Anda di halaman 1dari 16

TEORI PROSES MENUA

TEORI BIOLOGIS
NAMA KELOMPOK :
NI LUH PUTU DESY TRISNA EKAYANTI
(P07120216006)
NI LUH PUTU INTAN SARI (P07120216007)
NI MADE ANASARI (P07120216008)
PENGERTIAN PROSES
PENUAAN
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memeperbaiki
diri/mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita (Constantindes,
1994)
• World Health Organization (WHO)
menyebutkan batasan-batasan usia lanjut
adalah, sebagai berikut:
• Usia pertengahan (midle age) kelompok
usia 45-59 tahun,
• Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun,
• Usia lanut tua (old) antara 75-90 tahun,
• Usia sangat tua (very old) di atas 90
tahun.
TEORI PENUAAN
TEORI BIOLOGIS
Proses menua merupakan perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh
selama masa hidup (Zairt, 1980 dalam
Khalid Mujahidullah, 2012). Teori ini lebih
menekankan pada perubahan kondisi
tingkat struktural sel/organ tubuh, termasuk
di dalamnya adalah pengaruh agen
patologis.
TEORI GENETIK
TEORI SELULLER CLOCK

SINTESIS PROTEIN

KERACUNAN OKSIGEN SISTEM IMUN


TEORI SELULER
Kemampuan sel hanya dapat membelah
dalam jumlah tertentu dan kebanyakan sel-
sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50
kali. Jika sebuah sel pada lansia dilepas dari
tubuh dan dibiakkan di laboratorium, lalu
diobservasi, jumlah sel yang akan
membelah akan terlihat sedikit. (Spence &
Masson dalam Waton, 1992)
TEORI GENETIK CLOCK
Menurut teori ini menua telah diprogram
secara genetik untuk species-species
tertentu. Tiap species mempunyai didalam
nuclei (inti selnya) suatu jam genetik yang
telah diputar menurut suatu replikasi tertentu
SINTESIS PROTEIN
Pada lansia beberapa protein (kolagen dan
kartilago, dan elastin pada kulit) dibuat oleh
tubuh dengan bentuk dan struktrur yang
berbeda dari protein yang lebih muda.
Contohnya banyak kolagen pada kartilago
dan elastin pada klulit yang kehilangan
fleksibilitasnya serta menjadi lebih tebal,
seiring dengan bertambahnya usia
KERACUNAN OKSIGEN
Teori tentang adanya sejumlah penurunan
kemampuan sel didalam tubuh untuk
mempertahankan diri dari oksigen yang
mengandung zat racun dengan kadar yang
tinggi, tanpa mekanisme pertahan diri
tertentu.
SISTEM IMUN
Kemampuan sistem imun mengalami
kemunduran pada masa penuaan.
Walaupun demikian, kemunduran
kamampuan sistem yang terdiri dari sistem
limfatik dan khususnya sel darah putih, juga
merupakan faktor yang berkontribusi dalam
proses penuaan.
ASPEK BIOLOGIS PROSES
PENUAAN

PROSES PENUAAN
PADA TINGKAT SEL

PROSES PENUAAN
MENURUT SISTEM
TUBUH
TABEL PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK YANG
TERJADI PADA USIA LANJUT

Sel : Jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, dan cairan
intraseluler menurun.

Kardiovaskuler : Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa


darah menurun (menurunnya kontraksi dna volume), elastisitas pembuluh darah
menurun, serta meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga
tekanan darah meningkat.

Respirasi : Otot-otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, elastisitas


paru menurn, kapasitas residu meingkat sehingga menarik napas lebih berat,
alveoli melebar dan jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun, serta
terjadi penyempitan pada bronkus.
Persarafan : Saraf panca indra mengecil sehingga fungsinya menurun serta
lambat dalam merespons dan waktu bereaksi khususnya yangberhubungan
dengan stres. Berkurangnya atau hilangnya lapisan mielin akson, sehingga
menyebabkan berkurangnya respons motorik dan refleks.

Muskuloskeletal : Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh


(osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjaid kaku,
(atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut, dan mengalami sklerosis.

Gastrointestinal : Esofagus melebar, asam lambung menurun, lapar mennurun,


dan peristaltik menurun seingga daya absorpsi juga ikut menurn. Ukuran
lambung mengscil serta fungsi organ aksesori menurun sehingga
menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan enzim pencernaan.

Genitourinasia : Ginjal: mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan


di glomerulus menuru, dan fungsi tubulus menurun sehingga kemampuan
mengonsentrasi urine ikut menurun.
Vesika urinaria : Otot-otot melemah, kapasitasnya menurun dan retemsi urine.
Prostat: hipertrofi pada 75% lansia.

Vagina : Selaput lendir mengering dan sekresi menurun.

Pendengaran : Membran timpani atrofi sehingga terjadi gangguan


pendengaran. Tulang-tulang pendengaran mengalamu kekakuan.

Penglihatan : Respons terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap


menurun, akomodasi menurun, lapangan padang menurun, dan katarak.

Endokrin : Produksi hormon menurun.

Kulit : Keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam hidung
dan telingan menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi menurun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai