PENDAHULUAN
pengguna internet di Indonesia saat ini mecapai 63 juta orang dan 95%
adalah hal yang paling penting, baik untuk diperlihatkan kepada rekan mereka dan
tidak terlepas juga dari ratusan atau bahkan ribuan pengikut mereka di social
media karena dapat meninggalkan suatu kesan yang baik jika orang lain menilai
seseorang berpenampilan menarik dan mereka akan merasa diterima secara sosial
maupun psikologis. Berbicara tentang penampilan, tentu tidak bisa terlepas dari
senyuman yang merupakan suatu isyarat keramahan (Sears, dkk., 1988), dan
kosmetika gigi.
Rasa percaya diri seseorang akan menurun apabila gigi terlihat kurang rapi,
Menurut data yang didapatkan oleh ADA, lebih dari dua dekade terakhir prosedur
pemutihan/ bleaching gigi telah menjadi perawatan gigi estetik yang paling
populer.5 Terdapat dua macam pewarnaan gigi, yaitu eksternal, internal, dan bisa
1
2
Pewarnaan eksternal terjadi pada bagian luar dari enamel yang biasanya
dikonsumsi (kopi, teh, wine, jeruk, wortel), tembakau, bakteri kromogenik, dan
struktur gigi. (lbh baik paragraph baru or gabung) Pewarnaan internal bisa disebabkan karena
penumpukan bahan- bahan dalam struktur gigi yang menginduksi enamel dan
dentin sebelum gigi erupsi (per eruptive) maupun setelah erupsi (post eruptive).
penyebab pewarnaan internal setelah gigi erupsi bisa karena kondisi gigi tersebut
(yaitu lesi yang terjadi seperti karies, nekrosis, iatrogenik, abrasi, atrisi, erosi,
resesi), kondisi pulpa, penuaan dan dental material (contoh: bahan tambal
amalgam).3, 13
Prosedur pemutihan gigi atau yang lebih dikenal sebagai bleaching biasanya
dilakukan secara kimiawi dan dapat dilakukan secara eksternal untuk gigi yang
vital, atau bisa juga bleaching non-vital yang dilakukan secara intrakoronal pada
gigi yang sudah dirawat saluran akar.3 Prosedur bleaching vital dapat dilakukan di
prosedur home bleaching pada gigi vital dengan menggunakan night guard dan
1989, penggunaan home bleaching semakin meluas. Keuntungan dari sistem home
bleaching ini adalah penggunaannya yang relatif mudah dan biaya yang
dikeluarkan tentu lebih terjangkau sehingga dapat diterima oleh pasien dari
selain itu, teknik home bleaching aman digunakan dengan persentase kesuksesan
yang tinggi.4
Bahan pemutih gigi yang umumnya dipakai adalah hydrogen peroxide dan
konsentrasi peroksida yang dipakai, maka semakin putih warna gigi yang
Dental Associattion).5
Bahan dasar peroksida cenderung bersifat tidak stabil dan bersifat mutagenik
pada konsentrasi tinggi, selain itu, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa
efek dari pemutih gigi dengan bahan dasar peroksida dapat mempegaruhi jaringan
lunak di sekitar gigi menjadi rusak, oleh karena itu, sistem bleaching dengan
bahan dasar non peroxide juga mulai dikembangkan. Sodium chloride, natrium
florude, dan sodium-bicarbonate (NaHCO3) yang biasa lebih kita kenal dengan
baking soda merupakan beberapa bahan dasar pemutih gigi non peroxide yang
karena banyak digunakan dalam pasta gigi dan obat kumur. Beberapa kelebihan
4
dari sodium bicarbonate adalah bahannya aman, relatif murah, sifat abrasif yang
rendah, larut dalam air, dapat bersifat sebagai buffer asam (??), aman
warna gigi hingga 2-5 tingkat. Warna gigi tersebut dapat bertahan hingga 1-3
tahun. Pemutih gigi dengan bahan carbamide peroxide 10% aman digunakan
Penelitian yang dilakukan oleh Dian Paramita (2015) menunjukan hasil bahwa
pewarnaan pada gigi. Hal tersebut dapat dilihat dari 30 orang responden yang
mengalami perubahan skor rata- rata menjadi pewarnaan baik, oleh karena itu,
berbahan Carbamide Peroxide 10% dan home bleaching Non Peroxide dengan
Carbamide Peroxide 10% dan home bleaching berbahan Non Peroxide terhadap
Sejak tahun 1980 akhir, bidang kedokteran gigi terutama dalam prosedur
yaitu yang dilakukan oleh dokter, yang dilakukan di rumah dengan supervisi
dokter gigi, serta produk dan teknik lain yang dapat diaplikasikan di klinik dokter
gigi maupun di rumah.5 Bahan yang paling sering digunakan untuk prosedur
tersebut adalah hydrogen peroxide dan carbamide peroxide, namun ada pula
berbagai bahan alternatif yang dapat digunakan untuk prosedur pemutihan gigi
baik yang alami seperti buah stoberi ataupun nanas, dan ada pula bahan kimia
yang mudah ditemukan seperti sodium chloride (garam), natrium floride, dan
Haywood dan Heymann adalah orang yang pertama kali dilaporkan berhasil
carbamide peroxide 10%.4 Teknik ini menghasilkan gigi yang lebih putih dan
peningkatan warna pada shade guide mencapai kurang lebih 2 tingkat lebih
cerah.8 Tidak ada efek pada gigi ataupun gingiva yang bermakna serta tidak ada
masalah pada jaringan mulut, aroma maupun rasa yang tidak enak dilaporkan.14
7
Pemutih gigi berbahan carbamide peroxide dengan pH 6.5 terdiri dari 10-15%
unsur aktif dan 85-90% unsur non aktif.12,15 Unsur aktif yang dimaksud adalah
carbamide peroxide yang akan terurai menjadi hydrogen peroxide dan urea, dan
ada pula unsur non aktif seperti zat pengental (carbopoxypolymethylene), air,
carbamide peroxide merupakan reaksi oksidasi peroksida oleh radikal bebas HO2
(perhiroksil) dan O (oksigenase) yang adalah hasil dari penguraian dari CH6N2O3
Carbamide Peroxide).15 HO2 yang merupakan radikal bebas kuat dan O sebagai
(
radikal bebas lemah akan teroksidasi oleh bahan organik dan menyebabkan
dengan tujuan meningkatkan efek pemutihan yang terjadi akibat proses buffer
yang terjadi. Saat HO2 terbentuk dalam jumlah banyak, zat tersebut akan berekasi
dengan ikatan tidak jenuh yang menyebabkan ppenyerapan energy oleh molekul
organic enamel yang lebih kecil dengan warna lebih terang. 8 Urea yang
oksidatornya, glycerin, air, zat pengental, surfaktan, pengawet, dan bahan perasa.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Andhita Hervin pada tahun 2014, dapat
diketahui bahwa konsentrasi karbamid peroksida 10% dan 15% efektif untuk
memutihkan gigi yang mengalami pewarnaan eksternal oleh kopi. Hal tersebut
terbukti setelah aplikasi home bleaching selama 14 hari dan memberikan warna
yang lebih putih dari warna rata- rata gigi sebelum diberi perlakuan, gigi yang
terdiskolorasi memiliki tingkat kecerahan yang lebih tinggi dan nilai chroma
kemerahan menjadi lebih rendah, secara visual pun gigi terlihat lebih putih. Pada
penelitian tersebut, gigi yang terdiskolorisasi oleh kopi berubah menjadi lebih
Shade Guide.12
pembuatan larutan baking soda dengan konsentrasi 30% dan 50% dan dilakukan
pemotretan yang dilakukan 5 hari sekali selama 15 hari. Hasil dari penelitian
tersebut didapatkan rata- rata selisih perubahan warna gigi sebelum dan sesudah
dilakukan perlakuan dengan konsentrasi 30% adalah 3 dan rata- rata selisih
konsentrasi sodium bicarbonate 50% adalah 4.25 setelah diberi perlakuan selama
15 hari.11
Alat ukur warna gigi yang digunakan dalam kedua penelitian tersebut diduga
berbeda, namun dari rata- rata hasil kedua penelitian tersebut dapat terlihat hasil
9
bleaching berbahan carbamide peroxide 10% dengan rata- rata selisih perubahan
warna bernilai 5,7 selama 7 hari dan pemutihan gigi menggunakan sodium
bicarbonate (baking soda) dengan konsentrasi 30% memiliki rata- rata selisih
konsentrasi 50% memiliki rata- rata selisih perubahan warna bernilai 4.25
1.7 Metodologi
di Jalan Jakarta No. 31, Bandung selama bulan Oktober 2017 sampai Januari
2018.