Correlation Between Consumption Patterns and The Nutritional Status of School-Age Children at Muhammadiyah Elementary School, Manyar District
Correlation Between Consumption Patterns and The Nutritional Status of School-Age Children at Muhammadiyah Elementary School, Manyar District
ABSTRACT
This study aims to analyze correlation between consumption patterns and
nutritional status in school-age children. This study uses a quantitative analysis
method with observational research type with cross-sectional research design.
The population in this study were students in grades IV and V at SD
Muhammadiyah Manyar District as many as 406 students. The sample was 118
students using purporsive sampling. Data were collected through indirect
interviews with respondent characteristics questionnaires, FFQ questionnaires,
and 3x24 hour food records questionnaires. And taking anthropometric
measurements directly. Data analysis used Kendall's tau-b test. The results
showed that there was a significant correlation between energy intake (significant
= 0.000), protein intake (significant = 0.000), fat intake (significant = 0.000),
carbohydrate intake (significant = 0.000) with nutritional status. The conclusion
from this study is that nutritional status problems that occur in school-age
children can be influenced by consumption patterns.
Keywords: Comsumption pattern, Nutritional status, Obesity.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pola konsumsi
dengan status gizi pada anak usia sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan
metode analisis kuantitatif dengan jenis penelitian observasional dengan
rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-
siswi kelas IV dan V di SD Muhammadiyah Kecamatan Manyar sebanyak 406
siswa-siswi. Sampel sebanyak 118 siswa-siswi dengan menggunakan purporsive
sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara tidak langsung dengan kuesioner
karateristik responden, kuesioner FFQ, dan kuesioner food records 3x24 jam. Dan
melakukan pengukuran antropometri secara langsung. Analisis data menggunakan
uji Kendall’s tau-b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang sigifikan antara intake energi (signifikan = 0,000), intake protein (signifikan
= 0,000), intake lemak (signifikan = 0,000), intake karbohidrat (signifikan =
0,000) dengan status gizi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masalah status gizi
yang terjadi pada anak usia sekolah dapat dipengaruhi oleh pola konsumsi.
Kata kunci : Obesitas, Pola Konsumsi, Status Gizi.
Korespondensi
CP : +6285731261488; Email : desty.ms@umg.ac.id
28
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
29
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
30
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
31
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
32
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
33
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
34
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
Status Gizi
Intake Gizi Gizi Total
Normal Overweight Obesitas Sig r
Protein Buruk Kurang
n % n % n % n % n % n %
Defisit
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
Berat
Defisit
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sedang 0,00
0,492
Defisit 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ringan
Baik 0 0 0 0 11 9 14 12 9 8 34 29
Lebih 0 0 0 0 24 20 41 35 18 15 83 70
Total 0 0 0 0 35 29 55 47 28 24 118 100
Berdasarkan tabel 7 memiliki intake protein
menunjukkan bahwa subjek lebih sebanyak 41 subjek
dengan status gizi normal (35%), subjek dengan status
sebagian besar memiliki gizi obesitas sebagian besar
intake protein lebih memiliki intake protein
sebanyak 24 subjek (20%), lebih sebanyak 18 subjek
subjek dengan status gizi (15%).
overweight sebagian besar
35
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
36
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
Status Gizi
Intake Gizi Gizi Total
Normal Overweight Obesitas Sig r
Lemak Buruk Kurang
n % n % n % n % n % n %
Defisit
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Berat
Defisit
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Sedang 0,00
0,473
Defisit 0
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
Ringan
Baik 0 0 0 0 15 13 30 25 12 10 57 48
Lebih 0 0 0 0 18 15 25 21 16 14 59 50
Total 0 0 0 0 35 30 55 46 28 24 118 100
Berdasarkan tabel 8 mengonsumsi lemak yang
menunjukkan bahwa subjek berlebihan serta tidak sesuai
dengan status gizi normal dengan kebutuhan anak usia
sebagian besar memiliki sekolah. Sumber lemak
intake lemak lebih sebanyak yang sering dikonsumsi
18 subjek (15%), subjek adalah minyak dengan
dengan status gizi metode pemasakan
overweight sebagian besar makanan digoreng, ditumis
memiliki intake lemak baik dan hampir setiap hari.
sebanyak 30 subjek (25%), Maka dari itu hasil
subjek dengan status gizi penelitian menunjukkan
obesitas sebagian besar adanya hubunngan yang
memiliki intake lemak lebih signifikan antara intake
sebanyak 16 subjek (14%). lemak (p = 0,000, r = 0,473)
Sebagian besar subjek dengan status gizi pada anak
memiliki intake lemak usia sekolah. Hal ini sejalan
dengan rata-rata intake dengan penelitian yang
lemak 103 gr yaitu lebih dilakukan oleh (Ernawati,
dari standar AKG. et al. 2019) tentang
Hal ini menunjukkan hubungan asupan lemak
bahwa intake lemak yang dengan status gizi anak usia
lebih berdasarkan hasil food 6 bulan – 12 tahun di
records 3 x 24 jam dalam Indonesia, menunjukkan
penelitian ini disebabkan bahwa terdapat hubungan
karena jumlah porsi dalam antara asupan lemak
37
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
38
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
39
Nariswari, dkk Obesitas, Pola Makan, dan Status Gizi
40