Bro Velgas BAB 1 Revisi 2
Bro Velgas BAB 1 Revisi 2
Proposal Penelitian
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1
Diajukan Oleh:
Velgas Lau Pinto Manek
154111107
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “ANALISIS KEPATUHAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN INFEKSI
SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS SULAMU
KABUPATEN KUPANG
Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa selama proses penulisan
proposal, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, patutlah penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini antara lain :
1. Tuhan Yesus Kristus yang sungguh luar biasa, atas kelimpahan berkat
perlindungan, serta pertolongan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
proposal ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
DAFTAR PUSTAKA 12
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sering disalah artikan
sebagai infeksi saluran pernapasan atas. ISPA meliputi saluran pernapasan
bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah infeksi
saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari, yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai
gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti sinus, ruang
telinga tengah dan selaput paru (Depkes RI, 2012). ISPA biasanya menular
dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari
penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan
mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan dan
faktor pejamu (Irianto, 2014)
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2004
menyatakan bahwa secara global, sekitar 4,2 juta kematian ISPA
diperkirakan terjadi di antara semua kelompok umur. Pada tahun 2010
WHO memperkirakan insidens ISPA di negara berkembang dengan angka
kejadian ISPA pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-
20% per tahun pada 13 juta balita. Pada tahun 2000, sebanyak 1,9 juta
(95%) anak-anak di seluruh dunia meninggal karena ISPA, 70 % dari Afrika
dan Asia Tenggara (WHO, 2010). Sedangkan prevalensi kejadian ISPA di
negara Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas)
tahun 2018, menunjukkan prevalensi penyakit ISPA berdasarkan
diagnosis oleh Tenaga kesehatan (D) dan berdasarkan diagnosis oleh
Tenaga kesehatan atau gejala yang pernah dialami (D/G) di Indonesia
adalah sebesar D (4,4 %) dan D/G (9,3 %) dengan jumlah tertimbang
sebesar 1.017.290 penduduk yang terdiagnosa ISPA, sedangkan prevalensi
penyakit ISPA untuk provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu sebesar D
(7,3 %) dan D/G (15,4 %) dengan jumlah tertimbang sebesar 20.599
2
dengan obat/sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
dan menunjang penggunaan obat yang rasional. Salah satu kegiatan PIO
yaitu dengan membuat leaflet tentang penggunaan antibiotik yang tepat
kepada masyarakat (Permenkes 72, 2016).
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya (Permenkes 74, 2016). Puskesmas Sulamu
merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Kupang yang terakreditasi
dan memiliki cakupan wilayah kerja yang cukup luas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gomes dkk. (2019)
tentang Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Kepatuhan Penggunaan
Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Puskesmas
Sikumana, menunjukan hasil bahwa ada pengaruh pemberian konseling
terhadap kepatuhan pasien ISPA dalam penggunaan antibiotik di Puskesmas
Sikumana, sedangkan munurut Muljabar dkk. (2014) tentang Pengaruh
Pemberian Informasi Obat (PIO) Terhadap Tingkat Kepatuhan Penggunaan
Antibiotika pada Pasien ISPA di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta, malah
menunjukan bahwa pemberian informasi obat tidak ada pengaruh terhadap
tingkat kepatuhan penggunaan antibiotika pada pasien ISPA di Puskesmas
Kotagede I Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Analisis Kepatuhan Penggunaan Antibiotik pada Pasien
Rawat Jalan ISPA di Puskesmas Sulamu Kabupaten Kupang.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah ada pengaruh pemberian PIO terhadap kepatuhan penggunaan
antibiotik pada pasien rawat jalan ISPA di Puskesmas Sulamu Kabupaten
Kupang?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh pemberian PIO terhadap kepatuhan
penggunaan antibiotik pada pasien ISPA di puskesmas Sulamu
Kabupaten Kupang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh umur terhadap kepatuhan penggunaan
antibiotik pada pasien ISPA di puskesmas Sulamu Kabupaten
Kupang.
b. Mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap kepatuhan penggunaan
antibiotik pada pasien ISPA di puskesmas Sulamu Kabupaten
Kupang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai informasi untuk mengetahui pengaruh pemberian PIO
dan konseling terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik pada pasien
Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA).
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Tenaga Kefarmasian
Sebagai bahan masukan untuk tenaga kesehatan dalam hal ini
tenaga kefarmasian untuk lebih memberikan PIO dan konseling
tentang penggunaan antibiotik pada penyakit infeksi pada
umumnya dan ISPA pada khususnya.
b) Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan program pemberdayaan kepada masyarakat oleh
petugas kesehatan di Puskesmas Sulamu sehingga dapat mencegah
dan meminimalisir dampak yang terjadi akibat penyalahgunaan
antibiotik.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. s
B. b
C. v
D. v
E. v
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling yaitu simple random sampling, karena randomisasi
ini akan dilakukan sebelum penelitian untuk mempermudah penelitian
(Sugiyono, 2017; 93)
C. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian merupakan atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada
penelitan ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabei
independen dan variabel dependen (Sugiyono, 2017; 39-40).
2. Klasifikasi Variabel
a. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini
adalah pemberian PIO lewat leaflet tentang penggunaan antibiotik
yang lengkap dan kelompok kontrol tidak.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan
penggunaan antibiotik pada pasien ISPA.
3. Definisi operasional
Definisi operasional uraian tentang batasan variabel yang dimaksud
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi
operasional dalam penelitian ini adalah:
a. PIO
Pemberian informasi obat terkait antibiotik ISPA lewat Leaflet.
b. Kepatuhan
Kepatuhan pasien terhadap penggunaan antibiotik ISPA yang diukur
dengan metode pill count.
9
c. Pill Count
Metode yang digunakan untuk mengukur kepatuhan dengan
perhitungan rumus:
Pill count = Jumlah obat pada pertemuan pertama - jumlah obut pertemuan terakhir
d. Antibiotik
Antibiotik dikatakan rasional bila penggunaan antibiotik tersebut
tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara
pemberian, tepat interval waktu pemberian dan lama pemberian.
e. Leaflet
Pemberian leaflet tentang penggunaan antibiotik yang tepat.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitanim adalah leaflet yang berisi
informasi lengkap tentang pengunaan antibiotik yang tepat untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik ISPA.
10
E. Jalannya Penelitian
Pengambilan Data
Pembagian sampel ke dalam dua kelompok besar berdasarkan umur dan pekerjaan
Pembagian sampel ke dalam dua kelompok (kelompok kontrol dan kelompok uji)
Menganalisis data
F. Analisis Hasil
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi
untuk menghitung jumlah tablet sisa (pill count).
G. Prosedur Penelitian
Pasien ISPA
Karakteristik Populasi
Populasi (N)
PIO (leaflet)
DAFTAR PUSTAKA
Katzung B. G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. Boston: McGraw
Hill.
World Health Organization: The global burden of disease: 2004 update. Geneva:
https://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/GBDreport2004upd
ate_full .pdf (di akses pada 07 November 2020)
13