Anda di halaman 1dari 19

Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X

2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

GAMBARAN POLA MAKAN PADA ANAK USIA SEKOLAH


DI SDN PONDOK KELAPA 06 JAKARTA TIMUR

Restiana Nur Azizah1*, Anna Rizana2


1-2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta

Email Korespondensi: restianakrui@gmail.com

Disubmit: 16 Juli 2023 Diterima: 24 September 2023 Diterbitkan: 01 November 2023


Doi: https://doi.org/10.33024/mahesa.v3i11.11043

ABSTRAK

Children's diet really needs serious treatment because it affects the optimal
status of growth, development, and brain intelligence for children. During the
growth period and feeding needs to be regulated according to the recommended
nutritional adequacy rate. Children who lack daily physical activity can cause
their bodies to expend less energy. One of the keys to fulfilling children's
nutritional needs is to introduce them to various types of food. If a child is too
picky about food (picky eater) then the child will be at risk of experiencing
nutritional deficiencies. A healthy diet to support children's growth and
development must be given varied intake from an early age, pay attention to
food hygiene, and be in accordance with the child's physical activity so that the
child's ideal weight is achieved. Eating habits is a term used to describe habits
and behaviors related to dietary regulation. This type of stimulating food needs
to be considered so as not to damage the gastric mucosal lining. To know if there
is an overview of eating patterns in elementary school-age children. This study
uses an observational method with a quantitative analytic approach with a cross
sectional study design that aims to analyze the risk factors and effects at the
same time. Where the measurement of the variable that is examined is the
description of eating patterns in elementary school-age children. Based on the
results of filling out the questionnaire conducted by students in grades IV and V
at Pondok Kelapa 06 Sdn, East Jakarta, from all 60 respondents, the results
obtained were the gender (demographic data) of 38 female respondents (63.33%)
and 22 male respondents (36.37%). From the results of the univariate analysis,
it was found that out of the 60 respondents who were examined, there were 45
respondents (75%) who had a good diet and 15 people (25%) who had a bad diet.
There is an overview of eating patterns in children at Pondok Kelapa 06 Sdn. A
description of the types of food that are often consumed by school-age children
at Pondok Kelapa 06 elementary school, East Jakarta who consume carbohydrate
sources such as rice as many as 38 people (64%) and noodles as many as 40 people
(67%) , who consumed animal side dishes such as chicken eggs as many as 43
people (72%), who consumed vegetable side dishes such as tofu as many as 43
people (72%), who consumed vegetables such as carrots, bean sprouts and
cucumbers as many as 23 people (38%) and those who consumed fruit like
watermelon as many as 29 people (48%). Researchers provide advice to all
students of Pondok Kelapa 06 Elementary School to pay more attention to eating
patterns, eating habits and types of food that are healthy and clean. Because a
good diet is expected to avoid the risk of malnutrition or other diseases that
can affect the growth and development of school-age children. a. Education
about healthy snacks Provide education to elementary school-age children about

3400
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

the criteria for snacks that are healthy and safe for health by providing open
pockets or leaflets showing the characteristics of unhealthy foods in terms of
color, shape, aroma and texture. b. Education about balanced nutrition
Providing education about balanced nutrition through pictorial media such as
"Tumpeng Nutrition Balanced" and "10 Messages of Balanced Nutrition".

Keywords: Description, Eating Patterns and Types of Food in School-Aged


Children

ABSTRAK

Pola makan anak sangat diperlukan penanganan yang serius karena hal ini
mempengaruhi status pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan otak yang
optimal untuk anak. Selama dalam masa pertumbuhan dan pemberian makanan
perlu diatur sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Anak-anak yang
kurang melakukan aktivitas fisik sehari - hari dapat menyebabkan tubuhnya
kurang mengeluarkan energi. Salah satu kunci agar kebutuhan nutrisi pada anak
terpenuhi yaitu mengenalkannya dengan berbagai jenis makanan. Jika anak
terlalu memilih-milih makanan (picky eater) maka anak tersebut akan beresiko
mengalami kekurangan nutrisi. Pola makan yang sehat untuk mendukung tumbuh
kembang anak harus diberikan asupan yang bervariasi sejak dini, memperhatikan
kebersihan makanan, dan sesuai dengan aktivitas fisik anak agar tercapai berat
badan anak yang ideal. Kebiasaan makan merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan pengaturan
pola makan. Jenis makanan merangsang perlu di perhatikan agar tidak merusak
lapisan mukosa lambung. Untuk mengetahui adanya gambaran pola makan pada
anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode observasional
dengan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain studi cross sectional yang
bertujuan untuk menganalisa faktor resiko serta efek dalam waktu yang bersama-
sama. Dimana pengukuran variabe yang di teliti yaitu gambaran pola makan pada
anak usia sekolah dasar. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan
oleh pelajar kelas IV dan V di Sdn Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur dari seluruh
responden yang berjumlah 60 responden di dapatkan hasil jenis kelamin (data
demografi) responden perempuan sebanyak 38 orang (63,33%) dan responden
laki-laki sebanyak 22 orang (36,37%). Dari hasil analisis univariat didapatkan data
bahwa dari 60 responden yang di teliti terdapat responden yang memiliki pola
makan baik sebanyak 45 orang (75%) dan yang memiliki pola makan buruk
sebanyak 15 orang (25%). Adanya gambaran pola makan pada anak Sdn pondok
kelapa 06. Gambaran jenis makanan yang sering dikonsumsi pada anak usia
sekolah di sdn pondok kelapa 06 Jakarta Timur yang mengkonsumsi sumber
karbohidrat seperti nasi sebanyak 38 orang (64%) dan mie sebanyak 40 orang
(67%), yang mengkonsumsi lauk hewani seperti telur ayam sebanyak 43 orang
(72%), yang mengkonsumsi lauk nabati seperti tahu sebanyak 43 orang (72%),
yang mengkonsumsi sayuran seperti wortel, tauge dan mentimun sebanyak 23
orang (38%) serta yang mengkonsumsi buah seperti buah semangka sebanyak 29
orang (48%). Peneliti memberikan saran bagi seluruh siswa dan siswi SDN Pondok
Kelapa 06 agar lebih memperhatikan pola makan, kebiasaan makan dan jenis
makanan yang sehat dan bersih. Karena dengan pola makan yang baik diharapkan
dapat terhindar dari resiko terkena gizi buruk atau penyakit lainnya yang bisa
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia sekolah. a.
Edukasi tentang makanan jajanan yang sehat Memberikan edukasi kepada anak
usia sekolah dasar tentang kriteria makanan jajanan yang sehat dan aman untuk

3401
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

kesehatan dengan memberikan buka saku atau leaflet ciri-ciri makanan yang
tidak sehat baik dari segi warna, bentuk, aroma dan tekstur. b. Edukasi tentang
gizi seimbang Memberikan edukasi tentang gizi seimbang melalui media
bergambar seperti “Tumpeng Gizi Seimbang” dan “10 Pesan Gizi Seimbang”.

Kata Kunci: Gambaran, Pola Makan dan Jenis Makanan Pada Anak Usia Sekolah.

PENDAHULUAN
Anak adalah salah satu aset Menurut Karinta (2022) juga
sumber daya manusia dimasa depan menambahkan sebuah studi
yang perlu mendapatkan perhatian berdasarkan Urban Child Institute
khusus. Dengan adanya peningkatan pada tahun 2020, penerapan makan
dan perbaikan kualitas hidup yang tidak konsisten bisa
merupakan salah satu upaya yang mengakibatkan tubuh anak
penting bagi kelangsungan hidup mengalami kekurangan nutrisi dan
suatu bangsa. Kualitas hidup seorang protein penting yang bisa
anak dapat dilihat kesehatannya mengurangi produksi sel otak
melalui keadaan pola makan yang sehingga membuat sel otak tidak
sehat. Menurut Organisasi Kesehatan dapat saling berkomunikasi secara
Dunia (WHO) menyebutkan efektif. Kecukupan nutrisi dan
pentingnya pemberian nutrisi dan protein untuk anak harus terpenuhi
protein yang cukup untuk anak-anak. dengan sempurna agar
Sarapan pagi adalah salah satu waktu mempengaruhi perkembangan
makan yang tepat untuk kognitif pada anak, perkembangan
menyumbangkan energi dan zat gizi fisik anak dan hal lainnya yang
agar mendukung aktivitas harian sedang berjalan
anak dan bisa berpengaruh terhadap Pola makan anak yang baik dan
status gizi mereka. Anak – anak yang sehat ditentukan oleh peran ibu
biasanya melewatkan sarapan pagi dalam menyediakan dan
dapat berisiko tiga kali lebih tinggi memberikan makanan untuk
untuk mengkonsumsi jajanan di luar, keluarga nya mulai dari menyusun
Hal ini bisa mengakibatkan anak menu, pembuatan makanan dan
menjadi sulit untuk mengontrol penyajian makanan sesuai keinginan
nafsu makan mereka dan juga bisa dan kebutuhan keluarganya.
berdampak pada obesitas (Todaro Pemilihan dan penentuan makanan
2019) yang baik dan sehat yang dilakukan
Menurut Wina (2020) secara berulang-ulang dan terus-
menyebutkan sebuah studi yang menerus ini bisa membentuk
dilansir oleh National Institutes Of kebiasaan makan yag baik didalam
Health pada tahun 2018 menunjukan keluarga. Seorang ibu yang memiliki
bahwa adanya kebiasaan makan pengetahuan yang tinggi tanpa
anak yang tidak teratur yang disertai dengan adanya pengetahuan
berhubungan erat dengan kualitas tentang gizi dapat memberikan
kesehatan serta gizi yang kurang pengaruh pada kemampuan dalam
baik. Selain karena metabolisme menyediakan makanan yang sesuai
tubuh yang menjadi lebih lambat, dengan pedoman gizi seimbang yang
makan yang kurang sehat dan tidak dibutuhkan oleh keluarga.
teratur bisa mendorong si kecil agar Pendapatan keluarga juga bisa
lebih banyak mengkonsumsi camilan menjadi pengaruh saat pembelian
berkalori tinggi di luar jam makan. bahan makanan. Semakin tinggi
tingkat ekonomi suatu keluarga

3402
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

maka semakin tinggi pula gizi, dapat mengalami kekurangan


kemampuan membeli berbagai gizi dan nutrisi penting yang bisa
macam makanan untuk keluarga. mengurangi produksi sel otak
Menurut Peraturan Menteri sehingga membuat sel otak tidak
Kesehatan nomor 25 tahun 2014 dapat saling berkomunikasi secara
tentang upaya kesehatan anak pasal efektif saat belajar. Hal ini juga
28, pelayanan kesehatan anak usia memberikan dampak negatif pada
sekolah dan remaja dilakukan gangguan pertumbuhan fisik anak,
melalui usaha kesehatan sekolah dan gangguan kognitif dan daya ingat,
pelayanan kesehatan peduli remaja. serta kondisi kesehatan mental yang
Kegiatan pelayanan kesehatan ini kurang optimal.
dilakukan untuk pemeriksaan status Hal ini adalah masa emas bagi
gizi terutama TB dan BB, anak karena mempengaruhi
pemeriksaan gigi, pemeriksaan perkembangan otak yang begitu
tajam penglihatan, dan pemeriksaan cepat. Hal ini menjadi ketertarikan
tajam pendengaran. Pelayanan peneliti untuk mengetahui lebih jauh
kesehatan anak usia sekolah tentang gambaran pola makan pada
dilakukan bertujuan untuk anak usia sekolah di SDN Pondok
mendeteksi dini risiko penyakit pada Kelapa 06 Jakarta Timur Tahun 2023.
anak sekolah agar dapat di tindak
lanjuti, dapat meningkatkan
pertumbuhan dan pemkembangan KAJIAN PUSTAKA
anak yang optimal, sehingga dapat Konsep Anak Usia Sekolah
menunjang proses belajar sehingga Kelompok anak usia sekolah 6-
melahirkan anak-anak yang sehat 12 tahun memiliki pertumbuhan
dan berprestasi (Kemenkes RI, fisik yang lambat namun konsisten.
2022). Mereka mendapatkan pendewasaan
Anak usia sekolah (6-12 tahun) dalam keterampilan motorik seperti
ialah usia yang rentan terkena kognitif, sosial dan emosional.
masalah gizi. Anak usia sekolah di Dalam tahap ini anak akan
seluruh dunia sebanyak 60% mendapatkan keterampilan yang
mengalami kekurangan gizi. Ada kemungkinan untuk makan secara
beberapa faktor pemungkin yang bebas dan mengembangkan
menyebabkan kekurangan gizi pada kesukaan makannya sendiri serta
anak, yaitu faktor internal dan dapat memilih kebiasaan makan dan
faktor eksternal. Faktor internal jenis makanan yang disukai dan tidak
penyebab anak kekurangan gizi yaitu disukai. Hal ini adalah gambaran
Indeks Massa Tubuh (IMT), umur, bagi pola makan dan asupan gizi
jenis kelamin, pengetahuan gizi, anak selanjutnya (Almatsier, 2020).
pemilihan makanan, kebutuhan Namun pada anak sekolah usia 9-12
fisiologis tubuh, konsep diri, tahun anak sudah mulai memasuki
perkembangan psikososial, tahap remaja awal yang mulai
kesehatan (riwayat penyakit). menjalani periode kehidupan anak
Sedangkan faktor eksternal dan dewasa (Arisman, 2019).
penyebab anak kekurangan gizi yaitu Anak usia sekolah biasanya
tingkat ekonomi keluarga, lebih banyak menghabiskan waktu
pekerjaan, pendidikan orang tua, bermain yang bisa menguras tenaga
sosial dan budaya, peranan orang mereka, salah satu kelompok anak
tua, pengaruh teman sebaya, usia sekolah yang rentan mengalami
pengalaman individu, pengaruh gizi tidak seimbang penyebabnya
media social. Dalam jangka panjang ialah tingkat ekonomi orang tua,
anak yang mengalami kekurangan asupan makan yang tidak seimbang

3403
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

dan rendahnya pengetahuan orang Status Gizi


tua. Terjadinya ketidakseimbangan Definisi Status Gizi
antara energi yang keluar dan masuk Menurut kementrian kesehatan
dapat mengakibatkan anak menjadi RI dan WHO status gizi ialah kondisi
kurus. Sehingga untuk mencegahnya yang diperoleh dari hasil
perlu memperhatikan waktu keseimbangan antara asupan zat gizi
bermain agar anak memiliki waktu dari makanan dengan kebutuhan
istirahat yang cukup. nutrisi yang diperlukan tubuh untuk
Karakteristik Anak Usia Sekolah metabolisme. Asupan gizi yang tidak
1. Karakteristik fisik/jasmani seimbang dalam makanan bisa
a) Anak memiliki pertumbuhan menyebabkan anak mengalami
fisik yang lambat dan teratur kekurangan gizi. Masalah gizi pada
b) BB dan TB anak perempuan dasarnya merupakan refleksi
lebih besar dibandingkan konsumsi zat gizi yang belum
dengan anak laki-laki untuk mencukupi kebutuhan tubuh anak.
usia yang sama Status gizi dapat dilihat melalui
c) Pertumbuhan gigi permanen, pengukuran beberapa parameter,
gigi susu tunggal, kemudian hasil pengukuran itu
d) Nafsu makan meningkat, dibandingkan dengan standar atau
senang makan dan aktif rujukan. Peran penilaian status gizi
e) Pada anak perempuan mulai bertujuan untuk mengetahui ada
muncul haid pada akhir masa tidaknya status gizi yang tidak
ini. seimbang. Penilaian status gizi
2. Karakteristik Emosi sangat diperlukan karena dapat
a) Anak mulai memiliki rasa menyebabkan terjadinya kesakitan
ingin tahu dan kematian terkait dengan status
b) Suka berteman gizi anak. Dengan diketahuinya
c) Tidak perduli dengan lawan status gizi diharapkan dapat
jenis dilakukan upaya pencegahan gizi
3. Karakteristik Sosial buruk pada tingkat kesehatan di
a) Senang berada di dalam masyarakat (Supariasa, 2019).
kelompok, berminat di dalam Pola makan yang tidak sehat
permainan yang bersaing. dan tidak teratur akan memberikan
b) Mulai menunjukkan dampak negatif pada tumbuh
penampilan diri kembang anak, seperti gangguan
c) Anak mulai suka bermain pertumbuhan fisik hingga gangguan
daan memiliki hubungan erat kognitif (Rizal, 2023). Ada banyak
dengan teman sebayanya. dampak yang terjadi pada tumbuh
4. Karakteristik Intelektual kembang anak jika orang tua lalai
a) Anak mulai suka berbicara menerapkan pola makan yang baik
serta mengeluarkan dan teratur setiap harinya. Pola
pendapat sendiri makan yang tidak teratur bisa
b) Memiliki minat yang besar memiliki arti berlebihan atau
dalam belajar, keterampilan kekurangan saat mengkonsumsi
c) Mulai ingin mencoba-coba makanan. Dampak negatif lainnya
banyak hal menurut Rizal (2023) adalah anak
d) Dan memiliki perhatian dapat mengalami gangguan kognitif
terhadap sesuatu yang dan daya ingat. Hal ini berhubungan
singkat (Andriyani, 2021). dengan perkembangan otak dan
kemampuan belajar serta
keterampilan kognitif lainnya.
Dampak negatif dari anak yg tidak

3404
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

teratur pola makannya adalah anak kesehatan yang dialami.


dapat mengalami setres karena Penyakit yang dialami anak juga
mengalami gangguan kesehatan yg beresiko memicu anak
dialami. Anak bisa beresiko mengalami depresi jika tidak di
mengalami depresi bila tidak tangani dengan baik (Rizal,
ditangani dengan baik. 2023).
Kondisi ini dapat memberikan d. Kekebalan daya tahan tubuh
dampak yang kurang baik pada anak menurun
pertumbuhan dan perkembangan Anak yang mengalami
anak, seperti : kekurangan gizi umumnya
a. Gangguan pertumbuhan fisik memiliki sistem kekebalan
Pola makan yang tidak teratur tubuh yang lemah. Akibatnya
bisa beresiko mengakibatkan anak menjadi lebih mudah
anak mengalami kekurangan tertular penyakit infeksi dan
gizi. Pemenuhan gizi merupakan cenderung lebih lambat pulih
hal yang sangat penting jika terserang penyakit. Anak
diberikan pada saat anak sedang yang mengalami kekurangan gizi
dalam masa pertumbuhan dan juga akan lebih mungkin
perkembangan. Kekurangan gizi mengalami infeksi saluran
bisa menyebabkan risiko penceernaan.
gangguan pertumbuhan fisik dan e. Keterlambatan pertumbuhan
menyebabkan anak memiliki dan perkembangan
tinggi badan atau berat badan Anak yang mengalami
yang tidak sesuai dengan anak kekurangan gizi umumnya akan
seusianya. mengalami keterlambatan
b. Gangguan kognitif dan Daya pertumbuhan dan
ingat perkembangan fisik
Pastikan anak memiliki pola dibandingkan teman-teman
makan yang baik dan teratur seusianya. Hal ini juga termasuk
dengan beragam makanan yang keterlambatan pada
sehat saat anak masih berada di perkembangan motorik anak.
usia tumbuh kembang. Pada Penelitian yang di lakukan oleh
masa ini terbilang merupakan Yosia pada tahun 2019
masa emas bagi anak karena mengatakan bahwa anak dengan
perkembangan otak pada anak kekurangan gizi kronis umumnya
yang begitu cepat. Anak memiliki nilai evaluasi motorik
membutuhkan nutrisi dan yang lebih rendah.
protein yang tepat agar f. Gangguan pertumbuhan fisik
perkembangan otak menjadi Malnutrisi, terutama
lebih maksimal dan mampu kekurangan vitamin dan mineral
mengembangkan kapasitas yang penting, dalam jangka
belajar serta membangun waktu yang panjang akan
keterampilan kognitif anak. memberikan dampak pada
c. Kondisi kesehatan mental yang pertumbuhan fisik anak. Salah
kurang optimal satunya yaitu pertumbuhan
Pola makan yang tidak sehat dan tulang anak yang buruk.
tidak teratur dapat Akibatnya anak yang mengalami
mengakibatkan anak mengalami kekurangan gizi dalam jangka
berbagai macam gangguan panjang cenderung memiliki
kesehatan. Hal ini bisa membuat postur tubuh yang lebih pendek
anak rentan mengalami kondisi disbanding teman seusianya.
stress terhadap gangguan Anak dengan kondisi ini

3405
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

cenderung tidak dapat tumbuh Secara umum pola makan


secara optimal seperti anak- memiliki 3 komponen yang meliputi :
anak pada umumnya. a. Jenis makan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jenis makanan adalah berbagai
Status Gizi menu makanan yang dikonsumsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi setiap harinya. Jenis makanan
status gizi terdiri dari penyebab bisa meliputi makanan pokok,
langsung dan tidak langsung : lauk nabati dan hewani, sayur-
1. Penyebab langsung antara lain : sayuran dan buah-buahan. Pada
asupan makanan dan penyakit umumnya makanan pokok atau
infeksi yang mungkin diderita makanan utama dikonsumsi
2. Penyebab tidak langsung antara sebagai pemenuhan karbohidrat
lain : setiap orang atau individu yang
a) Kemampuan setiap keluarga terdiri dari beras, jagung, umbi-
untuk memenuhi kebutuhan umbian, sagu dan tepung
pangan seluruh anggota (Sulistyoningsih, 2019).
keluarga dengan baik secara b. Frekuensi makan
kualitas dan kuantitas. Frekuensi makan ialah seringnya
b) Pola asuh terhadap anak, seseorang melakukan kegiatan
antara lain sikap ibu atau makan dalam sehari baik
pengasuh lain yang makanan utama atau makanan
berhubungan dengan anak, selingan. Menurut Oetoro (2019)
pemberian makan, merawat, secara alamiah, makanan yang
menjaga kebersihan dan dikonsumsi oleh manusia akan
pemberian kasih sayang. diproses di dalam tubuh melalui
c) Pelayanan kesehatan dan saluran pencernaan. Frekuensi
sanitasi lingkungan, semakin makan dalam sehari terdiri dari
mudah diakses dan 3 waktu makan yaitu makan pagi
keterjangkauan anak dan (sarapan), makan siang dan
keluarga terhadap pelayanan makan malam. Jadwal makan
kesehatan serta tersedianya dalam sehari dibagi 3 makan
air bersih, semakin kecil resiko pagi (sebelum pukul 09.00),
anak terkena penyakit dan makan siang (jam 12.00-13.00)
kekurangan gizi. dan makan malam (jam 18.00-
19.00). jadwal makan ini sesuai
Pola Makan dengan waktu pengosongan
Definisi pola makan lambung yaitu antara 3-4 jam,
Pola makan yang sehat dan sehingga waktu makan yang baik
bergizi seimbang merupakan pola yaitu dalam rentang waktu ini
makan yang memperhatikan agar lambung tidak dibiarkan
komposisi jenis makanan, teratur, kosong terutama dalam jangka
tidak berlebihan atau tidak waktu yang lama (Oktaviani,
kekurangan. Pola makan ini memiliki 2021).
banyak manfaat, seperti menjadi c. Jumlah Makan
sumber energi, mempertahankan Jumlah makan merupakan
imunitas tubuh, memperbaiki sel-sel banyaknya porsi makanan yang
yang rusak, mengatur metabolisme dikonsumsi setiap individu atau
tubuh dan membuat tubuh semakin kelompok. Makanan yang sehat
berkembang dengan baik memiliki porsi yang harus sesuai
(Kemdikbud, 2021). dengan ukuran yang akan
Komponen Pola Makan dikonsumsi oleh tubuh (Sari,
2020).

3406
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Berdasarkan jumlahnya zat gizi - Kalsium : 1000 mg


terbagi menjadi zat gizi mikro - Forfor : 500 mg
(mikronutrein) dan zat gizi makro - Natrium : 900 mg
(makronutrein). Kedua zat ini - Kalium : 2700 mg
memiliki fungsi yang sangat penting - Besi : 10 mg
bagi tubuh secara keseluruhan - Lodium : 120 mcg
seperti mendukung fungsi berbagai - Seng : 5 ml
organ dalam tubuh dan sebagai Pertanyaan Penelitian
sumber energi untuk menunjang 1. Bagaimana gambaran data
aktivitas sehari-hari. demografi responden ?
Perbedaan zat gizi mikro dan zat gizi 2. Bagaimana gambaran pola makan
makro : responden?
a. Zat gizi makro adalah nutri di Tujuan Penelitian
dalam tubuh yang memiliki 1. Tujuan Umum
jumlah yang lebih banyak darpada Penelitian ini bertujuan untuk
zat mikro. Zat gizi ini berfungsi mengetahui gambaran pola
sebagai sumber energi agar tubuh makan pada anak usia sekolah di
dapat melakukan berbagai SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta
aktivitas sehingga di butuhkan Timur Tahun 2023.
dalam jumlah besar. 2. Tujuan Khusus
b. Zat gizi mikro adalah sumber a) Mengetahui gambaran data
nutrisi yang terkandung di dalam responden : usia, jenis kelamin
tubuh dengan jumlah yang pada anak SDN Pondok Kelapa
sedikit. Meskipun jumlahnya 06 Jakarta Timur Tahun 2023.
sedikit, kebutuhan zat gizi mikro b) Mengetahui gambaran pola
tetap perlu dicukupi karena makan responden : kebisaan
fungsinya bagi tubuh ada banyak, makan, jenis makanan pada
misalnya proses pertumbuhan siswa di SDN Pondok Kelapa 06
pada anak, untuk sistem kekbalan Jakarta Timur Tahun 2023.
tubuh, dan perkembangan otak
anak (Bella, 2022).
Sesuai angka kecukupan gizi METODE PENELITIAN
(AKG) dari Kemenkes RI 2022 anak Penelitian ini menggunakan
usia sekolah yang berkisar di usia 6- metode observasional dengan
9 tahun, membutuhkan gizi harian pendekatan kuantitatif analitik
sebagai berikut : dengan desain studi cross sectional
a. Kebutuhan Zat Gizi Makro yang bertujuan untuk menganalisa
- Energy : 1400 kkal faktor resiko serta efek dalam waktu
- Protein : 25 gram (gr) yang bersama-sama. Dimana
- Lemak : 50 gr pengukuran variabe yang di teliti
- Karbohidrat : 220 gr yaitu gambaran pola makan pada
- Serat : 20 gr anak usia sekolah dasar. Desain studi
- Mineral : 1450 ml ini dipilih karena mudah dilakukan,
b. Kebutuhan Zat Gizi Mikro sederhana, ekonomis, dalam hal
Vitamin waktu serta hasilnya dapat diperoleh
- Vitamin A : 450 mikrogram (mcg) dengan cepat (Yusuf, 2015).
- Vitamin D : 15 mcg Penelitian ini dilakukan di SDN
- Vitamin E : 7 miligram (mg) Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur.
- Vitamin k : 20 mcg Penelitian ini dilakukan dari bulan
- Vitamin B12 : 1,5 mcg Mei sampai bulan Juni tahun 2023.
- Vitamin C : 45 mg Populasi dalam penelitian ini adalah
Mineral anak usia sekolah dasar sebanyak 60

3407
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

pelajar aktif. Siswa yang dipilih yang aktif dan Pelajar yang bersedia
menjadi sampel adalah anak kelas 4 menjadi responden. Kriteria Ekslusif
dan 5 dimana masing-masing kelas : Pelajar yang tidak masuk sekolah,
berisi 30 orang. Jumlah sampel yang Pelajar yang tidak bersedia menjadi
dibutuhkan adalah 52 sampel dan responden dan Pelajar yang tidak
dibulatkan menjadi 60 sampel. mengisi kuesioner secara lengkap.
Kriteria Inklusi :Pelajar kelas 4 dan 5

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat

Tabel 1. Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN Pondok


Kelapa 06 Jakarta Timur pada Juni 2023 (n=60)

Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)


Laki laki 22 36,67
Perempuan 38 63,33
Total 60 100

Berdasarkan tabel di atas perempuan yaitu sebanyak 38 orang


didapatkan data bahwa dari 60 (63,33%) dan laki-laki sebanyak 22
responden paling banyak responden orang (36,37%).

Tabel 2. Proporsi Responden Berdasarkan Pola Makan di SDN Pondok Kelapa


06 Jakarta Timur pada Juni 2023 (n=60)

Pola makan Frekuensi Presentase (%)


Baik 45 75
Buruk 15 25
Total 60 100

Bedasarkan tabel diatas sebanyak 45 orang (75%) dan anak


didapatkan data bahwa 60 usia sekolah yang memiliki pola
responden anak usia sekolah di sdn makan yang buruk sebanyak 15 orang
pondok kelapa 06 jakarta timur yang (25%).
memiliki pola makan yang baik

3408
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Karbohidrat
60
64% 67%
58% 55%
40 45% 42% 45% 47% 47% 48%
36% 38% 34%
30%
20 17% 20%
0 4% 0 0 5%
0
nasi roti mie bihun kentang jagung singkong

selalu kadang tidak pernah

Grafik 1. Gambaran Jenis Karbohidrat Yang Sering Dikonsumsi Oleh


Responden Di SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur Pada Juni 2023 (n=60)

Berdasarkan grafik diatas mengkonsumsi nasi sebanyak 38


didapatkan data bahwa dari 60 orang (64%) orang dan mie sebanyak
responden banyak anak yang 40 orang (67%).

Lauk Hewani
95%
60 84% 80% 78% 85%
50 64% 72% 65% 70%
40 57%
45% 37%
30 30% 25% 30% 28% 22%28%
20 23% 17% 15% 35%
10 13%13% 20%
8% 13% 8% 5% 0 05% 15% 8%
3% 3%
0

selalu kadang tidak pernah

Grafik 2. Gambaran Jenis Lauk Hewani Yang Sering Dikonsumsi Oleh


Responden Di SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur Pada Juni 2023 (n=60)

Berdasarkan grafik diatas mengkonsumsi lauk hewani seperti


didapatkan data bahwa dari 60 telur sebanyak 43 orang (72%) dan
responden banyak anak yang daging ayam 39 orang (65%).

3409
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Lauk Nabati
50 72% 68%
40 57%
28 47%
30 42% 23
32% 30% 32%
20 23% 27% 27%
22%
13% 15%
10 5% 5%
0
tahu tempe kacang kacang tanah kacang kacang hijau
merah kedelei

selalu kadang tidak pernah

Grafik 3. Gambaran Jenis Lauk Nabati Yang Sering Dikonsumsi Oleh


Responden Di SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur Pada Juni 2023 (n=60)

Berdasarkan grafik diatas dari tahu sebanyak 43 orang (72%) dan


60 responden banyak anak yang suka tempe sebanyak 25 orang (42%).
mengkonsumsi lauk nabati seperti

sayuran
50 73%
45 70%
40
35 52% 48%
30 40% 57% 47% 45% 45%
38% 38% 38%
25 38% 33% 27% 32% 35%
37% 30% 32% 30% 33%
20 30%
23% 30% 18% 22%
15 22%
10 12%15% 13% 13% 15% 18% 27%
12%
5
0

selalu kadang tidak pernah

Grafik 4. Gambaran Jenis Sayuran Yang Sering Dikonsumsi Oleh Responden


Di SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur Pada Juni 2023 (n=60)

Berdasarkan grafik diatas mengkonsumsi sayuran seperti


didapatkan hasil bahwa dari 60 bayam (23%), wortel (38%),
responden pada anak usia sekolah mentimun (38%), buncis (22%) dan
dasar banyak yang suka tauge 38%).

3410
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Buah
60
62%
50 73%
16% 63%
40 55% 55%
46% 52%
48% 47% 47% 48%
30 47% 47%
40% 42% 27
41% 48% 35% 33%
20 25% 25% 23%
20% 22% 22% 18%
15% 12% 12%
10 12% 12% 12% 5% 12%
7%
0

selalu kadang tidak pernah

Grafik 5. Gambaran Jenis Buah Yang Sering Dikonsumsi Oleh Responden Di


SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur Pada Juni 2023 (n=60)

Dari grafik diatas didapatkan asupan makanan, dengan


hasil bahwa dari 60 responden terdapat perbedaan dalam
banyak anak yang suka konsumsi makanan antara laki-
mengkonsumsi buah dan laki dan perempuan. Menurut
buah yang paling banyak Gibney (2015), laki-laki
dikonsumsi adalah buah semangka cenderung lebih menyukai
yaitu sebanyak 29 orang (48%) dan makanan yang tinggi lemak,
buah melon sebanyak 20 orang karbohidrat, protein, gula dan
(33%). alkohol. Sementara itu,
perempuan lebih menyukai
makanan seperti
PEMBAHASAN buah,sayuran, dan produk
1. Analisis Univariat rendah lemak, sehingga bisa
a. Gambaran Jenis Kelamin pada terjadi defisiensi makronutrien
anak usia sekolah di SDN pada wanita. Kebutuhan zat
Pondok Kelapa 06 Jakarta gizi antara laki-laki dan
Timur perempuan sangat berbeda
Berdasarkan hasil pengisian karena pertumbuhan dan
kuesioner yang dilakukan oleh perkembangan fisik laki-laki
pelajar kelas IV dan V di SDN dan perempuan memiliki
Pondok Kelapa 06 Jakarta perbedaan yang signifikan.
Timur dari seluruh responden Sayangnya dalam beberapa
yang berjumlah 60 responden budaya laki-laki sering menjadi
di dapatkan hasil jenis kelamin prioritas dalam keluarga yang
(data demografi) responden dapat berdampak pada porsi
perempuan sebanyak 38 orang dan kualitas makanan yang
(63,33%) dan responden laki- diterima oleh anggota keluarga
laki sebanyak 22 termasuk perempuan.
orang(36,37%). b.Gambaran Pola Makan Pada
Perbedaan jenis kelamin Anak Usia Sekolah Di SDN
dapat memengaruhi variasi

3411
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Pondok Kelapa 06 Jakarta sebanyak (5,1%) responden


Timur memiliki kategori pola makan
Berdasarkan hasil penelitian yang kurang dengan status gizi
menunjukkan bahwa dari 60 yang kurang.
responden siswa dan siswi SDN Hasil penelitian ini berbeda
Pondok Kelapa 06 Jakarta dengan penelitian yang
Timur yang di peroleh hasil dilakukan oleh Nurwahidah
pola makan yang baik sebanyak (2019) mengenai "Status Gizi
45 orang (75%) dan pola makan Anak Sekolah dan
yang buruk sebanyak 15 orang Hubungannya dengan Pola
(25%).Gambaran pola makan Makan di SD Inpres 26
dapat menjadi ciri khas untuk Kabupaten Sorong. Penelitian
suatu kelompok masyarakat tersebut menunjukkan bahwa
tertentu karena bisa menjadi sebagian besar anak memiliki
salah satu indicator untuk pola makan yang kurang baik
melihat tercukupinya sebesar (79,2%), sedangkan
kebutuhan nutrisi pada anak. hanya sekitar (20,8%) anak
Pola makan merupakan suatu yang memiliki pola makan yang
cara individu dalam mengatur baik. Angka ini termasuk tinggi
jumlah,frekuensi dan jenis karena lebih dari 50% anak
makanan dengan maksud memiliki pola makan yang
tertentu misal kurang baik.Tingginya jumlah
mempertahankan anak yang memiliki pola makan
kesehatan,status nutrisi, yang kurang baik kemungkinan
mencegah atau membantu disebabkan oleh
kesembuhan penyakit (Depkes ketidaksesuaian antara
RI,2018). frekuensi makan anak dan
Pada umumnya kelompok jadwal makan harian mereka.
usia anak sekolah dasar Pola makan yang tidak
merupakan periode rentan teratur pada anak usia sekolah
akan masalah gizi karena akan dapat berarti mengonsumsi
mempengaruhi peningkatan makanan secara berlebihan
pertumbuhan fisik dan atau kurang. Kondisi ini dapat
perkembangan yang pesat. menyebabkan dampak negatif
Selain itu pada usia anak pada tumbuh kembang
sekolah dasar dibutuhkan anak,seperti risiko obesitas,
energi yang cukup untuk gangguan pertumbuhan fisik,
melakukan aktivitas yang masalah kognitif dan daya
cukup beragam. ingat, serta kesehatan mental
Penelitian ini mengikuti yang tidak optimal. Penting
arah yang serupa dengan studi bagi para ibu untuk
yang dilakukan oleh memberikan makanan sehat
Mery(2020) mengenai setiap hari kepada anak-anak
"Hubungan Pola Makan dengan mereka,seperti buah, sayur,
Status Gizi pada Anak Usia makanan berprotein, dan
Prasekolah." Berdasarkan hasil nutrisi penting lainnya yang
penelitian, data menunjukkan dibutuhkan untuk
bahwa dari 78 responden yang pertumbuhan dan
diselidiki, sebanyak (82,1%) perkembangan anak. Dengan
responden memiliki kategori memahami dampak dari gizi
pola makan yang baik dengan buruk ini, dapat mencegah
status gizi yang baik,dan terjadinya pola makan yang

3412
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

buruk pada anak dan perkembangan mereka secara


memastikan anak optimal.
mendapatkan pola makan yang Kekurangan asupan
baik(Makarim,2023). karbohidrat dapat
c. Gambaran Jenis Karbohidrat mengakibatkan penurunan
Yang Sering Dikonsumsi Pada energi, mudah merasa
Anak Usia Sekolah Di SDN lelah,terjadi katabolisme
Pondok Kelapa 06 Jakarta berlebihan pada protein,serta
Timur mengganggu keseimbangan
Berdasarkan hasil penelitian cairan dalam tubuh sehingga
menunjukkan bahwa dari 60 mempengaruhi fungsi
responden siswa dan siswi SDN pencernaan. Sebaliknya, jika
Pondok Kelapa 06 Jakarta seseorang mengonsumsi
Timur diperoleh hasil bahwa karbohidrat secara berlebihan,
banyak anak yang maka berat badan cenderung
mengkonsumsi nasi sebanyak meningkat dan dapat
38 (64%), roti sebanyak 23 menyebabkan obesitas serta
(38%), mie sebanyak 40 meningkatkan resiko terkena
(67%),bihun sebanyak 35 penyakit diabetes millitus.
(58%),kentang sebanyak 33 d. Gambaran Jenis Lauk Hewani
(55%),jagung 12(47%),singkong Yang Dikonsumsi Pada Anak
3(5%).Salah satu hal yang perlu Usia Sekolah SDN Pondok
diperhatikan pada masa Kelapa 06 Jakarta Timur
sekolah adalah kebiasaan Berdasarkan grafik diatas
makan anak di sekolah yang didapatkan data yang
sering dipelajari tanpa sengaja menunjukkan bahwa dari 60
yang tidak melalui proses responden, sebanyak 43 anak
pendidikan. Mereka juga mulai (72%) mengkonsumsi lauk
dapat memilih dan membeli hewani seperti telur dan 39
sendiri menu makanan. anak (65%) mengkonsumsi
Para siswa sekolah mulai daging ayam. Selain itu,
menyadari bahwa makanan ditemukan bahwa sebagian
yang sehat dan bergizi anak tidak pernah
memiliki manfaat positif bagi mengkonsumsi beberapa jenis
kesehatan tubuh mereka, lauk hewani,seperti ikan asin
namun mereka belum (84%), ikan teri (25%), telur
sepenuhnya memahami proses bebek (80%),daging kambing
detil yang terjadi di dalam (85%), belut (95%), udang
tubuh saat mengonsumsi (57%),dan cumi-cumi (35%).
makanan tersebut. Almatsier Konsumsi lauk hewani memiliki
(2009) menyatakan bahwa pola peran penting dalam
makan yang baik dapat dicapai mendukung pertumbuhan sel
dengan mengkonsumsi dan meningkatkan daya tahan
makanan yang berkualitas dan tubuh anak. Lauk hewani juga
memadai dalam jumlah yang berperan dalam membangun
tepat, serta diiringi oleh otot, mendukung metabolisme
perilaku makan yang benar. tubuh, dan berfungsi sebagai
Dengan mengadopsi sumber energi. Sumber protein
pendekatan ini, mereka dapat hewani mencakup berbagai
mencapai status gizi yang jenis makanan seperti daging,
normal dan seimbang untuk telur, susu, ikan,seafood,dan
mendukung kesehatan dan

3413
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

produk olahan yang sehat dan memiliki peran penting dalam


baik bagi tubuh(Dwi,2023). menjaga kesehatan saraf otak
Lauk hewani memegang dan produksi sel darah merah.
peranan penting sebagai Selain itu, vitamin D yang
sumber protein yang terkandung dalam protein
mengandung berbagai asam hewani berfungsi untuk
amino esensial yang tidak membantu penyerapan
dapat dihasilkan oleh tubuh kalsium dan menjaga
manusia. Menurut Almatsier kesehatan sistem kekebalan
(2010), makanan hewani tubuh anak.
dianggap sebagai sumber e. Gambaran Jenis Lauk Nabati
protein yang sangat baik Yang Dikonsumsi Pada Anak
karena memiliki jumlah dan Usia Sekolah Di SDN Pondok
kualitas asam amino yang Kelapa 06
optimal. Makanan hewani Berdasarkan grafik diatas
secara umum memiliki dari 60 responden banyak anak
komposisi asam amino yang yang suka mengkonsumsi lauk
paling sesuai dengan nabati seperti tahu sebanyak
kebutuhan tubuh manusia. 43 orang (72%) dan tempe
Protein hewani merupakan sebanyak 25 orang
sumber protein yang berasal (42%).Terdapat juga jenis lauk
dari hewan,seperti daging nabati yang tidak pernah
sapi, daging kambing, daging dikonsumsi oleh anak-anak
ayam,daging bebek, telur,dan yaitu kacang kedelai sebanyak
seafood. Kelebihan utama dari 68% responden, kacang merah
protein hewani adalah sebanyak 57%,kacang tanah
komposisi asam amino esensial sebanyak 23% dan kacang hijau
yang lengkap, yang sebanyak 32%.
membuatnya lebih unggul Lauk nabati dapat diolah
daripada protein nabati. Selain dengan berbagai cara, seperti
itu, protein hewani juga kaya digoreng, dikukus atau
akan mikronutrien yang sangat dicampurkan dengan hidangan
penting bagi pertumbuhan dan lain seperti sayuran.
perkembangan tubuh anak. Pengolahan ini memberikan
Zink, salah satu variasi dalam penyajian dan
mikronutrien yang terdapat meningkatkan daya tarik serta
dalam protein hewani, kelezatan dari bahan makanan
berperan penting dalam nabati. Protein nabati
mendukung sistem kekebalan merupakan pilihan yang
tubuh anak, serta menguntungkan bagi anak-
berkontribusi dalam proses anak karena tidak mengandung
pencernaan dan pemulihan kadar kolesterol dan asam
tubuh. Zat besi dalam protein lemak jenuh. Terdapat
hewani memiliki peran vital berbagai manfaat bagi anak-
dalam mendukung anak yang mengkonsumsi
perkembangan otak dan fisik protein nabati, seperti
anak, serta mencegah stunting mencegah obesitas, menjaga
pada pertumbuhan anak. DHA kesehatan jantung, dan
(asam lemak omega-3) dalam mengurangi risiko penyakit
protein hewani mendukung kronis seperti diabetes. Anak-
kecerdasan otak anak. Vitamin anak dapat memperoleh
B12 dalam protein hewani protein nabati dari berbagai

3414
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

sumber, seperti susu kedelai tahun di indonesia angka


yang kaya serat, kalsium, mengkonsumsi sayuran dan
vitamin, dan asam lemak buah paling dominan pada
omega-3 dan omega-6. kelompok 1-2 porsi perhari
Kandungan ini mendukung dalam seminggu sebesar
kesehatan saluran pencernaan, 71,73% sedangkan < 5 porsi
meningkatkan kecerdasan mengkonsumsi sayuran dan
otak, dan mendukung buah hanya sebesar 2,28%
pertumbuhan tulang yang (Balitbangkes,2018).
optimal. Selain itu, tahu dan Rata-rata anak yang
tempe juga merupakan sumber mengkonsumsi sayuran dan
protein nabati yang tinggi akan buah di indonesia masih sangat
zat besi dan kalsium, yang rendah,kondisi ini dapat
penting untuk kesehatan menimbulkan masalah gizi
tulang anak. Oatmeal juga pada anak. Anak usia sekolah
merupakan pilihan yang baik merupakan usia yang rentan
karena mengandung mengalami masalah kesehatan
karbohidrat, vitamin, mineral, terutama masalah gizi. Salah
dan serat yang berkontribusi satu masalah yang cenderung
pada kesehatan anak secara tinggi yaitu tinggi energi
menyeluruh. namun rendah serat. Salah
Berbagai sumber protein satu pesan gizi seimbang yaitu
nabati ini memberikan variasi perbanyak mengkonsumsi
dalam konsumsi makanan anak sayuran dan buah sebanyak
dan mendukung kebutuhan 300-400gr per orang per hari
nutrisi yang diperlukan untuk (Azadiractha,2018).
pertumbuhan dan Kurangnya mengkonsumsi
perkembangan mereka. sayuran dan buah pada anak
f. Gambaran Jenis Sayur dan sekolah dapat menyebabkan
Buah yang dikonsumsi pada peningkatan resiko penyakit
anak usia sekolah di SDN pada mata, obesitas, diabetes,
Pondok Kelapa 06 Jakarta kanker, anemia dan gejala
Timur seperti lemah, lesu, letih,
Berdasarkan hasil penelitian malas juga kurang kosentrasi
menunjukkan bahwa dari 60 serta mengalami konstipasi
responden siswa dan siswi di jika kurang konsumsi sayuran
SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta buah (Ardhiani, 2020). Faktor
Timur diperoleh hasil bahwa yang menjadi pengaruh
banyak anak yang suka konsumsi sayur dan buah ada
mengkonsumsi sayuran seperti berbagai macam yaitu dari
bayam(23%),wortel (38%), pengetahuan anak, dukungan
mentimun (38%), buncis (22%) keluarga atau lingkungan,
dan tauge (38%).Sedangkan ketersediaan pangan, sosial
dari 60 responden siswa dan dan ekonomi serta preferensi
siswi sdn pondok kelapa 06 anak tentang sayur dan buah
banyak anak yang suka itu sendiri.
mengkonsumsi buah seperti Pentingnya edukasi gizi bagi
buah semangka yaitu sebanyak anak usia sekolah terlihat dari
29 orang (48%) dan buah melon upaya untuk meningkatkan
sebanyak 20 orang pengetahuan mereka tentang
(33%).Menurut Riskesdas gizi dan membentuk sikap
(2018), diketahui anak usia > 5 positif terhadap makanan.

3415
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Edukasi yang tepat diharapkan mengkonsumsi sayuran dan


dapat membentuk kebiasaan buah-buahan.Jangan memaksa
makan yang baik, terutama anak untuk menghabiskan
dalam mengkonsumsi sayuran sayuran karena dapat
dan buah. Dengan memberikan membuat anak trauma
edukasi yang tepat kepada memakan sayuran (Windani,
anak-anak, diharapkan 2022).
prevalensi mengkonsumsi
sayuran dan buah di Indonesia
akan meningkat. Orang tua KESIMPULAN
memainkan peran penting Berdasarkan hasil penelitian
dalam membentuk kebiasaan yang di lakukan tentang “Gambaran
makan anak, dan kurangnya Pola Makan Pada Anak Usia Sekolah
pengenalan serta pembiasaan di SDN Pondok Kelapa 06 Jakarta
anak mengkonsumsi sayuran Timur pada bulan Mei 2023”. Jumlah
dan buah bisa berdampak pada sampel yang digunakan dalam
preferensi negatif terhadap penelitian ini sebanyak 60 responden
jenis makanan tersebut hingga dapat disimpulkan bahwa :
dewasa. a. Berdasarkan hasil pengisian
Edukasi tentang pentingnya kuesioner yang dilakukan oleh
sayur dan buah untuk pelajar kelas IV dan V di SDN
kesehatan juga dapat Pondok Kelapa 06 Jakarta Timur
membantu mengubah sikap dari seluruh responden yang
anak terhadap jenis makanan berjumlah 60 responden di
tersebut.Selain itu, dapatkan hasil jenis kelamin
menyediakan berbagai pilihan (data demografi) responden
sayur dan buah yang segar dan perempuan sebanyak 38 orang
menarik di rumah juga dapat (63,33%) dan responden laki-laki
meningkatkan minat anak sebanyak 22 orang (36,37%).
dalam mengonsumsinya. Ada b. Dari hasil analisis univariat
berbagai macam cara orang didapatkan data bahwa dari 60
tua agar dapat mengkreasikan responden yang di teliti
menu makanan dalam bentuk terdapat responden yang
yang menarik supaya anak mau memiliki pola makan baik
mengkonsumsi sayur dan buah- sebanyak 45 orang (75%) dan
buahan. Salah satu caranya yang memiliki pola makan buruk
yaitu menyajikan sayuran sebanyak 15 orang (25%).
dalam bentuk yang menarik, Adanya gambaran pola makan
samarkan sayuran dan buah pada anak Sdn pondok kelapa
misalnya, orang tua bisa 06.
membuat es krim dari jus c. Gambaran jenis makanan yang
campuran sayuran dan buah sering dikonsumsi pada anak
yang dibekukan. Orang tua usia sekolah di SDN Pondok
diharapkan bisa berpikir Kelapa 06 Jakarta Timur yang
sekreatif mungkin demi mengkonsumsi sumber
kesehatan anak. karbohidrat seperti nasi
Biasakan memberikan sebanyak 38 orang (64%) dan mie
sayuran di setiapmenu makan sebanyak 40 orang (67%), yang
anak dan memberikan cemilan mengkonsumsi lauk hewani
buah-buahan setelah makan. seperti telur ayam sebanyak 43
Memberikan edukasi pada anak orang (72%), yang mengkonsumsi
tentang manfaat lauk nabati seperti tahu

3416
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

sebanyak 43 orang (72%), yang Arza, P. A., Masnarivan, Y., Dewi, R.


mengkonsumsi sayuran seperti K., Fitriyani, F., Rahmah, D.
wortel, tauge dan mentimun F., & Ananda, A. K. (2020).
sebanyak 23 orang (38%) serta Edukasi Gizi Seimbang Dan
yang mengkonsumsi buah Makanan Jajanan Sehat Di Sdn
seperti buah semangka sebanyak 39 Pasar Ambacang Kota
29 orang (48%). Padang. Buletin Ilmiah Nagari
Membangun, 3(1), 30–37.
SARAN Https://Doi.Org/10.25077/Bin
Diharapkan penelitian ini a.V3i1.166
dapat digunakan sebagai acuan atau Mahapsari. (2013). No Title‫הקיווי ענף‬:
referensi bagi peneliti lain yang akan ‫מצב תמונת‬. ‫הנוטע עלון‬, 66(1997),
melakukan penelitian serupa dan 37–39.
diharapkan mengambil variabel dan Putri. (2021). Hubungan Antara
sampel yang lebih banyak lagi supaya Sarapan Dengan Konsentrasi
di dapatkan hasil yang lebih baik. Belajar Anak. 1–23.
Meningkatkan pengetahuan Tussakinah, Masrul, & Burhan, 2018.
mahasiswa dalam penelitian tentang (2018). Tinjauan Pustaka Pola
faktor-faktor yang mempengaruhi Makan. Angewandte Chemie
pola makan pada anak usia sekolah. International Edition, 6(11),
951–952., 13(April), 15–38.
Iklima, N. (2017). Gambaran
DAFTAR PUSTAKA Pemilihan Makanan Jajanan
Pada Anak Usia Sekolah Dasar.
Iklima, N. (2017). Gambaran Jurnal Keperawatan Bsi, 5(1),
Pemilihan Makanan Jajanan 8–17.
Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Https://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Eju
Jurnal Keperawatan Bsi, 5(1), rnal/Index.Php/Jk/Article/Vie
8–17. w/1774/1389
Https://Ejournal.Bsi.Ac.Id/Eju Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah,
rnal/Index.Php/Jk/Article/Vie Fahyuni, E. F., Yulia Citra, A.,
w/1774/1389 Schulz, N. D., ‫غسان‬, ‫د‬.,
Gitleman, L., & Kleberger, J. (2014). Taniredja, T., Faridli, E. M., &
済無no Title No Title No Title. Harmianto, S. (2016). No 主観
Paper Knowledge . Toward A 的健康感を中心とした在宅高
Media History Of Documents. 齢者における 健康関連指標に
Lakaming, N. (2019). Status Gizi 関する共分散構造分析title.
Anak Sekolah Dan Jurnal Penelitian Pendidikan
Hubungannya Dengan Pola Guru Sekolah Dasar, 6(August),
Makan Di Sd Inpres 26 128.
Kabupaten Sorong. Universitas Syahroni, M. H. A., Astuti, N.,
Papua. Indrawati, V., & Ismawati, R.
Http://Repository.Unipa.Ac.Id (2021). Faktor-Faktor Yang
:8080/Xmlui/Handle/1234567 Mempengaruhi Kebiasaan
89/513 Makan. Jurnal Tata Boga,
Ssgi. (2023). Hasil Survei Status Gizi 10(1), 12–22.
Indonesia. Kementerian Farah Husna Fadhilah, Bagoes
Kesehatan Republik Indonesia, Widjanarko, Z. S. (2018).
77–77. Faktor-Faktor Yang
Https://Promkes.Kemkes.Go.I Berhubungan Dengan Perilaku
d/Materi-Hasil-Survei-Status- Makan Pada Anak Gizi Lebih Di
Gizi-Indonesia-Ssgi-2022 Sekolah Menengah Pertama

3417
Tahun [MAHESA: MALAHAYATI HEALTH STUDENT JOURNAL, P-ISSN: 2746-198X
2023 E-ISSN: 2746-3486 VOLUME 3 NOMOR 11 TAHUN 2023] HAL 3400-3418

Wilayah Kerja Puskesmas Keperawatan Dan Kesehatan


Poncol Kota Semarang. Jurnal Indonesia, 10(1), 88–98.
Kesehatan Andalas, 6(1), 734– Anis Ramonda, D., Galih Yudanari,
744. Y., & Choiriyah, Z. (2019).
Http://Ojs.Akperkerishusada. Hubungan Antara Body Image
Ac.Id/Index.Php/Akperkeris/A Dan Jenis Kelamin Terhadap
rticle/View/65 Pola Makan Pada Remaja.
Laksana, M. D. D. (2018). Pola Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa,
Makan, Status Gizi, Dan 2(2), 109–114.
Prestasi Belajar Siswa Di Sd Https://Journal.Ppnijateng.Or
Negeri Pabelan 2 Magelang. g/Index.Php/Jikj/Article/Dow
Jurnal Pendidikan Teknik nload/336/196/946#:~:Text=M
Boga, 1, 1–9. enurut Depkes (2008)%2c
Panjaitan, W. F., Siagian, M., & Jenis,Faktor Internal
Hartono, H. (2019). Hubungan Kebutuhan Gizi Seseorang.
Pola Makan Dengan Status Gizi Sambo, M., Ciuantasari, F., & Maria,
Pada Anak Sekolah Dasar Al G. (2020). Hubungan Pola
Hidayah Terpadu Medan Makan Dengan Status Gizi Pada
Tembung. Jurnal Dunia Gizi, Anak Usia Prasekolah. Jurnal
2(2), 71. Ilmiah Kesehatan Sandi
Https://Doi.Org/10.33085/Jdg Husada, 11(1), 423–429.
.V2i2.4448 Https://Doi.Org/10.35816/Jis
Surijati, K. A., Hapsari, P. W., & kh.V11i1.316
Rubai, W. L. (2021). Faktor- Putri, N. E., Andarini, M. Y., &
Faktor Yang Mempengaruhi Achmad, S. (2021). Gambaran
Pola Makan Siswa Sekolah Status Gizi Pada Balita Di
Dasar Di Kabupaten Banyumas. Puskesmas Karang Harja Bekasi
Nutriology : Jurnal Tahun 2019. Jurnal Riset
Pangan,Gizi,Kesehatan, 2(1), Kedokteran, 1(1), 14–18.
95–100. Https://Doi.Org/10.29313/Jrk
Https://Doi.Org/10.30812/Nu .V1i1.108
triology.V2i1.1242 Citra Palupi, K., Sa’pang, M., &
Hanim, B., Ingelia, I., & Ariyani, D. Swasmilaksmita, P. D. (2018).
(2022). Kebiasaan Sarapan Pagi Edukasi Gizi Seimbang Pada
Dengan Status Gizi Anak Anak Sekolah Dasar Di
Sekolah Dasar. Jurnal Kecamatan Cilincing Jakarta
Kebidanan Malakbi, 3(1), 28. Utara. Jurnal Abdimas, 5(1),
Https://Doi.Org/10.33490/B.V 49–53.
3i1.570 Https://Www.Esaunggul.Ac.Id
Damson Maryos Srue, Yuli Ernawati, /Wp-
N. A. S. (2021). Gambaran Pola Content/Uploads/2018/02/9.-
Makan Sayur Pada Anak Edukasi-Gizi-Seimbang-Pada-
Sekolah Dasar Al Islam Tambak Anak-Sekolah-Dasar-Di-
Bayan, Depok, Sleman, Kecamatan-Cilincing-Jakarta-
Yogyakarta. Majalah Ilmu Utara.Pdf

3418

Anda mungkin juga menyukai