Anda di halaman 1dari 6

Indra Visual Dalam membahas penglihatan, pertama kita harus membicarakan sifat energy stiumulus yang peka untuk

pengelihatan; selanjutnya kita membicarakan system visual dengan penekanan khusus pada bagaimana reseptornya melakukan proses transduksi; dan kemudia kita membicarakan modalitas visual mengolah informasi tentang intensitas dan kualitas. Cahaya dan Penglihatan Cahaya merupakan suatu energi fisik untuk pengelihatan, Cahaya sendiri merupakan radiasi elektromagnetik (energy yang dihasilkan oleh osilasi materi bermuatan listrik) dan masuk dalam rangkaian sinar kosmik, sinar-xm sinar ultraviolet dan inframerah dan gelombang dan televisi. Stimulus untuk pengcahayaan adalah cahaya, yang radiasi elektromagnetiknya dalam kisaran 400-700 nanometer. Sistem Visual Sistem visual manusia terdiri dari mata, beberapa bagian di otak, dan jalur yang menghubungkan mereka. Mata memiliki dua sisterm, satu untuk membentuk citra dan yang lain untuk mentransduksi citra ke impuls listrik. Sistem pembentuk citra terdiri dari : 1. Kornea adalah bagian transparan di permukaan depan mata: cahaya masuuk melalui kornea, dan dibiaskan ke arah dalam untuk mulai membentuk citra 2. Lensa melengkapi proses pemfokusan cahaya di retina (suatu lapisan tipis di bagian belakang bola mata) Untuk memfokuskan objek pada jarak yang berbeda, lensa berubah bentuk. Miopik : Lensa menjadi lebih sferis untuk benda dekat dan pipih untuk menjatuhkan benda jauh di focus, walaupun ia memfokuskan benda dekat secara baik Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 1

Hiperoptik : lensa tidak menjadi cukup sferis untuk memfokuskan benda dekat, walaupun ia memfokuskan benda jauh secara baik.. 3. Pupil adalah lubang sirkular yang memiliki diameter bervariasi sebagai respons dari tingkat cahaya Diameternya terbesar pada cahaya redup dan terkecil pada cahaya terang, dengan demikian memastikan cukup banyak cahaya untuk mempertahankan kualitas citra pada tingkat cahaya yang berbeda. Semua di atas berfungsi untuk menjatuhkan cahaya di bagian belakang bola mata, yaitu di retina. Sistem transduksi untuk pengelihatan terdiri dari reseptor visual dalam retina di belakang mata. Ada subtipe cone, setiap subtipe maksimal sensitif ke panjang gelombang yang berbeda. Reseptor visual secara luas dibagi menjadi terdiri dari : Sel Batang : ditujukan untuk melihat di malam hari; mereka berkerja pada intensitas yang rending dan menyebabkan sensasi yang tidak berwarna Sel Kerucut : paling baik untuk melihat selama siang hari dan mereka berespons terhadap intensitas cahaya yang tinggi dan menyebabkan sensasi warna. Untuk melihat detail suatu objek, kita menggerakan mata sehingga bayangan benda terproyeksi di pertengahan retina, ke daerah yang dinamakan Fovea. Di fovea reseptor sangat banyak jumlahnya dan tersusun rapat, fovea juga merupakan daerah di mata yang paling baik untuk melihat detail. Cahaya dipantulkan dari suatu objek kontak dengan sel reseptor, bagaimana tepatnya reseptopr mentranduksi cahaya menjadi impuls listrik? Fotoreseptor adalah suatu zat kimia yang dikandung oleh sel batang maupun kerucut yang bertugas mengabsorpsi cahaya, hal ini memulai proses yang menghasilkan impuls saraf. Jika langkah transduksi ini selesai, impuls listrik harus menuju ke otak melalui neuron penghubung. Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 2

Melihat Cahaya Sensitivitas kita terhadap intensitas cahaya ditentukan oleh sel batang dan kerucut. Terdapat dua perbedaan penting antara sel batang dan kerucut yang menjelaskan sejumlah fenomena yang melibatkan intensitas yang dirasakan, kecerahan kita 1. Bahwa rata-rata, lebih banyak sel batang yang berhubungan dengan sel ganglion tunggal dibandingkan sel kerucut; dengan demikian ganglion sel batang mendapatkan masukan yang lebih banyak dibandingkan ganglion sel kerucut. Sebagai akibatnya, pengelihatan lebih sensitive jika didasarkan pada sel batang ketimbang kerucut. 2. Bahwa sel batang dan kerucut memiliki perbedaan lokasi. Fovea retina mengandung banyak sel kerucut tetapi tidak mengandung sel batang, sedangkan bagian retina perifer (bagian retina lainnya) kaya akan sel batang dan relative sedikit sel kerucut. Perbedaan panjang gelombang timbal cahaya untuk sensasi warna berbeda. Warna dari pengelihatan dipahami melalui teori trikromatik, yang memegang bahwa persepsi warna didasarkan pada aktivitas tiga jenis reseptor kerucut. Batang tidak sensitif terhadap warna dan detail baik, namun batang mampu mendeteksi jumlah yang sangat kecil cahaya dan digunakan untuk melihat dalam kondisi pencahayaan rendah Adaptasi Cahaya Contoh adaptasi terhadap cahaya adalah jika kita memasuki ruang biskop yang gelap dari luar gedung yang terang benderang. Pertama kali anda sulit melihat segala sesuatu di cahaya yang redup yang dipantulkan layar. Tetapi dalam beberapa menit kita mampu melihat cukup baik untuk menemukan tempat duduk. Akhirnya kita mampu mengenali wajah di Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 3

dalam cahaya redup. Lalu pergi keluar gedung yang tampak terang, hampir segalanya menyakitkan mata dan tidak mungkin membedakan cahayacahaya terang tersebut. Segala sesuatu akan tampak normal dalam waktu kurang dari satu menit, karena adaptasi terhadap tingkat cahaya yang lebih tinggi terjadi lebih cepat.

Melihat Pola Ketajaman visual mengacu pada kemampuan mata untuk menyelesaikan rincian. Kerucut, yang terkonsentrasi di bagian kecil dari retina, memungkinkan untuk memiliki ketajaman tertinggi, sementara batang tidak mempunyai tingkat ketajaman yang tinggi. Ada beberapa cara mengukur ketajaman visual, tetapi ukuran yang paling umum adalah grafik mata yang terdapat di kantor dokter mata itu. Pengalaman indrawi yang berhubungan dengan melihat pola ditentukan dengan cara visual neuron mendaftarkan informasi mengenai terang dan gelap. Unsur paling primitif dari pola visual adalah tepi, atau kontur, daerah dimana ada transisi dari terang ke gelap atau sebaliknya Salah satu pengaruh paling awal pada pendaftaran tepi terjadi karena sel-sel cara ganglion di retina berinteraksi. Pengaruh interaksi tersebut dapat diamati dengan melihat pola yang dikenal sebagai grid Hermana. Melihat warna Sifat semua warna adalah sama kecuali panjang gelombangnya. Sistem visual kita melakukan sesuatu yang luar biasa terhadap panjang gelombang (mengubahnya menjadi warna) Contoh : Panjang gelombang pendek, 450-500 nanometer Panjang gelombang sedang, 500-570 nanometer Panjang gelombang panjang, 620-700 nanometer : Biru : Hijau : Merah

Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 4

Ada empat warna sensasi dasar: merah, kuning, hijau, dan biru. Opponent-color theory mengusulkan bahwa ada proses oppenent merahhijau dan kuning-biru, yang masing-masing merespon dengan cara yang berlawanan dengan dua warna oppenent. Thrichromatic dan teori-teori Opponent-color telah berhasil digabungkan melalui usulan bahwa mereka beroperasi di lokasi saraf yang berbeda dalam sistem visual Asal mula sensasi warna adalah objek yang memantulkan cahaya jika sumber cahaya meneranginya, persepsi kita terhadap sebagian warnapun ditentukan oleh panjang gelombang yang dipantulkan oleh objek dan sebagian lagi oleh karakteristik warna objek. Kita cenderung melihat bunga mawar sebagai merah saat ia diterangi oleh cahaya berwarna kuning-hijau, naum jika suatu benda yang tidak kita kenal disinari dengan cahaya tersebut, kita melihatnya sebagai kuning-hijau. Menurut teori Young-Helmholtz atau teori Trikromatik, walaupun terdapat banyak warna berbeda yang dapat kita bedakan, terdapat hanya tiga jenis reseptor (sel kerucut) untuk warna.

Reseptor pendek adalah sensitive secara maksimal terhadap panjang gelombang pendek(biru), reseptor medium paling sensitive terhadap panjang gelombang sedang (hijau dan kuning), dan reseptor panjang Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 5

sensitive secara maksimal terhadap panjang gelombang panjang (merah). Kerja sama ketiga reseptor itu menentukan sensasi warna yang kita tangkap. Tiap reseptor adalah sensitive terhadap rentang panjang gelombang yang luas, tetapi paling responsive di daerah yang sempit. Teori Trikromatik meyatakan bahwa kualitas warna disandikan oleh pola aktivitas tiga reseptor ketimbang oleh reseptor spesifik untuk tiap warna.

Psikologi Umum Sensory Process- Vision | 6

Anda mungkin juga menyukai