(MMDST)
PADA An. GILBERT
DISUSUN OLEH :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Hasil pemeriksaan
MMDST pada An. Gilbert Tepat pada waktunya dalam memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan anak.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan makalah ini di
kemudian hari.
Akhir kata, harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya
dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Sekian dan
terima kasih.
Penulis
LAPORAN PERTUMBUHAN & DAN PERKEMBANGAN ANAK
(MMDST)
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Metro Manila Developmental Screening Test (MMDST) adalah suatu tes atau
prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara cepat dan tepat untuk mengetahui
adanya suatu kelainan, atau penyakit yang belum terdeteksi pada anak. Hasil
dari pemeriksaan ini dapat menentukan tindakan diagnosis lebih lanjut dan
pemberian treatment yang sesuai dengan usia anak sehingga tumbuh kembang
anak dapat berkembang dengan baik dan tepat (Williams, 2004)
Dever developmental screening test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
yang digunakan untuk metode pengkajian yang digunakan untuk menilai
perkembangan anak dari usia 0 hingga 6 tahun, mendeteksi berbagai masalah
neurologis, dan dapat mengetahui adanya kelainan perkembangan pada anak
(Adriana, 2011)
2. MMDST (Metro Manila Developmental Screening Test)
Metro Manila Development yang terlihat dari perkembangan anak dapat di lihat
dari 4 sektor perkembangan yaitu personal-sosial,gerakan motoric halus,bahasa
dan gerakan motoric kasar. Alat-alat test standar yang digunakan dalam
screening adalah :
1. 1 buah simpul merah
2. 1 buah mainan rattle/kerincingan
3. 4 pasang balok warna warni ( merah,kuning,biru dan hijau)
4. 1 buah botol kecil bening dengan diameter 5/8 inch
5. 1 buah bel dengan dengan diameter mulut bel 2,5 inch
6. 1 bola tenis,
7. Chiki snack (disiapkan sendiri)
8. 1 buah pensil
9. Kertas kuarto putih
3. Format Tes
Metro Manila Developmental Screening Test terdiri dari 105 tugas unsur
perkembangan pada usia anak mulai dari lahir sampai dengan 6 setengah
tahun.Tugas unsur perkembangan yang diperiksa setiap kali skrining hanya
berkisar 25-30 tugas unsur. Unsur test ini di kelompokan menjadi 4 bagian
yaitu:
a. Personal-sosial (Perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,bersosialisasi dan
beriteraksi dengan lingkunganya.
b. Motorik halus
Motorik halus atau biasa dikenal dengan fine motor adaptive merupakan
aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu,melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil,tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Bahasa
Kemampuan anak untuk memberikan respons terhadap suara,mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
d. Motorik kasar
Merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
4. Tahapan skrining
Langkah awal sebelum melakukan screening yaitu :
a. Menghitung usia anak
Menghitung usia anak dalam screening ini harus mengetahui dengan tepat
tanggal lahir anak dengan tanggal pelaksanaan tes contoh : tanggal lahir
anak (17 Oktober 2020) dan tanggal pelaksanaan tes (26 juni 2022) maka
perhitungannya adalah sebagai berikut
Tahun Bulan Hari
Hari tes 2022 06 26
Tanggal lahir 2020 10 17 -
Usia anak 1 tahun 6 bulan 9 hari
2. Grafik NCHS
BB menurut umur
BB Aktual : 14 kg
BB Ideal : 12 kg
BB menurut umur sesuai dengan NCHS anak
Gilbert berada dalam kategori berat badan
sesuai dengan berat badan ideal
Status Gizi : BB actual/BB ideal x 100%
= 13kg/13kgx 100%
=100%
Pemeriksaan Fisik
TB : 70
BB : 14
Kepala
Kepala (bentuk kepala simetris; kulit kepala nampak
bersih; rambut berwarna hitam, tidak berketombe,
tidak rontok, dan tidak berkutu; ubun-ubun besar
teraba; tidak ada luka atau benjolan di kepala).
Mata
Bola mata, kelopak mata, alis mata (simetris);
palprebae tidak kehitaman, Sklera tidak ikterik,
Konjungtiva tidak anemik, refleks cahaya pupil (+)
dengan menggunakan penlight (isokor ± 2 mm pada
kedua mata), anak dapat mengikuti gerakan pita merah
kearah kanan, tengah, dan kiri.
Hidung
simetris, tidak ada luka, tidak ada sekret, septum nasal
di tengah, conca tidak membesar.
Mulut
bibir simetris, tidak ada sianosis, lidah simetris,lidah
tidak kotor, gusi berwarna merah mudah, belum ada
gigi, Uvula ditengah, tonsil T1. Leher; simetris, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
Telinga
simetris, tidak ada serumen, refleks cahaya polizer (+),
anak tampak mencari sumber suara saat penguji
membunyikan lonceng.
Kulit
Tampak tidak ada lesi, kulit utuh, tidak ada tanda lahir,
terdapat bekas imunisasi BCG di lengan kanan.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada
Dada (bentuk dada simetris dan datar, tidak ada
benjolan atau luka disekitar dada,suara napas vesicular
disemua lapang paru, tidak ada suara napas tambahan
(sonor).
Abdomen
Tampak bentuk abdomen supel, tidak tampak
pembuluh vena, tidak ada tanda hidrasi kulit, tidak ada
benjolan atau masa, tidak ada pembesaran hepar dan
lien, suara abdomen (thympani).
Ekstremitas
Tampak kedua tangan dan kaki simetris, tidak ada
luka, atrofi otot (-), babinski (+) pada kedua kaki, tidak
ada varises dan clubbing jari-jari, tulang belakang
tidak ada kelainan, jari-jari tangan dan kaki lengkap
(masing-masing 5). CRT ≤ 3 detik, tidak ada edema
pada kedua tungkai kaki, kulit bersih ada bekas BCG
di lengan kanan atas, kuku bersih.
Genetalia
Anak berjenis kelamin laki-laki, tidak ada keluhan
BAB dan BAK
Tulang belakang
Tulang belakang tampak simetris, tidak ada nyeri saat
di palpasi, tidak ada kelainan bentuk tulang.
3. Hasil Hasil Pengkajian Perkembangan (MMDST)
a. Hasil skrining perkembangan anak (MMDST)
1. Personal Sosial
Secara umum anak G termasuk anak yang lincah, anak termasuk
anak yang mudah berinteraksi selama terapi bermain di laksanakan
hal ini terlihat dari sikap dan tingkah laku anak tersebut yang
menunjukan bahwa dia tidak takut untuk berinteraksi dengan orang
yang baru dikenalnya.
2. Motorik Halus
Anak mampu mengamati sesuatu, terbukti pada saat di ajari
menyusun menara dari kubus anak mau mengikuti dan
menyusunnya sendiri..
3. Bahasa
Anak bisa menggunkan bahasa dengan baik dan benar,
komunikasi antara anak dengan ibunya itu komunikasi satu arah.
Anak mau melaksanakan perintah tetapi butuh perintah
4. Motorik Kasar
Selama terapi bermain dilaksanakan, anak dengan mainannya
sendiri, anak mau berdiri dengan satu kaki
c. Intepretasi/Analisa
Hasil yang kami dapatkan yaitu pada saat pengujian di unsur
personal-sosial,bahasa,gerakan motoric halus dan kasar di nyatakan
lulus. Kesimpulan dari hasil ini bahwa anak masih di nyatakan lulus.
Personal sosial : 3 P (Pass/lulus),
Gerakan motorik halus : 3 P (Pass/lulus)
Bahasa : 6 P (Pass/lulus)
Gerakan motorik kasar : 4 P (Pass/lulus)
d. Kesimpulan dari 4 sektor
Anak dapat melakukan 4 sektor dari 4 yang di minta, jadi dapat di
simpulkan bahwa anak mengalami perkembangan sosial,motoric
halus,bahasa, dan motoric kasar yang baik dan normal sesuai dengan
usiannya.
e. Rekomendasi/saran kepada orang tua
Anak G sudah mengalami perkembangan yang normal, meski pun
begitu di harapkan kepada orang tua untuk selalu mengawasi
anaknya agar tidak terjadi kesalahan ataupun penyimpangan dan
orang tua selalu menuntun buah hatinya dalam melakukan beberapa
item yang sudah di ujikan agar anak mengalami perkembangan yang
normal. Di samping itu perlu juga di perhatikan asupan gizi yang di
berikan untuk menunjang tumbuh kembang anak.
f. Lampiran-lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Adrianana, D. 2011. Tumbuh kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Williams, P.D. 2004. Penuntun Uji Skrening Perkembangan Anak Menggunakan Metro Manila Development
Screening Test. Hanaratri, Y. Tangerang: Mario Carlo Publishing.