Pertemuan Ke 7 Bab 7 SEMIKONDUKTOR
Pertemuan Ke 7 Bab 7 SEMIKONDUKTOR
PENGANTAR
Tahanan jenis
Ohm-meter
Isolator
105 - 1017
Semikonduktor
10-5 - 105
10-8 10-5
(lanjutan)
(lanjutan)
Pada suhu yang agak tinggi (1/T berharga rendah) bahan semikonduktor
bersifat intrinsik; pada suhu yang agak lebih rendah (1/T berharga agak
lebih rendah) semikonduktor bersifat ekstrinsik.
Pembubuhan unsur B pada silikon menyumbang hole pada kristal Si,
atom B dinamakan atom aseptor, dan kristalnya merupakan
semikonduktor tipe p, karena menyumbang pembawa muatan
berpolaritas positif.
Presentasi peredaran hole mengelilingi ion B- dan kedudukan acceptor
state dalam diagram pita energi ditampilkan dalam 2 sketsa di bawah
Daerah Intrinsik
Karena atom donor maupun aseptor tidak terlalu menentukan konduktivitas intrinsik, maka dapat
dianggap bahwa untuk daerah ini berlaku: ne nk, ne adalah jumlah pembawa muatan negatif (elektron)
per satuan volume, sedangkan nk jumlah pembawa muatan positif (hole) per satuan volume.
(lanjutan)
Fungsi fermi-Dirac
( E EF
f ( E ) 1 exp .
k BT
menjadi
E
E
f ( E ) exp . F exp .
k
T
k
T
B
B
(lanjutan)
Jumlah electron states per satuan volume per satuan energi untuk
E>Eg adalah :
mk T
ne 2 e 2B 2
2 h
3
2
E
Eg
exp . F exp .
k BT
k BT
3
h 2
me m
Eg
exp .
k BT
Eg
A T exp .
2k BT
1
Eg
3
ln ln A ln T
2
2 k BT
1
ne per volume.
e muatan elektron dan n jumlah elektron konduksi
RH
Sambungan P-N
Batas tipis antara bagian kristal semikonduktor dengan pembawa muatan
mayoritas tipe-n dan bagian lainnya dengan pembawa muatan tipe-p,
dinamakan sambungan p-n.
Umumnya tebal batas antara dua daerah tersebut adalah sekitar 10 -8 meter.
eV
I I1 exp .
1
k BT
eV
I I s exp .
1
k BT
(lanjutan)
(lanjutan)
Silikon
E (k ) h
2
2m 2
t
k y2 k z2
2
t
2m