Anda di halaman 1dari 10

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu *

Nur Rausin **

Dikalangan dunia bisnis, analisa usaha merupakan salah satu kegiatan yang sangat
penting, dari analisis usaha ini memperlihatkan pertimbangan biaya dan tingkat
pengembalian, serta keuntungan dari investasi dalam usaha tersebut.

Dalam usaha ini tidak seorang pun yang berniat merugi kerugian. Kerugian berarti
kehilangan sebagian modal atau tenaga dan pikiran, sedangkan keuntungan memperoleh
kelebihan hasil dari modal yang telah ditanam atau yang diivestasi.

Permasalahan modal dan keuangan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan
suatu bisnis. Tanpa memiliki modal, suatu usaha tidak akan dapat berjalan, walau pun
syarat – syarat lain untuk mendirikan suatu bisnis sudah dimiliki.

Pengelola keuangan yang ketat dan disiplin memiliki pembukuan yang teratur.
Pembukuan itu harus memuat catatan harian, mingguan, bulanan dan seterusnya seperti
jumlah hasil produksi, jumlah pembelian, pembayaran tunai, catatan gaji ; peralatan dan
lain – lain.

Perencanaan keuangan yang teratur sangat bermanfaat bagi usaha perikanan untuk
mendapatkan sasaran berupa suatu usaha perikanan untuk mendapatkan yang sehat dan
menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri, juga imbalan untuk tenaga dan
pikiran yang telah dikeluarkan pengusahan dan para pelaksana.

Sistem keuangan mengatur sirkulasi modal seluruh kegiatan usaha mulai dari
investasi dasar sebagai awal mula usaha dan dana untuk modal operasi. Dana untuk
modal investasi biayanya digunakan untuk pembelian atau penyewaan lahan, pembuatan
lahan tambak, pembuatan karamba jarring apung dan rumah jaga, pendiriaan bangunan,
pembelian speed boat/perahu mesin dan sebagainnya. Sedangkan bentuk modal
operasional (biaya produksi) dapat dibebankan pada biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi seperti
biaya perawatan, biaya bunga pinjaman, penyusutan dan lain-lain. Sedangkan biaya
variabel adalah biaya yang habis dalam satu kali produksi, seperti biaya untuk pembelian
benih ikan, pakan, upah tenaga kerja, dan sebagainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh hasil analisa usaha Budidaya ikan kerapu
macan di karamba jarring apung.

* Dipresentasikan pada Magang Teknologi Budidaya Laut, 3 – 13 Juli 2005 di Balai


Budidaya Laut Lampung
** Staf Teknis pada Balai Budidaya Laut, Lampung
Analisa Usaha Pembudidayaan Kerapu Macan
LamaPemeliharaan l2 bulan : SR + 60 % : FCR = 1 : 7

I. Biaya Investasi Sebesar = Rp. 26.000.000,-


1. Keramba apung 4 unit ( 8x8m ) 4 kurungan ( 3x3x3m ) Rp.
10.322.000,-
2. Jaring PE 18 # inch ( 3x3x3m ) = 8 buah x Rp. 700.000,- Rp.
5.600.000,-
3. Waring # 2 mm ( 1x1xl,5m) = 32 buah x Rp. 50.000,- Rp.
1.600.000,-
4. Rumah jaga ( 3x4 m ) Rp.
5.000.000,-
5. Cool box 100kg 1 buah Rp.
978.000,-
6. Perahu motor Rp.
1.000.000,-
7. Peralatan ( serok dil) Rp.
500.000,-
8. Ongkos pembuatan rumah jaga dan Keramba Jaring Apung ( KJA) Rp.
1.000.000,-

II. Biaya Oprasional ( Biaya Produksi) = Rp. 48.080.000,-


1. Biaya Vanabel = Rp. 40. 300.000,-
- Benih kerapu Macan = 2.800 ekor ( 5-7cm ) x 5.000,- Rp.
14.000.000,-
- Pakan = 840 kg x 7 x Rp. 2.500,- Rp.
14.700.000,-
- Obat - obatan (prifuran, formalin, tripulan) 1 paket Rp.
1.000.000,-
- Vitamin (Vit. C + mulitivitamin) 1 paket Rp.
1.000.000,-
- Upah Kerja 2 orang x Rp. 400. 000,- x 12 bulan Rp.
9.600.000,-

2. Biaya Tetap = Rp. 7.780. 000,-


- Penyusutan 20 % X Rp. 26. 000.000,- Rp
5.200.000,-
- Izin Usaha / tahun / unit Rp.
500.000,-
- Perawatan 5% / tahun / X Rp. 26.000.000,- Rp.
1.300.000,-
- Biaya lain - lain 3 % I tahun X Rp. 26.000.000,- Rp.
780.000,-

III. Penerimaan (hasil penjualan)


Panen Kerapu Macan = 1.680 ekor X 0,5 kg X Rp. 80.000,- Rp. 67.200.000,-

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 2


IV. PENDAPATAN
Penerimaan Rp.
67.200.000,-
Biaya Produksi Rp.
48.080.000,-
Pendapatan Margin (labakotor) Rp.
19.120.000,-
PPh 15% X Rp. 19.120.000,- Rp.
2.868.000,-

================
Pendapatan bersih (laba bersih) Rp.
16.252.000,-

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 3


I. Analisis Profitabilitas

1. Break Event Point (BEP)


Break even point merupakan suatu nilai di mana hasil penjualan produksi sama
dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan
demikian, pada saat itu pengusaha mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi.
Pirhitungan BEP ini digunakan untuk menentukan batas minimum volume penjualan
agar suatu perusahaan tidak rugi. Selain itu, BEP dapat dipakai untuk merencanakan
tingkat keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan
operasi yang sedang berjalan.
Untuk menentukan BEP, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau
modal (baik itu modal tetap atau variabel), harga jual, dan tingkat produksi. Selanjutnya
BEP bisa dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

BFP = biaya tetap


biaya variabel
1-
penjualan
Agar lebih jelas dalam mendapatkan BEP, berikut ini contoh perhitungan BEP yang
di peroleh dan data analisis usaha budidaya Ikan Kerapu Macan
Biaya tetap/investasi : Rp. 7.780.000,-
Biaya variabel : Rp 40.300.000,-
Hasil penjualan per musim : Rp 67.200.000,-

BEP = 7.780.000,-
40.300.000,-
1-
67.200.000,-
= Rp. 19.440.000,-

Dari perhitungan tersebut, berarti bahwa dengan pendapatan dan penjualan Ikan
Kerapu Macan Rp 19.440.000,- petani tidak akan mendapatkan laba atau menderita
kerugian, impas.

2. Return of Invesment (ROI)


Return of invesment merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dan
setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Lalu mengapa
perusahaan perlu membuat perhitungan ROI ini? Apa manfaatnya? Jelas, manfaatnya
sangat besar sekali bagi perusahaan. Dengan analisis ROI, perusahaan dapat mengukur
sampai seberapa besar kemampuannya dalam mengembalikan modal yang telah
ditanamnya. Dengan demikian, analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan modal dalam perusahaan tersebut.
Pada umumnya, besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh :
- kemampuan pengusaha dalam menghasilkan laba,
- kemampuan pengusaha dalam mengembalikan modal, dan
- penggunaan modal dan luar untuk memperbesar perusahaan.

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 4


Besarnya ROI dapat diperoleh dengan rumus benikut ini.

laba usaha
ROl =
biaya produksi

Contoh cara menghitung ROI dan data analisis usaha budidaya ikan Kerapu Macan di
atas adalah sebagai berikut :
Laba usaha per muslin : Rp. 6.200.000,-
Biaya usaha Besarnya ROI : Rp. 48.080.000,-

Besarnya ROI = 6.200.000,-


48.080.000,-
= 0,34 atau 34 %

Angka tersebut berarti bahwa dari Rp 100,- modal yang diinvestasikan akan
menghasilkan keuntungan sehesar Rp 34,-.

3. Benefit Cost Ratio (B/C)

Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria investasi yang pengukurannya


diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan, mengukur, serta menghitung tingkat
keuntungan usaha perikanan. Dengan B/C ini bisa dilihat kelayakan suatu usaha. Bila
nilainya 1, berarti usaha tersebut belum mendapatkan keuntungan sehingga perlu
pembenahan. Semakin kecil nilai rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan
menderita kerugian.
Fungsi nilai B/C ini sebagai pedoman untuk mengetahui seberapa besar suatu jenis
ikan harus diproduksi pada musim berikutnya. Rumus B/C sebagai benkut :

B/C = Hasil penjualan


Biaya produksi

Dari data analisis usaha budidaya Ikan Kerapu Macan di atas, bisa dihitung nilai B/C.
Hasil penjualan per musim : Rp. 67.200.000,-
Modal produksi : Rp. 48.080.000,-

Nilai B/C = 67.200.000


48.080.000,-

= 1,4

Nilai tersebut berarti dengan modal Rp 48.080.000,- diperoleh hasil penjualan sebesar
1,4 kali.

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 5


II. Analisis Kelayakan Investasi

- Analisis kelayakan investasi dilakukan untuk umur usaha 5 tahun sesuai dengan
umur ekonomis kontruksi Karamba Jaring Apung.
- Perhitungan biaya didasarkan pada harga awal th 2004 dan diasumsikan
meningkat secara proposional pada biaya produksi sebesar 10 % selama periode
pengkajian.
- Survival Rate (SR) dari benih ukuran 5 – 7 cm sampai ukuran panen 500 gr/ekor
pada tahun I = 60 %, II = 65 %, III = 70 %, IV = 75 %, dan tahun ke V = 80%.
Analisa meningkatnya SR didasarkan pada meningkatnya keahlian dalam Teknik
pembudidaya ikan kerapu.
- Untuk mendiskontokan manfaat usaha adalah 7 % berdasarkan rata – rata suku
bunga depodito Bank pada bulan September 2004

Tabel. 1. Perhitungan Benefeit (Laba – Rugi) dalam ribuan Rupiah

Uraian Th 0 Th I Th II Th III Th IV Th V
I. Survival Rate (SR) - 60 % 65 % 70 % 75 % 80 %
II. Penerimaan - 67.200 72.800 78.400 84.000 94.200
- Nilai Produksi - 67.200 72.800 78.400 84.000 89.000
- Nilai Salvage - - - - - 5.200
III. Biaya
- Investasi (Io) 26.000 - - - - -
- Produksi (Operasional) - 48.080 52.888 58.176 63.993 70.392
IV. Pendapatan Kotor
(Earning Before take) - 19.120 19.912 20.224 20.007 19.208
PPh (15 %) - 2.868 2.986 3.033,63.001,05 2.881,2
V. Benefit (Laba – Rugi) - 16.252 16.925,2 17.190,4 17.005,95 20.236,8

VI. Cash Flow - 21.452 22.125,2 22.390,4 22.205,95 21.526,8

Catatan : Cash flow = laba + penyusutan

1. Net Present Value (NPV)


• adalah selisih present value proceed dengan present value initial investmen
(outlay)
• merupakan metode discounted cash flow
• yaitu selisih antara nilai sekarang dari pendapatan (benefit) dengan nilai sekarang
dari pengeluaran (cost) pada tingkat bunga tertentu
• Kriteria kelayakan usaha adalah jika NPV > 0

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 6


Formulasi :
ACF t - Io
NPV =
( 1 +i )t

Dimana :
* ACFt = Net Cash Flow Tahun ke t
* i = tingkat suku bunga
* Io = Investasi

Tabel 2. Perhitungan Net Present Velue (NPV)

Tahun Cash flow Discount faktor 7 % Present Value


1 21.452.000 0.935 20.057.620
2 22.125.200 0,873 19.315.299
3 22.390.400 0,816 18.270.566
4 22.205.950 0,763 16.943.120
5 22.436.800 0,763 18.136.400
Σ PV Rp. 92.723.000
Io Rp. 26.000.000
NPV Rp. 66.723.213

2. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


• mnerupakan angka perbandingan antara nilai sekarang arus manfaat dibagi
dengan nilai sekarang arus biaya
• Kriteria B/C Ratio > 1

Formulasi : ACF t
(1 +i)t
B/C Ratio =
Initial Invesment

63.935.213,-
B/C Ratio = = 2,5
26.000.000,-

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 7


3. Internal Rate of Return (IRR)
• adalah tingkat bunga (discount rate) modal yang mengakibatkan nilai sekarang
(NPV) dari aliran uang suatu proyek/usaha sama dengan nol
• adalah tingkat bunga yang menamakan persen value aliran cash keluar (expected
cash outflows) yg diharapkan dengan present value aliran cash masuk (expected
cash inflows).
• Kriteria kelayakan jika nilai IRR > i

NPV1
Formula : IRR = I 1 + x ( I 2 – I1 )
NPV1 – NPV2

Tabel 3. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)

Discount faktor Present Value


Tahun Cash flow
70 % 90 % 70 % 90 %
1 21.452.000 0,5083 0,526 12.620.215 11.283.752
2 22.125.200 0,346 0,277 7.055.319 6.128.680
3 22.390.400 0,2035 0,146 4.556.446 3.268.998
4 22.205.950 0,1197 0,077 2.658.052 1.709.858
5 25.436.800 0,0704 0,040 1.790.751 1.017.472
Σ PV Rp. 29.280.783 Rp. 23.407.760
Io Rp. 26.000.000 Rp. 26.000.000
NPV Rp. 3.280.783 - Rp. 2.591.240

NPV
IRR = i1 + X (i2 - i1)
NPV1 – NPV2
3.280.783
= 70 % + X ( 90 % - 70 % )
3.280.783 – ( - 2.591.240 )
3.280.783
= 70 % + X 20 %
3.280.783 + 2.591.240

3.280.783
= 70 % + X 20 %
5.872.023

= 70 % + (0,5587 X 20 %)

= 70 % + 11,17 %

IRR = 81,17 %

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 8


4. Pay Back Period (PBP)
• adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk menutup modal yang diinvestasikan
dalam usaha
• semakin cepat atau semakin kecil jangka waktu pengembalian, maka usaha
tersebut semakin memberikan keuntungan

Payback periode dari investasi yang diusulkan itu dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut
Jumlah investasi = Rp. 26.000.000
Cashflow tahun ke- 1 = Rp. 21.452.000 -
Ivestasi yang belum tertutup Rp. 4.548.000

Cash flow tahun ke- 2 sebesar Rp. 22.125.200,- padahal dana yang dibutuhkan untuk
menutup kekurangan investasi sebesar Rp. 4.548.000,- ini berarti bahwa waktu yang
diperlukan untuk memperoleh dana sebesar Rp. 4.548.000,- dalam tahun ke- 2 adalah :

Rp. 4.548.000
X 12 bulan = 3 bulan
Rp. 22.125.200

Dengan demikian modal payback period dari investasi yang diusulkan adalah 1 tahun 3
bulan

5. Analisis Sensitivitas
• diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan kesalahan dalam menilai biaya
atau manfaat
• untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat
proyek/usaha tersebut dilaksanakan

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 9


Daftar Pustaka

Badan Agribisnis Departemen Pertanian 1999. Investasi Agribisnis Komoditas


Unggulan Perikanan. Kanisius. Yogyakarta

Djakman, C.D 1999 Dasar-dasar manajemen keuangan edisi ke – 7 terjemahan dalam


bahasa Indonesia

Riyanto, B. 1995 Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan edisi ke Empat Universitas


Gajah Mada, Yogyakarta.

Sutojo, S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Teknik dan Kasus P.T. Damar Mulia
Pustaka, Jakarta.

Analisa Usaha Pembudidayaan Ikan Kerapu 10

Anda mungkin juga menyukai