Anda di halaman 1dari 12

PROSES PENUAAN :

“Old age representing old memory and brain is dry. My almond tree (gray haires) foth flourish
now. And back, once straight, begins space to bow. My grinders now are few, my sight doth faile.
My skin is wrinkled and my cheeks are pale. No more rejoyce at musickes pleasant noise”
(Anne Bradstreet; 1612-1672)
Definisi lansia :

- SEARO/WHO :
o Individu berusia 60 tahun atau lebih, DAN
o Memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan atau dengan disabilitas
- Permenkes Nomor 79 tahun 2014 :
o Pasien geriatri : pasien lansia dengan multipatologi dan/atau hendaya sebagai
akibat penurunan fungsi organ, masalah psikologi, sosial, ekonomi, dan
lingkungan yang membutuhkan penanganan secara holistik dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja interdisiplin
 60 tahun + ≥ 2 diseases, ATAU
 70 tahun + 1 disease
- Klasifikasi lebih lanjut :
o Elderly : usia > 65 tahun
o Very old/very elderly : usia > 85 tahun
o Frail elderly : memiliki keterbatasan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
karena keterbatasan fisik, mental, psikologis, dan atau gangguan sosial, juga
penyakit rekuren

Proses penuaan didefinisikan sebagai proses penurunan fungsi secara umum yang bersifat
progresif yang menghasilkan hilangnya respon adaptif terhadap stres dan peningkatan risiko
mengidap penyakit yang berkaitan dengan usia. Secara umum, lansia digambarkan sebagai :

- Usia > 60 tahun


- Multipatologi
- Tampilan klinis tidak khas
- Polifarmasi
- Fungsi organ menurun
- Gangguan status fungsional (ADL)
- Gangguan nutrisi

Abad ke-20 menunjukkan fenomena ‘umur panjang’ yang dapat menjadi sebuah keuntungan dan
tantangan dimana usia harapan hidup rata-rata meningkat 20 tahun sejak 1950 hingga usia 66
tahun. Ledakan jumlah penduduk lansia akan menjadi tantangan layanan kesehatan geriatri di
Indonesia diantaranya :
- 23% masalah kesehatan global terjadi pada populasi usia lanjut
- Double burden disease, terutama PTM (penyakit tidak menular)
- Peningkatan risiko disabilitas dan ketergantungan
- Peningkatan kebutuhan pelayanan untuk usia lanjut
- Beban ekonomi untuk kesehatan warga lansia
- Isu etik dan keamanan

Survei kesehatan nasional di Indonesia pada tahun 2019 menunjukkan sebaran provinsi dengan
jumlah populasi lansia terbesar adalah sbb :

- Yogyakarta (14,04%)
- Jawa Tengah (11,16%)
- Jawa Barat (11,14%)
- Bali (11,02%)
- Sulawesi Selatan (9,05%)

Penyakit terbanyak lansia di Republik Indonesia (2018) :

- Hipertensi (63,5%)
- Gangguan geligi (53,6%)
- Artritis (18%)
- Gangguan oral (17%)
- DM (5,7%)
- PJK, stroke (3,5%)
- Infeksi, CKD (4,4%)
- Depresi (4,2%)
- Keganasan/kanker (0,4%)
Proses penuaan terdiri atas proses yang bisa terlihat dan tidak terlihat. Perubahan yang dapat
terlihat terjadi di seluruh permukaan tubuh, sedangkan yang tidak dapat dilihat berdampak pada
organ-organ dalam dan mengganggu fungsinya. Manusia dapat mengontrol lingkungan dan gaya
hidupnya yang berdampak pada proses penuaan dan kesehatan. Proses penuaan yang normal
adalah tidak adanya penyakit atau hanya terjadi proses-proses ringan. Usia biologis dan usia
kronologis sering kali tidaklah sama. Penuaan berdampak secara individual dan bersifat unik.
Beberapa sistem mulai mengalami penuaan pada usia 30 tahun (misal : tulang), sedangkan yang
lainnya kemudian (misal : penurunan mental)

Berbagai teori terkait proses penuaan :

- The rate of living theory


o Ditolak oleh ahli sains modern
o Filsuf kuno mengatakan bahwa kematian terjadi ketika sejumlah zat vital telah
sampai batas konsumsinya
- The oxidative damage/free radical hypothesis of aging
o Kemampuan mitokondria untuk memperbaiki kerusakan DNA menurun seiring
perkembangan usia sehingga akan menurunkan efisiensi sel
o Terlalu banyak kerusakan mitokondria dapat menyebabkan kematian sel
- The evolutionary senescence theory of aging
o Teori yang secara keseluruhan paling banyak diterima
o Spesies yang rentan mati karena pemangsaan (misalnya tikus) menginvestasikan
lebih banyak energi dalam reproduksi daripada dalam pemeliharaan kesehatan
o Manusia, kurang rentan, dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk
memperbaiki kerusakan fisik
o Manusia dapat bereproduksi dalam jangka waktu yang lebih lama
o Thomas Kirkwood (1970-an)- teori soma sekali pakai- organisme harus
menyeimbangkan tuntutan untuk mempertahankan tubuh mereka, atau soma, sel
dan bereproduksi
o Menyatakan bahwa manusia memiliki rentang hidup yang panjang karena kita
jauh lebih baik dalam memperbaiki tubuh kita daripada hewan yang berumur
pendek
o Steven Austad (awal 1990-an)-memberikan bukti bahwa lingkungan yang
berbahaya mendukung reproduksi awal dan rentang hidup yang pendek,
sedangkan lingkungan yang lebih aman mendukung sebaliknya.
o Sebagian besar setuju bahwa saat ini merupakan penjelasan terbaik mengapa kita
dan organisme lain menua
- The reliability theory of aging
o Menerapkan teori matematika tentang reliabilitas untuk memprediksi kegagalan
sistem pada mesin
o Seleksi alam memprogram hewan untuk hidup cukup lama untuk bereproduksi;
o Membutuhkan waktu yang bervariasi setelah kegagalan reproduksi subsistem
hewan gagal dan membuat hewan rentan terhadap kematian
o Teori ini tidak menjelaskan mengapa spesies tertentu hidup lebih lama dari yang
lain
o Mendukung banyak aspek teori penuaan penuaan evolusi
- The neuroendocrine hypothesis of aging
o Sistem neuroendokrin merupakan sebuah kompleks sistem yang menghubungkan
otak, sistem saraf, dan kelenjar hormonal
o Sistem ini menjadi kurang berfungsi akibat perkembangan usia
- Genetic clock theory
o Dalam teori ini, penuaan telah diprogram secara genetik untuk spesies tertentu.
Setiap spesies memiliki nukleus seperti jam genetik yang telah diputar menurut
replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis. Dan mitosis akan berhenti
jika sudah mencapai jumlah tertentu.

- Damage of immunity system


o Mutasi berulang/perubahan protein pasca translasi menyebabkan penurunan
kemampuan sistem imun untuk mengenali dirinya sendiri
o Mutasi somatik menyebabkan kelainan antigen di dalam sel memicu sistem imun
menangani perubahan sel tersebut sebagai sel asing dan memusnahkannya
o Proses penuaan memicu reaksi inkompatibilitas pada berbagai jaringan sehingga
prevalensi autoantibodi meningkat
o Seluruh sel somatik akan mengatur proses penuaan kecuali sel seksual dan sel
yang mengalami mutasi menjadi sel kanker
- Metabolic aging theory
o Rentang hidup yang lebih lama disebabkan oleh restriksi kalori. Hal ini
disebabkan oleh salah satu proses metabolisme yaitu penurunan ekskresi hormon
akan menstimulasi proliferasi sel seperti insulin.
o Tingkat pembatasan kalori yang diperlukan untuk mencapai efek anti penuaan
terlalu parah untuk menjadi regimen pencegahan praktis bagi lebih dari sebagian
kecil populasi manusia.
 Untuk menentukan mekanisme biokimia dimana pembatasan kalori
mengubah penurunan fisiologis yang bergantung pada usia kemungkinan
akan memberikan petunjuk terbaik untuk strategi pencegahan yang
berguna secara klinis.
 Satu baris penyelidikan dimulai dengan serangkaian perubahan dramatis
yang diketahui yang disebabkan oleh protokol pembatasan kalori & upaya
untuk melihat apakah salah satu dari ini dapat dengan sendirinya mencapai
beberapa atau semua efek pembatasan kalori.
- Free radical theory
o Radikal bebas terdiri atas superoksida (O2), radikal hidroksil (COH), hidrogen
peroksida (H2O2)
o Radikal bersifat sebagai pemusnah yang bersifat sangat reaktif  dapat bereaksi
terhadap DNA
- Wear and tear theory
o Mendukung konsep bahwa proses penuaan merupakan proses yang sudah
diprogram sebelumnya dimana setiap hewan-setiap sel, memiliki jumlah energi
metabolisme tertentu yang tersedia untuknya & bahwa tingkat penggunaan energi
ini menentukan panjang hidup hewan tersebut.
o Selain penipisan energi yang tersedia, teori keausan termasuk efek akumulasi
berbahaya oleh produk metabolisme & enzim yang salah karena kesalahan acak
sebagai kontribusi terhadap perubahan penuaan
- The shortening of telomere
Dampak proses penuaan :

- Fisik
o Kulit

 Bukti tanda penuuan yang paling jelas


 Hilangnya jaringan ikat, kelenjar minyak, dan lemak yang mendasarinya
menyebabkan kulit keriput dan kendor
 Kulit pada proses penuaan tampak lebih tipis pucat dan translusen
 Peningkatan sensitivitas terhadap panas, dingin, memar, dan luka baring
 Mulai munculnya ‘age spots’ akibat deposit pigmen melanin
 Kemampuan berkeringat mengalami penurunan
 Faktor pendukung : nutrisi, paparan terhadap sinar matahari, zat
kimiawi/toksin, hormon, dan keturunan
o Rambut
 Tanda penuaan yang helas
 Perubahan warna rambut karena penurunan pigmen melanin secara
gradual setelah usia 30-40an
 Hilangnya pigmentasi mengubah warna rambut menjadi abu-abu atau
putih
 Manifestasi paling awal di kulit kepala, diikuti oleh rambut wajah atau
tubuh
 Terjadi lebih awal pada ras Kaukasian dibanding Asia
o Kuku
 Menjadi kusam, rapuh, bergerigi, menebal, dan tumbuh lebih lambat
akibat berkurangnya aliran darah ke jaringan ikat yang ada di sekitar kuku
o Sistem kardiovaskular
 Penurunan aliran darah secara keseluruhan terjadi seiring pertambahan
usia, menyebabkan :
 Penurunan kekuatan
 Mengurangi pertukaran oksigen
 Penurunan fungsi ginjal dan hati
 Penurunan jumlah makanan untuk sel
 Nyeri intermiten pada kaki ketika berjalan
 Pembesaran pembuluh darah
 Setelah usia 30 tahun, sekitar 1% cadangan hilang per tahunnya, sehingga
menyebabkan atropi normal pada otot jantung, kalsifikasi otot jantung,
arteriosklerosis, atherosklerosis
o Sistem respirasi
 Fungsi paru-paru maksimum menurun seiring dengan usia
 Menghilangnya elastisitas saluran udara dan jaringan paru-paru
 Berkurangnya aktivitas siliaris sehingga menurunkan fungsi pertukaran
oksigen
 Atropi pada otot-otot tulang rusuk sehingga menurunkan kemampuan
untuk bernapas lebih dalam, batuk, dan mengeluarkan karbondioksida
 Faktor pemberat : merokok, polusi
 Dampak akhirnya adalah :
 Stamina kerja lebih rendah sehingga lebih mudah lelah
 Sesak napas
 Kurangnya oksigen yang dapat meningkatkan ansietas
 Peningkatan kerentanan mengalami pneumonia
o Sistem skeletal
 Perubahan pada sistem skeletal memengaruhi kualitas hidup secara
signifikan
 Osteoporosis adalah kondisi umum yang dicirikan dengan :
 Hilangnya densitas tulang secara progresif
 Peningkatan kerentanan mengalami fraktur
 Penipisan spinal yang berdampak pada penurunan tinggi badan
kurang lebih 1 cm tiap 10 tahun setelah usia 40 tahun ataupun
fraktur spontan
o Sendi
 OA : penyakit degeneratif kronis yang paling umum mengenai lansia
 RA : penyakit pada jaringan ikat yang cukup umum
 Keduanya memengaruhi mobilitas dan performa pada aktivitas sehari-hari
o Sistem gastrointestinal
 Penurunan asam hidroklorida, enzim pencernaan, dan saliva
menyebabkan:
 Kembung dan kentut
 Gangguan menelan
 Penurunan kemampuan pemecahan dan absorpsi makanan
 Defisiensi vitamin B, C, dan K
 Malnutrisi
o Sistem muskular
 Hilangnya massa otot secara progresif terjadi seiring pertambahan usia
yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh
 Proses ini dipercepat pada usia 65 tahun sehingga menyebabkan
penuurunan BB
 Perubahan bentuk tubuh dapat memengaruhi keseimbangan dan
berkontribusi terhadap jatuh
 Peningkatan jumlah dan kecepatan hilangnya massa otot meningkatkan
risiko kematian prematur
 Ketidakaktifan fisik merupakan penyebab ketiga terbanyak kematian yang
memainkan peran penting dalam penyakit kronis
o Hormon
 Hormon seks :
 Pria mungkin menunjukkan sedikit penurunan kadar testosteron
 Wanita mengalami penurunan kadar estrogen, progesteron, dan
prolaktin pasca menopause
 Insulin :
 Tingkat gula darah puasa normal meningkat 6-14 mg/dL tiap 10
tahun pasca usia 50 tahun
 Hal ini memungkin terjadi kehilangan jumlah lokasi reseptor
insulin dalam sel sehingga meningkatkan risiko terkena DM
 Hormon lainnya :
 Tidak dipengaruhi secara signifikan
o Sistem imun
 Efektivitas secara keseluruhan menurun sehingga menyebabkan :
 Peningkatan risiko infeksi
 Berkurangnya kemampuan melawan penyakit
 Memperlambat penyembuhan luka
 Gangguan autoimun
 Kanker
o Organ reproduksi :
 Perempuan :
 Menopause adalah milestone penuaan yang jelas dimana terjadi
pula hilangnya kemampuan bereproduksi
 Normalnya berlangsung pada usia 50 tahun (8% wanita mengalami
pada usia 40 tahun)
 Sekresi hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin berkurang
 Dorongan seks belum tentu berkurang sehingga penuaan tidak
mengganggu kemampuan wanita untuk memiliki atau menikmati
hubungan seksual
 Prolaps atau penurunan uterus dapat terjadi akibat longgarnya
jaringan
 Melonggarnya jaringan payudara; risiko kanker payudara
meningkat
 Atrofi jaringan kelamin; lebih rentan mengalami infeksi
 Laki-laki :
 Laki-laki tidak secara tiba-tiba mengalami andorpause
 Usia bukan merupakan prediktor yang baik untuk fertilitas laki-laki
 Kadar testosteron dipertahankan atau sedikit menurun
 Dapat terjadi penurunan libido seksual
 Ereksi yang lebih jarang terjadi adalah hal yang normal
 Penuaan dapat mengganggu kemampuan laki-laki untuk menikmati
hubungan seksual
 Ukuran prostat membesar sehingga sering menyebabkan masalah
saat berkemih
 Disfungsi ereksi sering terjadi dan berkaitan dengan penyakit
(misal diabetes melitus) atau medikasi
o Ginjal :
 Secara normal tidak mengalami perubahan
 Perubahan umumnya terjadi berhubungan dengan penyakit seperti
hipertensi, diabetes melitus, dan kanker yang dapat berujung pada
peningkatan risiko AKI ataupun CKD
 ISK umum terjadi
o Mulut dan gigi :
 Keroposnya gigi merupakan tanda penuaan yang helas
 Semua orang pada akhirnya akan kehilangan gigi dengan kecepatan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor
 Higienitas yang baik dapat mempertahankan gigi lebih lama
 Peningkatan kepekaan terhadap dingin dan panas
 Hilangnya gigi dapat mengganggu kebiasaan makan dan menyebabkan
malnutrisi
- Mental  hal-hal yang terkait adalah jaringan saraf, sistem indra, perilaku sosial-
perubahan kepribadian, psikologis-dampak sosial, hingga stres

Anda mungkin juga menyukai