Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

LITERASI INFORMASI

PUST4314
Rafi Faturrahman
042900154
Teknologi Pendidikan
UPBJJ-UT Serang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.2
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, saya ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan bagi saya untuk menyelesaikan tugas ini. Tidak
lupa pula, terima kasih saya sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Literasi
Informasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.

Tugas 1 ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Literasi Informasi.


Melalui tugas ini, diharapkan saya dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang
program-program tersebut serta memahami pentingnya pendidikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Semoga tugas 1 ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca serta dapat memberikan
kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 23 April 2024

Rafi Faturrahman
SOAL
1. Mengapa proses pembelajaran membutuhkan literasi informasi?

2. Jelaskan peran perpustakaan dalam literasi informasi?

3. Jelaskan tujuan dari pendidikan pemustaka dalam literasi informasi?


PEMBAHASAN
1. Menurut saya proses pembelajaran memerlukan literasi informasi karena dapat
menambah pengetahuan sehingga dapat belajar secara mandiri, mengelola berbagai
sumber informasi dan memiliki kecenderungan untuk melakukan praktik belajar
sepanjang hayat. Selain itu, hal ini dapat mendukung pendidikan dan penerapan
kurikulum berbasis keterampilan yang mengharuskan peserta didik dan guru mencari
informasi sendiri dan menggunakan berbagai sumber informasi. Selain itu, melalui
literasi informasi, peserta didik dan guru mampu berpikir kritis dan logis sehingga tidak
mudah mempercayai informasi yang diperoleh sehingga harus mengevaluasi informasi
yang diperoleh sebelum menggunakannya.

Menurut saya Proses pembelajaran proses pembelajaran memerlukan literasi informasi


karena literasi informasi memegang peranan penting dalam mempersiapkan peserta didik
agar berhasil menghadapi tantangan dunia informasi modern.Berikut adalah beberapa
alasan mengapa literasi informasi penting dalam konteks pembelajaran:

 Navigasi Informasi: Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dari berbagai
sumber, literasi informasi membantu siswa dalam menavigasi kompleksitas
informasi tersebut. Kemampuan untuk mencari, menilai, dan memilih informasi
yang relevan dan dapat dipercaya merupakan keterampilan penting yang
diperoleh melalui literasi informasi.
 Berpikir Kritis: Literasi informasi mendorong siswa untuk berpikir secara kritis
tentang informasi yang mereka konsumsi. Ini melibatkan kemampuan untuk
menanyakan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi bias, dan mengevaluasi
keandalan informasi, yang semuanya merupakan keterampilan esensial dalam
proses pembelajaran.
 Pengembangan Pengetahuan: Melalui literasi informasi, siswa dapat
mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam dan luas tentang berbagai topik.
Mereka belajar bagaimana menyintesis informasi dari berbagai sumber untuk
memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang subjek yang mereka
pelajari.
 Pengembangan Keterampilan Hidup: Literasi informasi tidak hanya relevan
dalam konteks pembelajaran akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa yang memiliki keterampilan literasi informasi yang kuat cenderung lebih
mampu dalam mengambil keputusan yang baik, menyelesaikan masalah, dan
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat yang didorong oleh informasi.
 Pencegahan Plagiarisme: Dengan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab
dalam penggunaan informasi, literasi informasi membantu mencegah praktik
plagiarisme. Siswa diajarkan untuk menghargai hak cipta, memberikan kredit
yang pantas kepada sumber informasi, dan menghasilkan karya yang orisinal.
 Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Literasi informasi juga
memperkuat keterampilan komunikasi siswa. Mereka belajar bagaimana
menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun
tulisan, serta cara mengomunikasikan ide-ide dengan dukungan dari bukti-bukti
yang relevan.

2. Menurut sumber bacaan yang saya baca Peran Perpustakaan adalah


 Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi
untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses
 Sebagai sarana atau prasarana untuk melestarikan hasil budaya manusia melalui
aktivitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi
 Sebagai agen perubahan dan agen kebudayaan serta pusat informasi dan sumber
belajar mengenai sejarah masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang.
Perpustakaan juga memiliki peran yang sangat penting dalam mempromosikan literasi
informasi. Berikut beberapa tanggapan terkait hal tersebut:
 Akses ke Sumber Informasi: Perpustakaan menyediakan akses ke berbagai sumber
informasi, termasuk buku, jurnal, majalah, dan database elektronik. Ini memungkinkan
siswa untuk menjelajahi topik yang beragam dan mendapatkan wawasan yang luas
tentang berbagai subjek.
 Pengajaran Keterampilan Literasi Informasi: Perpustakaan tidak hanya menyediakan
informasi, tetapi juga mengajar keterampilan literasi informasi. Librarian atau
pustakawan sering memberikan pelatihan tentang cara melakukan penelitian yang efektif,
mengevaluasi keandalan sumber informasi, dan menggunakan referensi dengan etika
yang benar.
 Bantuan dan Dukungan Individu: Librarian di perpustakaan biasanya siap membantu
siswa dalam menemukan sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Mereka dapat memberikan bantuan individu dalam mengembangkan strategi
pencarian informasi yang efektif, memahami basis data, dan menafsirkan hasil penelitian.
 Pusat Kreativitas dan Pembelajaran: Perpustakaan seringkali menjadi pusat kegiatan
kreatif dan pembelajaran di sekolah atau komunitas. Mereka menyelenggarakan acara
pembacaan, lokakarya penulisan, diskusi buku, dan program-program lain yang
mempromosikan literasi dan keterampilan literasi informasi.
 Menyediakan Ruang untuk Belajar dan Berkolaborasi: Perpustakaan seringkali
menyediakan ruang yang tenang dan nyaman untuk belajar dan berkolaborasi. Ini
menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran aktif dan pertukaran ide antara
siswa, guru, dan pustakawan.
 Mendorong Kebiasaan Membaca: Dengan menyediakan akses ke berbagai bahan
bacaan, perpustakaan membantu mendorong kebiasaan membaca di kalangan siswa.
Keterlibatan dalam membaca secara aktif meningkatkan keterampilan literasi.

3. Pendidikan pemustaka saat ini sudah menjadi kebutuhan dan agenda rutin di banyak
perpustakaan perguruan tinggi, terutama saat orientasi mahasiswa baru. Beberapa
perpustakaan perguruan tinggi juga sudah menaruh perhatian pada kebutuhan informasi
mahasiswa tingkat akhir dalam memanfaatkan koleksi khusus untuk referensi
penyusunan karya akademis mereka. Program pendidikan pemustaka dari tahun ke tahun
sering bersifat sama. Format kegiatan berkisar pada metode ceramah terbuka, perkelasan,
dan tur perpustakaan.

Materi yang sampaikan juga hampir sama, tak banyak perubahan. Sebenarnya, banyak cara lain
yang dapat ditempuh perpustakaan untuk menyelenggarakan program ini. Cara tersebut dapat
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemustaka maupun kemampuan yang dimiliki
perpustakaan. Dengan pemilihan cara yang tepat, tujuan perpustakaan dalam ‘mengenalkan diri’
ke pemustaka akan lebih efektif dan efisien.

Istilah lain untuk pendidikan pemustaka cukup beragam, seperti: orientasi layanan (library
orientation), pengajaran pemakai perpustakaan (library user education), panduan pemakai (user
guidance), maupun instruksi bibliografi (bibliography instruction). Terminologi istilah
pendidikan pemustaka juga beragam. Sulistyo-Basuki (2014:100), mendefinikan pendidikan
pemustaka sebagai pelatihan bagaimana menggunakan informasi, tempat di mana tersedia
informasi, mengapa menggunakan strategi penelusuran tertentu, sumber apa yang dapat
membantu kebutuhan pemakai, serta bagaimana menggunakannya lebih lanjut.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Edisi ketiga (2004:95),


pendidikan pemustaka merupakan kegiatan membimbing dan memberikan petunjuk
kepada pemustaka dan calon pemustaka agar mampu memanfaatkan kemudahan dan
pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien. Sedangkan menurut Soedibyo dalam
Ganggi (2017:122), pendidikan pemustaka adalah usaha membimbing pemustaka
tentang cara memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan secara efektif dan efisien
berupa bimbingan individu maupun kelompok.

Tujuan pendidikan pemustaka, menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi


Edisi ketiga (2004:95) adalah:
1. Meningkatkan keterampilan pemustaka agar mampu memanfaatkan kemudahan dan
sumber daya perpustakaan secara mandiri.
2. Membekali pemustaka dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan
informasi dalam subjek tertentu.
3. Meningkatkan pemanfaatan sumber dayadan layanan perpustakaan.
4. Mempromosikan layanan perpustakaan.
5. Menyiapkan pemustaka agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.

Tujuan lain dari pendidikan pemustaka dalam literasi informasi juga untuk memberikan
bimbingan yang jelas mengenai peran perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar
serta bantuan yang tersedia dari pustakawan. Melalui pengalaman mereka akan menjadi
bekal dalam memanfaatkan sarana perpustakaan sehingga dapat mudah mencari
informasi yang dibutuhkan perpustakaan mana pun.

SUMBER REFERENSI
 BMP PUST4314 – LITERASI INFORMASI
 http://digilib.isi.ac.id/6191/1/Pendidikan%20Pemustaka%20di%20Perguruan
%20Tinggi.pdf
 https://spada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3537#:~:text=Literasi%20informasi
%20sebagai%20pendidikan%20pemustaka,menelusuri%20informasi%20melalui
%20sarana%2Dsarana
Jakarta, 23 April 2024

Rafi Faturrahman

Anda mungkin juga menyukai