, sindroma kelly / sindroma kombinasi
Menurut The Glossary of implant terms
1. Kebiasaan Parafungsi
2. Hubungan Rahang Klas III Angle
3. Penyakit2 Sistemik (diabetes melitus dan osteoporosis)
4. Pencabutan gigi yg terlalu dini dan dibiarkan terlalu lama tanpa gigi tiruan.
5. Traumatik oklusi, adaptasi GT yg buruk dan perluasan plat yg tdk sempurna
6. Kondisi dimana gigi posterior RB tidak digantikan (apabila hilang)
7. Kondisi dimana gigi posterior RB tidak digantikan secara tepat
Kondisi seperti ini menyebabkan
penatalaksanaan dan perawatan
rehabilitasi selanjutnya di bidang
prosthodontik menjadi lebih sulit
disebabkan antara lain :
5 faktor hukum artikulasi tersebut, pada pembuatan GTL untk pasien dengan
sindrome kelly sulit diterapkan .
Dengan hal2 diatas, treatmen plan harus dilakukan dengan baik
dengan tujuan mencegah kondisi dan keparahan yg mengarah pada
sindrom kombinasi , dengan rencana perawatan yang hati-hati seperti
menggunakan cara preventif, terapeutik dan perawatan fungsional,
kerusakan2 yang muncul dapat dihindari.
Pencengahan
Sindrom kombinasi yang disebabkan GTL
Rahang Atas dan GTSL free end bilateral RB,
dapat dicegah dengan kontrol berkala tanda-tanda
CS dan mempertahankan gigi posterior rahang
bawah sebagai dukungan gigi tiruan.
Perwatan di bidang Prosthodontik yg tidak hati2 diberikan pada
pasien dapat berimplikasi luas pada bnyk kasus, salah satu
diantaranya adalah adanya Perubahan destruktif secara berturut-
turut pada jaringan keras dan lunak rongga mulut terlihat pada
pasien yang memerlukan restorasi tunggal pada lengkung
edentulous RA yang melawan gigi alami anterior RB dengan
perluasan distal yg dikenal sebagai sindrom kombinasi/sindroma
Kelly
There is no “BEST” treatment for “ALL” the patient…
Patogenesis
Sindroma kelly/ kombinasi berjalan secara berurutan dimana dapat
terjadi melalui tahapan2 atau perjalanan penyakit sebagai berikut:
Tahap I
a. Pasien karena adanya respon propioseptive cenderung mengkonsentrasikan
tekanan oklusal terhadap gigi yang masih tersisa (gigi2 anterior RB) .
Oleh karena itu gaya yg diterima pada GT RA anterior lebih besar.
b. Hal Tersebut Menyebabkan peningkatan resorbsi bagian anterior RA dan
akan membentuk jaringan ikat hiperplastik yg flabby.
c. Bidang Oklusal akan miring keatas pada bagian anterior dan kebawah pada
bagian posterior.
d. Labial phalange akan mengiritasi vestibulum labial dan menyebabkan pada
pembentukan epulis fissuratum ( secara posterior ditandai dengan overgrowth
ikatan fibrosa pada tuberositas maksila).
e. Pergeseran bidang oklusal posterior ke bawah menyebabkan resorbsi pada
perluasan daerah distal bearing area RB Gigi Tiruan
f. Pergeseran Mandibula secara anterior selama oklusi menyebabkan
terganggunya hubungan sistema temporomandibular joint
g. Terdapat penurunan ketinggian dimensi Vertikal saat oklusi, menyebabkan
terganggunya retensi otot sehingga menyebabkan penurunan fungsi retensi dan
stabilisasi Gigi Tiruan
h. Kemiringan pada bidang oklusal disoclude gigi anterior bawah menyebabkan
supra oklusi. Hal ini menyebabkan penurunan jaringan periodontal pada gigi
anterior
Tahap II
a.Resorbsi bertahap pada perluasan daerah distal residual Ridge RB
b.Terjadi kemiringan bidang oklusal posterior kebawah dan
sebaliknya pada anterior. Sebagian dari keseluruhan siklus
berlanjut seperti tahap I
c. Stres kronis dan pergerakan GT akan menyebabkan “ ill Fitting
Prosthesis” dan terbentuk hiperplasia papilary daerah palatal.
Menurut Tolstunov klasifikasi sindrom kombinasi antara lain:
Kelas I
• maxilla edentulous total
• mandibular modifikasi 1 (M1): sebagian edentulous dengan gigi anterior saja yg dirawat.
• Modifikasi 2 (M2): stabil “tetap” gigi penuh (gigi asli atau mahkota yg didukung dengan
implant/bridge.
• Modifikasi 3 (M3): ridge sebagian edentuluoas dengan gigi anterior dan wilayah 1 posterior
yang di rawat.
Kelas II
• Maxilla edentulous sebagian , ridge alveolar dengan gigi yang masih ada
pada kedua daerah posterior, edentulous pada daerah anterior yang
atrofi.
• mandibula, modifikasi sama seperti kelas 1 (M1,M2,M3)
Kelas III
• Maxilla, edentulous sebagian , ridge alveolar dengan gigi ada di 1 wilayah
posterior saja, anterior edentulous dan atrofi di 1 wilayah posterior.
• Mandibula, modifikasi konsisten dengan Kelas I dan II (M1,M2,M3A dan
M3B).
Tanda-tanda CS banyak ditemukan, kecuali hiperplasi
papila palatal yang hanya ditemukan 16,1% (n=10)
Tanda-tanda klinis yang paling banyak ditemukan
adalah resorpsi mandibula (93,5%).
Pada tiap individu paling banyak muncul 3 tanda klnis
(45%) dan 4 tanda klinis (32%)
Tujuan
1 .Meminimalkan kontak Anterior pd posisi sentrik dan eksentrik
mengurangi terjadinya resorbsi lingir alveolar anterior RA.
2. Mempertahankan lingir dan mencegah kerusakan lebih lanjut
3. Meminimalkan kontak pada linggir anterior rahang atas
Keuntungan konsep oklusi
linier:
1. Prosedurnya sederhana
2. GT lebih stabil di dalam
mulut
3. Efesiensi pengunyahan (+)
4. Beban pengunyahan (-)
Resiko terganggunya kesehatan gigi dan jaringan akibat desain yg kurang tepat dapat diatasi
dengan treatmen plan yg baik
to
ELASTOMER POLIMER
MACAM:
Condensation Silicone (Silikon Kondensasi)
Addition Silicone (Silikon Adisi) Silikon adisi (PVS)
Base:Polydimethyl siloxane
MATERIAL DASAR Catalist:Polyvynil siloxane
Polydimethyl siloxane polymer Hidrofobik,sulfur pd Latex handscoon
menghambat polimerisasi, sangat akurat,bisa dicor
berulang dan 1minggu setelah pencetakan dimensi
stabil .plng bnyk digunakan
Silikon Kondensasi
(Base: Polydimethyl siloxane )
MANIPULASI
MANUAL
AUTO MIXER & DISPENSER Jangan memakai handscone
lateks, krn ganggu seting
HASIL CETAKAN
material cetak Material Cetak
Impression Compound ZOE Pasta
Viskositas rendah mukostatik
Adaptasi cetak detil
Kaku tidak mencetak undercuts
Stabilitas dimensi baik
Desain treatmen Plan All Mukosa Suported
Kebocoran sirkulair seal krn tdk melibatkan retromolar pad pada desain plat dan tidak melakukan relief.
Reciprokal force retromolar pad menyebabkan kebocoran seal
BORDER MOULDING TAHAP DEMI TAHAP (muscle trim)
Gigi tiruan harus memiliki seal yang baik di seluruh tepi landasannya
Menentukan Neutral Zone Area Untk mendapatkan stabilisasi
dan menentukan titik fulkrum
Pada Overdenture
Kekuatan kunyah yang dihasilkan mencapai 20 Kg atau
5-6 X lebih besar dari GTL