Anda di halaman 1dari 3

BUKUJAWABANTUGASMATAKULIAH

TUGAS 1

NamaMahasiswa :Ni gusti ayu kade tata anindya purwatama

Nomor IndukMahasiswa/NIM : 050312703

Kode/NamaMataKuliah : MKWU4109/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/NamaUTDaerah :78/Mataram

MasaUjian :2023/2024Genap(2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITASTERBUKA
Jawaban
1. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia berada pada posisi silang atau Cross Position, yaitu
berada diantara benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Selain itu berbatasan
langsung dengan beberapa negara, seperti dengan Malaysia, Singapura dan Filipina di sebelah
Utara. Sedangkan di bagian Selatan berbatasan dengan Australia dan di Timur dengan Papua
Nugini. Kondisi ini memberi peluang strategis bagi kemajuan bangsa. Soal Berdasarkan kondisi
tersebut, analisislah keunggulan posisi geografis Indonesia di masa sekarang serta bagaimana
cara terbaik dalam menyikapi hal tersebut ?
2. 1. Banjir barang Impor
Kedatangan barang-barang impor akan menyebabkan semakin terdesaknya produk lokal,
terutama tradisional. Akibatnya, barang-barang produksi lokal kalah bersaing. Tak hanya itu,
impor berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap produk luar.
Akibatnya, produk dalam negeri tidak lagi diminati. Contohnya, produk pakaian impor dan hasil
pertanian yang semakin membanjiri pasar Indonesia dan dijual dengan harga murah. Banyak
produk lokal yang akhirnya tidak laku karena dianggap lebih mahal.
2. Perekonomian yang dikuasai asing
Semakin mudahnya asing menamkan modal di Indonesia membuat perekonomian di negara ini
juga dapat dengan mudah dikuasai. Banyaknya proyek pembangunan nasional yang modalnya
berasal dari asing menjadi ancaman bagi Indonesia. Tak hanya itu, banyak juga perusahaan
dalam negeri yang sahamnya sebagian besar dimiliki asing. Ini akan membuat Indonesia dijajah
3. Kesenjangan sosial
Persaingan bebas ekonomi akan mengakibatkan ada pihak yang kalah dan menang. Pelaku
ekonomi yang menang akan menguasai pasar, sementara yang kalah tidak kebagian apa pun.
Perusahaan bermodal besar dapat dengan mudah memonopoli pasar, sedangkan pengusaha
kecil dan menengah hanya menjadi penonton. Akibatnya, timbul kesenjangan sosial yang tajam
di masyarakat. Perusahaan besar semakin besar dan usaha kecil semakin kecil bahkan bisa
bangkrut.secara ekonomi oleh negara atau investor asing.
3. A. Asta Gatra menurut Dewan Ketahanan Nasional adalah model perangkat hubungan bidang -
bidang kehidupan manusia diatas bumi ini.
Secara garis besar, aspek astagatra dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) aspek yaitu aspek
alamiah yang disebut dengan Tri Gatra (geografi, demografi, dan sumber kekayaan alam) dan
aspek sosial yang disebut dengan Panca Gatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam).
(1) Bidang Ideologi. (a) Masuknya era globalisasi dan pasar bebas dunia akan berdampak pada
penurunan nilai ideologi bangsa serta degradasi kebangsaan Indonesia. ...
(2) Bidang Politik. ...
(3) Bidang Ekonomi. ...
(4) Bidang Sosial Budaya. ...
(5) Bidang Keamanan.
B. 1 Bidang Geografi:
Pembatasan mobilitas dan pergerakan masyarakat akibat kebijakan PSBB/PPKM berdampak
pada aktivitas ekonomi dan distribusi barang di berbagai wilayah.
-Penurunan aktivitas ekonomi dan industri berdampak pada penurunan kualitas lingkungan,
seperti penurunan polusi udara dan air.
Perubahan pola pemanfaatan ruang.
seperti peningkatan kebutuhan ruang untuk fasilitas kesehatan dan tempat isolasi.
2. Bidang Demografi:
-Peningkatan angka kematian akibat COVID-19, terutama pada kelompok usia lanjut dan
penyandang komorbid.
Penurunan angka kelahiran dan peningkatan angka perceraian akibat tekanan ekonomi dan
psikologis.
-Perubahan pola migrasi dan urbanisasi,
dengan kecenderungan masyarakat kembali ke daerah asal
3. Bidang Sumber Daya Alam:
- Penurunan aktivitas ekonomi dan industri berdampak pada penurunan eksploitasi sumber daya
alam.
Peningkatan kebutuhan sumber daya alam untuk sektor kesehatan, seperti obat-obatan dan alat
kesehatan.
Perubahan pola pemanfaatan sumber daya alam, seperti peningkatan kebutuhan lahan untuk
fasilitas kesehatan.
4. Bidang Ideologi:
- Pandemi COVID-19 menguji ketahanan ideologi Pancasila dalam menghadapi krisis.
- Munculnya berbagai pandangan dan ideologi alternatif yang menawarkan solusi atas krisis.
Peningkatan peran agama dan spiritualitas
dalam masyarakat sebagai bentuk pencarian makna dan ketahanan.
5. Bidang Politik:
- Pandemi COVID-19 berdampak pada stabilitas politik, dengan munculnya berbagai isu dan
konflik politik.
- Perubahan pola komunikasi dan interaksi politik akibat pembatasan sosial.
-Peningkatan peran pemerintah dalam pengambilan kebijakan dan penanganan krisis.
6. Bidang Ekonomi:
- Penurunan aktivitas ekonomi dan produktivitas, serta peningkatan pengangguran dan
kemiskinan.
- Perubahan pola konsumsi dan investasi masyarakat, serta pergeseran sektor ekonomi.
Peningkatan peran pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi.
7. Bidang Sosial Budaya:
Perubahan pola interaksi dan aktivitas sosial masyarakat akibat pembatasan sosial.
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan.
- Pergeseran nilai-nilai dan tradisi budaya akibat adaptasi terhadap pandemi.
8. Bidang Pertahanan dan Keamanan:
- Peningkatan peran TNI dan Polri dalam mendukung penanganan pandemi, seperti penegakan
disiplin protokol kesehatan.
Perubahan pola ancaman dan gangguan keamanan, seperti peningkatan kejahatan siber.
Peningkatan peran pertahanan non-militer, seperti ketahanan kesehatan dan logistik.

Anda mungkin juga menyukai