Anda di halaman 1dari 33

Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia

Kebijakan Kemendagri Dalam Mendukung Pembinaan


dan Pengembangan Usaka Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Oleh :
ASTUTI SALEH
KASI WILAYAH I
SUBDIT FASILITASI PELAYANAN UMUM
DIREKTORAT DEKONSENTRASI , TUGAS PEMBANTUAN DAN KERJASAMA
DITJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Disampaikan pada:
Rapat Kerja Nasional UKS/M
Tanggal 16 September 2015
Hotel Bumi Wiyata, Depok Jawa Barat

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN


Pasal 12

WAJIB
berkaitan dengan pelayanan
dasar

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendidikan;
kesehatan;
Pekerjaan umum dan Penataan
ruang;
Perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman;
Ketentraman, ketertiban
umum dan perlindungan
masyarakat; dan
Sosial.

PILIHAN
tidak berkaitan dengan

tidak berkaitan
tenaga
kerja; dengan
pelayanan dasar
pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak;
3. Pangan;
4. Pertanahan;
5. Lingkungan hidup;
6. administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;
7. pemberdayaan masyarakat dan
Desa;
8. pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
9. Perhubungan;
10.komunikasi dan informatika;
11.koperasi, usaha kecil, dan
menengah;
12.penanaman modal;
13.kepemudaan dan olah raga;
14.Statistik;
15.Persandian;
16.Kebudayaan;

1.
2.

1. kelautan dan
perikanan;
2. pariwisata;
3. pertanian;
4. kehutanan;
5. energi dan
sumberdaya
mineral;
6. perdagangan;
7. perindustrian;
dan
8. transmigrasi.
5

I. TATARAN FILOSOFIS
1. Kenapa Perlu Ada Pemerintah?
a.

Untuk menciptakan Law and Order (ketentraman dan


ketertiban)

b.

Untuk menciptakan welfare (Kesejahteraan)

2. Kenapa Perlu Ada Pemerintah Daerah ?


a. Wilayah negara terlalu luas
b. Menciptakan kesejahteraan secara demokratis

II. BAGAIMANA MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN


OLEH PEMERINTAH
DEKONSENTRASI
(PEMERINTAH WILAYAH/FIELD ADMINISTRATION)
FUNCTIONAL FIELD
ADMINISTRATION;
KANDEP/KANWIL

PEMERINTAH PUSAT

INTEGRATED FIELD
ADMINISTRATION;
KEPALA WILAYAH

POWER SHARING
1. OTONOMI TERBATAS
(ULTRA VIRES)
2. OTONOMI LUAS (GENERAL
COMPETENCE)

DESENTRALISASI
(PEMERINTAH DAERAH)

III. DISTRIBUSI URUSAN PEMERINTAHAN ANTAR TINGKAT


PEMERINTAHAN
Kriteria Distribusi Urusan Pmerintahan Antar Tingkat Pemerintahan :
1. Externalitas (Spill-over)
Siapa kena dampak, mereka yang berwenang mengurus
2. Akuntabilitas
Yang berwenang mengurus adalah tingkatan pemerintahan yang paling
dekat dengan dampak tersebut (sesuai prinsip demokrasi)
3. Efisiensi
Otonomi Daerah harus mampu menciptakan pelayanan publik yang efisien
dan mencegah High Cost Economy
Efisiensi dicapai melalui skala ekonomis (economic of scale) pelayanan
publik
Skala ekonomis dapat dicapai melalui cakupan pelayanan (catchment
area) yang optimal
8

IV. BAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG


DILAKSANAKAN OLEH MASING-MASING TINGKATAN
PEMERINTAHAN BERDASARKAN 3 KRITERIA

1. Pusat: Berwenang membuat norma-norma,

standar, prosedur, Monev, supervisi, fasilitasi dan


urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas
nasional dan Internasional.
2. Provinsi: Berwenang mengatur dan mengurus
urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas
Provinsi (lintas Kab/Kota) dalam norma, standard,
prosedur yang dibuat Pusat
3. Kab/Kota: Berwenang mengatur dan mengurus
urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas
lokal (dalam satu Kab/Kota) dalam norma, standard,
prosedur yang dibuat Pusat
9

V. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN


(BERDASARKAN PP NO.38 TH. 2007)
1. PUSAT:
a.
b.
c.
d.

e.

Penetapan Kebijakan nasional pendidikan.


Koordinasi, sinkronisasi kebijakan operasional dan
program pendidikan antar provinsi;
Perencanaan strategis pendidikan nasional.
Pengembangan dan penetapan standard nasional
pendidikan, meliputi; isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga
kependidikan,
sarana
dan
prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan);
Penetapan pedoman pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan.

10

2. PROVINSI:
a. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di Provinsi sesuai

dengan kebijakan nasional


b. Koordinasi, sinkronisasi kebijakan operasional dan program
pendidikan antar Kab/Kota.
c. Perencanaan strategis pendidikan sesuai dg. Perencanaan strategis
pendidikan nasional.
d. Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan,
pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan fasilitas
penyelenggaraan pendidikan lintas Kab/Kota.

KAB./KOTA:
a. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di Kab./Kota
sesuai dg. Kebijakan nasional dan Provinsi.
b. Perencanaan operasional program pendidikan sesuai dg
perencanaan strategis tingkat Prov dan Nasional.
c. Pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
d. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan
sesuai kewenangannya.
e. Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga11

VI.

URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


KESEHATAN
(BERDASARKAN PP NO.38 TH. 2007)

1. PUSAT:

a. Pengelolaan pencegahan dan penanggulangan penyakit


menular dan tidak menular serta penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah skala nasional.
b. Pengelolaan
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran lingkungan skala nasional.
c. Pengelolaan
survailans
kewaspadaan
pangan
dan
pengelolaan penanggulangan gizi buruk skala nasional
d. Pengelolaan pelayanan kesehatan dan upaya kesehatan
pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan
skala nasional.
e. Pengelolaan,
pendayagunaan,
pembinaan
dan
pengawasan tenaga kesehatan tingkat nasional.
f. Pengelolaan promosi kesehatan skala nasional.
g. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang
kesehatan.

12

2. PROVINSI :
a. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
penyakit
menular
dan
tidak
menular
serta
pengendalian operasional penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah skala provinsi.
b. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan skala provinsi.
c. Penyelenggaraan
survailans
dan
pemantauan
penanggulangan gizi buruk skala provinsi.
d. Bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan pada
daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan
skala provinsi.
e. Penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan,
pendayagunaan dan pelatihan diklat skala provinsi.
f. Penyelenggaraan promosi kesehatan skala provinsi.
g. Bimbingan dan pengendalian norma, standar,
prosedur, dan kriteria bidang kesehatan.
13

3 KAB./KOTA :
a. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan

b.
c.
d.
e.
f.
g.

penyakit
menular
dan
tidak
menular
serta
pengendalian operasional penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah skala Kab./Kota.
Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan skala Kab./Kota.
Penyelenggaraan survailans dan penanggulangan gizi
buruk skala Kab./Kota serta perbaikan gizi keluarga dan
masyarakat.
Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah
perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala
Kab./Kota.
Pemanfaatan, pendayagunaan dan pelatihan teknis
tenaga kesehatan skala Kab./Kota.
Penyelenggaraan promosi kesehatan skala Kab./Kota.
Penyelenggaraan,
bimbingan
dan
pengendalian
operasional bidang kesehatan.
14

VII. PROGRAM UKS


1. Dasar Penyelenggaraan UKS/M
a. Ps.

12 ayat (1) UU No. 23 Th.2014 ttg


Pemerintahan Daerah
b. Peraturan Bersama 4 Menteri (Mendiknas,
Menkes, Menteri Agama & Mendagri) No.
6/X/PB/2014, No. 73 Th. 2014, No. 41 Th. 2014
dan No. 81 Th. 2014, tgl 17 Oktober
2. Tujuan UKS/M (Pasal 2 SKB)
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dgn meningkatkan perilaku hidup
bersih, sehat dan derajat kesehatan peserta didik
serta menciptakan lingkungan yg sehat, shg
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yg harmonis dan optimal dlm rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya
15

Kegiatan Pokok UKS/M (Trias UKS/M) (Pasal 4 ayat


(2)), meliputi :

a.Pendidikan Kesehatan

b. Pelayanan Kesehatan
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Pendidikan kesehatan (pasal 5), meliputi :

a. Meningkatkan pegretahuan, perilaku, sikap &


keterampilan utk hidup bersih dan sehat.
b. Penanaman kebiasaan hidup bersih dan sehat serta
daya tangkal thd pengaruh buruk dari luar
c. Pembudayaan pola hidup sehat agar
diimplementasikan dalam kehidupan se-hari2

Pelayanan kesehatan (pasal 6), meliputi :


a. stimulasi deteksi & intervensi dini tumbuh kembang;
b. penjaringan kesehatan & pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut
d. Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
e. P3K/pertolongan pertama pada penyakit (P3P)
f. Pemberian imunisasi
g. Tes kebugaran jasmani
h. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
i. pemberian tablet tambah darah
j. Pemberian obat cacing
k. Pemanfaatan halaman sekolah sebagai TOGA/apotek hidup
l. Penyuluhan kesehatan dan konseling
m. Pembinaan dan pengawasan kantin sehat
n. Informasi gizi
o. Pemulihan pasca sakit
p. Rujukan kesehatan ke Puskesmas /rumah sakit
-

Pembinaan lingkungan sekolah sehat (pasal 7),


meliputi :
a. Pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan, kerindangan &
kekeluargaan (7K)
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
lingkungan termasuk bebas asap rokok, pornografi,
narkotika psikotropika & zat adiktif lainnya (NAPZA)
dan kekerasan; dan
c. Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah

VIII. BERBAGAI ISU DAN PERMASALAHAN TERKAIT


DENGAN PELAKSANAAN PROG UKS/M DI
DAERAH
1. Perencanaan program pengembangan UKS/M selama ini

belum menjadi agenda pada Musrenbang (Desa, Kecamatan,


Kab./Kota, Prov dan Nasional).
2. Program UKS/M merupakan program nasional, namun dalam

implementasinya ada kecendrungan belum sinerginya


antara program tim pembina UKS/M pusat dengan tim
pembina UKS/M daerah.
3. Belum semua Kepala Daerah dan pimpinan DPRD memiliki

komitmen terhadap program UKS/M.


4. Belum optimalnya kinerja Tim Pembina dan Sekretariat TP

UKS/M disebagian daerah Provinsi, Kab./Kota dan Kec.


5. Bahkan pada beberapa daerah kab/kota dan kec, masih

belum terbentuk TP dan sekretariat TP


19

IX. ARAH KEBIJAKAN KEMDAGRI


DALAM PEMBINAAN PROGRAM UKS

DAERAH
PROV/
KAB/
KOTA

OTDA

U
R
U
S
A
N
W
A
J
I
B

Arah kebijakan:
1. Implementasi
SPM Bid Pendd,
Kes & Prog UKS
2. Peningkatan
peran Tim
Pembina UKS

1. Inisiasi/jangan
menunggu.
2. Instalasi
(penyesuaian
perUU).
3. Konsolidasi &
stabilisasi
(penyesuaian
thdp hal-hal yg
blm selesai).

Terwujudnya peserta didik yg


cerdas, sehat & berakhlak mulia
Membentuk insan paripurna

20

X. DUKUNGAN KEMDAGRI TERHADAP


PROGRAM UKS/M
1. KEMDAGRI

MEMFASILITASI PENYUSUNAN NSPK UKS/M


APABILA BELUM ADA
2. KEMDAGRI MEMFASILITASI KELEMBAGAAN UKS/M DALAM
KELEMBAGAAN DAERAH BERDASARKAN PP 41/2007 (saat ini
sedang revisi)
3. KEMDAGRI DAPAT MEMFASILITASI DALAM PENYUSUNAN
PEDOMAN APBD AGAR DAERAH MENGANGGARKAN UNTUK
UKS/M
4. KEMDAGRI BERSAMA KEMENTERIAN TERKAIT MELAKUKAN
BINWAS; KEMENTERIAN TEHNIS BINWAS TEHNIS DAN
KEMDAGRI BINWAS UMUM
5. KHUSUS UNTUK BINWAS KAB/KOTA DILAKUKAN OLEH
GUBERNUR SBG WAKIL PUSAT DI DAERAH (PP 19/2010 JO PP
23/2011. Saat ini sedang revisi)

XI.

PERCEPATAN IMPLEMENTASI PROGRAM UKS/M DI


DAERAH MELALUI OPTIMALISASI PERAN GUBERNUR SEBAGAI
WAKIL PEMERINTAH(PP NO. 19 TAHUN 2010 JO PP NO. 23 TAHUN
2011)

1.

Pasal 3 ayat (1) huruf a : Gubernur sbg wakil


pemerintah memiliki tugas melaksanakan urusan
pemerintahan meliputi koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan antara pemerintah daerah prov
dengan instansi vertikal dan antar instansi vertikal di
wil prov yg bersangkutan.

2.

Pasal 3 ayat (1) huruf b : koordinasi penyelenggaraan


pemerintahan antara pemerintah daerah provinsi
dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di
wilayah provinsi yang bersangkutan

3.

Pasal 3 ayat (1) huruf d : Pembinaan dan


pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah
kabupaten/kota.

4.

Pasal 4 huruf c mengamanatkan gubernur sebagai


wakil Pemerintah memiliki wewenang memberikan
penghargaan atau sanksi kepada bupati/walikota
terkait dengan kinerja, pelaksanaan kewajiban, dan
pelanggaran sumpah/janji, terkait urusan
pemerintahan di wilayah provinsi.

5.

Keberhasilan UKS dapat menjadi barometer


keberhasilan penyelenggaraan koordinasi yang
dilakukan oleh gubernur di wilayah provinsi.

XII. Upaya yg dilakukan Kemendagri dalam mendukung kebijakan pembinaan


dan pengembangan UKS/M

SE Mendagri No. 443.43/875/SJ tgl 24 April 2007 ttg


Pedoman Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis
Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di Indonesia
SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tgl 28 April 2010, hal
Pembinaan dan Pengembangan UKS di daerah.
SE Mendagri No. 441.5/2780/PUM tgl 7 Agustus 2014,
hal Himbauan
utk melaksanakan
penjaringan
kesehatan utk peserta didik di sekolah/madrasah
SE Mendagri No. 420/2313/BAK tgl 18 Agustus 2015,
hal Himbauan
utk melaksanakan
penjaringan
kesehatan peserta didik di sekolah/madrasah

Pasal 12 UU No. 23 Tahun 2004, Bidang Pendidikan


dan bidang Kesehatan merupakan kewenangan
wajib Pemerintah Provinsi, Kab./Kota, dalam
Pelaksanaannya dibiayai melalui APBD Prov.
Kab./Kota.
Bidang Kesehatan dan Pendidikan, merupakan
urusan yang bersifat concurrent, maka dalam
Pelaksanaan UKS/M, dapat dibiayai melalui Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
(APBN).
Agar kegiatan UKS/M dapat sinergi antara Pusat,
Prov. Kab./Kota, Perencanaan Pembiayaan agar
dibahas dlm MUSRENBANG Kecamatan Kab./Kota
dan Prov. serta MUSRENBANGNAS.

Kemendagri melakukan pembinaan dan


pengembangan UKS/M (pasal 14), meliputi :
a. Memfasilitasi penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria program UKS/M;
b. Mendorong pemda utk memasukkan
UKS/M dalam perencanaan daerah tingkat
kec, kab/kota & provinsi
c. Mendorong daerah utk membentuk &
mengoptimalkan fungsi dan peran TP UKS/M
dan sekretariat TP UKS/M Prov, dan
sekretariat TP UKS/M kab/kota dan dan
sekretariat TP UKS/M kec

Tugas TP UKS/M pusat, (pasal 16), meliputi:


a. Merumuskan kebijakan dan pedoman umum dibidang
pembinaan dan pengembangan UKS/M yg bersifat
nasional
b. Melaksanakan sosialisasi dan memfasilitasi semua
pemangku kepentingan dalam rangka pembinaan dan
pengembangan UKS/M
c. Menjalin hub kerja sama & kemitraan lintas sektor,
pihak swasta & LSM, baik di dalam maupun diluar
negeri sesuai ketentuan yg berlaku
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi program
pembinaan dan pengembangan UKS/M secara nasional
e. Melaksanalan pelaksanaan tugas kpd Mendikbud,
Menkes, Menag dan Mendagri
f. Melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M pusat
keanggotaan terdiri dari unsur 4 kementerian yg
ditetapkan dgn keputusan bersama

b. Menyusun juklak UKS/M


c. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan
UKS/M di wilayahnya
d. Melaksanakan pengembangan ketenagaan UKS/M & sekretariat TP
UKS/M
e. Melaksanalan pelaksanaan tugas kpd Mendikbud, Menkes, Menag
dan Mendagri
f. Menjalin hub kerja sama & kemitraan lintas sektor, pihak swasta &
LSM, baik di dalam maupun diluar negeri sesuai ketentuan yg
berlaku
g. Mendorong TP UKS/M kab/kota utk menyelenggarakan program
BIAS, PHBS, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan mulut & program
kecacingan
h. Melaksanakan pemantauan & evaluasi pelaksanaan program
pembinaan & pengembangan UKS/M
i. Membuat laporan berkala kpd TP UKS/M pusat
j. Melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M provinsi
Keanggotaan TP UKS/M prov ditetapkan oleh gub sekurangkurangnya terdiri dari unsur 4 serta Bappeda dan instansi lain sesuai
kebutuhan

Tugas TP UKS/M provinsi, (pasal 18), meliputi:


a. Menyusun renja pembinaan dan pengembangan UKS/M
yg meliputi,
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan
dan pembinaan lingk sekolah/ madrasah sehat;
b. Menyusun juknis UKS/M;
c. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan
pengembangan UKS/M di wilayahnya;
d. Melaksanakan pelatihan guru UKS/M & dokter kecil, KKR
dan pedidikan sebaya;
e. Melaksanalan pembinaan & pengembangan UKS/M;
f. Melakssanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M
dan sekretariat
TP UKS/M
g. Melaksanakan penjaringan kesehatan & pemeriksaan
berkala diseluruh sekolah/madrasah;

h. Menyelenggarakan program Bulan Imunisasi Anak


Sekolah (BIAS), PHB, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan
mulut & program kecacingan
i. Menjalin hub kerja sama & kemitraan lintas sektor, pihak
swasta & LSM, baik di dalam maupun diluar negeri sesuai
ketentuan yg berlaku
j. Melaksanakan pemantauan & evaluasi pelaksanaan
program
pembinaan & pengembangan UKS/M
k. Menggandakan buku2 pendidikan kesehatan, UKS/M dan
media KIE utk sekolah/madrasah
l. Membuat laporan berkala kpd TP UKS/M provinsi
m. Melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M kab/kota

Keanggotaan TP UKS/M prov ditetapkan oleh bup/wk


sekurang- kurangnya terdiri dari unsur 4 serta Bappeda
dan instansi lain sesuai kebutuhan

Tugas TP UKS/M kec, (pasal 19), meliputi:


a. Menyusun renja pembinaan dan pengembangan UKS/M yg meliputi,
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingk
sekolah/madrasah sehat
b. Membina dan melaksanakan UKS/M
c. Mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS/M di
d. Melaksanakan pembinaan & pengembangan UKS/M melalui bimbingan
dan
penyuluhan
e. Melaksanalan peningkatan kualitas ketenagaan TP UKS/M dan sekretariat
TP UKS/M
f. Melaksanakan program UKS/M di wilayahnya sesuai dgn pedoman &
petunjuk TP UKS/M kab/kota
g. Melaksanakan pemantauan & evaluasi pelaksanaan program pembinaan
& pengembangan UKS/M secara berkala
h. Membuat laporan program pembinaan & pengembangan UKS/M pada
TPUKS/M kab/kota
i. Melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M kec.

Keanggotaan TP UKS/M kec ditetapkan oleh camat terdiri dari unsur


set kec, UPTD dinas pendidikan kec, puskesmas, pengawas
pendidikan agam dan instansi lain sesuai kebutuhan

Tugas Tim pelaksana UKS/M kec, (pasal 20), meliputi:


a. Menyusun renja pembinaan dan pengembangan UKS/M;
b. Melaksanakan trias UKS/M (pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingk sekolah/madrasah sehat)
c. Menjalin kerja sama dengan komite sekolah/madrasah, instansi
terkait & masyarakat
d. Menyiapkan sekolah/madrasah menjadi sekolah/ madrasah sehat;
e. Melaksanakan pemantauan & evaluasi pelaksanaan program
pembinaan & pengembangan UKS/M secara berkala
f. Menyampaikan laporan program pembinaan & pengembangan
UKS/M kec
dgn tembusan TPUKS/M kab/kota
g. Melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M kec.

Keanggotaan TP UKS/M kec ditetapkan oleh kepala sekolah


terdiri dari unsur desa/kel, sekolah/madrasah, puskesmas, UPTD
dinas pendidikan kec, pendidik, OSIS, komite sekolah/madrasah
& pemangku kepentingan lain yg relevan sesuai kebutuhan

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai