Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Airway, Breathing dan Cireculation

NO. DOKUMEN : HALAMAN :


NO. REVISI : 01
HK.02.03/XXXIII/ /2024 1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR …………………………….
OPERASIONAL
(SPO) Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D., Sp.PK (K)
NIP. 19641104 199002 1 001

PENGERTIAN : Airway (Saluran Napas) Merupakan upaya untuk menjaga atau


memulihkan jalur napas yang terbuka. Hal ini dapat mencakup tindakan
seperti membersihkan benda asing dari tenggorokan, mengangkat lidah
untuk mencegah penyumbatan, atau menggunakan alat bantu seperti
tabung endotrakeal untuk memperkuat saluran napas.

TUJUAN :
1. Membuka atau mempertahankan jalur napas agar pasien dapat
bernapas dengan baik.
2. Mencegah atau mengatasi obstruksi (sumbatan) yang dapat
menghambat aliran udara ke paru-paru.
3. Memungkinkan untuk memberikan bantuan pernapasan atau ventilasi
jika diperlukan.

KEBIJAKAN : Pedoman Pelayanan Keperawatan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid

DIAGNOSAKEPERAWATAN :
1. Tingkat nyeri menurun
2. Gangguan Pertukaran Udara (Impaired Airway Clearance)
3. Ketidakstabilan Saluran Napas (Airway Instability)
4. Resiko Aspirasi (Risk for Aspiration)
LUARAN KEPERAWATAN :
1. Pemeliharaan Patensi Saluran Napas (Maintained Airway Patency)
2. Perbaikan atau Peningkatan Pernapasan (Improved or Increased
Breathing)
3. Tingkat Oksigenasi yang Meningkat (Improved Oxygenation)
4. Absensi atau Penurunan Risiko Aspirasi (Absence or Decreased
Risk of Aspiration)

PROSEDUR :
1. Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya gunakan bantal dan
pastikan jalan napas terbuka (hati-hati pada cedera leher)
2. Siapkan endotracheal tube( ETT), periksa balon (cuff), siapkan
stylet, beri pelumas (jelli), xyllocain spray.
3. Siapkan laringoskop ( pasang blade pada handle sesuai ukuran),
lampu harus menyala terang
Manajemen Airway, Breathing dan Cireculation

NO. DOKUMEN : HALAMAN :


NO. REVISI : 01
HK.02.03/XXXIII/ /2024 1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR …………………………….
OPERASIONAL
(SPO) Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D., Sp.PK (K)
NIP. 19641104 199002 1 001

4. Pasang laringoskop dengan tangan kiri , masukan ujung blade ke


sisi kanan mulut pasien, geser lidah pasien ke kiri ( angkat handle
bukan di ungkit )
5. Tekan tulang rawan krikoit (diharapkan placa vocalis terbuka/selick )
6. Lakukan traksi sesuai sumbu panjang laringoskop (hati-haticedera
gigi, gusi, bibir )
7. Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lender / cairan lebih dahulu.
8. Keluarkan stylet dan larngoskop secara hati-hati
9. Kembangkan balon (cuff) ETT
10. Pasang pipa orofaring (mayo/guedel tube)
11. Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar (auskultasi suara
pernapasan periksa paru kanan-kiri atau udara yang di tiupkan).
Hubungkan dengan pipa oksigen
12. Amankan posisi (fiksasi) ETT dengan plester.
13. Tusukkan jarum spoit pada sudut 45o dengan tangan yang dominan

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. RAWAT INAP
3. ICU
4. IGD

REFERENSI : ChatGPT
Manajemen Airway, Breathing dan Cireculation

NO. DOKUMEN : HALAMAN :


NO. REVISI : 01
HK.02.03/XXXIII/ /2024 1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR …………………………….
OPERASIONAL
(SPO) Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D., Sp.PK (K)
NIP. 19641104 199002 1 001

PENGERTIAN : Breathing (Pernapasan) Mengacu pada evaluasi dan perbaikan fungsi


pernapasan. Ini bisa mencakup penilaian frekuensi dan kedalaman
pernapasan seseorang, serta memberikan bantuan pernapasan seperti
ventilasi buatan atau penggunaan oksigen tambahan jika diperlukan.

TUJUAN :
1. Memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan
buatan untuk menjamin kebutuhan oksigen dan pengeluaran gas
CO2.
2. Memperbaiki atau membantu pernapasan yang tidak adekuat, seperti
dalam kasus henti napas atau gagal pernapasan.
3. Meningkatkan oksigenasi darah dan pengeluaran karbon dioksida
dari tubuh.

KEBIJAKAN : Pedoman Pelayanan Keperawatan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid

DIAGNOSAKEPERAWATAN :
1. Gangguan Pertukaran Gas (Impaired Gas Exchange)
2. Gangguan Pernapasan (Ineffective Breathing Pattern)
3. Hiperkapnia (Hypercapnia)
4. Hipoksemia (Hypoxemia)
5. Kesulitan Bernapas (Impaired Breathing)

LUARAN KEPERAWATAN :
1. Peningkatan Pola Pernapasan (Improved Breathing Pattern)
2. Peningkatan Saturasi Oksigen (Increased Oxygen Saturation)
3. Penurunan Kadar Karbon Dioksida (Decreased Carbon Dioxide
Levels)
4. Penurunan Tingkat Kecemasan atau Ketidaknyamanan (Decreased
Anxiety or Discomfort)
5. Pengelolaan Efektif Pernapasan (Effective Breathing Management)

PROSEDUR :
1. Tanpa alat

memberikan pernafasan buatan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke


hidung sebanyak 2 kali tiupan dan diselingi ekshalasi
2. Dengan alat
 Memberikan pernafasan buatan dengan alat “ambu bag”. Pada
alat tersebut bisa ditambahkan oksigen.
Manajemen Airway, Breathing dan Cireculation

NO. DOKUMEN : HALAMAN :


NO. REVISI : 01
HK.02.03/XXXIII/ /2024 1/2
DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR …………………………….
OPERASIONAL
(SPO) Prof. dr. Mansyur Arif, Ph.D., Sp.PK (K)
NIP. 19641104 199002 1 001

 Memberikan bantuan nafas dan terapi oksigen dengan


mengunakan masker, pipa bersayap, balon otomatis atau
ventilator mekanik.

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. RAWAT INAP
3. ICU
4. IGD

REFERENSI :

Anda mungkin juga menyukai