PENGANTAR ESQ
Selama ini, yang namanya kecerdasan
senantiasa dikonotasikan dengan
Kecerdasan Intelektual atau yang lazim
dikenal sebagai IQ (Intelligence
Quotient).Namun pada saat ini, anggapan
bahwa kecerdasan manusia hanya tertumpu
pada dimensi intelektual saja sudah tidak
berlaku lagi. Selain IQ, manusia juga masih
memiliki dimensi kecerdasan lainnya, yaitu :
Kecerdasan Emosional atau EQ (Emotional
Quotient) dan Kecerdasan Spiritual atau SQ
(Spiritual Quotient).
PENGANTAR ESQ
Memasuki abad 21, legenda IQ (Intelligence
Quotient) sebagai satu-satunya tolok ukur
kecerdasan yang juga sering dijadikan parameter
keberhasilan manusia, digugurkan oleh munculnya
konsep Kecerdasan Emosional atau EQ (Emotional
Quotient) dan Kecerdasan Spiritual atau SQ
(Spiritual Quotient). Kecerdasan manusia ternyata
lebih luas dari anggapan yang dianut selama ini.
Kecerdasan manusia bukanlah merupakan suatu
hal yang bersifat dimensi tunggal semata, yang
hanya bisa diukur dari satu sisi dimensi saja
(dimensi IQ).
PENGGAGAS ESQ
1. Danah Zohar
Ia adalah seorang fisikawan, filsuf dan pendidik di
bidang manajeman, juga sebagai profesor di MIT
(Massachusetts Institute of Technology). Ia juga
sering menjadi pembicara di seminar bisnis,
pendidikan dan kepemimpinan. Danah juga telah
memberikan pelatihan bagi sejumlah korporasi
besar antara lain Volvo, Unilever, Tobbaco,
Telecom, Motorola, Philips, Unesco dan lain
sebagainya. Bukunya selalu menjadi best seller
dunia dan telah diterjemahkan dalam berbagai
bahasa, antara lain: The Quantum Self, The
Quantum Society, Rewiring the Corporate Brain,
Spiritual Quotient dan Spiritual Capital .
2. Ary Ginanjar
Penulis buku best seller ESQ sekaligus Penemu
ESQ Model pada 2001. Ia adalah pionir training
ESQ untuk mengembangkan kualitas sumber
daya manusia dan kinerja individu maupun
perusahaan. Sudah lebih dari 350 ribu orang
mengikuti training ESQ yang tersebar hampir di
seluruh Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei
Darussalam dan Eropa. Perusahaan-perusahaan
besar seperti Telkom, Indosat, dan Petronas
--perusahaan minyak kelas dunia dari Malaysia-telah mengikuti training ESQ. Pada 2004, Ary
Ginanjar terpilih sebagai The Most Powerfull
People in Business versi majalah SWA dan
menjadi salah satu Tokoh Perubahan 2005 versi
Republika.
Pengertian EQ
Istilah kecerdasan emosi (EQ) baru dikenal
secara luas pada pertengahan tahun 1990
dengan diterbitkannya buku Darnel Goleman :
Emotional Intelligence. Goleman menjelaskan
bahwa kecerdasan emosi (Emotional
Intellegence) adalah kemampuan untuk
mengenali perasaan kita sendiri dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik
pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan
orang lain.
LANGKAH MENGEMBANGKAN EQ
(Emotional Quotient)
1. Membuka hati : ini adalah langkah pertama karena hati
adalah simbol pusat emosi. Hati kitalah yang merasa
damai saat kita berbahagia, hati kita merasa tidak nyaman
ketika sakit, sedih, marah atau patah hati. Kita mulai
dengan membebaskan pusat perasaan kita dari impuls dan
pengaruh yang membatasi kita untuk menunjukkan cinta
satu sama lain.
2. Menjelajahi dataran emosi : sekali kita telah membuka
hati, kita dapat melihat kenyataan dan menemukan peran
emosi dalam kehidupan. Kita dapat berlatih cara
mengetahui apa yang kita rasakan. Kita mengetahui emosi
yang dialami orang lain. Singkatnya, kita menjadi lebih baik
dan bijak menanggapi perasaan kita dan perasaan orang
di sekitar kita.
CONTOH KASUS
Goleman memberikan contoh Emotional Intelligence dalam beberapa
kasus:
1. Dengan alasan ingin membuat teman-temannya terkesan, seroang murid
berumur 9 tahun mengamuk, menuangkan cat ke bangku-banku,
komputer-komputer, printer-printer dan merusak sebuah mobil di parkir
sekolah.
2. Sebuah senggolan tak disengaja dari kerumunan anak muda pecah
menjadi pergulatan yang diakhiri dengan penembakan peluru kaliber 0.38
ke kerumunan massa.
3. Seorang pemuda Jerman diadili karena membunuh lima orang gadis dan
wanita Turki karena gagal dalam mendapatkan pekerjaan dan
mempersalahkan nasibnya pada pendatang-pendatang asing.
Inilah yang Goleman maksud sebagai sebuah tindakan yang tidak
memiliki Kecerdasan Emosi. Ia memberikan arah bahwa tindakantindakan seperti tadi sebagai sebuah contoh dari rendahnya Kecerdasan
Emosi yang mereka miliki. Dan tentunya berkebalikan dengan hal
tersebut seseorang yang memiliki kecerdasan Emosi tinggi akan
berkelakuan sebaliknya ketika menghadapi situasi situasi tersebut.
Goleman sering menyebut respon reptilian (serang atau lari ketika
menghadapi situasi yang membahayakan) sebagai bentuk dasar dari
kecerdasaan emosi.
MENINGKATKAN EQ
1. Membaca Situasi.
Dengan memperhatikan situasi sekitar anda,
maka akan diketahui apa yg akan dilakukan.
2. Mendengarkan dan menyimak lawan bicara.
Anda yg selalu merasa benarpunya
kecenderungan untuk tidak mendengarkan
kata orang lain. Luangkan waktu untuk
melakukannya, maka anda akan tahu apa
sebenranya yg terjadi.
3. Siap Berkomunikasi.
Lakukan komunikasi biarpun dalam situasi yg
sulit.
Pengertian SQ
Menurut Danah Zohar, kecerdasan spiritual (SQ)
adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian
dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan
diluar ego atau jiwa sadar. Pandangan lain juga
dikemukakan oleh Muhammad Zuhri, bahwa SQ
adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk
berhubungan dengan Tuhan. Asumsinya adalah jika
seseorang hubungan dengan Tuhannya baik maka
bisa dipastikan hubungan dengan sesama
manusiapun akan baik pula.
III. ESQ
Tuhan
Manusia
II. SQ
Tuhan
Manusia
Manusia
Manusia
Paradigma
(Kepentingan)
Intelektual
IQ
Paradigma
(Persepsi)
Emosional
EQ