Anda di halaman 1dari 9

JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830

Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

RANCANG BANGUN INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS


MENGGUNAKAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER WEMOS D1
ESP8266
1
Yusuf Noviansyah, 2Erwin Abdul Rahman,
, 12Politeknik Raflesia,
1
yusufnovi@gmail.com

ABSTRAK

Beberapa peternak unggas melakukan penetasan telor dengan inkubator masih menggunakan cara yang
konvensional dimana peternak harus bolak-balik untuk berkontak fisik langsung dalam proses monitoring suhu
dan kelembapan dan pembalikan telur. Sebelumnya telah tercipta inkubator semi otomatis dengan arduino
sehingga proses monitoring masih secara manual. Oleh sebab itu, dengan adanya perkembangan teknologi
komunikasi tanpa kabel seperti Bluetooth, Wifi, dan perangkat canggih yang simple seperti smartphone. Pada
tugas akhir ini penulis merancang suatu alat inkubator penetasan telur dengan proses monitoring dan kontrol
pembalikkan telur dapat dilakukan dengan android, dimana modul Wemos D1 Esp8266 terhubung ke android via
Wi-Fi. Hasil dari tugas akhir ini adalah Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu Berbasis
Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266 ini dapat menjadi solusi alternatif bagi peternak untuk melakukan penetasan
telur yang lebih mudah digunakan, memiliki kestabilan suhu yang baik, dan waktu yang efisien untuk
meningkatkan daya tetas.

Kata kunci: Inkubator Penetas Telur, WeMos D1 ESP8266, dan Wi-Fi

PENDAHULUAN pemonitoring inkubator penetas telur dengan


Peternakan merupakan kegiatan memadukan fungsi ponsel yang dimiliki dan
pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan sebuah mikrokontroler yang lebih modern dari
ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil generasi sebelumnya. Mikrokontroler atau
komputer mikro yang dapat kita susun perintah
dari kegiatan tersebut. Hal-hal yang termasuk
sesuai dengan program code yang telah
dalam beternak diantaranya pemberian makan, diupload dapat menjadi main control dalam
pemuliaan atau pengembangbiakan, memonotoring dan mengendalikan inkubator
pemeliharaan, penjagaan kesehatan dan penetas telur yang telah disesuaikan. Hal ini
pemanfaatan hasil. Salah satu contoh membuat penulis memiliki harapan dapat
peternakan antara lain yaitu peternakan unggas. menyumbangsih salah satu penalaran ilmu
Contoh peternakan unggas adalah ayam, tepat guna pada masyarakat luas sesuai dengan
burung ternak, bebek, angsa dan masih banyak kondisi dan kebutuhan
lagi. Dalam perkembangbiakan hewan unggas
yaitu dengan cara bertelur. TINJAUAN PUSTAKA
Pada saat ini peternak banyak
membantu penetasan telur menggunakan Inkubator Penetas Telur
inkubator konvensional. Dengan adanya
perkembangan teknologi sekarang ini Menurut Finsa Nurpandi (2017)
inkubator konvensonal kurang praktis Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan
digunakan karena para peternak harus selalu aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai
memperhatikan dan mengatur suhu dan untuk memerami telur. Hal pertama yang perlu
kelembaban yang sesuai dengan karakteristik dilakukan sebelum menggunakan adalah
telur secara manual. Hal ini sangatlah tidak
mengatur alat dan bahan dan memasukkan nya
efisien terhadap waktu dan tenaga, sedangkan
untuk kegiatan beternak lainnya sudah ke dalam inkubator dengan susunan efektif.
menguras banyak waktu dan tenaga.
Alasan ini menarik bagi penulis membuat
sebuah rancang sistem kendali dan
21 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

Mengatur suhu untuk penatasan suhu yang apabila seorang programmer belum terlalu
tepat pada mesin merupakan syarat mutlak paham dengan cara program menggunakan
untuk mendapatkan keberhasilan dan daya Arduino IDE. Untuk memasukkan program ke
tetas yang tinggi. Secara umum suhu ideal dalam WeMos dapat menggunakan mikro USB
untuk menetaskan telur yaitu menunjukan hal ini juga sangat mudah ditemukan.
angka kurang lebih 37º Celcius sampai 39º Sedangkan untuk memberikan sumber daya
Celcius. pada WeMos dapat menggunakan DC dan
Jika telur menetas pada waktu yang mikro USB
sesuai dengan karakter telur, berarti suhu yang
digunakan sudah sesuai, dan jika telur terlalu Integrated Development Environment (IDE)
cepat menetas dengan karakter telur berarti Menurut Ganjar (2015) Arduino
suhu terlalu tinggi dan sebaiknya diturunkan Development Environment (IDE) terdiri dari
dengan suhu yang pas. Apabila pengaturan editor teks untuk menulis kode, sebuah area
suhu sudah tepat dengan karakter telur tetapi pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan
daya tetasnya masih rendah kemungkinan tombol-tombol untuk fungsi yang umum dan
kelembapannya belum tepat atau kualitas telur beberapa menu. Arduino Development
yang rendah. Apabila telur menetas 80% pada Environment terhubung ke arduino board
waktu yang tepat, maka gunakanlah suhu untuk meng-upload program dan juga untuk
tersebut untuk proses penetasan selanjutnya. berkomunikasi dengan modul arduino.
Perangkat lunak yang ditulis disebut
Mikrokontroler sketch atau kode program. Sketch ditulis pada
editor teks. Sketch disimpan dengan file
Menurut Dickson Kho (2018) berekstensi .ino. Area pesan memberikan
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil informasi dan pesan error ketika kita
yang dikemas dalam bentuk chip IC (Integrated menyimpan atau membuka sketch. Konsol
Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas menampilkan output teks dari Arduino
atau operasi tertentu. Pada dasarnya, sebuah IC Development Environment dan juga
Mikrokontroler terdiri dari satu atau lebih Inti menampilkan pesan error ketika kita
Prosesor (CPU), Memori (RAM dan ROM) mengkompile sketch
serta perangkat Input dan Output yang dapat
diprogram. DHT22
Menurut Na Amrullah (2017) DHT22
atau AM2302 adalah sensor suhu dan
kelembaban (Temperature and Humidity
Sensor), sensor ini memiliki keluaran berupa
sinyal digital dengan konversi dan perhitungan
dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor ini
memiliki kalibrasi akurat dengan kompensasi
suhu ruang penyesuaian dengan nilai koefisien
tersimpan dalam memori OTP terpadu.
Sensor DHT22 memiliki rentang
pengukuran suhu dan kelembaban yang luas,
DHT22 mampu mentransmisikan sinyal
keluaran melewati kabel hingga 20 meter
sehingga sesuai untuk ditempatkan di mana
Gambar 1 Diagram blok dan bentuk saja, tapi jika kabel yang panjang di atas 2
mikrokontroler meter harus ditambahkan buffer capacitor
0,33µF antara pin VCC dengan pin GND.
WeMos D1 R1 ESP8266

WeMos juga sesuai dengan beberapa


bahasa pemograman lainnya seperti bahasa
Phyton dan Lua sehingga memudahkan untuk
mengunggah program ke dalam WeMos
22 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

menggunakan dua saluran yang didesain


khusus untuk mengirim maupun menerima
data

Gambar 2 Sensor DHT22

LCD
Menurut Sayid Ridho (2019) LCD
(Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis
media tampil yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. LCD sudah Gambar 4 Inter Integrated Circuit
digunakan diberbagai bidang misalnya alat -
alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau IIC ini merupakan salah satu protokol
pun layar komputer. interface data, pengiriman data, ada banyak
LCD (Liquid Crytal Display) adalah jenis type interface data yang biasa kita dengar,
salah satu komponen elektronika yang seperti USART, IIC, SPI dan lain lain. Unik
berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik nya IIC ini mampu menghubungkan banyak
karakter, huruf ataupun grafik. Dipasaran device dalam satu system, bahkan bisa
tampilan LCD sudah tersedia dalam bentuk menghubungkan banyak arduino, dan control
modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian lain nya.
pendukungnya. LCD mempunyai pin data,
kontrol catu daya, dan pengatur kontras Relay
tampilan. Pada proyek ini aplikasi LCD yang
digunakan ialah LCD dot matrik dengan Menurut Mochamad Fajar Wicaksono,
jumlah karakter 2x16. LCD sangat berfungsi S.Kom.,M.Kom Hidayat, S. Kom., M.T (2017)
sebagai penampil yang nantinya akan Relay adalah Saklar (Switch) yang
digunakan untuk menampilkan suhu dan dioperasikan secara listrik dan merupakan
kelembaban sensor DHT22. komponen Elektromekanikal yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan
Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch).

Gambar 3 Liquid Crystal Display


Gambar 5 Modul Relay 4 Channel
IIC
Relay menggunakan Prinsip
Menurut Harianto (2014) Inter
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak
Integrated Circuit atau sering disebut IIC
Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil
adalah standar komunikasi serial dua arah
23 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

(low power) dapat menghantarkan listrik yang Tabel 2 Rincian Bahan


bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, No Bahan Spesifikasi Jumlah
dengan Relay yang menggunakan 1 WeMos D1 ESP 8266 1 unit
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu ESP 8266
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi 2 Modul 1 unit
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik Sensor
220V 2A DHT22
3 Motor Towerpro 1 unit
METODE PENELITIAN servo
MG996R
Studi Literatur 4 LCD 2x16 1 unit
Studi literatur dilakukan dengan 5 IIC 1 unit
mengunjungi situs-situs yang berhubungan 6 Modul 4 channel 1 unit
dengan jurnal di internet, membaca buku yang Relay
berkaitan dengan Tugas Akhir penulis, 7 Power 9 Volt dan 2 unit
membaca Tugas Akhir terdahulu yang telah Supply Unit 5 Volt
dijadikan karya tulis ilmiah, dan membaca 8 Lampu 35 Watt 2 unit
artikel yang terkait dengan judul penulis untuk pijar
mempermudah penulis membuat Tugas Akhir
9 Fitting 2 unit
dengan judul Rancang Bangun Inkubator
lampu
Penetas Telur Otomatis Dengan Sensor Suhu
10 Kabel Secukupnya
Berbasis Mikrokontroler WeMos D1 ESP8266
jumper
Alat dan Bahan
11 Kabel Praba 1,5 Secukupnya
Alat yang digunakan dalam pembuatan
NYA mm2
Inkubator Penetas Telur Otomatis
Menggunakan Sensor Suhu Berbasis 12 steker 1 unit
Mikrokontroler WeMos D1 ESP8266 dapat 13 Kayu balok 3x4 cm Secukupnya
dilihat di tabel 1 14 Stik Secukupnya
Aluminium
Tabel 1 Rincian Alat 15 Triplek 12 mm Secukupnya
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah 16 Kaca 2 mm 2 unit
Asus akrilik
1 Laptop 1 Unit 17 Sekrup Secukupnya
X540L
2 Solder 40 watt 1 Unit 18 Engsel 3 unit
Tang 19 gerendel 1 unit
3 Tekiro 1 Unit 20 Nampan 1 unit
Kombinasi
Gergaji
4 Germany 1 Unit Perancangan Sistem
potong
5 Gergaji besi 1 unit Dalam perencanaan awal penulis memiliki
6 Palu 1 unit dua klasifikasi implementasi, sebagai berikut:
Obeng / Kombinasi 1. Pengendali
7 1 unit Bagian dari klasifikasi pertama yaitu kendali
tespen + dan -
motor servo yang digunakan untuk
8 Bor listrik Maktec 1 unit
menggerakkan rak geser telur yang dilakukan
9 Multimeter Masda 1 unit
dengan mengunkan aplikasi Blynk.
2. Pemonitor
Bahan yang digunakan dalam
Bagian dari klasifikasi kedua yaitu pemonitor
pembuatan Inkubator Penetas Telur Otomatis
suhu dan kelembapan yang dapat dilakukan
Menggunakan Sensor Suhu Berbasis
dengan 2 cara yaitu dengan android
Mikrokontroler WeMos D1 ESP8266 dapat
menggunakan aplikasi Blynk dan dapat
dilihat di tabel 2
dilakukan juga dengan melihat LCD pada
inkubator.
Untuk mengetahui perancangan sistem
kerja dari Inkubator Penetas Telur Otomatis
24 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

Menggunakan Sensor Suhu Berbasis Berikut adalah listing program pada Inkubator
Mikrokontroler WeMos D1 ESP8266 dapat Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor
dilihat pada gambar 6. Suhu Berbasis Mikrokontroler WeMos D1
ESP8266

Gambar 6 Diagram Blok Sistem

Perancangan Software Aplikasi Android Blynk

Tahap perancangan software ini adalah Aplikasi ini digunakan sebagai


tahap membangun software yang bertujuan penerapan sederhana dari Internet of Things.
untuk memasukkan program dan sebagai penulis menggunakan aplikasi ini sebagai
kendali juga monitoring pada alat yang sudah kendali utama dari motor servo dan juga
dibangun. Untuk perancangan software ini sebagai pemonitoring suhu dan kelembapan
penulis menggunakan dua sotware yaitu yang terhubung ke modul WeMos D1
software pembuat bahasa pemprograman yang ESP8266 secara nirkabel via Wi-Fi. Cara
nantinya di upload kedalam mikrokontroler memulai dan membuat projek pada aplikasi
dan software yang digunakan sebagai kendali Blynk dapat dilihat pada gambar 8
dan monitoring alat.

Arduino IDE (integrated Development


Environment)

Dalam perancangan perangkat lunak


tugas akhir ini terdapat aplikasi yang
digunakan untuk membuat program Arduino
yang berfungsi sebagai tools untuk menuliskan
program dan sebagai tempat untuk
menampilkan hasil pengujian. Program dibuat
dengan menggunakan Bahasa pemrograman C
dengan menggunakan Arduino IDE (integrated
Development Environment).

Gambar 8 Membuat Projek Aplikasi Blyink

Penjelasan memulai dan membuat program


baru:
1. Saat pertama kali membuka aplikasi Blynk
pilih Create new account untuk membuat
akun Blink
Gambar 7 Arduino IDE
25 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

2. Setelah itu masukkan akun e-mail kita perancangan ini adalah tahap membangun
untuk menerima pesan dari blink untuk software yang bertujuan untuk ditanamkan
mendapatkan token projek yang dibuat pada alat yang sudah dibangun. Langkah-
3. Selanjutnya pilih new project untuk langkah tersebut dapat dilihat pada gambar 10.
membuat projek yang sedang dikerjakan
4. Masukkan nama projek yang sedang dibuat,
lalu pilih perangkat hardware yang
digunakan (WeMos D1)
5. Setelah itu pilih jenis koneksi yang
digunakan untuk menghubungkan
perangkat android dengan perangkat
hardware (Wi-Fi)
6. Selanjutnya blink meminta persetujuan
untuk mengirim kode token projek ke akun
e-mail yang telah teregistrasi
7. Pilih tombol (+) pada layar bagian atas
untuk menambahkan widget pada proyek
8. Pilih jenis dan fungsi widget yang akan
digunakan pada proyek
9. Atur semua fungsi widget yang sudah
dipilih
10. Pada widget gauge digunakan untuk suhu
dan kelembapan dan atur nama, pin, label
sesuai fungsi
11. Pada widget slider digunakan untuk Servo Gambar 10 Flowchart Inkubator Penetas Telur
dan atur pin dan sebagainya sesuai fungsi
12. Lalu jalankan aplikasi dengan menekan
tombol play pada sudut kanan atas. Setelah
itu tinggal tunggu aplikasi blink dan HASIL DAN PEMBAHASAN
WeMos D1 terhubung melalui Wi-Fi
Pengujian jangkauan koneksi modul
WeMos D1 ESP8266 dengan android

Pengujian ini dilakukan dengan cara


melakukan pengukuran jangkauan koneksi
modul WeMos D1 ESP8266 dengan android
via Wi-Fi tanpa penghalang dan dengan
penghalang. Pengukuran jangkauan koneksi
modul WeMos D1 ESP8266 dengan android
tanpa penghalang dilakukan di ruang terbuka.
Sedangkan pengukuran jangkauan koneksi
modul WeMos D1 ESP8266 dengan android
dengan adanya penghalang dilakukan di
halaman yang terdapat beberapa penghalang
seperti pepohonan dan dinding rumah. Uji
koneksi modul ini dilakukan dengan cara
Gambar 9 Tampilan Blynk Setelah Terhubung mengaktifkan hotspot Wi-Fi android dengan
ke WeMos D1 ESP8266 modul WeMos D1 ESP8266. Jika WeMos D1
ESP8266 terhubung ke hotspot Wi-Fi android
Flowchart maka hotspot Wi-Fi pada android akan
memberikan statusnya pada pengaturan hotspot
Flowchart membantu urutan proses android jika “ESP-7B21F7” tersambung. Jika
kegiatan menjadi lebih jelas. Tahap koneksi modul WeMos D1 ESP8266 dengan

26 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

android via Wi-Fi tidak dapat terhubung karena mudah tersambung untuk melakukan
di luar jangkauan, maka tidak terdapat koneksi pengontrolan dan memonitoring melalui
“ESP-7B21F7” pada pengaturan hotspot Wi- aplikasi Blynk, begitu juga sebaliknya semakin
Fi android. Hasil pengukuran jangkauan jauh jangkuan dan dengan adanya benda
koneksi modul WeMos D1 ESP8266 dengan penghalang akan samakin sulit tersambung
android via Wi-Fi tanpa penghalang dan sehingga menghambat pengontrolan dan
dengan penghalang dapat dilihat pada Tabel 3 memonitoring melalui aplikasi Blyn
Tujuan dari pengujian jangkauan koneksi
modul WeMos D1 ESP8266 dengan android Pengujian sensor DHT22
via Wi-Fi adalah untuk mengetahui jarak
antara kontrol dan monitoring pada android Pengujian ini dilakukan untuk
melalui aplikasi Blynk dengan inkubator mengetahui hasil nilai berupa suhu dan
penetas telur agar dapat terhubung. kelembapan ruangan yang terdapat didalam
inkubator penetas telur. Pengujian ini
Tabel 3 Data Hasil Pengujian Jarak Koneksi dilakukan dengan membandingkan
Modul WeMos D1 ESP8266 dengan Android pembacaan sensor DHT22 yang dicetak pada
LCD dan aplikasi Blynk dengan termometer
Status Status suhu ruangan analog. Tujuan pengujian Ini
koneksi koneksi adalah untuk mengetahui perbandingan hasil
Jangkauan WeMos D1 WeMos D1 pembacaan sensor DHT22 dengan alat ukur
No suhu lainnya. Hasil pengujian ini dapat dilihat
(Meter) ESP8266 ESP8266
tanpa dengan pada tabel 4
penghalang penghalang
1 5 Meter Tersambung Tersambung Tabel 4 Data Hasil Pengujian Sensor DHT22
2 10 Meter Tersambung Tersambung dengan Termometer Ruangan Analog
Pembac
3 15 Meter Tersambung Tersambung aan
4 20 Meter Tersambung Tersambung Pembacaan sensor DHT22 Thermo

5 25 Meter Tersambung Tersambung N Waktu


meter
analog
Tidak o (menit)
6 30 Meter Tersambung Tampilan pada
Tersambung LCD
Tampilan pada Blynk

Tidak kelemba kelembapa


7 35 Meter Tersambung suhu suhu
Tersambung pan n

Tidak 5
8 40 Meter Tersambung menit 28,4º
Tersambung 1
pertam C
76 % 28,4ºC 75% 27,5 ºC

Tidak Tidak a
9 45 Meter
Tersambung Tersambung 10

Tidak Tidak 2
menit 30,3º
69 % 30,3 ºC 69% 29,5 ºC
10 50 Meter pertam C
Tersambung Tersambung a
Tidak Tidak
11 55 Meter 15
Tersambung Tersambung menit 31,3
3 66 % 31,3 ºC 66% 30,5 ºC
Tidak Tidak pertam ºC
12 60 Meter a
tersambung Tersambung
20
menit 32,1º
4 64 % 32,1 ºC 64% 31,5 ºC
Dari tabel diatas dapat disimpulkan pertam C
bahwa jangkauan dan benda penghalang a

memiliki pengaruh terhadap jarak kontrol dan 25


menit 32,6
monitoring pada android melalui aplikasi 5
pertam ºC
63 % 32,6 ºC 63% 32.1 ºC

Blynk dengan inkubator penetas telur dengan a


menggunakan koneksi modul WeMos D1 30
ESP8266 dengan android via Wi-Fi. Semakin 6
menit 33,1º
63 % 33,1 ºC 63% 32,5 ºC
pertam C
dekat jangkauan modul WeMos D1 ESP8266
a
dengan android via Wi-Fi tanpa penghalang
dengan inkubator penetas telur maka semakin
27 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

Suhu terbaca
Dari tabel diatas dapat disimpulkan No pada DHT22 Relay Lampu
bahwa perbedaan antara pembacaan sensor (ºC)
DHT22 dengan pembacaan sensor 1 37.0 ºC Bekerja Menyala
Thermometer analog memiliki perbedaan suhu 2 37.1 ºC Bekerja Menyala
yaitu 0.5ºC – 0.9ºC di setiap menitnya. 3 37.2 ºC Bekerja Menyala
Pembacaan suhu dan kelembapan melalui 4 37.3 ºC Bekerja Menyala
Sensor DHT22 memiliki tingkat kelembapan 5 37.4 ºC Bekerja Menyala
dan suhu lebih rendah dibanding dengan 6 37.5 ºC Bekerja Menyala
Thermometer analog 7 37.6 ºC Bekerja Menyala
8 37.7 ºC Bekerja Menyala
Pengujian perpindahan rak geser incubator 9 37.8 ºC Bekerja Menyala
10 37.9 ºC Bekerja Menyala
Pengujian ini dilakukan degan cara
11 38.0 ºC Bekerja Menyala
memberi perintah dari Blynk memutar servo
12 38.1 ºC Bekerja Menyala
dengan sudut tertentu. Jarak pusat putar (pusat
13 38.2 ºC Bekerja Menyala
gir) motor servo dengan kaitan pada rak geser
adalah 3,5 cm. tujuan pengujian ini adalah 14 38.3 ºC Bekerja Menyala
untuk mengetahui perpindahan (pergeseran) 15 38.4 ºC Bekerja Menyala
maksimal yang dapat dilakukan rak geser 16 38.5 ºC Bekerja Menyala
untuk membalikkan telur. Pengujian ini dapat 17 38.6 ºC Bekerja Menyala
dilihat pada tabel 5 Tidak
18 38.7 ºC Padam
bekerja
Tabel 5.Data Hasil Pengujian Perpindahan Rak Tidak
19 38.8 ºC Padam
Geser Dengan Perputaran Servo Tertentu bekerja

Perintah Dari tabel diatas dapat disimpulkan


Perpindahan rak bahwa suhu yang stabil yaitu berada di rentang
No perputaran servo
geser (cm) 37.0 ºC - 38.8 ºC karena di dalam keadaan
(º)
1 Perputaran 45º 0,7 cm tersebut lampu akan tetap menyala, hal ini
2 Perputaran 90º 2,5cm sangat berpengaruh untuk menjaga kestabilan
3 Perputaran 135º 5 cm suhu agar sesuai dengan karakteristik telur
4 Perputaran 180º 6,1 cm yang sedang ditetaskan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan B. KESIMPULAN


bahwa titik maksimal yang dapat dilakukan rak Setelah melakukan analisa sistem,
geser untuk mengembalikan telur yaitu 180º perancangan dan pengujian alat Inkubator
dengan titik perpindahan rak geser sejauh Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor
6.1cm Suhu Berbasis Mikrokontroler WeMos D1
ESP8266 secara mandiri untuk setiap
Pengujian Kondisi Lampu pada Suhu komponen yang di gunakan, maka dapat
Tertentu diambil kesimpulan, diantaranya:
1. Koneksi modul WeMos D1 ESP8266
Pengujian ini dilakukan dengan berjalan dengan baik sehingga alat suhu dan
mengamati keadaan lampu pada suhu tertentu kelembapan serta kontrol dapat
di dalam inkubator. Pengujian ini bertujuan dimonitoring dari jarak yang cukup jauh via
untuk menjaga kestabilan suhu sesuai dengan Wi-Fi.
karakteristik telur yang sedang ditetaskan. 2. Pemilihan lampu yang digunakan sangat
Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 6. berpengaruh terhadap suhu yang dihasilkan.
3. Inkubator ini digunakan untuk mengurangi
Tabel 6 Pengujian Kondisi Lampu pada Suhu penggunaan waktu dan tenaga dalam
Tertentu melakukan penetasan telor.
4. Inkubator Penetas Telur Otomatis
Menggunakan Sensor Suhu Berbasis
28 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266
JTERAF (Jurnal Teknik Elektro Raflesia) P-ISSN 2776-5830
Vol 2, No 1, Tahun 2022, Politeknik Raflesia E-ISSN 2776-5849

Mikrokontroler WeMos D1 ESP8266


cendrung lebih efektif digunakan
dikarenakan alat ini memiliki kestabilan
suhu yang baik untuk meningkatkan daya
tetas, dan memiliki waktu yang efisien serta
tidak perlu repot untuk membalik-balik
telur.

DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, Na. (2016). Jurnal Elektro, (Online).
Bab 2. 2017 http://repository.untag-
sby.ac.id/236/3/BAB%202.pdf jurnal.
(diakses 1 agustus 2021).
Anugrah, Adrian. (2015). “Rancang Bangun
Rangkaian On/Off Trafo Menggunakan
Android Berbasis Arduino Uno R3”.
Rev.ed. Curup. Tugas Akhir, Politeknik
Raflesia.
Hafidin, Ahmad. (2021). “Pengertian Adaptor
Fungsi dan Jenisnya”. (Online).
https://www.excellentcom.id/pengertian-
adaptor-fungsi-dan-jenisnya/. (diakses 2
Juli 2021).
Kania, Dekoruma. (2019). “Kelebihan dan
Cara Kerja Lampu Pijar” (Online).
https://www.dekoruma.com/artikel/92461/
kelebihan-dan-cara-kerja-lampu-
pijar.(diakses 2 Juli 2021).
Kho, Dickson. “Pengertian Mikrokontroler dan
Strukturnya”. (Online).
https://teknikelektronika.com/pengertian-
mikrokontroler-microcontroller-struktur-
mikrokontroler/. (diakses 30 Juni 2021).
Nurpandi, Finsa dan Alit Puji Sanjaya. (2017).
“Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis
Arduino”. Jurnal Elektro. (Online). Vol 2.
https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/
view/449. (diakses 30 Juni 2021).
Razor, Aldi. (2020). “Kabel Jumper Arduino.
(Online).
https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-
jumper-arduino.html. (diakses 2 Juli 2021)

29 Yusuf Noviansyah: Rancang Bangun Inkubator Penetas Telur Otomatis Menggunakan Sensor Suhu
Berbasis Mikrokontroler Wemos D1 Esp8266

Anda mungkin juga menyukai