
BEBAN KERJA PIER WALL

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
6 Aliran air EF 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 1,303.01
8 Beban angin EW #REF! 254.32 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
BEBAN ULTIMIT PIER WALL

No Kombinasi Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -

2.2. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PIER WALL


KOMBINASI - 1

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! 509.20 #REF! 1,368.39

KOMBINASI - 2

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
KOMBINASI - 3

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 305.18 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 5

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D"
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PIER WALL

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! 509.20 #REF! 1,368.39
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
ANALISIS FONDASI PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
1. DATA FONDASI TIANG PANCANG PIER 01
BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG SPUN PILES
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan, K= 600
Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MPa fc' = 50 Mpa
Mutu baja tulangan, U- 42 fc' = 50000 kPa
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa Diameter, D= 500 mm
Modulus elastis beton, Ec = 23452.95 MPa Tebal, t= 90 mm
Berat beton bertulang, wc = 25 kN/m 3
Panjang Tian L= 12.00 m
DIMENSI PILE CAP
Lebar arah x, Bx = 6.00 m Tebal, hp = 1.40 m
Lebar arah y, By = 12.00 m Tebal, ht = 1.90 m
Depan, L1 = (Bx - b) / 2 = 2.30 m Belakang L2 = L1 = 2.30 m

DATA SUSUNAN TIANG PANCANG


Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi luar Pile-cap ax = 1.00 m
Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi luar Pile-cap ay = 0.80 m
Jumlah baris tiang pancang, ny = 9.00 buah
Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3.00 buah
Jarak antara tiang pancang arah x, X= 2.00 m
Jarak antara tiang pancang arah y, Y= 1.30 m
2. DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG
2.1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Tebal tiang pancang, t= 0.09 m
Panjang tiang pancang, L= 12.00 m
Luas penampang tiang pancang, A = π / 4 * [ D - (D - (2 * t)) ] =
2 2
0.12 m2
Berat pengisi, ws = 24.00 kNm/m3
Berat tiang pancang serta pengisi dalamnya, Wp = A * L * wc + π / 4 * (D - t)2 * L * ws = 72.80 kN
Kapasitas dukung ultimit tiang pancang, Pu = 0.30 * fc' * A - 1.2 * Wp = 1651.51 kN
Angka aman (Safety Factor) untuk bahan beton, SF = 1.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 1101.01 kN

2.2. BERDASARKAN DATA BOR TANAH (SKEMPTON)


Berdasarkan hasil pengujian laboratorium diperoleh data sbb.
Kedalaman cu γ φ
No Jenis lapisan tanah
z1 (m) z2 (m) (kN/m ) 2
(kN/m ) 3
( ... 0 )
1 0.00 2.00 Lempung Warna Putih Kekuningan #REF! #REF! #REF!
2 2.00 4.00 Lempung Warna Putih Keabu-abuan #REF! #REF! #REF!
3 4.00 6.00 Lempung Warna Putih Keabu-abuan #REF! #REF! #REF!
4 6.00 8.00 Cadas padat #REF! #REF! #REF!
5 8.00 12.00 Cadas padat #REF! #REF! #REF!

A. TAHANAN UJUNG
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus Terzaghi :
Pb = Ab * ( cb * Nc + γ * L * Nq + 0.3 * γ * D * Nγ )
Ab = Luas penampang ujung bawah tiang (m2),
cb = Kohesi tanah di bawah dasar tiang (kN/m2), cb = #REF! kN/m2
L = Panjang tiang pancang (m), L= 12.00 m
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
γ = Berat volume tanah di bawah dasar tiang (kN/m ), 3
γ = #REF! kNm/m3
Luas tampang tiang pancang, Ab = π / 4 * D2 = 0.20 m2
Sudut gesek dalam tanah di bawah dasar tiang, φ= #REF! °
Faktor daya dukung tanah menurut Thomlinson :
Nc = (228 + 4.3 * φ) / (40 - φ) Nc = #REF!
Nq = (40 + 5 * φ) / (40 - φ) Nq = #REF!
Nγ = (6 * φ) / (40 - φ) Nγ = #REF!
Tahanan ujung ultimit tiang pancang : Pb = Ab * ( cb * Nc + γ * L * Nq + 0.3 * γ * D * Nγ ) = #REF! kN

B. TAHANAN GESEK
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ ad * cu * As ]
ad = Faktor adhesi,
cu = Kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m2),
As = Luas permukaan dinding tiang (m2). As = π * D * L1
L1 = Panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m).
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yg nilainya tergantung
dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil : ad = 0.2 + [ 0.98 ] cu
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Kedalaman L1 As cu Ps
No ad
Z1 (m) Z2 (m) (m) (m )
2
(kN/m ) 2
(kN)
1 0.00 2.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
2 2.00 4.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
3 4.00 6.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
4 6.00 8.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
5 8.00 12.00 4.00 6.28 #REF! #REF! #REF!
Tahanan gesek ultimit tiang #REF!
Ps = Σ ad * cu * As = #REF!
C. TAHANAN ULTIMIT TIANG PANCANG
Tahanan ultimit tiang pancang, Pu = Pb + Ps = #REF! kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 2.00
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = #REF! kN

2.3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN)


A. TAHANAN UJUNG
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus :
Pb = ω * Ab * qc
ω = Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang,
Ab = Luas ujung bawah tiang (m2),
qc = Tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari
8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Luas tampang tiang pancang, Ab = π / 4 * D = 2
0.20 m2
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah
dasar tiang, qc = 180.0 kg/cm2 qc = 18000.00 kN/m2
Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang, ω= 0.50
Tahanan ujung ultimit tiang pancang : Pb = ω * Ab * qc = 1767.15 kN

B. TAHANAN GESEK
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ As * qf ]
As = π * D * L1
Af = Luas permukaan segmen dinding tiang (m2).
qf = Tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m).
Kedalaman L1 As qf Ps
No
z1 (m) z2 (m) (m) (m )
2
(kN/m ) 2
(kN)
1 0.00 2.00 2.00 3.14 6.64 20.87
2 2.00 4.00 2.00 3.14 26.09 81.95
3 4.00 6.00 2.00 3.14 29.91 93.97
4 6.00 8.00 2.00 3.14 48.25 151.58
5 8.00 12.00 4.00 6.28 82.66 519.34
Ps = Σ [ As * qf ] = 867.70
C. TAHANAN ULTIMIT TIANG PANCANG
Tahanan ultimit tiang pancang, Pu = Pb + Ps = 2634.85 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 2.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 1053.94 kN
2.4. BERDASARKAN HASIL UJI SPT (MEYERHOFF)
Kapasitas ultimit tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT menurut Meyerhoff dinyatakan dengan
rumus :
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As (kN)
dan harus ≤ Pu = 380 * N * Ab (kN)
Nb = nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas ujung tiang sampai
4.D di bawah ujung tiang,
Ñ = nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang,
Ab = luas dasar tiang (m2)
As = luas selimut tiang (m2)
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb.
Kedalaman Nilai SPT L1
No L1 * N
z1 (m) z2 (m) N (m)
1 0.00 2.00 10.00 2.00 20.00
2 2.00 4.00 18.00 2.00 36.00
3 4.00 6.00 40.00 2.00 80.00
4 6.00 8.00 50.00 2.00 100.00
5 8.00 12.00 50.00 4.00 200.00
12.00 436.00
Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang, N = Σ L1* N / Σ L1 = 36.33
Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang),
Nb = 50.00
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Panjang tiang pancang, L= 12.00 m
Luas dasar tiang pancang, Ab = π / 4 * D = 2
0.20 m2
Luas selimut tiang pancang, As = π * D * L = 18.85 m2
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As = 1077.57 kN
Pu > 380 * N * Ab = 2710.93 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang, Pu = 1077.57 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 1.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 718.38 kN

2.5. REKAP DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG


No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 1101.01
2 Berdasarkan data bor tanah (Terzaghi dan Thomlinson) #REF!
3 Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) 1053.94
4 Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff) 718.38
Daya dukung aksial terkecil, P= 1053.94
Diambil daya dukung aksial tiang pancang, Pijin = 1050.00
3. DAYA DUKUNG LATERAL TIANG PANCANG
3.1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM (BROMS)
Daya dukung lateral tiang (H) dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * β * ( e * β + 1 ) ]
Dengan β = √ [ kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ]
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
t = Tebal tiang pancang, t= 0.09 m
L = Panjang tiang pancang (m), L= 12.00 m
kh = Modulus subgrade horisontal (kN/m ), 3
kh = 24000 kN/m3
Ec = Modulus elastis tiang (kN/m2), Ec = 4700 * √ fc' * 103= 33234019 kN/m2
IC = Momen inersia penampang (m ), 4
Ip = π / 64 * [ D4 - (D - t )4 ] = 0.002 m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.10 m
yo = Defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.006 m
β = Koefisien defleksi tiang, β = √ [ kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] = 0.23 m
β*L= 2.78 > 2.5 maka termasuk tiang panjang
Daya dukung lateral tiang pancang, H = yo * kh * D / [ 2 * β * ( e * β + 1 ) ] = 151.83 kN

3.2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM (BRINCH HANSEN)


Kuat lentur beton tiang pancang, fb = 0.40 * fc' * 103 = 20000 kN/m2
Tahanan momen, W = Ip / ( D / 2 ) = 0.01 m3
Momen maksimum, My = fb * W = 134.47 kNm
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
Kedalaman L1 cu cu * L1
No
z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m2)
1 0.00 2.00 2.00 #REF! #REF!
2 2.00 4.00 2.00 #REF! #REF!
3 4.00 6.00 2.00 #REF! #REF!
4 6.00 8.00 2.00 #REF! #REF!
5 8.00 12.00 4.00 #REF! #REF!
Σ L1 = 12.00 Σcu*L1 = #REF!
Kohesi tanah rata-rata, cu = Σ [ cu * L1 ] / Σ L1 = #REF! kN/m2
f = Hu / [ 9 * cu * D ] pers.(1)
g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2)
My = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3)
My = 9 / 4 * D * cu * g 2
pers.(4)
Dari pers.(1) : f= #REF! Hu
Dari pers.(2) : g= 11.250 #REF! Hu
g =
2
#REF! * Hu^2 #REF! * Hu + 126.56
9 / 4 * D * cu = #REF!
Dari pers.(3) : M y = Hu * ( 0.850 + #REF! * HU
My = #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu
Dari pers.(4) : My = #REF! * Hu^2 #REF! * Hu #REF!
Pers.kuadrat : 0= #REF! * Hu^2 #REF! * Hu #REF!
Dari pers.kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = #REF! kN
f= #REF! m
Mmax = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = #REF! kNm
#REF!
Dari pers.(3) : My = Hu * ( 0.850 + #REF! * HU
134.470 = #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu
Pers.kuadrat : 0= #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu -134.47
Dari persamaan kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = #REF! kN
Angka aman untuk bahan beton, SF = 1.50
Daya dukung lateral tiang pancang, H = Hu / SF = #REF! kN

3.3. REKAP DAYA DUKUNG LATERAL TIANG


No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang H (kN)
1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum 151.83
2 Berdasarkan momen maksimum #REF!
Daya dukung aksial terkecil, H= #REF!
Diambil daya dukung lateral tiang pancang, Hijin = #REF!

4. GAYA YANG DITERIMA TIANG PANCANG

4.1. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG


Jumlah tiang: n= 27 buah
No Xmax = 2.00 m Ymax = 5.20 m
1 X1 = 2.00 X =
1
2
36.00 Y1 = 5.20 Y12 = 81.12
2 X2 = 0.00 X =
2
2
0.00 Y2 = 3.90 Y =
2
2
45.63
3 X3 = tdk.ada X32 = tdk.ada Y3 = 2.60 Y32 = 20.28
4 X4 = tdk.ada X =
4
2
tdk.ada Y4 = 1.30 Y =
4
2
5.07
5 X5 = tdk.ada X =
5
2
tdk.ada Y5 = 0.00 Y =
5
2
0.00
6 X6 = tdk.ada X =
6
2
tdk.ada Y6 = tdk.ada Y =
6
2
tdk.ada
7 X7 = tdk.ada X =
7
2
tdk.ada Y7 = tdk.ada Y =
7
2
tdk.ada
ΣX2 = 36.00 ΣY2 = 152.10
4.1.1. TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH X
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pmax = P / n + Mx * Xmax / ΣX2
Pmin = P / n - Mx * Xmax / ΣX2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI P Mx P/n Mx * X/ΣX2 Pmax Pmin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! - #REF! - #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! 603.2 #REF! 33.51 #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

4.1.2. TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH Y


Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pmax = P / n + My * Ymax / ΣY2
Pmin = P / n - My * Ymax / ΣY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI P My P/n My * Y/ΣY2 Pmax Pmin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! - #REF! - #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! 2,335.9 #REF! 79.86 #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

4.2. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG


Resultan gaya lateral, Tmax = √ [ Tx2 + Ty2 ]
Gaya lateral yg diderita satu tiang pancang : Hmax = Tmax / n
KOMBINASI Tx Ty Tmax Hmax
No
BEBAN KERJA (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI - 1 - - - -
2 KOMBINASI - 2 168.3 509.2 536.28 19.86
3 KOMBINASI - 3 #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 #REF! #REF! #REF! #REF!

5. KONTROL DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG


5.1. DAYA DUKUNG IJIN AKSIAL
5.1.1. TERHADAP BEBAN ARAH X

No KOMBINASI Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% #REF! < 100% * Pijin 1,050.00 #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% #REF! < 125% * Pijin 1,312.50 #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin 1,470.00 #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin 1,575.00 #REF!
5.1.2. TERHADAP BEBAN ARAH Y

No KOMBINASI Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% #REF! < 100% * Pijin 1,050.00 #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% #REF! < 125% * Pijin 1,312.50 #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin 1,470.00 #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin 1,575.00 #REF!

5.2. DAYA DUKUNG IJIN LATERAL

No KOMBINASI Persen Hmax Kontrol terhadap hijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% - < 100% * Pijin #REF! #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% 19.86 < 125% * Pijin #REF! #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin #REF! #REF!

6. PEMBESIAN PILE CAP


6.1. GAYA AKSIAL ULTIMIT TIANG PANCANG
6.1.1. TINJAUAN BEBAN ARAH X
Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Mux * Xmax / ΣX2
Pumin = Pu / n - Mux * Xmax / ΣX2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI Pu Mux Pu/n Mux * x/Σx2 Pumax Pumin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
6.1.2. TINJAUAN BEBAN ARAH Y
Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Muy * Ymax / LY2
Pumin = Pu / n - Muy * Ymax / LY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Mux * Ymax / ΣY2
Pumin = Pu / n - Mux * Ymax / ΣY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI Pu Muy Pu/n Muy*Y/ΣY2 Pumax Pumin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! 2,335.87 #REF! 79.86 #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Gaya ultimit maksimum (rencana) tiang pancang, Pumax = #REF! kN

6.2. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP


PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME LENGAN MOMEN
KODE BERAT (kN)
b h Panjang Shape (m3) xw (m) (kNm)
W1 2.30 1.40 12.00 1.00 38.64 966.00 1.15 1110.90
W2 2.30 0.50 12.00 0.50 6.90 172.50 0.77 132.25
Ws = 1138.50 Ms = 1243.15
Faktor beban ultimit, K= 1.30
Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K * Ms = 1616.09 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K * Ws = 1480.05 KN
Tebal breast wall, Bd = Bx - L1 - L2 = 1.40 m
Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah
Jarak tiang terhadap pusat Lengan thd. Sisi luar dinding M = ny * Pmax * Xp
X (m) Xp (m) (kNm)
X1 2.00 Xp1 = X1 - Bd / 2 1.30 #REF!
X2 0.00 Xp2 = X2 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X3 tdk.ada Xp3 = X3 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X4 tdk.ada Xp4 = X4 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X5 tdk.ada Xp5 = X5 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
Momen max. pada pile-cap akibat reaksi tiang pancang, Mp = #REF! kNm
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mur = Mp - Mus = #REF! kNm
untuk lebar pile-cap By = 12.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur / By = #REF! kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = ny* Pumax - Wus = #REF! kN
untuk lebar pile-cap By = 12.00 m
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, Vu = Vur / By = #REF! kN

6.3. TULANGAN LENTUR PILE CAP


Momen rencana ultimit, Mu = #REF! kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal pile cap, h = ht = 1900.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.65
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1800.00 mm
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = #REF! kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = #REF!
#REF!
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = #REF!
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.50 / fy = 0.0012
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= #REF!
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
#REF! mm
Digunakan tulangan, D 25 - #REF!
As = π / 4 * D2 * b / s = #REF! mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok. As' = 50% * As = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As = #REF! mm
Digunakan tulangan, D 19 - #REF!
A s ' = π / 4 * D2 * b / s = #REF! mm2

6.4. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = #REF! N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 1496997 N
ɸ.Vc = 973048.0 N
#REF!
Vs = Vu = #REF! N
Diameter tul. yang digunakan, D 16 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 670.21 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan, D 16 Jarak arah X = #REF! mm
Jarak arah Y = 300 mm
6.5. KONTROL TERHADAP GESER PONS
Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0.3 * √ fc' = 1.50 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.65
Jarak antara tiang pancang arah x, x= 2.00 m
Jarak antara tiang pancang arah y, y= 1.30 m
Jarak tiang pancang terhadap tepi, a= 1.00 m
r = x/2 = 1.00 m
r = y/2 = 0.65 m maka diambil, r= 0.65 m
hp = 1.40 m ht = 1.90 m L1 = 2.30 m
Tebal bidang kristis geser pons, h = hp + (r + a)/L1 * (ht - hp) = 1.76 m
h= 1758.70 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons, d = h - d' = 1658.70 mm
Panjang total bidang kritis, Lv = [ 2 * (r + a) + π / 2 * r ] * 10 =
3
4321.02 mm
Luas bidang kritis geser pons, Av = Lv * h = 7599354.89 mm2
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 11376211 N
Kapasitas geser pons, ϕ * Pn = 7394.54 kN
Reaksi ultimit satu tiang pancang, Pumax = #REF! kN
#REF!
ANALISIS KEKUATAN PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
1. TINJAUAN PIER ARAH MEMANJANG JEMBATAN PIER 01

Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m


Ukuran penampang, Lb = 8.50 m
b= 1.40 m

Luas penampang Pier Wall,


A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Lebar ekivalen Pier Wall,
Be = A / b = 9.60 m
Beban Ultimit Pada Pier Wall :

No Kondisi Beban Pu Mux


(kN) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF!

1.1. KONTROL STABILITAS PIER


1.1.1. PENGARUH BERAT STRUKTUR
Berat sendiri struktur atas, PMS = #REF! kN
Beban mati tambahan, PMA = #REF! kN
Berat headstock, Wh = 1,898.41 kN
Berat Pier Wall, Wc = 972.95 kN
Berat total struktur atas : Wa = PMS + PMA = #REF! kN
Berat struktur bawah : Wb = Wh + 1/2 * Wc = 2,384.89 kN
Perbandingan berat, Wb / Wa = #REF!
#REF!
1.1.2. PENGARUH P-DELTA
Gaya aksial ultimit Pier, Pu = #REF! kN
Momen ultimit Pier, Mu = #REF! kNm
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b =
3
2.20 m4
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K /10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 MPa Ec = 23452952.9 kPa
Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m
Momen ultimit, Mu = #REF! kNm
Lendutan, ∆ = Mu * Lc2 / ( 2 * Ec * Ic ) = #REF! m
Momen akibat pengaruh P-delta : Md = Pu * ∆ = #REF! kNm
5% * Mu = #REF! kNm
#REF!
Kontrol efek P-delta untuk Kombinasi Beban Ultimit

No Kondisi Beban Pu Mux ∆ Md 5%*Mux Keterangan


(kN) (kNm) (m) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
1.1.3. PENGARUH BUCKLING
Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b = 3
2.20 m4
Luas tampang Pier Wall, Ac = Be * b = 13.44 m2
Jari-jari inersia penampang Pier Wall, r = √ [ I c / Ac ] = 0.40 m
Faktor panjang tekuk, K= 2.00
Angka kelangsingan, K * Lc / r = 14.85
K * Lc / r < 22, Maka pengaruh buckling dapat diabaikan

Untuk menambah keamanan, pengaruh buckling tersebut tetap diperhitungkan walaupun kecil. Pengaruh buckling diperhitungkan
dengan cara Perbesaran Momen pada Pier Wall sbb.
Beban mati ultimit pada Pier Wall : DL = PMS + PMA = #REF! kN
Beban hidup ultimit pada Pier Wall : LL = PTD + PTP = #REF! kN
Nilai perbandingan beban mati ultimit terhadap beban tetap ultimit :
βd = DL / (DL + LL) = #REF!
Kekakuan lentur Pier Wall, EI = 0.4 * Ec * Ic / (1 + βd) = #REF! kNm2
Beban aksial kritis, Pc = π * EI / (K * Lc) =
2 2
#REF! kN
Faktor perbesaran momen, δs = 1 / [ 1 - Pu / (0.75*Pc) ] = #REF!
Gaya geser horisontal akibat gempa, Vu = TEQ = #REF! kN
Simpangan lateral akibat gempa, Δ = Vu * Lc3 / (3 * EI) = #REF! m
Faktor perbesaran momen, δs = 1 / [ 1 - Pu *Δ / (Vu * Lc) ] = #REF!
Diambil faktor perbesaran momen, δs = #REF!
Momen ultimit yang diperbesar, Mu =δs * Mux

No Kondisi Beban Pu Mux Mu


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF!

1.2. PEMBESIAN PIER WALL


Mutu Beton : K- 300
Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Dimensi Pier Wall, Be = 9.60 m
b= 1.40 m
Ditinjau Pier Wall selebar 1 m :
Lebar Pier Wall, b= 1,000 mm
Tebal Pier Wall, h=b= 1,400 mm
Luas penampang Pier Wall yang ditinjau, Ag = b * h = 1,400,000 mm2
Pu = gaya aksial ultimit pada Pier Wall (kN)
Mu = momen ultimit pada Pier Wall (kNm)
ɸ.Pn = Pu α = ɸ.Pn / (fc'.Ag) = Pu*104 / (fc' * Ag)
ɸ.Mn = Mu β =ɸ.Mn / (fc'.Ag.h) = Mu*107 / (fc' * Ag * h)

UNTUK LEBAR = Be UNTUK LEBAR 1 M

No KOMBINASI Pu Mu Pu Mu α β
BEBAN ULTIMIT (kN) (kN-m) (kN) (kN-m)
1 KOMBINASI - 1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 KOMBINASI - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
h' = h - 2 * d' = 1,200.00 mm
h' / h = 0.86
Nilai α = ɸ.Pn / (fc'.Ag) dan β = ɸ.Mn / ( fc'.Ag.h ) diplot ke dalam diagram interaksi diperoleh,
Rasio tulangan yang diperlukan, ρ= 1.00%
Luas tulangan yang diperlukan : As = ρ * b * h = 14,000.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 29 mm
Tulangan tekan dibuat sama dengan tulangan tarik : As (tekan) = As (tarik) = 1/2 * As = 7,000.00 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π/4 * D2 * b /(1/2 * As) = 94.36 mm
Digunakan : Juml. Lapis dia. Tulangan Jarak
Tulangan tekan, 2 D 29 - 150 8,806.93 mm2
Tulangan tarik, 2 D 29 - 150 8,806.93 mm2
Rasio tulangan total, ρ= 1.39% Luas tul. As = 17,613.86 mm2

1.00
e/ e/h=0.05 e/
0.95 r = 5%
h=0.01 h=0.10 e/
h=0.15
0.90
0.85 e/h=0.20
r = 4%
0.80
e/h=0.30
0.75 r = 3%
0.70
0.65 r = 2%

0.60
f.Pn / (fc'.Ag)

e/h=0.50
0.55
r = 1%
0.50
0.45
0.40
e/h=1.00
0.35
0.30
0.25
0.20 e/
h=2.00
0.15
0.10 e f =0.65
0.05
f = 0.80
0.00
0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.38 0.40

f.Mn / (fc'.Ag.h)
Plot nilai ɸ.Pn / (fc'.Ag) dan ɸ.Mn / ( fc'.Ag.h ) ke dalam diagram interaksi

1.3. ANALISIS DINDING PIER DENGAN DIAGRAM INTERAKSI

Untuk mengontrol apakah tulangan Dinding Pier yg ditetapkan dengan Diagram Interaksi (tak berdimensi) untuk Uniaxial Bending
tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan analisis kekuatan Pier Walll dengan Diagram Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi
pembebanan. Input data, persamaan yang digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Pier Wall disajikan sebagai berikut.

ANALISIS DINDING BETON BERTULANG DENGAN DIAGRAM INTERAKSI


DATA DINDING BETON BERTULANG
Mutu Beton, K- 300
Mutu Baja Tulangan, U- 42
Kuat tekan beton, fc' = 24.90 Mpa
Tegangan leleh baja, fy = 420 Mpa
Modulus elastik baja, Es = 200,000 Mpa
Faktor distribusi teg. β1 = 0.85
Ditinjau dinding selebar, b= 1,000 mm
Tebal dinding h=b= 1,400.00 mm
Jarak tulangan terhadap tepi beton d' = 100.00 mm
Baja tulangan tarik ( As ) :
2 lapis D 29 jarak 150
Baja tulangan tekan ( As' ) :
2 lapis D 29 jarak 150
Luas tulangan tarik, As = 8,806.93 mm2
Luas tulangan tekan, As' = 8,806.93 mm2
Rasio tulangan tarik dan tekan, ρ= 1.39%
Faktor reduksi kekuatan ( ɸ ) untuk Tekan - Lentur ɸ= 0.65
Faktor reduksi kekuatan ( ɸ ) untuk Lentur ɸ= 0.80
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN DIAGRAM INTERAKSI
Tinggi efektif, d = h - d'
Pada kondisi tekan aksial sentris :
Pno = 0.80 * [0.85 * fc' * b * h + ( As + As' ) * ( fy - 0.85 * fc' )] * 10-3 kN
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus ≤ Pno
Pada kondisi balance :
cb = 600 / (600 + fy) * d
ab = β1 * cb
P's = 0.003 * (cb - d') / cb
Untuk, P's Q fy / Es maka fs' = fy
Untuk, P's < fy / Es maka fs' = P's * Es
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * ab * 10-3 kN
Cs = As * fy * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10 -3
kN
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal kondisi balance :
Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Ԑs = 0.003 * ( c - d ) / c
Ԑ's = 0.003 * ( c - d' ) / c
Untuk [ Ԑs ] ≥ fy / Es maka fs = [Ԑs] / Ԑs * fy
Untuk [ Ԑs ] < fy / Es maka fs = Ԑs * Es
Untuk Ԑ's ≥ fy / Es maka fs' = fy
Untuk Ԑ's < fy / Es maka fs' = P's * Es
a = β1 * c
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * a * 10-3 kN
Cs = As * fs * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10 -3
kN
Gaya aksial tekan nominal :
Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Faktor reduksi kekuatan :
ɸ = 0.65 untuk Pn ≥ 0.10 * fc' * b * h
ɸ = 0.80 - 1.5*Pn / (fc' * b*h) untuk 0 < Pn < 0.10 * fc' * b * h

Untuk tulangan bagi diambil 30% tulangan pokok. As' = 30% * As = 2,642.08 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, 2 D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = n * π / 4 * D2 * b / As' = 152.20 mm
Digunakan tulangan, 2 D 16 - 150
As ' = n * π / 4 * D 2 * b / s = 2680.83 mm2
1.4. TULANGAN GESER PIER WALL (ARAH X)
Perhitungan tulangan geser untuk Pier Wall didasarkan pada gaya geser terbesar antara gaya lateral dan momen ultimit untuk kombinasi
beban yang menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! kN Pu = #REF! N
Momen ultimit rencana, Mu = #REF! kNm Mu = #REF! Nmm
Mutu Beton : K- 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U- 42 fy = 420 MPa
Ditinjau dinding Pier selebar, b= 1,000.00 mm
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tinggi dinding Pier, L = Lc = 3,000.00 mm
Tebal dinding Pier, h=b= 1,400.00 mm
Luas tulangan longitudinal Pier Wall, As = 17,613.86 mm2
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100.00 m
Gaya geser ultimit akibat momen, Vu = Mu / L = #REF! N
Gaya geser ultimit akibat gaya lateral, Tux = #REF! kN Vu = Tux * 103 / Be = #REF! N
Diambil, gaya geser ultimit rencana, Vu = #REF! N
d = h -d' = 1,300.00 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 6474000 N
ɸ * Vcmax = 3,884,400 N
#REF!
β1 = 1.4 - d / 2000 = 0.75
β1 = 0.75
β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = #REF!
β3 = 1.00
Vuc = β1 * β2 * β3 * b * d * [ As* fc' / (b * d) ] 1/3
= #REF! N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = #REF! N
Vc = 0.3 * (√fc') * b * d * √ [1 + 0.3 * Pu / (b * d)] = #REF! N
Diambil, Vc max = #REF! N
maka, ɸ * Vc = #REF! N
#REF!
Gaya geser sepenuhnya dipikul oleh tulangan geser : Vs = Vu / ɸ = #REF! N
Untuk tulangan geser digunakan besi tulangan : D 16 Jarak arah y, Sy = 300 mm
Luas tulangan geser, Asv = π/4 * D2 * (b / Sx) = 670.21 mm2
Jarak tul. geser yang diperlukan, Sx = Asv * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan geser : D 16 Jarak arah x, Sx = #REF! mm
Jarak arah y, Sy = 300 mm

2. TINJAUAN PIER ARAH MELINTANG JEMBATAN


2.1. ANALISIS KEKUATAN PIER ARAH MELINTANG JEMBATAN

Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m


Ukuran penampang, Lb = 8.50 m
b= 1.40 m

Luas penampang Pier Wall,


A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Lebar ekivalen Pier Wall,
Be = A / b = 9.60 m

Beban Ultimit Pier arah melintang jembatan.

No Kondisi Beban Pu Muy


(kN) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! 1,368.39
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF!
2.1.1. PENGARUH P-DELTA
Gaya aksial ultimit Pier, Pu = #REF! kN
Momen ultimit Pier, Mu = #REF! kNm
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be3 * b = 103.20 m4
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K /10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 Mpa Ec = 23452952.9 kPa
Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m
Lendutan, ∆ = Mu * Lc2 / ( 2 * Ec * Ic ) = #REF! m
Momen akibat pengaruh P-delta : Md = Pu * ∆ = #REF! kNm
5% * Mu = #REF! kNm
#REF!
Kontrol efek P-delta untuk Kombinasi Beban Ultimit

No Kondisi Beban Pu Mux ∆ Md 5%*Mux Keterangan


(kN) (kNm) (m) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! 1,368.39 0.00 #REF! 68.42 #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2.1.2. PENGARUH BUCKLING


Tinggi Pier Wall, Lc = 3.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be3 * b = 103.20 m4
Luas tampang Pier Wall, Ac = Be * b = 13.44 m2
Jari-jari inersia penampang Pier Wall, r = √ [ I c / Ac ] = 2.77 m
Faktor panjang tekuk, K= 2.00
Angka kelangsingan, K * Lc / r = 2.17
K * Lc / r < 22, Maka pengaruh buckling dapat diabaikan

Luas tulangan Pier Wall yang diperoleh dari tinjauan arah memanjang jembatan perlu dikontrol apakah kapasitasnya masih cukup untuk
mendukung beban ultimit Pier Wall pada arah melintang jembatan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kekuatan Pier Wall arah
melintang jembatan dengan Diagram Interaksi P-My (untuk arah y). Dimensi penampang Pier Wall yang digunakan untuk anlasis P-My
adalah sebagai berikut :

Lebar Pier Wall, b= 1,400.00 mm


Tinggi Pier Wall, h = Be = 9,599.56 mm
Rasio baja tulangan, ρ= 1.39%
Mutu Beton : K - 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U - 42 fy = 420 MPa
Persamaan yang digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Pier Wall disajikan pada Program Analisis Dinding Pier dengan Diagram
Interaksi P-M pada halaman berikutnya.

2.2. TULANGAN GESER PIER WALL (ARAH Y)


Perhitungan tulangan geser untuk Pier Wall didasarkan atas momen dan gaya aksial ultimit untuk kombinasi beban yang menentukan
dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! kN
Momen ultimit rencana, Mu = #REF! kNm
Mutu Beton : K - 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U - 42 fy = 420.00 MPa
Lebar dinding pier, b= 1,400.00 mm
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! N
Momen ultimit rencana, Mu = #REF!
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tinggi dinding Pier, L = Lc = 3,000.00 mm
Tebal dinding Pier, h= 9,599.56 mm
Luas tulangan longitudinal Pier Wall, As = 17,613.86 mm2
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 m
Gaya geser ultimit akibat momen, Vu = Mu / L = #REF! N
Gaya geser ultimit akibat gaya lateral, Tuy = #REF! kN Vu = Tuy * 103 = #REF! N
Diambil, gaya geser ultimit rencana, Vu = #REF! N
d = h -d' = 9,499.56 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 6.62E+07 N
ɸ * Vcmax = 3.97E+07 N
#REF!
β1 = 1.4 - d / 2000 = -3.35E+00
β1 = 1.00
β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = #REF!
β3 = 1.00
Vuc = β1* β2 * β3 * b * d * [ As* fc' / (b * d) ] = #REF! N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = #REF! N
Vc = 0.3 * (√fc') * b * d * √ [1 + 0.3 * Pu / (b * d)] = #REF! N
Diambil, Vc max = #REF!
maka, ɸ * Vc = #REF! N
#REF!
Gaya geser yang dipikul oleh tulangan geser : Vs = Vu / ɸ = #REF! N
Untuk tulangan geser digunakan sengkang berpenampang : 2 D 16
Luas tulangan geser, Asv = n * π/4 * D2 = 402.12 mm2
Jarak tul. geser yang diperlukan, S = Asv * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan geser (sengkang) : 2 D 16 - #REF!

3. TINJAUAN HEADSTOCK

b1 = 0.40 m h2 = 0.40 m La = 10.00 m


b2 = 0.75 m h3 = 1.43 m B= 7.47 m
b3 = 0.35 m h4 = 0.75 m n= 2.00 Tumpuan
b4 = 2.00 m h6 = 1.35 m
b6 / b = 1.40 m h7 = 0.75 m
Tinggi headstock, h = ((h2 + h3 + h4) + (h6 + h7)) /2 = 2.34 m
Lebar headstock, b = ((b1 + b2 + b3 + b4) + b) /2 = 2.45 m
Lengan gaya reaksi (Pu) terhadap tepi dinding, x = (La - B) /2 = 1.27 m

3.1. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT HEADSTOCK

No Reaksi girder akibat P Faktor Vu Mu


(kN) beban (kN) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) #REF! 1.30 #REF! #REF!
2 Beban mati tambahan (MA) #REF! 2.00 #REF! #REF!
3 Beban lajur "D" (TD) #REF! 1.80 #REF! #REF!
4 Beban pedestrian (TP) #REF! 1.80 #REF! #REF!
5 Beban angin (EW) #REF! 1.20 #REF! #REF!
#REF! #REF!
3.2. PEMBESIAN HEADSTOCK
3.2.1. TULANGAN LENTUR HEADSTOCK
Momen rencana ultimit, Mu = #REF! kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Kuat leleh baja, fy = 420 MPa
Tinggi headstock, h= 2,340.00 mm
Lebar headstock, b= 2,450.00 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Tinggi efektif headstock, d = h - d' = 2,240.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = #REF! kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = #REF!
-6 2

#REF!
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = #REF!
Rasio tulangan minimum, ρmin = 1.4 / fy = 0.0033
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= #REF!
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 29 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( π / 4 * D2 ) = #REF! buah
Digunakan tulangan, #REF! D 29
As = n * π / 4 * D 2 = #REF! mm2

3.2.2. TULANGAN GESER HEADSTOCK


Gaya geser ultimit, Vu = #REF! N
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Kapasitas geser ultimit, Vucmax = 0.5 *ɸ * (√ fc') * b * d = 8.22E+06 N
#REF!
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 4.56E+06 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, ɸ.Vc = 2.74E+06 N
#REF!
ɸ.Vs = Vu - ɸ.Vc = #REF! N
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs = ɸ.Vc = 2,738,507 N
Untuk tulangan geser digunakan sengkang, 6 D 16
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D 2 * n = 1,206.37 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan : s = Av * fy * d / Vs = 414.44 mm
Digunakan sengkang, 6 D 16 - 300
PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
A. DATA SLAB LANTAI JEMBATAN SL-60M

URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN


Tebal slab lantai jembatan ts 0.22 m
Tebal Trotoar tt 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.05 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Jarak antara Gelagar memanjang tengah s 1.70 m
Jarak antara Gelagar memanjang tepi s1 1.18 m
Lebar jalur lalu-lintas b1 6.00 m
Lebar trotoar b2 0.50 m
Lebar total slab lantai jembatan b 7.00 m
Lebar total bangunan atas jembatan B 7.47 m
Panjang bentang jembatan L 60.00 m

B. BAHAN STRUKTUR
Mutu beton : K- 300
Kuat tekan beton fc' = 0.83 * K / 10 = 24.90 MPa
Modulus elastik Ec = 4700 * √ fc' = 23452.95 MPa
Angka poisson υ= 0.20
Modulus geser G = Ec / [2 * (1 + u)] = 9772.06 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 0.00001 /ᵒC

Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 420 MPa
Untuk baja tulangan dengan Ø < 12 mm : U- 28
Tegangan leleh baja, fy = U * 10 = 280 MPa

Specific Gravity kN/m3


Berat beton bertulang wc = 25.00
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'c = 24.00
Berat aspal wa = 22.00
Berat jenis air ww = 9.80
Berat baja ws = 77.00
I. ANALISIS BEBAN SLAB LANTAI JEMBATAN
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit : γMS = 1.30
Ditinjau slab lantai jembatan selebar b= 1.00 m
Tebal slab lantai jembatan h = ts = 0.22 m
Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat sendiri QMS = b * h * wc = 5.50 kN/m

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Faktor beban ultimit : γMA = 2.00
TEBAL BERAT BEBAN
NO JENIS
(m) (kN/m3) kN/m
1 Lapisan aspal + overlay 0.05 22.00 1.100
2 Air hujan 0.05 9.80 0.490
Beban mati tambahan : QMA = 1.590

2. BEBAN TRUK "T" (TT)


Faktor beban ultimit : γTT = 1.80
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 112.5 kN
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.38
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 154.69 kN

4. BEBAN ANGIN (EW)


Faktor beban ultimit : 𝛾γEW = 1.20
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup kendaraan di
atas jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 * Ab (kN)
dengan, TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 kN/m
Cw = koefisien seret = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana = 35 m/det
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 = 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan, PEW = [ 1/2 * h / x * TEW ] = 1.01 kN

5. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Faktor beban ultimit : γET = 1.20

Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil
perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan temperatur minimum
rata-rata pada lantai jembatan.

Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40 °C


Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15 °C
ΔT = ( Tmax - Tmin ) / 2
Perbedaan temperatur pada slab, ΔT = 12.5 ᵒC
Koefisien muai panjang untuk beton, α= 1.0E-05 / ᵒC
Modulus elastis beton, Ec = 23452952.91 kPa

6. MOMEN PADA SLAB LANTAI JEMBATAN


Formasi pembebanan slab untuk mendapatkan momen maksimum pada bentang menerus
dilakukan seperti pd gambar.
Momen maksimum pd slab dihitung
berdasarkan metode one way slab
dengan beban sebagai berikut :

QMS 5.500 kN/m


QMA 1.590 kN/m
PTT 154.688 kN
PEW 1.008 kN
ΔT 12.500 °C
Koefisien momen lapangan dan momen tumpuan untuk bentang menerus dengan beban
merata, terpusat, dan perbedaan temperatur adalah sebagai berikut :
k = koefisien momen s= 1.70 m
Untuk beban merata Q : M = k * Q * s2
Untuk beban terpusat P : M= k*P*s
Untuk beban temperatur, ΔT : M = k * α * ΔT * Ec * s3
Momen akibat berat sendiri (MS) :
Momen tumpuan, MMS = 0.0833 * QMS * s2 = 1.324 kNm
Momen lapangan, MMS = 0.0417 * QMS * s 2
= 0.663 kNm
Momen akibat beban mati tambahan (MA) :
Momen tumpuan, MMA = 0.1041 * QMA * s2 = 0.478 kNm
Momen lapangan, MMA = 0.054 * QMA * s2 = 0.248 kNm
Momen akibat beban truck (TT) :
Momen tumpuan, MTT = 0.1562 * PTT * s = 41.076 kNm
Momen lapangan, MTT = 0.1407 * PTT * s = 37.000 kNm
Momen akibat beban angin (EW) :
Momen tumpuan, MEW = 0.1562 * PEW * s = 0.268 kNm
Momen lapangan, MEW = 0.1407 * PEW * s = 0.241 kNm
Momen akibat temperatur (ET) :
Momen tumpuan, MET = 5.62E-07 * α * ΔT * Ec * s3 = 0.008 kNm
Momen lapangan, MEW = 2.81E-06 * α * ΔT * Ec * s 3
= 0.040 kNm

6.1. MOMEN SLAB


Faktor daya keadaan M tumpuan M lapangan
No Jenis Beban
Beban layan ultimit (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri γMS 1.00 1.30 1.324 0.663
2 Beban mati tambahan γMA 1.00 2.00 0.478 0.248
3 Beban truk "T" γTT 1.00 1.80 41.076 37.000
4 Beban angin γEW 1.00 1.20 0.268 0.241
5 Pengaruh temperatur γET 1.00 1.20 0.008 0.040

6.2. KOMBINASI-1
Faktor M tumpuan M lapangan M tumpuan M lapangan
No Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 1.324 0.663 1.721 0.862
2 Beban mati tambahan 2.00 0.478 0.248 0.957 0.496
3 Beban truk "T" 1.80 41.076 37.000 73.936 66.599
4 Beban angin 1.00 0.268 0.241 0.268 0.241
5 Pengaruh temperatur 1.00 0.008 0.040 0.008 0.040
Total Momen ultimit slab, Mu = 76.890 68.239

6.3. KOMBINASI-2
Faktor M tumpuan M lapangan M tumpuan M lapangan
No Jenis Beban
Beban (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.3 1.324 0.663 1.721 0.862
2 Beban mati tambahan 2.0 0.478 0.248 0.957 0.496
3 Beban truk "T" 1.0 41.076 37.000 41.076 37.000
4 Beban angin 1.2 0.268 0.241 0.321 0.289
5 Pengaruh temperatur 1.2 0.008 0.040 0.010 0.049
Total Momen ultimit slab, Mu = 44.085 38.696
7. PEMBESIAN SLAB
7.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF

Momen rencana tumpuan : Mu = 76.890 kNm


Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Tebal slab beton, h= 220 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 40 mm
Modulus elastis baja, Es Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.850
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.025
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.449
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Momen rencana ultimit, Mu = 76.890 kNm
Tebal efektif slab beton, d = h - d' = 180.00 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu /φ = 96.113 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d ) =2
2.966
Rn < R max, Maka,…………..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -√ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.008
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0.001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.008
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1375.643 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
146.16 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 100
As = π / 4 * D2 * b / s = 2010.62 mm2
Tul. bagi / susut arah memanjang diambil 50% tul. pokok. As' = 50% * As = 687.82 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
192.97 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As = π / 4 * D 2 * b / s = 884.88 mm2
7.2. TULANGAN LENTUR POSITIF
Momen rencana tumpuan : Mu = 68.239 kNm
Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Tebal slab beton, h= 220 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 40 mm
Modulus elastis baja, Es Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.850
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.025
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.449
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Momen rencana ultimit, Mu = 68.239 kNm
Tebal efektif slab beton, d = h - d' = 180.00 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu /φ = 85.299 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 2.633
Rn < R max, Maka,…………..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy* [ 1 -√ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.007
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0.001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.007
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1208.840 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
166.33 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 100
As = π / 4 * D 2 * b / s = 2010.62 mm2
Tul. bagi / susut arah memanjang diambil 50% tul. pokok. As' = 50% * As = 604.42 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
219.60 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As = π / 4 * D 2 * b / s = 884.88 mm2

8. KONTROL LENDUTAN SLAB


Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc’ = 24.90 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23452.953 MPa
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Tebal slab, h= 220.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 40 mm
Tebal efektif slab, d = h - d' = 180.00 mm
Luas tulangan slab, As = 2010.619 mm2
Panjang bentang slab, Lx = 1.70 m= 1700 mm
Ditinjau slab selebar, b= 1.00 m= 1000 mm
Beban terpusat, P = TTT = 154.688 kN
Beban merata, Q = PMS + PMA = 7.090 kN/m
Lendutan total yang terjadi ( δtot ) harus < Lx / 240 = 7.083 mm
Inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h = 3
8.87E+08 mm3
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 3.493 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = E s / Ec = 8.528
n * As = 17145.980 mm2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 17.146 mm
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 4.56E+08 mm4
yt = h / 2 = 110.00 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 2.82E+07 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1/8 * Q * Lx2 + 1/4 * P *Lx = 68.30 kNm
Ma = 6.83E+07 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 4.87E+08 mm4
Q= 7.090 N/mm P= 1.55E+05 N
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
δe = 5/384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) +1/48 * P * Lx3 / ( Ec * Ie ) = 1.45 mm
Rasio tulangan slab lantai jembatan : ρ = As / ( b * d ) = 0.01
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
ζ= 2.00
λ = ζ / ( 1 + 50 * ρ ) = 1.28
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
δg = λ * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0.09 mm
Lendutan total pada plat lantai jembatan : Lx / 240 = 7.08 mm
δtot = δe + δg = 1.54 mm
δ tot < Lx/240, Maka,…….(aman) OK
9. KONTROL TEGANGAN GESER PONS

Mutu Beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa


Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0.3 * √ fc' = 1.50 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Beban roda truk pada slab, PTT = 154.69 kN = 1.55E+05 N
h= 0.22 m a= 0.25 m
ta = 0.05 m b= 0.75 m
u = a + 2 * ta + h = 0.57 m = 570.00 mm
v = b + 2 * ta + h = 1.07 m = 1070.00 mm
Tebal efektif plat, d= 180.00 mm
Luas bidang geser : Av = 2 * ( u + v ) * d = 5.90E+05 mm2
Gaya geser pons nominal, Pn = A v * f v = 8.84E+05 N
ɸ * Pn = 5.30E+05 N
Faktor beban ultimit, γTT = 1.80
Beban ultimit roda truk pada slab, Pu = γTT * PTT = 2.78E+05 N
Pu < ɸ * Pn, Maka,…….Aman
II. PERHITUNGAN SLAB TROTOAR
1. BERAT SENDIRI TROTOAR

NOTASI (m) NOTASI (m) KETERANGAN NOTASI (m)


h1 0.25 b1 0.50 Jarak antara cross girder L 5.00
h2 0.22 b2 0.45 SPECIFIC GRAVITY NOTASI kN/m3
H 0.47 b3 0.95 Berat beton bertulang wc = 25.00
Berat sendiri Trotoar untuk p L= 5.00 m
b h L Berat Lengan Momen
NO Shape
(m) (m) (m) (kN) (m) (kNm)
1 0.50 0.25 1.00 5.00 15.625 0.700 10.938
2 0.95 0.22 1.00 5.00 26.125 0.475 12.409
3
4
5
Total = 41.750 23.347
Berat sendiri Trotoar per m lebar PMS = 8.350 MMS = 4.669

2. BEBAN HIDUP PADA PEDESTRIAN

Beban hidup pada pedestrian per meter lebar tegak lurus bidang gambar :
Gaya Lengan Momen
NO Jenis Beban
(kN) (m) (kNm)
2 Beban horisontal pada kerb (H) 1.50 0.36 0.54
3 Beban vertikal terpusat (P) 20.00 0.70 14.00
4 Beban vertikal merata = q * b1 2.50 0.70 1.75
MTP = 16.29
3. MOMEN ULTIMIT RENCANA SLAB TROTOAR
Faktor beban ultimit untuk berat sendiri pedestrian γMS = 1.30
Faktor beban ultimit untuk beban hidup pedestrian γTP = 1.80
Momen akibat berat sendiri pedestrian : MMS = 4.67 kNm
Momen akibat beban hidup pedestrian : MTP = 16.29 kNm
Momen ultimit rencana slab trotoar : Mu = γMS * MMS + γTP * MTP
Mu = 35.392 kNm
4. PEMBESIAN SLAB TROTOAR
Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Tebal slab beton, h= 220 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 40 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, ß1 = 0.85
ρb = ß1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Momen rencana ultimit, Mu = 35.39 kNm
Tebal efektif slab beton, d = h - d' = 180 mm
Ditinjau slab beton selebar 1 m, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 44.24 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 1.37
Rn < R max, Maka,…………..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.003
Rasio tulangan minimum, ρmin = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0.001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.003
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ* b * d = 605.39 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D- 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As = 332.12 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 100
As = π / 4 * D 2 * b / s = 2010.62 mm2
Tulangan Longitudinal
Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MPa
Mutu baja : U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -√ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.003
Rasio tulangan minimum, ρ min = 25% * ( 1.4 / fy ) = 0.001
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.003
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 605.39 mm2
Untuk tulangan longitudinal diambil 50% tulangan diperlukan
As' = 50% * As = 302.70 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
438.50 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As = π / 4 * D 2 * b / s = 884.88 mm2
ANALISIS BEBAN PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
A. DATA STRUKTUR ATAS PIER 02

URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 6.00 m
Lebar Trotoar b2 0.50 m
Lebar total slab lantai jembatan b 7.00 m
Lebar total bangunan atas jembatan B 7.47 m
Tebal slab lantai jembatan ts 0.22 m
Tebal trotoar tt 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta 0.05 m
Tebal genangan air hujan th 0.05 m
Tinggi bidang samping jembatan ha 5.10 m
Jarak antara Gelagar memanjang tengah s 1.70 m
Jarak antara Gelagar memanjang tepi s1 1.18 m
Panjang bentang jembatan L 60.00 m
B. DATA STRUKTUR BAWAH (PIER)

HEADSTOCK DATA SUNGAI DIMENSI SATUAN


NOTASI (m) NOTASI (m) Saat Banjir Rencana Hb = 3.37 m
h1 1.92 b1 0.40 Rata-rata Tahunan Hr = 1.69 m
h2 0.40 b2 0.75 Sudut Aliran terhadap Abt. θ= 40.00 °
h3 0.73 b3 0.35 TANAH DASAR PILE CAP DIMENSI SATUAN
h4 0.75 b4 2.00 Berat volume, ws = #REF! kN/m3
h5 1.70 b5 1.05 Sudut gesek, φ = #REF! °
h6 1.35 b6 1.40 Kohesi, C = #REF! kPa
h7 0.75 b7 1.05 SPECIFIC GRAVITY DIMENSI SATUAN
a 3.80 La 10.00 Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
PIER WALL (COLUMN) Berat beton tdk bertulang w'c = 24.00 kN/m3
b 1.40 Lb 8.50 Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
H 10.70 Lc 5.00 Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3
PILE-CAP BAHAN STRUKTUR
hp 1.40 Bx 6.00 Mutu Beton K - 300
ht 1.90 By 12.00 Mutu Baja Tulangan U - 42

I. ANALISIS BEBAN KERJA


1. BERAT SENDIRI (MS)
Berat sendiri (self weight) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan
elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu berat sendiri
struktur atas, dan berat sendiri struktur bawah.

1.1. BERAT SENDIRI STRUKTUR ATAS


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
A BENTANG UTAMA
1 Lantai 7.00 0.22 60.00 1.00 25.00 kN/m3 2,310.00
2 Trotoar 0.50 0.25 60.00 2.00 25.00 kN/m 3
375.00
3 Rangka Baja Batang Samping 1.00 828.18 kN 828.18
4 Rangka Baja Batang Lantai Jembatan 1.00 402.82 kN 402.82
5 Rangka Baja Batang Ikatan Angin 1.00 55.23 kN 55.23
6 Handrail pipa 3" 1.00 15.96 kN 15.96
7 Baut 1.00 50.99 kN 50.99
8 Plat Buhul 1.00 205.94 kN 205.94
9 Trapezoidal Steel Sheet 1.00 215.05 kN 215.05
B BENTANG PENGHUBUNG kN #REF!
Total berat sendiri struktur atas, ∑PMS = #REF!
Beban pada pier akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * ∑PMS = #REF!
Letak titik berat struktur atas terhadap fondasi, Za = H + ha/2 = 13.25

1.2. BERAT SENDIRI STRUKTUR BAWAH


1. BERAT HEADSTOCK

Luas bidang horizontal : Volume :


A1 = b3 * h1 V1 = A1 * La
A2 = (b2 + b3) * h2 V2 = A2 * La
A3 = (b1 + b2 + b3) * h3 V3 = A3 * La
A4 = b4 * h6 V4 = A4 * La
A5 = b5 * h4 V5 = 1/3 * A5 * (La - Lb) + 1/2 * A5 * Lb
A6 = b6 * h4 V6 = 1/3 * A6 * (La - Lb) + 1/2 * A6 * Lb
A7 = b7 * h7 V7 = 1/3 * A7 * (La - Lb) + 1/2 * A7 * Lb
A8 = Back Wall_1 V8 = Back Wall_1
A9 = Lt_1 V9 = Lt_1 * 2
A10 = Lt_2 V10 = Lt_2
A h V BERAT Lengan terhadap alas Mom. stat
NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
1 0.67 - 6.72 168.00 a - h1/2 2.84 477.12
2 0.44 - 4.40 110.00 a - h1 - h2/2 1.68 184.80
3 1.10 - 10.95 273.75 a - h1 - h2 - h3/2 1.12 305.23
4 2.70 - 27.00 675.00 a - h5 - h6/2 1.42 961.87
5 0.79 - 3.74 93.52 h4 * 2/3 0.50 46.76
6 1.05 - 4.99 124.69 h4 / 2 0.38 46.76
7 0.79 - 3.74 93.52 h7 * 2/3 0.50 46.76
8 0.23 - 1.64 40.91 - 3.59 146.66
9 0.50 - 2.40 60.00 - 2.25 135.00
10 1.16 - 2.31 57.79 - 2.36 136.48
Berat headstock, Wh = 1,697.16 Mh = 2,487.44
Letak titik berat terhadap alas, yh = Mh / Wh = 1.47
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zh = yh + Lc + ht = 8.37

2. BERAT PIER WALL (COLUMN)

Luas bidang horizontal : Volume :


A11 = Lc * b V11 = A11 * Lb - b
A12 = 1/4 * 𝜋 * b2 V12 = A12 * Lc
A h V BERAT Lengan terhadap alas Mom. stat
NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
11 7.00 - 58.10 1,452.50 Lc / 2 2.50 3,631.25
12 1.54 - 7.70 192.42 Lc / 2 2.50 481.06
Berat Pier Wall, Wc = 1,644.92 Mc = 4,112.31
Letak titik berat terhadap alas, yc = Mc / Wc = 2.50
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zc = yc + ht = 4.40
Luas penampang Pier Wall, A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44
Lebar ekivalen Pier Wall, Be = A / b = 9.60

3. BERAT PILE CAP

Luas bidang horisontal : Volume :


A13 = (Bx - b) /2 * (ht - hp) V13 = 1/3 * A13 * (By - Lb) + 1/2 * A13 * Lb
A14 = b * (ht - hp) V14 = 1/3 * A14 * (By - Lb) + 1/2 * A14 * Lb
A15 = (Bx - b) /2 * (ht - hp) V15 = 1/3 * A15 * (By - Lb) + 1/2 * A15 * Lb
A16 = Bx * hp V16 = A16 * By

A h V BERAT Lengan terhadap sisi bawah Mom. stat


NO
(m2) (m) (m3) (kN) y (m) (kNm)
13 1.15 - 6.23 155.73 hp + (ht - hp)/3 1.57 243.98
14 0.70 - 3.79 94.79 hp + (ht - hp)/2 1.65 156.41
15 1.15 - 6.23 155.73 hp + (ht - hp)/3 1.57 243.98
16 8.40 - 100.80 2,520.00 hp / 2 0.70 1,764.00
Berat pilecap, Wpc = 2,926.25 Mpc = 2,408.36
Letak titik berat terhadap sisi atas, ypc = Mpc / Wpc = 0.82
Letak titik berat terhadap dasar fondasi, zpc = ypc = 0.82
REKAP BERAT SENDIRI STRUKTUR BAWAH (PIER)

No Jenis Konstruksi Berat


(kN)
1 Headstock (Pier Head) Wh = 1,697.16
2 Pier Wall (Column) Wc = 1,644.92
3 Pilecap Wpc = 2,926.25
Total berat sendiri struktur bawah, PMS = 6,268.34

1.3. BEBAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)

No Berat sendiri PMS


(kN)
1 Struktur atas #REF!
2 Struktur bawah 6,268.34
Beban berat sendiri pada Fondasi, PMS = #REF!
Beban berat sendiri pada Pier Wall, PMS = #REF!

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Beban mati tambahan (superimposed dead load), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada
jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan
dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,


2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.

No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat


(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
A BENTANG UTAMA
1 Lapisan Aspal + overlay 0.05 6.00 60.00 1.00 22.00 396.00
2 Railing, lights w 0.50 60.00 2.00 60.00
3 Instalasi ME w 0.10 60.00 2.00 12.00
4 Air hujan 0.05 6.00 60.00 1.00 9.80 176.40
B BENTANG PENGHUBUNG #REF!
Beban mati tambahan pada Pier, ∑PMA = #REF!
Beban pada pier akibat beban mati tambahan, PMA = 1/2 * ∑PMA = #REF!
Letak titik berat beban mati tambahan terhadap fondasi, Za = H + ha/2 = 13.25
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q kPa dengan besaran q tergantung pada panjang total yang dibebani
L yaitu seperti berikut :
q= 9 kPa untuk L < 30 m
q = 9.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m

Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas p kN/m harus ditempatkan tegak lurus terhadap arah lalu lintas pada
jembatan. Besarnya intensitas p adalah 49,0 kN/m. Untuk mendapatkan momen lentur negatif maksimum pada jembatan
menerus, BGT kedua yang identik harus ditempatkan pada posisi dalam arah melintang jembatan pada bentang lainnya.

Untuk panjang bentang, L= 60.00 m


Intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang jembatan (kPa) q= 6.75 kPa
Beban lajur "D", QTD = q * (b1 + 5.5 ) / 2 = 38.81 kN/m
Beban garis terpusat (BGT) dengan intensitas, p= 49.00 kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk BGT diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L ≤ 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L ≥ 90 m

Untuk harga, L= 60.00 m b1 = 6.00 m DLA = 0.38


Besar beban lajur "D" (PTD = q * L * (5.5 + b1) / 2 + p * DLA * (5.5 + b1) / 2)

No Beban lajur "D" PTD


(kN)
1 Bentang Utama 2,434.41
2 bentang Penghubung #REF!
Besar beban lajur "D" pada Pier : PTD = #REF!
4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada samping sisi parapet yang besarnya
tergantung pada luas bidang pejalan kaki yang didukungnya. A = luas bidang yang dibebani pejalan kaki (m 2)
Beban hidup merata q :
Untuk A ≤ 10 m2 : q= 5 kPa
Untuk 10 m2 < A ≤ 100 m2 : q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m2 : q= 2 kPa

Panjang bentang, L= 60.00 m


Lebar trotoar, b1 = 0.50 m
Jumlah trotoar, n= 2.00
Luas bidang yang didukung Pier, A = b1 * L * n = 60.00 m2
Beban merata pada pedestrian, q= 3.50 kPa
Beban pada Pier akibat pejalan kaki (PTP = A * q)

No Beban lajur "D" PTP


(kN)
1 Bentang Utama 210.00
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada Pier akibat pejalan kaki, PTP = #REF!

5. GAYA REM (TB)

Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada
permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t).
Hubungan antara besarnya gaya rem dan panjang total jembatan dilukiskan seperti pada Gambar 5, atau dapat dinyatakan
dengan persamaan sebagai berikut :

Gaya rem, TTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m


Gaya rem, TTB = 250 + 2.5 * (Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180 m
Gaya rem, TTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m

Untuk, Lt = L = 60.00 m
Gaya rem, ∑TTB = 250.00 kN
Jumlah penahan gaya rem, n= 2.00
Gaya rem pada pier, TTB = ∑TTB / n

No Gaya rem TTB


(kN)
1 Bentang Utama 125.00
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada Pier akibat gaya rem, TTB = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H = 10.70 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTB = PTB * YTB = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'TB = H - ht = 8.80 m
Momen pada Pier Wall akibat gaya rem : MTB = PTB * Y'TB = #REF! kNm

6. ALIRAN AIR, BENDA HANYUTAN, DAN TUMBUKAN


6.1. ALIRAN AIR
6.1.1. GAYA SERET ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)
Gaya seret pada Pier akibat aliran air dihitung dengan rumus :
TEF = 0.5 * CD * Vs2 * Ad
CD = koefisien seret CD = 0.70
Vs = kecepatan air rata-rata berdasarkan pengukuran di lapangan (m/s) Vs = 3.00
Ad = Luas proyeksi bidang tegak lurus arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman aliran (m 2)

Sudut arah aliran terhadap pier, θ= 40.00 ᵒ


Kedalaman air banjir, Hb = 3.37 m
Lebar pier tegak lurus aliran, h=b= 1.40 m
Tebal pilecap ht = 1.90 m
Luas proyeksi pier tegak lurus aliran, AD = Hb * 2 * h / cos Ѳ = 12.32 m2
Gaya pada pier akibat aliran air : TEF = 0.5 * CD * Vs2 * Ad = 38.80 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb/2 + ht = 3.59 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 139.10 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb/2 = 1.69 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 65.38 kNm
6.1.2. GAYA ANGKAT ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)
Karena Pier membentuk sudut θ terhadap arah aliran, maka harus diperhitungkan gaya angkat yang arahnya tegak lurus
terhadap gaya seret dengan rumus :
TEF = 0.5 * CL * Vs2 * AL
CL = koefisien angkat CL = 1.00
AL = Luas proyeksi bidang sejajar arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman aliran (m 2)

Lebar pier sejajar aliran, Lb = 8.50 m


Luas proyeksi pier sejajar aliran, AL = Hb * Lb / cos Ѳ = 37.39 m2
Gaya angkat pada pier : TEF = 0.5 * CL * Vs2 * AL = 168.27 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb/2 + ht = 3.59 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 603.25 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb/2 = 1.69 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 283.54 kNm

6.2. BENDA HANYUTAN DAN TUMBUKAN DENGAN KAYU


6.2.1. BENDA HANYUTAN
Gaya akibat benda hanyutan dihitung dengan rumus :
TEF = 0.5 * CD * Vs2 * A'd Kn
CD = 1.04
A'd = luas proyeksi benda hanyutan tegak lurus arah aliran (m 2)
Kedalaman benda hanyutan (di bawah muka air banjir), Dh = 1.20 m
Lebar benda hanyutan, Bh = L / 2 = 30.00 m
A'd = Bh * Dh / cos Ѳ = 46.99 m2
Gaya akibat benda hanyutan, TEF = 0.5 * CD * Vs2 * A'd = 219.94 kN

6.2.2. TUMBUKAN DENGAN BATANG KAYU


Gaya akibat tumbukan dengan batang kayu dihitung dengan rumus :
TEF = M * Va2 / d
M = massa batang kayu M= 2.00 Ton
Va = kecepatan air permukaan pada keadaan batas yang ditinjau (m/det)
Va = 1.4 * Vs = 4.20 m/det
d = lendutan elastis ekivalen d= 0.075 m
Gaya akibat tumbukan dengan kayu, TEF = M * V / d =
a
2
470.40 kN

6.2.3. GAYA DAN MOMEN YANG DIGUNAKAN


Untuk analisis kekuatan pier diambil gaya yang terbesar di antara gaya akibat benda hanyutan dan gaya akibat tumbukan
dengan batang kayu, sehingga :
Gaya akibat tumbukan dengan kayu, TEF = 470.40 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEF = Hb - Dh/2 + ht = 4.67 m
Momen pada Fondasi akibat aliran air : MEF = TEF * YEF = 2,196.77 kNm
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EF = Hb - Dh/2 = 2.77 m
Momen pada Pier Wall akibat aliran air : MEF = TEF * Y'EF = 1,303.01 kNm
7. BEBAN ANGIN (EW)
7.1. BEBAN ANGIN ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
TEW1 = PD = PB * (VDZ / VB)2
Dimana kecepatan angin rencana adalah
VDZ = 2,5 * V0 * (V10/VB) * In (Z/Z0)
pada = Gaya total beban angin
VDZ = Kecepatan angin rencana
V10 = Kecepatan angin dasar (antara 90 - 126 km/jam) 120.00 km/jam
VB = Kecepatan angian rencana (antara 90 - 126 km/jam) 100.00 km/jam
Z = Elevasi struktur diukur dari permukaan tanah 5,079.17 mm
V0 = Kecepatan gesekan angin 17.60 Km/jam
Z0 = Panjang gesekan angin 1,000.00 mm
PB = Tekanan angin dasar (Tabel 29 SNI 1725 2016) 0.0024 Mpa

Kecepatan angin rencana VDZ = 85.81 km/jam


Gaya total beban angin PD = 1.77 KN/m
Gaya angin minimum PD = 4.40 KN/m
Gaya angin pakai PD = 4.40 KN/m
Panjang bentang, L= 60.00 m
Tinggi bidang samping, ha - hk = 3.30 m
Tinggi bidang samping kendaraan, hk = 1.80 m
Ab1 = L/2 * ( ha + hk ) = 153.00 m2
Beban angin pada struktur atas, TEW = P D * Ab

No Beban Angin TEW1


(kN)
1 Bentang Utama 673.20
2 bentang Penghubung #REF!
Beban pada pada struktur atas, TEW1 = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H + ha/2 = 13.25 m
Momen pada Fondasi akibat angin atas : MEW1 = TEW1 * YEW1 = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'EW1 = H + ha/2 - ht = 11.35 m
Momen pada Pier Wall akibat angin atas : M'EW1 = TEW1 * Y'EW1 = #REF! kNm
Tinggi bidang samping struktur bawah, H - ht = 8.80 m
Ab2 = b * (H - ht) = 12.32 m2
Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * Ab2 = 54.21 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = (H - ht) / 2 + ht = 6.30 m
Momen pada Fondasi akibat angin bawah : MEW2 = TEW2 * YEW2 = 341.51 kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall : Y'EW2 = (H - ht) / 2 = 4.40 m
Momen pada Pier Wall akibat angin bawah : M'EW2 = TEW2 * Y'EW2 = 238.52 kNm
Total gaya akibat beban angin : TEW = TEW1 + TEW2 = #REF! kN
Total momen pada Fondasi akibat beban angin : MEW = MEW1 + MEW2 = #REF! kNm
Total momen pada Pier Wall akibat beban angin : MEW = M'EW1 + M'EW2 = #REF! kNm

Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan
di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 kNm
Cw = koefisien seret dengan, Cw = 1.20
Vw = Kecepatan angin rencana (m/det) Vw = 35.00 m/det
Panjang Jembatan, L = 60.00 m
TEW = 0.0012 * Cw * (Vw)2 = 1.76 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi (h) 1.80 m di atas
lantai jembatan. Jarak antara roda kendaraan (x)

h= 1.80 m
x= 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan, P EW = [ 1/2 * h / x * TEW ] * L/2

No Beban Angin PEW


(kN)
1 Bentang Utama 27.22
2 bentang Penghubung #REF!
Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan, PEW = #REF!

7.2. BEBAN ANGIN ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)


Ukuran bidang Pier yang ditiup angin,
Tinggi, H - ht = 8.80 m
Lebar, Lb = 8.50 m
Luas bidang Pier yang ditiup angin, Ab = Lb * (H - ht) = 74.80 m2

Beban angin pada struktur pier :


TEW = PD * Ab = 329.12 kN
Lengan terhadap Fondasi :
YEW = (H - ht) / 2 + ht = 6.30 m
Momen pada Fondasi akibat beban angin :
MEW = TEW * YEW = 2,073.46 kNm
Lengan terhadap Pier Wall :
Y'EW = (H - ht) / 2 = 4.40 m
Momen pada Pier Wall akibat beban angin :
MEW = TEW * Y'EW = 1,448.13 kNm
8. BEBAN GEMPA (EQ)
8.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

Jembatan harus direncanakan agar memiliki kemungkinan kecil untuk runtuh namun dapat mengalami kerusakan yang
signifikan dan gangguan terhadap pelayanan akibat gempa dengan kemungkinan terlampaui 7% dalam 75 tahun.
Penggantian secara parsial atau lengkap pada struktur diperlukan untuk beberapa kasus. Kinerja yang lebih tinggi seperti
kinerja operasional dapat ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Beban gempa diambil sebagai gaya horizontal yang ditentukan berdasarkan perkalian antara koefisien respon elastik (Csm)
dengan berat struktur ekivalen yang kemudian dimodifikasi dengan faktor modifikasi respon (R) dengan formulasi sebagai
berikut :

TEQ = Csm / R x Wt
Keterangan:
TEQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respons elastik
R = Faktor modifikasi respons
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai
= PMS + PMA (kN)

Koefisien respon elastik Csm diperoleh dari peta percepatan batuan dasar dan spektra percepatan (Gambar 1 hingga
Gambar 3) sesuai dengan daerah gempa dan periode ulang gempa rencana. Koefisien percepatan yang diperoleh
berdasarkan peta gempa dikalikan dengan suatu faktor amplifikasi sesuai dengan kondisi tanah sampai kedalaman 30 m di
bawah struktur jembatan.

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


T = 2 * π * √ [ WTP / ( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + ½ * PMS (str bawah)

Peta gempa dalam ketentuan ini meliputi peta percepatan puncak batuan dasar (PGA) dan respons spektra percepatan 0,2
detik dan 1 detik di batuan dasar yang mewakili level hazard (potensi bahaya) gempa 1000 tahun dengan kemungkinan
terlampaui 7% dalam 75 tahun.
8.1.1. BEBAN GEMPA ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)
Luas penampang Pier Wall, A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Tebal penampang Pier Wal, b= 1.40 m
Lebar penampang Pier Wall ekivalen, Be = A / b = 9.60 m
Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b3 = 2.20 m4
Mutu beton, K- 300 fc' = 0.83 * K / 10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 Mpa
Ec = 23452952.9 kPa
Nilai kekakuan Pier Wall, Kp = 3 * Ec * Ic / Lc 3 = 1235557.17 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.81 m/det2
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = #REF! kN
Berat sendiri head stock, PMS (head stock) = 1,697.16 kN
Setengah berat Pier Wall, 1/2 * PMS (Pier Wall) = 1,644.92 kN
Beban mati tambahan struktur atas, PMA = #REF! kN
Berat total struktur, Wt = PMS (total) + PMA = #REF! N
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ Wt / ( g * KP ) ] = #REF! detik

Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta gempa
Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, S S dan S1), serta nilai faktor amplifikasi F PGA, Fa, dan Fv
sebagai berikut :

PGA = 0.17
SS = 0.32
S1 = 0.16
FPGA = 1.31
Fa = 1.43
FV = 1.94

Perumusan respon spektra adalah sebagai berikut : Bentuk tipikal respon spektra di permukaan tanah
AS = FPGA * PGA = 0.22
SDS = Fa * SS = 0.46
SD1 = FV * S1 = 0.31
Koefisien respon gempa elastic
1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = (SDS - AS) * T/T0 + AS = #REF!
2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T 0, dan lebih kecil atau sama dengan T S, respons spektra percepatan, Csm
adalah sama dengan SDS
3. Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :
Csm = SD1 / T = #REF!
Keterangan:
SDS adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T=0,2 detik).
SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Dimana :
TS = SD1 / SDS = 0.68
T0 = 0,2 * TS = 0.14
Sehingga koefisien respon gempa elastic diperoleh (C sm)
Csm = #REF!
Faktor modifikasi respon

Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur ditentukan dengan cara membagi gaya
gempa elastis dengan faktor modifikasi respon R. Sebagai alternatif penggunaan faktor R untuk hubungan struktur,
sambungan monolit antara elemen struktur atau struktur, seperti hubungan kolom ke fondasi telapak dapat direncanakan
untuk menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom majemuk yang berhubungan.
Faktor modifikasi respon (R) untuk bangunan bawah R= 2.00
Sehingga Gaya gempa diperoleh, TEQ = Csm / R x Wt = #REF! * Wt

No Jenis Beban Mati W TEQ Lengan z TEQ* z


(kN) (kN) thd. Fond (m) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas #REF! #REF! Za 13.25 #REF!
2 Beban mati tambahan #REF! #REF! Za 13.25 #REF!
3 Berat sendiri Headstock 1,697.16 #REF! Zh 8.37 #REF!
4 Berat sendiri Pier Wall 1,644.92 #REF! Zc 4.40 #REF!
5 Berat sendiri Pilecap 2,926.25 #REF! Zpc 0.82 #REF!
Gaya pada Fondasi akibat gempa, TEQ = #REF! kN MEQ = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEQ = MEQ /TEQ = #REF! m
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EQ = YEQ - ht = #REF! m
Momen pada Pier Wall akibat beban gempa : MEQ = TEQ * Y'EQ = #REF! kNm

8.1.2. BEBAN GEMPA ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)

Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b3 = 2.20 m4


Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lc 3 = 1235557.17 kN/m
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ Wt / ( g * KP ) ] = #REF! detik
Koefisien respon gempa elastic diperoleh (Csm) Csm = #REF!
Faktor modifikasi respon R= 2.00
Gaya gempa, Csm / R x Wt = #REF! * Wt

Distribusi beban gempa pada Pier adalah sebagai berikut :

No Jenis Beban Mati W TEQ Lengan z TEQ* z


(kN) (kN) thd. Fond (m) (kNm)
1 Berat sendiri struktur atas #REF! #REF! Za 13.25 #REF!
2 Beban mati tambahan #REF! #REF! Za 13.25 #REF!
3 Berat sendiri Headstock 1,697.16 #REF! Zbp 8.37 #REF!
4 Berat sendiri Pier Wall 1,644.92 #REF! Zkp 4.40 #REF!
5 Berat sendiri Pilecap 2,926.25 #REF! Zpc 0.82 #REF!
Gaya pada Fondasi akibat gempa, TEQ = #REF! kN MEQ = #REF!
Lengan terhadap Fondasi : YEQ = MEQ /TEQ = #REF! m
Lengan terhadap Pier Wall : Y'EQ = YEQ - ht = #REF! m
Momen pada Pier Wall akibat beban gempa, MEQ = #REF! kNm
8.2. TEKANAN AIR LATERAL AKIBAT GEMPA
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada Pier (jenis dinding) dihitung dengan rumus :
TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * Hr2
ww = berat volume air (kN/m3) ww = 9.80 kN/m3
Hr = kedalaman air rata-rata (m) Hr = 1.69 m
ht = Tebal pilecap ht = 1.90 m
Kh = Koefisien beban gempa horisontal, Kh = 0,5 * AS = 0.11
R= 2.00

8.2.1. TEKANAN AIR AKIBAT GEMPA ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)


Lebar Pier arah memanjang jembatan, Bp = Lb = 8.50 m
Tekanan air lateral, TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * Hr2 = 30.68 kN
Lengan terhadap Fondasi, YEQ = Hr /2 + ht = 2.74 m
Momen pada Fondasi akibat tekanan air, MEQ = TEQ* YEQ = 84.13 kNm
Lengan terhadap Pier Wall, Y'EQ = Hr /2 = 0.84 m
Momen pada Pier Wall akibat tekanan air lateral, MEQ = TEQ* Y'EQ = 25.84 kNm

8.2.2. TEKANAN AIR AKIBAT GEMPA ARAH Y (MELINTANG JEMBATAN)

Lebar Pier arah melintang jembatan, Bp = b = 1.40 m


Tekanan air lateral, TEQ = 0.58 * Kh * R * ww * Bp * H =
r
2
5.05 kN
Lengan terhadap Fondasi, YEQ = Hr /2 + ht = 2.74 m
Momen pada Fondasi akibat tekanan air, MEQ = TEQ * YEQ = 13.86 kNm
Lengan terhadap Pier Wall, Y'EQ = Hr /2 = 0.84 m
Momen pada Pier Wall akibat tekanan air lateral, MEQ = TEQ* Y'EQ = 4.26 kNm
9. GESEKAN PADA PERLETAKAN (FB)
Koefisien gesek pada tumpuan yang berupa rol baja, μ= 0.01
Gaya gesek yang timbul hanya ditinjau terhadap beban berat sendiri dan beban mati tambahan.
Reaksi tumpuan akibat :
Berat sendiri struktur atas, PMS = #REF! kN
Beban mati tambahan, PMA = #REF! kN
Reaksi tumpuan akibat beban tetap : PT = PMS + PMA = #REF! kN
Gaya gesek pada perletakan, TFB = μ * PT

No Gesekan pada Perletakan TFB


(kN)
1 Bentang Utama #REF!
2 bentang Penghubung #REF!
Gaya gesek pada perletakan pier, TFB = #REF!

Lengan terhadap Fondasi, YFB = H - h5 = 9.00 m


Momen pada Fondasi akibat gesekan, MFB = TFB * yFB = #REF! kNm
Lengan terhadap dasar Pier Wall, Y'FB = YFB - ht = 7.10 m
Momen pada Pier Wall, M'FB = TFB * y'FB = #REF! kNm

10. KOMBINASI BEBAN KERJA


REKAP BEBAN KERJA PADA PIER Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 329.12 #REF! 2,073.46 #REF!
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 84.13 13.86
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
KOMBINASI - 1 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF
7 Hanyutan/Tumbukan EF
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! - - - -

KOMBINASI - 2 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! 168.27 509.20 603.25 2,335.87
KOMBINASI - 3 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 329.12 #REF! 2,073.46 #REF!
9 Beban gempa EQ
10 Tekanan air gempa EQ
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4 Vertikal Horisontal Momen

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A Aksi Tetap
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
B Beban Lalu-lintas
3 Beban lajur "D" TD
4 Beban pedestrian TP
5 Gaya rem TB
C Aksi Lingkungan
6 Aliran air EF
7 Hanyutan/Tumbukan EF
8 Beban angin EW
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 84.13 13.86
D Aksi Lainnya
11 Gaya gesek FB
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
REKAP KOMBINASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA

No Kombinasi Beban Tegangan P Tx Ty Mx My


berlebihan (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 0% #REF! - - - -
2 KOMBINASI-2 25% #REF! 168.27 509.20 603.25 2,335.87
3 KOMBINASI-3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

11. KONTROL STABILITAS GULING


11.1. STABILITAS GULING ARAH MEMANJANG JEMBATAN
Letak titik guling A (ujung fondasi) thd. pusat fondasi :
Bx / 2 = 3.00 m
k = Persen kelebihan beban yang diijinkan (%)
Mx = Momen penyebab guling

Momen penahan guling :


Mp = P * (Bx / 2) * (1 + k)

Angka aman terhadap guling :


SF = M p / Mx harus ≥ 3.0

No Kombinasi Beban k P Mx Mp SF KET.


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% #REF! - #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% #REF! 603.25 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

11.2. STABILITAS GULING ARAH MELINTANG JEMBATAN


Letak titik guling A (ujung fondasi) thd. pusat fondasi :
By / 2 = 6.00 m
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Mx = Momen penyebab guling
Momen penahan guling :
Mp = P * (By / 2) * (1 + k)

Angka aman terhadap guling :


SF = M p / My harus ≥ 3.0

No Kombinasi Beban k P My Mp SF KET.


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 0% #REF! - #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% #REF! 2,335.87 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
12. KONTROL STABILITAS GESER
12.1. STABILITAS GESER ARAH MEMANJANG JEMBATAN
Parameter tanah dasar Pile-cap :
Sudut gesek, ɸ= #REF! ᵒ
Kohesi, C= #REF! kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 6.00 m
By = 12.00 m
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Tx = Gaya penyebab geser
Gaya penahan geser :
H = ( C * Bx * By + P * tan ɸ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.5

No Kombinasi Beban k Tx P H SF KET.


(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% - #REF! #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% 168.27 #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

12.2. STABILITAS GESER ARAH MELINTANG JEMBATAN


Parameter tanah dasar Pile-cap :
Sudut gesek, ɸ= #REF! ᵒ
Kohesi, C= #REF! kPa
Ukuran dasar Pile-cap :
Bx = 6.00
By = 12.00
k = Persen kelebihan beban
yang diijinkan (%)
Ty = Gaya penyebab geser

Gaya penahan geser :


H = ( C * Bx * By + P * tan ɸ ) * (1 + k ) harus ≥ 1.5

No Kombinasi Beban k Ty P H SF KET.


(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 0% - #REF! #REF! - -
2 Kombinasi - 2 25% 509.20 #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 40% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 50% #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
II. ANALISIS BEBAN ULTIMIT
1. PILECAP
1.1. BEBAN ULTIMIT PILECAP
BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan MA #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" TD #REF! - - - -
4 Beban pedestrian TP #REF! - - - -
5 Gaya rem TB - #REF! - #REF! -
6 Aliran air EF - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan EF - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin EW #REF! 329.12 #REF! 2,073.46 #REF!
9 Beban gempa EQ - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek FB - #REF! - #REF! -

BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! 2,488.15 #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -

1.2. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP


KOMBINASI - 1

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! 509.20 #REF! 2,335.87
KOMBINASI - 2

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! 2,488.15 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 3

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! 2,488.15 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 603.25 139.10
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 2,196.77
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! 2,488.15 #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
KOMBINASI - 5

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D"
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! 2,488.15 #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 84.13 13.86
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILECAP

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! 509.20 #REF! 2,335.87
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2. PIER WALL (DINDING PILAR)


2.1. BEBAN ULTIMIT PIER WALL
BEBAN KERJA PIER WALL

No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS #REF!
2 Beban mati tambahan MA #REF!
3 Beban lajur "D" TD #REF!
4 Beban pedestrian TP #REF!
5 Gaya rem TB #REF! #REF!
6 Aliran air EF 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan EF 470.40 1,303.01
8 Beban angin EW #REF! 329.12 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa EQ #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa EQ 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek FB #REF! #REF!
BEBAN ULTIMIT PIER WALL

No Kombinasi Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -

2.2. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PIER WALL


KOMBINASI - 1

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! 509.20 #REF! 1,368.39

KOMBINASI - 2

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
KOMBINASI - 3

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek 1.30 - #REF! - #REF! -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 4

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D" 1.80 #REF! - - - -
4 Beban pedestrian 1.80 #REF! - - - -
5 Gaya rem 1.80 - #REF! - #REF! -
6 Aliran air 1.00 - 168.27 38.80 283.54 65.38
7 Hanyutan/Tumbukan 1.00 - - 470.40 - 1,303.01
8 Beban angin 1.20 #REF! 394.94 #REF! #REF! #REF!
9 Beban gempa
10 Tekanan air gempa
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

KOMBINASI - 5

No Aksi / Beban Faktor Pu Tux Tuy Mux Muy


Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri 1.30 #REF! - - - -
2 Beban mati tambahan 2.00 #REF! - - - -
3 Beban lajur "D"
4 Beban pedestrian
5 Gaya rem
6 Aliran air
7 Hanyutan/Tumbukan
8 Beban angin
9 Beban gempa 1.00 - #REF! #REF! #REF! #REF!
10 Tekanan air gempa 1.00 - 30.68 5.05 25.84 4.26
11 Gaya gesek
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PIER WALL

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! 509.20 #REF! 1,368.39
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
ANALISIS FONDASI PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
1. DATA FONDASI TIANG PANCANG PIER 02
BAHAN / MATERIAL FONDASI TIANG PANCANG SPUN PILES
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan, K= 600
Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MPa fc' = 50 Mpa
Mutu baja tulangan, U- 42 fc' = 50000 kPa
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa Diameter, D= 500 mm
Modulus elastis beton, Ec = 23452.95 MPa Tebal, t= 90 mm
Berat beton bertulang, wc = 25 kN/m 3
Panjang Tian L= 12.00 m
DIMENSI PILE CAP
Lebar arah x, Bx = 6.00 m Tebal, hp = 1.40 m
Lebar arah y, By = 12.00 m Tebal, ht = 1.90 m
Depan, L1 = (Bx - b) / 2 = 2.30 m Belakang L2 = L1 = 2.30 m

DATA SUSUNAN TIANG PANCANG


Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi luar Pile-cap ax = 1.00 m
Jarak pusat tiang terluar terhadap sisi luar Pile-cap ay = 0.80 m
Jumlah baris tiang pancang, ny = 9.00 buah
Jumlah tiang pancang dalam satu baris, nx = 3.00 buah
Jarak antara tiang pancang arah x, X= 2.00 m
Jarak antara tiang pancang arah y, Y= 1.30 m
2. DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG
2.1. BERDASARKAN KEKUATAN BAHAN
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Tebal tiang pancang, t= 0.09 m
Panjang tiang pancang, L= 12.00 m
Luas penampang tiang pancang, A = π / 4 * [ D - (D - (2 * t)) ] =
2 2
0.12 m2
Berat pengisi, ws = 24.00 kNm/m3
Berat tiang pancang serta pengisi dalamnya, Wp = A * L * wc + π / 4 * (D - t)2 * L * ws = 72.80 kN
Kapasitas dukung ultimit tiang pancang, Pu = 0.30 * fc' * A - 1.2 * Wp = 1651.51 kN
Angka aman (Safety Factor) untuk bahan beton, SF = 1.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 1101.01 kN

2.2. BERDASARKAN DATA BOR TANAH (SKEMPTON)


Berdasarkan hasil pengujian laboratorium diperoleh data sbb.
Kedalaman cu γ φ
No Jenis lapisan tanah
z1 (m) z2 (m) (kN/m ) 2
(kN/m ) 3
( ... 0 )
1 0.00 2.00 Lempung Warna Putih Kekuningan #REF! #REF! #REF!
2 2.00 4.00 Lempung Warna Putih Keabu-abuan #REF! #REF! #REF!
3 4.00 6.00 Lempung Warna Putih Keabu-abuan #REF! #REF! #REF!
4 6.00 8.00 Cadas padat #REF! #REF! #REF!
5 8.00 12.00 Cadas padat #REF! #REF! #REF!

A. TAHANAN UJUNG
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus Terzaghi :
Pb = Ab * ( cb * Nc + γ * L * Nq + 0.3 * γ * D * Nγ )
Ab = Luas penampang ujung bawah tiang (m2),
cb = Kohesi tanah di bawah dasar tiang (kN/m2), cb = #REF! kN/m2
L = Panjang tiang pancang (m), L= 12.00 m
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
γ = Berat volume tanah di bawah dasar tiang (kN/m ), 3
γ = #REF! kNm/m3
Luas tampang tiang pancang, Ab = π / 4 * D2 = 0.20 m2
Sudut gesek dalam tanah di bawah dasar tiang, φ= #REF! °
Faktor daya dukung tanah menurut Thomlinson :
Nc = (228 + 4.3 * φ) / (40 - φ) Nc = #REF!
Nq = (40 + 5 * φ) / (40 - φ) Nq = #REF!
Nγ = (6 * φ) / (40 - φ) Nγ = #REF!
Tahanan ujung ultimit tiang pancang : Pb = Ab * ( cb * Nc + γ * L * Nq + 0.3 * γ * D * Nγ ) = #REF! kN

B. TAHANAN GESEK
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ ad * cu * As ]
ad = Faktor adhesi,
cu = Kohesi tanah di sepanjang tiang (kN/m2),
As = Luas permukaan dinding tiang (m2). As = π * D * L1
L1 = Panjang segmen tiang pancang yang ditinjau (m).
Faktor adhesi untuk jenis tanah lempung pada tiang pancang yg nilainya tergantung
dari nilai kohesi tanah, menurut Skempton, diambil : ad = 0.2 + [ 0.98 ] cu
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Kedalaman L1 As cu Ps
No ad
Z1 (m) Z2 (m) (m) (m )
2
(kN/m ) 2
(kN)
1 0.00 2.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
2 2.00 4.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
3 4.00 6.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
4 6.00 8.00 2.00 3.14 #REF! #REF! #REF!
5 8.00 12.00 4.00 6.28 #REF! #REF! #REF!
Tahanan gesek ultimit tiang #REF!
Ps = Σ ad * cu * As = #REF!
C. TAHANAN ULTIMIT TIANG PANCANG
Tahanan ultimit tiang pancang, Pu = Pb + Ps = #REF! kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 2.00
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = #REF! kN

2.3. BERDASARKAN HASIL UJI SONDIR (BAGEMANN)


A. TAHANAN UJUNG
Tahanan ujung ultimit dihitung dengan rumus :
Pb = ω * Ab * qc
ω = Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang,
Ab = Luas ujung bawah tiang (m2),
qc = Tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari
8.D di atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2),
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Luas tampang tiang pancang, Ab = π / 4 * D = 2
0.20 m2
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah
dasar tiang, qc = 180.0 kg/cm2 qc = 18000.00 kN/m2
Faktor reduksi nilai tahanan ujung ultimit tiang, ω= 0.50
Tahanan ujung ultimit tiang pancang : Pb = ω * Ab * qc = 1767.15 kN

B. TAHANAN GESEK
Tahanan gesek ultimit menurut Skempton dihitung dengan rumus :
Ps = Σ [ As * qf ]
As = π * D * L1
Af = Luas permukaan segmen dinding tiang (m2).
qf = Tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m).
Kedalaman L1 As qf Ps
No
z1 (m) z2 (m) (m) (m )
2
(kN/m ) 2
(kN)
1 0.00 2.00 2.00 3.14 6.64 20.87
2 2.00 4.00 2.00 3.14 26.09 81.95
3 4.00 6.00 2.00 3.14 29.91 93.97
4 6.00 8.00 2.00 3.14 48.25 151.58
5 8.00 12.00 4.00 6.28 82.66 519.34
Ps = Σ [ As * qf ] = 867.70
C. TAHANAN ULTIMIT TIANG PANCANG
Tahanan ultimit tiang pancang, Pu = Pb + Ps = 2634.85 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 2.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 1053.94 kN
2.4. BERDASARKAN HASIL UJI SPT (MEYERHOFF)
Kapasitas ultimit tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT menurut Meyerhoff dinyatakan dengan
rumus :
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As (kN)
dan harus ≤ Pu = 380 * N * Ab (kN)
Nb = nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas ujung tiang sampai
4.D di bawah ujung tiang,
Ñ = nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang,
Ab = luas dasar tiang (m2)
As = luas selimut tiang (m2)
Berdasarkan hasil pengujian SPT diperoleh data sbb.
Kedalaman Nilai SPT L1
No L1 * N
z1 (m) z2 (m) N (m)
1 0.00 2.00 10.00 2.00 20.00
2 2.00 4.00 18.00 2.00 36.00
3 4.00 6.00 40.00 2.00 80.00
4 6.00 8.00 50.00 2.00 100.00
5 8.00 12.00 50.00 4.00 200.00
12.00 436.00
Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang, N = Σ L1* N / Σ L1 = 36.33
Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang),
Nb = 50.00
Diameter tiang pancang, D= 0.50 m
Panjang tiang pancang, L= 12.00 m
Luas dasar tiang pancang, Ab = π / 4 * D = 2
0.20 m2
Luas selimut tiang pancang, As = π * D * L = 18.85 m2
Pu = 40 * Nb * Ab + N * As = 1077.57 kN
Pu > 380 * N * Ab = 2710.93 kN
Kapasitas ultimit tiang pancang, Pu = 1077.57 kN
Angka aman (Safety Factor), SF = 1.50
Daya dukung tiang pancang, P = Pu / SF = 718.38 kN

2.5. REKAP DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG


No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang P (kN)
1 Berdasarkan kekuatan bahan 1101.01
2 Berdasarkan data bor tanah (Terzaghi dan Thomlinson) #REF!
3 Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) 1053.94
4 Berdasarkan hasil uji SPT (Meyerhoff) 718.38
Daya dukung aksial terkecil, P= 1053.94
Diambil daya dukung aksial tiang pancang, Pijin = 1050.00
3. DAYA DUKUNG LATERAL TIANG PANCANG
3.1. BERDASARKAN DEFLEKSI TIANG MAKSIMUM (BROMS)
Daya dukung lateral tiang (H) dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * β * ( e * β + 1 ) ]
Dengan β = √ [ kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ]
D = Diameter tiang pancang (m), D= 0.50 m
t = Tebal tiang pancang, t= 0.09 m
L = Panjang tiang pancang (m), L= 12.00 m
kh = Modulus subgrade horisontal (kN/m ), 3
kh = 24000 kN/m3
Ec = Modulus elastis tiang (kN/m2), Ec = 4700 * √ fc' * 103= 33234019 kN/m2
IC = Momen inersia penampang (m ), 4
Ip = π / 64 * [ D4 - (D - t )4 ] = 0.002 m4
e = Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m), e= 0.10 m
yo = Defleksi tiang maksimum (m). yo = 0.006 m
β = Koefisien defleksi tiang, β = √ [ kh * D / ( 4 * Ep * Ip ) ] = 0.23 m
β*L= 2.78 > 2.5 maka termasuk tiang panjang
Daya dukung lateral tiang pancang, H = yo * kh * D / [ 2 * β * ( e * β + 1 ) ] = 151.83 kN

3.2. BERDASARKAN MOMEN MAKSIMUM (BRINCH HANSEN)


Kuat lentur beton tiang pancang, fb = 0.40 * fc' * 103 = 20000 kN/m2
Tahanan momen, W = Ip / ( D / 2 ) = 0.01 m3
Momen maksimum, My = fb * W = 134.47 kNm
Kohesi tanah rata-rata di sepanjang tiang
Kedalaman L1 cu cu * L1
No
z1 (m) z2 (m) (m) (kN/m2)
1 0.00 2.00 2.00 #REF! #REF!
2 2.00 4.00 2.00 #REF! #REF!
3 4.00 6.00 2.00 #REF! #REF!
4 6.00 8.00 2.00 #REF! #REF!
5 8.00 12.00 4.00 #REF! #REF!
Σ L1 = 12.00 Σcu*L1 = #REF!
Kohesi tanah rata-rata, cu = Σ [ cu * L1 ] / Σ L1 = #REF! kN/m2
f = Hu / [ 9 * cu * D ] pers.(1)
g = L - ( f + 1.5 * D ) pers.(2)
My = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) pers.(3)
My = 9 / 4 * D * cu * g 2
pers.(4)
Dari pers.(1) : f= #REF! Hu
Dari pers.(2) : g= 11.250 #REF! Hu
g =
2
#REF! * Hu^2 #REF! * Hu + 126.56
9 / 4 * D * cu = #REF!
Dari pers.(3) : M y = Hu * ( 0.850 + #REF! * HU
My = #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu
Dari pers.(4) : My = #REF! * Hu^2 #REF! * Hu #REF!
Pers.kuadrat : 0= #REF! * Hu^2 #REF! * Hu #REF!
Dari pers.kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = #REF! kN
f= #REF! m
Mmax = Hu * ( e + 1.5 * D + 0.5 * f ) = #REF! kNm
#REF!
Dari pers.(3) : My = Hu * ( 0.850 + #REF! * HU
134.470 = #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu
Pers.kuadrat : 0= #REF! * Hu^2 + 0.850 Hu -134.47
Dari persamaan kuadrat, diperoleh tahanan lateral ultimit, Hu = #REF! kN
Angka aman untuk bahan beton, SF = 1.50
Daya dukung lateral tiang pancang, H = Hu / SF = #REF! kN

3.3. REKAP DAYA DUKUNG LATERAL TIANG


No Uraian Daya Dukung Aksial Tiang Pancang H (kN)
1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum 151.83
2 Berdasarkan momen maksimum #REF!
Daya dukung aksial terkecil, H= #REF!
Diambil daya dukung lateral tiang pancang, Hijin = #REF!

4. GAYA YANG DITERIMA TIANG PANCANG

4.1. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG


Jumlah tiang: n= 27 buah
No Xmax = 2.00 m Ymax = 5.20 m
1 X1 = 2.00 X =
1
2
36.00 Y1 = 5.20 Y12 = 81.12
2 X2 = 0.00 X =
2
2
0.00 Y2 = 3.90 Y =
2
2
45.63
3 X3 = tdk.ada X32 = tdk.ada Y3 = 2.60 Y32 = 20.28
4 X4 = tdk.ada X =
4
2
tdk.ada Y4 = 1.30 Y =
4
2
5.07
5 X5 = tdk.ada X =
5
2
tdk.ada Y5 = 0.00 Y =
5
2
0.00
6 X6 = tdk.ada X =
6
2
tdk.ada Y6 = tdk.ada Y =
6
2
tdk.ada
7 X7 = tdk.ada X =
7
2
tdk.ada Y7 = tdk.ada Y =
7
2
tdk.ada
ΣX2 = 36.00 ΣY2 = 152.10
4.1.1. TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH X
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pmax = P / n + Mx * Xmax / ΣX2
Pmin = P / n - Mx * Xmax / ΣX2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI P Mx P/n Mx * X/ΣX2 Pmax Pmin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! - #REF! - #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! 603.2 #REF! 33.51 #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

4.1.2. TINJAUAN TERHADAP BEBAN ARAH Y


Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pmax = P / n + My * Ymax / ΣY2
Pmin = P / n - My * Ymax / ΣY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI P My P/n My * Y/ΣY2 Pmax Pmin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! - #REF! - #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! 2,335.9 #REF! 79.86 #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

4.2. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG


Resultan gaya lateral, Tmax = √ [ Tx2 + Ty2 ]
Gaya lateral yg diderita satu tiang pancang : Hmax = Tmax / n
KOMBINASI Tx Ty Tmax Hmax
No
BEBAN KERJA (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI - 1 - - - -
2 KOMBINASI - 2 168.3 509.2 536.28 19.86
3 KOMBINASI - 3 #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 #REF! #REF! #REF! #REF!

5. KONTROL DAYA DUKUNG IJIN TIANG PANCANG


5.1. DAYA DUKUNG IJIN AKSIAL
5.1.1. TERHADAP BEBAN ARAH X

No KOMBINASI Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% #REF! < 100% * Pijin 1,050.00 #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% #REF! < 125% * Pijin 1,312.50 #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin 1,470.00 #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin 1,575.00 #REF!
5.1.2. TERHADAP BEBAN ARAH Y

No KOMBINASI Persen Pmax Kontrol terhadap Pijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% #REF! < 100% * Pijin 1,050.00 #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% #REF! < 125% * Pijin 1,312.50 #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin 1,470.00 #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin 1,575.00 #REF!

5.2. DAYA DUKUNG IJIN LATERAL

No KOMBINASI Persen Hmax Kontrol terhadap hijin KET.


BEBAN KERJA Pijin (kN) Daya dukung ijin (kN)
1 KOMBINASI - 1 100% - < 100% * Pijin #REF! #REF!
2 KOMBINASI - 2 125% 19.86 < 125% * Pijin #REF! #REF!
3 KOMBINASI - 3 140% #REF! < 140% * Pijin #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 150% #REF! < 140% * Pijin #REF! #REF!

6. PEMBESIAN PILE CAP


6.1. GAYA AKSIAL ULTIMIT TIANG PANCANG
6.1.1. TINJAUAN BEBAN ARAH X
Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Mux * Xmax / ΣX2
Pumin = Pu / n - Mux * Xmax / ΣX2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI Pu Mux Pu/n Mux * x/Σx2 Pumax Pumin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
6.1.2. TINJAUAN BEBAN ARAH Y
Gaya aksial ultimit yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Muy * Ymax / LY2
Pumin = Pu / n - Muy * Ymax / LY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
Pumax = Pu / n + Mux * Ymax / ΣY2
Pumin = Pu / n - Mux * Ymax / ΣY2
Gaya aksial maksimum dan minimum yang diderita satu tiang pancang :
KOMBINASI Pu Muy Pu/n Muy*Y/ΣY2 Pumax Pumin
NO
PEMBEBANAN (kN) (kNm) (kN) (kN) (kN) (kN)
1 KOMBINASI-1 #REF! 2,335.87 #REF! 79.86 #REF! #REF!
2 KOMBINASI-2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI-3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI-4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI-5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Gaya ultimit maksimum (rencana) tiang pancang, Pumax = #REF! kN

6.2. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP


PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME LENGAN MOMEN
KODE BERAT (kN)
b h Panjang Shape (m3) xw (m) (kNm)
W1 2.30 1.40 12.00 1.00 38.64 966.00 1.15 1110.90
W2 2.30 0.50 12.00 0.50 6.90 172.50 0.77 132.25
Ws = 1138.50 Ms = 1243.15
Faktor beban ultimit, K= 1.30
Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K * Ms = 1616.09 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K * Ws = 1480.05 KN
Tebal breast wall, Bd = Bx - L1 - L2 = 1.40 m
Jumlah baris tiang pancang, ny = 9 buah
Jarak tiang terhadap pusat Lengan thd. Sisi luar dinding M = ny * Pmax * Xp
X (m) Xp (m) (kNm)
X1 2.00 Xp1 = X1 - Bd / 2 1.30 #REF!
X2 0.00 Xp2 = X2 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X3 tdk.ada Xp3 = X3 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X4 tdk.ada Xp4 = X4 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
X5 tdk.ada Xp5 = X5 - Bd / 2 tdk.ada tdk.ada
Momen max. pada pile-cap akibat reaksi tiang pancang, Mp = #REF! kNm
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mur = Mp - Mus = #REF! kNm
untuk lebar pile-cap By = 12.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur / By = #REF! kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = ny* Pumax - Wus = #REF! kN
untuk lebar pile-cap By = 12.00 m
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, Vu = Vur / By = #REF! kN

6.3. TULANGAN LENTUR PILE CAP


Momen rencana ultimit, Mu = #REF! kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal pile cap, h = ht = 1900.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.65
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1800.00 mm
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = #REF! kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = #REF!
#REF!
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = #REF!
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.50 / fy = 0.0012
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= #REF!
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
#REF! mm
Digunakan tulangan, D 25 - #REF!
As = π / 4 * D2 * b / s = #REF! mm2
Untuk tulangan bagi diambil 50% tulangan pokok. As' = 50% * As = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / As = #REF! mm
Digunakan tulangan, D 19 - #REF!
A s ' = π / 4 * D2 * b / s = #REF! mm2

6.4. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = #REF! N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 1496997 N
ɸ.Vc = 973048.0 N
#REF!
Vs = Vu = #REF! N
Diameter tul. yang digunakan, D 16 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 670.21 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan, D 16 Jarak arah X = #REF! mm
Jarak arah Y = 300 mm
6.5. KONTROL TERHADAP GESER PONS
Kuat geser pons yang disyaratkan, fv = 0.3 * √ fc' = 1.50 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.65
Jarak antara tiang pancang arah x, x= 2.00 m
Jarak antara tiang pancang arah y, y= 1.30 m
Jarak tiang pancang terhadap tepi, a= 1.00 m
r = x/2 = 1.00 m
r = y/2 = 0.65 m maka diambil, r= 0.65 m
hp = 1.40 m ht = 1.90 m L1 = 2.30 m
Tebal bidang kristis geser pons, h = hp + (r + a)/L1 * (ht - hp) = 1.76 m
h= 1758.70 mm
Tebal efektif bidang kritis geser pons, d = h - d' = 1658.70 mm
Panjang total bidang kritis, Lv = [ 2 * (r + a) + π / 2 * r ] * 10 =
3
4321.02 mm
Luas bidang kritis geser pons, Av = Lv * h = 7599354.89 mm2
Gaya geser pons nominal, Pn = Av * fv = 11376211 N
Kapasitas geser pons, ϕ * Pn = 7394.54 kN
Reaksi ultimit satu tiang pancang, Pumax = #REF! kN
#REF!
ANALISIS KEKUATAN PIER
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
1. TINJAUAN PIER ARAH MEMANJANG JEMBATAN PIER 02

Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m


Ukuran penampang, Lb = 8.50 m
b= 1.40 m

Luas penampang Pier Wall,


A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Lebar ekivalen Pier Wall,
Be = A / b = 9.60 m
Beban Ultimit Pada Pier Wall :

No Kondisi Beban Pu Mux


(kN) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF!

1.1. KONTROL STABILITAS PIER


1.1.1. PENGARUH BERAT STRUKTUR
Berat sendiri struktur atas, PMS = #REF! kN
Beban mati tambahan, PMA = #REF! kN
Berat headstock, Wh = 1,697.16 kN
Berat Pier Wall, Wc = 1,644.92 kN
Berat total struktur atas : Wa = PMS + PMA = #REF! kN
Berat struktur bawah : Wb = Wh + 1/2 * Wc = 2,519.63 kN
Perbandingan berat, Wb / Wa = #REF!
#REF!
1.1.2. PENGARUH P-DELTA
Gaya aksial ultimit Pier, Pu = #REF! kN
Momen ultimit Pier, Mu = #REF! kNm
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b =
3
2.20 m4
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K /10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 MPa Ec = 23452952.9 kPa
Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m
Momen ultimit, Mu = #REF! kNm
Lendutan, ∆ = Mu * Lc2 / ( 2 * Ec * Ic ) = #REF! m
Momen akibat pengaruh P-delta : Md = Pu * ∆ = #REF! kNm
5% * Mu = #REF! kNm
#REF!
Kontrol efek P-delta untuk Kombinasi Beban Ultimit

No Kondisi Beban Pu Mux ∆ Md 5%*Mux Keterangan


(kN) (kNm) (m) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
1.1.3. PENGARUH BUCKLING
Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be * b = 3
2.20 m4
Luas tampang Pier Wall, Ac = Be * b = 13.44 m2
Jari-jari inersia penampang Pier Wall, r = √ [ I c / Ac ] = 0.40 m
Faktor panjang tekuk, K= 2.00
Angka kelangsingan, K * Lc / r = 24.74
K * Lc / r < 22, Maka pengaruh buckling tidak dapat diabaikan

Untuk menambah keamanan, pengaruh buckling tersebut tetap diperhitungkan walaupun kecil. Pengaruh buckling diperhitungkan
dengan cara Perbesaran Momen pada Pier Wall sbb.
Beban mati ultimit pada Pier Wall : DL = PMS + PMA = #REF! kN
Beban hidup ultimit pada Pier Wall : LL = PTD + PTP = #REF! kN
Nilai perbandingan beban mati ultimit terhadap beban tetap ultimit :
βd = DL / (DL + LL) = #REF!
Kekakuan lentur Pier Wall, EI = 0.4 * Ec * Ic / (1 + βd) = #REF! kNm2
Beban aksial kritis, Pc = π * EI / (K * Lc) =
2 2
#REF! kN
Faktor perbesaran momen, δs = 1 / [ 1 - Pu / (0.75*Pc) ] = #REF!
Gaya geser horisontal akibat gempa, Vu = TEQ = #REF! kN
Simpangan lateral akibat gempa, Δ = Vu * Lc3 / (3 * EI) = #REF! m
Faktor perbesaran momen, δs = 1 / [ 1 - Pu *Δ / (Vu * Lc) ] = #REF!
Diambil faktor perbesaran momen, δs = #REF!
Momen ultimit yang diperbesar, Mu =δs * Mux

No Kondisi Beban Pu Mux Mu


(kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF!

1.2. PEMBESIAN PIER WALL


Mutu Beton : K- 300
Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U- 42
Tegangan leleh baja, fy = 420 MPa
Dimensi Pier Wall, Be = 9.60 m
b= 1.40 m
Ditinjau Pier Wall selebar 1 m :
Lebar Pier Wall, b= 1,000 mm
Tebal Pier Wall, h=b= 1,400 mm
Luas penampang Pier Wall yang ditinjau, Ag = b * h = 1,400,000 mm2
Pu = gaya aksial ultimit pada Pier Wall (kN)
Mu = momen ultimit pada Pier Wall (kNm)
ɸ.Pn = Pu α = ɸ.Pn / (fc'.Ag) = Pu*104 / (fc' * Ag)
ɸ.Mn = Mu β =ɸ.Mn / (fc'.Ag.h) = Mu*107 / (fc' * Ag * h)

UNTUK LEBAR = Be UNTUK LEBAR 1 M

No KOMBINASI Pu Mu Pu Mu α β
BEBAN ULTIMIT (kN) (kN-m) (kN) (kN-m)
1 KOMBINASI - 1 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
2 KOMBINASI - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 KOMBINASI - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 KOMBINASI - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 KOMBINASI - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
h' = h - 2 * d' = 1,200.00 mm
h' / h = 0.86
Nilai α = ɸ.Pn / (fc'.Ag) dan β = ɸ.Mn / ( fc'.Ag.h ) diplot ke dalam diagram interaksi diperoleh,
Rasio tulangan yang diperlukan, ρ= 1.00%
Luas tulangan yang diperlukan : As = ρ * b * h = 14,000.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 29 mm
Tulangan tekan dibuat sama dengan tulangan tarik : As (tekan) = As (tarik) = 1/2 * As = 7,000.00 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π/4 * D2 * b /(1/2 * As) = 94.36 mm
Digunakan : Juml. Lapis dia. Tulangan Jarak
Tulangan tekan, 2 D 29 - 150 8,806.93 mm2
Tulangan tarik, 2 D 29 - 150 8,806.93 mm2
Rasio tulangan total, ρ= 1.39% Luas tul. As = 17,613.86 mm2

1.00
e/ e/h=0.05 e/
0.95 r = 5%
h=0.01 h=0.10 e/
h=0.15
0.90
0.85 e/h=0.20
r = 4%
0.80
e/h=0.30
0.75 r = 3%
0.70
0.65 r = 2%

0.60
f.Pn / (fc'.Ag)

e/h=0.50
0.55
r = 1%
0.50
0.45
0.40
e/h=1.00
0.35
0.30
0.25
0.20 e/
h=2.00
0.15
0.10 e f =0.65
0.05
f = 0.80
0.00
0.20 0.22 0.24 0.26 0.28 0.30 0.32 0.34 0.36 0.38 0.40

f.Mn / (fc'.Ag.h)
Plot nilai ɸ.Pn / (fc'.Ag) dan ɸ.Mn / ( fc'.Ag.h ) ke dalam diagram interaksi

1.3. ANALISIS DINDING PIER DENGAN DIAGRAM INTERAKSI

Untuk mengontrol apakah tulangan Dinding Pier yg ditetapkan dengan Diagram Interaksi (tak berdimensi) untuk Uniaxial Bending
tersebut telah mencukupi, perlu dilakukan analisis kekuatan Pier Walll dengan Diagram Interaksi P-M untuk berbagai macam kombinasi
pembebanan. Input data, persamaan yang digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Pier Wall disajikan sebagai berikut.

ANALISIS DINDING BETON BERTULANG DENGAN DIAGRAM INTERAKSI


DATA DINDING BETON BERTULANG
Mutu Beton, K- 300
Mutu Baja Tulangan, U- 42
Kuat tekan beton, fc' = 24.90 Mpa
Tegangan leleh baja, fy = 420 Mpa
Modulus elastik baja, Es = 200,000 Mpa
Faktor distribusi teg. β1 = 0.85
Ditinjau dinding selebar, b= 1,000 mm
Tebal dinding h=b= 1,400.00 mm
Jarak tulangan terhadap tepi beton d' = 100.00 mm
Baja tulangan tarik ( As ) :
2 lapis D 29 jarak 150
Baja tulangan tekan ( As' ) :
2 lapis D 29 jarak 150
Luas tulangan tarik, As = 8,806.93 mm2
Luas tulangan tekan, As' = 8,806.93 mm2
Rasio tulangan tarik dan tekan, ρ= 1.39%
Faktor reduksi kekuatan ( ɸ ) untuk Tekan - Lentur ɸ= 0.65
Faktor reduksi kekuatan ( ɸ ) untuk Lentur ɸ= 0.80
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PERHITUNGAN DIAGRAM INTERAKSI
Tinggi efektif, d = h - d'
Pada kondisi tekan aksial sentris :
Pno = 0.80 * [0.85 * fc' * b * h + ( As + As' ) * ( fy - 0.85 * fc' )] * 10-3 kN
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus ≤ Pno
Pada kondisi balance :
cb = 600 / (600 + fy) * d
ab = β1 * cb
P's = 0.003 * (cb - d') / cb
Untuk, P's Q fy / Es maka fs' = fy
Untuk, P's < fy / Es maka fs' = P's * Es
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * ab * 10-3 kN
Cs = As * fy * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10 -3
kN
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal kondisi balance :
Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Pada kondisi garis netral terletak pada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Ԑs = 0.003 * ( c - d ) / c
Ԑ's = 0.003 * ( c - d' ) / c
Untuk [ Ԑs ] ≥ fy / Es maka fs = [Ԑs] / Ԑs * fy
Untuk [ Ԑs ] < fy / Es maka fs = Ԑs * Es
Untuk Ԑ's ≥ fy / Es maka fs' = fy
Untuk Ԑ's < fy / Es maka fs' = P's * Es
a = β1 * c
Gaya-gaya internal beton dan baja :
Cc = 0.85 * fc' * b * a * 10-3 kN
Cs = As * fs * 10-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10 -3
kN
Gaya aksial tekan nominal :
Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus ≤ Pno
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10-3 kN-m
Faktor reduksi kekuatan :
ɸ = 0.65 untuk Pn ≥ 0.10 * fc' * b * h
ɸ = 0.80 - 1.5*Pn / (fc' * b*h) untuk 0 < Pn < 0.10 * fc' * b * h

Untuk tulangan bagi diambil 30% tulangan pokok. As' = 30% * As = 2,642.08 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, 2 D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = n * π / 4 * D2 * b / As' = 152.20 mm
Digunakan tulangan, 2 D 16 - 150
As ' = n * π / 4 * D 2 * b / s = 2680.83 mm2
1.4. TULANGAN GESER PIER WALL (ARAH X)
Perhitungan tulangan geser untuk Pier Wall didasarkan pada gaya geser terbesar antara gaya lateral dan momen ultimit untuk kombinasi
beban yang menentukan dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! kN Pu = #REF! N
Momen ultimit rencana, Mu = #REF! kNm Mu = #REF! Nmm
Mutu Beton : K- 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U- 42 fy = 420 MPa
Ditinjau dinding Pier selebar, b= 1,000.00 mm
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tinggi dinding Pier, L = Lc = 5,000.00 mm
Tebal dinding Pier, h=b= 1,400.00 mm
Luas tulangan longitudinal Pier Wall, As = 17,613.86 mm2
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100.00 m
Gaya geser ultimit akibat momen, Vu = Mu / L = #REF! N
Gaya geser ultimit akibat gaya lateral, Tux = #REF! kN Vu = Tux * 103 / Be = #REF! N
Diambil, gaya geser ultimit rencana, Vu = #REF! N
d = h -d' = 1,300.00 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 6474000 N
ɸ * Vcmax = 3,884,400 N
#REF!
β1 = 1.4 - d / 2000 = 0.75
β1 = 0.75
β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = #REF!
β3 = 1.00
Vuc = β1 * β2 * β3 * b * d * [ As* fc' / (b * d) ] 1/3
= #REF! N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = #REF! N
Vc = 0.3 * (√fc') * b * d * √ [1 + 0.3 * Pu / (b * d)] = #REF! N
Diambil, Vc max = #REF! N
maka, ɸ * Vc = #REF! N
#REF!
Gaya geser sepenuhnya dipikul oleh tulangan geser : Vs = Vu / ɸ = #REF! N
Untuk tulangan geser digunakan besi tulangan : D 16 Jarak arah y, Sy = 300 mm
Luas tulangan geser, Asv = π/4 * D2 * (b / Sx) = 670.21 mm2
Jarak tul. geser yang diperlukan, Sx = Asv * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan geser : D 16 Jarak arah x, Sx = #REF! mm
Jarak arah y, Sy = 300 mm

2. TINJAUAN PIER ARAH MELINTANG JEMBATAN


2.1. ANALISIS KEKUATAN PIER ARAH MELINTANG JEMBATAN

Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m


Ukuran penampang, Lb = 8.50 m
b= 1.40 m

Luas penampang Pier Wall,


A = Lb * b + 𝜋/4 * b2 = 13.44 m2
Lebar ekivalen Pier Wall,
Be = A / b = 9.60 m

Beban Ultimit Pier arah melintang jembatan.

No Kondisi Beban Pu Muy


(kN) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! 1,368.39
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF!
2.1.1. PENGARUH P-DELTA
Gaya aksial ultimit Pier, Pu = #REF! kN
Momen ultimit Pier, Mu = #REF! kNm
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be3 * b = 103.20 m4
Mutu beton, K- 300 Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K /10 = 24.90 Mpa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,452.95 Mpa Ec = 23452952.9 kPa
Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m
Lendutan, ∆ = Mu * Lc2 / ( 2 * Ec * Ic ) = #REF! m
Momen akibat pengaruh P-delta : Md = Pu * ∆ = #REF! kNm
5% * Mu = #REF! kNm
#REF!
Kontrol efek P-delta untuk Kombinasi Beban Ultimit

No Kondisi Beban Pu Mux ∆ Md 5%*Mux Keterangan


(kN) (kNm) (m) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 #REF! 1,368.39 0.00 #REF! 68.42 #REF! #REF!
2 Kombinasi - 2 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
3 Kombinasi - 3 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
4 Kombinasi - 4 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
5 Kombinasi - 5 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

2.1.2. PENGARUH BUCKLING


Tinggi Pier Wall, Lc = 5.00 m
Inersia penampang Pier Wall, Ic = 1/ 12 * Be3 * b = 103.20 m4
Luas tampang Pier Wall, Ac = Be * b = 13.44 m2
Jari-jari inersia penampang Pier Wall, r = √ [ I c / Ac ] = 2.77 m
Faktor panjang tekuk, K= 2.00
Angka kelangsingan, K * Lc / r = 3.61
K * Lc / r < 22, Maka pengaruh buckling dapat diabaikan

Luas tulangan Pier Wall yang diperoleh dari tinjauan arah memanjang jembatan perlu dikontrol apakah kapasitasnya masih cukup untuk
mendukung beban ultimit Pier Wall pada arah melintang jembatan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kekuatan Pier Wall arah
melintang jembatan dengan Diagram Interaksi P-My (untuk arah y). Dimensi penampang Pier Wall yang digunakan untuk anlasis P-My
adalah sebagai berikut :

Lebar Pier Wall, b= 1,400.00 mm


Tinggi Pier Wall, h = Be = 9,599.56 mm
Rasio baja tulangan, ρ= 1.39%
Mutu Beton : K - 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U - 42 fy = 420 MPa
Persamaan yang digunakan untuk analisis, dan hasil analisis Pier Wall disajikan pada Program Analisis Dinding Pier dengan Diagram
Interaksi P-M pada halaman berikutnya.

2.2. TULANGAN GESER PIER WALL (ARAH Y)


Perhitungan tulangan geser untuk Pier Wall didasarkan atas momen dan gaya aksial ultimit untuk kombinasi beban yang menentukan
dalam perhitungan tulangan aksial tekan dan lentur.
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! kN
Momen ultimit rencana, Mu = #REF! kNm
Mutu Beton : K - 300 fc' = 24.90 MPa
Mutu Baja : U - 42 fy = 420.00 MPa
Lebar dinding pier, b= 1,400.00 mm
Gaya aksial ultimit rencana, Pu = #REF! N
Momen ultimit rencana, Mu = #REF!
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tinggi dinding Pier, L = Lc = 5,000.00 mm
Tebal dinding Pier, h= 9,599.56 mm
Luas tulangan longitudinal Pier Wall, As = 17,613.86 mm2
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 m
Gaya geser ultimit akibat momen, Vu = Mu / L = #REF! N
Gaya geser ultimit akibat gaya lateral, Tuy = #REF! kN Vu = Tuy * 103 = #REF! N
Diambil, gaya geser ultimit rencana, Vu = #REF! N
d = h -d' = 9,499.56 mm
Vcmax = 0.2 * fc' * b * d = 6.62E+07 N
ɸ * Vcmax = 3.97E+07 N
#REF!
β1 = 1.4 - d / 2000 = -3.35E+00
β1 = 1.00
β2 = 1 + Pu / (14 * fc' * b * h) = #REF!
β3 = 1.00
Vuc = β1* β2 * β3 * b * d * [ As* fc' / (b * d) ] = #REF! N
Vc = Vuc + 0.6 * b * d = #REF! N
Vc = 0.3 * (√fc') * b * d * √ [1 + 0.3 * Pu / (b * d)] = #REF! N
Diambil, Vc max = #REF!
maka, ɸ * Vc = #REF! N
#REF!
Gaya geser yang dipikul oleh tulangan geser : Vs = Vu / ɸ = #REF! N
Untuk tulangan geser digunakan sengkang berpenampang : 2 D 16
Luas tulangan geser, Asv = n * π/4 * D2 = 402.12 mm2
Jarak tul. geser yang diperlukan, S = Asv * fy * d / Vs = #REF! mm
Digunakan tulangan geser (sengkang) : 2 D 16 - #REF!

3. TINJAUAN HEADSTOCK

b1 = 0.40 m h2 = 0.40 m La = 10.00 m


b2 = 0.75 m h3 = 0.73 m B= 7.47 m
b3 = 0.35 m h4 = 0.75 m n= 2.00 Tumpuan
b4 = 2.00 m h6 = 1.35 m
b6 / b = 1.40 m h7 = 0.75 m
Tinggi headstock, h = ((h2 + h3 + h4) + (h6 + h7)) /2 = 1.99 m
Lebar headstock, b = ((b1 + b2 + b3 + b4) + b) /2 = 2.45 m
Lengan gaya reaksi (Pu) terhadap tepi dinding, x = (La - B) /2 = 1.27 m

3.1. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT HEADSTOCK

No Reaksi girder akibat P Faktor Vu Mu


(kN) beban (kN) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) #REF! 1.30 #REF! #REF!
2 Beban mati tambahan (MA) #REF! 2.00 #REF! #REF!
3 Beban lajur "D" (TD) #REF! 1.80 #REF! #REF!
4 Beban pedestrian (TP) #REF! 1.80 #REF! #REF!
5 Beban angin (EW) #REF! 1.20 #REF! #REF!
#REF! #REF!
3.2. PEMBESIAN HEADSTOCK
3.2.1. TULANGAN LENTUR HEADSTOCK
Momen rencana ultimit, Mu = #REF! kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Kuat leleh baja, fy = 420 MPa
Tinggi headstock, h= 1,990.00 mm
Lebar headstock, b= 2,450.00 mm
Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy * [1 – ½ * 0.75* ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.80
Tinggi efektif headstock, d = h - d' = 1,890.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = #REF! kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = #REF!
-6 2

#REF!
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = #REF!
Rasio tulangan minimum, ρmin = 1.4 / fy = 0.0033
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= #REF!
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = #REF! mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 29 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( π / 4 * D2 ) = #REF! buah
Digunakan tulangan, #REF! D 29
As = n * π / 4 * D 2 = #REF! mm2

3.2.2. TULANGAN GESER HEADSTOCK


Gaya geser ultimit, Vu = #REF! N
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Kapasitas geser ultimit, Vucmax = 0.5 *ɸ * (√ fc') * b * d = 6.93E+06 N
#REF!
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 3.85E+06 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, ɸ.Vc = 2.31E+06 N
#REF!
ɸ.Vs = Vu - ɸ.Vc = #REF! N
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs = ɸ.Vc = 2,310,615 N
Untuk tulangan geser digunakan sengkang, 6 D 16
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D 2 * n = 1,206.37 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan : s = Av * fy * d / Vs = 414.44 mm
Digunakan sengkang, 6 D 16 - 300
PERHITUNGAN H-KRITIS TANAH TIMBUNAN
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
Analisis Timbunan Jalan Pendekat Jembatan
Mengacu pada standar perencanaan jalan pendekat Jembatan Pd T-11-2003

TANAH TIMBUNAN
Berat volume, γ1 = 1.72 t/m3
Sudut gesek ɸ1 = 35.00 °
Kohesi, C1 = 0.00 t/m2
TANAH ASLI
Berat volume, γ2 = #REF! t/m3
Sudut gesek ɸ2 = #REF! °
Kohesi, C2 = #REF! t/m2

Menentukan Qult :
Qult = (C2 * NC) + (Υ2 * H * (Nq - 1) + (1/2 * Υ2 * L * NΥ)
χ = π (0,75 - ϕ / 360⁰) tan ϕ = #REF!
Nq = ( eχ )2 / (2 * Cos2 * (45 + ϕ2/2) = #REF!
NC = Nq - 1 / tan ϕ2 = #REF!
NΥ = (2 * (Nq + 1) * tan ϕ2) / (1 + (0,4 * sin(4 * ϕ2)) = #REF!
Qult = (C2 * NC) + (Υ2 * H * (Nq - 1) + (1/2 * Υ2 * L * NΥ) = #REF! t/m2
Daya dukung tanah pondasi yang diijinkan :
SF = 3.00
Δp = Qijin = Qult / SF = #REF! t/m2
Tinggi timbunan yang diijinkan dalam (m) :
Hkr = Δp / Υ1 = #REF! m
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
RT_TIPE 01
A. DATA STRUKTUR

Dimensi tipikal dinding penahan tanah merupakan langkah awal perancangan, dimana selanjutnya dilakukan
analisis stabilitas dinding penahan tanah, dan dilakukan penyesuaian dimensi dinding dimana perlu, sehingga
tercapai dimensi dinding yang optimal. Dalam hal ini dimensi tipikal mengacu pada SNI 8460:2017 Persyaratan
perancangan geoteknik.

TANAH TIMBUNAN
NOTASI (m)
Berat volume, Ws1 = 17.20 kN/m3
H 6.50 Sudut gesek ɸ1 = 35 ᵒ
h1 1.00 Kohesi, C1 = 0 kPa
h2 1.50 TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)
b0 0.40 Berat volume, Ws2 = 18.00 kN/m3
b1 0.50 Sudut gesek, ɸ2 = 21.33 ᵒ
b2 0.70 Kohesi, C2 = 7.66 kPa
b3 2.80 BAHAN STRUKTUR
b4 0.30 Mutu Beton K - 300
B 4.00 Mutu Baja Tulangan U - 42

I. ANALISIS BEBAN KERJA


1. BERAT SENDIRI (MS)
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian dinding penahan tanah yang merupakan elemen
struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap.
PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
NO
b h By Shape wC (kN) (m) (kNm)
1 0.40 5.50 1.00 1.00 25.00 55.00 0.70 38.50
2 0.30 5.50 1.00 0.50 25.00 20.62 1.10 22.69
3 4.00 1.00 1.00 1.00 25.00 100.00 2.00 200.00
4 0.30 5.50 1.00 0.50 17.20 14.19 1.00 14.19
5 2.80 5.50 1.00 1.00 17.20 264.88 2.60 688.69
6 0.50 0.50 1.00 1.00 18.00 4.50 0.25 1.13
PMS = 459.19 MMS = 965.19

2. TEKANAN TANAH (TA)


2.1. TEKANAN TANAH AKTIF

Pada bagian tanah di belakang dinding penahan tanah yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya
beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan
pada bagian tersebut. Tekanan tanah aktif dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ( w s1 ), sudut
gesek dalam ( ɸ1 ), dan kohesi ( c1 ) dengan :

ɸ' = tan-1 (KɸR * tanɸ) dengan faktor reduksi untuk ɸ ', Kɸ R = 0.90
c' = Kc * c
R
dengan faktor reduksi untuk c', Kc =R
1.00
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan ( 45° - ɸ' / 2 )
2

Berat tanah, ws1 = 17.20 kN/m 3

Sudut gesek dalam, ɸ1 = 35 °


Kohesi, C1 = 0 kPa
Tinggi DPT, H= 6.50 m
Lebar DPT, By = 1.00 m

Beban merata akibat berat timbunan tanah


setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban
kendaraan :

0.70 * ws1 = 12.04 kPa


ɸ' = tan-1 ( KɸR * tan ɸ1 ) = 0.56 rad = 32.22 °
Ka = tan ( 45° - ɸ' / 2 ) =
2
0.30
TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah aktif
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * ws1) * H * Ka * By 23.83 y=H/2 3.25 77.45
2 TTA = 1/2 * H * ws1 * Ka * By
2
110.64 y=H/3 2.17 239.72
TTA = 134.47 MTA = 317.17

2.2. TEKANAN TANAH PASIF


Tekanan tanah pasif adalah tanah yang bekerja berlawanan dengan tekanan tanah aktif yang berfungsi untuk
menahan dan menjaga kestabilan dinding penahan tanah.
ɸ' = tan-1 ((tanɸ) / KɸR) dengan faktor reduksi untuk ɸ ', Kɸ R = 0.90
c' = c / Kc R
dengan faktor reduksi untuk c', Kc =R
1.00
Koefisien tekanan tanah pasif, Kp = tan ( 45° - ɸ' / 2 )
2

Berat tanah, ws2 = 18.00 kN/m3


Sudut gesek dalam, ɸ2 = 21.33 °
Kohesi, C2 = 7.66 kPa
Tinggi galian DPT, H = h2 = 1.50 m
Lebar DPT, By = 1.00 m

ɸ' = tan-1 ((tan ɸ2) / KɸR) = 0.41 rad = 23.46 °


Kp = tan ( 45° - ɸ' / 2 ) =
2
0.43
TTP Lengan y MTP
No Gaya akibat tekanan tanah pasif
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTP = 1/2 * h22 * ws2 * Kp * By 8.72 y=H/3 0.50 4.36
TTP = 8.72 MTP = 4.36

3. BEBAN GEMPA (EQ)


3.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN
Tinggi dinding penahan tanah Lb = H - h1 = 5.50 m
Ukuran penampang, b = By = 1.00 m
h = (b2 + b0) / 2 = 0.55 m
Inersia penampang, Ic = 1/ 12 * b * h =
3
0.01 m4
Mutu beton, Fcꞌ = 0.83 * K / 10 = 24.90 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,453.0 MPa
Ec = 23452953 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb =
3
5863 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Berat sendiri struktur, PMS = 459.19 kN
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ PMS / ( g * KP ) ] = 0.56 detik
Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta
gempa Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor
amplifikasi FPGA, Fa, dan Fv sebagai berikut :

PGA = 0.17
SS = 0.32
S1 = 0.16
FPGA = 1.31
Fa = 1.43
FV = 1.94

Bentuk tipikal respon spektra di permukaan tanah

Perumusan respon spektra adalah sebagai berikut :


AS = FPGA * PGA = 0.22
SDS = Fa * SS = 0.46
SD1 = FV * S1 = 0.31
Koefisien respon gempa elastic

1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :

Csm = (SDS - AS) * T/T0 + AS = 1.21


2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0, dan lebih kecil atau sama dengan TS, respons spektra
percepatan, Csm adalah sama dengan SDS

3. Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :

Csm = SD1 / T = 0.56


Keterangan:
SDS adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T = 0,2 detik).
SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Dimana :
TS = SD1 / SDS = 0.68
T0 = 0,2 * TS = 0.14

Sehingga koefisien respon gempa elastic diperoleh (Csm)


Csm = 0.46
Faktor modifikasi respon

Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur ditentukan dengan cara
membagi gaya gempa elastis dengan faktor modifikasi respon R. Sebagai alternatif penggunaan faktor R untuk
hubungan struktur, sambungan monolit antara elemen struktur atau struktur, seperti hubungan kolom ke
fondasi telapak dapat direncanakan untuk menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom
majemuk yang berhubungan.
Faktor modifikasi respon (R) untuk bangunan bawah R= 3.00
Sehingga Gaya gempa diperoleh, TEQ = Csm / R x Wt = 0.15 * Wt
Berat TEQ Besar MEQ
No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)
1 55.00 8.47 y = (H - h1)/2 + h1 3.75 31.75
2 20.62 3.17 y = (H - h1)/3 + h1 2.83 9.00
3 100.00 15.39 y = h1/2 0.50 7.70
4 14.19 2.18 y = (H - h1) * 2/3 + h1 4.67 10.19
5 264.88 40.77 y = (H - h1)/2 + h1 3.75 152.90
6 4.50 0.69 y = (h2 - h1)/2 + h1 1.25 0.87
TEQ = 70.68 MEQ = 212.40

3.2. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA


Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah
dinamis (KEA) sebagai berikut :
Tekanan tanah dinamis,
PEA = ws1 * H * KEA - 2 * c1 * √KEA + (0.7 * ws1) * KEA
Ѳ0 = tan-1 (Kh)
KEA = cos2 (ɸ'-Ѳ0 - Ѳ )/(cos Ѳ0 * cos2Ѳ * cos (Ѳ+Ѳ0 + δE)) *
[1 - (√(sin (ɸ - δE)*(sin(ɸ + α - Ѳ0))/(cos(Ѳ-Ѳ0 + δE) * cos(Ѳ-α)))]

H= 6.50 m
By = 1.00 m
Kh = 0,5 * AS = 0.11
ws1 = 17.20 kN/m3
ɸ1 = 35.00 ᵒ
C1 = 0.00 kN/m2
Ɵ= 3.12 ᵒ
α= 0.00 ᵒ
δE = 0.00 ᵒ
Ѳ0 = tan (Kh) =
-1
1.42
cos (ɸ'- Ѳ0 - Ѳ ) =
2
0.74
cos Ѳ0 = 1.00
cos2Ѳ = 1.00
cos (Ѳ + Ѳ0 + δE) = 1.00
sin (ɸ - δE) = 0.57
sin(ɸ + α - Ѳ0) = 0.59
cos (Ѳ-α) = 1.00
KEA = 0.30
PEA = ws1 * H * KEA - 2 * c1 * √KEA + (0.7 * ws1) * KEA = 33.28
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 4.33
Momen akibat gempa, MEQ = TEQ * yEQ = 144.23
4. KOMBINASI BEBAN KERJA
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 459.19 965.19
2 Tekanan tanah TA 125.75 312.81
3 Beban gempa EQ 70.68 212.40
4 Tek. tanah dinamis EQ 33.28 144.23

KOMBINASI 1
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 459.19 965.19
2 Tekanan tanah TA 125.75 312.81
3 Beban gempa
4 Tek. tanah dinamis
459.19 125.75
KOMBINASI 2
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 459.19 965.19
2 Tekanan tanah
3 Beban gempa EQ 70.68 212.40
4 Tek. tanah dinamis EQ 33.28 144.23
459.19 103.97

5. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP STABILITAS GESER DAN GULING


5.1. STABILITAS TERHADAP PENGGESERAN
Bangunan dinding penahan tanah dikatakan aman apabila angka keamanan lebih dari 1,5 dan dikatakan
bergeser apabila angka keamanan kurang dari 1,5 (faktor aman yang di syaratkan)

Bergesernya dinding penahan tanah dipengaruhi oleh besarnya gaya tahan atau gaya vertikal yang berbanding
dengan gaya geser atau horizontal. Gaya vertikal meliputi berat sendiri (PMS), sedangkan untuk gaya horizontal
meliputi tekanan tanah aktif (TTA), Tanah pasif (TTP), dan tekanan dinamis akibat gempa (EQ)

Fgs = C2 * B + P * tan ϕ / Tx
H = C2 * B + P * tan ϕ
Sudut gesek ɸ2 = 21.33 °
Kohesi C2 = 7.66 kN/m2
Lebar pondasi, B= 4.00 m
No Kombinasi Beban Tx P H (kN) Fgs KET.
(kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 125.75 459.19 209.99 1.67 > 1,5 Ok
2 Kombinasi - 2 103.97 459.19 209.99 2.02 > 1,5 Ok

5.2. STABILITAS TERHADAP PENGGULINGAN

Tekanan tanah lateral yang di akibatkan oleh tanah di belakang dinding penahan, cenderung menggulingkan
dinding, dengan pusat rotasi terletak pada ujung kaki depan dinding penahan tanah. Bangunan dinding penahan
tanah dikatakan aman terhadap guling, apabila angka keamanan lebih dari 2,0 dan dikatakan guling apabila
angka keamanan kurang dari 2,0 (faktor aman yang di syaratkan)

Fgl = ∑MT / ∑MG

No Kombinasi Beban Σ MT Σ MG Fgl KET.


(kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 965.19 312.81 3.09 > 2,0 Ok
2 Kombinasi - 2 965.19 356.62 2.71 > 2,0 Ok

5.3. STABILITAS TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TANAH


Berat volume ws2 = 18.00 kN/m3
Sudut gesek ɸ2 = 21.33 °
Kohesi C2 = 7.66 kN/m2
Lebar pondasi, B= 4.00 m
Kedalaman pondasi h2 = 1.50 m
Momen akibat berat sendiri MMS = 965.19 kNm
Momen akibat tekanan tanah aktif MTA = 312.81 kNm
Tekanan tanah aktif TTA = 125.75 kN
Berat sendiri dinding penahan tanah, PMS = 459.19 kN
Xe = (MMS - MTA) / PMS = 1.42 m
Eksentrisitas e = B / 2 - Xe = 0.58 < B/6 =0,67 m
qmax dan qmin
qmax = qkaki = (PMS / B) * (1+ (6 * e) / B) = 214.55 kN/m2
qmin = qtumit = (PMS / B) * (1- (6 * e) / B) = 15.04 kN/m2
Kapasitas daya dukung tanah dengan menggunakan persamaan hansen,
qu = c2 * Nc * Fcd * Fci + q * Nq * Fqd * Fqi + 0,5 * Υ2 * B' * NΥ * FΥd * FΥi
Dimana : q = ws2 * h2 = 27.00 kN/m2
B' = B - 2 * e = 2.84 m
Fcd = 1 + 0,4 * (h2/B') = 1.21
Fqd = 1 + 2 * tan ϕ2 * (1 - sin ϕ2) * (h2/B') =
2
1.17
FΥd = 1.00
Ψ0 = tan-1 (Σ MT Cos α / PMS) = 15.32 °
Fci = Fqi = (1 - Ψ0 / 90)^2 = 0.69
Fyi = (1 - Ψ / Φ2)^2 =
0
0.08
Faktor kapasitas dukung terzaghi, dengan ɸ2 = 21.33 °
χ = π (0,75 - ϕ / 360⁰) tan ϕ = 0.85
Nq = ( e ) / (2 * Cos * (45 + ϕ2/2) =
χ 2 2
8.56
NC = Nq - 1 / tan ϕ2 = 19.36
NΥ = (2 * (Nq + 1) * tan ϕ2) / (1 + (0,4 * sin(4 * ϕ2)) = 5.34
qu = c2 * Nc * Fcd * Fci + q * Nq * Fqd * Fqi + 0,5 * Υ2 * B' * NΥ * FΥd * FƳi = 320.32 kN/m2
FS daya dukung = qu / qmax = 1.49 < 3,0 No
6. ANALISIS BEBAN ULTIMIT
6.1. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 459.19 965.19
2 Tekanan tanah 1.25 125.75 312.81
3 Beban gempa 1.00 70.68 212.40
4 Tek. tanah dinamis 1.00 33.28 144.23

KOMBINASI 1
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 596.95 1,254.75
2 Tekanan tanah 1.25 157.19 391.02
3 Beban gempa
4 Tek. tanah dinamis
596.95 157.19 1,645.76
KOMBINASI 2
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 596.95 1,254.75
2 Tekanan tanah
3 Beban gempa 1.00 70.68 212.40
4 Tek. tanah dinamis 1.00 33.28 144.23
596.95 103.97 1,611.37

6.2. REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 596.95 157.19 1,645.76
2 Kombinasi - 2 596.95 103.97 1,611.37
7. PEMBESIAN PILE CAP

7.1. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP


PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME BERAT LENGAN MOMEN
KODE
b h Panjang Shape (m3) (kN) (m) (kNm)
1 2.80 1.00 1.00 1.00 2.80 70.00 1.40 98.00
Ws = 70.00 Ms = 98.00
Faktor beban ultimit, K= 1.30
Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K * Ms = 127.40 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K * Ws = 91.00 KN
Momen max. pada pile-cap, Mpmax = 1,645.76 kNm
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mur = Mpmax - Mus = 1,518.36 kNm
untuk lebar pile-cap (By) = 1.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur / By = 1,518.36 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = Pumax - Wus = 505.95 kN
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, Vu = Vur / By = 505.95 kN

7.2. TULANGAN LENTUR PILE CAP


Momen rencana ultimit, Mu = 1,518.36 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal pile cap, h = h1 = 1,000.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.75
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 950.00 mm
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 1,687.07 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 1.87
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.0047
Rasio tulangan minimum, min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.0008
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.0047
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 4,433.54 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
110.72 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 100
As = π / 4 * D * b / s =
2
4,908.74 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 30% tulangan pokok. As' = 30% * As = 1,330.06 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
151.17 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As ' = π / 4 * D * b / s =
2
1,340.41 mm2

7.3. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 505,953 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 790,082 N
ɸ.Vc = 592,561 N
ɸ * Vc > Vu --> hanya perlu tul. Geser minimum
Vs = Vu = 505,953 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D * b / Sy =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 348.91 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm
8. STEM WALL
8.1. TEKANAN TANAH (TA)

ɸ' = tan-1(KɸR * tan ɸ ) = 0.56 rad


Ka= tan (45° - ɸ' / 2) =
2
0.30
ws1 = 17.20 kN/m3
0.7 * ws1 = 12.04 kPa
By = 1.00 m
H' = H - h1 = 5.50 m

No Gaya akibat tekanan tanah TTA


(kN)
1 TTA = (0.70 * ws1) * H' * Ka * By 20.16
2 TTA = 1/2 * (H') * ws1 * Ka * By
2
79.22
Gaya geser dan momen pada stem wall akibat tekanan tanah :

No TTA Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 20.16 y = H" / 2 2.75 55.45 x = By 1.00 20.16
2 79.22 y = H" / 3 1.83 145.23 x = By 1.00 79.22
TTA = 99.38 My = 200.68 Mx = 99.38
8.2. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

By = 1.00 m
H= 6.50 m
h1 = 1.00 m
H' = H - h1 = 5.50 m
Csm / R x Wt = 0.15 * Wt

No Berat TEQ Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 55.00 8.47 y = H'/2 2.75 23.28 x = By 1.00 8.47
2 20.62 3.17 y = H'/2 2.75 8.73 x = By 1.00 3.17
TEQ = 11.64 My = 32.01 Mx = 11.64

8.3. BEBAN GEMPA TEKANAN TANAH DINAMIS (EQ)


H= 6.50 m C1 = 0.00 kN/m2
H' = H - h1 = 5.50 m KEA = 0.30
ws1 = 17.20 kN/m3 By = 1.00 m
ɸ1 = 35.00 ᵒ

No Tekanan Tanah Dinamis TEQ


(kN)
1 1/2 * H'2 * ws1 * K EA * By 77.45
2 (H-H') * ws1 * KEA * By 5.12
Gaya geser dan momen pada stem wall akibat tekanan tanah dinamis :

No TEQ Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 77.45 2/3 * H' 3.67 283.97 x = By 1.00 77.45
2 5.12 H'/2 2.75 14.08 x = By 1.00 5.12
TEQ = 82.57 My = 298.05 Mx = 82.57

8.4. BEBAN ULTIMIT STEM WALL


K = faktor beban ultimit
Gaya geser ultimit, Vu = K * T
Momen ultimit, Mu = K * M

No Jenis Beban Faktor T My Mx


beban (kN) (kNm) (kN)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 99.38 200.68 99.38
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 11.64 32.01 11.64
3 Gempa tekanan tanah dinamis (EQ) 1.00 82.57 298.05 82.57
No Jenis Beban Vu Muy Mux
(kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah (TA) 124.23 250.85 124.23
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 11.64 32.01 11.64
3 Gempa tekanan tanah dinamis (EQ) 82.57 298.05 82.57
Beban ultimit pada Stem Wall 218.43 580.92 218.43

9. PENULANGAN STEM WALL


9.1. TINJAUAN STEM WALL ARAH VERTIKAL
9.1.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 580.92 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal beton, h = (b0 + b2) / 2 = 550.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 45.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.75
Tebal efektif, d = h - d' = 505.00 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 645.46 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
-6 2
2.53
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √* [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.0064
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.0008
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.0064
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 3,250.83 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / A s = 151.00 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 150
As = π / 4 * D * b / s =
2
3,272.49 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 30% tulangan pokok. As' = 30% * As = 981.75 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D2 * b / As' = 204.80 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As' = π / 4 * D * b / s' =
2
1,340.41 mm2

9.1.2. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 218,434 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 419,991 N
ɸ.Vc = 314,993 N
ɸ * Vc > Vu, Maka,...hanya perlu tulangan. Geser min
ɸ.Vs = Vu -ɸ .Vc = (96,559) N
Vs = Vu = 218,434 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 429.61 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm

9.2. TINJAUAN STEM WALL ARAH HORIZONTAL


9.2.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 218.43 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal beton, h = (b0 + b2) / 2 = 550.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 75.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tebal efektif, d = h - d' = 475.00 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 242.70 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
-6 2
1.08
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √* [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00263
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.00083
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.00263
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1249.16 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
226.98 mm
Digunakan tulangan, D 19 - 150
As = π / 4 * D * b / s =
2
1890.19 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 40% tulangan pokok. As' = 40% * As = 756.08 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D * b / As' =
2
175.55 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As' = π / 4 * D * b / s' =
2
884.88 mm2

9.2.2. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 218,434 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 395,041 N
ɸ.Vc = 237,025 N
ɸ * Vc > Vu, Maka,...hanya perlu tulangan. Geser min
ɸ.Vs = Vu -ɸ .Vc = (18,591) N
Vs = Vu = 218,434 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D * b / S y =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 404.09 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm
ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF!
RT_TIPE 02
A. DATA STRUKTUR

Dimensi tipikal dinding penahan tanah merupakan langkah awal perancangan, dimana selanjutnya dilakukan
analisis stabilitas dinding penahan tanah, dan dilakukan penyesuaian dimensi dinding dimana perlu, sehingga
tercapai dimensi dinding yang optimal. Dalam hal ini dimensi tipikal mengacu pada SNI 8460:2017 Persyaratan
perancangan geoteknik.

TANAH TIMBUNAN
NOTASI (m)
Berat volume, Ws1 = 17.20 kN/m3
H 5.00 Sudut gesek ɸ1 = 35 ᵒ
h1 0.75 Kohesi, C1 = 0 kPa
h2 1.25 TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)
b0 0.40 Berat volume, Ws2 = 18.00 kN/m3
b1 0.50 Sudut gesek, ɸ2 = 21.33 ᵒ
b2 0.50 Kohesi, C2 = 7.66 kPa
b3 2.20 BAHAN STRUKTUR
b4 0.10 Mutu Beton K - 300
B 3.20 Mutu Baja Tulangan U - 42

I. ANALISIS BEBAN KERJA


1. BERAT SENDIRI (MS)
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian dinding penahan tanah yang merupakan elemen
struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap.
PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN
NO
b h By Shape wC (kN) (m) (kNm)
1 0.40 4.25 1.00 1.00 25.00 42.50 0.70 29.75
2 0.10 4.25 1.00 0.50 25.00 5.31 0.97 5.14
3 3.20 0.75 1.00 1.00 25.00 60.00 1.60 96.00
4 0.10 4.25 1.00 0.50 17.20 3.65 0.93 3.41
5 2.20 4.25 1.00 1.00 17.20 160.82 2.10 337.72
6 0.50 0.50 1.00 1.00 18.00 4.50 0.25 1.13
PMS = 276.79 MMS = 473.14

2. TEKANAN TANAH (TA)


2.1. TEKANAN TANAH AKTIF

Pada bagian tanah di belakang dinding penahan tanah yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya
beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan
pada bagian tersebut. Tekanan tanah aktif dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah ( w s1 ), sudut
gesek dalam ( ɸ1 ), dan kohesi ( c1 ) dengan :

ɸ' = tan-1 (KɸR * tanɸ) dengan faktor reduksi untuk ɸ ', Kɸ R = 0.90
c' = Kc * c
R
dengan faktor reduksi untuk c', Kc =R
1.00
Koefisien tekanan tanah aktif, Ka = tan ( 45° - ɸ' / 2 )
2

Berat tanah, ws1 = 17.20 kN/m 3

Sudut gesek dalam, ɸ1 = 35 °


Kohesi, C1 = 0 kPa
Tinggi DPT, H= 5.00 m
Lebar DPT, By = 1.00 m

Beban merata akibat berat timbunan tanah


setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban
kendaraan :

0.70 * ws1 = 12.04 kPa


ɸ' = tan-1 ( KɸR * tan ɸ1 ) = 0.56 rad = 32.22 °
Ka = tan ( 45° - ɸ' / 2 ) =
2
0.30
TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah aktif
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * ws1) * H * Ka * By 18.33 y=H/2 2.50 45.83
2 TTA = 1/2 * H * ws1 * Ka * By
2
65.47 y=H/3 1.67 109.11
TTA = 83.80 MTA = 154.94

2.2. TEKANAN TANAH PASIF


Tekanan tanah pasif adalah tanah yang bekerja berlawanan dengan tekanan tanah aktif yang berfungsi untuk
menahan dan menjaga kestabilan dinding penahan tanah.
ɸ' = tan-1 ((tanɸ) / KɸR) dengan faktor reduksi untuk ɸ ', Kɸ R = 0.90
c' = c / Kc R
dengan faktor reduksi untuk c', Kc =R
1.00
Koefisien tekanan tanah pasif, Kp = tan ( 45° - ɸ' / 2 )
2

Berat tanah, ws2 = 18.00 kN/m3


Sudut gesek dalam, ɸ2 = 21.33 °
Kohesi, C2 = 7.66 kPa
Tinggi galian DPT, H = h2 = 1.25 m
Lebar DPT, By = 1.00 m

ɸ' = tan-1 ((tan ɸ2) / KɸR) = 0.41 rad = 23.46 °


Kp = tan ( 45° - ɸ' / 2 ) =
2
0.43
TTP Lengan y MTP
No Gaya akibat tekanan tanah pasif
(kN) thd. O (m) (kNm)
1 TTP = 1/2 * h22 * ws2 * Kp * By 6.05 y=H/3 0.42 2.52
TTP = 6.05 MTP = 2.52

3. BEBAN GEMPA (EQ)


3.1. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN
Tinggi dinding penahan tanah Lb = H - h1 = 4.25 m
Ukuran penampang, b = By = 1.00 m
h = (b2 + b0) / 2 = 0.45 m
Inersia penampang, Ic = 1/ 12 * b * h =
3
0.01 m4
Mutu beton, Fcꞌ = 0.83 * K / 10 = 24.90 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * √ fc' = 23,453.0 MPa
Ec = 23452953 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb =
3
6960 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Berat sendiri struktur, PMS = 276.79 kN
Waktu getar alami struktur, T = 2 * π * √ [ PMS / ( g * KP ) ] = 0.40 detik
Respon spektra di permukaan tanah ditentukan dari 3 (tiga) nilai percepatan puncak yang mengacu pada peta
gempa Indonesia dengan probabilitas terlampaui 7% dalam 75 tahun (PGA, SS dan S1), serta nilai faktor
amplifikasi FPGA, Fa, dan Fv sebagai berikut :

PGA = 0.17
SS = 0.32
S1 = 0.16
FPGA = 1.31
Fa = 1.43
FV = 1.94

Bentuk tipikal respon spektra di permukaan tanah

Perumusan respon spektra adalah sebagai berikut :


AS = FPGA * PGA = 0.22
SDS = Fa * SS = 0.46
SD1 = FV * S1 = 0.31
Koefisien respon gempa elastic

1. Untuk periode lebih kecil dari T0, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :

Csm = (SDS - AS) * T/T0 + AS = 0.93


2. Untuk periode lebih besar atau sama dengan T0, dan lebih kecil atau sama dengan TS, respons spektra
percepatan, Csm adalah sama dengan SDS

3. Untuk periode lebih besar dari TS, koefisien respons gempa elastik (Csm) didapatkan dari persamaan berikut :

Csm = SD1 / T = 0.78


Keterangan:
SDS adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode pendek (T = 0,2 detik).
SD1 adalah nilai spektra permukaan tanah pada periode 1,0 detik
Dimana :
TS = SD1 / SDS = 0.68
T0 = 0,2 * TS = 0.14

Sehingga koefisien respon gempa elastic diperoleh (Csm)


Csm = 0.46
Faktor modifikasi respon

Gaya gempa rencana pada bangunan bawah dan hubungan antara elemen struktur ditentukan dengan cara
membagi gaya gempa elastis dengan faktor modifikasi respon R. Sebagai alternatif penggunaan faktor R untuk
hubungan struktur, sambungan monolit antara elemen struktur atau struktur, seperti hubungan kolom ke
fondasi telapak dapat direncanakan untuk menerima gaya maksimum akibat plastifikasi kolom atau kolom
majemuk yang berhubungan.
Faktor modifikasi respon (R) untuk bangunan bawah R= 3.00
Sehingga Gaya gempa diperoleh, TEQ = Csm / R x Wt = 0.15 * Wt
Berat TEQ Besar MEQ
No Uraian lengan terhadap titik O
Wt (kN) (kN) y (m) (kNm)
1 42.50 6.54 y = (H - h1)/2 + h1 2.88 18.81
2 5.31 0.82 y = (H - h1)/3 + h1 2.17 1.77
3 60.00 9.24 y = h1/2 0.38 3.46
4 3.65 0.56 y = (H - h1) * 2/3 + h1 3.58 2.02
5 160.82 24.76 y = (H - h1)/2 + h1 2.88 71.17
6 4.50 0.69 y = (h2 - h1)/2 + h1 1.00 0.69
TEQ = 42.61 MEQ = 97.92

3.2. TEKANAN TANAH DINAMIS AKIBAT GEMPA


Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah
dinamis (KEA) sebagai berikut :
Tekanan tanah dinamis,
PEA = ws1 * H * KEA - 2 * c1 * √KEA + (0.7 * ws1) * KEA
Ѳ0 = tan-1 (Kh)
KEA = cos2 (ɸ'-Ѳ0 - Ѳ )/(cos Ѳ0 * cos2Ѳ * cos (Ѳ+Ѳ0 + δE)) *
[1 - (√(sin (ɸ - δE)*(sin(ɸ + α - Ѳ0))/(cos(Ѳ-Ѳ0 + δE) * cos(Ѳ-α)))]

H= 5.00 m
By = 1.00 m
Kh = 0,5 * AS = 0.11
ws1 = 17.20 kN/m3
ɸ1 = 35.00 ᵒ
C1 = 0.00 kN/m2
Ɵ= 1.35 ᵒ
α= 0.00 ᵒ
δE = 0.00 ᵒ
Ѳ0 = tan (Kh) =
-1
1.42
cos (ɸ'- Ѳ0 - Ѳ ) =
2
0.72
cos Ѳ0 = 1.00
cos2Ѳ = 1.00
cos (Ѳ + Ѳ0 + δE) = 1.00
sin (ɸ - δE) = 0.57
sin(ɸ + α - Ѳ0) = 0.59
cos (Ѳ-α) = 1.00
KEA = 0.29
PEA = ws1 * H * KEA - 2 * c1 * √KEA + (0.7 * ws1) * KEA = 24.57
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 3.33
Momen akibat gempa, MEQ = TEQ * yEQ = 81.92
4. KOMBINASI BEBAN KERJA
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 276.79 473.14
2 Tekanan tanah TA 77.74 152.42
3 Beban gempa EQ 42.61 97.92
4 Tek. tanah dinamis EQ 24.57 81.92

KOMBINASI 1
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 276.79 473.14
2 Tekanan tanah TA 77.74 152.42
3 Beban gempa
4 Tek. tanah dinamis
276.79 77.74
KOMBINASI 2
Arah Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Kode Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri MS 276.79 473.14
2 Tekanan tanah
3 Beban gempa EQ 42.61 97.92
4 Tek. tanah dinamis EQ 24.57 81.92
276.79 67.18

5. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP STABILITAS GESER DAN GULING


5.1. STABILITAS TERHADAP PENGGESERAN
Bangunan dinding penahan tanah dikatakan aman apabila angka keamanan lebih dari 1,5 dan dikatakan
bergeser apabila angka keamanan kurang dari 1,5 (faktor aman yang di syaratkan)

Bergesernya dinding penahan tanah dipengaruhi oleh besarnya gaya tahan atau gaya vertikal yang berbanding
dengan gaya geser atau horizontal. Gaya vertikal meliputi berat sendiri (PMS), sedangkan untuk gaya horizontal
meliputi tekanan tanah aktif (TTA), Tanah pasif (TTP), dan tekanan dinamis akibat gempa (EQ)

Fgs = C2 * B + P * tan ϕ / Tx
H = C2 * B + P * tan ϕ
Sudut gesek ɸ2 = 21.33 °
Kohesi C2 = 7.66 kN/m2
Lebar pondasi, B= 3.20 m
No Kombinasi Beban Tx P H (kN) Fgs KET.
(kN) (kN)
1 Kombinasi - 1 77.74 276.79 132.62 1.71 > 1,5 Ok
2 Kombinasi - 2 67.18 276.79 132.62 1.97 > 1,5 Ok

5.2. STABILITAS TERHADAP PENGGULINGAN

Tekanan tanah lateral yang di akibatkan oleh tanah di belakang dinding penahan, cenderung menggulingkan
dinding, dengan pusat rotasi terletak pada ujung kaki depan dinding penahan tanah. Bangunan dinding penahan
tanah dikatakan aman terhadap guling, apabila angka keamanan lebih dari 2,0 dan dikatakan guling apabila
angka keamanan kurang dari 2,0 (faktor aman yang di syaratkan)

Fgl = ∑MT / ∑MG

No Kombinasi Beban Σ MT Σ MG Fgl KET.


(kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 473.14 152.42 3.10 > 2,0 Ok
2 Kombinasi - 2 473.14 179.84 2.63 > 2,0 Ok

5.3. STABILITAS TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TANAH


Berat volume ws2 = 18.00 kN/m3
Sudut gesek ɸ2 = 21.33 °
Kohesi C2 = 7.66 kN/m2
Lebar pondasi, B= 3.20 m
Kedalaman pondasi h2 = 1.25 m
Momen akibat berat sendiri MMS = 473.14 kNm
Momen akibat tekanan tanah aktif MTA = 152.42 kNm
Tekanan tanah aktif TTA = 77.74 kN
Berat sendiri dinding penahan tanah, PMS = 276.79 kN
Xe = (MMS - MTA) / PMS = 1.16 m
Eksentrisitas e = B / 2 - Xe = 0.44 < B/6 =0,53 m
qmax dan qmin
qmax = qkaki = (PMS / B) * (1+ (6 * e) / B) = 158.06 kN/m2
qmin = qtumit = (PMS / B) * (1- (6 * e) / B) = 14.93 kN/m2
Kapasitas daya dukung tanah dengan menggunakan persamaan hansen,
qu = c2 * Nc * Fcd * Fci + q * Nq * Fqd * Fqi + 0,5 * Υ2 * B' * NΥ * FΥd * FΥi
Dimana : q = ws2 * h2 = 22.50 kN/m2
B' = B - 2 * e = 2.32 m
Fcd = 1 + 0,4 * (h2/B') = 1.22
Fqd = 1 + 2 * tan ϕ2 * (1 - sin ϕ2) * (h2/B') =
2
1.17
FΥd = 1.00
Ψ0 = tan-1 (Σ MT Cos α / PMS) = 15.69 °
Fci = Fqi = (1 - Ψ0 / 90)^2 = 0.68
Fyi = (1 - Ψ / Φ2)^2 =
0
0.07
Faktor kapasitas dukung terzaghi, dengan ɸ2 = 21.33 °
χ = π (0,75 - ϕ / 360⁰) tan ϕ = 0.85
Nq = ( e ) / (2 * Cos * (45 + ϕ2/2) =
χ 2 2
8.56
NC = Nq - 1 / tan ϕ2 = 19.36
NΥ = (2 * (Nq + 1) * tan ϕ2) / (1 + (0,4 * sin(4 * ϕ2)) = 5.34
qu = c2 * Nc * Fcd * Fci + q * Nq * Fqd * Fqi + 0,5 * Υ2 * B' * NΥ * FΥd * FƳi = 284.45 kN/m2
FS daya dukung = qu / qmax = 1.80 < 3,0 No
6. ANALISIS BEBAN ULTIMIT
6.1. KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 276.79 473.14
2 Tekanan tanah 1.25 77.74 152.42
3 Beban gempa 1.00 42.61 97.92
4 Tek. tanah dinamis 1.00 24.57 81.92

KOMBINASI 1
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 359.82 615.09
2 Tekanan tanah 1.25 97.18 190.52
3 Beban gempa
4 Tek. tanah dinamis
359.82 97.18 805.61
KOMBINASI 2
Faktor Vertikal Horisontal (kN) Momen (kNm)
No Beban P
Beban Tx (kN) Ty (kN) Mx (kNm) My (kNm)
(kN)
1 Berat sendiri 1.30 359.82 615.09
2 Tekanan tanah
3 Beban gempa 1.00 42.61 97.92
4 Tek. tanah dinamis 1.00 24.57 81.92
359.82 67.18 794.93

6.2. REKAP KOMBINASI BEBAN ULTIMIT PILE CAP

No Kombinasi Beban Pu Tux Tuy Mux Muy


(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Kombinasi - 1 359.82 97.18 805.61
2 Kombinasi - 2 359.82 67.18 794.93
7. PEMBESIAN PILE CAP

7.1. MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT PILE CAP


PARAMETER BERAT BAGIAN BETON VOLUME BERAT LENGAN MOMEN
KODE
b h Panjang Shape (m3) (kN) (m) (kNm)
1 2.20 0.75 1.00 1.00 1.65 41.25 1.10 45.38
Ws = 41.25 Ms = 45.38
Faktor beban ultimit, K= 1.30
Momen ultimit akibat berat pile cap, Mus = K * Ms = 58.99 kNm
Gaya geser ultimit akibat berat pile cap, Wus = K * Ws = 53.63 KN
Momen max. pada pile-cap, Mpmax = 805.61 kNm
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mur = Mpmax - Mus = 746.62 kNm
untuk lebar pile-cap (By) = 1.00 m
Momen ultimit rencana per meter lebar, Mu = Mur / By = 746.62 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vur = Pumax - Wus = 306.20 kN
Gaya geser ultimit rencana per meter lebar, Vu = Vur / By = 306.20 kN

7.2. TULANGAN LENTUR PILE CAP


Momen rencana ultimit, Mu = 746.62 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal pile cap, h = h1 = 750.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1 * 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.75
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 700.00 mm
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 829.58 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) = 1.69
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √ * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.0042
Rasio tulangan minimum, min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.0008
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.0042
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 2,944.61 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
166.70 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 150
As = π / 4 * D * b / s =
2
3,272.49 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 40% tulangan pokok. As' = 40% * As = 1,177.84 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
170.70 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As ' = π / 4 * D * b / s =
2
1,340.41 mm2

7.3. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 306,199 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 582,165 N
ɸ.Vc = 436,624 N
ɸ * Vc > Vu --> hanya perlu tul. Geser minimum
Vs = Vu = 306,199 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D * b / Sy =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 424.81 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm
8. STEM WALL
8.1. TEKANAN TANAH (TA)

ɸ' = tan-1(KɸR * tan ɸ ) = 0.56 rad


Ka= tan (45° - ɸ' / 2) =
2
0.30
ws1 = 17.20 kN/m3
0.7 * ws1 = 12.04 kPa
By = 1.00 m
H' = H - h1 = 4.25 m

No Gaya akibat tekanan tanah TTA


(kN)
1 TTA = (0.70 * ws1) * H' * Ka * By 15.58
2 TTA = 1/2 * (H') * ws1 * Ka * By
2
47.30
Gaya geser dan momen pada stem wall akibat tekanan tanah :

No TTA Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 15.58 y = H" / 2 2.13 33.11 x = By 1.00 15.58
2 47.30 y = H" / 3 1.42 67.01 x = By 1.00 47.30
TTA = 62.88 My = 100.12 Mx = 62.88
8.2. BEBAN GEMPA STATIK EKIVALEN

By = 1.00 m
H= 5.00 m
h1 = 0.75 m
H' = H - h1 = 4.25 m
Csm / R x Wt = 0.15 * Wt

No Berat TEQ Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 42.50 6.54 y = H'/2 2.13 13.90 x = By 1.00 6.54
2 5.31 0.82 y = H'/2 2.13 1.74 x = By 1.00 0.82
TEQ = 7.36 My = 15.64 Mx = 7.36

8.3. BEBAN GEMPA TEKANAN TANAH DINAMIS (EQ)


H= 5.00 m C1 = 0.00 kN/m2
H' = H - h1 = 4.25 m KEA = 0.29
ws1 = 17.20 kN/m3 By = 1.00 m
ɸ1 = 35.00 ᵒ

No Tekanan Tanah Dinamis TEQ


(kN)
1 1/2 * H'2 * ws1 * K EA * By 44.39
2 (H-H') * ws1 * KEA * By 3.69
Gaya geser dan momen pada stem wall akibat tekanan tanah dinamis :

No TEQ Lengan y My Lengan x Mx


(kN) (m) (kNm) (m) (kNm)
1 44.39 2/3 * H' 2.83 125.77 x = By 1.00 44.39
2 3.69 H'/2 2.13 7.83 x = By 1.00 3.69
TEQ = 48.07 My = 133.60 Mx = 48.07

8.4. BEBAN ULTIMIT STEM WALL


K = faktor beban ultimit
Gaya geser ultimit, Vu = K * T
Momen ultimit, Mu = K * M

No Jenis Beban Faktor T My Mx


beban (kN) (kNm) (kN)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 62.88 100.12 62.88
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1.00 7.36 15.64 7.36
3 Gempa tekanan tanah dinamis (EQ) 1.00 48.07 133.60 48.07
No Jenis Beban Vu Muy Mux
(kN) (kNm) (kNm)
1 Tekanan tanah (TA) 78.60 125.15 78.60
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 7.36 15.64 7.36
3 Gempa tekanan tanah dinamis (EQ) 48.07 133.60 48.07
Beban ultimit pada Stem Wall 134.04 274.39 134.04

9. PENULANGAN STEM WALL


9.1. TINJAUAN STEM WALL ARAH VERTIKAL
9.1.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 274.39 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal beton, h = (b0 + b2) / 2 = 450.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 50.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.75
Tebal efektif, d = h - d' = 400.00 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 304.88 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
-6 2
1.91
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √* [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.0048
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.0008
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.0048
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 1,904.74 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D2 * b / A s = 257.71 mm
Digunakan tulangan, D 25 - 150
As = π / 4 * D * b / s =
2
3,272.49 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 30% tulangan pokok. As' = 30% * As = 981.75 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D2 * b / As' = 204.80 mm
Digunakan tulangan, D 16 - 150
As' = π / 4 * D * b / s' =
2
1,340.41 mm2

9.1.2. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 134,037 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 332,666 N
ɸ.Vc = 249,499 N
ɸ * Vc > Vu, Maka,...hanya perlu tulangan. Geser min
ɸ.Vs = Vu -ɸ .Vc = (115,462) N
Vs = Vu = 134,037 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D2 * b / Sy = 442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 554.55 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm

9.2. TINJAUAN STEM WALL ARAH HORIZONTAL


9.2.1. TULANGAN LENTUR
Momen rencana ultimit, Mu = 134.04 kNm
Mutu beton, K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.90 MPa
Mutu baja, U - 42 Tegangan leleh baja, fy = 420.00 MPa
Tebal beton, h = (b0 + b2) / 2 = 450.00 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 75.00 mm
Modulus elastis baja, Es = 200,000
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0.85
ρb = β1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03
Rmax = 0.75 * ρb * fy *[1 – ½ * 0.75 * ρb * fy / ( 0.85 * fc’ )] = 6.45
Faktor reduksi kekuatan lentur, ɸ= 0.90
Faktor reduksi kekuatan geser, ɸ= 0.60
Tebal efektif, d = h - d' = 375.00 mm
Lebar yang ditinjau, b= 1,000.00 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / ɸ = 148.93 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) =
-6 2
1.06
Rn < Rmax, Maka,…..OK
Rasio tulangan yang diperlukan :
ρ = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - √* [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0.00259
Rasio tulangan minimum, ρ min = 0.25% * 1.4 / fy = 0.00083
Rasio tulangan yang digunakan, ρ= 0.00259
Luas tulangan yang diperlukan, As = ρ * b * d = 970.51 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 19 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = π / 4 * D * b / As =
2
292.14 mm
Digunakan tulangan, D 19 - 150
As = π / 4 * D * b / s =
2
1890.19 mm2
Untuk tulangan bagi diambil 40% tulangan pokok. As' = 40% * As = 756.08 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s' = π / 4 * D * b / As' =
2
175.55 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 150
As' = π / 4 * D * b / s' =
2
884.88 mm2

9.2.2. TULANGAN GESER


Gaya geser ultimit, Vu = 134,037 N
Vc = 1/6 * (√ fc') * b * d = 311,874 N
ɸ.Vc = 187,125 N
ɸ * Vc > Vu, Maka,...hanya perlu tulangan. Geser min
ɸ.Vs = Vu -ɸ .Vc = (53,088) N
Vs = Vu = 134,037 N
Diameter tul. yang digunakan, D 13 Ambil jarak arah Y 300 mm
Luas tulangan geser, Av = π / 4 * D * b / S y =
2
442.44 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan ( arah X ) : Sx = Av * fy * d / Vs = 519.89 mm
Digunakan tulangan, D 13 Jarak arah X = 300 mm
Jarak arah Y = 300 mm

Anda mungkin juga menyukai