Kriging KELOMPOK 5
Kriging KELOMPOK 5
Menggunakan
Surfer dan Arcgis
untuk Analisis
Data Spasial
Kelompok 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Imam Sufiudin
21100114120016
21100114120034
21100114120036
21100114120038
21100114120040
Aaron Y. Situmorang
21100114140056
Frenki L. Sitorus
21100114130076
21100114140078
21100114140098
Outline
Pengertian
Sifat-Sifat Kriging
Jenis-Jenis Kriging
Aplikasi Kriging Menggunakan Surfer
Aplikasi Ordinary Kriging
AplikasiKrigingSekuensialPadaPenaksiran
CadanganEmas
Kesimpulan
PENGERTIAN
Kriging adalah suatu metode geostatistika yang memanfaatkan nilai
spasial pada lokasi tersampel dan variogram untuk memprediksi nilai pada
lokasi lain yang belum dan/atau tidak tersampel dimana nilai prediksi
tersebut tergantung pada kedekatannya terhadap lokasi tersampel.
SIFAT-SIFAT KRIGING
Struktur dan korelasi variabel melalui fungsi (h)
Hubungan geometri relatif antar data yang mencakup hal penaksiran dan penaksiran volume
melalui (Si,Sj) (hubungan antar data) dan sebagai (Si,V) (hubungan antara data dan volume)
Jika variogram isotrop dan pola data teratur, maka sistem kriging akan memberikan data
yang simetri
Dalam banyak hal hanya contoh-contoh di dalam blok dan di sekitar blok memberikan
estimasi dan mempunyai suatu faktor bobot masing-masing nol
Dalam hal ini jangkauan radius contoh yang pertama atau kedua pertama
tidak memengaruhi (tersaring).
Efek screen ini akan terjadi, jika tidak ada nugget effect atau kecil sekali
= C0/C
JENIS-JENIS KRIGING
Bila ditinjau dari cara estimasi dan proses perhitungannya, kriging dapat dibedakan atas beberapa
macam, yakni :
Point kriging
Point kriging atau simple kriging atau sering disebut juga dengan Ordinary kriging yaitu
metode perhitungan nilai harapan (estimasi) suatu titik sampel.
Block kriging
Block kriging merupakan teknik yang memperkirakan sifat-sifat statis dari suatu block.
Co-krigin
Co-kriging adalah suatu teknik khusus dalam interpolasi dengan memakai dua
variabel yang
berbeda akan tetapi secara spasial saling berhubungan.
Universal kriging.
Universal Kriging adalah kriging dari data yang mempunyai kecenderungan trend
tertentu.
5. Setelah disimpan, pilih file new, kemudian plih dan klik plot .
6. Setelah itu kita lakukan gridding, caranya pilih menu grid -> data
kemudian pilh file yang telah disimpan tadi maka akan muncul
tampilan sebagai berikut.
7. setelah selesai klik ok. Lalu akan muncul laporan statistik sebagai
berikut.
8. Untuk melihat hasil konturnya lakukan ploting dengan cara pilih menu
map / contur map/ new contur map.
APLIKASI ORDINARY
KRIGING
Informasi Data
Pada aplikasi ini digunakan data posisi batubara yang dinyatakan dengan koordinat titik
dan kandungan batubara tersampel. Koordinat titik yang digunakan adalah x (absis), y
(ordinat), dan z (elevasi/ketinggian) dengan satuan meter (m), sedangkan BB merupakan
kandungan batubara yang dinyatakan dalam satuan persen(%). Data yang digunakan
sebanyak 116 lokasi dan kandungan batubara.
Asumsikan Stasioneritas
Berikut Data Kandungan Batubara yang tersample
Berdasarkan plot yang sudah dihasilkan, dapat dilihat bahwa nilai kandungan batubara tersampel terlihat
konstan dan tidak mengarah pada trend tertentu. Selain itu, pada plot 3D terlihat bahwa tidak terdapat
gradasi warna tertentu dan bersifat acak.
Jadi kedua plot tersebut menunjukkan bahwa kandungan batubara tersebut bersifat stasioner. Jika asumsi
stasioneritas tidak terpenuhi, maka digunakan metode lain yaitu metode universal kriging.
Semivariogram
AplikasiKrigingSekuensialpada
Penaksiran CadanganEmas
PENDAHULUAN
Pendekatan simple kriging (SK) dalam penaksiran cadangan
mineral memerlukan komputasi matriks. Hal ini merupakan
kendala dalam aplikasi kriging pada masalah eksplorasi
mineral dimana banyaknya data yang digunakan meliputi
orde ratusan. Permasalahan komputasi kriging dapat diatasi
melalui pendekatan sekuensial. Data set dipartisi dalam k
subset, selanjutnya taksiran kriging dilakukan secara
bertahap pada tiap subset data.
MASALAH
Tulisan ini membahas pendekatan kriging sekuensial pada
masalah penaksiran cadangan emas. Data set terdiri dari 15
lubang bor eksplorasi cadangan emas.
STUDI KASUS
Bagian pertama membahas teori kriging sekuensial untuk
k subset data. Untuk kasus dua titik sampel, kriging
sekuensial setara dengan simple kriging (SK).
Bagian kedua membahas aplikasi kriging sekuensial pada
eksplorasi cadangan emas.
METODE PENELITIAN
KrigingSekuensial
Taksirankadaremasdis0,
Z(s0)=Z0melaluiduatitik
sampelZ1=Z(s1)danZ2=Z(s
2) diberikanoleh rumus seperti
berikut :
KESIMPULAN
Hasil komputasi menunjukkan sekuensial kriging 15 lubang
bor setara dengan simple kriging 15 lubang bor.
Dibandingkan dengan hasil simple kriging 15 lubang bor,
komputasi kriging sekuensial menggunakan 11 lubang bor
memberikan hasil cukup akurat. Kriging sekuensial dapat
menjadi metode alternatif dalam penaksiran cadangan
mineral terutama dalam kasus volume data besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Armstrong, M., 1998, Basic Linear Geostatistics, Springer, Berlin.
[2] Chen, Y and Jiao., X., (2001). Semivariogram Fitting with Linear
Programming, Computers & Geosciences, 27, 71-76.
[3] Deutsch, C.V., Journel, A.G., 1992, GSLIB eostatistical Software
Library and Users Guide. Oxford University Press, New York.
[4] Vargas-Guzman, J. A., and Yeh, T.-C.J., (1999).
Sequential Kriging
and
Cokriging:Two
Powerful
Aproaches,
Stochastic
Environmental.Research and
Risk Assessment.,v. 13, no. 6.