Menua “ aging “ Menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normal shg tdk dapat bertahan thd jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (constantinides, 1994) Teori “genetik clock” Menua telah terprogram secara genetik tiap spesies. Tiap spesies dlm nukleus tdp “jam genetik” berputar menurut suatu replikasi tertentu. Tiap spesies berbeda harapan hidupnya. Secara teori dpt memutar jam ini lagi (memperpanjang harapan hidup) dengan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, rehabilitasi. Record in life-span Mahluk hidup umur Mahluk hidup umur Bulus 170 th Kucing 30 th Manusia 116 th Anjing 27 th Kerang 80 th Sapi 20 th Kakaktua 70 th Kelinci 18 th Gajah 70 th Ayam 14 th Burung hantu 68 th Tikus 5 th Kuda 62 th Mencit 5 th Simpanse 50 th Kecoa 1 th Gorila 48 th Nyamuk 5 bln Beruang 47 th Lalat 70 hari Bangau 35 th Mutasi somatik ‘ error cathastrophe “ Menua disebabkan Faktor lingkungan yang menyebabkan mutasi somatik. Menua akibat kesalahan beruntun dl transkripsi, translasi, ensim salah, metabolisme salah dan mengurangi fungsional sel (error catastrope) Faktor lingkungan : Radiasi, bahan kimia
Mutasi DNA Sel Somatik
Kesalahan transkripsi DNA RNA
Kesalahan translasi RNA protein /enzim
Reaksi metabolisme salah
Fungsional sel menurun
Rusaknya sistem imun tubuh Berkurangnya sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri, terjadi autoimun. Prevalensi auto antibody meningkat pada lansia (brocklehurst, 1987). Sistem imun tubuh menurun pada lansia, daya serang pada sel kanker menurun, kanker meningkat seiring bertambahnya umur. (suhana, 1994) Menua akibat metabolisme Perpanjangan umur karena tertundanya proses degenerasi. Restriksi kalori menyebabkan menurunnya metabolisme, memperpanjang umur. Metabolisme sbg penghambat umur panjang (balin dan allen, 1989) Proses metabolisme dlm sel bahan sisa toksik Ex. Mamalia hibernasi “tidur” lebih panjang umur dibanding yg dirangsang tdk hibernasi. Teori Radikal bebas Radikal bebas : molekul dengan satu atau lebih elektron bebas (sangat reaktif) Dialam bebas : ozon, asap rokok, polusi, radiasi sinar gama, ultra violet dll. Hasil sampingan proses respirasi : superoksida= O2, hidroksil= OH, peroksida hidrogen = H2O2 RB bersifat reaktif, merusak, bereaksi dg DNA, protein, as lemak tak jenuh. Penangkal RB dlm bentuk enzim Superoksida dismutase yg berunsur Zn, Cu, Mn. ( merubah superoksida mjd 2O2 ) Enzim katalase berunsur Fe dlm bentuk Haem ( mengurekan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen ) Enzim glutation peroksidase berunsur Se ( menguraikan hidrogen peroksida. Penangkal radikal bebas dari luar Vitamin C( as askorbat), provitamin A (Beta karoten), E (tocopherol) Sebagian RB tetap lolos, makin lanjut makin banyak radikal bebas, sel makin banyak yang rusak dan mati. Teori “Wear & Tear”
Analogi dengan sebuah mesin
Karena digunakan cepat atau
lambat akan rusak ( aus ) Menua diikuti oleh penurunan kapasitas fungsional Seiring proses menua terjadi perubahan fisik dan fungsional Tidak mudah membedakan abnormalitas diakibatkan oleh proses menua (normal) atau suatu penyakit. Hindari mengobati abnormalitas (normal) karena proses menua dan jangan menganggap abnormalitas patologik sebagai proses menua normal. “HUKUM 1 %” ( ANDRES DAN TOBIN )
“DENGAN MAKIN LANJUTNYA USIA
SESEORANG FUNGSI ORGAN AKAN MENURUN SEBANYAK 1% TIAP TAHUN SETELAH USIA 30 TAHUN”
SVANBORG et al “ penurunan tersebut tidak
sedramatis spt diatas tetapi terbukti setelah usia 70 th tdp penurunan fungsional yg nyata
Penurunan anatomik dan fungsi organ akan lebih
tepat jika dikaitkan dengan “usia biologis” bukan “usia kronologis” Penurunan anatomik dan fungsional ini akan menyebabkan lebih mudah terserang penyakit pada organ tsb.
Batas antara penurunan anatomik dan
fungsional dengan akibat suatu penyakit sering tdk begitu nyata, untuk membedakannya pertanda penuaan bukan pada tampilan organ/ fungsinya pada keadan istirahat akan tetapi bagaimana organ / organisma dapat beradaptasi terhd stress dari luar SISTEM SENSORI / INDERA • Lemak peri orbital menghilang- mata cekung, kelopak mata melengkung, ptosis senilis. Kead patologis : entro/ekstropion, trikiasis • Deposit lipid pada kornea, hilangnya elastisitas dan sklerosis nukleus di lensa, air mata menurun kornea keruh TIO meningkat. Kead. Patologis: glaukoma, katarak, ulkus kornea. Perubahan degeneratif otot akomodasi, iris, vitreus, retina dan koroid. Tjd presbiopia ,pupil mengecil, reflek melambat, penurunan lap pandang.
Degenerasi neuron kortikal yg berhub
dengan penglihatan (lobus oksipital), otot okuler intrinsik dan ekstrinsik. Terjadi kerusakan persepsi warna, adaptasi gelap lambat, gangguan akomodasi. Telinga Degenerasi organ korti (hilangnya sel rambut), hilangnya neuron koklea, akumulasi serumen. Presbiakusis; gangguan sensitivitas nada tinggi, persepsi jika ada kebisingan, lokalisasi suara. Kead patologis: efek psikis karena ketulian( depresi, curiga), tuli konduktif. Hidung, tenggorok dan lidah Perubahan atrofik mukosa, degenerasi neuronal; gangguan mengecap rasa dan membau, sering terjadi anoreksia. Atrofi dan hilangnya elastisitas otot dan tulang rawan laring; menurunnya reflek batuk, menelan. Mudah tersedak malnutrisi,avitaminosis. Sistem Gastrointestinal Atrofi rahang, gigi mudah tanggal; gangguan mengunyah Atrofi mukosa, kelenjar dan otot intestinal; gastritis, perubahan nafsu makan, motilitas dan absorbsi. Aliran darah dan aktifitas enzim menurun; terjadi sindroma malabsorbsi. Sistem Kardiovaskuler Elastisitas, dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan kaku. Menurunnya kontraksi dan volumenya. Elastisitas pembuluh darah menurun. oksigenasi perifer menurun; hipotensi postural. Tahanan perifer meningkat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Sistem Respirasi Kekuatan otot pernapasan menurun dan kaku, aktifitas silia menurun. Elastisitas paru menurun; vol residu meningkat,vol pernapasan maksimum menurun. Alveoli melebar dan jumlahnya menurun; gangguan difusi. Reflek batuk dan ekspansi paru menurun. Sistem Muskuloskeletal Densitas menurun dan rapuh; osteoporosis, kiposis Discus invertebralis menipis; tinggi berkurang. Persendian menjadi kaku dan membesar. Tendor mengerut dan sklerosis,serabut otot atrofi; gerak melambat. Sistem Integumen Kulit mengerut/keriput akibat jar. lemak berkurang; dekubitus, hipotermi. Mekanisme proteksi kulit menurun; produksi serum menurun, gangguan pigmentasi Elastisitas menurun akibat menurunnya cairan dan vaskularisasi. Kuku jari mudah patah, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya. Sistem perkemihan Nefron mengalami atrofi, aliran darah ke ginjal menurun, fungsi tubulus berkurang akibatnya filtrasi dan kapasitas ekresi menurun. Otot-otot VU melemah, kapasitas menurun sehingga frekuensi kencing meningkat. Resiko retensi meningkat dan infeksi pada ginjal meningkat. Sistem Reproduksi dan Sexual Ovarium dan uterus mengecil, payudara atrofi, pada laki-laki sperma menurun. Hormon testosteron, progesteron dan estrogen menurun, selaput lendir vagina menurun, sekresi berkurang. Wanita menopause; dpt mempengaruhi fungsi seksualnya (psikologis). Dorongan seksual masih ada sampai diatas 70 th (jika kesehatan baik). Sistem Neurologi Berat otak menurun 10- 20% Perubahan vaskularisasi otak karena perub pembuluh darah otak; resiko demensia, TIA dan stroke. Neurotrasmiter menurun sehingga reaksi lambat. Intervensi untuk memperlambat penuaan Mencegah meningkatnya radikal bebas Memanipulasi sistem imun tubuh Metabolisme / makanan yg sehat Meminimalkan pengaruh dari luar tubuh (eksogen): lingkungan dan budaya gaya hidup yang salah KONSEP “MENUA SEHAT” Endogenic Aging
Cellular Tissue Organ
Anatomical
Healthy Aging (menua sehat)
Environment Life Style
Exogenic Factors
Gambar . Model Healthy aging dengan faktor-faktornya
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis