Statistik Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 43

PENGANTAR

STATISTIK KESEHATAN
Dr. Adolfina R. Amahorseja, MS

Prinsip Dasar Statistik Kesehatan


Statistik kesehatan sudah dikenal sejak masa Raja
Ramses II dari Mesir 1250 SM.
Thn 1603, John Graunt melakukan pencatat
kematian di Inggris .
Samuel Shattuck dari Amerika Serikat: Census of
The City of Boston (1845), Report of The
Sanitary Commision of Massachusetts (1850)

Tahun 1845-1854, John Snow : menganalisis


tentang tentang berjangkitnya penyakit kholera
di London.
Pada tahun 1978 diadakan komprensi tentang
Pelayanan Kesehatan Primer di Alma Ata USSR
dan menghasilkan Deklarasi Alma Ata.
Usaha WHO untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat dengan slogan Sehat Bagi Semua
pada Tahun 2000

Definisi Statistik Kesehatan:


Pengetrapan metode statistik,(pengumpulan,
pengolahan, penyajian, analisis data dan
pengambilan kesimpulan) dalam bidang kesehatan,
atau kesehatan masyarakat.
Menurut Satya Swaroop, Statistik kesehatan meliputi
Masalah yang luas, yang tercakup dalam bidang
kesehatan, seperti masalah kelahiran, penyakit,
Kematian, fasilitas kesehatan dsb.

Bidang-bidang yang dicakup statistik


kesehatan:
1. Statistik kependudukan
2. Statistik vital
3. Data demografi
4. Statistik kematian
5. Statistik lingkungan
6. Statistik pelayanan kesehatan

Tujuan Statistik Kesehatan

1. Mengukur derajat kesehatan masyarakat


di suatu wilayah
2. Memonitor kemajuan status kesehatan
3. Mengadakan evaluasi program
kesehatan
4. Perbandingan keadaan kesehatan antar
berbagai wilayah
5. Motivasi petugas kesehatan dan para
pengambil keputusan
6. Menentukan prioritas masalah kesehatan

Ratio
Ratio adalah suatu perbandingan antara dua
angka yang tidak saling tergantung, atau
numerator bukan bagian dari denominator
Proporsi
Numerator merupakan bagian dari
denominator

STATISTIK KEHIDUPAN
(VITAL STATISTICS)
Statistik kehidupan adalah fakta-fakta yang
dikumpulkan dan disusun secara sistematik
Dalam bentuk numerik, yang berhubungan
atau berasal dari catatan tentang kejadian
vital (kematian, kelahiran, perkawinan,
perceraian, adopsi.)

Pencatatan kejadian-kejadian vital dilakukan


terhadap setiap individu dan dapat dikembangkan
menjadi suatu sistem yaitu sistem registrasi vital
Pada kematian perlu dicatat:
- Identitas orang yang meninggal
- Tanggal kematian
- Sebab-sebab atau gejala-gejala sebelum
meninggal

Pada kelahiran perlu dicatat:

Nama
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Lahir tunggal atau kembar
Identitas orang tua
Umur dan paritas ibu
Interval antar dua persainan
Riwayat persalinan

STATISTIK KEMATIAN
(MORTALITY STATISTICS)
Kematian ialah keadaan hilangnya secara
permanen semua tanda-tanda hidup pada
Setiap waktu setelah kelahiran hidup atau
Hilangnya fungsi-fungsi hidup sesudah
dilahirkan hidup tanpa kemungkinan
resusitasi (WHO).

Salah satu sasaran pembagunan kesehatan


menuju Indonesia sehat 2010 adalah derajat
kesehatan. Indikator dalam penilaian
perkembangan derajat kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian.
Angka kematian dapat dihitung dengan
melakukan berbagai survei dan penelitian

Guna statistik kematian:


1. Sebagai indeks status kesehatan
masyarakat
2. Menilai usaha kesehatan dan pengobatan
3. Menilai keganasan suatu penyakit

Angka kematian dibagi dalam 3 kelompok


I. Angka Kematian Kasar (AKK) =
Crude Death Rate (CDR)
II. Angka-angka kematian yang berhubungan
dengan penyakit atau keadaan-keadaan
sebab kematian
III. Angka-angka kematian yang berhubungan
dengan umur pada waktu kematian terjadi

Angka Kematian Kasar (AKK)


Angka ini disebut kasar, karena perhitungan
Kematian secara menyeluruh.
Angka kematian yang berhubungan dengan
penyakit atau sebab kematian:
1. Angka kematian karena sebab tertentu
(CSMR)
2. Angka kematian karena satu penyakit
tertentu (Case Fatality Rate = CFR)

Misal:
Sejak januari sampai Maret 2005 total
kasus DBD diseluruh propinsi DKI dilaporkan
sebanyak 51.516 kasus dengan kematian karena
penyakit DBD 773 kematian. Berapakah angka
Kematian karena penyakit DBD (CFRDBD) ?
CFR =

773
----------- X 1000 = 15 perseribu penderita
51.516

DBD

CFR DBD = 15 -- terdapat 15 kematian


Karena penyakit DBD per 1000 penderita
DBD
3. Angka proporsi kematian karena penyakit
tertentu
4. Angka kematian ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI)=


Martenal Mortality Rate (MMR)
Angka Kematian Ibu (AKI)
Yaitu jumlah kematian ibu karena kehamilan,
persalinan, masa nifas, atau komplikasikomplikasinya selama satu periode.
Manfaat AKI dapat digunakan sebagai indikator
untuk menentukan risiko kematian yang
dialami
ibu hamil, persalinan, masa nifas dan
Komplikasi-komplikasinya

Faktor-faktor yang mempengaruhi AKI


1. Sosial ekonomi
2. Kesehatan Ibu
3. Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil,
pertolongan persalinan dan perawatan
masa nifas
4. Tingkat fertilitas dan interval antara dua
persalinan

Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran


Hidup, hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT), Perkiraan AKI
Tahun 1992 adalah 425
Tahun 1995 adalah 373
Sedangkan hasil SDKI tahun 1997 adalah 334
Tahun 2002 2003 adalah 307

SDKI 2007: angka nasional AKI di


Indonesia adalah 228 per 100.000 KH
Klasifikasi AKI (WHO):
< 15 per 100.000 KH
15 199 per 100.000 KH
200 499 per 100.000 KH
500 999 per 100.000 KH
> 1000 per 100.000 KH

Angka-angka kematian yang berhubungan


dengan umur pada waktu kematian terjadi:
1. Angka kematian menurut golongan umur
(Age Specific Death Rate = ASDR)
Yaitu jumlah kematian pada golongan umur
tertentu dalam satu periode

Manfaat ASDR:
a. Mengetahui taraf kesehatan masyarakat
b. Membandingkan taraf kesehatan di
berbagai wilayah
c. Menyusun prioritas dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan masyarakat
d. Menghitung besarnya rata-rata harapan
hidup

2. Angka Kematian Bayi (AKB)


= Infant Mortality Rate (IMR)

Kematian bayi dibagi dua:


- Kematian neonatal
- Kematian post-neonatal

Kematian Neo-natal adalah kematian yang


terjadi sebelum bayi berumur satu bulan
atau 28 hari.
Kematian Post Neo-natal adalah kematian
yang terjadi pada bayi berumur antara 28
hari sampai dengan kurang 1 tahun.

Angka Kematian Bayi (AKB)


Yaitu jumlah kematian bayi di bawah umur
satu tahun selama satu periode.
AKB merupakan indikator kesehatan yang
Sensitif, karena bayi sangat peka terhadap
perubahan-perubahan dari luar
AKB juga menggambarkan keadaan kesehatan
Dan kesejahteraan masyarakat umum

Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB


1. Keadaan sosial ekonomi
2. Pelayanan kesehatan
- program imunisasi
- perawatan perinatal
- program gizi
- pencegahan dan pengobatan terhadap
diare

3. Keadaan gizi dan penyakit ibu sebelum


atau sedang hamil
4. Umur ibu dan interval antara dua
persalinan
5. Pendidikan ibu
6. Sanitasi lingkungan

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan


Indonesia (SDKI) 2002 2003 dinyatakan
AKB menurut berbagai karakteristik latar
belakang, yaitu menurut;
- Tempat tinggal, diperkotaan 32 per 1000
kelahiran hidup dan di pedesaan 52 per
1000 kelahiran hidup.
- Tingkat pendidikan ibu: tamat SLTP 23 per
1000 kelahiran hidup, tamat SD 43 per
1000 kelahiran hidup, tidak sekolah 67 per
1000 kelahiran hidup.

- Indeks kekayaan:
Atas, 17 per 1000 kelahiran hidup,
menegah, 44 per 1000 kelahiran hidup,
dan rendah, 61 per 1000 kelahiran hidup.
Tingginya kematian bayi di Indonesia
sepertiganya terjadi pada masa neonatal dan
80% kematian neonatal ini terjadi pada minggu
pertama, ini menunjukkan masih rendahnya
status kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.

Klasifikasi AKB
1. Rendah : < 20 per 1000 KH
2. Sedang : 20 49 per 1000 KH
3. Sangat tinggi: diatas 100 per 1000 KH
AKB di Indonesia Th 2009 (WHO) : 30 per
1000 KH

Angka Kematian Balita (AKABA)


Indonesia masih memiliki AKB dan AKABA
yang cukup tinggi. Sebab kematian anak
balita di Indonesia adalah penyakit infeksi
pernafasan akut, diare, meningitis, tifus,
malaria serta kekurangan gizi

Millenium Development Goals (MDGs).


Menetapkan nilai AKABA sbb:
Sanggat tinggi: > 140 per 1000 KH
Tinggi: 71 140 per 1000 KH
Sedang: 20 70 per 1000 KH
Rendah: < 20 per 1000 KH
SDKI tahun 2007 mengestimasi nilai
AKABA 44 per 1000 KH

STATISTIK FERTILITAS
Lahir Hidup (live birth)
Lahir hidup adalah keluar atau dikeluarkannya dari
seorang ibu secara lengkap suatu hasil konsepsi
dengan tidak memandang lamanya dalam kandungan,
setelah itu bernafas atau menunjukkan suatu tanda
kehidupan, seperti berdetaknya jantung, berdenyutnya
tali pusat, atau bergeraknya secara nyata otot-otot
sadar, baik dalam keadaan tali pusat sudah dipotong
atau belum, atau apakah placenta dalam keadaan
Terlekat.
,

Kematian Janin (Foetal death)


Kematian janin ialah kematian suatu hasil konsepsi
sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya secara
lengkap, tanpa memandang lamanya dalam
Kandungan.
Lahir Mati ( still birth)
Lahir mati adalah kematian suatu hasil konsepsi
sebelum keluar atau dilkeluarkan dari ibunya secara
lengkap, yang umurnya dalam kandungan telah
mencapai 28 minggu atau lebih.

STATISTIK FERTILITAS
Angka-angka fertilitas:
1. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate = CBR)
2. Angka Fertilitas Umum
(General Fertility Rate = GFR)
Batas usia subur (WHO): 15 49 tahun
3. Angka Fertilitas Khusus menurut Umur
(Age Specific Fertility Rate = ASFR)

Angka-angka fertilitas:
4. Angka Fertilitas Total
(Total Fertility Rate)
5. Ratio Wanita Anak
(Child Woman Ratio)
6. Angka Reproduksi Gros
(Gross Reproduction Rate)
7. Angka Reproduksi Net
(Net Reproduction Rate)

Derajat kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah
satu sasaran pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010.
- Menurunnya angka kematian bayi (AKB) dan
angka kematian ibu (AKI).
- Menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit
penting.
- Meningkatnya status gizi masyarakat
- Menurunnya angka fertilitas
- Meningkatnya umur harapan hidup

Umur Harapan Hidup (UHH)


Umur Harapan Hidup , merupakan lama
hidup manusia di dunia.
Penurunan AKB sangat berpengaruh
terhadap umur harapan hidup waktu lahir.

Perbaikan derajat kesehatan tercermin dari


penurunan AKB dan kenaikan UHH waktu
lahir. Meningkatnya UHH ini secara tidak
langsung juga memberi gambaran tentang
adanya peningkatan kualitas hidup dan
derajat kesehatan.

UHH waktu lahir penduduk Indonesia dari


tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
yang bermakna terutama pada periode tahun
1980-1995. Estimasi umur harapan hidup
yang sebesar 52,41 tahun 1980 meningkat
menjadi 63,48 tahun 1995 (SUPAS 1995)

diperkirakan menjadi 66,2 pada tahun


2002(SDKI 2002-2003).
UHH tahun 2006 -> 70,2 th. Estimasi UHH
tahun 2025 -> 73,7 th

Di Kabupaten X pada pertengahan tahun 2003


jumlah penduduknya 300.000 orang, diantaranya
terterdapat kelahiran bayi 1.500 orang, sedangkan
kematian sebanyak 4.500 orang diantaranya 225 bayi
meninggal sebelum 12 bulan dan 11 orang ibu yang
meninggal karena melahirkan.
Hitunglah:
1. Crude Death Rate (CDR)
2. Infan Mortaliti Rate =Angka Kematian Bayi (AKB)
3. Marternal Mortality Rate = Angka Kematian Ibu (AKI)

Anda mungkin juga menyukai