Anda di halaman 1dari 46

Kelompok B9

ANGGOTA KELOMPOK:
1. M. Maulana Akbari
2. Iman Santoso Adji
3. Ziyana Mawadatul

(131610101059)
(131610101060)
(121610101061)

SYSTEMIC DISEASE MANIFESTED IN THE JAW


AND TEETH
1. HYPERPARATHYROIDISM
2. HYPOPARATHYROIDISM
3. HYPERPITUITARISM
4. HYPOPITUITARISM
5. HYPOTHYROIDISM
6. HYPERTHYROIDISM

10. OSTEOMALACIA
11. HYPOPHOSPHATASIA
12. RENAL OSTEODYSTROPHY
13. OSTEOPETROSIS
14. PROGRESSIVE SYSTEMIC SCLEROSIS
15.THALASEMIA

7. CUSHINGS SYNDROME
8. OSTEOPOROSIS
9. RICKETS

DAFTAR PUSTAKA
TERIMA KASIH

1.

HYPERPARATHYROIDISM

Hiperparatiroidisme adalah keadaan abnormal dari kelenjar paratiroid, yakni hipersekresi


parathyroid hormone (PTH). Peran dari hormone parathyroid adalah mengatur mobilisasi dari
kalsium dan fosfat .
Manifestasi Hiperparatiroidisme pada Rahang
Terjadi demineralisasi dan penipisan pada tulang kortikal
Terjadi penurunan densitas dari tulang rahang,
Terjadi perubahan pola tulang trabekula sehingga tampak seperti
ground-glass
Terbentuk BROWN TUMOR pada rahang
Manifestasi Hiperparatiroidisme pada Gigi dan Struktur pendukungnya
Hilangnya kontinuitas lamina dura dan alveolar crest

Gambar (A) adalah normal proyeksi periapikal, tampak


kontinuitas lamina dura dan pola tulang trabekula. (B)
hiperparatiroidisme pada rahang, ditandai diskontinuitas
lamina dura dan hilangnya pola trabekula rahang
(ground-glass).

BROWN TUMOR

Proyeksi lateral (panah) adalah brown tumor


yang tumbuh pada apical molar kedua dan
molar tiga rahang bawah.

Proyeksi periapikal. Hilangnya kontinuitas


lamina dura dan alveolar crest (panah)
pada gigi anterior penderita
hiperparatiroidisme

2. HYPOPARATHYROIDISM
Hipoparatiroidisme kelainan dimana terjadi penurunan sekresi dari parathyroid hormone
(PTH). Kelainan ini terjadi karena dilakukannya pengangkatan pada salah satu kelenjar
paratiroid atau terjadi kerusakan pada kelenjar paratiroid .
Pseudoparatiroidisme(PHP) adalah bentuk semu dari hipoparatiroidisme dikarenakan gejala
maupun gambaran dari penyakit ini serupa dengan hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam
darah bisa jadi normal ataupun tinggi, tetapi kadar kalsium dalam darah rendah. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan adanya kelaina genetik dalam tubuh, dimana reseptor PTH dalam organ
tubuh resisten akibatnya jaringan tidak merespon terhadap aktivitas hormone tersebut

MANIFESTASI PADA RAHANG,GIGI, DAN JARINGAN


PENDUKUNG GIGI
osteosklerosis (peningkatan densitas tulang trabekula )
Terjadi hypoplasia enamel dan dentine
Penundaan atau kegagalan erupsi dari gigi
Penebalan lamina dura
Resospsi akar, dan dilaserasi akar

Gambar samping. (panah)


menunjukkan adalanya
spongiosklerosis pada trabekula
tulang rahang

Gambar (A) menunjukkan enamel pada


premolar
yang
hipoplasia,(B)
menunjukkan keadaan enamel yang
normal (panah) pada premolar

Gambar
(C)
adalah
hipoplasia dentine yang
ditandai
dengan
ketidakratanya
permukaan dentin(panah
putih)

Menunjukkan oligodontia
pada gigi premolar kedua,

(panah putih) menunjukkan


penebalan lamina dura

3. HYPERPITUITARISM
Terjadi kelebihan sekresi dari kelenjar pituitary. Dimana manifestasi dari kelebihan hormone
pituitary adalah terjadinya hipersekresi hormone pertumbuhan. Efek dari terjadinya
hipersekresi dari hormon pertumbuhan adalah terjadinya pertumbuhan yang berlebih pada
jaringan. Keadaan kelainan ini biasanya berhubungan dengan terjadinya akromegaly dan
gigantisme.
Manifestasi di tulang
terjadinya pembesaran ballooning pada sella turcia
Peningkatan panjang dari arkus dentalis, ditandai dengan adanya space yang
besar antar gigi.
Pembesaran pada rahang, umunya pada mandibula
Pada akromegali, terjadi pembesaran angle mandibula
timbulnya kelainan rahang kelas 3
Terjadi penebalan dan penambahan tinggi dari prosesus alveolaris

Manifestasi di gigi dan tulang rahang


Terjadinya hipersementosis.
Pada hiperpituitari ini kemungkinan akan terjadi pertumbuhan yang sempurna dari gigi M3
karena terjadi pelebaran rahang ini yang kemudian memberikan tempat luang tempat
tumbuhnya.

(panah hitam)
hipersementosis

Gambar (A) gambaran radiografi sella turcia normal(no 1),(B) pelebaran


sella turcia pada hiperpituitari(panah hitam)

Gambar menunjukkan perkembangan


berlebih dari mandibula akibat
hiperpituitari, menyebabkan maloklusi
angle kelas III, yakni potrusi rahang
mandibula

4. HYPOPITUITARISM
Pada hipopituitari terjadi reduksi dari sekresi hormone pituitary.
Pada rahang akan terjadi pemendekan dari pertumbuhan rahangnya,
menyebabkan gigi berdesakan dan maloklusi
Pada gigi, mahkota gigi normal. Tetapi yang terjadi adalah adanya presistensi dari
gigi sulung (tidak tanggal). Bahkan tidak terbentuknya benih gigi molar tiga
permanen

Gambar proyeksi periapikal gigi anterior yang


overlapping pada mandibula pendek

5. HYPOTHYROIDISM

Kurangnya sekresi tiroksin oleh kelenjar tiroid


Gambaran Radiografis:
Pada anak:
Gangguan erupsi, akar pendek, penipisan lamina dura
Maksila dan mandibula kecil
Pada dewasa:
Penyakit periodontal
Kehilangan gigi

6. HYPERTHYROIDISM

Produksi tiroksin berlebih yang menyebabkan kenaikan


tingkat metabolisme.
Gambaran Radiografis :
Orang dewasa :
Penurunan kepadatan tulang
Hilangnya beberapa daerah tulang alveolar edontolus

7. CUSHINGS SYNDROME
Sindroma karena sekresi glokokortikoid yang berlebihan oleh kelenjar
adrenal. Penderita biasanya mengalami obesitas, hipertensi dan
kadang disertai diabetes mellitus.

Gambaran Radiologis
Struktur tulang rahang :
Osteoporosis pola tulang bergranula fraktur patologis *jika
parah

Tulang tengkorak :
penipisan diffuse , gambaran berbintik

Gigi erupsi prematur, hilangnya sebagian lamina dura

CUSHINGS
SYNDROME
Struktur tulang bergranula

Penipisan
lamina dura

8. OSTEOPOROSIS

Penurunan massa tulang. Terjadi ketidakseimbangan


resopsi dan pembentukan tulang menyebabkan volume
tulang trabekular menurun dan penipisan tulang kortikal.

Gambaran Radiografis
Penurunan densitas tulang rahang
Penurunan densitas dan penipisan tulang kortikal
Lamina dura menipis

9. RICKETS
suatu kondisi kelainan sistemik dimana terjadi penurunan kadar fosfat dan kalsium dalam darah,
sehingga menimbulkan gangguan terhadap proses kalsifikasi dari tulang. Keadaan ini terjadi
akibat tubuh tidak mampu melakukan metabolisme vitamin D
a. Kekurangan vitamin D pada makanan
b.Kekurangan vitamin D akibat malabsorbsi dari saluran pencernaan
c. Kekurangan cahaya matahari , dimana UV dari matahari yang memiliki kemampuan dalam
mengubah provitami D menjadi vitamin D
Manifestasi ricket pada tulang rahang
Terjadinya penipisan pada daerah border of mandibula, dan dinding dari kanalis mandibula
Terjadi penurunan densitas, ukuran dan ketebalan pada tulang trabekula. Sehingga secara
radiografi tulang rahang tampak lebih radiolusen.
Manifestasi ricket pada gigi dan jaringan pendukungnya
Terjadi hypoplasia enamel
Terjadi kegagalan erupsi dari gigi disertai penipisan atau bahkan kehilangan struktur lamina
dura dan tulang kortikal.

Gambaran radiografi menutup mulut.


menunjukkan hipoplasia enamel(panah
hitam). Disertai hipokalsifikasi enamel
yang tampak adanya open bite (garis
merah)

Gambaran radiografi rickets, ditandai


dengan penipisan border inferior dari
mandibula

10. OSTEOMALACIA
Korteks tulang mungkin tipis. Pseudofracture, yang dihasilkan sebagai akibat dari
kalsifikasi yg kurang sempurna.
Terjadi peningkatan densitas yang tinggi dan bialteral simetris internal tulang
mungkin terlihat sangat padat atau radiopak
Radiodensitas dari internal tulang juga mengurangi kontras diantara batas
kortikal luar dan bagian cancelous tulang

11. HYPOPHOSPHATASIA
Terdapat tanda/daerah radiolusen multiple disebut gyral.

Radiolusen menyeluruh dari mandibula dan maxila dapat ditemukan. Cortical


bone dan lamina dura tipis
Perubahan Radiografi yang Berhubungan dengan geligi. Baik gigi sulung
maupun permanen lapisan enamel yang tipis dan ruang pulpa serta saluran akar
yang lebar.

12. RENAL OSTEODYSTROPHY


Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kegagalan kronis kerja ginjal
Terkadang adanya peningkatan maupun penurunan dari densitas tulang
Hypoplasia dan hypokalsifikasi dari gigi sangat mungkin terjadi.
Lamina dura bisa juga tidak terlihat sebagai efek dari sklerosis tulang.
Terkadang mengakibatan kehilangan beberapa bagian dari gambaran
radiografi enamel

13. OSTEOPETROSIS

Semua tulang mengalami peningkatan densitas yang besar dan bilateral simetris.

Radiodensitas internal juga mereduksi kontras antara batas cortical luar dan
bagian cancelous tulang
Keseluruhan tulang bisa jadi mengalami sedikit perbesaran.

14. PROGRESSIVE SYSTEMIC SCLEROSIS


Adalah bentuk kelainan sistemik dimana terjadi proses sklerosis pada jaringan lunak rongga
mulut., seperti kulit dan otot. Tetapi berpengaruh juga pada jaringan keras Rongga Mulut,
berupa:
Adanya erosi pada mandibula tempat perlekatan otot, yakni terutama pada daerah
angulus mandibula, prossesus koronoideus, dan daerah kondilus
Ditemukannya pelebaran space dari ligament periodontal namun gigi dan lamina
dura tampak normal .

Gambar diatas adalah proyeksi panoramic pada


rahang dengan gangguan sistemik PSS. Tampak
(panah putih) area rahang ramus hingga angulus
mandibula yang erosi halus, dan prossesus
koronoideus yang erosi

Gambar A dan Gambar B menunjukkan


proyeksi periapikal dari gigi dimana tampak
pelebaran space ligament periodontal

15.THALASEMIA
Kelainan sel darah merah yang diturunkan secara genetik
menyebabkan penderita anemia. Manifestasinya di RM dapat
digambarkan dengan gambaran radiografis berikut.

Gambaran Radiografis :
Hiperplasi sumsum tulang pelebaran sumsum
tulang
Gambaran radiolusen pada tulang, penipisan korteks
Pembesaran rahang maloklusi

Pembesaran mandibula

Pelebaran sumsum tulang

DAFTAR PUSTAKA
1. Pour, Akbar Bonakdar, dkk. 2010. Diagnostic Imaging of
Musculoskeletal Disease : A Systemic Approach. London :
Springer.
2. S.
Janti.
2008.
Gangguan
Tumbuh
Kembang
Dentokraniofasial. Jakarta : EGC. ISBN 978-979-448-969-7
3. Weissman, Barbara N. W. 2009. Imaging Of Arthritis And
Metabolic Bone Disease. Saunders
4. White C Stuart, Pharoah J Michael.1982.Oral Radiology
Principle and Interpretation fifth edition.China:Mosby an
Affiliate of Elsevier

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai