1
Teori proses penuaan
Jenis-jenis
Biologi Teori stokastik (terjadi scr acak dan terkumulasi seiring waktu)
Teori eror
Teori radikal-bebas
Teori cross-linkage
Teori wear and tear
Teori non-stokastik (terjadi karena waktu)
Teori terprogram
Teori imunitas
Sosiologi Disengagement theory
Activity/developmental task theory
Continuity theory
Age stratification theory
Person-environment fit theory
Psikologi Kebutuhan dsr manusia (Maslow)
Individualisme (Jung)
Delapan tahap kehidupan (Erikson)
Perpanjangan teori Erikson (Peck)
Optimasi selektif degan kompensasi
2
Teori biologi
Fokus dari teori biologi:
Kerusakan dapat menyebabkan penurunan fungsi
mikroorganisme
Terjadinya perubahan akibat proses penuaan dari waktu
ke waktu
Perubahan intrinsik yang mempengaruhi semua spesies
karena umur kronologis
Organ dalam suatu organisme tidak menua dalam
waktu yang sama
3
Teori eror/Eror katastropi
Eror terjadi pada saat transkripsi dari sintesa DNA
Error tersebut akhirnya membuat sistem tubuh tidak
bisa berfungsi optimal
Orgel (1963); Sonneborn (1979)
4
Teori radikal bebas
Radikal bebas adalah produk dari aktifitas metabolik
Meningkat karena polusi, pestisida, radiasi
Normalnya, radikal bebas dinetralisir oleh enzin atau
antioksidan
Jika tidak dinetralisir maka radikal bebas akan menyerang
molekul di membran sel khususnya di mitokondria,
lisosom dan sel inti
Lipofuscin, material terpigmentasi lemak dan protein,
ditemukan dalam jaringan lansia yang sering disebut “age
spot”
Lipofuscin meningkat, jaringan akan kekurangan oksigen
dan nutrisi
Hayflick 1996
5
Cross-linkage theory
Protein tertumpuk dalam jaringan dan mengganggu
proses metabolisme
Sampah dari hasil metabolisme tertumpuk di sel
Hasil akhirnya adalah sel yang tidak berfungsi optimal
Hayflick (1996)
6
Wear and tear theory
Manusia adalah mesin
Penuaan terjadi karena manusia “dipergunakan”
7
Programmed theory
Sel manusia sudah terprogram
Pembelahan s el terjadi dalam waktu terbatas
Sehingga lamanya hidup sudah terprogram
8
Immunity theory
Perubagan terjadi pada sistem imun, khususnya
Limfosit T sehingga individu lebih berisiko terkena
penyakit
9
Teori sosial
Disengagement theory: menua berarti menarik diri dari
kehidupan sosial
Activity/Developmental task theory: aktifitas sangat
diperlukan untuk mempertahankan kepuasan hidup dan
gambaran diri yang baik
Continuity theory: meskipun menua, seseorang perlu
melanjutkan hidup
Age stratification theory: saling ketergantungan antara
lansia dengan masyarakat
Person-environment fit theory: setiap individu memiliki
kompetensi untuk membantunya beradaptasi dengan
lingkungan
10
Teori psikologi
Maslow: motivasi manusia sangat diperlukan dengan
tujuan tertinggi aktualisasi diri
Jung: spriritual menjadi fokus perkembangan manusia
Erikson: manusia memiliki tahapan-tahapan kehidupan
dan masing-masing individu belajar di setiap tahapan
kehidupan tersebut
Peck: merupakan kepanjangan dari Erikson teori yang
melibatkan ego dan peran individu
Optimasi selektif dengan kompensasi: kemampuan fisik
menurun dan individu yang mampu melewati penuaan
mengkompensasi penurunan tsb melewati seleksi,
optimasi dan kompensasi
11
Perubahan kardiovaskuler
Jantung mengecil
Denyut jantung menurun
Dinding ventrikel kiri menebal
Katup jantung mengeras
Elastin menurun di jantung dan pembuluh darah
Berefek pada menurunnya kontraksi dan output
12
Perubahan saluran cerna
Mulut dan faring: penurunan sensori kecap (terutama asin dan manis)
Esofagus: penurunan motilitas (efek pada disfagia, heartburn, muntah
makanan yang tidak tercerna efek selanjutnya pada nutrisi kurang,
dehidrasi)
Lambung: penurunan sekresi asam lambung, enzime dan motilitas
Usus halus: atropi otot, permukaan mukosam penipisan villi dan
penurunan sel epitel (efek pada absorpsi lemak dan B12)
Usus besar: penurunan sekresi mukosa dan elastisitas, penurunan
tekanan spincter internal dan external (efek pada inkontinensia),
penurunan impulsi syaraf (efek pada penurunan rangsang defekasi dan
konstipasi)
Kandung empedu: peningkatan kasus batu empedu
Pankreas: atrofi, peningkatan asam lemak
Hati: penurunan aliran darah ke hati, penurunan regenerasi sel
13
Muskuloskeletal
Penurunan masa dan kekuatan otot
Penurunan kekuaan tulang
Penuruann tinggi badan (karena penurunan
intervertebral disk)
Perubahan postur (membungkuk) sehingga
berpengaruh pada pusat gravitasi tubuh
Penurunan panjang langkah
14
Perkemihan
Penurunan kapasitas kandung kemih (efek pada
nocturia, urgency and frequency)
Penipisan mukosa uretra (efek pada urgency dan
frequency)
BPH
15
Penglihatan
Penurunan kekuatan kelopak mata (ptosis)
Konjunctiva menipis dan pucat
Penurunan kuantitas air mata
Arkus senilis (kornea menguning, terbentuk cincin dari
lemak)
Penurunan kontriksi pupil
Penurunan jumlah cahaya yang masuk ke iris
Lensa mata kaku
Penurunan penglihatan perifer, penglihatan malam dan
peningkatan sensitivitas pada cahaya
Penurunan mengidentifikasi warna “cool” seperi biru, hijau
dan violet
16
Pendengaran dan keseimbangan
Atropi penghasil serumen (serumen mengeras dan
kering)
Penurunan keseimbangan
17
18
Perubahan sistem pernafasan
19
20
21