Anda di halaman 1dari 2

Peneliti Aprilia beta suandi

Judul Classification of profit-sharing invesment accounts


A survey of financial statements of silamic banks in
asia
Tujuan Penelitian 1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji
klasifikasi profit sharing invesment accounts
(PSIAs) dengan berbagai standar akuntanasi
2. Menentukan apakah bank-bank syariah
menjalankan standar akuntansi yang sama
3. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan
apakah bank syariah menganggap pemegang
rekening investasi (IAH) sebagai pengguna
laporan keuangan yang penting dengan
mengungkapkan yang diperlukan dengan
mengungkapkan informasi yang berkaitan
dengan PSIA.
Sampel Dan Sumber Data Terdiri dari 63 bank islam dari 15 negara serta
beberapa informasi dai PSIAs
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanya heterogenitas
klasifikasi untuk PSIA. Menerapkan standar yang
sama tidak mengarah pada klasifikasi PSIA yang
seragam ketika bank menerapkan Standar Pelaporan
Keuangan Internasional,
Kebingungan dalam mengklasifikasikan PSIA
menimbulkan ketidakjelasan perlakuan terhadap
akun-akun yang terkait dengan PSIA, khususnya
imbal hasil yang distribusikan kepada IAH.
Fakta bahwa lebih sedikit pengungkapan yang
berkaitan dengan PSIA di bank syariah yang
menerapkan standar akuntansi yang tidak
secara khusus dirancang untuk keuangan syariah
menunjukkan bahwa IAH kurang mendapat
perhatian di bawah standar akuntansi tersebut
Kesimpulan Survei ini mengungkapkan perbedaan praktik
akuntansi untuk PSIA dan akun-akun terkait.

Bank-bank syariah tunduk pada berbagai standar


akuntansi, yang mengklasifikasikan PSIA secara
berbeda.

Bank-bank syariah yang menerapkan IFRS - yang


setara dengan mayoritas bank syariah yang disurvei
tidak menunjukkan praktik akuntansi yang seragam
untuk PSIA dan akun-akun terkait.

Di sisi lain, penerapan AAOIFI FAS menghasilkan


praktik akuntansi yang lebih sebanding serta lebih
konsisten dan transparan untuk PSIA dan akun-akun
terkait.lebih sedikit pengungkapan yang berkaitan
dengan PSIA, khususnya yang berkaitan dengan
IAH, yang ditemukan untuk Bank-bank syariah yang
tidak memenuhi keunikan keuangan syariah, yang
menunjukkan bahwa IAH kurang mendapat
perhatian ketika standar akuntansi yang berlaku
untuk semua diterapkan.

Meskipun terdapat kesamaan antara IAH dan


pemegang saham, informasi yang terbatas tentang
PSIA dan terkait dalam laporan keuangan
menunjukkan bahwa IAH dianggap kurang penting
dibandingkan dengan pemegang saham.

Bank syariah, atau IFI secara umum, menghadapi


tantangan terkait dengan penerapan berbagai
standar akuntansi, yang membuat perbandingan
langsung menjadi sulit.

Standar spesifik atau ketat, dalam hal tidak ada


standar akuntansi syariah khusus yang diperlukan,
akan sangat membantu dalam menyempurnakan
kondisi ini. Sebagaimana diungkapkan Zeff (2012)
juga mencatat bahwa terlepas dari keberhasilan IASB
dalam mempromosikan IFRS, IASB perlu menyadari
bahwa beberapa bisnis, seperti LKM, dilakukan
dilakukan dengan cara yang berbeda, sehingga
perhatian yang tepat

Anda mungkin juga menyukai