Anda di halaman 1dari 2

1.

Karakteristik anak usia 3-3,5 tahun dalam aspek perkembangan kognisi, yaitu:

a. Menyebutkan kembali benda-benda yang dikenalnya


b. Hapal berhitung 1 sampai 3
c. Menunjukkan perbedaan 2 objek yang serupa tapi tak sama
d. Mengelompokkan benda-benda dengan kategori tertentu
e. Menyortir kumpulan kubus dari 2 warna yang berbeda
f. Menyusun gambar pada lotto/pazel
g. Memahami 3 jenis kata depan

2. Perkembangan dalam Anak Usia Dini adalah suatu proses perubahan secara berurutan dan
progresif yang terjadi sebagai akibat kematangan dan pengalaman yang berlangsung sejak
terjadinya konsepsi sampai meninggal dunia. Perkembangan tersebut sebagai suatu proses
karena di dalamnya terjadi serangkaian perubahan, baik perubahan dari segi fisik maupun
psikologis.

3. Menurut Bredekamp beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam mengevaluasi


perkembangan anak, yaitu:

a. Kebijakan yang berdampak besar pada anak, seperti penerimaan murid baru,
penempatan kelas, atau kenaikan jenjang tidak boleh dibuat berdasarkan satu jenis
asesmen saja, misalnya hanya melalui tes.
b. Assesmen perkembangan dan hasil observasi anak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi anak yang memiliki kebutuhan khusus atau anak dengan resiko
tertentu, dan untuk merencanakan kurikulum yang sesuai bagi mereka.
c. Prediksi perkembangan anak yang didasarkan pada pengukuran dan norma yang telah
dibakukan kemudian hasilnya dibandingkan dengan beberapa anak atau kelompok anak
yang merupakan informasi normatif yang perlu dipertanyakan kegunaannya.
Perbandingan kemajuan anak ini seharusnya selain dilihat berdasarkan kesamaan usia,
juga perlu mempertimbangkan jenis kelamin, budaya dan sosial ekonomi.
d. Bagi tiap anak yang sudah memenuhi kelayakan usia pada program PAUD (TPA/KB/TK)
tertentu, sebaiknya diatur penempatan anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

4. Dari komponen lingkungan untuk bayi, ada beberapa praktik yang tidak sesuai, yaitu :

1) Semua area digabung menjadi satu sehingga suasana TPA tampak ribut dan
membingungkan
2) Lingkungan tampak berantakan dan tidak banyak variasi elemen yang digunakan
3) Ruangan tampak steril (seperti ruang periksa dokter) dan monoton, tidak banyak variasi
warna
4) Bayi tidak pernah diberikan kesempatan mengamati dirinya sendiri melalui cermin
5) Ruangan kadang terlalu panas atau terlalu dingin sehingga membuat bayi merasa tidak
nyaman
6) Permukaan lantai kotor, keras, dan dingin sehingga bayi harus selalu menggunakan
sepatunya.

Anda mungkin juga menyukai