Anda di halaman 1dari 40

FESTIFAL TUNAS BAHASA IBU

SEKOLAH DASAR
KECAMATAN CIMANGGIS
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Pendidikan di sekolah dasar merupakan bagian dari sistem pendidikan


yang menyeluruh dalam rangka pembinaan karakter anak agar tumbuh dan
berkembang secara seimbang baik jasmani maupun rohani.

Pembinaan karakter anak yang dimaksud meliputi penguasaan ilmu


pendidikan, pembentukan kepribadian, moral, religius serta memiliki
keterampilan hidup menuju generasi muda yang potensial. Kegiatan FTBI SD
bertujuan untuk memberikan wadah kreasi dengan menampilkan karya
kreatif dan inovatif peserta diidk sekolah dasar dengan mengedepankan
sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Disisi lain kegiatan FTBI SD ini diharapkan
dapat memacu semangat dan komitmen para praktisi pendidikan , sehimgga
mampu mengembangkan proses pendidikan khususnya bidang seni dan
budaya.

Petunjk Pelaksanaan FTBI ini disusun sebagai acuan bagi panitia


penyelenggara tingkat kecamatan Cimanggis serta pihak pihak terkait
sehingga pelaksanaan FTBI dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Cimanggis,2024
Ketua Pelaksana
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di sekolah dasar merupakan bagian dari sistem pendidikan yang


menyeluruh dalam rangka pembinaan karakter peserta didik agar tumbuh dan berkembang
secaraseimbang baik jasmani dan rohani. Pembinaan karakter peserta didik yang
dimaksudkan meliputipenguasaan ilmu pengetahuan, pembentukan kepribadian, moral,
religius, serta memiliki keterampilan hidup menuju generasi muda yang potensial.

FTBI merupakan salah satu wadah berkreasi dengan menampilkan Bahasa,Seni


dan Budaya Sunda yang kreatif dan inovatif peserta didik sekolah dasar dengan
mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal.

Petunjuk ini ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan oleh Panitia
Lomba FTBI kecamatan Cimanggis dalam mengelola dan mengoordinasikan
pelaksanan kebijakan Lomba-Lomba Pendidikan, serta oleh Satuan Pendidikan, Guru,
Peserta Didik dan Orang tua dalam melaksanakan Lomba – Lomba Pendidikan
B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahDaerah

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, danLambang


Negara serta LaguKebangsaan

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas


perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar NasionalPendidikan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat
7. Hasil rapat KS Se Kecamatan Cimanggis
C. Tujuan :

1. Menyukseskan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024


sebagai bagian utama dari Program Merdeka Belajar Episode ke-
17.
2. Memperkuat sikap (karakter), memperluas pengetahuan (wawasan),
serta melatih dan mengembangkan sikap positif siswa SD terhadap
bahasa daerah melalui kegiatan pasanggiri (perlombaan) bahasa, sastra
dan seni Sunda.
3. Mengamati sekaligus mengevaluasi hasil pembelajaran bahasa dan
sastra Sunda pada jenjang SD.
4. Mengevaluasi program Revitalisasi Bahasa Daerah bagi penutur muda
yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.
5. Memelihara bahasa, sastra, aksara dan seni Sunda pada bidang
pendidikan, khususnya pada jenjang satuan pendidikan.
D. Indikator Keberhasilan

1. Adanya perwakilan peserta pasanggiri dari seluruh kecamatan


di Kota Depok;

2. Terpilihnya juara 1, juara 2, dan juara 3, kategori putra putri


untuk setiap materi pasanggiri;
3. Terlaksananya kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu bagi siswa SD
tingkat Kota Depok Tahun 2024, dan;
4. Terjalinnya kemitraan antara Dinas Pendidikan Kota Depok dan
unsur perguruan tinggi negeri/swasta (akademisi), organisasi
kesundaan/sanggar kesenian (praktisi) dan sekolah (guru/siswa), serta
masyarakat pada umumnya.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dan ketentuan seragam peserta lomba pada kegiatan FTBI Sekolah
Dasar terdiri atas lima bidang lomba yaitu:
1. Pupuh ( Pa, Pi ), pakaian adat Jawa Barat
2. Sajak ( Pa, Pi ),seragam merah putih
3. Biantara ( Pa, Pi ), batik nasional
4. Dongeng ( Pa, Pi ), pakaian adat Jawa Barat
5. Aksara Sunda ( Pa, Pi ),batik Depok.
F. Ketentuan Lomba

1. Kegiatan lomba dilaksanakan secara luring, adapun waktu dan


tempat lomba akan diumumkan kemudian.
2. Setiap Sekolah mengirimkan perwakilan siswa peserta lomba yang
terdiri atas satu orang putra serta satu orang putri dari jenjang SD ( kelas
4 dan Kelas 5 ) .
3. Ketika tampil/mengikuti perlombaan, peserta tidak boleh
memperkenalkan diri atau menuliskan identitas, kecuali nomor peserta.
4. Setiap peserta hanya boleh mengikuti satu jenis lomba.
5. Peserta lomba mengenakan pakaian seragam sekolah, kecuali untuk
lomba nembang (pupuh) dan lomba Ngadongeng.
6. Saat tampil/mengikuti lomba, peserta tidak menggunakan pelantang
(pengeras suara) kecuali lomba nembang (pupuh) dan N g a d o n g e n g .
7. Untuk lomba yang memerlukan durasi waktu panitia akan
menyediakan alat penanda waktu.

G. Tema :
Tema : “ Dengan Seni Sunda Kita Lestarikan Bahasa dan Seni Budaya Sunda “

H. Peserta
Peserta adalah Utusan dari Sekolah sekolah dasar Negeri dan swasta yang berada di
Lingkungan Kecamatan Cimanggis dengan perkiraan Jumlah peserta adalah sekitar 40
(empat puluh ) Sekolah dan bisa bertambah .
Berikut ini adalah tabel jadwal pelaksanaan FTBI dan Lomba Seni Siswa
Nasional Siswa SD Tahun 2024
NO Tingkat Peserta Mata Teknis Tempat
Lomba /Waktu
Semua siswa
1. Kecamatan SD Pupuh
sekecamatan
Cimanggis
Semua siswa
2. Kecamatan SD Sajak
sekecamatan
Cimanggis
Semua siswa
3. Kecamatan SD Biantara
sekecamatan
Cimanggis
Semua siswa
4. Kecamatan SD Dongeng
sekecamatan
Cimanggis
Semua siswa
5. Kecamatan SD Aksara Sunda
sekecamatan
Cimanggis

Syarat Pendaftaran :
1. Surat Keterangan dari Sekolah yang menyatakan sebagai peserta didik Aktif
sekolah tersebut
2. AKTE siswa
3. Formular pendaftaran
H. KEPANITIAN DAN JURI
Panitia
Penanggung Jawab : Safiah Zuhra, S.Pd. (Pengawas Kec.Cimanggis )

Ketua :Dede Aidah, M.Pd. (KS SDN Pasir Gunung Selatan

Wakil Ketua :Nurul ( KS Pondok Dut a )

Sekretaris : C.Yoghaswara, S.Pd.Gr. ( Guru Cipas 1)

Bendahara : Eti Sumiati, S.Pd ( KS SDN Mekarsari 3)

Anggota :Usri,S.Pd. ( Guru Tugu 3 )

Tedi Juanda,S.Pd ( Guru Tugu 4 )

Team Juri
Pupuh : Usri, S.Pd.
Imas Komalasari,S.Pd
Puji Harti, S.Pd

Sajak : Eka Nurmayanty S,Pd.


Ridwan,M,Pd
Sari Apsari,S. S.Pd.
.
Biantara : Silvi, S.Pd.
Hilda Mardiyana, S.Pd.
Ai ika, S.Pd.

Dongeng Metta Nurdemayanti, S. Pd.


Ayati, S.Pd
Edoh Suhaedah, S.Pd

Aksara Sunda : Nevi Nurhayati,S.Pd.


Rinawati,S.Pd
Edi Junaidi, S.Pd
I.Tekhnikal Meeting :
Tanggal : 18 April 2024
Waktu : 13.00 s.d Selesai
Lokasi : SDN Pasir Gunung Selatan 1

J.Pelaksanaan Lomba
Tanggal : 25 April 2024
Waktu : 07.30 s.d Selesai
Lokasi : SDN Pasir Gunung Selatan 1

K.Pendaftaran
Pendaftaran lomba dilaksanakan secara non tunai ( transfer ) melalui BJB PGRI
Cabang Cimanggis dengan nomor rekening 0099290927100 mulai tanggal 16 – 23 Februari
2024. Biaya pendaftaran untuk lomba perorangan sebesar Rp 300.000/ siswa

Contact Person Lomba: Chandra Yoghaswara,S.Pd ( 085921133339 )

Link Pendaftaran
http://forms.gle/kAGQJCRqyPNCgGdy9
BAB II

MATERI LOMBA
FTBI BASA SUNDA TINGKAT KECAMATAN

A. Materi Lomba

• LOMBA NGADONGENG

• Konsep yang digunakan dalam pasanggiri ngadongéng adalah niténan nu


ngadongéng ‘menyimak pendongeng’ dan ngadéngékeun nu ngadongéng ‘mendengarkan
pendongeng’.
• Materi dongeng yang dilombakan bebas berdasarkan hasil musyawarah di
daerah masing-masing.
• Materi dongeng yang dipilih harus memperhatikan konvensi cerita dongeng, yaitu:
Jenjang SD: sasakala (legenda).
• Selama tampil, peserta lomba ngadongéng harus tetap berdiri di tempat yang
disediakan oleh panitia.
• Peserta hanya mengandalkan kekuatan vokal dan ekspresi.
• Jika dalam materi dongeng yang dipilih terdapat bagian yang harus dinyanyikan, peserta
harus menyanyikan bagian tersebut dan akan menjadi bagian dari penilaian dewan juri
(girang pangajén).
• Durasi waktu ngadongéng adalah 5—7 menit. Jika ada peserta yang belum selesai pada
waktu yang telah ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta
(teknisnya diatur oleh panitia).
• Aspek penilaian lomba mendongeng secara umum meliputi hal-hal sebagai berikut:
No Aspek Penilaian Indikator Bobot

Pilihan kata (diksi)


Gaya bahasa (rakitan basa)
1 Aspek Bahasa 40 %
Kepaduan alur cerita dongeng
Intonasi (lentong) dan pelafalan

Penguasaan isi dongeng


2 Pemahaman Isi 35 %
Penghayatan dan penjiwaan

Aspek
Mimik dan gerak (gestur)
3 Penampilan 25 %
Gaya bercerita dan teknik vokal
(Ekspresi)

100 %
• LOMBA BIANTARA

Dalam sebuah lomba berpidato, tentunya ada rambu-rambu atau ketentuan yang harus
diikuti oleh peserta lomba. Ketentuan itu dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut:
 Saat lomba berlangsung, peserta tidak diperbolehkan membawa atau membaca naskah.
 Durasi waktu pidato (biantara) antara 5-7 menit dan jika ada peserta yang belum selesai
pada waktu yang telah ditentukan, dewan juri berhak menghentikan penampilan peserta.
 Setiap peserta menyerahkan naskah biantara masing-masing sebanyak Tiga Rangkap
untuk diserahkan kepada dewan juri (tiga rangkap). Naskah biantara tidak
mencantumkan nama dan asal sekolah , cukup mencantumkan nomor peserta saja.
 Setiap peserta lomba berdiri di tempat yang telah disediakan panitia.
 Peserta lomba biantara tidak meniru/mencontoh gaya Pildacil.
 Isi biantara bebas, namun mengandung muatan edukatif.
 Aspek penilaian secara umum, meliputi beberapa hal berikut:

Aspek
Indikator Bobot
Penilaian

Pilihan kata (diksi)


Gaya bahasa (rakitan basa)
Aspek Bahasa 40 %
Tata krama bahasa (undak-usuk basa)
Intonasi (lentong) dan pelafalan

Kesesuaian topik/tema dengan isi


Substansi isi, aktualitas ide, dan keaslian
Pemahaman Isi gagasan
35 %
Penguasaan dan pemahaman isi Organisasi
dan sistematika penyampaian isi

Aspek Mimik dan gerak (gestur)


Penampilan Gaya bercerita dan teknik vokal
(Ekspresi) 25 %

TOTAL
100 %

Petunjuk Teknis FTBI 2024


• LOMBA MACA SAJAK

1. Peserta mengenakan pakaian seragam merah putih.


2. Peserta tidak diperkenankan menggunakan perlengkapan/aksesoris atau properti
apapun kecuali naskah/teks sajak.
3. Peserta tidak diperkenankan diiringi oleh musik.
4. Peserta harus menyebutkan dengan jelas judul sajak yang dibaca serta nama
pengarangnya.
5. Peserta hanya mendapatkan satu kesempatan tampil di tempat yang telah ditentukan
oleh panitia.
6. Peserta wajib membacakan satu sajak yang telah disediakan oleh panitia (lihat lampiran
1).
7. Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini:

Aspek
No Indikator Bobot
Penilaian

1 Tafsir Pemahaman isi 25 %

Artikulasi
2 Vocal Dinamika 25 %
Tempo

Aspek
3 Penampilan Ketepatan struktur emosi 25 %
(Ekspresi)

4 Penguasaan panggung
Penghayatan 25 %
Kesatuan mimik (gestur)

100 %
TOTAL

Petunjuk Teknis FTBI 2024


• LOMBA NEMBANG (PUPUH)

• Pupuh yang dilombakan merupakan pupuh buhun dengan lagu tandak(panambih)


menggunakan versi Mang Koko dengan kemasan iringan yang diperbaharui sesuai
dengan arkuh.
• Peserta memilih satu pupuh yang disediakan oleh panitia dalam setiap jenjang.
• Peserta membawakan dua rambahan (pengulangan) lagu sesuai dengan arkuh.
• Rumpaka lagu menggunakan rumpaka karya Patah Nataprawira (lihat lampiran 2).
• Peserta menggunakan pakaian tradisional Sunda yang tidak mengganggu dalam
penampilan siswa.
• Pamirig (pengiring) dan waditra (alat musik) disediakan oleh P e s e r t a . Surupan
yangdigunakan sesuai dengan arkuh (52).
• Adapun pupuh yang dibawakan adalah sebagai berikut:

Jenjang SD

1. Kinanti (Saléndro)
2. Maskumambang
3. Pucung
4. Magatru
5. Gambuh

• Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini :

Bobot
Aspek
No Indikator
Penilaian

40 %
Artikulasi Teknik
1 Vocal nembang Pedotan

Penjiwaan isi rumpaka dan penjiwaan 35 %


musikalitas
2 Penghayatan

Mimik dan gerak (gestur) Penguasaan 25 %


3 panggung dan koreografi
Penampilan

100 %
TOTAL

Petunjuk Teknis FTBI 2024


• LOMBA MACA JEUNG
NULIS AKSARA SUNDA

• Durasi menulisaksara Sunda adalah 20 (dua puluh)menit, sedangkan membaca


aksara Sunda adalah 2 (dua) menit.
• Setiap peserta harusmenyelesaikan pekerjaannya tidakmelebihi waktu yang disediakan.
• Bentuk aksara Sunda yang dijadikanacuan untuk lomba ini adalah Aksara Sunda
Standar Unicode versi tahun 2013 (bentuk aksara terlampir pada modul).
• Materi lomba, baikmembaca maupun menulis,ditentukan oleh panitia pada saat
pelaksanaan lomba.
• Materi “Maca AksaraSunda” menggunakan media manualberupa cetakan (print out)
yang telah disesuaikan dengan durasi.
• Pada pelaksanaan “MacaAksara Sunda”, panitiamenggunakan penanda waktu
(stopwatch)untuk menghitung durasisetiap peserta.
• Materi “Nulis Aksara Sunda” mencakup hal-hal berikut:
• Tulisan diterakan pada kertas polos putih dan bercap panitia.
• Alat tulis menggunakan spidol yangdisediakan oleh panitia dalam bentuk standar dan
tidak boleh diubah atau dimodifikasi.
• Aspek penilaian secara umum meliputi beberapa indikator berikut ini.

Aspek
No Indikator Bobot
Penilaian

Ketepatan membaca teks. Kecepatan


Membaca
1 Aksara Sunda membaca teks. Intonasi dan ekspresi 50 %
membaca.

Ketepatan bentuk tulisan


Menulis Aksara Tipografi (kerapian dan keseimbangan
2 Sunda tulisan) 50 %
Efektivitas (misalnya dalam penggunaan
rarangkén).

100 %
TOTAL

Petunjuk Teknis FTBI 2024


BAB III

PENUTUP
Panduan FTBI-SD Siswa Nasional Sekolah Dasar Tahun 2024 ini memuat
berbagai hal yang akan dijadikan acuan bagi panitia penyelenggara, dewan juri,
pelatih, dan peserta lomba di di tingkat Kecamatan Cimanggis, terkait dalam
penyelenggaraan FTBI-SD. Dengan memperhatikan dan menerapkan secara tertib
aturan yang tertuang dalam petunjuk teknis ini serta disiplin, disertai tanggung jawab
yang tinggi diharapkan akan tercapai hasil yang optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Keberhasilan pelaksanaan FTBI-SD ini, diharapkan dapat menjadi
salah satu pola pembinaan pendidikan di bidang Bahasa, Seni dan Sasatra Sunda
di Kecamatan Cimanggis . Di samping itu, akan menjadi ajang pembentukan
karakter peserta didik agar mempunyai daya cipta, kelembutan hati serta
kecintaan seni dan budaya bangsa. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam
petunjuk teknis ini akan ditentukan kemudian oleh panitia penyelenggara, untuk
mendukung keberhasilan kegiatan FTBI-SD ini, panitia penyelenggara di tingkat
Kecamatan Cimanggis .
Depok , 15 Februari 2024

Ketua Panitia Sekretaris

Dede Aidah, M.Pd. Chandra Yoghaswara,S.Pd.Gr.


NIP. 19651984102001 Nip.198105192021211001
Mengetahui,
Penanggungjawab Lomba

Safiah Zuhra , S.Pd


NIP. 19670824 1988032003

14
PANITIA LOMBA PENDIDIKAN TINGKAT SD
FTBI-SD
KEC. CIMANGGIS KOTA DEPOK TAHUN 2024

BIODATA PESERTA LOMBA FTBI-SD 2024

Nama Siswa......................................................................................(Pa / Pi )
Tempat/Tgl Lahir : ..............................................................
NISN : ..............................................................
Sekolah Asal : SD / MI .................................................
Kelas : ..............................................................

No. Peserta....................................................................... (diisi oleh Panitia)

Bersedia mengikuti Lomba

( Lomba Pupuh / Sajak / Biantara / Dongeng / Aksara Sunda * )Demikian, biodata ini saya
buat dengan sebenarnya.

Cimanggis, Maret 2024

( ) ( )
Guru Pendamping/Pelatih Siswa

*) Coret yang tidak perlu

15
LAMPIRAN 1

NASKAH LOMBA MACA SAJAK


FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU TAHUN 2024

No Nama Lomba Maca Sajak

1 "Kapal Ménta Duit" karya Darpan "Sora"

2 karya ÉD Jénura

3 "Mapag Jaga" karya Ganjar Kurnia

4 "Solawat" karya Nazarudin Azhar

5 "Budak Pahatu Lalis"karya Dadan Sutisna

6 "Ucing" karya Rinrin Candraresmi

Petunjuk Teknis FTBI 2024

16
JENJANG SD

LAMPIRAN 1

KAPAL MÉNTA DUIT


Karya Darpan

Kapal ménta duit


Di dunya keur sarwa sulit Loba nu gering loba kasakit
Loba nu teu kabeuli obat
Nu hutang salaput hulu
Hirupna teu maju-maju

Kapal ménta duit


Rék dipaké meuli baju Meuli buku meuli sapatu Nu
mahal kabina-bina

Kapal ménta duit


Rék dibangun jalan lempeng
Ti kota ka imah kuring
Di sisi kebon nu jempling
Sisina lampu baranang

Kapal ménta duit


Mun teu méré kajeun teuing Rék nungguan kapal
séjén Sugan aya nu béréhan

17
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD
LAMPIRAN 1

SORA
Karya ÉD Jénura

Prang-pring, prang-pring, sabulu-bulu gading


Pukul sabelas peuting
Sora HP ngirining

"Halo?" "Halo."

Teuing sora saha Geterna nganaha-naha Bet aya


budak sakola Pukul sabelas peuting...

2024

Petunjuk Teknis FTBI 2024


18
JENJANG SD

LAMPIRAN 1

MAPAGJAGA
Karya Ganjar Kurnia

Mangsa sréngéngé nyumirat ti palih wétan hayam


raong kongkorongok
manuk-manuk jigrah hahaleuangan, teras
ngarapung ka alak paul.

Angin ngahiliwir
daun-daun baseuh ku ciibun alam dunya nguliat

Dijajap ku du’a ema sareng apa


abdi angkat sakola mapag harepan sangkan jaga
tepang sareng kamulyaan

19 Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD
LAMPIRAN 1

SOLAWAT
Karya Nazarudin Azhar

Tina sapiker masigit aya nu ngaleu solawat


sorana ngalalar
ti lembur ka penclut pasir

Kolécér teu kaanginkeun ditiung layung


kasorénakeun

Aya budak lalaki leumpang sarungna


disoléndangkeun nangkeup kur’an ngajingjing oncor
ngahariring nuturkeun sora solawat nu kadéngéna
beuki deukeut

Imahna di pasir tonggoheun lembur najan kudu


nikreuh jauh
manéhna teu kungsi ngangluh
ngincig miang saban burit rék diajar ngaji di masigit

Ba’da Isa manéhna mulang


bari angger ngahariring
batur keueung mapay galeng
netek na jalan satapak

sora solawat teu elat maturan dina haténa

20
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD
LAMPIRAN 1

BUDAK PAHATU LALIS


Karya Dadan Sutisna

Budak pahatu lalis andriprek lebah trotoar


beungeut cérong dipulas kekebul kota baju rangsak
direwég ku kateuboga tapi naha biwirna teu weléh
seuri
tapi naha panonna teu weléh hurung

Budak pahatu lalis hirup dibaturan karung ngincer


jalma-jalma
nu teu nyaho wadah runtah

Budak pahatu lalis


umat-imut hareupeun toko pakéan nyérangkeun
budak sapantar
keur ngajaran baju anyar

Budak pahatu lalis


neureuy ciduh di juru alun-alun lalajo budak
sapantar ngahuapkeun roti bakar

Budak pahatu lalis ngagibrig dikepung tiris mapay


peuting jeung girimis teuneung nyorang titis-tulis:
sanajan hirup nunggelis dipahing ragrag citangis

21
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD
LAMPIRAN 1
UCING
Karya Rinrin Candraresmi

"Méooong…. Méooooooong…." "Méééééng…. pus pus


puuuuuuuuus….” "Méooong…. Méooooooong…."

Tah, aya nu éong-éongan


Patémbalan teras-terasan
Ih, tuda ucingna seueur kapan

Nu ieu Euis
Nu itu Jaka
Saé nya namina
Asli nami Sunda

Tapi aya ogé nami Barat


Nu jalu Vigo
Nu bikang Chiko
Palinter henteu barodo

Sadayana lalucu
Tiasa diajak ameng
Sok ocon udag-udagan
Sok nunutur ogo pisan
Sok ngaléndotan hoyongeun diusapan

Ucing téh mahluk satia


Ucng kedah dipiara enya-enya
Ucing batur ramé rencang sepi
Ucing sato kameumeut Kangjeng
22 Nabi

Petunjuk Teknis FTBI 2024


LAMPIRAN 2 JENJANG SD

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH) FESTIVAL


TUNAS BAHASA IBU TAHUN 2024

Semua rumpaka dalam lampiran ini ditulis oleh Patah Nataprawira.

1 Kinanti (Saléndro)

2 Maskumambang Pucung

3 Magatru

4 Gambuh

Petunjuk Teknis FTBI 2024

23
JENJANG SD

LAMPIRAN 2

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)


KINANTI

Lagu Poko:
Budak leutik bisa ngapung
babaku ngapungna peuting
ngalayang kakalayangan
néangan nu amis-amis
sarupaning bungbuahan
naon baé nu kapanggih
Ari beurang ngagarantung
eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék ku hidep pikir
nu kitu naon ngaranna
lolong lamun teu kapanggih

Lagu Panambih:
Budak leutik, anu bisa ngapung
babakuna babaku ngapungna peuting
nguriling kakalayangan
néangan mah néangan nu amis-amis
Ari beurang beurang ngagarantung
eunteup dina eunteup dina tangkal kai
disada kokoréakan
cik hempék mah cing hempék ku hidep piki
24

Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD

LAMPIRAN 2

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)


MASKUMAMBANG

Lagu Poko:
Itu kusir bangun ambek-ambek teuing
turun tina délman
kuda dipecutan tarik
teu aya pisan rasrasan
Teu ngaraskeun bong kéna ka sato laip
padahal mogokna
lantaran geus capé teuing
hayang ngaso reureuh heula

Lagu Panambih:
Naha abong-abong teuing
nasib abdi jadi héwan
digawékeun beurang peuting
dirangkét taya rasrasan
Abong kéna abdi sato
teu ngaraskeun ka nu capé
sadidinten paéh poso
mogok sotéh awak lungsé

25
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD

LAMPIRAN 2

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)


PUCUNG

Lagu Poko:
Hayu batur urang diajar sing suhud
ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa
Naon-naon piwarangan bapa guru
digawé sing gancang
omat ulah rék talangké
piwurukna regepkeun ku saréréa

Lagu Panambih:
Hayu batur urang diajar sing suhud
ulah lalawora
bisi engké henteu naék
batur seuri urang sumegruk nalangsa
Hirup mencil embung ngahiji jeung batur
éta goréng pisan
moal aya gotong royong
mending mana réa batur jeung nyorangan

26
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD

LAMPIRAN 2

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)


MAGATRU

Lagu Poko:
Coba teguh naon nu sukuna tilu
panon opat henteu galib
leumpang rumanggieung laun
éstuning ku matak watir
dongko bari aha-oho
Hulu nutug buntutna ngacung ka luhur
buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
rasa haseum semu amis
rajeg narangtung di kebon

Lagu Panambih:
Sukuna pakupis tilu
panonna opat harérang
leumpangna semu nu lesu
ngaléngkah teu bisa gancang
Buntutna ngacung ka langit
buluna carentik rintit
matana mangpuluh-puluh
tangginas anu rék neguh

27
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD

LAMPIRAN 2

RUMPAKA LOMBA NEMBANG (PUPUH)


GAMBUH
Lagu Poko:
Tuh itu beurit lintuh
mani rendey anakna sapuluh
arilikan gambarna masing taliti
anakna kabéh ngariung
saregep hormat ka kolot
Indungna pok mitutur
anaking kudu waspada hirup
lamun manggih hakaneun ngagantung seungit
omat ulah rék katipu
sabab enggeus réa conto

Lagu Panambih:
Indung beurit dikukuntit
ku anakna nu sapuluh
indung gerah anak bungah
sempal guyon jeung ngaguruh
terus jempé simpé réhé
kabéh anak ngarariung
bari sigep jeung saregep
ngabandungan fatwa indung
Indung beurit pok ngawangsit
anaking kudu waspada
entong moho ku pangolo
bisi temahna cilaka
kadaharan jadi eupan
nganatung matak Kabita
28
lamun gawok popolohok
raga papisah jeung nyawa
Petunjuk Teknis FTBI 2024
JENJANG SD

LAMPIRAN 3

Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda

29

Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD

LAMPIRAN 3

Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda

30

Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD

LAMPIRAN 3

Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda

31

Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD

LAMPIRAN 3

Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda

32

Petunjuk Teknis FTBI 2024


JENJANG SD

LAMPIRAN 3

Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda

33

Petunjuk Teknis FTBI 2024


Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara
Sunda

34
“Angkat Sakola“
Hawa isuk anu tiis maturan lengkah gurung gusuh Siti ka sakola. Di jalan,
anjeunna ningali rea rerencangan angkat ka sakola nganggo motor, angkot, atawa
kandaraan sejenna. Sakapeung mah Siti ge hayang angkat ka sakola bari nyalse, teu kudu
lulumpatan kawas kieu. Siti sumping di sakola pas pisan bel disada. Mun telat samenit,
anjeunna moal tiasa lebet ka sakola.

Karek ge rek asup ka kelas, salah saurang rencangna ngagorowok tarik pisan.
“Siti! Kabiasaan ih telat wae. Matakan mun angkat ka sakola teh ari teu boga motor mah
naek angkot, beh teu kabeurangan. Untung we can aya guruna.”
Siti cicing teu nembalan cariosan rencangna. Hayangna mah kitu Siti ge, mung anjeunna
kudu hemat sangkan tiasa nabung keur mayar biaya sakola.
Saatos diuk dina korsina, ka kuping deui ku Siti sababaraha babaturan sakelasna
ngomongkeun.“Uyuhan ih telat wae. Ceuk kuring mah coba manehna teh naek angkot,”
celetuk rencangna nu hiji.“Heueuh ih. Padahal da ongkos naek angkot mah teu sapira
atuh. Meuni pelit,” tembal nu lain.

Manah Siti asa nyeri. Hayang ceurik harita keneh, mung anjeunna kudu kuat.
Isukanna, Siti angkat ka sakola Subuh keneh. Langit ge poek keneh. Anjeunna hayang
ngabuktikeun yen anjeunna moal kabeurangan deui. Anehna, poe eta jalan teh macet.
Kandaraan taya nu maju. Kitu oge kendaraan rerencangan Siti, taya nu maju hiji ge.
Teras we Siti mapah di sisi jalan.

Di tungtung jalan, katingali ku Siti yen di jalan teh keur dibenerkeun, eta anu
nyababkeun macet. Untung we Siti teu naek angkot. Siti sumping di sakola lima belas
menit sateuacan bel disada. Di kelas ngan saukur aya sababaraha urang, teu saperti
biasana. Siti diuk na korsina teras ngaluarkeun buku pangajaranna.
Bel disada, nu aya di kelas ngan sapuluh siswa, kaasup Siti.
“Kamarana nu lainna?” Taros Bu Minah. “Teu acan sumping Bu. Saurna mah kapegat
macet,” jawab salah saurang rencangan Siti. Dua puluh menit saatos bel, rea nu daratang.
Siti ngarasa bungah kusabab anjeunna teu kabeurangan deui jeung teu kudu ngaraosan
macetna jalan.
KH Zainal Mustafa

KH Zainal Mustafa saurang ajengan ti Tasikmalaya, Jawa Kulon anu gugur sabot
ngalakukeun pemberontakan dina mangsa pendudukan Jepang. Pamarentah RI ngangkat
anjeunna minangka pahlawan nasional dina 6 Nopember 1972 ngaliwatan Serat
Kaputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972. KH Zainal Mustafa
gelar di Desa Cimerah, Kacamatan Singaparna, Tasikmalaya dina warsih 1899 (pendapat
sanes nyebutkeun anjeunna gelar warsih 1901 sarta 1907) ti pasangan Nawapi sarta Ny.
Ratmah. Sawaktu alit keneh namina Umri sarta sabalikna ti pasantren gentos nami
janten Hudaemi.
Sajaba meunang atikan formal di Sakola Rahayat, anjeunna diajar ageman ti
sagala rupa pasantren di Jawa Kulon anu ngajantenkeun anjeunna ngabogaan
pangaweruh ageman anu lega sarta maher bahasa Arab. Diantarana Pasantren Gunung
Pari salila 7 warsih, Pasantren Cilenga Singaparna salila 3 warsih, Pasantren Sukaraja
Garut salila 3 warsih, Pasantren Sukamiskin Bandung salila 3 warsih, sarta Pasantren
Jamanis salila 1 warsih.
Dina 1927 KH Zainal Mustafa ngadegkeun pasantren anu mangrupi cita-citana.
Pasantren anu didirikeun dinamian Persantren Sukamanah, anu tempatna di Lembur
Cikembang Girang Desa Cimerah (ayeuna Lembur Sukamanah Desa Sukarapih),
Kacamatan Singaparna, Tasikmalaya. Nami Sukamanah mangrupa nami pamasihan ti
jalmi anu ngawakafkeun taneuh pasantren kasebat. Sababaraha warsih saterasna, warsih
1933 KH Zainal Mustafa ngagabung kana organisasi anu didirikeun ku KH Hasyim
Asy’ari, Nahdhatul Ajengan (NU), sarta diangkat minangka wakil Rois Syuriah NU
Cabang Tasikmalaya.
Zainal Mustafa mangrupi kiai anom anu berjiwa revolusioner. Anjeunna ngagem
atikan anu sipatna “Non Cooperation“, henteu palay didamel sami kalawan pamarentah
Belanda. Sacara terang-terangan anjeunna ngayakeun kagiatan anu ngabangkitkeun
sumanget kabangsaan sarta daweung ngalawan ka pendudukan pangjajah. Ngaliwatan
khutbah- khutbahna anjeunna sok narajang kawijakan pulitik kolonial Belanda.
Balukarna dina 17 Nopember 1941, KH. Zaenal Mustafa sareng Kiai Rukhiyat (ti
Pasantren Cipasung), Haji Syirod, sarta Hambali Syafei ditewak pamarentah kalawan
tuduhan geus ngawisuna rahayat kanggo ngabarontak ka pamarentah Hindia Belanda.
Candi Cangkuang
Candi Cangkuang nyaéta candi titinggal Hindu nu aya di Kampung Pulo, wewengkon
Cangkuang, Kac. Lélés, Garut, Jawa Kulon. Candi ieu pisan nu munggaran kapanggih di
Tatar Sunda sarta mangrupa hiji-hijina candi Hindu di Tatar Sunda.
Candi ieu mimiti kapanggih taun 1966 ku tim panalungtikan Harsoyo jeung Uka
Candrasasmita dumasar kana laporan Vorderman (medal taun 1893) ngeunaan ayana arca
nu ruksak jeung makam karuhun Arif Muhammad di Lélés. Lian ti manggihan ruruntuk
candi, aya ogé talawéngkar sésa paso jeung batu-batu badag nu dikira-kira mangrupa
titinggal jaman mégalitikum. Panalungtikan salajengna (taun 1967 jeung 1968) hasil
ngagali wangunan makam téa.
Najan ampir bisa dipastikeun yén ieu candi téh titinggal ageman Hindu (kira abad ka-8 M,
sajaman jeung candi-candi di situs Batujaya jeung Cibuaya, ahéngna téh ku ayana
pakuburan Islam di gigireunana.
Di antara sésa-sésa wangunan candi, kapanggih ogé arca taun 1800-an nu posisina keur
sila luhureun padmasana ganda. Suku kénca nilep datar nu alasna nyanghareup ka jero
pingping katuhu. Ari suku katuhu ka handap napak kana lapik. Hareupeun suku
kénca aya hulu sapi (nandi) nu ceulina nunjuk ka hareup. Ku ayana hulu nandi ieu, para
ahli nganggap yén ieu arca Siwa. Leungeun duanana namprak luhureun pingping. Dina
awakna aya hiasan beuteung, hiasan dada, jeung hiasan ceuli.
Candi Cangkuang sakumaha anu kasaksi kiwari, sabenerna mangrupa hasil rékaan
rékonstruksi, sabab nu aslina mah ukur 35%-an. Ku kituna, bentuk wangunan candi
Cangkuang anu sabenerna mah can kanyahoan.
Meuleum lauk
Si Kabayan dititah masantrén di hiji lembur nu rada mencil. Masih kénéh tradisonal
pasantrénna téh. Saréna di kobong ngampar samak jeung sababaraha urang baturna.
Daharna sangu liwet. Ngaliwetna reremenna mah sorangan-sorangan, tapi sakapeung
mah babarengan. Mun ngaliwetna dihijikeun sangu liwetna ditamplokeun kana cécémpéh
nu diamparan daun cau, terus didalahar babarengan.
Deungeun sanguna saaya-aya. Mun tas balik mah teu hésé, da dibekelan ku kolotna,
surundéng, kéré lauk, jeung sajabana. Mun teu boga deungeun sangu, Si Kabayan sok
nyair di solokan leutik nu teu jauh di kobongna sakalian bari néangan suluh keur ngaliwet,
kawantu jaman baheula mah teu usum minyak tanah atawa LPG. Mun nyair, sakapeung
teu beubeunangan, sakapeung mah meunang berenyit, lélé, hurang, belut, jeung lauk nu
palid ti balong.
Hiji mangsa, waktu isuk-isuk nyair di solokan, Si kabayan meunang anak lauk emas
sagedé indung leungeun dua siki. Atuh atoheun pisan. Laukna diteundeun buni pisan, bisi
dihakan ucing. Si Kabayan ngaliwet, sanggeus asak teu terus meuleum lauk.
“Moal waka dibeuleum bisi babaturan ménta, engké uing moal kabagéan,” ceuk haténa.
Atuh baturna dalahar, Si Kabayan mah kalah ka kekedengan.
“Can hayang dahar, teu ngarareunah awak,” pokna waktu ditanya kubabaturanana.
Réngsé dalahar babaturanana kalaluar ti kobong rék arulin, Si Kabayan hudang, terus
muru hawu. Ngan seuneuna geus pareum, geus euweuh ruhayan, malah hareupeun
hawuna dihéésan ucing. Ku Si kabayan ucingna digebah, tuluy mirun seuneu, suluhna
tapas. Sanggeus tapasna ruhay, anak lauk emas dibeuleum. Bari ngadagoan beuleum lauk
asak, Si Kabayan ngala céngék ti pipir kobong, diréndos maké uyah dina coét.
Si Kabayan nyait beuluem lauk ngan anehna beuleum lauk teh jadi aya tilu. Padahal
laukna mung aya dua. Ah dasar si Kabayan am we si anak lauk emas hiji diasaan , enya
lauk, lauk nu hiji beak, Si Kabayan nyait deui lauk nu hiji deui. Diasaan heula, bener lauk.
Si Kabayan nuluykeun deui daharna sangu liwetna, mani ngalimed. Ku sabab lapar kénéh,
Si Kabayan nyiuk deui sangu, terus nyait beuleum lauk nu katilu. Waktu diasaan, Si
kabyan nyengir, sabab rasana haseum jeung bau. “Ucing bangkawarah,” pokna
gegelendeng, léos ka cai, kekemuna leuwih ti sapuluh kali.
Indikator Bobot
Batas Penilaian ( 70 - 90 ) ( 100 % )

Pilihan kata (diksi)


Gaya bahasa (rakitan basa) Kepaduan alur cerita
dongengIntonasi (lentong) dan pelafalan ( 40 % )

Penguasaan isi dongeng Penghayatan dan penjiwaan


( 35 %)

Mimik dan gerak (gestur)


Gaya bercerita dan teknik vokal ( 25 %)

Anda mungkin juga menyukai