BAB I
PENDAHULUAN
satu rumah sakit di Bandung untuk perawatan gigi tiruannya. Menurut Tn.D,
gigi tiruan rahang atas seringkali terlepas sehingga membuatnya sangat tidak
nyaman pada saat makan dan bbicara. Gigi depan bawah lebih terlihat dari
pada gigi depan atas pada saat tersenyum, tidak seperti orang lain pada
umumnya.
riwayat alergi.
Pasien setuju unntuk dibuatkan GTL dan GTSL yang baru pada maksila
dan mandibula.
Pemeriksaan intraoral :
OH sedang
Gigi 31 32 33 34 41 42 43 44 45 ekstrusi
Gigi 35 36 37 38 46 47 48 missing
Pada saar oklusi baik GTL makila maupun GTSL mandibula tidak
stabil
Pemeriksaan Radiografik :
1.2 Terminologi
iritasi kronis yang tidak disertai dengan tanda peradangan dan tidak
1.2.2 Angular Chelitis : Lesi kulit pada bibir terutama pada jaringan di
1.2.4 Kelas I Kennedy : Daerah yang tidak bergigi pada daerah bilateral
1.2.5 Intra alveolar : jarak vertikal antara titik tertentu dilinggir alveolar
1.2.6 Ekstrusi : pergerakan gigi ke arah luar bidang oklusal yang disertai
masalah?
1.3.4 Mengapa terjadi angular cheilitis pada sudut kanan bibir pasien?
1.4.3 Karena tidak ada support dari posterior rahang bawah sehingga
saat GTL rahang atas berkontak, ggi anterior rahang bawah erupsi sehingga
terjadi estruksi
maksila.
1.4.8 Karena GTL tidak fit dalam waktu yang lama sehingga
1.5 Hipotesis
Laki- laki 73 tahun dengan keluhan GTL rahang atas tidak nyaman, sering
terlepas pada saat makan dan bicara. Gigi depan rahang bawah lebih kedepan
daripada gigi anterior rahang atas (ekstruksi). Pasien setuju dibuatkan GTL
BAB II
ISI
dari gigi tiruan. Biasanya pada rahang yang gigi anterior mandibulanya masih
bergigi (kelas I Kennedy) dan gigi tiruan lengkap pada rahang atasnya.
Gigitan normal menekan atau memberikan gaya langsung dari gigi bawah
yang tersisa dan disalurkan melalui gigi tiruan rahang atas bagian anterior,
hasilnya terjadi resorpsi dari tulang dan rotasi otomatis secara perlahan serta
tilting gigi tiruan keatas dan bawah dengan gigi anterior rahang bawah
membentuk ridge bagian anterior. Hal ini tidak men-support basis gigi tiruan
anterior bawah bermigrasi ke atas, gigi anterior pada gigi tiruan lengkap
tertutup bibir bawah pasien dan kedua gigi tiruan bermigrasi ke bawah di
gigi anterior maksila dan terlalu banyak gigi anterior mandibula dan bidang
rahang atas menarik tuberositas turun, karena ridge anterior didorong ke atas
ridge. Pergerakan tipping keatas dari bagian anterior gigi tiruan rahang atas
menyebabkan supraerupsi.
8
Perubahanklinis
dari pasien dengan gigi palsu rahang atas lengkap. Dia menggambarkan lima
tanda-tanda atau gejala yang umum terjadi pada sindrom kombinasi ini,
termasuk:
9
sindrom termasuk:
5. Epulis fissuratum.
6. perubahan periodontal
rahang
tuberositas maksila.
oklusi dan gigi anterior maksila harus dapat berfungsi dengan normal baik
cara merawat gigi tiruan, dan menginstruksikan pasien untuk melepas gigi
− Hindari kombinasi gigi tiruan lengkap rahang atas dengan gigi tiruan
denture stomatitis.
• Muncul “Cobblestone”
tipe :
pasien yang memiliki gigi anterior bawah dan gigi tiruan rahang
atas. Dalam situasi ini gigi anterior menyerang gigi tiruan atas
yang berasal dari gigi tiruan yang aus atau gigi tiruan tidak cocok
yang asli. Bahan soft ini memiliki efek menenangkan pada jaringan
makan ke dalam mangkuk kecil air dan rendam gigi tiruan tiap
malam. Gunakan regimen (obat) ini dengan gigi tiruan yang baru
gigi tiruan 4 sampai 5 kali sehari. Setelah gigi tiruan baru telah ada,
karet yang lembut (keadaan gigi tiruan dilepas). Hal ini merupakan
Pembedahan Intervensi
Lesi dengan ukuran besar lebih sulit diatasi dengan perawatan konservatif
1. Mucoabrasi
Menggunakan alat fluted acrylic ukuran kasar atau handpiece bone bur
2. Electrosurgery
16
lokal anastesi.
17
BAB III
KESIMPULAN
Edward
18
DAFTAR PUSTAKA
Treatment for Edentulous Patients. 9th ed. USA : the CV Mosby Company.
1985
1999
http://www.dr-amet.com/CombinationSyndrome.htm