ANALISIS PROSEDUR BATUK EFEKTIF

DISUSUN OLEH:
NURUL AFIFAH
2008063

PROGRAM STUDI NERS UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021

1. Diagnose medis : Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
2. Data fokus, dagnosa keperawatan
 Pengkajian : DS: Pasien mengatakan sesak nafas dan tidak bisa mengeluarkan secret
DO: Pasien tampak sesak, terdengar ronki pada dada kiri, RR:20x/menit
 Diagnosa : Bersihan jalan nafas tidak efektif dibuktikan dengan penumpka secret
pada jalan nafas
3. - Tujuan batuk efektif
1. Mengeluarkan semua udara dari dalam paru-paru dan saluran nafas sehingga
menurunkan frekuensi sesak napas
2.   Menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal
3.   Melatih otot-otot pernafasan agar dapat melakukan fungsi dengan baik.
4.   Melatih klien agar terbiasa melakukan cara pernafasan dengan baik

- Kegawatan apabila tidak segera dilakukan Tindakan batuk efektif yaitu dapat
menyebabkan penumpukan secret sehingga mengganggu jalan nafas.
4. Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana energi dapat dihemat
sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal. 
Teknik untuk melakukan batuk efektif dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
1) Anjurkan minum air hangat sebelum memulai latihan batuk efektif.
2) Atur posisi duduk dengan mencondongkan badan ke depan.
3) Tarik napas dalam melalui hidung dan hembuskan melalui mulut sebanyak 4-5
kali
4) Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik
5) Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan
6)  Keluarkan dahak dengan bunyi “huf..huf..huf..”
7)    Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan
5. Tidak ada bahaya yang mungin terjadi Ketika dilakukan batuk efektif, karena prosedur
batuk efektif hanya minum air hangat dan membatukkan dan tidak membahyakan klien.
6. Evaluasi : S : Pasien mengatakan batuk sudahberkurang dan secret sudah bisadi keluarkan
O : Pasien tampak lebih baik, nafas teratur, ronki masih terdengar RR24x/menit
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan interveni
7. Link : https://youtu.be/06pqoVXRjVc