Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERTUMBUHAN & DAN PERKEMBANGAN ANAK

(MMDST)
PADA An. GILBERT

Dosen Pengampuh : Adolfina Lukas S, S.Kep, Ns

DISUSUN OLEH :

1. Ekawati Sampe Baru S20010


2. Paola Lingga Suli S20036

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN LAKIPADADA TANA TORAJA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Hasil pemeriksaan
MMDST pada An. Gilbert Tepat pada waktunya dalam memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan anak.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan makalah ini di
kemudian hari.

Akhir kata, harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Sekian dan
terima kasih.

Makale, 26 Juni 2022

Penulis
LAPORAN PERTUMBUHAN & DAN PERKEMBANGAN ANAK
(MMDST)

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Metro Manila Developmental Screening Test (MMDST) adalah suatu tes atau
prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara cepat dan tepat untuk mengetahui
adanya suatu kelainan, atau penyakit yang belum terdeteksi pada anak. Hasil
dari pemeriksaan ini dapat menentukan tindakan diagnosis lebih lanjut dan
pemberian treatment yang sesuai dengan usia anak sehingga tumbuh kembang
anak dapat berkembang dengan baik dan tepat (Williams, 2004)
Dever developmental screening test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan untuk metode pengkajian yang digunakan untuk menilai
perkembangan anak dari usia 0 hingga 6 tahun, mendeteksi berbagai masalah
neurologis, dan dapat mengetahui adanya kelainan perkembangan pada anak
(Adriana, 2011)
2. MMDST (Metro Manila Developmental Screening Test)
Metro Manila Development yang terlihat dari perkembangan anak dapat di lihat
dari 4 sektor perkembangan yaitu personal-sosial,gerakan motoric halus,bahasa
dan gerakan motoric kasar. Alat-alat test standar yang digunakan dalam
screening adalah :
1. 1 buah simpul merah
2. 1 buah mainan rattle/kerincingan
3. 4 pasang balok warna warni ( merah,kuning,biru dan hijau)
4. 1 buah botol kecil bening dengan diameter 5/8 inch
5. 1 buah bel dengan dengan diameter mulut bel 2,5 inch
6. 1 bola tenis,
7. Chiki snack (disiapkan sendiri)
8. 1 buah pensil
9. Kertas kuarto putih

3. Format Tes
Metro Manila Developmental Screening Test terdiri dari 105 tugas unsur
perkembangan pada usia anak mulai dari lahir sampai dengan 6 setengah
tahun.Tugas unsur perkembangan yang diperiksa setiap kali skrining hanya
berkisar 25-30 tugas unsur. Unsur test ini di kelompokan menjadi 4 bagian
yaitu:
a. Personal-sosial (Perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,bersosialisasi dan
beriteraksi dengan lingkunganya.
b. Motorik halus
Motorik halus atau biasa dikenal dengan fine motor adaptive merupakan
aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu,melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil,tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Bahasa
Kemampuan anak untuk memberikan respons terhadap suara,mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
d. Motorik kasar
Merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
4. Tahapan skrining
Langkah awal sebelum melakukan screening yaitu :
a. Menghitung usia anak
Menghitung usia anak dalam screening ini harus mengetahui dengan tepat
tanggal lahir anak dengan tanggal pelaksanaan tes contoh : tanggal lahir
anak (17 Oktober 2020) dan tanggal pelaksanaan tes (26 juni 2022) maka
perhitungannya adalah sebagai berikut
Tahun Bulan Hari
Hari tes 2022 06 26
Tanggal lahir 2020 10 17 -
Usia anak 1 tahun 6 bulan 9 hari

b. Membuat garis usia


Setelah dilakukan perhitungan buatlah garis usia yang tersedia di format tes
yang harus melewati ke 4 sektor tes (tulis hari pengetesan pada bagian atas
garis usia). Lokasi garis usia harus tepat, karena interpretasi dari hasil tes
tergantung dari garis ini. Jarak antar setiap strip berbeda-beda yaitu 2 minggu
(dari usia 0-4 bulan) ), 1 bulan (dari usia 14 bulan sampai dengan 24 bulan), 3
bulan (dari usia 24 bulan sampai dengan 5 tahun), dan 6 tahun sampai dengan
akhir skala usia.
c. Penyesuaian garis usia pada anak premature
Pada anak yang lahir premature, bila anak dibawah 2 tahun diperlukan
penyesuaian garis usia apabila setelah melewati usia 2 tahun tidak
diperlukan lagi penyesuaian. Contohnya umur anak menurut hari
kelahirannya yaitu 16 bulan, tetapi anak dilahirkan lebih awal 6 minggu
atau 1,5 bulan dari prakiraan hari kelahirannya, maka garis usia yang
dibuat pada format tes harus dikurangi 6 minggu sehingga menjadi 14,5
bulan.
d. Menyeleksi unsur tes
Pemeriksaan unsur-unsur tes yang dilalui oleh garis usia anak yang dibuat
pada format tes, apabila ada kegagalan pada unsur tes yang dilalui maka
lakukanlah pemeriksaan pada unsur-unsur tes yang terdapat pada bagian
kiri garis usia hingga didapat unsure tes yang dapat dilalui, Di bagian
unsur tes yang lulus, dapat dilakukan pengetesan kearah kanan dimana
unsur tes menjadi semakin sulit sampai didapat unsur tes dimana anka
gagal melakukannya sampai tiga kali
e. Prosedur Pelaksanaan Tes
1. Sapa orang tua atau pengasuh anak dengan ramah
2. Jelaskan maksud dan tujuan test MMDST pada orang tua atau
pengasuh
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak
4. Hitung umur dan buat garis umur
a. Instruksi umum :catat nama anak,tanggal lahir dan tanggal
pemeriksaan pada formulir
b. Umur anak di hitung dengan cara tanggal pemeriksaan di kurang
tanggal lahir
5. Bila anak lahir premature, koreksi factor prematuritas. Untuk anak
yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur
kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal
pemeriksaan pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat
digunakan untuk beberapa kali, gunakan garis umur dengan warna
yang berbeda.
7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan
dari kita sesuai dengan apa yang ingin di testkan
8. Lakukan tugas perekmbangan untuk setiap sector perkembangan
dimulai dari sector yang paling mudah dan di mulai dari sector yang
paling mudah dan di mulai dengan tugas perkembangan yang terletak
disebelah kiri garis umur, kemudian di lanjutkan sampai ke kanan garis
umur.
 Pada tiap sector dilakukan minimal 3 tugas perkembangan
yang paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas
perkembangan yang di tembus garis umur.
 Bila anak tidak mampu melakukan salah satu uji coba pada
langkah I (gagal/menolak/tidak ada kesempatan) lakukan uji
coba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sector yang
sama sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.
 Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan
pada langkah I, lakukan tugas perkembangan tambahan ke
sebelah kanan garis umur pada sector yang sama sampai anak
“gagal” pada 3 tugas perkembangan
9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir MMDST.
f. Menilai keterlambatan perkembangan
Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II antara lain :
1. L = Lulus/lewat, ditulis dengan P=Passed
Anak dapat melakukan melakukan item dengan baik atau ibu/pengasuh
memberikan laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat
melakukannya
2. G = Gagal ditulis dengan F=Fail
Anak tidak dapat melakukan item tugas dengan baik, ibu/pengasuh
memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik.
3. Tak = Taka da kesempatan, di tulis dengan NO = No opportunity
Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada
hambatan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode
L/laporan orang tua/pengasuh
4. M = Menolak, di tulis R = Refusal
Anak menolak melakukan tes karena factor sesaat, misalnya
mengantuk,lelah dan menangis.
Kegagalan dari sebuah unsur tes dinyatakan sebagai keterlambatan
perkembangan anak apa bila unsur tersebut terletak di sebelah kiri
pada garis usia anak yang ditentukan.
g. Mengartikan hasil tes
Ada 4 interpretasi hasil skrining DDST II yaitu : normal,questionable
(Dipertanyakan), abnormal, untestable (Tidak dapat dites).
Langkah-langkah mengartikan hasil tes.
1) Step 1 : Tandai setiap delay dengan mengarsir bagian ujung kotak
unsur tes.
2) Step 2 : Hitunglah jumlah sektor-sektor yang mempunyai 2 atau lebih
delay.
3) Step 3 : Hitunglah jumlah sektor-sektor yang mempunyai 1 delay dan
ditambah dengan tidak ada unsur tes yang lulus pada unsur-unsur yang
dilalui garis usia pada sektor yang sama.
4) Step 4 : Artikan hasil tes dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Arti Hasil Tes


2 atau lebih sektor dengan 2 atau Abnormal
lebih delays.
1 sektor dengan 2 atau lebih Abnormal
delays ditambah 1 atau lebih
sektor dengan 1 delays dan di
dalam sektor sama, tidak ada
unsur tes yang lulus.
1 sektor dengan 2 atau lebih Questionable
delays.
1 atau lebih sektor dengan 1 Questionable
delays dan di dalam sektor yang
sama, tidaka ada unsur tes yang
lulus dari garis usia.
Ketika refusal/ penolakan terjadi Untestable
dalam jumlah yang banyak pada
unsur tes, sehingga menyebabkan
hasil tes menjadi Questionable
atau abnormal dimana nilainya
adalah Failure
Setiap keadaan dimana hasil tes Untestable
yang tidak seperti di atas
Hasil skrening tes dituliskan pada bagian bawah garis usia pada format
tes contohnya yaitu :
a. Abnormal, alas an : 2 sektor (gerakan motoric halus dan bahasa)
mempunyai 2 delays
b. Questionable, alasan : 1 Sektor (gerakan motoric kasar) dengan 3
delays
h. Mendiskusikan hasil tes
Hasil tes diberikan kepada orang tua dengan istilah yang umum. Apabila
anaka dapat melakukan dengan baik, beri pujan pada anak dan yakinkan
orang tua bahwa perkembangan anak yang seharusnya demikian. Apabila
anak mempunyai beberapa jumlah delays, katakan ini adalah skrining tes
dan penguji akan melihat kondisi anak dalam 2 minggu mendatang.
i. Hambatan Pelaksanaan tes
a. Oranf tua yang ingin mencampuri
b. Anak pemalu
c. Anak pendiam
d. Anak tidak dapat bekerja sama
e. Anak yang hiperaktif
f. Anak dengan banyak bersaudara
g. Lingkungan yang tidak banyak

B. Pengamatan Tumbuh Kembang Anak


1. Identitas anak
Nama : An. G
Tempat/Tgl Lahir : Toraja, 17 Oktober 2020
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tampo, Makale
Pelaksanaan tes : 26 Juni 2022
2. Pengkajian pertumbuhan anak

Tahun Bulan Hari


Hari tes 2022 06 26
Tanggal lahir 2020 10 17 -
Usia anak 1 tahun 6 bulan 9 hari
Sehingga di dapatkan usia anak pada saat tes adalah 1 tahun 6 bulan 9 hari
a. Pengkajian pertumbuhan anak
1. Pengkajian antropometri
Ibu mengatakan :
 Tinggi badan aktual : 70 cm
 Tinggi badan ideal : 78 cm
 Berat badan aktual : 13 kg
 Berat badan ideal : 13 kg

2. Grafik NCHS
 BB menurut umur
 BB Aktual : 14 kg
 BB Ideal : 12 kg
 BB menurut umur sesuai dengan NCHS anak
Gilbert berada dalam kategori berat badan
sesuai dengan berat badan ideal
 Status Gizi : BB actual/BB ideal x 100%
= 13kg/13kgx 100%
=100%

Interpretasi BB an. G dalam kategori batas normal, BB


normal adalah 8,8-13 kg, Kesimpulannya adalah BB pada
an. G adalah status gizi normal (gizi baik).

 TB menurut umur NCHS


 TB aktual : 70 cm
 TB ideal : 82,3 cm
 TB menurut umur dan menurut NCHS anak G berada
pada P 10 yang artinya anak G terlihat lebih pendek
dibandingkan anak seusianya
b. Pengkajian nutrisi
1. Riwayat pemberian nutrisi
Ibu mengatakan memberikan anaknya ASI eklusif sampai umur 24 bulan,
makanan tambahan mulai umur 5 bulan berupa bubur saring
2. Kebiasaan makan sehari-hari
DS : Ibu mengatakan anak makan 3x sehari. Sekali makan anak
menghabiskan ½-1 porsi makanan, anak makan apa saja . Tidak ada
riwayat alergi. Makanan favorit anak adalah telur dadar. Anak sukan
sayur-sayuran hijau,ikan,telur dan bubur. Anak setiap harinya ditemani
oleh ibunya makananan yang dikonsumsi anak adalah masakan ibunya
sendiri
DO : BB anak 14 kg dan TB 70 cm pada saat di lakukan pemeriksaan
anak tampak aktif dan kooperatif dan sangat beratusias, pada saat anak
diberikan segelas air putih oleh penguji tampak anak minum dan makan
makanan ringan.
Berdasarkan perhitungan status gizi anak masuk dalam kategori status
nutrisi seimbang. Pola makan dan nafsu makan anak bak karena selalu
menghabiskan porsi makanannya. Anak tidak memiliki riwayat alergi
makanan.
3. Riwayat penyakit
Ibu mengatakan anak G tidak pernah sakit
4. Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan dan pemeriksaan fisik
 Ibu mengatakan anak G sudah pernah mendapatkan imunisasi
yang terdiri dari :
a. Hepatitis B
b. BCG dan polio
c. DPT
d. Difentri

ibu mengatakan apabila anaknya tidak diberikan imunisasi


sesuai dengan jadwalnya akan mengakibatkan imun anak
semakin lemah dan sering mudah terserang penyakit
(contohnya, bisa terkena penyakit polio, campak, TBC, dan
Hepatitis B).

 Pemeriksaan Fisik
 TB : 70
 BB : 14
 Kepala
Kepala (bentuk kepala simetris; kulit kepala nampak
bersih; rambut berwarna hitam, tidak berketombe,
tidak rontok, dan tidak berkutu; ubun-ubun besar
teraba; tidak ada luka atau benjolan di kepala).
 Mata
Bola mata, kelopak mata, alis mata (simetris);
palprebae tidak kehitaman, Sklera tidak ikterik,
Konjungtiva tidak anemik, refleks cahaya pupil (+)
dengan menggunakan penlight (isokor ± 2 mm pada
kedua mata), anak dapat mengikuti gerakan pita merah
kearah kanan, tengah, dan kiri.
 Hidung
simetris, tidak ada luka, tidak ada sekret, septum nasal
di tengah, conca tidak membesar.
 Mulut
 bibir simetris, tidak ada sianosis, lidah simetris,lidah
tidak kotor, gusi berwarna merah mudah, belum ada
gigi, Uvula ditengah, tonsil T1. Leher; simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
 Telinga
simetris, tidak ada serumen, refleks cahaya polizer (+),
anak tampak mencari sumber suara saat penguji
membunyikan lonceng.
 Kulit
Tampak tidak ada lesi, kulit utuh, tidak ada tanda lahir,
terdapat bekas imunisasi BCG di lengan kanan.
 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Dada
Dada (bentuk dada simetris dan datar, tidak ada
benjolan atau luka disekitar dada,suara napas vesicular
disemua lapang paru, tidak ada suara napas tambahan
(sonor).
 Abdomen
Tampak bentuk abdomen supel, tidak tampak
pembuluh vena, tidak ada tanda hidrasi kulit, tidak ada
benjolan atau masa, tidak ada pembesaran hepar dan
lien, suara abdomen (thympani).
 Ekstremitas
Tampak kedua tangan dan kaki simetris, tidak ada
luka, atrofi otot (-), babinski (+) pada kedua kaki, tidak
ada varises dan clubbing jari-jari, tulang belakang
tidak ada kelainan, jari-jari tangan dan kaki lengkap
(masing-masing 5). CRT ≤ 3 detik, tidak ada edema
pada kedua tungkai kaki, kulit bersih ada bekas BCG
di lengan kanan atas, kuku bersih.
 Genetalia
Anak berjenis kelamin laki-laki, tidak ada keluhan
BAB dan BAK
 Tulang belakang
Tulang belakang tampak simetris, tidak ada nyeri saat
di palpasi, tidak ada kelainan bentuk tulang.
3. Hasil Hasil Pengkajian Perkembangan (MMDST)
a. Hasil skrining perkembangan anak (MMDST)
1. Personal Sosial
Secara umum anak G termasuk anak yang lincah, anak termasuk
anak yang mudah berinteraksi selama terapi bermain di laksanakan
hal ini terlihat dari sikap dan tingkah laku anak tersebut yang
menunjukan bahwa dia tidak takut untuk berinteraksi dengan orang
yang baru dikenalnya.
2. Motorik Halus
Anak mampu mengamati sesuatu, terbukti pada saat di ajari
menyusun menara dari kubus anak mau mengikuti dan
menyusunnya sendiri..
3. Bahasa
Anak bisa menggunkan bahasa dengan baik dan benar,
komunikasi antara anak dengan ibunya itu komunikasi satu arah.
Anak mau melaksanakan perintah tetapi butuh perintah
4. Motorik Kasar
Selama terapi bermain dilaksanakan, anak dengan mainannya
sendiri, anak mau berdiri dengan satu kaki

b. Pelaksanaan Test DDST II

SEKTOR RESPON ANAK KESIMPULAN


Personal Sosial 1. Anak mampu Anak dalam batas
memakai baju normal dan tidak
2. Anak mampu mengalami
menyuapi keterlambatan dalam
boneka perkembangan
3. Anak mampu personal sosial
menggosok gigi
tanpa bantuan
Motorik Halus 1. Anak mampu Anak dalam batas
menyusun normal dan tidak
menara dari 4 mengalami
kubus keterlambatan dalam
2. Anak mampu perkembanngan
menyusun motoric halus
menara dari 6
kubus
3. Anak mampu
menyusun
menara dari 8
kubus
Bahasa 1. Anak mampu Anak dalam batas
menunjuk 2 normal dan tidak
gambar mengalami
2. Anak dapat keterlambatan dalam
menyebutkan perkembangan
bagian badan bahasanya
3. Anak mampu
menunjuk
gambar
4. Bicara dengan
di mengerti
5. Anak dapat
mengambil
manik dan
menunjukan
Motorik Kasar 1. Anak mampu Anak dalam batas
berlari normal dan tidak
2. Anak dapat mengalami
berjalan naik keterlambatan dalam
tangga perkembangan motoric
3. Anak dapat kasar
berjalan naik
tangga

c. Intepretasi/Analisa
Hasil yang kami dapatkan yaitu pada saat pengujian di unsur
personal-sosial,bahasa,gerakan motoric halus dan kasar di nyatakan
lulus. Kesimpulan dari hasil ini bahwa anak masih di nyatakan lulus.
Personal sosial : 3 P (Pass/lulus),
 Gerakan motorik halus : 3 P (Pass/lulus)
 Bahasa : 6 P (Pass/lulus)
Gerakan motorik kasar : 4 P (Pass/lulus)
d. Kesimpulan dari 4 sektor
Anak dapat melakukan 4 sektor dari 4 yang di minta, jadi dapat di
simpulkan bahwa anak mengalami perkembangan sosial,motoric
halus,bahasa, dan motoric kasar yang baik dan normal sesuai dengan
usiannya.
e. Rekomendasi/saran kepada orang tua
Anak G sudah mengalami perkembangan yang normal, meski pun
begitu di harapkan kepada orang tua untuk selalu mengawasi
anaknya agar tidak terjadi kesalahan ataupun penyimpangan dan
orang tua selalu menuntun buah hatinya dalam melakukan beberapa
item yang sudah di ujikan agar anak mengalami perkembangan yang
normal. Di samping itu perlu juga di perhatikan asupan gizi yang di
berikan untuk menunjang tumbuh kembang anak.
f. Lampiran-lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Adrianana, D. 2011. Tumbuh kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Williams, P.D. 2004. Penuntun Uji Skrening Perkembangan Anak Menggunakan Metro Manila Development
Screening Test. Hanaratri, Y. Tangerang: Mario Carlo Publishing.

Anda mungkin juga menyukai