Anda di halaman 1dari 8

PERUBAHAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA MANDIBULA YANG

EDENTULOUS
Pendahuluan
Ketika kita meneliti model plaster atau gigi tiruan yang sudah lama di klinik,
kadang-kadang kita menemukan perubahan besar dalam bentuk ridge. Kondisi
residual ridge pada pasien edentulous dapat bervariasi dalam bentuk. Kadangkadang, perubahan morfologi eksternal sangat bervariasi dari bentuk ridge knife
edged sampai ridge yang datar.
Koch (1917)1 menganalisa secara matematis untuk menunjukkan hubungan
antara tekanan dan struktur tulang. Krogh-Poulsen, Paffenbarger, dan Schoonover
(1948)2 memperkenalkan dua metode untuk menggambarkan kontur atau permukaan
"mukosa" model plaster dengan mikroskop untuk membandingkan permukaan
"mukosa" dari berbagai model mandibula edentulous. Lam (1960)3, Lammie (1960)4,
dan Campbell (1960)5, Woelfel dan Kreider (1962(6), 1968(7)), Woelfel8 (1965),
Woelfel, Winter, dan Curry (1965)9 mempelajari perubahan kontur karena resorpsi di
mandibula yang edentulous dengan cara tracing dan sectioning model plaster.
Horowitz dan Shapiro (1951)10, menunjukkan modifikasi struktur mandibula melalui
eksperimental pada hewan.
Horowitz dan Shapiro (1951)10, Neufeld (1958)11, Sobolik (1960)12, Atwood
(1963)13 menguji perubahan resorpsi pada tulang mandibula dengan kombinasi
pemeriksaan radiologis, diseksi, mikrofotograf, dan polaroid.
Laporan ini berkaitan dengan ringkasan keseluruhan ciri tulang pada residual
ridge yang meliputi kontur eksternal, perubahan elemen struktur internal dan etiologi.

Faktor Etiologi Resorpsi Tulang pada Mandibula Edentulous


1. Atrofi mukosa sebagai gaya bentuk eksternal (Peran teknik bedah)
Kulit mungkin dapat ditarik ke daerah yang kekurangan. Karena
elastisitasnya, diperbolehkan secara sebagian4. Terutama, efek dari luka penjahitan
pasca ekstraksi di monyet marcacus yang dilakukan secara eksperimental 13,

14, 15

Jika terlalu banyak jaringan lunak yang dieksisi, dan jika mukosa yang berkurang
disatukan secara estetik pada penutupan bedah yang sukses, maka penyembuhan
dan penyusutan sikatrik dapat mengakibatkan resorpsi residual ridge yang terus
menerus4.
2. Kekuatan dasar gigi tiruan pada ridge (Gaya tekanan)
Jika gigi tiruan yang digunakan dalam waktu yang singkat, resorpsi ridge
dapat terjadi dan relining dasar gigi tiruan diperlukan, namun setelah relining
selesai, sering ditemukan pencapaian kondisi yang relatif statis dan tidak
diperlukan relining lanjutan untuk jangka waktu tertentu. Penjelasan yang
mungkin dari temuan klinis ini adalah bahwa ketika dasar gigi tiruan pertama kali
diterapkan di atas ridge maka sistem gaya baru secara keseluruhan dikenakan pada
struktur tulang.
Kekuatan ini berbeda dengan rahang yang terdapat gigi atau setelah ekstraksi.
Terutama, perubahan arah dan besarnya gaya menghasilkan efek osteolitik primer
yang mengurangi resistansi internal ulang dan memberikan kekuatan eksternal
molding yang dibuat untuk berperan. Setelah osteolisis, terdapat periode
rekonstruksi trabekula tulang dan pengurangan ridge terhenti.
Kadang-kadang tingginya insiden lokal tekanan menyebabkan osteolisis
lengkap di sekelilingnya dan penggantian tulang oleh jaringan fibrosa4, 6, 7, 8, 13.
3. Atrofi yang tidak terpakai

Tekanan-tekanan yang menyimpang dari normal atau melebihi batas toleransi


jaringan dapat menyebabkan resorpsi tulang, namun tekanan dalam batas toleransi
fisiologis dan yang diterapkan dalam pirection gaya yang normal pada daerah
tertentu merangsang proses aposisi tulang4, 10, 11, 12, 16. Hal tersebut berarti edentulous
ridge perlu stimulus fisiologis normal dari tekanan yang tepat untuk menghentikan
resorpsi tulang. Alasan perubahan resorpsi tulang alveolar paling sering terlihat
pada pemeriksaan keseluruhan yang tidak lagi dirangsang oleh fungsi fisiologis gigi
yang membantu dalam pemeliharaan jaringan tulang 11. Namun dalam studi banding
resorpsi ridge alveolar pada pemakai gigi tiruan dan bukan pemakai gigi tiruan,
Campbell5 mengatakan atrofi yang tidak terpakai" saat gigi tiruan tidak dipakai
merupakan pernyataan yang dipertanyakan.
4. Jumlah gaya yang berlebihan
Secara umum diketahui bahwa tekanan dalam batas fisiologis tulang
bermanfaat sebagai efek pemijatan. Banyak peneliti17, 18 menyatakan bahwa dengan
kondisi ridge yang paling menguntungkan, pasien dapat mentolerir hanya
seperdelapan sampai seperlima dari gaya gigitan maksimum pada gigi tiruan
dibandingkan dengan gigi alami. Jadi beberapa jenis makanan sehari-hari mungkin
sulit untuk dikunyah dan menyebabkan resorpsi ridge pada pasien edentulous12, 19.
5. Semua jenis yang berkaitan dengan teknik gigi tiruan lengkap
a. Cetakan yang tidak baik
b. Relasi sentrik
c. Keseimbangan yang tidak baik
d. Mengabaikan pengaruh mekanisme sendi temporomandibular pada oklusi dan
artikulasi gigi.
e. Kegagalan untuk menghilangkan ketidakharmonisan oklusal
f. Kegagalan untuk membuat gigi tiruan

6. Penuaan
Microradiograph dan sectioning mandibula pada kelompok usia tua
menunjukkan peninggian komparatif pada resorpsi tulang, osteoporosis dan
peningkatan variasi pada kepadatan mineral yang berbeda dengan kelompok tulang
usia muda.
PERUBAHAN EKSTERNAL
Dalam mempelajari mandibula yang edentulous, perubahan yang paling sering
terlihat pada pemeriksaan keseluruhan adalah puncak tulang alveolar. Semua
laporan menggambarkan bukti resorpsi eksternal pada residual ridge mandibula
dari satu derajat atau derajat yang lain.
Pada ridge knife edge, terdapat lebih banyak resorpsi pada sisi ridge daripada
di bagian atasnya. Secara umum, resorpsi lebih banyak terjadi di daerah yang lebih
luas yaitu pada permukaan labial daripada lingual, namun resorpsi terbesar
berlangsung pada permukaan eksternal residual ridge. Jika kita membandingkan
resorpsi rahang atas dan bawah, kita dapat mengetahui fenomena sebagai berikut :
1. Pada rahang bawah, terdapat korelasi yang jelas antara penggunaan gigi
tiruan dan rendahnya rata-rata dimensi vertikal dan dimensi labiolingual dari
ridge.
2. Pada rahang atas, hubungan yang sama terlihat pada dimensi ridge
labiolingual bukan pada dimensi vertikal.
Pada profil midsagital, kita dapat mengamati urutan umum resorpsi
mandibula.

Gambar 1. Urutan perubahan eksternal mandibular setelah ekstraksi pada profil


midsagital.
Urutan 1: Pra-ekstraksi: Gigi insisivus sentral rahang bawah berada di dalam soket
dengan plat kortikal lingual dan labial yang sangat tipis dengan lamina
dura.
Urutan 2: Pasca ekstraksi: Masa penyembuhan meliputi pembentukan bekuan darah,
organisasi bekuan darah, pengisian soket sampai dengan tinggi plat kortikal
dengan tulang trabekula baru dan epitelisasi di daerah soket.
Urutan 3: Residual ridge yang tinggi dan ujung membulat: Plat kortikal membulat,
penyempitan puncak ridge telah dimulai dan proses remodelling struktur
trabekula internal mengambil alih.
Urutan 4: Residual ridge knife edge: Ditandai dengan penyempitan diameter
labiolingual puncak ridge.
Urutan 5: Residual ridge yang rendah dan membulat: Hasil akhir penyempitan
labiolingual ridge knife edge secara progresif yaitu hilangnya bagian knife
edge. Residual ridge menjadi lebih bulat, namun residual ridge rahang
bawah tetap ada.
Urutan 6: Residual ridge yang menurun: Resorpsi terus terjadi sampai tingkat di
bawah tuberkulum genial.
EDENTULOUS SEBAGIAN
Mungkin terdapat pertumbuhan intus yang rentan pada kulit baru dari tepi
luka ke arah titik pusatnya.
PERUBAHAN INTERNAL
Saat resorpsi eksternal terjadi, baik korteks dan medula mengalami
remodelling. Saat ridge menjadi lebih sempit sebagian besar mengorbankan medula.
Pada ridge knife edge, plat kortikal labial dan lingual bergabung menjadi satu.

(1) Plat kortikal


Plat kortikal lingual umumnya sekitar dua sampai tiga kali setebal plat labial
secara keseluruhan namun menghilang dalam beberapa spesimen. Oleh karena itu,
sebagian dari tulang cancellous dari bagian pusat mandibula dapat dilihat melalui
defek pada plat kortikal.
Terdapat sedikit atau tidak adanya lapisan korteks pada puncak ridge di urutan
2, 3, dan 5 (Gambar 1), namun di urutan 4 plat labial dan lingual yang telah terisi
membentuk ridge knife edge. Plat kortikal pada puncak ridge memiliki ketinggian 4,5
mm dalam arah vertikal11, 13.
(2) Sistem Haversian atau osteon
Pada umumnya terdapat peningkatan yang jelas pada kelompok usia yang
lebih tua dalam jumlah mineralisasi dan osteon tertutup yang tidak lengkap terutama
pada osteoporosis. Kadang-kadang, kanal sentral dari osteon benar-benar tersumbat
dengan bahan kalsifikasi yang tampak lebih radiopak dari osteon itu sendiri.
(3) Trabekula
Trabekula dari corpus mandibula yang edentulous sebagian benar-benar tidak
teratur dan jauh lebih halus dalam tekstur dibandingkan dengan kasus mandibula
yang terdapat gigi. Tidak terdapat pola lintasan trabekula yang jelas sampai batas
anterior ramus tercapai.
Pada beberapa kasus, trabekula tegak lurus terhadap residual ridge di daerah
dekat dengan batas superior. Terdapat kemungkinan pola trabekula akan mengatur
ulang sendiri dengan sedemikian cara yang akan menunjukkan resistensi terhadap
tekanan yang diterapkan melalui alat tersebut. Fakta ini bertepatan dengan hukum
Wolff bahwa semua perubahan dalam fungsi tulang diikuti oleh perubahan yang nyata
pada struktur internalnya. Beberapa peneliti1, 10, 13, 22 menunjukkan hubungan antara
tekanan dan struktur.

Terdapat penipisan yang nyata pada plat kortikal dari batas bawah mandibula.
Beberapa penipisan mungkin mengorbankan permukaan bagian dalam corpus
mandibula yang mengarah ke keseluruhan penurunan ukuran.
Pada beberapa spesimen, resorpsi tulang tampaknya tidak meninggalkan apaapa kecuali plat kortikal yang menebal dan menunjukkan hilangnya pola trabekula.
Hal ini mungkin terjadi ekstrim sehingga mandibula terdiri dari seluruh tulang
kompak yang padat. Terkadang mandibula yang edentulous menunjukkan plat
kortikal yang sangat tipis pada keseluruhan tulang dan trabekula yang sangat halus
terdapat di seluruh bagian dalam, namun trabekula tidak menunjukkan pola yang
jelas.
Pola trabekula pada ramus mandibula, termasuk tonjolan koronoid dan
kondilus, tetap ada pada kasus yang bergigi maupun tidak bergigi. Secara umum,
satu-satunya perubahan yang jelas setelah kehilangan gigi adalah trabekula menjadi
lebih halus dan massa tulang berkurang.
Tonjolan kondilus mengalami perubahan paling minimal dari trabekulasi di
setiap bagian tulang sebagai akibat dari hilangnya gigi, namun secara umum
dikarenakan penuaan dan pengurangan dalam fungsi. Horowitz dan Shapiro10
melakukan penelitian yang berkaitan dengan modifikasi struktur mandibular pada
tikus. Ketika otot temporalis diangkat pada satu sisi, modifikasi struktur internal
mandibula pada sisi yang dioperasikan secara konsisten kehilangan rangsangan
fungsional. Pola trabekula menunjukkan perubahan dibandingkan dengan mandibula
di kelompok kontrol. Bentuk arah dari kepala dan leher kondilus dapat dimodifikasi.
Terdapat pernyataan bahwa sudut mandibula berubah sepanjang hidup sebagai
akibat dari proses penuaan dan kehilangan gigi. Namun, mungkin bahwa pola
resorpsi yang dibahas sebelumnya tidak benar, tetapi hanya tampak seperti itu karena
perubahan bentuk eksternal dari tulang dan bukan perubahan pada sudut mandibula.
TRABEKULASI MANDIBULA EDENTULOUS SEBAGIAN

Perubahan pada mandibula edentulous sebagian, di daerah gigi yang telah


diekstraksi, terdiri dari ketidakteraturan dan disorientasi trabekula dari pola khusus
trabekula seperti jembatan atau menyebar yang mengelilingi gigi. Trabekula berubah
menjadi lebih halus, pola yang kurang padat merupakan karakteristik dari daerah
edentulous. Tidak ada perubahan signifikan lainnya baik dalam pola trabekula
ataupun dalam struktur tulang secara keseluruhan kecuali resorpsi.
KESIMPULAN
Struktur internal dan eksternal pada mandibular yang edentulous dapat
berubah terus-menerus sepanjang hidup, dan tingkat perubahan dipengaruhi langsung
oleh kondisi eksternal.

Anda mungkin juga menyukai