Anda di halaman 1dari 9

Proses Sensori: Penglihatan

Penglihatan dimulai dengan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan


atau dipantulkan oleh objek. Ahli fisika menjelaskan radiasi ini secara
detail, tetapi kita cukup mengetahui bahwa radiasi ini sepeti listrik
yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan kira-kira 300 juta
meter per sekon. Radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang,
dan oleh karenanya lazim juga disebut gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dapat diukur dan diklasifikasikan dalam
istilah panjang gelombang. Beberapa radiasi elektromagnetik memiliki
panjang gelombang sependek 10 trillionthon meter (sinar gamma),
beberapa memiliki panjang gelombang ribuan meter (gelombang
radio), dan berbagai panjang gelombang di antara keduanya.
Keseluruhan rentang panjang gelombang disebut spektrum
elektromagnetik.
Walaupun seluruh energi radian -semua panjang gelombang dari
spektrum elektromagnetik- sangat serupa secara fisik, hanya beberapa
bagian yang dapat dilihat. Di tengah-tengah rentang panjang
gelombang dari energi radian adalah panjang gelombang yang dapat
kita lihat. Panjang gelombang ini dikenal sebagai visible spectrum.
Untuk mengekspresikan panjang gelombang, kita menggunakan skala
metrik; dalam visible spectrum, panjang gelombang diekspresikan
dalam billionth meter, atau nanometer (nm). Visible spectrum berjarak
antara 380 sampai 780 nanometer.

Melihat

Cahaya masuk ke mata melalui pupil, melewati kornea, lensa, dan


interior bola mata lalu mengenai sel batang dan kerucut dari retina di
belakang bola mata. Transduksi dari energi fisik menjadi reseptor
potensial terjadi di sel batang dan kerucut. Impuls syaraf diciptakan di
beberapa sel lainnya di retina -sel ganglion; impuls ini menuju otak
melalui syaraf optik, dan membuat kita menyadari peristiwa visual di
lingkungan.
Jumlah cahaya yang mengenai sel batang dan kerucut secara otomatis
disesuaikan oleh mekanisme refleks yang mengatur ukuran pupil.
Cahaya dibelokkan atau direfrasikan, oleh kornea dan lensa untuk
difokuskan ke retina. Pembelokkan cahaya atau refraksi di mata
kebanyakan dilakukan oleh kornea; lensa, dengan mengubah
bentuknya, membantu refraksi kornea untuk membawa cahaya dari
objek yang jaraknya dekat ke retina. Perubahan lensa ini disebut
akomodasi; koreksi masalah akomodasi ialah alasan umum untuk
menggunakan kacamata.
Retina dan Penglihatan
Retina ialah lembaran kompleks dari sel dan jaringan di belakang bola
mata.

Sel Batang dan Kerucut


Dua tipe sel -batang dan kerucut- ialah elemen peka cahaya dari retina
di mana proses transduksi dimulai. Sel batang berbentuk silindris,
sementara sel kerucut agak meruncing ke ujung. Diperkirakan bola
mata manusia mengandung sekitar 120 juta sel batang dan 6 juta sel
kerucut.
Sel batang dan kerucut tidak menyebar secara merata di retina.
Sebagai contoh, di titik buta tidak ada sel batang dan kerucut dan
maka dari itu penglihatan tidak memungkinkan. Titik buta merupakan
bagian dari retina dimana sel optik pergi dan dimana pembuluh darah
memasuki dan meninggalkan retina. Sel kerucut paling banyak ditemui
di bagian retina yang disebut fovea, yang tidak mengandung sel
batang sama sekali. Sel batang paling banyak berada sekitar 20
derajat dari fovea. Fovea merupakan bagian retina yang kita pakai
untuk melihat objek yang ingin kita lihat dengan jelas. Ketajaman
penglihatan paling baik di fovea, tidak ada di titik buta, dan menurun
secara berkala sampai tepi retina.
Selain peran dalam ketajaman penglihatan, sel kerucut memiliki
karakteristik lain yang membedakan fungsi mereka dari sel batang.
Bahkan, kadang-kadang dikatakan bahwa kita sebenarnya memiliki
dua sistem penglihatan -sistem kerucut dan sistem batang. Sel kerucut
merupakan elemen retina yang aktif dalam cahaya terang atau siang
hari; sel batang adalah elemen retina yang aktif dalam cahaya yang
sangat suram. Sel kerucut juga merupakan elemn retina yang
diperlukan untuk melihat warna. Orang buta warna memiliki masalah
dalam fungsi sel kerucut mereka.

Transduksi dalam Penglihatan.


Sel batang dan sel kerucut mengandung pigmen fotosensitif. Ketika
cahaya mengenai pigmen ini, beberapa energi cahaya diserap oleh
pigmen ini, dan perubahan kimia terjadi yang memulai serangkaian
peristiwa yang terlibat dalam penglihatan. Penelitian membuktikan
bahwa sel batang dan kerucut memiliki perbedaan fungsi. Apa yang
terjadi ketika cahaya mengenai pigmen fotosensitif pada sel batang
dan kerucut? Penyerapan energi cahaya menyebabkan molekul
pigmen mengubah konfigurasi mereka dan proses ini menciptakan
energi listrik. Sebagai contoh, rhodopsin, pigmen di sel batang, ada
dalam susunan cis-rhodopsin ketika tidak terangsang; rangsang oleh
cahaya menyebabkan susunannya berubah menjadi susunan trans-
rhodopsin. Mengikuti perubahan susunan ialah serangkaian peristiwa
yang menghasilkan tegangan reseptor, atau teganan, yang dapat
diukur. Melalui serangkaian proses yang melibatkan sel horizontal,
bipolar dan amakrin pada retina, aktivitas elektrik diteruskan dari sel
batang ke sel ganglion di retina. Peristiwa elektrik yang telah melewati
retina memicu impuls syaraf pada sel ganglion.

Jalur Penglihatan Di Dalam Otak


Sel ganglion memiliki syaraf yang panjang, atau akson, yang
meninggalkan retina melalui optic disc untuk membangun syaraf
penglihatan. Pola dari impuls syaraf di dalam jaringan ini membawa
informasi tentang cahaya yang mengenai sel batang dan kerucut. Rute
dari impuls syaraf yangmelalui otak digambarkan pada figur 3.7. Figur
ini menunjukkan bahwa akson dari sel ganglion di syaraf otak
mencapai bagian samping dari thalamus (lateral geniculate body of
thalamus). Di situ mereka membuat koneksi, atau sinaps, dengan sel
dari lateral geniculate body . Lalu jaringan dari lateral geniculate body
membawa impuls syaraf ke area sensori utama penglihatan di bagian
belakang otak.

Proses Sensori: Indra Kulit

Agar mampu beradaptasi dengan lingkungan, kita perlu untuk


mengetahui apa yang terjadi pada permukaan tubuh kita. Indra kulit
memberikan informasi ini, dan kulit dapat dianggap sebagai “organ
indra raksasa” yang menutupi tubuh kita. Empat indra kulit terdiri dari:
tekanan atau sentuhan, dingin, hangat, dan sakit. Kebanyakan respon
yang kita terima dari kulit terwujud dalam sensasi “sederhana” seperti
gatal, perasaan panas dan dingin, atau rasa sensasi sakit dari luka.
Indra kulit mampu memberi tahu kita lebih dari ini. Kita dapat
mengenali objek dengan menyentuh atau bahkan mempelajari
membaca Braille seperti orang buta.
Kulit tidak sensitif secara merata. Salah satu hal yang ditemukan oleh
peneliti indra kulit ialah bahwa kulit memiliki sensitiitas yang tepat
artinya kulit sensitif di beberapa titik dan tidak begitu sensitif di titik
lainnya. Dan, secara umum, letak sensitivitas terbesar untuk stmulus
sentuhan, dingin, hangat, dan sakit berbeda.

Tekanan Atau Sentuhan


Jumlah dari tekanan fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan sensasi
sentuhan bervariasi untuk bagian tubuh yang berbeda. Ujung lidah,
bibir, jari, dan tangan adalah area yang paling sensitif. Lengan dan
kaki kurang sensitif, dan batang tubuh serta area tubuh yang berkulit
tebal adalah yang paling tidak sensitif. Kita mengalami sensasi
sentuhan, tidak hanya ketika suatu objek menekan kulit tetapi juga
ketika rambut pada tubuh digerakkan sedikit.
Psikolog telah mempelajari secara hati-hati tentang stimulus yang
memicu pengalaman sentuhan. Mereka ingin mengetahui, secara
khusus, apakah berat dari objek pada kulit atau proses melipatnya
kulit yang menyebabkan sensasi sentuhan. Mereka telah
menyimpulkan bahwa yang menyebabkan sensasi sentuhan ialah
proses melipatnya kulit.
Selama lebih dari 100 tahun, banyak usaha telah dilakukan untuk
menentukan reseptor dari sentuhan. Kita berpikir bahwa struktur
kompleks yang bernama Meissner corpuscle menerima sensasi
tekanan pada bagian tubuh yang tidak berambut. Kita berpikir bahwa
struktur lainnya, the basket nerve ending, bekerja menerima sensasi
tekanan pada akar rambut. Kita juga memiliki alasan yang kuat untuk
mempercayai bahwa free nerve endings menyampaikan impuls
sentuhan karena orang dapat merasakan tekanan pada area kulit di
mana tidak ada reseptor lain kecuali free nerve endings. Kita juga
sensitif terhadap tekanan dalam. Reseptor untuk ini sepertinya ialah
kapsul kecil yang disebut Pacinian corpuscles.

Sensasi Temperatur: Dingin dan Hangat


Pengalaman dari dingin dan hangat dipicu oleh perubahan pada
gradien normal dari suhu kulit-oleh perubahan atara temperatur dari
permukaan kulit dan temperatur dari darah di bawah permukaan kulit
tsb. Temperatur dari permukaan kulit biasanya sekitar 32-33 derajat
Celcius dan darah sekitar 37 derajat C. Stimulus dari 28 sampai 30
derajat C, yang pasti dirasakan sebagai dingin, meningkatkan gradien
ini sedikit. Stimulus 34 derajat C, yang dapat dirasakan sebagai
hangat, menurunkan gradien ini. Maka rasa hangat atau dingin hanya
membutuhkan perubahan temperatur sekita 1 sampai 2 derajat
Celcius.

Proses Sensori: Penciuman

Melalui penciuman kita mendeteksi dan mengalami banyak peristiwa


dalam dunia kimia di sekitar kita. Tetapi penciuman mungkin juga
memiliki peran khusus dalam tingkah laku. Penciuman sepertinya
memicu tingkah laku dan memulai proses berikir; bau yang dianggap
menyenangkan akan memicu tingkah laku mendekat, sementara bau
yang dianggap tidak menyenangkan akan memicu tingkah laku
menjauh. Dan bau juga akan memicu memori dari pengalaman
emosional di masa lalu.
Reseptor untuk penciuman merespon zat kimia, terutama jika zat
tersebut mudah menguap. Reseptor penciuman terletak di atas nsal
passages. Reseptor ini terletak di duacelah kecil, satu di sebelah kiri
dan satu di sebelah kanan, di langit-langit nasal passages. Karena
mereka berada di pinggir jalur utama dari udara yang masuk dalam
proses bernapas normal, indra penciuman kita relatif tumpul ketika
kita bernapas normal dan perlahan. Namun hirupan tiba-tiba (sniff)
dapat mendorong udara ke nasal passages dan membawa lebih
banyak udara ke reseptor.
Sensitivitas dari resptor penciuman sangat mengagumkan. Manusia
dapat mdneteksi sejumlah kecil dari zat yang berbau. Sebagai contoh,
artificial musk, satu dari zat berbau yang paling tajam, dapat diindra
oleh manusia dalam konsentrasi 0,0004 miligram dalam satu liter
udara. Indra penciuman pasti merespon beberapa molekul saja dalam
tiap hirupan, dan indra penciuman pada kebanyakan bintang melebihi
kemampuan indra penciuman manusia.

Indera Pendengar

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi


dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia,
yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah


meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang
ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan
mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Gelombang suara adalah suatu energi yang dihasilkan dari pemampatan dan perengangan
molekul yang dihasilkan oleh sumber bunyi.Ketika penala bergetar ketika dia bergerak ke
satu arah, maka dia akan menyebabkan pemempatan molekul udara yang searah, lalu
ketika penala bergerak ke arah sebaliknya, hal ini akan menyebabkan perenggangan
molekul udara di sekitarnya. Hal ini berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan
gelombang udara yang terdiri dari pemampatan dan perenggangan molekul udara.

Selain melalui udara, getaran suara juga dapat merambat melalui air,
namun getaran suara tersebut kurang efektif bila dibandingkan
dengan jika merambat di udara. Diperlukan amplitudo/intensitas yang
lebih besar untuk dapat merambat melalui air

Cara kerja indra pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan


gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar
ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan
ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan
tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan
limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam
saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan
sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela
bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan
selaput-selaput
basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke
bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial,
terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan
membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan
kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar
di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Suara memiliki 3 kharakteristik :

1. Nada, yang diatur oleh frekuensi, tinggi rendahnya suara

2. Intensitas, yang diatur oleh amplitudo, keras lembutnya suara.

3. Timbre (warna suara) yang diatur oleh frekuensi tambahan yang menyertai nada murni.
Nada murni memiliki 1 frekuensi utama, dan tidak ada frekuensi tambahan. Timbre
berguna agar manusia dapat membedakan asal sumber suara tersebut, sehingga seseorang
dapat membedakan suara wanita dan laki-laki.

1. Susunan Telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga terbagi menjadi 3 bagian :

1. Telinga luar yang terdiri dari

a.Daun telinga (pinna)

b. Liang telinga (meatus akustikus eksternus)

c. Gendang telinga (membran timpani)

2. Telinga tengah, yang terdiri dari tulang-tulang pendengaran (MIS)

a. Maleus

b. Inkus

c. Stapes

3. Telinga dalam yang terdiri dari koklea yang berisi organ corti tempat
terdapatnya saraf pendengaran

2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah
lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang
ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi
reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di
dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam
tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular
(saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari


sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang
melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala
mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan
impuls yang akan dikirim ke otak.

Indera Pengecap

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan
seperti rambut.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu


dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk
benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.
Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di
bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila
berbentuk benang.

Indera Pembau

Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan


dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium
tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau
mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson
yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel
pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-
rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di
udara.

SENSASI
Sensasi adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan atau dipantulkan
oleh objek-objek fisik; terjadi ketika energi dalam lingkungan eksternal
atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ indera.

Sensasi dimulai dari reseptor indera (sense receptor), sel yang terletak
di organ indera. Reseptor untuk bau, tekanan, rasa sakit, dan suhu
merupakan perpanjangan (dendrit) dari saraf-saraf sensorik. Reseptor
untuk penglihatan, pendengaran, dan rasa merupakan sel-sel khusus
yang terpisahkan dari saraf sensorik oleh sinapsis.

Ketika reseptor indera mendeteksi sebuah stimulus-cahaya, tekanan


mekanis, atau molekul kimia-reseptor ini mengubah energi dari
stimulus tersebut menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang saraf
menuju otak.

Reseptor indera (pengawas) bertugas meneliti daerah tubuh untuk


mencari tanda-tanda aktivitas. Pengawas tidak dapat membuat
keputusan sendiri, melainkan harus meneruskan apa yang dipelajari
kepada saraf-saraf sensorik (komandan lapangan). Saraf sensorik
dalam sistem saraf perifer harus melaporkan pada pusat komando (sel-
sel otak). Kemudian pusat komando bertanggung jawab untuk
menganalisis laporan tersebut dan memutuskan apa arti informasi
tersebut.

Semua saraf sensorik menggunakan bentuk komunikasi yang sama,


yaitu impuls saraf. Sistem saraf mengubah pesan-pesan yang
ditangkap menjadi kode. Salah satu jenis kode yaitu kode anatomis,
yang dikenalkan oleh Johannes Muller (1826) sebagai doktrin energi
saraf spesifik (doctrine of specific nerve energy).

Doktrin energi saraf spesifik adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa modalitas
sensoris yang berbeda muncul karena sinyal-sinyal yang diterima oleh organ-oran indera
merangsang jalan saraf yang berbeda-beda yang mengarah pada area-area yang berada di
otak. Seperti: sinyal dari mata menyebabkan impuls berjalan sepanjang saraf optik
menuju ke korteks visual. Sinyal dari telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf
auditoris menuju korteks auditoris. Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi
berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.

MENGUKUR INDERA

Sinestesia (synesthesia) adalah suatu kondisi di mana rangsangan pada satu indera
mendorong rangsangan pada indera lainnya.Orang yang menderita sinestesia dapat
mengatakan bahwa warna ungu tercium seperti bunga mawar, aroma kayu manis seperti
kain beludru, atau suara sebuah nada pada klarinet terasa seperti buah ceri.
Ambang batas mutlak (absolute threshold) adalah jumlah terkecil
energi fisik yang dapat secara konsisten terdeteksi indera. Ambang
perbedaan (difference threshold) adalah perbedaan terkecil dalam
stimulasi yang dapat dideteksi secara konsisten ketika dua stimulus
dibandingkan; disebut juga just-noticeable difference (JND).

MENGUKUR BENDA

1. Spectrum Electromagnet, sistem visual kita hanya mendeteksi


sebagian kecil dari energi elektromagnetis yang ada di sekitar kita.

2. Teori Sinyal-Deteksi (signal-detection theory) yaitu teori psikofisika


yang membagi deteksi sinyal sensorik menjadi proses sensorik dan
proses pengambilan keputusan. Menurut teori ini respon seorang
pengamat dalam tugas mendeteksi sinyal dapat dibagi menjadi proses
penginderaan yang tergantung pada intensitas stimulus dan proses
keputusan yang dipengaruhi oleh kecenderungan pada respon
pengamat.

ADAPTASI SENSORIK

Adaptasi sensorik (sensory adaptation) adalah pengurangan atau menghilangnya


kepekaan sensorik ketika stimulus tidak berubah atau terjadi berulang-ulang.

Deprivasi sensorik (sensory deprivation) merupakan ketiadaan tingkat stimulasi


sensoris yang normal

Atensi selektif (selective attention) adalah pemusatan perhatian pada


aspek-aspek lingkungan yang terpilih dan pengabaian aspek lainnya.

Kebutaan inatensional (inattentional blindness) adalah kegagalan


untuk secara sadar memprsepsikan sesuatu yang sedang kita lihat
karena kita tidak memperhatika objek tersebut. Seperti pepatah “we
look, but do not see” (Mack, 2003).

Oleh ; Sri Wulandari S.Psi, Psi

Anda mungkin juga menyukai