Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA LANSIA

Disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Gerontik

Dosen pembimbing : Dyah Putri Aryati M.Kep

Disusun oleh :

AZKIYAH FITRIANA

(17.1300.S)

Kelas B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2020
A. Perubahan Pada System Sensoris
1. Penglihatan
Perubahan atau dampak yang terjadi pada penglihatan :
a. Mengalami kelainan penglihatan seperti katarak
Rasional atau implikasi dari hal ini yaitu kornea menjadi
keruh akibat lemak yang berakumulasi disekitar kornea
dam membentuk lingkaran berwarna putih atau kekuningan
di antara iris dan sclera.
b. Mata tampak cekung, kelopak mata melengkung.
Rasional atau implikasi dari hal itu yaitu karena lemak
periorbital menghilang.
c. Gangguan ketepatan visual, penurunan lapang pandang,
pandangan atas warna rusak, adaptasi gelap melambat,
muscae voluntes, gangguan akomodasi lihat keatas terbatas
Rasional atau implikasi dari hal ini yaitu degenerasi neuron
kortikal yang berhubungan dengan penglihatan (lob.
Okspital) otot okuler intrinsic dan ekstrinsik.
2. Pendengaran
a. Tuli konduktif
Rasional : vibrasi membrane basiler terpengaruhi oleh
gangguan elastisitas, akumulasi serumen berlebihan.
b. Sindroma Meniere’s
Rasional : atrofi striae vaskularis (produksi endolimfe
terganggu), degenerasi sel rambut di kanal semi sirkularis.
3. Pengecapan dan penciuman
Resiko keracunan gas makanan meningkat, anoreksia
Rasional : perubahan atrofik di mukosa, degenerasi neuronal
(penthol pengecap < 64% pada usia 75th)
4. Perabaan
Gangguan pada indera peraba tentunya berpengaruh pada sistem
somatosensoris. Hal ini berdampak pada keseimbangan yang akan
terganggu akibat dari penurunan implus somatosensoris ke susunan
saraf pusat.
Rasional : Somatosensoris adalah reseptor pada kulit, subkutan
telapak kaki dan propioceptor pada otot, tendon dan sendi yang
memberikan informasi tentang kekuatan otot, ketegangan otot,
kontraksi otot dan juga nyeri, suhu, tekanan dan posisi sendi.

B. Perubahan Pada Sistem Integumen


1. Abrasi, dan infeksi pruritus, intertrigo, ulkus (kulit menipis, kering,
fragil, berubah warna)
Rasional : atrofi epidermis, kelenjar keringat,
2. Onikogrifosis dan gangguan kuku lain, paronikia (rambut menipis,
kuku menipis, mudah patah, pertumbuhan lambat, beralur,
lentigenes senilis, kutil)
Rasional : atrofi kelenjar ramnut, degenerasi kolagen, perubahan
pigmenter.
3. Keratosis solaris (elastisitas kulit menurun) Rasional : terjadinya
hiperkeratosi epidermal
4. Decubitus dan hipotermi (berkurangnya isolasi dan bantalan)
Rasional : penurunan lemak subkutan

C. Perubahan Pada System Musculoskeletal


1. Osteoporosis meningkat, nyeri punggung berat, kifosis dan fraktur
(densitas tulang tak cukup). Osteomalasia ; kurangnya penulangan
pada matriks tulang normal.
Rasional : osteoporosis disebabkan karena penipisan trabekulae dan
melebarnya rongga tulang (cancelous).
2. Pengecilan otot, terutama ekstremitas distal
Rasional : terjadi atrofi pada serabut otot, baik dalam jumlah atau
ukurannya disebabkan oleh gangguan metabolik dan denervasi
fungsional
D. Perubahan Pada Sistem Neurologis
1. Penurunan cadangan intelektual = predisposisi keadaan konfusio
akut demensia (suatu deficit dalam memori dan intelek serupa yang
terjadi pada penuaan normal. Terjadi lebih dini dan dengan
intensitas tinggi menuju ke perubahan dis-orientasi mental, tingkah
laku, dan motoric, deteriorisasi mental presenil, dan senil). Gejala
menuduh pada para frenia
Rasional : makroskopis = Penebalan meningeal, atrofi serebral
(berat otak menurun, 10 % antara usia 30-70 th ). Histologic =
mula mula secara setempat-setempat tonjolan dendrit di neuron
hilang, disusul bengkaknya batang dendrit dan badan sel. Secara
progresif terjadi fragmentasi dan kematian sel. Pada semua sel
terjadi deposit lipofuchsin (pigmen “wear & lear” yang terbentuk di
sitoplasma, mungkin berasal dari lisosom atau mitokondria)
2. Hipotensi postural simtomatik,. Otoregulasi di sirkulasi serebral
rusak medah terjadi “jatuh (fals)”.Predisposisi hipotermia dan “heat
stroke”
Rasional : pembentukan aleroma meningkat dengan makin
lanjutnya usia, pathogenesis multifactorial. Transmisi syaraf
tergantung pada asetilkolin, ketekolamin, dopamine, dan
noradrenalin
Tanggapan otonom mungkin melemah pada lansia akibat
berkurangnya sintesis dan hidrolisis transmitter syaraf tersebut
dikombinasi dengan hilangnya reseptor.Disfungsi otonom
menyertai sindrom Shy Drager, parkinsonisme, penyakit
serebrovaskuler dan berbagai neuropati, terutama DM dan
alhoholisme.

E. Perubahan Pada System Kardiovaskular


1. IHD / IHSS/ Dekom kordis / MPV/ aritmia kordis meningkat.
2. HT sistolik /distolik meningkat. Pseudo HT meningkat, hipotensi
postural meningkat.
Rasional : arteri (termasuk aorta) memanjang dan berkelok.
Penebalan intima arteri meningkat, tunika media kaku dan fibrotik.
3. Penyakit jantung katup (A.M) meningkat
Rasioanl : degenerasi katup jantung, kalsifikasi / sklerosis yang
kadang sampai septum interventrikularis. Perubahan deposit
lipofucshin, fibrosis, dan amyloidosis miokardial.

F. Perubahan Pada System Endokrin


1. Miksadema 3-4x tiroktikosis. Pada keduanya manifestasi atipik
(debilitas non spesifik, anemia). Hipotermia, paranoid oleh karena
hipotiroid, fibrilasi atrium tak tangggap digitals, gagal jantung dan
osteoporosis oleh karena hipertiroid. Anemia, hipotermia oleh
karena hipotiroid
Rasional : ubahan T4 menjadi T3 menurun, BMR dan ambilan
iodin radio-aktiv menurun, tingkat disposal metabolic tiroksin turun

G. Perubahan Pada Sistem Gastrointestinal


1. Sisa karies tertinggal, sepsis dental, fisura angularis, ulkus oral,
resiko parotitis, artritis temporo mandibularis.
Rasional : karies dentis dan resesi gingiva, perubahan atrofik
rahang.
2. Ulkus peptikulum meningkat, anoreksia, aklorhidria (meningkat
setelah 60th). Disfagia pseudobulber, refluks esophagitis,
karsinoma.
Rasional : atrofi mukosa, kelenjar dan otot intestinal.

H. Perubahan pada system reproduksi


1. Pria
a. Penuruna libido dan kegiatan sex (multipel ejakulasi dan
perpanjangan periode refrakter)
Rasional : berkurangnya ukuran dan berat testis tetapi sel yang
memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma
berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga sperma berkurang
sampai 50% dan testoteron juga menurun.
b. Hiperplasi kelenjar, otot dan stroma prostat
Rasional : Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat
karena meningkatnya enzim 5 alfa reduktase yang
mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron.
2. Wanita
a. Payudara akan menyusut dan menjadi datar
Rasional : Keadaan ini disebabkan oleh karena atrofi hanya
mempengaruhi kelenjar payudara saja.
b. Menopouse
Rasional : Bila ovarium berhenti berfungsi, pada umumnya
terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang
pertumbuhannya oleh hormon estrogen dan progesteron.

Anda mungkin juga menyukai