Tt1-Rafi Faturrahman-Pust4314
Tt1-Rafi Faturrahman-Pust4314
LITERASI INFORMASI
PUST4314
Rafi Faturrahman
042900154
Teknologi Pendidikan
UPBJJ-UT Serang
Alhamdulillah, saya ingin mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan kemudahan bagi saya untuk menyelesaikan tugas ini. Tidak
lupa pula, terima kasih saya sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Literasi
Informasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.
Semoga tugas 1 ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca serta dapat memberikan
kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Rafi Faturrahman
SOAL
1. Mengapa proses pembelajaran membutuhkan literasi informasi?
Navigasi Informasi: Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi dari berbagai
sumber, literasi informasi membantu siswa dalam menavigasi kompleksitas
informasi tersebut. Kemampuan untuk mencari, menilai, dan memilih informasi
yang relevan dan dapat dipercaya merupakan keterampilan penting yang
diperoleh melalui literasi informasi.
Berpikir Kritis: Literasi informasi mendorong siswa untuk berpikir secara kritis
tentang informasi yang mereka konsumsi. Ini melibatkan kemampuan untuk
menanyakan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi bias, dan mengevaluasi
keandalan informasi, yang semuanya merupakan keterampilan esensial dalam
proses pembelajaran.
Pengembangan Pengetahuan: Melalui literasi informasi, siswa dapat
mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam dan luas tentang berbagai topik.
Mereka belajar bagaimana menyintesis informasi dari berbagai sumber untuk
memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang subjek yang mereka
pelajari.
Pengembangan Keterampilan Hidup: Literasi informasi tidak hanya relevan
dalam konteks pembelajaran akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa yang memiliki keterampilan literasi informasi yang kuat cenderung lebih
mampu dalam mengambil keputusan yang baik, menyelesaikan masalah, dan
berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat yang didorong oleh informasi.
Pencegahan Plagiarisme: Dengan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab
dalam penggunaan informasi, literasi informasi membantu mencegah praktik
plagiarisme. Siswa diajarkan untuk menghargai hak cipta, memberikan kredit
yang pantas kepada sumber informasi, dan menghasilkan karya yang orisinal.
Pengembangan Keterampilan Komunikasi: Literasi informasi juga
memperkuat keterampilan komunikasi siswa. Mereka belajar bagaimana
menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun
tulisan, serta cara mengomunikasikan ide-ide dengan dukungan dari bukti-bukti
yang relevan.
3. Pendidikan pemustaka saat ini sudah menjadi kebutuhan dan agenda rutin di banyak
perpustakaan perguruan tinggi, terutama saat orientasi mahasiswa baru. Beberapa
perpustakaan perguruan tinggi juga sudah menaruh perhatian pada kebutuhan informasi
mahasiswa tingkat akhir dalam memanfaatkan koleksi khusus untuk referensi
penyusunan karya akademis mereka. Program pendidikan pemustaka dari tahun ke tahun
sering bersifat sama. Format kegiatan berkisar pada metode ceramah terbuka, perkelasan,
dan tur perpustakaan.
Materi yang sampaikan juga hampir sama, tak banyak perubahan. Sebenarnya, banyak cara lain
yang dapat ditempuh perpustakaan untuk menyelenggarakan program ini. Cara tersebut dapat
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemustaka maupun kemampuan yang dimiliki
perpustakaan. Dengan pemilihan cara yang tepat, tujuan perpustakaan dalam ‘mengenalkan diri’
ke pemustaka akan lebih efektif dan efisien.
Istilah lain untuk pendidikan pemustaka cukup beragam, seperti: orientasi layanan (library
orientation), pengajaran pemakai perpustakaan (library user education), panduan pemakai (user
guidance), maupun instruksi bibliografi (bibliography instruction). Terminologi istilah
pendidikan pemustaka juga beragam. Sulistyo-Basuki (2014:100), mendefinikan pendidikan
pemustaka sebagai pelatihan bagaimana menggunakan informasi, tempat di mana tersedia
informasi, mengapa menggunakan strategi penelusuran tertentu, sumber apa yang dapat
membantu kebutuhan pemakai, serta bagaimana menggunakannya lebih lanjut.
Tujuan lain dari pendidikan pemustaka dalam literasi informasi juga untuk memberikan
bimbingan yang jelas mengenai peran perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar
serta bantuan yang tersedia dari pustakawan. Melalui pengalaman mereka akan menjadi
bekal dalam memanfaatkan sarana perpustakaan sehingga dapat mudah mencari
informasi yang dibutuhkan perpustakaan mana pun.
SUMBER REFERENSI
BMP PUST4314 – LITERASI INFORMASI
http://digilib.isi.ac.id/6191/1/Pendidikan%20Pemustaka%20di%20Perguruan
%20Tinggi.pdf
https://spada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3537#:~:text=Literasi%20informasi
%20sebagai%20pendidikan%20pemustaka,menelusuri%20informasi%20melalui
%20sarana%2Dsarana
Jakarta, 23 April 2024
Rafi Faturrahman