Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN JURNAL

Senin, 25 September 2023


Dosen Pengampu : Dr. Prasojo, S.E.,
M.Si

Peneliti dan Tahun Zakaria Savon dan Abdellah Yousfi (2023)


Judul Monetary policy and Islamic banks: a critical
literature review
Sumber Referensi Journal of Islamic Accounting and Business
Research © Emerald Publishing Limited 1759-
0817 DOI 10.1108/JIABR-07-2022-0168
Latar Belakang Kebijakan moneter adalah tindakan yang
dilakukan Bank Indonesia (BI) dalam mengatur
stabilitas prekonomian melalui pengendalian
jumlah uang beredar (M2) dan menentukan
tingkat suku bunga. Dalam hal ini, bank
konvensional berperan penting dalam transmisi
kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang
restriktif akan mengurangi simpanan sehingga
mempengaruhi kapasitas bank dalam memberikan
pinjaman. Sebaliknya, kebijakan moneter yang
ekspansif memberikan bank konvensional lebih
banyak likuiditas melalui berbagai instrumen,
sehingga memberikan mereka peningkatan
kemampuan untuk mengalokasikan kredit.
Mengingat kini terdapat dual sistem perbankan
tentu ini menyiratkan respon yang tidak sama,
antara bank syariah dan konvensional. Khususnya
mengenai impuls bank syariah terhadap kebijakan
moneter. Pengkajian mengenai reaksi bank
syariah dinilai penting karena sistem perbankan
merupakan komponen dominan dalam sistem
keuangan.
Tujuan Penelitian Untuk mengkaji sejauh mana bank syariah
menjalankan impuls kebijakan moneter
konvensional.
Metode Penelitian Literature review. Melakukan pendekatan
sistematis terhadap tinjauan yang diadopsi.
Sampel dan Sumber Data Lebih dari 40 makalah empiris yang diterbitkan di
Scopus dan Google Cendekia.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menyebutkan bahwa keberadaan
bank syariah dapat menimbulkan kekhawatiran
bagi bank sentral lokal, khususnya dalam
penerapan kebijakan moneter yang mengandalkan
suku bunga. Memang benar, sifat spesifik dari
model bisnis bank syariah yang didasarkan pada
pembagian kerugian dan keuntungan sebagai
alternatif dari remunerasi berbasis suku bunga
menunjukkan apriori tidak adanya transmisi
kebijakan moneter melalui bank-bank bebas
bunga ini. Meskipun demikian, struktur aset bank
syariah sebenarnya dapat memfasilitasi transmisi
impuls moneter ke perekonomian. Saat ini,
terdapat studi empiris yang terbatas dan tidak
meyakinkan mengenai bagaimana pembiayaan
bank syariah berkontribusi terhadap transmisi
kebijakan moneter. Penelitian tambahan
diperlukan untuk memahami sepenuhnya respons
bank syariah terhadap fluktuasi suku bunga
kebijakan moneter, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi reaksinya.
Kesimpulan Transmisi kebijakan moneter melalui bank
syariah merupakan isu yang sangat penting.
Laporan ini menyoroti efektivitas kebijakan
moneter konvensional dalam sistem perbankan
ganda. Namun, masalah ini belum terselesaikan
dengan baik. Argumen teoritis saja tidak
memungkinkan untuk memutuskan hasil
transmisi kebijakan moneter melalui bank
syariah, khususnya yang disebut saluran
pembiayaan syariah (sebagai lawan dari saluran
kredit bank). Studi empiris juga tidak
memberikan hasil yang konsisten. Beberapa
penelitian menunjukkan adanya saluran ini,
namun penelitian lain menyangkalnya.
Oleh karena itu, terdapat kesenjangan yang perlu
diisi dengan melakukan lebih banyak investigasi
di berbagai negara dan wilayah. Terpenting,
penyelidikan akan memeriksa faktor-faktor yang
dapat membentuk reaksi bank-bank Islam
terhadap guncangan kebijakan moneter, terutama
pembiayaan mereka terhadap kebijakan moneter
konvensional. Faktor-faktor atau moderator
tersebut adalah pada struktur aset
dan liabilitas bank syariah, struktur pasar
perbankan, dan sejauh mana perkembangan
infrastruktur keuangan syariah, khususnya pasar
uang syariah.

Anda mungkin juga menyukai